1~5
ISSN: 1978-1520 ◼1
Abstrak
Universitas Subang adalah perguruan tinggi yang berada di Kabupaten Subang Jawa
Barat. Dengan banyaknya fakultas dan lokasi yang berbeda, proses manajemen aset di
Universitas Subang tidak bisa lagi dilakukan secara konvensional apalagi seiring dengan
bertambahnya waktu bertambah pula aset yang ada. Pengelolaan aset secara konvensional
menyebabkan banyak permasalah yang timbul, optimalisasi aset tidak bisa dilakukan secara
maksimal serta sulitnya mendapatkan bahan evaluasi bagi petugas yang ada karena tidak
terintegrasinya data. Hasil penelitian ini yaitu merancang sebuah sistem informasi manajemen
aset (SIMA) dengan memanfaatkan teknologi web sehingga diharapkan akan membantu dalam
proses manajemen aset meminimalisir masalah yang ada secara terintegrasi. Dalam penelitian
ini akan menerapkan metode Scrumban dalam merancang SIMA. Untuk menggambarkan
rancangan tersebut penulis akan menggunakan metode Unified Modeling Language, membuat
rancangan database dan rancangan interface. Hasil akhir dari penelitian ini berupa model
SIMA yang meliputi beberapa aspek di antaranya aspek pengguna sistem, aspek software,
aspek hardware dan aspek jaringan internet yang akan implementasi untuk kedepannya.
Abstract
Subang University is a tertiary institution located in Subang Regency, West Java. With
so many different faculties and locations, the asset management process at Subang University
can no longer be done conventionally, especially as existing assets increase over time.
Conventional asset management causes many problems to arise, asset optimization cannot be
carried out optimally and it is difficult to obtain evaluation materials for existing officers
because data is not integrated. The results of this research are designing an asset management
information system (SIMA) by utilizing web technology so that it is hoped that it will help in the
asset management process to minimize existing problems in an integrated manner. In this
research, we will apply the Scrumban method in designing SIMA. To describe this design the
author will use the Unified Modeling Language method, create a database design and interface
design. The final result of this research is a SIMA model which includes several aspects
including system user aspects, software aspects, hardware aspects and internet network aspects
which will be implemented in the future.
1. PENDAHULUAN
Universitas Subang adalah perguruan tinggi yang berada di Kabupaten Subang Jawa
Barat, dengan bangunan-bangunan utamanya terdapat di dua lokasi yang berbeda dengan nama
Kampus 1 dan Kampus 2. Universitas Subang ini memiliki tujuh fakultas dengan lima belas
jurusan dan satu fakultas pascasarjana. Dengan banyaknya fakultas dan lokasi yang berbeda,
proses manajemen aset di UNSUB tidak bisa lagi dilakukan secara konvensional apalagi seiring
dengan bertambahnya waktu bertambah pula aset yang ada. Pengelolaan aset secara
konvensional menyebabkan banyak masalah yang timbul, di antaranya petugas menjadi sering
kesulitan mencari dokumen yang dibutuhkan dikarenakan laporan aset sering hilang atau
tercecer, informasi yang kurang akurat dan ter-update karena proses peminjaman tidak
terdokumentasi, serta barang inventori yang tersedia terkendala pada proses pemakaian atau
peminjamannya, sehingga ketika dibutuhkan oleh petugas, mereka harus menemui pihak-pihak
terkait untuk menanyakan keberadaan suatu barang. Sehingga proses optimalisasi aset yang
tidak bisa dilakukan secara maksimal dan menjadi bahan evaluasi bagi petugas yang ada. Sesuai
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2015 [1] Tentang Standar Nasional Perguruan
Tinggi pasal 49 ayat satu (1) bahwa didalam pengelolaan satuan Pendidikan terdapat
pengelolaan sarana dan prasarana Pendidikan, serta diperkuat dengan adanya peraturan
Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi nomor 44 tahun 2015 [2] tentang Commented [LM1]: Mohon ganti menjadi format IEEE
Standar Nasional Pendidikan Tinggi Pasal 5 bagian kedua menjelaskan didalamnya salah satu
standar kompetensi lulusan adalah standar sarana dan prasarana pembelajaran, bahwa sarana
dan prasarana yang ada di UNSUB merupakan hal yang sangat penting.
Sehingga diperlu untuk menggunakan Sistem informasi manajemen aset atau SIMA,
SIMA merupakan aplikasi berbasis web yang dibuat untuk membantu proses pengelolaan aset
agar tertib dalam dokumen dan tertib dalam administrasi. Tertib dalam dokumen aset adalah
proses pendokumentasian data atau dokumen mengenai eksistensi aset, dan tertib dalam
administrasi yaitu upaya membuat prosedur pengelolaan aset mulai dari proses pengadaan aset,
lalu pembaharuan data aset, hingga penghapusan aset. Perancangan sistem informasi ke
depannya diharapkan akan membantu dalam proses manajemen aset untuk meminimalisir
masalah yang ada secara terintegrasi. Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah metode
Scrumban. Scrumban adalah gabungan dari metode pengembangan Scrum dan Kanban untuk
dapat menggunakan fitur dari kedua model tersebut [3]. Scrumban menyediakan struktur Scrum Commented [LM2]: Tuliskan research gap antara penelitian
yang mengutamakan waktu[4], sementara Kanban menyediakan fleksibilitas dan visualisasi terdahulu dengan penelitian saat ini
pekerjaan, menjadikannya pendekatan yang serbaguna untuk manajemen alur kerja[5].
Beberapa penelitian terdahulu menjelaskan penggunaan Scrumban sebagai pengembangan
perangkat lunak, namun belum ada yang menggunakan Scrumban pada pengembangan
perangkat lunak SIMA.
2. METODE PENELITIAN
2.3 Srcum
Scrum merupakan sebuah kerangka kerja yang membantu orang dalam menyelesaikan
masalah kompleks yang berubah-ubah, di mana saat yang bersamaan harus menghasilkan
produk dengan nilai yang tinggi secara kreatif dan produktif semenjak tahun 1990-an. Scrum
merupakan kerangka kerja yang dapat memasukan proses dan teknik. Scrum didasari oleh teori
control proses empiris (empirisme)[4]. Gambar 2 menampilkan mewakili Scrum in action dalam
buku Sofware in 30 Days oleh Ken Schwaber dan Jeff Sutherland [8].
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
4 ◼ ISSN: 1978-1520
Tim Scrum terdiri dari Product Owner, Development Team dan Scrum Master. Tim
mengatur dirinya sendiri untuk menentukan cara terbaik dalam menyelesaikan pekerjaannya[4].
Event yang telah ditentukan digunakan di Scrum untuk menciptakan keteraturan dan
meminimalkan kebutuhan akan pertemuan yang tidak ditentukan di Scrum. Semua acara
memiliki batas waktu. Setelah Sprint dimulai, durasinya ditetapkan dan tidak dapat dipersingkat
atau diperpanjang. Event yang tersisa dapat berakhir setiap kali tujuan acara tercapai,
memastikan jumlah waktu yang tepat dihabiskan tanpa membiarkan pemborosan dalam
proses[8].
2.4 Kanban
Menggunakan model Kanban, alur kerja dalam proyek pengembangan perangkat lunak
divisualisasikan menggunakan papan yang disebut papan Kanban. Di papan Kanban, item
pekerjaan (biasanya cerita pengguna) direpresentasikan menggunakan kartu Kanban, kartu
Kanban yang paling umum digunakan adalah catatan tempel [9].
2.5 Scrumban
Scrumban adalah kombinasi dari Scrum dan Kanban, Scrumban menggunakan fitur dari
kedua model tersebut. Scrumban menggunakan Scrum karena sifat preskriptif untuk menjadi
gesit; dan mendorong perbaikan proses Kanban untuk memungkinkan tim untuk terus
meningkatkan prosesnya[3]. Gambar 4 menggambarkan Scrumban merupakan salah satu hybrid
terbaru pendekatan dalam pengembangan perangkat lunak yang menyerukan "kompromi" teknis
dan metodologis antara metodologi induk[11].
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
6 ◼ ISSN: 1978-1520
C
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
8 ◼ ISSN: 1978-1520
Waktu
Mar
Jun
Feb
Waktu
Mar
No Product Backlog Sprint Backlog Sprint
Apr
Jun
Feb
Pengelolaan Aset Activity diagram kelola aset
Class diagram kelola aset
Sequence diagram kelola
aset
Rancangan database modul
pengelolaan aset
4. Modul User dan Use case diagram kelola user 4
Pengelolaan dan pengelolaan akses
Akses Activity diagram login
Activity diagram kelola user
dan pengelolaan akses
Class diagram kelola user
Sequence diagram login
Rancangan database modul
user dan pengelolaan akses
5. Rancangan Rancangan interface 5
interface
ID Task Task
A Membuat use case diagram kelola data referensi
B Membuat activity diagram kelola data referensi
C Membuat class diagram kelola data referensi
D Membuat rancangan database modul data referensi
E Membuat use case diagram kelola inventarisasi aset
F Membuat activity diagram kelola inventarisasi aset
G Membuat class diagram kelola inventarisasi aset
H Membuat sequence diagram kelola inventarisasi aset
I Membuat rancangan database modul inventarisasi aset
J Membuat use case diagram kelola aset
K Membuat activity diagram kelola aset
L Membuat class diagram kelola aset
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
10 ◼ ISSN: 1978-1520
ID Task Task
M Membuat sequence diagram kelola aset
N Membuat rancangan database modul pengelolaan aset
O Membuat use case diagram kelola user dan pengelolaan akses
P Membuat activity diagram login
Q Membuat activity diagram kelola user dan pengelolaan akses
R Membuat class diagram kelola user
S Membuat sequence diagram login
Membuat rancangan database modul user dan pengelolaan
T
akses
U Membuat rancangan interface
A N G A
B O B
C C
.
D
P
E
U
Flow
F
3.5 Sprint
Sprint merupakan jantung pada Scrum, yang menjadi fokus pada proses pengembangan
produk. Dalam perancangan SIMA, Sprint terbagi kedalam lima Sprint. Sprint 1 Modul Data
Referensi, Sprint 2 Modul Inventarisasi Aset, Sprint 3 Modul Pengelolaan Aset, Sprint 4 Modul
User dan Pengelolaan Akses, dan Sprint 5 membuat interface. Masing-masing Sprint
mempunyai task yang telah ditentukan sebelumnya dalam Sprint Backlog. Berikut merupakan
hasil Sprint yang dilakukan:
1. Sprint 1
2. Sprint 2
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
12 ◼ ISSN: 1978-1520
3. Sprint 3
4. Sprint 4
5. Sprint 5
b. Halaman Menu
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
14 ◼ ISSN: 1978-1520
UNIT
Hub Switch
Internet
Wireless Access Point
Database
Sistem Informasi Manajemen Aset
4. KESIMPULAN
5. SARAN
[1] P. R. Indonesia, “Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2015,” in Ekp, vol. 13, no. 3, minimal ada 10 buah referensi
2015, pp. 1576–1580.
[2] T. dan P. T. Menteri Riset, “Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
nomor 44 tahun 2015,” vol. 97, no. 9, 2009, p. 1276.
[3] Savita Pahuja, “What is Scrumban? - SolutionsIQ.”
[4] K. Schwaber and T. Scrum, Panduan Scrum. 2013.
[5] V. Mahnic, “Improving Software Development through Combination of Scrum and
Kanban,” Recent Adv. Comput. Eng. Commun. Inf. Technol. Improv., pp. 281–288, 2013.
[6] N. Anthony and J. Hastings, Physical Asset Management, With an Introduction to
ISO55000. Australia: Springer, 2010. doi: 10.1007/978-3-319-14777-2.
[7] A. Hermawan, “Perancangan Sistem Informasi Manajemen Aset Tetap Berbasis Web
Jakarta ),” J. Ilm. Komput. dan Inform., vol. 1, pp. 423–436, 2011.
[8] F. M. Fowler and F. M. Fowler, “What Is Scrum?,” Navigating Hybrid Scrum
Environments. pp. 3–8, 2019. doi: 10.1007/978-1-4842-4164-6_1.
[9] Z. Khan, “Scrumban-Adaptive Agile Development Process: Using scrumban to improve
software development process,” 2014.
[10] B. A. L. I. Akbar, “SISTEM INFORMASI AKADEMIK BERBASIS MOBILE
MENGGUNAKAN METODE KANBAN,” Tesis Pascasarjana, Progr. Stud. Informasi,
STMIK LIKMI, 2019.
[11] M. STOICA, B. GHILIC-MICU, M. MIRCEA, and C. USCATU, “Analyzing Agile
Development – from Waterfall Style to Scrumban,” Inform. Econ., vol. 20, no. 4/2016,
pp. 5–14, 2016, doi: 10.12948/issn14531305/20.4.2016.01.
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
16 ◼ ISSN: 1978-1520