Anda di halaman 1dari 15

2022 JURNAL NOKEN ILMU-ILMU SOSIAL

ISSN: 2614-4336
VOL. 7 No. 2 HAL. 138-152

STIGMA YANG DIRASAKAN ODHA DI SUMATERA BARAT


Aris Tristanto1*, Afrizal2, Sri Setiawati3, Mery Ramadani4
1,3
Program Doktoral Studi Pembangunan, Universitas Andalas. Indonesia
2
Program Studi Sosiologi, FISIP, Universitas Andalas. Indonesia
4
Jurusan Kesehatan Masyarakat, FKM, Universitas Andalas. Indonesia
*Korespondensi: tristanto29@gmail.com

ABSTRACT
Various studies reveal that people living with HIV and AIDS (PLWHA) in Indonesia receive
negative stigma from community members. One of them is PLWHA in West Sumatra. The
purpose of this study is to provide an overview of the stigma received by PLWHA in West
Sumatra. This quantitative research was conducted using a descriptive approach. The
population in this study found 63 people. The data collection technique in this study was through
a questionnaire with the help of a google form. The measurement scale used is a Likert scale. In
measuring the validity of the measuring instrument used in this study is advance validity. The
data analysis technique used in this research is descriptive statistics. The results showed that
instrumental stigma was in a moderate position with a total score of 3489. While symbols were
in a low to moderate position with a total score of 3254, and decency stigma was in a low
position with a total score of 3243. In this study, researchers suggest to all social researchers,
especially Social workers focusing on HIV and AIDS services explicitly examine the effects of
stigma in their studies of the psychosocial aspects of AIDS and HIV infection.

Keywords: Stigma, Public, PLWHA

ABSTRAK
Berbagai penelitian mengungkapkan bahwa orang yang hidup dengan HIV dan AIDS (ODHA)
di Indonesia mendapat stigma negatif dari anggota masyarakat. Salah satunya adalah ODHA di
Sumatera barat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran tentang stigma
yang diterima oleh ODHA di Sumatera barat. Penelitian kuantitatif ini dilakukan dengan
menggunakan pendekatan deskriptif. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 63 orang. Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah melalui angket dengan bantuan google form. Skala
pengukuran yang digunakan adalah skala Likert. Dalam mengukur validitas alat ukur yang
digunakan dalam penelitian ini adalah validitas muka. Teknik analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Stigma
instrumental berada pada posisi sedang dengan total skor 3489. Sedangkan simbolis berada pada
posisi rendah menuju sedang dengan total skor 3254, dan stigma kesusilaan berada pada posisi
rendah dengan total skor 3243. Dalam penelitian ini peneliti menyarakan kepada semua peneliti
sosial terutama pekerja sosial yang fokus pada layanan HIV dan AIDS secara eksplisit
memeriksa efek stigma dalam studi mereka tentang aspek psikososial AIDS dan infeksi HIV.

Kata Kunci: Stigma, Masyarakat, ODHA

138 Stigma yang Dirasakan ODHA…..


2022 JURNAL NOKEN ILMU-ILMU SOSIAL
ISSN: 2614-4336
VOL. 7 No. 2 HAL. 138-152

provisi ketiga dengan kasus stigma tertinggi


terhadap ODHA (Raka, 2020).
PENDAHULUAN
Stigma dan diskriminasi terkait Stigma terhadap ODHA yang

dengan HIV dan AIDS memiliki berbagai berkembang di Sumatera Barat pada

bentuk yang dimanifestasikan dalam awalnya berupa kepercayaan tentang hukum

berbagai tingkatan, mulai dari individu, karma sering dikatakan bahwa seseorang

masyarakat, dan negara dalam berbagai akan menuai akibat dari perbuatannya

konteks (Latifa & Purwaningsih, 2011; (Kandarto, 2020; Luhpuri et al, 2020). Hal

Tristanto, et al., 2022a). Manifestasikan ini membuat orang berpikir bahwa

dalam berbagai tingkatan tersebut berasal seseorang yang terinfeksi HIV disebabkan

dari tiga sumber fundamental. Pertama, oleh perilakunya sendiri (Endila, 2016).

ketakutan akan hal tertentu yang Semua memberikan argumentasi dan

berhubungan langsung dengan HIV, pendapat sesuai kewenangannya masing-

menghasilkan stigma instrumental. Kedua, masing dengan dalih tidak benar orang

reaksi terhadap akumulasi makna sosial Sumatera Barat terjangkit HIV dan AIDS

yang terkait dengan HIV dan AIDS, karena orang Sumatera Barat itu cerdas,

menghasilkan stigma simbolis (Herek & beradab dan beragama (Endila, 2016;

Mitnic, 1998; Tristanto, et al, 2022b; Utami, Kandarto, 2020).

2018). Setelah itu Herek & Capitanio (1999) Pembaharuan dari kajian ini adalah
dan Snyder dkk. (1999), menambahkan satu dilakukan pada saat pandemi COVID-19
sumber fundamental yaitu kesusilaan. sehingga analisisnyapun bedasarkan kondisi
(Herek & Capitanio, 1999; Snyder et al., terbaru di masyarakat.
1999).
Berdasarkan latar belakang masalah
Stigma terhadap ODHA tidak hanya diatas maka peneliti merumuskan masalah
di satu daerah tetapi hampir di seluruh penelitian yaitu “seberapa besar stigma
daerah di Indonesia, salah satunya Sumatera intrumental, simbolis, dan kesopanan yang
Barat. Berdasarkan data dari Lembaga dirasakan oleh ODHA di Sumatera Barat?”.
Bantuan Hukum Masyarakat (LBHM) pada Secara umum tujuan dari penelitian ini
tahun 2019, Sumateara Barat merupakan adalah untuk memberikan gambaran tentang
139 Stigma yang Dirasakan ODHA…..
2022 JURNAL NOKEN ILMU-ILMU SOSIAL
ISSN: 2614-4336
VOL. 7 No. 2 HAL. 138-152

bagaimana stigma masyarakat yang HASIL DAN PEMBAHASAN


dirasakan oleh ODHA di Sumatera Barat. Stigma Instrumental
Stigma instrumental merupakan
METODE
cerminan dari ketakutan terhadap hal-hal
Penelitian ini dilakukan dengan
yang berkaitan dengan penyakit mematikan
menggunakan metode kuantitatif dengan
dan menular (Herek & Capitanio, 1999).
pendekatan deskripstif. Populasi dalam
Stigma ini muncul karena dua hal. Pertama,
penelitian ini adalah ODHA di Sumatera
HIV dan AIDS telah secara luas dianggap
Barat yang tergabung dalam LSM dan aktif
sebagai kondisi yang tidak dapat diubah,
dalam kegiatan LSM. Oleh sebab itu dalam
degeneratif, dan fatal walaupun kemajuan
melakukan pengumpulan data dilapangan
terbaru dalam pengobatan HIV, terutama
peneliti menggunakan pendekatan non
keberhasilan penggunaan ARV telah dapat
random sampling dengan teknik purposive
dibuktikan. Kedua, HIV dan AIDS dipahami
sampling.
secara luas dapat menular, dimana pada
Dalam hal ini peneliti menyebarkan stadium lanjut, gejala yang sering terlihat
angket yang berisi pertanyaan-pertanyaan jelas oleh orang lain adalah menjijikkan,
terkait masalah penelitian kepada ODHA jelek, atau menakutkan (Herek & Mitnic,
melalui google form kepada ODHA. Sampai 1998). Untuk mengetahui seberapa besar
batas waktu yang ditentukan jumlah angket stigma instrumental yang dirasakan ODHA
yang terkumpul adalah sebanyak 63 angket. maka dapat dilihat pada tabel I berikut:

Skala pengukuran yang digunakan


peneliti dalam penelitian ini adalah skala
Likert. Dalam mengukur kevaliditas alat
ukur yang digunakan dalam penelitian ini
adalah validitas wajah. Teknik analisis data
yang digunakan dalam penelitian adalah
statistik deskriptif . Dalam penelitian ini,
hasil penelitian diolah dengan menggunakan
analisis data kuantitatif.

140 Stigma yang Dirasakan ODHA…..


2022 JURNAL NOKEN ILMU-ILMU SOSIAL
ISSN: 2614-4336
VOL. 7 No. 2 HAL. 138-152

Tota
Nilai
No Pernyataan l
5 4 3 2 1 Skor
Keluarga beranggapan bahwa penyakit yang saya
1 1 25 1 14 22 158
derita akan membuat saya cepat meninggal
Keluarga beranggapan bahwa penyakit yang saya
2 2 25 6 14 16 172
derita menular kepada mereka
Keluarga merasa takut untuk dekat dengan saya
3 2 23 3 24 11 170
karena penyakit yang saya derita
Keluarga beranggapan bahwa penyakit yang saya
4 derita saat ini karena karma dari apa yang saya 2 22 2 18 18 158
lakukan dahulu
5 Saya dianggap sebagai aib dalam keluarga 6 18 2 21 16 166
6 Saya merasa bahwa saya dipandang buruk oleh 1 20 13 18 11 171
teman sebaya.
7 Teman sebaya tidak suka berbagi makan atau 2 15 12 19 15 159
minuman dengan saya karena takut akan tertular
penyakit dari saya.
8 Teman sebaya tidak mendukung saya untuk menjalin 0 10 8 27 18 136
hu-bungan dengan orang lain karena status yang saya
miliki.
9 Teman sebaya tidak pernah berkunjung kerumah 2 8 3 31 19 132
saya setelah mengetahui status saya.
10 Setelah mengetahui status saya teman sebaya lebih 1 9 7 32 14 140
sering menghubungi saya lewat telpon atau sms
daripada bertemu.
Saya dipandang sebagai pembawa penyakit oleh
11 0 25 3 21 14 165
lingkungan sekolah atau kerja
Saya sering menjadi bahan omongan di lingkungan
12 0 21 6 18 18 156
sekolah atau kerja karena satus saya
Di lingkungan sekolah atau kerja saya mendapatkan
13 2 12 7 22 20 143
perlakuan buruk karena status yang saya miliki
Lingkungan sekolah atau kerja memiliki ketakutan
14 3 7 5 28 20 134
tersendiri kepada saya sehingga saya dijauhi
Saya dianggap tidak dapat berbaut apa-apa dalam
15 berlajar atau berkerja oleh lingkungan sekolah atau 3 5 9 27 19 135
kerja
Saya merasa marah saat media massa memuat berita
16 terkait dengan HIV dan AIDS adalah penyakit 15 24 7 11 6 220
mematikan
Saya merasa hal yang disampaikan oleh media massa
17 selama ini terkait dengan HIV dan AIDS terlalu 9 29 13 8 4 220
berlebihan

141 Stigma yang Dirasakan ODHA…..


2022 JURNAL NOKEN ILMU-ILMU SOSIAL
ISSN: 2614-4336
VOL. 7 No. 2 HAL. 138-152

Saya merasa bahwa ketakutan yang timbul dari


18 masyarakat terkait dengan HIV dan AIDS akibat 9 36 9 4 5 229
pemberitaan dari media
Saya merasa media massa lebih cendrung
19 memberikan stigma negatif dari pada positif kepada 26 28 4 4 1 263
ODHA
Saya merasa bahwa hal yang disampaikan oleh media
20 massa selama ini lebih banyak berdampak buruk 21 35 1 4 2 258
kepada saya dan ODHA lainnya
Total 107 397 121 365 269 3485
Sumber : Data Primer, N=63
Berdasarkan penelitian yang telah Berdasarkan hasil perhitungan di
diolah, maka jumlah skor tersebut atas, maka diperoleh gambaran tentang
dimasukkan ke dalam garis kontinum. Garis tanggapan responden mengenai stigma
kontinum adalah garis yang digunakan intrumental yang dapat dilihat dalam garis
untuk menganalisis, dan menunjukan kontinum pada gambar I berikut ini:
seberapa besar tingkat kekuatan variabel
yang sedang diteliti, sesuai instrumen yang
diinginkan.

Instrumen 3485
3485

1260 2268 3276 4284 5292 6300


Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi

20% 36% 52% 68% 84% 100%

Gambar I. Garis Kontinum Stigma Instrumental


Sumber : Hasil Analisis, 2021
terkait dengan HIV sebagai penyakit
Berdasarkan garis kontinum diketahui
mematikan dan menular.
bahwa stigma instrumental berada pada
posisi sedang dengan total skor 3489. Masih Stigma intrumental ini masih ada
beradanya stigma instrumental pada posisi karena masyarakat dengan pemahaman yang
sedang membuktikan bahwa ODHA di rendah mengenai proses penularan virus HIV
Sumatera barat masih mengalami stigma beranggapan bahwa virus HIV berpindah

142 Stigma yang Dirasakan ODHA…..


2022 JURNAL NOKEN ILMU-ILMU SOSIAL
ISSN: 2614-4336
VOL. 7 No. 2 HAL. 138-152

kepada mereka dengan mudah seperti virus masyarakat mengenai pemberitaan yang
flu, padahal penularan HIV tidak segampang disampaikan. Masyarakat umum cenderung
yang mereka pikirkan dimana proses menerimanya tanpa banyak mempersoalkan
perpindahan virus HIV harus melalui kontak tentang penilaian dan pemilihan berita,
darah seperti hubungan seks, transfusi darah penonjolan berita serta pemilihan istilah dan
yang tidak sesuai prosedur atau pemakaian bahasa yang digunakan di dalam penyiaran
jarum suntik yang tidak steril. Seseorang tersebut (Tristanto & Maizuar, 2022c).
tidak akan terinfeksi HIV dengan
Oleh sebab itu penelitian empiris
bersentuhan, bergandengan tangan,
diperlukan untuk mendokumentasikan
berpelukan, menggunakan alat makan dan
bagaimana media mempengaruhi stigma
minum yang sama, bahkan berciuman dengan
AIDS, dan bagaimana media dapat
orang yang hidup dengan HIV (UNAIDS,
digunakan untuk melawannya. Terkait hal
2018). Selain itu, dari pengamatan peneliti,
tersebut pekerja sosial yang fokus dalam
mereka yang hidup dengan HIV bukan hanya
bidang layanan HIV dan AIDS memiliki
dapat bertahan hidup, bahkan sebagian dari
tagung jawab besar untuk lakukan penelitian
mereka bisa hidup lebih produktif
menyangkut bagaimana penyebaran media
dibandingkan sebagian orang yang tidak
informasi tentang HIV (misalnya, bagaimana
hidup dengan HIV.
menghindari infeksi) mempengaruhi stigma
Stigma instrumental ini semakin sulit publik terhadap ODHA (Tristanto, 2021).
untuk dihilangkan karena masih banyaknya
Stigma Simbolis
media massa yang berlebihan dalam memuat
Stigma simbolis merupakan hasil dari
berita tampa ada penjelasan lebih lanjutnya
makna sosial yang melekat pada HIV dan
sehingga telah menimbulkan stigma AIDS.
AIDS (Herek & Capitanio, 1999). Stigma ini
Hal tersebut seperti berita tentang HIV dan
umumnya terkait penggunaan HIV dan AIDS
AIDS merupakan penyakit yang belum ada
untuk mengekspresikan sikap terhadap
obatnya (Liestyo, 2021) atau HIV penyakit
kelompok sosial atau gaya hidup tertentu
mematikan (Aprilia, 2020). Kondisi seperti
yang dianggap terkait dengan penyakit
ini menjadi ketakutan tersendiri pada ODHA
tersebut. Selain itu, stigma simbolis juga
karena dapat menimbulkan kesalahapahaman
merupakan hasil dari makna sosial yang

143 Stigma yang Dirasakan ODHA…..


2022 JURNAL NOKEN ILMU-ILMU SOSIAL
ISSN: 2614-4336
VOL. 7 No. 2 HAL. 138-152

melekat pada HIV dan AIDS yang tersebut diciptakan dalam interaksi antar
dipengaruhi oleh stigma lain yang terkait manusia. Ketiga, makna dimodifikasi melalui
dengan HIV dalam persepsi publik interpretasi (Blumer, 1986; Maharani, 2018).
(Goffman, 2003). Oleh sebab itu stigma Setelah tiga presmis tersebut terbentuk
simbolis dapat berinteraksi dengan prasangka selanjutnya kelompok sosial menciptkan
budaya, seperti seksisme dan rasisme, untuk penyimbangan melalui pembuatan aturan dan
membentuk tanggapan terhadap epidemi HIV menerapkan terhadap orang-orang yang
(Tristanto et al., 2019). melawan aturan untuk kemudian
menjulukinya sebagai bagaian dari outgrup
Stigma ini dapat dikaji melalui teori
mereka seperti yang terjadi padag kelompok
interaksi simbolik. Teori tersebut merupakan
ODHA.
teori yang memiliki asumsi bahwa manusia
membentuk makna melalui proses Dalam penelitian ini stigma simbolis
komunikasi (Blumer, 1986). Teori interaksi ODHA berupa menganggap ODHA pantas
simbolik berfokus pada pentingnya konsep mendapatkan penyakit tersebut karena
diri dan persepsi yang dimiliki iindividu perilakunya, dan merupakan azab atas dosa
berdasarkan interaksi dengan individu lain. yang dilakukan ODHA pada masa lalu.
Menurut Herbert Blumer, interaksi simbolik Untuk mengetahui seberapa besar stigma
bertumpu pada tiga premis. Pertama, manusia simbolis yang dirasakan ODHA maka dapat
bertindak berdasarkan makna yang diberikan dilihat pada tabel II berikut:
orang lain kepada mereka. Kedua, makna
Nilai Total
No Pernyataan
5 4 3 2 1 Skor
1 Keluarga beranggapan bahwa saya terlalu bebas dalam
1 19 7 24 12 162
bergaul
2 Keluarga menilai bahwa saya sebagai orang yang
2 16 10 18 17 157
melanggar norma
3 Keluarga beranggapan bahwa saya merupakan orang
yang sering berganti-ganti pasangan dalam 0 21 5 20 17 156
berhubungan seks
4 Keluarga beranggapan bahwa saya salah satu pemakai
1 15 7 25 15 151
narkotika suntik
5 Keluarga memandang saya sebagai orang yang
2 17 3 20 21 148
terpinggirkan

144 Stigma yang Dirasakan ODHA…..


2022 JURNAL NOKEN ILMU-ILMU SOSIAL
ISSN: 2614-4336
VOL. 7 No. 2 HAL. 138-152

6 Teman sebaya banyak beranggap bahwa saya 5 20 4 7 27 158


merupakan bagian dari kelompok homoseksual karena
status yang saya miliki.
7 Teman sebaya memberikan stigma bahwa saya 4 21 6 10 22 164
merupa-kan kriminal dan membuat masyarakat takut.
8 Teman sebaya sering mengkaitkan saya dengan prilaku 2 12 7 16 26 137
seks yang berisiko akibat status saya.
9 Teman sebaya beranggapan bahwa status yang saya 2 4 5 26 26 119
miliki ini merupakan azab untuk diri saya yang tidak
bisa membatasi diri dalam bergaul.
10 Teman sebaya memberikan anggapan bahwa saya 2 0 7 30 24 115
tertular HIV dan AIDS akibat narkotika
11 Lingkungan sekolah dan kerja beranggapan bahwa
saya adalah bagian dari kelompok minoritas atas status 3 5 11 19 25 131
yang saya miliki
12 Gaya hidup dan perilaku yang saya munculkan di
sekolah maupun tempat kerja selalu dianggap salah 2 4 15 25 17 138
orang mereka
13 Anggapan bahwa saya melakukan prilaku seks berikso
2 7 4 32 18 132
selalu datang dari lingkungan sekolah maupun kerja
14 Saya merasa bahwa lingkungan sekolah ataupun
lingkungan kerja menilai saya sebagai orang yang 3 7 7 25 21 135
melanggar norma
15 Lingkungan sekolah atau kerja beranggapan status
yang saya miliki saat ini adalah akibat dari saya pernah 2 8 2 28 23 127
memakai narkotika suntik
16 Saya merasa kurang nyaman saat media massa
menyampaikan bahwa ODHA sebagai orang yang 17 29 4 8 5 234
bergaul bebas
17 Saya merasa risih saat media massa menyampaikan
bahwa HIV dan AIDS merupakan akibat dari 20 24 6 6 7 233
melanggar norma
18 Media massa selalu menghubungkan HIV dan AIDS
akibat dari perilaku penyimpangan seksual atau 13 27 6 5 12 213
homoseksual
19 Saya merasa bahwa media massa selalu menganggap
11 33 4 7 8 221
bahwa ODHA pemakai narkotika suntik
20 Media massa selalu menjadikan gaya hidup ODHA
19 19 10 7 8 223
adalah salah sehingga tidak perlu dicontoh
Total 113 308 130 358 351 3254

Sumber : Data Primer, N=63

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka diperoleh gambaran tentang tanggapan


responden mengenai stigma simbolis yang dapat dilihat dalam garis kontinum pada gambar 2.

145 Stigma yang Dirasakan ODHA…..


2022 JURNAL NOKEN ILMU-ILMU SOSIAL
ISSN: 2614-4336
VOL. 7 No. 2 HAL. 138-152

Simbolis
3254
3485

1260 2268 3276 4284 5292 6300


Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi

20% 36% 52% 68% 84% 100%

Gambar II. Garis Kontinum Stigma Simbolis


Sumber : Hasil Analisis, 2021

untuk mengenyamping setiap berita miring


Berdasarkan garis kontinum
tetang mereka.
diketahui bahwa stigma simbolis berada
pada posisi rendah menuju sedang dengan Stigma Kesusilaan

total skor 3254. Hal ini membuktikan bahwa Stigma kesusilaan merupakan

stigma simbolis masih dirasakan oleh hukuman sosial atas orang yang

ODHA di Kota Padang, seperti pemberitaan berhubungan dengan isu HIV dan AIDS atau

oleh Harian Singgalang “Kalangan Gay orang yang positif HIV (Goffman, 2003).

Dominasi Penderita HIV dan AIDS di Goffman (2003) mengungkapkan beberapa

Padang” (Syawal, 2020), ataupun respons yang bisa diambil oleh orang-orang

pernyataan mantan Wakil Gubenur yang distigma dalam menghadapi hukum

Sumatera Barat, Nasrul Abit, terkait dengan sosial orang-orang “normal” (tidak distigma

LGBT menjadi satu dari penyebab atau menstigma). Khususnya mereka dengan

penularan HIV dan AIDS (Handayani, stigma fisik, responsnya biasanya melalui

2019). kompensasi atas kekurangan fisik mereka.


Sedangkan mereka dengan stigma jenis lain,
Meskipun pemberitaan miring terkait bisa membentuk kelompok-kelompok
dengan ODHA masih ada, tetapi pendukung untuk membangun rasa
berdasarkan hasil wawancara dengan kebersamaan dan saling memberi semangat
beberapa ODHA yang menjadi responden (Goffman, 2003).
diketahui bahwa mereka selalu berusaha

146 Stigma yang Dirasakan ODHA…..


2022 JURNAL NOKEN ILMU-ILMU SOSIAL
ISSN: 2614-4336
VOL. 7 No. 2 HAL. 138-152

Hukum sosial yang diterima ODHA ini dilakukan untuk menjaga komunikasi
bermanifestasi melalui komunikasi verbal dan interaksi dengan keluarga maupun
(yaitu penolakan langsung) dan komunikasi masyarakat luas.
non-verbal seperti ekspresi wajah dan
Dalam penelitian ini stigma
bahasa tubuh dari orang lain. Hukuman
kesusilaan berupa anggapan bahwa
sosial ini sangat lah merugikan ODHA, hal
hukuman sosial untuk ODHA adalah wajar,
ini membuat ODHA takut open status
dan tidak perlu menyayangi ODHA karena
karena tidak siap dengan stigma yang akan
kesalahannya sendiri. Untuk mengetahui
mereka alami. Kebanyakan hal yang
seberapa besar stigma kesusilaan yang
dilakukan seseorang yang mengetahui
dirasakan ODHA maka dapat dilihat pada
bahwa dirinya positif HIV adalah
tabel III berikut:
menyembunyikan status kesehatannya. Hal
Nilai Total
No Pernyataan
5 4 3 2 1 Skor
1 Keluarga tidak pernah membahas mengenai rencana
10 10 5 15 23 158
hidup saya kedepan setelah mengetahui status saya
2 Keluarga atau orang tua menolak keberadaan saya di
4 15 8 15 21 155
rumah setelah mengetahui status saya
3 Setelah keluarga mengetahui status saya, hubungan saya
0 17 5 24 17 148
dengan keluarga memburuk
4 Ketika keluarga mengombrol dengan saya, mereka
3 12 9 22 17 151
hanya berbicara hal yang penting-penting saja
5 Keluarga tidak pernah membantu saya dalam perawatan 4 11 6 27 15 151
6 Setelah teman sebaya mengetahui status saya, saya lebih 2 5 7 28 21 128
suka pergi sendiri dari pada dengan teman-teman.
7 Teman sebaya saya beranggapan bahwa saya orang yang 1 5 6 31 20 125
tidak bisa berbuat apa-apa dan perlu dikasihani setelah
mereka mengetahui status saya.
8 Teman sebaya saya tidak pernah mendukung saya dalam 2 5 10 24 22 130
berbagai hal karena mereka berfikir bahwa saya orang
yang tidak bisa ditolong.
9 Teman sebaya tidak pernah meminta pendapat atau saran 1 8 15 20 19 141
dari saya setelah mengetaui status saya.
10 Setelah teman sebaya saya mengetahui status saya maka 4 4 9 29 17 138
apabila bertemu dengan saya dijalan, teman sebaya saya
tidak pernah menyapa saya.
11 Saya pernah atau akan pernah dikeluarkan dari sekolah
6 22 5 10 20 173
atau tempat kerja karena status HIV saya

147 Stigma yang Dirasakan ODHA…..


2022 JURNAL NOKEN ILMU-ILMU SOSIAL
ISSN: 2614-4336
VOL. 7 No. 2 HAL. 138-152

12 Saya tidak pernah mendapatkan promosi jabatan setelah


lingkungan kerja mengetahui status saya (lingkungan
kerja) atau Saya tidak pernah mendapatkan nilai bagus 1 15 12 13 22 149
ataupun beasiswa selama bersekolah setelah lingkungan
sekolah mengetahui status saya (lingkungan sekolah)
13 Lingkungan sekolah ataupun kantor tidak hanya
memberikan stigma negatif kepada saya tetapi juga 2 10 10 22 19 143
kepada keluarga saya
14 Saya merasa keberadaan saya di lingkungan sekolah atau
2 7 5 26 23 128
kerja membuat orang menjadi risih
15 Dalam bergaul dan berkomunikasi di lingkungan
sekolah atau kantor saya susah untuk diterima karena 1 8 8 28 18 135
status yang saya miliki
16 Saya merasa media massa lebih banyak memberikan
hukuman sosial seperti stigma dan diskriminasi kepada 1 36 15 9 2 214
ODHA dari pada memberikan dukungan sosial
17 Saya merasa ODHA susah untuk mengakses media
massa (koran dan televisi) untuk memprosikan kegiatan 4 36 6 16 1 215
sosial ODHA karena status yang dimilikinya
18 Saya beranggap bahwa isu HIV dan AIDS yang
disampaikan oleh media massa hanya sebatas anggapan 1 33 6 15 8 193
tanpa ada pembuktiannya
19 Saya merasa bahwa media massa adalah pelopor kepada
masyarakat yang kurang benar bahwa HIV dan AIDS 18 27 5 8 5 234
tidak dapat disembuhkan
20 Stigma dan diskriminasi yang disampaikan oleh media
massa, saya rasa lebih berpengaruh kepada saya dan
18 29 3 6 7 234
ODHA lainya dari pada stigma dan diskriminasi yang
disampaikan oleh masyarakat
Total 85 315 155 388 317 3243

Sumber : Data Primer, N=63


Berdasarkan hasil perhitungan di simbolis yang dapat dilihat dalam garis
atas, maka diperoleh gambaran tentang kontinum pada gambar III berikut.
tanggapan responden mengenai stigma

Kesusilaan
3243
3485
1260 2268 3276 Sedang 4284 5292 6300
Sangat Rendah Rendah Tinggi Sangat Tinggi

20% 36% 52% 68% 84% 100%

Gambar III. Garis Kontinum Stigma Kesusilaan


Sumber : Hasil Analisis, 2021
148 Stigma yang Dirasakan ODHA…..
2022 JURNAL NOKEN ILMU-ILMU SOSIAL
ISSN: 2614-4336
VOL. 7 No. 2 HAL. 138-152

Berdasarkan garis kontinum hukuman sosial tersebut akan


diketahui bahwa stigma kesusilaan berada mempengaruhi psikologis ODHA sehingga
pada posisi rendah dengan total skor 3243.
mengubah HIV sebagai suatu sakit yang
Hal ini membuktikan bahwa stigma
dapat dikendalikan menjadi suatu "sakit
kesusilaan masih dirasakan oleh ODHA di
yang mematikan” (Herek & Capitanio,
Kota Padang. ODHA yang mendapatkan
1999).
stigma kesusilaan ini mengalami tindakan
pengasingan, penolakan, diskriminasi, Sakit yang mematikan tersebut dapat
kekerasan atau ketakutan atas kekerasan, terjadi karena reaksi-reaksi psikis negatif
dan penghindaran. Situasi seperti itu dapat yang muncul tersebut tidak ditangani dengan
menyebabkan ODHA merasa terancam merubah kognitif dan tingkah laku yang
kesejahteraannya karena tuntutan yang harus dilakukan secara terus menerus untuk dapat
mereka jalani yang melebihi mengatasi tuntutan internal maupun
kemampuannya. Selain itu stigma ini juga eksternal, maka akan mempengaruhi
dapat menyebabkan kerugian yang merusak kesehatan ODHA seperti perasaan tertekan
mata pencaharian dan kualitas hidup ODHA, dimana akan menurunkan daya tahan tubuh
termasuk pembatasan kesempatan berkarir ODHA yang sudah turun akibat serangan
dan kehilangan pekerjaan (Herek & Mitnic, virus HIV. Jika daya tahan tubuh ODHA
1998). menurun maka akan mengakibatkan infeksi
oportunistik yang mudah masuk ke dalam
Berdasarkan laporan kasus Yayasan
tubuh ODHA sehingga ODHA semakin
Akbar Sumatera Barat pada tahun 2021,
tidak dapat berfungsi secara sosial dengan
stigma kesusilaan di Sumatera barat tersebut
baik sehingga dapat memperparah kondisi
seperti adanya penolakan keluarga untuk
ODHA sehingga pada akhirnya
merawat ODHA di Pariaman, ataupun
mempercepat kematian ODHA.
adanya kasus penelantaran ODHA oleh
keluarga pada saat di rawat di salah satu Menurut peneliti, berubahnya HIV
rumah sakit di Bukittinggi (Yayasan Akbar, sebagai suatu sakit yang dapat dikendalikan
2021). Stigma kesusilaan dalam bentuk menjadi suatu sakit yang mematikan juga
dapat terjadi karena ODHA berusaha

149 Stigma yang Dirasakan ODHA…..


2022 JURNAL NOKEN ILMU-ILMU SOSIAL
ISSN: 2614-4336
VOL. 7 No. 2 HAL. 138-152

menyembunyikan status mereka, yang Melihat hasil penelitian, apabila


mengharuskan mereka terus-menerus masalah stigma masyarakat terhadap ODHA
mengelola informasi tentang status mereka tidak segera diselesaikan maka stigma ini
dalam interaksi sosial. Penyembunyian ini terus berkembang di sekitar masyarakat.
dapat menyebabkan ODHA terputus dari ODHA akan dikesampingkan dan ditolak
dukungan sosial dan layanan medis dan dimana-mana sehingga akan berdampak
sosial yang dibutuhkan. Dalam hal ini langsung dalam proses pengobatan dan
ODHA juga akan menunda mendapatkan pengobatan ODHA. Hal ini akan semakin
perawatan medis, atau gagal untuk parah apabila ditambah dengan persepsi
mematuhi secara memadai rejimen negatif di kalangan ODHA itu sendiri
perawatan medis yang berharga dan dapat tentang keberadaan dirinya sendiri maupun
meningkatkan kualitas hidup ODHA. orang lain, sehingga menjadi pasrah dan
semakin tertekan perasaan dan kehilangan
SIMPULAN
kepercayaan diri.
Berdasarakan hasil penelitian
menunjukkan bahwa stigma instrumental, Ketika sifat epidemi berkembang,
simbolis, dan kesusilaan masih dirasakan manifestasi dan sifat stigma AIDS juga akan
ODHA di Sumatera barat. Stigma berubah. Oleh sebab itu, dalam penelitian ini
instrumental berada pada posisi sedang peneliti menyarakan kepada semua peneliti
dengan total skor 3489. Sedangkan simbolis sosial terutama pekerja sosial yang fokus
berada pada posisi rendah menuju sedang pada layanan HIV dan AIDS secara eksplisit
dengan total skor 3254, dan stigma memeriksa efek stigma dalam studi mereka
kesusilaan berada pada posisi rendah tentang aspek psikososial AIDS dan infeksi
dengan total skor 3243. Stigma ODHA HIV. Peneliti percaya bahwa penelitian
banyak terjadi di masyarakat karena empiris akan paling efektif dalam
kurangnya/salah kesadaran/pengetahuan interdisipliner dan menggunakan berbagai
tentang HIV dan AIDS dan ketakutan dan metodologi kuantitatif dan kualitatif untuk
kekhawatiran, dan dilakukan oleh banyak memenuhi tujuan akhir yaitu pengakhiran
pihak seperti keluarga, rekan kerja, sekolah pandemi AIDS di tahun 2030.
dan media massa.

150 Stigma yang Dirasakan ODHA…..


2022 JURNAL NOKEN ILMU-ILMU SOSIAL
ISSN: 2614-4336
VOL. 7 No. 2 HAL. 138-152

DAFTAR PUSTAKA Kandarto. (2020). Peringatan Hari AIDS


Sedunia Dan Stigma Terhadap ODHA
Akbar, Y. (2021). Laporan Kasus 2021.
Di Sumbar. Puspensos.Kemensos.
Aprilia, L. N. (2020). AIDS Penyakit https://puspensos.kemensos.go.id/perin
Mematikan. Kompasiana. gatan-hari-aids-sedunia-dan-stigma-
https://www.kompasiana.com/latifanur terhadap-odha-di-sumbar
aprilia/5e5e806d097f365a57630362/aid
Latifa, A., & Purwaningsih, S. S. (2011).
s-penyakit-mematikan
PERAN MASYARAKAT MADANI
Blumer, H. (1986). Symbolic interactionism: DALAM MENGURANGI STIGMA
Perspective and method. Univ of DAN DISKRIMINASI TERHADAP
California Press. PENDERITA HIV & AIDS. Jurnal
Kependudukan Indonesia, VI(2), 51–
Endila, O. (2016). IMPLEMENTASI 76.
PERATURAN DAERAH PROVINSI
SUMATERA BARAT NO 5 TAHUN Liestyo, P. (2021). Waspada! Ini 5 Penyakit
2012 TENTANG yang Belum Ditemukan Obatnya, Ada
PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS HIV-AIDS dan Kanker. Tribunnews.
(Studi Pada KPAP Sumatera Barat dan https://www.tribunnews.com/kesehatan
KPAK Padang). Universitas Andalas. /2021/12/01/waspada-ini-5-penyakit-
yang-belum-ditemukan-obatnya-ada-
Goffman, E. (2003). Stigma. Praha: hiv-aids-dan-kanker
Sociologické Nakladatelství (SLON).
Luhpuri, D., Tristanto, A., Irianti D. Stigma
Handayani, M. P. (2019). Home Nasional Masyarakat Yang Dirasakan ODHA
Internasional Regional Metropolitan Dalam Kehidupan Bermasyarakat Di
Sains Pendidikan KILAS Jakarta Kota Padang. J Pusdiklat Kesos.
Bandung Bogor Jogja Solo Semarang 2020;15.
Surabaya Malang Bali Aceh Medan
Pekanbaru Batam Jambi Palembang Maharani, I. (2018). CAP SOSIAL ORANG
Bangka Lampung Kota Lain Home DENGAN HIV dan AIDS (ODHA).
Regional Sumatera Sumbang Populasi Jurnal Sosiologi Fisip Airlangga.
LGBT Terbes. Tribunnews.
https://www.tribunnews.com/regional/2 Raka, T. (2020). Disinformasi Yang Menjadi
019/12/06/sumbang-populasi-lgbt- Diskriminasi Permasalah HIV Di
terbesar-indonesia-gubernur-sumatra- Indonesia (A. Wirjaya (ed.)). Lembaga
barat-tidak-ada-toleransi-bagi-mereka Bantuan Hukum Masyarakat.
Herek, G. M., & Capitanio, J. P. (1999). Snyder, M., Omoto, A. M., & Crain, A. L.
AIDS stigma and sexual prejudice. (1999). Punished for their good deeds:
American Behavioral Scientist, 42(7), Stigmatization of AIDS volunteers.
1130–1147. American Behavioral Scientist, 42(7),
1175–1192.
Herek, G. M., & Mitnic, L. (1998). AIDS
and Stigma: A Conceptual Framework Syawal. (2020). Kalangan Gay Dominasi
and Research Agenda. Penderita HIV/AIDS di Padang.
Harian Singgalang.

151 Stigma yang Dirasakan ODHA…..


2022 JURNAL NOKEN ILMU-ILMU SOSIAL
ISSN: 2614-4336
VOL. 7 No. 2 HAL. 138-152

https://hariansinggalang.co.id/kalangan Jurnal Studi Inovasi, 2(1), 26–32.


-gay-dominasi-penderita-hiv-aids-di-
padang/ UNAIDS. (2018). Global partnership for
action to eliminate all forms of HIV-
Tristanto, A., Marbun, J., & Ismudiyati, Y. related stigma and discrimination. 20.
S. (2019). Penguatan Kelompok Bantu
Diri Anak Jalanan Korban Utami, S. (2018). HIV/AIDS dalam
Penyalahguna Napza Di Kelurahan Sustainable Development Goals
Setiamanah Kecamatan Cimahi Tengah (SDGs): Insiden, Permasalahan, dan
Kota Cimahi. Jurnal Ilmiah Upaya Ketercapaian di Indonesia.
Rehabilitasi Sosial, 1(2). Peran Mat Sains, Dan Teknol Dalam
Mencapai Tujuan Pembang
Tristanto, A. (2021). Peran Pekerja Sosial Di Berkelanjutan/SDGs, 117–137.
Sumatera Barat Pada Masa Pandemi.
Jurnal Papua ASK Me., 15(2), 99–110. PROFIL SINGKAT
Penulis dilahirkan 28 tahun yang lalu di Ibu
Tristanto, A., & Setiawati, S. (2022a). Kota Pemerintahan Darurat Republik
Gender Inequality Contributes to Indonesia (PDRI). Masa kecil hingga remaja
Women ’ s Vulnerability to HIV penulis habiskan di bumi ranah minang
During the Covid-19 Pandemic. bersama keluarga. Setelah menamatkan
Proceedings of the 1st International pendidikan menengah, penulis melanjutkan
Conference on Gender, Culture and pendidikan sarjana dan magister di salah
Society, ICGCS 2021, 30-31 August satu intitusi pendidikan milik Kementerian
2021, Padang, Indonesia. Sosial RI. Selama menempuh pendidikan
https://doi.org/10.4108/eai.30-8- sarjana dan magister di tanah priangan
2021.2316263 penulis tergabung dalam beberapa organisasi
Tristanto, A., Setiawati, S., & Ramadani, M. non-profit yang bergerak dalam bidang
(2022b). Stigma Masyarakat dan penanganan masalah NAPZA, HIV dan
Stigma pada Diri Sendiri terkait HIV AIDS. Setelah menyelesaikan pendidikan
dan AIDS: Tinjuan Literatur. Media magister, penulis kembali ke kota kelahiran
Publikasi Promosi Kesehatan dan mengabdi di salah satu intansi
Indonesia (MPPKI), 5(4), 334–342. pemerintah yang berbergerak pada bidang
sosial. Disaat COVID-19 melanda dunia,
Tristanto, A., & Maizuar, A. (2022c). disaat itu juga penulis diberikan kesempatan
Strategi Perubahan Perilaku untuk melanjutkan pendidikan doktor di
Masyarakat pada Masa Pandemi kampus power rangers.
COVID-19 Melalui Bidang Penyiaran.

152 Stigma yang Dirasakan ODHA…..

Anda mungkin juga menyukai