Anda di halaman 1dari 5

PRINSIP-PRINSIP ETIK KEPERAWATAN

Dosen Pembimbing :
Mahruri Saputra, S.kep., Ns.,M.Kep

Disusun oleh :
Syarifah Nurhilma (22212160)

PROGRAM STUDY KEPERAWATAN S1


FAKULTAS SAINS,TEKNOLOGI,DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BINA BANGSA GETSEMPENA
2023

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya, Sehingga makalah Prinsip-prinsip etik keperawatan dapat kami selesaikan.

Dalam penulisan makalah ini kami berusaha menyajikan bahan dan bahasa yang sederhana, singkat
serta mudah dicerna isinya oleh para pembaca.

Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna serta masih terdapat kekurangan dan kekeliruan
dalam penulisan makalah ini. maka kami berharap adanya masukan dari berbagai pihak untuk perbaikan
dimasa yang akan mendatang.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dipergunakan dengan layak
sebagaimana mestinya.

Banda Aceh, 06 Maret 2023

Penulis

▪️Prinsip-prinsip Etik Keperawatan

1) Otonomi (Autonomy)

Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir logis dan mampu membuat
keputusan sendiri. Orang dewasa dianggap kompeten dan memiliki kekuatan membuat sendiri, memilih
dan memiliki berbagai keputusan atau pilihan yang harus dihargai oleh orang lain. Prinsip otonomi
merupakan bentuk respek terhadap seseorang, atau dipandang sebagai persetujuan tidak memaksa dan
bertindak secara rasional. Otonomi merupakan hak kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut
pembedaan diri. Praktek profesional merefleksikan otonomi saat perawat menghargai hak-hak klien
dalam membuat keputusan tentang perawatan dirinya.

Contoh: Perawat dapat memberitahukan pasien bahwa sedang dalam keadaan baik, padahal terdapat
Sedikit gangguan.

2) Berbuat baik (Beneficience)

Beneficience berarti, hanya melakukan sesuatu yang baik. Kebaikan, memerlukan pencegahan dari
kesalahan atau kejahatan, penghapusan kesalahan atau kejahatan dan peningkatan kebaikan oleh diri
dan orang lain. Terkadang, dalam situasi pelayanan kesehatan, terjadi konflik antara prinsip ini dengan
otonomi.

Contoh: perawat dapat menasehati latihan memperbaiki kesehatan yang dilakukan pasien, Jika Latihan
yang dilakukan dapat berisiko terhadap serangan gantung

3) Keadilan (Justice)

Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terpai yang sama dan adil terhadap orang lain yang menjunjung
prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan. Nilai ini direfleksikan dalam prkatek profesional ketika
perawat bekerja untuk terapi yang benar sesuai hukum, standar praktek dan keyakinan yang benar untuk
memperoleh kualitas pelayanan kesehatan.

•Contoh : apabila terdapat pasien baru masuk dan terdapat pasien Lain, maka perawat akan
mempertimbangkan kemudian bertindak sesuai asas keadilan berbagai faktor kemudia bertindak sesuai
asas keadilan

4) Tidak merugikan (Nonmaleficience)

Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis pada klien.

•Contoh: ketika ada klien yang menyatakan kepada dokter secara tertulis menolak pemberian tranfusi
darah dan ketika itu penyakit pendarahan (melena) membuat keadaan klien semakin memburuk dan
dokter harus menginstrusikan pemberian transfusi darah. Akhirnya transpusi darah tidak diperikan
karena prinsip beneficience walaupun pada situasi ini juga terjadi penyalahgunaan prinsip non-malefie
cence.

5) Kejujuran (Veracity)

Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran. Nilai ini diperlukan oleh pemberi pelayanan kesehatan
untuk menyampaikan kebenaran pada setiap klien dan untuk meyakinkan bahwa klien sangat mengerti.
Prinsip veracity berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk mengatakan kebenaran. Informasi
harus ada agar menjadi akurat, komprensensif, dan objektif untuk memfasilitasi pemahaman dan
penerimaan materi yang ada, dan mengatakan yang sebenarnya kepada klien tentang segala sesuatu
yang berhubungan dengan keadaan dirinya selama menjalani perawatan. Walaupun demikian, terdapat
beberapa argument mengatakan adanya batasan untuk kejujuran seperti jika kebenaran akan kesalahan
prognosis klien untuk pemulihan atau adanya hubungan paternalistik bahwa "doctors knows best" sebab
individu memiliki otonomi, mereka memiliki hak untuk mendapatkan informasi penuh tentang
kondisinya.Kebenaran merupakan dasar dalam membangun hubungan saling percaya.

Contoh : Ny. B. masuk rumah sakit dengan berbagai macam fraktur karena kecelakaan mobil, suaminya
juga ada dalam mobil tersebut dan Suaminya juga meninggal dunia.
Ny B. Selalu bertanya" tentang keadaan suaminya,. Dokter ahli bedah berpesan kepada perawat untuk
menunda memberitahu kan kematian suaminya kepada klien. Perawat dalam hal ini dihadapkan oleh
konflik kejujuran.

6) Menepati janji (Fidelity)

Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan komitmennya terhadap orang lain.
Perawat setia pada komitmennya dan menepati janji serta menyimpan rahasia klien. Ketaatan,
kesetiaan, adalah kewajiban seseorang untuk mempertahankan komitmen yang dibuatnya. Kesetiaan,
menggambarkan kepatuhan perawat terhadap kode etik yang menyatakan bahwa tanggung jawab dasar
dari perawat adalah untuk meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan kesehatan dan
meminimalkan penderitaan.

Contoh: Seorang perawat telah menyepakati bersama pasien untuk mendampinginya pada saat tindakan
tertentu maka maka perawat harus siap untuk memenuhi janjinya tersebut.

7) Kerahasiaan (Confidentiality)

Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus dijaga privasi klien. Segala
sesuatu yang terdapat dalam dokumen catatan kesehatan klien hanya boleh dibaca dalam rangka
pengobatan klien. Tidak ada seorangpun dapat memperoleh informasi tersebut kecuali jika diijinkan
oleh klien dengan bukti persetujuan. Diskusi tentang klien diluar area pelayanan, menyampaikan pada
teman atau keluarga tentang klien dengan tenaga kesehatan lain harus dihindari.

Contoh :: dokumentasi tentang keadaan kesehatan klien hanya bisa dibaca guna keperluan pengobatan
Upaya peningkatan Kesehatan klien dan atau atas permintaan pengadilan. Dukusi tentang klien diluar
area pelayanan juga dihindari. harus

8) Akuntabilitas (Accountability)

Akuntabilitas merupakan standar yang pasti bahwa tindakan seorang profesional dapat dinilai dalam
situasi yang tidak jelas atau tanpa terkecuali.

•Contoh: perawat tanggung jawab pada diri, sendiri profesi,klien sesama teman syawat, karyawan, dan
masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Nasrullah, Dede. 2020. Etika Keperawatan. Surabaya: UM Surabaya.

Fikes, admin. 2019. Prinsip Etik dalam Keperawatan. Yogyakarta: Artikel Keperawatan

Anda mungkin juga menyukai