Anda di halaman 1dari 6

Tiyan Fatkhurrokhman

REVIEW JURNAL

Judul
Innovation in Family Firms: The Relative Effects of Wealth Concentration Versus Family-
Centered Goals
(Inovasi dalam Perusahaan Keluarga: Efek Relatif dari Konsentrasi Kekayaan Versus Tujuan yang
Berpusat pada Keluarga)

Penulis
Manuel Becerra1, Cristina Cruz2 , dan Chris Graves3

Masalah Penelitian
Masalah penelitian yang sering dihadapi dalam studi tentang inovasi pada perusahaan keluarga
meliputi keterbatasan dari desain penelitian cross-sectional yang tidak dapat menangkap hubungan
kausal antara variabel yang diteliti, bias metode umum yang muncul dari penggunaan data
kuesioner yang diisi oleh satu responden saja, dan tantangan dalam mengukur bias inovasi yang
mungkin mendorong perusahaan keluarga untuk lebih memilih proyek inovasi inkremental
daripada radikal. Selain itu, terdapat kesulitan dalam menilai bagaimana keterlibatan keluarga
dalam pengelolaan dan dewan dapat mempengaruhi hubungan antara investasi R&D dan kinerja
inovasi, serta bagaimana desain program pengembangan produk baru (NPD) yang sesuai dengan
atribut tata kelola perusahaan keluarga dapat mempengaruhi kinerja inovasi produk.

LATAR BELAKANG
Latar belakang penelitian ini berfokus pada dinamika unik yang terjadi dalam perusahaan keluarga
(FFs) terkait dengan investasi R&D, orientasi kewirausahaan, manajemen risiko, dan kekayaan
sosioemosional. Perusahaan keluarga seringkali dianggap kurang inovatif dibandingkan dengan
perusahaan non-keluarga (non-FFs), namun penelitian menunjukkan bahwa FFs sebenarnya sangat
berorientasi pada inovasi. Meskipun demikian, terdapat temuan yang kontradiktif mengenai
hubungan antara pengambilan risiko, keterlibatan keluarga, dan inovasi dalam FFs. Faktor-faktor
seperti konsentrasi kekayaan pemilik keluarga dalam bisnis dan tujuan ekonomi yang berpusat
pada keluarga dapat mempengaruhi strategi inovasi FFs. Konsentrasi kekayaan dalam bisnis
dikaitkan negatif dengan inovasi dalam FFs, sementara tujuan ekonomi yang berpusat pada
keluarga dapat membatasi keinginan mereka untuk berinvestasi dalam aktivitas inovatif.
Memahami dampak faktor-faktor ini terhadap inovasi FF sangat penting untuk mengembangkan
strategi efektif bagi perusahaan keluarga.
Tujuan Penelitian
1. Mengkaji Pengaruh Konsentrasi Kekayaan Keluarga dan Tujuan Berpusat pada Keluarga
terhadap Strategi Inovasi: Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana
konsentrasi kekayaan keluarga dan tujuan yang berpusat pada keluarga, baik ekonomi
maupun non-ekonomi, mempengaruhi tingkat inovasi dalam perusahaan keluarga. Hal ini
mencakup analisis terhadap bagaimana tujuan non-ekonomi yang berpusat pada keluarga
dapat mempromosikan inovasi dibandingkan dengan konsentrasi kekayaan.
2. Menilai Dampak Konsentrasi Kekayaan dan Tujuan Berpusat pada Keluarga terhadap
Inovasi Perusahaan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai bagaimana konsentrasi
kekayaan dan tujuan berpusat pada keluarga secara bersamaan mempengaruhi strategi
inovasi dalam perusahaan keluarga, dengan fokus pada interaksi antara kedua faktor
tersebut dan dampaknya terhadap inovasi.
3. Memahami Dinamika Bisnis Keluarga dan Penggerak Inovasi: Penelitian ini bertujuan
untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang dinamika bisnis keluarga dan
faktor-faktor yang mendorong inovasi di dalamnya. Ini termasuk memahami bagaimana
orientasi terhadap tujuan non-ekonomi yang berpusat pada keluarga dapat mempengaruhi
strategi inovasi.

Variabel Penelitian
Variabel Independen:

Konsentrasi Kekayaan (WC)


Tujuan Keluarga Ekonomi (FCG-E) dan Tujuan Keluarga Non-Ekonomi (FCG-NE)

Variabel Dependen:
inovasi perusahaan dan strategi bisnis
Variabel Kontrol:
Kinerja Perusahaan, Ukuran Perusahaan, Pendiri, karakteristik ceo, Keterlibatan Keluarga,
Strategi Cash-Out, industry, permusuhan lingkungan,

Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian ini melibatkan pengumpulan data melalui kuesioner yang dikirimkan
kepada perusahaan keluarga di Australia. Kuesioner ini dirancang untuk mengumpulkan informasi
tentang karakteristik perusahaan, strategi inovasi, dan orientasi bisnis, serta tujuan ekonomi dan
non-ekonomi keluarga yang memiliki perusahaan tersebut.

Pengiriman kuesioner dilakukan melalui surat, dengan pengingat dikirimkan dua minggu setelah
distribusi awal. Dari distribusi ini, peneliti menerima 188 kuesioner yang terisi lengkap. Setelah
memperhitungkan survei yang tidak lengkap, total 166 kuesioner digunakan untuk analisis dalam
penelitian ini, dengan tingkat respons sebesar 9,8%.

Semua perusahaan dalam sampel adalah milik pribadi (tidak diperdagangkan di pasar saham
Australia) dan sepenuhnya dimiliki oleh keluarga (100% kepemilikan keluarga). Usia perusahaan
bervariasi dari 2 hingga 170 tahun, dengan rata-rata usia 45 tahun. Dalam 112 kasus, CEO
perusahaan adalah responden survei. Hanya dalam empat kasus, responden menggambarkan
dirinya sebagai manajer puncak (misalnya, bukan CEO, Direktur, CFO, atau Ketua) tetapi bukan
anggota keluarga pemilik. Hasil penelitian tidak berubah ketika empat kasus ini dikecualikan dari
sampel. Dengan demikian, responden tampaknya memiliki pengetahuan yang cukup tentang
keluarga pemilik, termasuk variabel kunci tentang konsentrasi kekayaan (WC) pemegang saham
keluarga terbesar di perusahaan dan tujuan keluarga (FCG) yang dapat mempengaruhi strategi
perusahaan.
Untuk menganalisis data, peneliti menggunakan regresi least squares biasa (OLS) untuk variabel
kunci independen (WC dan dua jenis tujuan, FCG-E dan FCG-NE)

Model penelitian
Model penelitian yang digunakan dalam konteks ini berfokus pada pengaruh kepemilikan keluarga
dan tujuan keluarga yang berpusat pada keluarga (FCG) terhadap strategi inovasi perusahaan.
Dalam model ini, variabel independen utama adalah Konsentrasi Kekayaan (WC) dan Tujuan
Keluarga yang Berpusat pada Ekonomi (FCG-E) serta Tujuan Keluarga yang Berpusat pada Non-
Ekonomi (FCG-NE). Variabel dependen utama adalah inovasi perusahaan, yang diukur melalui
intensitas R&D dan orientasi terhadap inovasi produk baru.
Model ini juga mempertimbangkan pengaruh dari kepemilikan keluarga dan keterlibatan keluarga
dalam manajemen sebagai variabel moderasi yang dapat memperkuat atau melemahkan hubungan
antara investasi R&D dan kinerja inovasi. Selain itu, model ini mengakui pentingnya memahami
bagaimana konflik keluarga dan distribusi kekuasaan pengambilan keputusan antar generasi dapat
mempengaruhi orientasi inovasi perusahaan.
Dengan demikian, model penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih
mendalam tentang bagaimana dinamika keluarga mempengaruhi keputusan strategis terkait
inovasi dalam perusahaan keluarga, dengan mempertimbangkan baik faktor ekonomi maupun non-
ekonomi yang mempengaruhi keputusan tersebut.

Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini meliputi:

Hipotesis 1: Terdapat hubungan negatif antara adopsi strategi inovasi oleh perusahaan keluarga
dan kekayaan pribadi pemilik keluarga yang diinvestasikan dalam bisnis. Ini didukung secara
marginal.
Hipotesis 2: Terdapat hubungan negatif antara adopsi strategi inovasi oleh perusahaan keluarga
dan pentingnya FCG-E (Tujuan Keluarga Ekonomi). Hipotesis ini tidak didukung.

Hipotesis 3: Terdapat hubungan positif antara adopsi strategi inovasi oleh perusahaan keluarga dan
pentingnya FCG-NE (Tujuan Keluarga Non-Ekonomi). Hipotesis ini didukung.
Hipotesis 4: Hubungan negatif antara adopsi strategi inovasi oleh perusahaan keluarga dan
pentingnya FCG-E dalam bisnis akan lebih besar bagi perusahaan dengan WC (Konsentrasi
Kekayaan) yang lebih tinggi. Informasi lebih lanjut tentang dukungan hipotesis ini tidak
disediakan secara eksplisit, namun konteksnya terkait dengan dinamika antara WC dan FCG-E.

Hasil Penelitian
Pengaruh Kepemilikan Keluarga terhadap Inovasi:

Kepemilikan keluarga memiliki dampak yang signifikan terhadap strategi inovasi perusahaan.
Konsentrasi kekayaan keluarga cenderung memiliki efek negatif terhadap inovasi, sedangkan
fokus pada tujuan keluarga non-ekonomi memiliki dampak positif terhadap inovasi.

Konsentrasi Kekayaan dan Tujuan Keluarga:


Studi oleh Becerra et al. menemukan bahwa konsentrasi kekayaan keluarga dan tujuan yang
berpusat pada keluarga memainkan peran penting dalam menentukan tingkat inovasi dalam
perusahaan keluarga. Tujuan keluarga non-ekonomi memiliki efek yang lebih kuat dalam
mempromosikan inovasi dibandingkan dengan konsentrasi kekayaan.

Tujuan Keluarga Non-Ekonomi sebagai Penggerak Inovasi:


Hasil penelitian menunjukkan bahwa tujuan keluarga non-ekonomi memiliki pengaruh yang lebih
besar terhadap inovasi dibandingkan dengan konsentrasi kekayaan. Kedua faktor tersebut sebagian
besar independen satu sama lain.
Hubungan antara Tujuan Keluarga, Konsentrasi Kekayaan, dan Inovasi:
Penekanan pada tujuan keluarga non-ekonomi secara positif dikaitkan dengan strategi inovasi,
sedangkan penekanan pada tujuan keluarga ekonomi secara negatif dikaitkan dengan inovasi.

Implikasi manajemerial
Pentingnya Diversifikasi Kekayaan Keluarga: Pemilik perusahaan keluarga harus
mempertimbangkan diversifikasi kekayaan keluarga mereka untuk mengurangi sensitivitas
terhadap kerugian finansial dan mendorong perilaku inovatif. Diversifikasi ini dapat mengurangi
kecenderungan untuk berperilaku konservatif dalam inovasi karena kekhawatiran atas potensi
kerugian finansial yang terkonsentrasi pada satu bisnis.
Pengelolaan Tujuan Keluarga yang Berpusat pada Ekonomi (FCG-E): Manajer perlu menyadari
bahwa penekanan yang kuat pada FCG-E, seperti keamanan finansial keluarga, dapat berdampak
negatif terhadap inovasi. Hal ini karena kebutuhan untuk menyediakan pendapatan reguler kepada
keluarga dapat mengarah pada akumulasi arus kas yang besar yang seharusnya dapat digunakan
untuk eksplorasi peluang baru. Oleh karena itu, penting untuk menyeimbangkan antara kebutuhan
stabilitas finansial keluarga dan investasi dalam inovasi.

Pengaruh Kepemilikan Keluarga dan Tujuan Keluarga yang Berpusat pada Keluarga (FCG):
Penelitian menunjukkan bahwa kepemilikan keluarga dan FCG dapat mempengaruhi kemampuan
inovasi perusahaan. Oleh karena itu, manajer perlu memahami bagaimana tujuan keluarga dapat
mempengaruhi keputusan strategis dan menemukan cara untuk mengintegrasikan tujuan-tujuan ini
dengan strategi inovasi perusahaan.

Mengakui Heterogenitas SEW di antara Perusahaan Keluarga: Manajer perlu mengakui bahwa
tidak semua perusahaan keluarga sama dalam hal pertimbangan SEW

Keterbatasan penelitian
Keterbatasan penelitian ini mencakup beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan:
Sifat Lintas Seksional Sampel: Penelitian ini dibatasi oleh sifat lintas seksional sampelnya. Sebuah
studi longitudinal dapat memberikan bukti lebih lanjut mengenai hubungan kausal antara variabel
yang dimasukkan dalam penelitian. Hal ini menunjukkan bahwa temuan saat ini mungkin tidak
sepenuhnya mencerminkan dinamika sebenarnya dari hubungan antara kepemilikan keluarga,
konsentrasi kekayaan, tujuan keluarga, dan inovasi sepanjang waktu.
Ancaman Bias Metode Umum: Penelitian ini hanya menggunakan data dari kuesioner, sehingga
korelasi yang diperoleh mungkin hanya mencerminkan persepsi orang yang mengisi kuesioner.
Namun, penelitian ini menganggap bahwa keterbatasan ini mungkin kurang bermasalah dalam
konteksnya karena survei dijawab oleh manajer puncak perusahaan, yang sering kali merupakan
pemegang saham terbesar dan anggota keluarga pemilik. Ini adalah orang yang menetapkan
strategi untuk bisnis dan menentukan pentingnya tujuan keluarga untuk perusahaan, selain
memiliki informasi yang tepat untuk menjawab semua pertanyaan dalam survei.
Generalisasi: Keterbatasan lain dari studi ini adalah generalisabilitasnya. Meskipun penelitian ini
mensurvei banyak bisnis keluarga dengan tingkat respons yang wajar, semua perusahaan dalam
sampel sepenuhnya berada di bawah kontrol keluarga. Oleh karena itu, perlu berhati-hati saat
mengekstrapolasi kesimpulan. Penelitian masa depan harus memeriksa kekuatan penjelasan relatif
dari WC dan FCG dalam perusahaan di mana kepemilikan dibagi dengan investor lain.

Agenda penelitian yang akan datang


Dampak Diversifikasi Kekayaan Keluarga: Meneliti lebih lanjut bagaimana diversifikasi kekayaan
keluarga dapat mempengaruhi kemampuan dan keinginan perusahaan keluarga untuk berinovasi.
Hal ini termasuk memahami bagaimana diversifikasi dapat mengurangi kecenderungan untuk
berperilaku konservatif dalam inovasi.
Pengaruh Kepemilikan Keluarga dan Tujuan Keluarga yang Berpusat pada Keluarga (FCG):
Meneliti lebih dalam bagaimana kepemilikan keluarga dan tujuan keluarga yang berpusat pada
keluarga mempengaruhi strategi inovasi perusahaan. Ini termasuk memahami bagaimana tujuan
keluarga dapat mempengaruhi keputusan strategis dan menemukan cara untuk mengintegrasikan
tujuan-tujuan ini dengan strategi inovasi perusahaan.

Pengaruh Keterlibatan Keluarga dalam Manajemen: Meneliti lebih lanjut bagaimana keterlibatan
keluarga dalam manajemen dan dewan dapat mempengaruhi hubungan antara investasi R&D dan
kinerja inovasi. Ini termasuk memahami peran keterlibatan keluarga dalam memperkuat atau
melemahkan hubungan ini.

Pengaruh Tujuan Ekonomi dan Non-Ekonomi Keluarga: Meneliti bagaimana tujuan ekonomi dan
non-ekonomi keluarga mempengaruhi keputusan investasi

Anda mungkin juga menyukai