Integrasi Sosial
Masyarakat terintegrasi karena berbagai anggota masyarakat sekaligus menjadi anggota dari berbagai
kesatuan sosial (cross cutting affiliations).
Menurut William F. Ogburn dan Mayer Nimkoff, syarat berhasilnya suatu integrasi sosial
adalah:
Anggota-anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhan-kebutuhan satu
dengan lainnya
Norma-norma dan nilai sosial itu berlaku cukup lama dan dijalankan secara konsisten.
Asimilasi
Asimilasi adalah proses sosial yang timbul bila golongan manusia dengan latar
belakang kebudayaan yang berbeda-beda saling bergaul langsung secara intensif
untuk waktu yang lama sehingga kebudayaan-kebudayaan golongan-golongan tadi
masing-masing berubah sifatnya yang khas, dan juga unsur-unsurnya masing-
masing berubah wujudnya menjadi unsur-unsur kebudayaan campuran. Suatu
asimilasi akan mudah terjadi apabila didorong oleh faktor-faktor sebagai berikut.
Toleransi antara kebudayaan yang berbeda dengan kebudayaan sendiri yang akan tercapai melalui suatu
proses yang disebut akomodasi.
Tiap-tiap indvidu dan kelompok memiliki kesempatan yang sama dalam ekonomi, terutama dalam
memenuhi kebutuhan akan barang dan jasa.
Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dengan memberikan kesempatan pada golongan minoritas
untuk memperoleh pendidikan, penggunaan fasilitas umum, dan partisipasi politik.
Perkawinan campuran akan menyatukan dan mengurangi perbedaan-perbedaan antara warga dari
suatu golongan dengan golongan lain.
Perasaan superioritas dari individua dari satu kebudayaan terhadap yang lain
Akulturasi
Akulturasi adalah proses sosial yang timbul bila suatu kelompok manusia dengan
suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur dari suatu kebudayaan
asing dengan sedemikian rupa, sehingga unsur-unsur kebudayaan asing itu lambat
laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan
hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri.
https://infosos.wordpress.com/kelas-xi-ips/konfil-dan-integrasi-sosial/
MEDAN, KOMPAS.com - Gara-gara tidak diberi uang jajan, Rian Iswara (15) nyaris membunuh
Eka, ibu kandungnya.
Eka (42) menuturkan, saat itu dirinya tengah asyik menonton televisi di rumahnya di Jalan Tanjung
Selamat, Sunggal, Kota Medan. Tiba-tiba Rian datang meminta uang jajan.
"Didatanginya aku, terus minta uang jajan. Karena aku lagi tak punya uang, jadi besok ajalah kukasih
uang jajannya. Rupanya emosi dia. Pergi dia ke dapur mengambil parang. Terkejut kali aku waktu tiba-
tiba bawa parang dan mau membacok aku," kata Eka, Kamis (25/2/2016).
Eka mengaku langsung melarikan diri ke kantor Polsekta Sunggal dan melaporkan ancaman tersebut.
"Langsung larilah aku ke kantor polisi. Sudah empat tahun aku menjanda, begini pula aku dibuat
anakku," ungkap Eka sedih.
Kanit Reskrim Polsekta Sungal Iptu Nur Istiono mengatakan telah menahan terlapor karena mengancam
keselamatan orang.
"Sudah kita tahan. Namun penyidikan tergantung pelapor. Kalau mau diteruskan kita teruskan kalau bisa
dimediasi, ya silakan," ungkap Nur.
Penuli : Kontributor Medan, Mei
s Leandha
Editor : Caroline Damanik
http://regional.kompas.com/
BIREUEN, KOMPAS.com - Berniat mengantarkan sabu-sabu, dua pemuda dibekuk Tim Opsnal
Satres Narkoba Polres Bireuen, Rabu (24/2/2016) malam pukul 23.00 WIB di SPBU Simpang Leubu,
Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen, Aceh.
Kedua pemuda masing-masing Husen (25), warga Desa Alue Rambong, Kecamatan Juli, Kabupaten
Bireuen dan Munizar Bin Mahjol (19), warga Desa Meunasah Lhok, Kecamatan Muara Batu, Kabupaten
Aceh Utara.
Kasat Narkoba Polres Bireuen, Ipda Rahmat SH, Kamis (25/2/2016), mengatakan, keberadaan kedua
pelaku diketahui berdasarkan informasi masyarakat yang diduga hendak mengantarkan sabu-sabu ke
Desa Geurugok, Kecamatan Gandapura.
“Tim kita menyergap saat mereka berada di lokasi SPBU Simpang Leubu untuk mengisi bahan bakar.
Saat kita geledah ternyata dapat barang buktinya,” kata Rahmat.
Dia menambahkan, sabu seberat 0.55 gram sempat dilemparkan tersangka ke lantai keramik dekat WC.
Saat ini, barang bukti yang diamankan dari dua tersangka, yakni satu paket sabu-sabu seberat 0,55 gram,
satu unit ponsel Oppo warna putih, satu unit ponawl merk Nokia dan satu unit sepeda motor jenis
Honda Vario Tecno warna hitam putih.
Penuli : Kontributor Bireuen, Desi
s Safnita Saifan
Editor : Farid Assifa
"Ya masih ada lah. Sisa uang bagi-bagi. Sisa uang yang buat masyarakat enggak dibalikin,
diatur atur. Udah kita tangkep ini," kataAhok di Balai Kota usai melantik puluhan pejabat di
lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, Rabu (24/2).
Dia meminta wali kota tidak melindungi tindakan anak buahnya. Bila aturan itu tak
diindahkan, wali kota tersebut juga akan dicopot.
"Saya minta wali kota tidak melindungi anak buahnya, kalau tidak mau saya stafkan juga."
"Kan non cash dia keluarin, minta sama orang balikin, macem-macem. udahlah maling
juga," ujarnya.
Seperti diketahui, Ahok hari ini melantik sejumlah pejabat di lingkup Balaikota.
Agus suradika - Kepala BKD
Jupan Royter - Wakil Kasatpol PP menggantikan Kepala Satpol PP - Kukuh Hadi Santosa
Ahmad Ghazali - Kepala Biro Pendidikan dan Mental Spiritual Sekretariat digantikan oleh
Hendra Hidayat - Kepala Bagian Protokol Biro Kepala Daerah dan Kerja Sama Luar Negeri
(KDH dan KLN) DKI Jakarta
Asisten Deputi Gubernur Bidang Pariwisata - Deli Indrayanti digantikan oleh Endi Aldi -
Asisten Bidang Ekonomi Wali Kota Jakarta Barat
Sunardi Sinaga - Kepala Badan Layanan Umum (BLU) Perparkiran digantikan oleh Tiodor
Sianturi - Kepala Suku Dinas Perhubungan dan Transportasi Jakarta Barat
http://www.merdeka.com/jakarta/ahok-geram-sisa-anggaran-ditilep-wali-kota-hingga-lurah-
distafkan.html