Oleh
MiftahulKhair
NIM. 15.1.11.5.003
i
ii
Oleh
MiftahulKhair
NIM. 15.1.11.5.003
ii
iii
PERSETUJUAN
Di bawah bimbingan :
Pembimbing I Pembimbing II
iii
iv
PENGESAHAN
DewanMunaqasyah
Mengetahui
DekanFakultasIlmuTarbiyahdanKeguruan
iv
v
Nota DinasPembimbing
Hal :Munaqasyah
Kepada :
Demikian, atasperhatianbapakRektordisampaikanterimakasih.
Wasalamu‟alaikumWr, Wb
DosenPembimbing I, DosenPembimbing II
v
vi
Nama : MiftahulKhair
Nim : 115151003
Fakultas : IlmuTarbiyahdanKeguruan
Denganinimenyatakanbahwaskripsidenganjudul“IdentifikasiSerangga Hama
padaTanamanKacangPanjang (VignasinensisL)di DesanNceraKecamatan Belo
KabupatenBima”,inisecarakeseluruhanadalahhasilpenelitian/karyasendiri,
kecualipadabagian-bagian yang dirujuksumbernya.
Apabiladibelakanghariternyatakaryatulisinitidakasli,
sayasiapdianulirgelarsarjanasayasesuaidenganketentuan yang berlaku di IAIN
Mataram.
Mataram
September2015Saya
yangmenyatakan,
Miftahulkhair
vi
vii
Motto :
“ Sesungguhnyadalampenciptaanlangitdanbumi,
dansilihbergantinyamalamdansiangterdapattanda-tandabagi
orang-orang yang berakal” (QS. Ali ImronAyat :190 )1
1
AL-Qur‟an terjemahanmenri agama republik Indonesia,QS. Ali Imron Ayat :190
vii
viii
Persembahan:
Skripsiinisayapersembahkanuntuk:
setiaplangkahdalammenujuseteteskebahagiaanyakniIbundaAfridahdanAyahanda
sehingga kami
lakukanselamaini.
selalumenjadipenengah,
lebihbaiksehinggasayasampaipadasatutitikuntukmencapaigelarsebagaisarjanadansemogai
viii
ix
5. Teman teman ku yang selama ini menjadi motifator dan penyemangat dalam selama
menjadi mahasiswa dan khusunya ketika menguraikan sebuah tugas akhir ini
6. Almamaterku.
ix
x
KATA PENGANTAR
SegalapujibagiAllah SWT
yangtelahmemberikanhidayahdankekuatannyakepadakitasemuaterutamasayapribadid
alammerangkaikan ide
dangagasanmelaluiskripsiinisehinggaharapannyakedepanberjalandengansebaik-
SAW.
Arahan dam motivasi tertinggi yang tidak pernah lepas dalam proses ini, baik
dalam penulisan ataupun dalam penyusunan skripsi ini. oleh karena itu penyusun
2. IbundaAtiSukmawati,M.PdselakuDosenPembimbingII
3. BapakH.L.MukhtarM.PdselakuDosenWali
belum mencapai titik kesempurnaan, karena itu saran dan kritik yang sifatnya
dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya dan pembaca pada umumnya. Amin-amin
yarobbal alamin.
Mataram, 08September2015
Penulis
MiftahulKhair
x
xi
DAFTAR ISI
PENGESAHAN ....................................................................................................... vi
1. Pengertianserangga...................................................................... 12
xi
xii
3. Pengerianhama ............................................................................. 15
4. PengelompokanHama ................................................................. 16
B. TanamanKacangPanjang .................................................................. 25
1. Klasifikasikacangpanjang ........................................................... 24
2. Morfologitanamankacangpanjang ............................................. 25
3. Kandungandanmanfaattanamankacangpanjang ..................... 28
4. JenisTanamanKacangPanjang ................................................... 29
A. DesainPenelitian ................................................................................. 30
E. PelaksanaanPenelitian ....................................................................... 35
B. PelaksanaanPenelitian ........................................................................ 40
C. Hasilpengamatan ................................................................................. 42
xii
xiii
F. Pembahasan ......................................................................................... 48
A. Kesimpulan ......................................................................................... 61
B. saran-saran ....................................................................................... 61
LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................... 81
xiii
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel4.6Hasilidentifikasiserangga ............................................................... 43
xiv
xv
DAFTAR GAMBAR
xv
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
xvi
xvii
ABSTRAK
Penelitianinidilaksanakan di DesaNceraKecamatan Belo KabupatenBima,
dandilaksanakanmulaitanggal20Julisampaidengan2Agustus.
Tujuanpenelitianiniadalahmengetahuijenis-
jenisseranggahamapadatanamankacangpanjang (VignasinensisL)
pendekatanpenelitian yang digunakanyaitudeskriptifeksploratif.
Dalampenelitianinipenelitimenggunakan random sampling
yaknisistemketerwakilandariberbagaijenisseranggapadasatu areal penelitian,
sehinggadalampenelitianinipenelitimembagipetak/plot dalampenelitianinikedalam 5
bagian yang berdasarkanpadaarahmataanginyakniadasebelahutara, selatan, barat,
timurdantengahsehinggaketerwakilandarisetiapsudutdanarahdapatterwakili,
dalampenentuan plot inipenelitidalamsetiap plot mengambil
15tumbuhankacangpanjangdalamsatuplotdanjarakantaraplot yang satudengan yang
lain 1x5 m. adapunhasilpenelitiantentangseranggahamapadatanamankacangpanjang
yang terdapatdarikeseluruhantempatpenelitianyakni : Ortoptera (belalang, jengkrik,
orong-orong) Homoptera (kutu) Heteropter (kepik) Lepidoptera (kupu,ngengat)
Diptera (lalat) Koleoptera(kumbang) Tisanoptera (trips) Isoptera(rayap)
Himenoptera(tawon,semut )prosentasedarimasing-masingserangga yang telah di
identifikasipadatempatpenelitiabelalang 191% Homoptera (kutu)Heteropter(kepik)
118% Lepidoptera(kupu,ngengat) Diptera(lalat) 165 % Koleoptera(kumbang) 152 %
Tisanoptera (trips) Himenoptera(tawon,semut )Diantara6jenisserangga yang
telahdiidentifikasitersebutdiatasserangga yang paling dominanpadasetiap areal
penelitianadalahbelalang191%,
padadasarnyabelalangtidakhanyamenyerangtanamankacangpanjangakantetapisecarak
eseluruhanbelalangmenyerangpadasemuajenistanaman yang adadiseluruh areal
persawahanwargaDesaNcera, dalamhalinidapatpenelititelaah yang
menyebabkanbelalangmenjadipendominasipadasetiaplahanpertaniankhusunyakacang
panjanginidisebabkankondisitempatpenyediaanmakanantersedisehinggadapatmemicu
perkembanganpada belalangini, disampingituserangga yang
palingsedikitditemukanadalahulat grayak66 %halinidipicuolehkondisi yang
tidakmemungkinkanperkembangbiakanpadaulat grayak.
xvii
1
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia memiliki potensi yang besar dan sumber daya alam yang melimpah
sekitar 200.000 jenis hewan, dan sekitar 28.000 jenis tumbuhan berarti sekitar
10% dari semua jenis tumbuhan yang ada di muka bumi ini terdapat di
Indonesia.3
hal inilah yang mendorong terlahirnya cabang ilmu yang baru, yaitu ilmu
Kacang panjang yang umum tersebar luas di seluruh wilayah tropik dan
2
Zoer„aini Djamal Irwan, Prinsip Prinsip Ekologi Ekosistem, Lingkungan dan Pelestarian, (Jakarta:
Bumi Aksara,2010),h.16
3
Ayub S Parnata, Meningkatkan Hasil Panen Dengan Pupuk Organic, (Jakarta: Agro Media Pustaka,
2007), h. 16
4
Haryono Semangun, Pengantar Ilmu Penyakit Tumbuhan, (Gadja Mada University Prees, 2006 ), h.1
2
untuk perbaikan giji keluarga, tanaman ini berumur pendek tumbuh baik pada
tegalan atau pekarangan rumah pada setiap musim, kacang panjang dapat
pedulinya masyarakat akan makanan sehat dan berimbang, kacang panjang salah
satu jenis dari sayuran dapat menjadi pilihan yang mudah untuk sebagian
masyarakat, hal ini dapat dilihat dari konsumsi kacang panjang pada tahun 2006,
yang diperkirakan 2,66 kg /kapital tahun, yang berarti diperlukan kacang panjang
Bentuk tanaman yang dikenal dengan namain ternasional beans atau coupear
ini berupa semak dan tumbuhan merambat, Selain buahnya yang berbentuk
tolang panjang daunya yang membayung juga di jadikan sebagai sayuran banyak
jenismakanan yang dapat dibuat dengan menggunakian daun dan tanaman ini.8
Kandungan setiap 100 g bagian biji tua yang dapat di makan berisi :10 gr air,
1,4 gr Lemak 50,1 Gr Karbohidrat 3,7 Gr Abu, 104 Ml g Kalsium dan hara
5
Samsudin.Resistensi Tanaman Terhadap Serangga Hama.(Jakarta:Bumi Aksara,2010) h. 45
6
Ibid, h.35
7
BPS 2007
8
Rukmana, R,Bertanam buncis. (Yogyakarta: Penerbit Kanisius,2002) h. 34.
2
3
tinggi, menjadikan kacang panjang ini satu bahan yang istimewa untuk
Berdasarkan hasil observasi awal dan wawancara yang dilakukan pada tanggal
disamping itu kacang panjang juga dijadikan sayuran dan lalapan yang sangat
diminati masyarakat.10
Di samping itu banyak hal yang menjadi keluhan masyarakat terlebih pada
yang baik pada tanaman khususnya kacang panjang (Vigna sinensis L) tersebut,
faktor yang lainya kondisi dan kelembaban tanah yang tidak mendukung lagi
sehingga sampai detik ini masyarakat khususnya di desa yang akan peneliti teliti
untuk sementara menggarap diluar daera, karena faktor-faktor inilah yang sangat
9
Sumatmadja 1993
10
Observasi awal 05 Desember 2014
4
menggunakan obat serangga, yang dikenal dengan insektisida namun ini akan
Banyak petani yang masih belum mengenali jenis – jenis serangga yang
mengganggu pada tanaman kacang panjang tersebut, sehingga ini juga menjadi
salah satu faktor yang menyebabkan penggunaan atau cara penanggulangan yang
dilakukan oleh kebanyakan masyarakat itu masih kurang tepat dan berakibat dan
merambat pada produktifitas dan kualiatas hasil tanaman yang kurang produktif.
sayur atau lalapan. Kacang panjang ini tumbuh dengan cara memanjat atau
melilit. Bagian yang dijadikan sayur atau lalapan adalah buah pokok tersebut,
dijadikan sebagai obat (biji pada kacang panjang ), selain itu kacang panjang
4
5
digemari, dan daunya yang masih muda yang dapat juga dijadikan sayuran yang
Upaya pengendalian yang sampai saat ini dilakukan oleh petani adalah
aplikasi pestisida secara terjadwal. Tindakan ini akan membawa resiko resistensi
atau resurgensi12.
Serangga hama diperangkap dengan berbagai jenis alat perangkap yang dibuat
sesuai dengan jenis hama dan fase hama yang akan ditangkap. Alat perangkap
11
Samsoeri Effendi, Ensklopedi Tumbuh-Tumbuhan, (Surabaya: 1993 ), h. 52
12
Rathman: 1995
13
Weintraub, Wagiman, F. X Hama Tanaman Cermin Morfologi, Biologi dan Gejala Serangan.,
(Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada,2003), h. 53
14
Dantje t. Sembel, Pengendalian Hayati Hama-Hama Serangga Tropis Dan Gulma (Jakarta: C,V
Andi Offset,2010), h. 211
15
Oka, 1995
6
diletakkan pada tempat atau bagian tanaman yang sering dilewati oleh hama.
Sering juga pada alat perangkap diberi zat-zat kimia yang dapat menarik,
penanggulangan hama tersebut, karena setiapjenis hama memiliki cara atau obat
Melihat kondisi seperti yang dijabarkan di atas dan adanya kendala dan
persoalan yang dirasakan oleh masyarakat khususnya di desa yang nantinya akan
dijadikan sentral pengambilan sampel atau penelitian ini yakni di Desa Ncera
16
Untung, Pengantar pengelolaan hama terpadu. (Yogyakarta: UGM-Press,2006), h. 76
17
Mochamad Hadi, Udi Tarwotjo Dan Rully Rahadian, Biologi Insekta Entomologi, (Yogyakarta:
Graham Ilmu,2009), h. 56
6
7
Harapan yang terbesar dalam hasil penelitian atau identifikasi terhada jenis
serangga hama ini dapat dijadikan sebagai acuan atau informasi bagi masyarakat
kacang panjang. dengan demikian akan memberikan tambahan solusi yang tepat
1. Rumusan Masalah
Bima2015 ?”
2. Batasan Masalah
1. Tujuan Penelitian
8
Kabupaten Bima.
2. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
8
9
L).
D. Penegasan Istilah
yang digunakan, Berikut akan dijelaskan secara rinci mengenai istilah – istilah
1. Identifikasi
sinensis L).
2. Serangga
krustasea.19
3. Hama
19
Hutapea, J.R. Inventaris Tanaman Obat Indonesia (III),(Jakarta:Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan, Departemen Kesehatan,1994), h.76
10
11
khas.
kecoklatan.
20
Purnomo, Budidaya 8 Jenis Tanama Unggulan, (Jakarta: Penebar Swadaya, 2011),h. 109
21
Tim PenulisPS. Hama Penyakit Sayur dan Palawija (Jakarta: Penebar Swadaya,1992).
12
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1. Pengertian Serangga
manusia, yang terus berlangsung tanpa ada waktu istirahat sampai sekarang
dan akan berlanjut selama manusia itu ada. Suatu kenyataan bahwa manusia
dan serangga secara tetap menginginkan hal yang serupa dalam waktu yang
sama. Perang terjadi, akan tetapi tidak satupun dari keduanya ada yang
menang.22
Apabila pengertian hama itu hewan yang merugikan, maka serangga hama
baik secara ekonomis atau estetis. Definisi hama itu tidak harus dihubungkan
kerugian yang diderita tanaman kecil, tetap serangga itu dikatakan serangga
22
.Purnomo, Budidaya 8 Jenis Tanama Unggulan, (Jakarta: Penebar Swadaya, 2011),h. 109
12
13
lebahPest yaitu crop pest seperti serangga hama pada tanaman yang
dibudidayakan.23
Plnat pest seperti serangga hama pada tanaman hutan atau tanaman sayura
serangga kecoa
hewan ternak.
sehari-hari manusia.25
istilah ini paling sering dipakai hanya kepada hewan.Dalam pertanian, hama
23
.Purnomo, Budidaya 8 Jenis Tanama Unggulan, (Jakarta: Penebar Swadaya, 2011),h. 19
24
.ibid
25
.Ibid
14
3. Heteroptera (Kepik)
7. Tisanoptera (trips)
8. Isoptera (rayap)
26
.Purnomo, Budidaya 8 Jenis Tanama Unggulan, (Jakarta: Penebar Swadaya, 2011),h. 102
14
15
3. Pengertian Hama
yaitu pengertian hama secara luas dan pengertian hama secara sempit.
bahwa hama adalah suatu organisme atau suatu kelompok hewan atau
lain seperti pada tanaman sehingga dapat merusak pada tanaman dan
27
.ibid
28
Tim Penulis PS, Hama Penyakit Sayuran dan Palawija,(Jakarta: Penebar Swedaya,1992),h .9
29
Ibid. h.2
30
Khaerudin, Mengendalikan Hama dan Penyakit Kacang-Kacangan , (Jakarta: Trubus Agrisarana,
1996), h.4
31
Djafarudin, DasarDasar Perlindungan Tanaman, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), h.12
16
4. Pengelompokan Hama
sebagai berikut :
a. Hama Utama
utama ini merupakan spesies hama yang pada kurun waktu lama
yang berat dan biasanya hanya ada satu atau dua hama yang
b. Hama potensial
32
Ibid, h. 9
33
Muchamad hadi, Udi Tarwotjo dan Rully Hardian, Biologi Insekta Entomologi (Yogyakarta:
Graham Ilmu,2009), h.59
16
17
semakin sedikit.34
c. Hama sementara
utama.35
34
Abadi, L, Ilmu Penyakit Tumbuhan. (Malang: Bayu Media Publishing,2003),h. 65
35
Ibid, h.60
36
Tim Penulis PS, Hama Penyakit Sayur dan Palawija, (Jakarta: Penebar Swedaya, 1992), h. 9-10
18
Ada beberapa jenis binatang yang termasuk hama. Dari sekian jenis dapat
a. Nematode
menjadi makanannya.
b. Mollusca
rongga mantel.37
c. Serangga
37
Adun rusyana, Zeologi Invertebrata, (Yogyakarta: Alvabeta,2011), h. 85
18
19
d. Akarina (tungau)
delapan kaiki dan tubuh tidak bersegmen. Ukuran tubuh tungau 0,5 mm,
berkurang.
e. Burung
38
Khaerudin, Mengendalikan Hama Dan Penyakit Kacang-Kacangan (Jakarta: Trubus Agrisarana,
1996), h.4
39
Ibid, h.6
20
bajing, tikus, musang, babi hutan, kera, dan gajah, sapi, sapi banyak
dengan Pestona.
40
Ibid, h. 16
41
http://www.taniorganik..com
20
21
kecil, antara 1-6 mm, tubuhnya lunak berbentuk seperti buah pir, mobilitasnya
rendah dan biasanya hidup secara berkoloni, bersayap dan ada yang tidak
42
http://www.taniorganik..com. diambil pada tanggal 12 Mei 2015, pukul 12.00 WITA
22
bawah, menyempit seperti pita, serta timbul bercak-bercak kuning, dan daun
menjadi rapuh.43
Ciri dari hewan ini memiliki cirri warna yang berfariasi dari coklat
kehitaman hingga putih kehitaman dengan cirri khas cincin berwarna hitam di
ruas ke tiga dari abdomen badanya, dan ualat ini menyerang tanaman
bersama-sama dalam jumlah yang banyak, ulat ini menterang pada malam
hari dengan cara memakan daun pada tumbuhan sasarannya, serta Gejala daun
43
Diah Rahmatia, Pipit Pitriana , Bercocok Tanaman (Jakarta: Azka Perrs , 2010)
44
http://www.taniorganik..com.diambil pada tanggal 12 Mei 2015, pukul 13.00 WITA
22
23
45
Nani rostini, 6 Jurus Bertanam Cabe, h. 27
46
http://www.taniorganik..com. diambil pada tanggal 12 Mei 2015, pukul 13.00 WITA
24
Gulungan daun mulai dibentuk oleh ulat muda pada bagian pucuk, tempat
yang lebih tua. Gulungan daun dibentuk dengan cara merekatkan daun satu
dengan lainnya dari sisi dalam dengan semacam zat perekat yang dikeluarkan
oleh ulat yang bersangkutan. Bila gulungan daun dibuka, akan dijumpai ulat
berwarna hijau transparan yang bergerak cepat Ulat ini biasanya tinggal
kotorannya.48
47
https://www.google.co.id.diambil pada tangga 12, Mei 2015Pukul 13.00 WITA
48
Cahyono, Kacang Buncis dan Teknik Budidaya dan Analisis Usaha Tani(Yogyakarta:Penerbit
Kanisius,2003), h, 45
24
25
49
Hutapea, J.R Inventaris Tanaman Obat Indonesia,(Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan, Departemen Kesehatan,1994),h. 45
26
50
Gambar2.6:Tanamankacangpanjang.
a. Akar tanaman
mencapai 26 cm.51
b. Batang
cm lebih.52
c. Daun
26
27
d. Bunga
dalam sau bunga terdapat alat kelamin betina (putik) dan alat
53
Hariyono Semangun, Pengantar Ilmu Kesehatan Tumbuhan (Yogyakarta:Gajah Mada University,
2006),h 404
54
Gembong, Taksonomi Tumbuhan (Yogyakarta: Gajah Mada University, 2010),h. 34
28
f. Biji
Biji kacang panjang berbentuk bulat panjang dan agak pipih, tetapi
55
Hariyono Semangun, Pengantar Ilmu Kesehatan Tumbuhan (Yogyakarta:Gajah Mada
University,2006), h.63
56
Pracaya ,Hama dan Penyakit Tanaman. (Jakarta: Penebar Swadaya, 2007),h.86
28
29
fungsi saraf dan otot, menjaga kesehatan sendi, meningkatkan daya tahan
kacang panjang lanjaran yang bersifat membelit dan kacang bukan lanjaran
yang tidak membelit. Untuk jenis kacang panjang yang membelit, terbagi
menjadi dua yaitu kacang lanjaran biasa dan kacang panjang usus hijau.
57
Wong and Chang, 2004
30
kategori yaitu kacang tungak (Vigna unguiculata L), kacang uci (Vigna
30
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
yang dilakukan apabila objek yang diteliti sudah ada secara wajar di
lapangan.60
58
Tim Penulis Pedoman Penulisan Skripsi IAIN (Mataram IAIN 2007), H.35
59
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif Kualitatif dan R/D, (Bandung: Alfabeta, 2013),
h.126
60
Ibid, h.
32
1. Waktu penelitian
waktu pagi hari pukul 07.00-08.00, siang hari pukul 12.00-13.00, sore
2. Tempat penelitian
1. Populasi
32
33
2. Sampel
populasi dari semua arah dan posisi (utara, selatan, timur, barat, dan
61
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Satu Pendekatan Praktik(Jakarta: Rineka Cipta,
2006),h. 30
62
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif Kualitatif dan R/D, (Bandung: Alfabeta, 2013), h.
81
63
Ibid, h.
34
xxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxx
Gambar 3.1 Bagan Letak Petak pengambilan sampel pada areal penelitian
Keterangan :
34
35
saja yang dapat ditemukan pada sampel yang sudah tersedia pada
objek penelitian.
f. Kertas label
g. Tali rafia
pengamatan.
36
penelitian.
2. Bahan
E. Pelaksanaan Penelitian
1. Tahap persiapan
pengidentifikasian.
36
37
2. Tahap pelaksanaan
petak
panjang tersebut.
1. Sorting Tangan
mengunakan tangan, jenis hama yang dapat di ambil secara langsung ini
biasanya dari jenis hama yang terbang seperti ulat, moluska dan nematode.
64
Dwi Suheriyanto, Ekologi Serangga, (Malang: Press,2010), h. 176
38
2. Jaring Serangga
tersebut, kantong jaring dapat terbuat dari kain skrim (Kasa Polyster)
yang halus, lembut dan tahan air. Tangkai jaring bisa terbuat dari
kayu, bambu atau dari logam ringan dan kuat agar mudah di ayunkan.
data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-
65
Ibid, h. 176
66
Sugiono, Metodologi Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2013), h, 144.
67
Beni Ahmad Soesbani , Metode Penelitian (Bandung:Pustaka Setia, 2008),h. 192
38
39
BAB IV
merupakan salah satu dari 10 Desa di Kecematan Belo yang memiliki luas
463,25 ha dan 11,25 km yang berlokasi 4km dari ibu kota Kecematan Belo
dengan tofografi adalah dataran rendah dan batasan batasan desa sebagai
berikut :
Belo, yang sebagian besar warganya merupakan para petani dan buruh tani
dengan intensitas jumlah 1500 orang dari jumlah penduduk desa 11,250jiwa,
sisanya adalah pedagang, PNS, buruh tani, dan lain-lain. Dalam satu tahun
ada dua musim yang sering dilakukan oleh masyarakat yakni ketika musim
hujan rakyat menanam padi sedangkan musim kemarau rakyat di Desa Ncera
40
41
1. Pelaksanaan penelitian
ulangan dalam sehari yaitu ulangan pertama pada pagi hari Jam 07.00-
2. Hasil penelitian
panjang pada tahun 2015 di Desa Ncera Kecamatan Belo Kabupaten Bima
pada semua plot yang ada maka ditemukan berbagai macam dan jenis
Himenoptera (tawon).
42
43
Tabel 4.5 Hasil Identifikasi Serangga Hama Pada Tanaman Kacang Panjang di
Desa Ncera Kecamatan Belo Kabupaten Bima (Ahad 03 Juli - 02 Agustus 2015 )
Pagi 07.00-08.00 Siang 12.00-13.00 Sore 17.00-18.00
P1 P2 P3 P4 P5 P1 P2 P3 P P5 P1 P2 P3 P4 P5
2 2 1 0 1 2 0 0 1 1 2 0 0 0 1 11
- 3 2 O 2 1 1 1 1 - 2 2 1 1 2 18
- 1 1 2 0 2 2 1 1 - 2 2 1 1 2 18
1 3 0 1 0 1 2 1 1 - 1 2 1 3 0 17
- 1 1 0 1 3 0 1 0 - 1 3 2 3 0 16
- 0 2 1 3 0 0 0 0 - 3 1 2 0 1 13
- 1 0 0 0 0 1 0 0 - 0 1 0 0 1 4
- 3 2 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 9
1 0 1 0 1 1 0 2 0 0 3 0 0 1 0 10
1 1 0 1 0 2 0 2 0 1 1 1 3 0 1 14
1 1 1 1 1 2 3 1 0 1 1 2 3 0 1 19
2 2 0 0 0 0 1 1 0 0 1 2 1 4 3 17
1 0 0 1 1 1 2 1 0 2 1 3 1 1 1 16
11 20 11 7 11 17 15 11 4 5 19 21 15 15 13 191
grayak - - 1 - 1 0 - 0 1 1 - - - - 1 5
- - 0 - 0 1 - 1 1 - - - - - 0 3
- - 1 - 0 0 - 1 1 - - - - - 2 5
1 1 0 1 0 1 1 0 1 - 1 0 1 0 0 8
- - 1 - 1 0 - 1 0 - - - - - 0 3
44
- - 1 - 1 0 - 0 0 - - - - - 1 3
- - 0 - 0 0 - 0 0 - - - - - 1 1
- - 0 - 0 1 - 0 0 0 - - - - 0 1
1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 10
0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 3
0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 6
0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1
1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 9
4 4 6 4 6 7 4 6 4 4 3 3 2 2 8 66
kuning 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 2 1 0 0 1 10
- 0 2 O 0 1 1 1 1 - 0 0 1 1 0 8
- 2 1 0 1 0 2 1 1 - 0 1 1 1 1 12
1 0 0 1 0 1 0 1 1 - 1 0 1 2 0 9
- 0 1 0 0 0 0 1 0 - 1 0 2 0 0 5
- 1 2 1 1 0 0 0 0 - - 1 2 0 1 9
- 1 0 0 1 0 1 0 0 - 0 1 0 0 0 4
- 0 2 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 6
1 0 1 0 0 1 0 2 0 0 3 0 0 1 0 9
1 1 0 1 1 0 0 2 0 1 1 1 0 0 1 10
1 1 1 1 1 1 3 1 0 1 1 1 0 0 1 14
2 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 7
1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 9
10 8 11 5 7 7 11 11 4 3 13 6 9 6 7 118
2 2 1 0 1 0 0 0 1 1 2 0 0 0 1 9
- 1 2 O 0 1 1 1 1 - 2 2 1 1 2 13
- 1 1 2 0 0 0 1 1 - 2 2 1 1 2 14
1 0 0 1 0 1 0 1 1 - 1 2 1 0 0 9
- 1 1 0 1 0 0 1 0 - 1 0 2 3 0 10
- 0 2 1 1 0 0 0 0 - 0 1 2 0 1 11
44
45
- 1 0 0 0 0 1 0 0 - 0 1 0 0 1 4
- 3 2 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 9
1 0 1 0 1 1 0 2 0 0 3 0 0 1 0 10
1 1 0 1 0 2 0 0 0 1 1 1 3 0 1 12
1 1 1 1 1 2 3 1 0 1 1 2 1 0 1 17
2 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 2 1 0 3 12
1 0 0 1 1 1 2 1 0 2 1 1 1 1 1 14
10 14 11 7 7 10 11 9 4 5 17 16 13 8 13 152
5 Nyimphalidae sp Kupu-kupu 1 1 0 0 1 0 2 0 0 0 1 0 0 0 0 4
1 0 1 0 1 2 0 0 1 1 0 0 0 0 1 6
- 0 1 O 0 1 1 1 1 - 0 2 1 1 0 8
- 1 0 0 0 2 0 1 1 - 2 0 1 1 0 9
1 0 0 1 0 1 0 1 1 - 1 2 1 0 0 9
- 1 1 0 1 3 0 1 0 - 1 3 2 3 0 16
1 0 2 1 0 0 0 0 0 - 0 1 2 0 1 8
- 1 0 0 0 0 1 0 0 - 0 1 0 0 1 4
- 3 2 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 9
1 0 1 0 1 1 0 2 0 0 0 0 0 1 0 7
1 1 0 1 0 2 0 2 0 1 1 1 3 0 1 14
1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 9
2 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 2 1 0 0 8
1 0 0 0 1 1 0 1 0 2 1 0 1 1 1 10
10 8 9 4 6 14 5 11 4 5 10 12 13 8 6 121
- 0 2 O 2 1 1 1 1 - 0 2 1 1 2 13
- 1 1 0 0 0 2 1 1 - 2 0 1 1 2 12
1 3 0 1 0 1 2 1 1 - 1 2 1 3 0 17
- 1 1 0 1 3 0 1 0 - 1 3 2 3 0 16
46
- 0 2 1 3 0 0 0 0 - 3 1 2 0 1 13
- 1 0 0 0 0 1 0 0 - 0 1 0 0 1 4
- 3 2 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 9
1 0 1 0 1 1 0 2 0 0 3 0 0 1 0 10
1 1 0 1 0 2 0 2 0 1 1 1 3 0 1 14
1 1 1 1 1 2 0 1 0 1 1 2 0 0 1 13
1 2 0 0 0 0 1 1 0 0 1 2 1 0 3 13
1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 3 1 1 1 10
8 18 11 4 10 15 10 11 4 3 18 19 13 11 13 165
3. Analisis data
46
47
masing masing plot yang telah di bagikan ada 5 plot dari masing-masing
plot itu terdapat serangga hama yang paling mendominasi adalah Belalang
pada siang hari yakni belalang dan pada sore hari lembing dengan
prosentase 152%
1. Kondisi tanah
Table 5.1 Rekapitulasi Hasil Analisis Populasi Serangga Pada Tanaman Kacang
kuning di sekujur
Menyebabkan gatal-
gatal
48
49
warnah tubuh di
selimuti warna
merah jambu.
pendek, vemurnya
dilengkapi dengan
duri-duri.
50
pendek, vemurnya
dilengkapi dengan
duri-duri.
terdapat banyak
warna. Memiliki
sayap yang
berbintik-bintik
putih.
belalang juga merupakan serangga yang banyak ditemukan ditempat lain tidak
50
51
hanya pada kacang panjang namun banyak juga terdapat pada tanaman yang
lain .
5. Pembahasan
Kabupaten Bima tidak haya didominasi oleh petani kacang panjang akan
tetapi banyak juga warga yang menanam semacam kacang kedelai, kacang
hijo, bawang merah dan cabe dan lainnya. Dalam penelitian ini peneliti
penelitian yang hanya di fokuskan pada satu stasiun, pada stsiun tersebut
peneliti membagi plot sebanyak 5 plot yang dibagi secara rata dengan
ketentuan berdasarkan arah mata angin yakni di bagian utara, selatan,. Timur,
1. Stasiun
serangga pada tanaman kacang panjang dengan jenis yang cukup beragam,
baika yang terdapat pada setiap plot yag telah dibagikan maupun secara
(tawon)
Serangga yang paling dominan muncul adalah belalang hal ini merupakan
dikarenakan factor iklim yang terdapat pada lokasi penelitian sehingga jenis
serangga ini mendominasi wilayah pada penelitian ini, disamping itu juga
belalang ini tidak hanya mendominasi tempat penelitian pada kacang panjang
namun hamper pada semua jenis tanaman serangga yang dominan adalah belalng
tersebut.
serangga yang menyerang pada bagian daun dan polong tanaman kacang panjang
hal ini terbukti pada kerusakan daun kacang panjang yang sering kali terjadi, oleh
karena itu kerusakan yang timbul dikarenaka serangga khusunya pada tanaman
kacang panjang, sesungguhnya berkaitan erat dengan alat mulut yang di miliki
52
53
oleh serangga tersebut. Jenis atau bentuk alat mulut serangga akan menentukan
makanan terlarut alat mulut ini memiliki bagian yang memanjang dan
bahan makanan yang padat atau bahan makanan yang cair, alat mulut
fisika dan kimia.Olek karena itu pengukuran kondisi fisika dan kimia
pengambilan sampel.
68
Jumar, Entomologi Pertanian, (Jakarta: rineka cipta,2000),h.100
54
hal ini berkaitan erat dengan suhu udara pada siang hari yang tinggi
54
55
Sistematika
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class ; Insekta
Ordo : Orthoptera
Family : Acridideae
69
Gambar Belalang, Selasa 22, Juli 2015, Jam 13.40
56
Genus : Melanoplus
bening, sungut agak gepeng dan lebih pendek dari tubuhnya, panjang
56
57
Sistematika
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class ; Insekta
Ordo : Lepidoptera
Family : Noctuidae
Genus : spodoptera
sehingga akan dapat menghabiskan tanaman pada waktu yang singkat jenis
serangga ini pada umumnya tidak hanya terdapat pada tanaman kacang
panjang saja akan tetapi pada tanaman bawang merah dan kacang hijau juga
terdapat jenis seranggaga ini, secara morfologi serangga ini memiliki banyah
warna seprtfi coklat, hitam, hijau, akatifitas pada ulatini melakukan serangan
pada tanaman biasanya pada malam hari, sedangkan pada siang hari
bersembunyi71
70
Gambar ulat grayat , Selasa 22, Juli 2015, Jam 14.00
71
Sri Ariwawasan, Hama dan Penyakit Tanaman (Jakarta: penebar swadaya, 2004),h.162
58
3. Gambar lembing
Sistematika
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class ; Insekta
Ordo : Odonata
Family : Neurothemiceae
Genus : Neurothemis
Spesies ; Neurothemis sp
72
Gambar Lembing, Selasa 22, Juli 2015, Jam 13.40
58
59
kondisi dimana tempat dia huidup di samping itu kumbang juga merupakan
jenis serangga yang banyak ditemukan pada tanaman khusnya pada tanaman
kacang panjang ini, hal ini sebagaimana dalam hasil penelitian yang telah
kami telusuri serangga ini juga merupakan serangga yang banyak ditemukan
73
Gambar Belalang, Selasa 22, Juli 2015, Jam 14.00
60
Sistematika
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class ; Insekta
Ordo : Lepidoptera
Family : Papilinoidae
Genus : Nyimphalidae
Spesies : Nyimphalidae sp
pada tiga bagian utama yakni bagian kepala yang terdapat antenna pada
kepalannya, pada perutnya memiliki tiga alat kelamin dan anus terdapat
pada ujung ruas perut, tubuh kupu-kupu dilapisi chitin (rangka luar) dan
60
61
Sistematika
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class ; Insekta
Ordo : Deptera
Family : Muscidae
Genus : Drosophiila
Spesies ; Drosophila melanogaster
74
Gambar Belalang, Selasa 22, Juli 2015, Jam 17.40
62
Pada lalat buah secara umum memiliki warna hitam dan cincin juga
berwarna hitam, berukuran kecil, sekitar 2-4 mm, urat tepi sayat (Costal Vein)
memiliki dua bagian yang terintuputus dekat dengan tubuhnya, secara umum
majemuk berbentuk bulatagak alips dan berwarna merah, terdapat mata oceli
pada bagian atas kepala dengan ukuran lebih kecil dibandingkan dengan mata
lima dan bergaris hitam sayapnya panjang, berwarna transparan, dan posisi
6. Kepik kuning
62
63
Sistematika
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class ; Insekta
Ordo : Hemiptera
Family : Pentatomidae
Genus : Teesaratomia
kecil sampai besar, antenanya sama panjang lebih panjang dari kepala,miliki
bentuk perisai yang khas, pada umumnya memiliki warna yang bermacam-
macam ada yang hitam, coklat, kuning, dan lain-lain. Yang sebagai predator
ditemukan pada tanaman budidaya, baik lahan basah maupun lahan kering,
seperti pada tanaman cabe, jagung, kacang panjang dan berbagai tanaman
lainnya.
75
Gambar Belalang, Selasa 22, Juli 2015, Jam 17.50
64
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
2. Diantara 6 jenis itu, jenis serangga hama yang paling dominan yaitu
B. Saran
selanjutnya
64
65
DAFTAR PUSTAKA
Cahyono, 2003. Kacang Buncis dan Teknik Budidaya dan Analisis Usaha Tani.
Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
Diah Rahmatia. 2010. Pipit Pitriana ,Bercocok Tanaman Jakarta: Azka Perrs
Zoer„aini Djamal Irwan. 2010. Prinsip Prinsip Ekologi Ekosistem, Lingkungan dan
Pelestarian, Jakarta: Bumi Aksara,
66
67
Lampiran :
xxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxx
Gambar 3.1 Bagan Letak Petak pengambilan sampel pada areal penelitian
Keterangan :
B
68
Lampiran II
P1 P2 P3 P4 P5 P1 P2 P3 P P5 P1 P2 P3 P4 P5
2 2 1 0 1 2 0 0 1 1 2 0 0 0 1 11
- 3 2 O 2 1 1 1 1 - 2 2 1 1 2 18
- 1 1 2 0 2 2 1 1 - 2 2 1 1 2 18
1 3 0 1 0 1 2 1 1 - 1 2 1 3 0 17
- 1 1 0 1 3 0 1 0 - 1 3 2 3 0 16
- 0 2 1 3 0 0 0 0 - 3 1 2 0 1 13
- 1 0 0 0 0 1 0 0 - 0 1 0 0 1 4
- 3 2 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 9
1 0 1 0 1 1 0 2 0 0 3 0 0 1 0 10
1 1 0 1 0 2 0 2 0 1 1 1 3 0 1 14
1 1 1 1 1 2 3 1 0 1 1 2 3 0 1 19
2 2 0 0 0 0 1 1 0 0 1 2 1 4 3 17
1 0 0 1 1 1 2 1 0 2 1 3 1 1 1 16
∑ : jumlah 11 20 11 7 11 17 15 11 4 5 19 21 15 15 13 191
grayak - - 1 - 1 0 - 0 1 1 - - - - 1 5
- - 0 - 0 1 - 1 1 - - - - - 0 3
- - 1 - 0 0 - 1 1 - - - - - 2 5
1 1 0 1 0 1 1 0 1 - 1 0 1 0 0 8
- - 1 - 1 0 - 1 0 - - - - - 0 3
68
69
- - 1 - 1 0 - 0 0 - - - - - 1 3
- - 0 - 0 0 - 0 0 - - - - - 1 1
- - 0 - 0 1 - 0 0 0 - - - - 0 1
1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 10
0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 3
0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 6
0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1
1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 9
∑ : jumlah 4 4 6 4 6 7 4 6 4 4 3 3 2 2 8 66
kuning 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 2 1 0 0 1 10
- 0 2 O 0 1 1 1 1 - 0 0 1 1 0 8
- 2 1 0 1 0 2 1 1 - 0 1 1 1 1 12
1 0 0 1 0 1 0 1 1 - 1 0 1 2 0 9
- 0 1 0 0 0 0 1 0 - 1 0 2 0 0 5
- 1 2 1 1 0 0 0 0 - - 1 2 0 1 9
- 1 0 0 1 0 1 0 0 - 0 1 0 0 0 4
- 0 2 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 6
1 0 1 0 0 1 0 2 0 0 3 0 0 1 0 9
1 1 0 1 1 0 0 2 0 1 1 1 0 0 1 10
1 1 1 1 1 1 3 1 0 1 1 1 0 0 1 14
2 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 7
1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 9
∑ : jumlah 10 8 11 5 7 7 11 11 4 3 13 6 9 6 7 118
2 2 1 0 1 0 0 0 1 1 2 0 0 0 1 9
- 1 2 O 0 1 1 1 1 - 2 2 1 1 2 13
- 1 1 2 0 0 0 1 1 - 2 2 1 1 2 14
1 0 0 1 0 1 0 1 1 - 1 2 1 0 0 9
- 1 1 0 1 0 0 1 0 - 1 0 2 3 0 10
70
- 0 2 1 1 0 0 0 0 - 0 1 2 0 1 11
- 1 0 0 0 0 1 0 0 - 0 1 0 0 1 4
- 3 2 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 9
1 0 1 0 1 1 0 2 0 0 3 0 0 1 0 10
1 1 0 1 0 2 0 0 0 1 1 1 3 0 1 12
1 1 1 1 1 2 3 1 0 1 1 2 1 0 1 17
2 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 2 1 0 3 12
1 0 0 1 1 1 2 1 0 2 1 1 1 1 1 14
∑ : jumlah 10 14 11 7 7 10 11 9 4 5 17 16 13 8 13 152
5 Nyimphalidae sp Kupu-kupu 1 1 0 0 1 0 2 0 0 0 1 0 0 0 0 4
1 0 1 0 1 2 0 0 1 1 0 0 0 0 1 6
- 0 1 O 0 1 1 1 1 - 0 2 1 1 0 8
- 1 0 0 0 2 0 1 1 - 2 0 1 1 0 9
1 0 0 1 0 1 0 1 1 - 1 2 1 0 0 9
- 1 1 0 1 3 0 1 0 - 1 3 2 3 0 16
1 0 2 1 0 0 0 0 0 - 0 1 2 0 1 8
- 1 0 0 0 0 1 0 0 - 0 1 0 0 1 4
- 3 2 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 9
1 0 1 0 1 1 0 2 0 0 0 0 0 1 0 7
1 1 0 1 0 2 0 2 0 1 1 1 3 0 1 14
1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 9
2 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 2 1 0 0 8
1 0 0 0 1 1 0 1 0 2 1 0 1 1 1 10
∑ : jumlah 10 8 9 4 6 14 5 11 4 5 10 12 13 8 6 121
- 0 2 O 2 1 1 1 1 - 0 2 1 1 2 13
70
71
- 1 1 0 0 0 2 1 1 - 2 0 1 1 2 12
1 3 0 1 0 1 2 1 1 - 1 2 1 3 0 17
- 1 1 0 1 3 0 1 0 - 1 3 2 3 0 16
- 0 2 1 3 0 0 0 0 - 3 1 2 0 1 13
- 1 0 0 0 0 1 0 0 - 0 1 0 0 1 4
- 3 2 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 9
1 0 1 0 1 1 0 2 0 0 3 0 0 1 0 10
1 1 0 1 0 2 0 2 0 1 1 1 3 0 1 14
1 1 1 1 1 2 0 1 0 1 1 2 0 0 1 13
1 2 0 0 0 0 1 1 0 0 1 2 1 0 3 13
1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 3 1 1 1 10
∑ : jumlah 8 18 11 4 10 15 10 11 4 3 18 19 13 11 13 165
Lampiran III
72
73
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Genus : Neurothemis
Spesies ; Neurothemis sp
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Genus : Drosophiila
74
75
Lampiran IV
Gambar 4
Gambar 3
76
Gambar 5 Gambar 6
Gambar 8
Gambar 7
76
77
Gambar 9 Gambar 10
Gambar 11 Gambar 12
78
78
79
80
80
81
82
82
83