Anda di halaman 1dari 6

Tiyan Fatkhurrokhman

REVIEW JURNAL
Judul
Insights From Family Science: The Caseof Innovation
(Wawasan dari Ilmu Keluarga: Kasus Inovasi)

Penulis
Christopher R. Penney James G. Combs

Masalah Penelitian
Masalah penelitian yang dihadapi oleh Carnes dan Ireland (2013) berkaitan dengan pemahaman
yang belum lengkap mengenai bagaimana "familiness" atau karakteristik unik dari bisnis keluarga
mempengaruhi inovasi dalam perusahaan tersebut. Penelitian sebelumnya belum berhasil
mengidentifikasi hubungan yang jelas antara familiness dan inovasi karena hasil yang kontradiktif
dan bervariasi. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai mengapa beberapa perusahaan keluarga
berhasil melakukan inovasi sementara yang lain tidak, meskipun keduanya memiliki karakteristik
familiness.
Selain itu, masalah penelitian juga mencakup kebutuhan untuk mengintegrasikan teori dari ilmu
keluarga ke dalam penelitian bisnis keluarga untuk menjelaskan proses dan hasil yang berbeda.
Terdapat kesenjangan antara penelitian ilmu keluarga dan penelitian bisnis keluarga yang perlu
dijembatani melalui pengembangan teori baru. Penelitian ini menyoroti pentingnya memahami
dinamika keluarga yang beragam dan bagaimana dinamika tersebut mempengaruhi proses
pengelompokan sumber daya dan hasil inovasi dalam bisnis keluarga.
Oleh karena itu, masalah penelitian utama yang dihadapi oleh Carnes dan Ireland adalah
bagaimana menjelaskan hubungan yang kompleks dan sering kali kontradiktif antara familiness
dan inovasi dalam bisnis keluarga, serta bagaimana teori ilmu keluarga dapat digunakan untuk
memperkaya pemahaman tentang fenomena ini.

Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian Carnes dan Ireland (2013) adalah untuk menjelaskan hubungan yang kompleks
dan sering kali kontradiktif antara "familiness" dan inovasi dalam bisnis keluarga. Mereka
berusaha untuk menawarkan teori yang menjelaskan mengapa penelitian sebelumnya belum
berhasil mengidentifikasi hubungan yang jelas antara dua variabel ini. Dengan demikian, mereka
bertujuan untuk mengidentifikasi proses-proses spesifik melalui mana familiness mempengaruhi
inovasi, sehingga membantu menjelaskan temuan-temuan sebelumnya yang bercampur aduk.
Penelitian ini juga bertujuan untuk menyoroti heterogenitas keluarga, menunjukkan bahwa
perusahaan keluarga yang berbeda memiliki hasil inovatif yang berbeda karena karakteristik unik
familiness mereka. Selain itu, penelitian ini berusaha untuk mengintegrasikan teori dari ilmu
keluarga ke dalam penelitian bisnis keluarga, dengan harapan dapat memperkaya pemahaman
tentang bagaimana dinamika keluarga mempengaruhi proses dan hasil bisnis.

Variabel Penelitian
Familiness: Merujuk pada karakteristik unik yang dimiliki oleh perusahaan keluarga, yang berasal
dari interaksi antara bisnis dan keluarga. Familiness dianggap sebagai sumber daya yang dapat
mempengaruhi proses pengelompokan sumber daya dalam perusahaan keluarga.
Proses Pengelompokan Sumber Daya: Ini mencakup tiga proses utama, yaitu stabilisasi,
pengayaan, dan perintisan. Stabilisasi berfokus pada penguatan kemampuan yang ada, pengayaan
melibatkan integrasi kreatif dan rekomposisi sumber daya untuk meningkatkan kemampuan, dan
perintisan berkaitan dengan penciptaan kemampuan baru melalui integrasi sumber daya eksternal
dan internal.
Inovasi: Hasil akhir yang diukur dalam penelitian ini, di mana inovasi dipengaruhi oleh cara
perusahaan keluarga mengelola proses pengelompokan sumber daya. Inovasi dapat berupa inovasi
inkremental atau radikal, tergantung pada jenis proses pengelompokan sumber daya yang
dominan.

Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian yang digunakan oleh Carnes dan Ireland (2013) dalam penelitian mereka
tentang "Familiness and Innovation: Resource Bundling as the Missing Link" tidak dijelaskan
secara rinci dalam sumber yang tersedia. Namun, berdasarkan konteks dan tujuan penelitian
tersebut, dapat diasumsikan bahwa penelitian ini menggunakan pendekatan teoritis untuk
mengembangkan model konseptual yang menjelaskan bagaimana "familiness" mempengaruhi
inovasi melalui proses pengelompokan sumber daya yang berbeda.
Penelitian ini mungkin melibatkan analisis literatur yang ekstensif untuk mengidentifikasi dan
mengintegrasikan teori-teori relevan dari bidang ilmu keluarga dan manajemen bisnis keluarga.
Pendekatan ini bertujuan untuk membangun kerangka kerja teoritis yang dapat menjelaskan
hubungan antara karakteristik unik bisnis keluarga (familiness) dan hasil inovasi. Penelitian ini
juga mungkin menggunakan proposisi teoritis untuk mengarahkan penelitian masa depan dan
pengujian empiris dari model yang diusulkan.
Untuk penelitian masa depan yang ingin menguji model konseptual Carnes dan Ireland secara
empiris, metodologi yang mungkin digunakan termasuk survei terhadap perusahaan keluarga,
studi kasus, atau analisis data sekunder. Metode pengumpulan data ini dapat membantu dalam
menguji hubungan antara variabel-variabel utama seperti familiness, proses pengelompokan
sumber daya, dan inovasi.
Secara keseluruhan, penelitian Carnes dan Ireland menyoroti pentingnya pengembangan teori
lebih lanjut untuk menjembatani ilmu keluarga dan penelitian bisnis keluarga, serta memperluas
pemahaman kita tentang bagaimana dinamika keluarga mempengaruhi hasil bisnis seperti inovasi.

Model penelitian
Model penelitian yang digunakan oleh Carnes dan Ireland (2013) berfokus pada bagaimana
"familiness" mempengaruhi inovasi melalui tiga proses pengelompokan sumber daya yang
berbeda: stabilisasi, pengayaan, dan perintisan. Model ini mengusulkan bahwa familiness
mempengaruhi cara keluarga melakukan proses-proses pengelompokan sumber daya ini, yang
pada gilirannya mempengaruhi hasil inovasi dalam bisnis keluarga. Proses stabilisasi cenderung
menghambat inovasi karena menekankan pada penguatan kemampuan yang ada. Sebaliknya,
proses pengayaan dan perintisan dapat meningkatkan kemampuan perusahaan keluarga untuk
mengidentifikasi dan melaksanakan inovasi, baik inkremental maupun radikal.
Model ini juga mengintegrasikan teori dari ilmu keluarga, khususnya model circumplex Olson,
untuk menjelaskan bagaimana struktur keluarga (misalnya, tingkat kohesi, fleksibilitas, dan
komunikasi) mempengaruhi proses pengelompokan sumber daya ini. Dengan demikian, model
penelitian ini tidak hanya menjelaskan hubungan antara familiness dan inovasi tetapi juga
menawarkan wawasan tentang bagaimana dinamika keluarga spesifik mempengaruhi kemampuan
inovatif perusahaan keluarga.

Hipotesis
1. Perusahaan keluarga yang dikendalikan oleh keluarga yang kaku terputus akan lambat
dalam mengenali kebutuhan akan inovasi radikal, sedangkan perusahaan yang
dikendalikan oleh keluarga yang fleksibel terhubung akan cepat mengenali kebutuhan akan
inovasi radikal.
2. Proses pengelompokan sumber daya yang stabilisasi, yang dilakukan oleh keluarga dengan
keinginan kuat untuk kontinuitas, cenderung menghambat inovasi karena menekankan
pada kemampuan yang ada daripada menciptakan yang baru.
3. Proses pengelompokan sumber daya yang pengayaan, yang dimungkinkan oleh
pengetahuan tacit mendalam keluarga tentang sumber daya kunci dan hubungan sosial
yang kuat, cenderung meningkatkan kemampuan perusahaan keluarga untuk
mengidentifikasi dan melaksanakan inovasi inkremental.
4. Keluarga dengan komitmen terhadap strategi yang sebelumnya berhasil dan jaringan
eksternal yang relatif tertutup cenderung tidak memimpin ke proses pengelompokan
sumber daya yang perintis karena kurangnya pengenalan terhadap kebutuhan akan inovasi
radikal.

.
Hasil Penelitian
Pengaruh Struktur Keluarga terhadap Inovasi: Penelitian ini menemukan bahwa struktur keluarga
dalam bisnis keluarga memiliki pengaruh signifikan terhadap hasil inovasi. Keluarga yang
memiliki struktur fleksibel dan terhubung cenderung lebih mampu mengenali kebutuhan akan
inovasi radikal dan terlibat dalam proses perintis yang mendukung inovasi. Sebaliknya, keluarga
dengan struktur yang kaku dan terputus cenderung menekankan pada proses stabilisasi yang lebih
menghambat inovasi.
Proses Pengelompokan Sumber Daya: Penelitian ini mengusulkan bahwa proses pengelompokan
sumber daya yang berbeda (stabilisasi, pengayaan, dan perintisan) memainkan peran kunci dalam
menentukan hasil inovasi dalam bisnis keluarga. Keluarga yang mengutamakan proses pengayaan
dan perintisan lebih mungkin menghasilkan inovasi, baik inkremental maupun radikal.
Pentingnya Memahami Dinamika Keluarga: Hasil penelitian menyoroti pentingnya memahami
dinamika keluarga dalam menjelaskan hasil inovasi dalam bisnis keluarga. Ini menunjukkan
bahwa teori ilmu keluarga, seperti model circumplex Olson, dapat digunakan untuk menjembatani
pemahaman antara bisnis keluarga dan nonkeluarga serta untuk mengembangkan teori lebih lanjut
di bidang ini.
Kebutuhan akan Pengembangan Teori Lebih Lanjut: Penelitian ini mengakui bahwa masih banyak
yang perlu dipelajari tentang bagaimana "familiness" mempengaruhi inovasi dan menyarankan
bahwa pengembangan teori lebih lanjut diperlukan. Penelitian ini juga memberikan peta jalan
untuk penelitian masa depan dalam

Implikasi manajemerial
Pentingnya Fleksibilitas dan Keterikatan Keluarga: Manajer bisnis keluarga harus memperhatikan
struktur keluarga mereka, terutama tingkat fleksibilitas dan keterikatan. Keluarga yang fleksibel
dan terikat erat cenderung lebih cepat mengenali kebutuhan akan inovasi radikal. Oleh karena itu,
mempromosikan lingkungan keluarga yang mendukung adaptasi dan perubahan dapat membantu
mempercepat proses inovasi.
Mengelola Proses Pengelompokan Sumber Daya: Manajer harus menyadari bagaimana proses
pengelompokan sumber daya—stabilisasi, pengayaan, dan perintisan—dapat mempengaruhi
inovasi. Mereka harus berusaha untuk menyeimbangkan kebutuhan akan stabilisasi dengan
peluang untuk pengayaan dan perintisan yang dapat meningkatkan inovasi.
Mengakui dan Mengelola Dampak Familiness: Familiness dapat mempengaruhi inovasi baik
secara positif maupun negatif, tergantung pada bagaimana sumber daya dikumpulkan dan dikelola.
Manajer harus mengakui dampak ini dan mencari cara untuk memanfaatkan familiness untuk
mendukung inovasi, misalnya, melalui peningkatan pengetahuan tacit dan hubungan sosial yang
kuat.
Mengintegrasikan Teori Ilmu Keluarga: Untuk memahami dan mengelola dinamika keluarga yang
mempengaruhi inovasi, manajer dapat memanfaatkan teori dari ilmu keluarga. Misalnya, model
circumplex Olson dapat membantu dalam memahami pengaruh kohesi dan fleksibilitas keluarga
terhadap inovasi.

Keterbatasan penelitian
Generalisasi Temuan: Penelitian ini, meskipun memberikan wawasan baru tentang hubungan
antara familiness dan inovasi, mungkin memiliki keterbatasan dalam hal generalisasi temuannya
ke semua bisnis keluarga. Karena heterogenitas yang tinggi di antara bisnis keluarga, temuan yang
diperoleh mungkin tidak berlaku untuk semua jenis bisnis keluarga.
Penggunaan Teori Ilmu Keluarga: Meskipun penelitian ini berusaha mengintegrasikan teori dari
ilmu keluarga untuk menjelaskan dinamika keluarga yang mempengaruhi inovasi, masih banyak
teori dalam ilmu keluarga yang belum dimanfaatkan. Oleh karena itu, masih ada ruang yang luas
untuk pengembangan teori lebih lanjut yang dapat menjembatani kesenjangan antara ilmu keluarga
dan penelitian bisnis keluarga.
Fokus pada Proses Pengelompokan Sumber Daya: Penelitian ini berfokus pada bagaimana
familiness mempengaruhi inovasi melalui proses pengelompokan sumber daya tertentu. Namun,
mungkin ada faktor lain yang mempengaruhi inovasi dalam bisnis keluarga yang tidak ditangkap
oleh model ini. Misalnya, faktor eksternal seperti kondisi pasar atau teknologi baru mungkin juga
memainkan peran penting dalam inovasi yang tidak sepenuhnya dijelaskan oleh model ini.
Pengukuran Familiness: Penelitian ini menghadapi tantangan dalam mengukur konsep
"familiness" yang kompleks dan multidimensional. Meskipun penelitian ini membuat langkah
penting dalam mengidentifikasi bagaimana familiness mempengaruhi inovasi, masih ada
kebutuhan untuk pengembangan alat ukur yang lebih rinci dan valid untuk menilai familiness
dalam konteks yang berbeda.

Agenda penelitian yang akan datang


1. Pengembangan dan Validasi Alat Ukur Familiness: Penelitian masa depan dapat berfokus
pada pengembangan dan validasi alat ukur yang lebih rinci dan komprehensif untuk
familiness. Ini akan memungkinkan peneliti untuk mengukur konsep ini dengan lebih
akurat dalam berbagai konteks bisnis keluarga dan memahami hubungannya dengan
inovasi.
2. Eksplorasi Faktor Eksternal: Penelitian selanjutnya dapat mengeksplorasi bagaimana
faktor eksternal, seperti kondisi pasar, teknologi baru, dan perubahan regulasi,
mempengaruhi hubungan antara familiness dan inovasi. Ini akan memberikan wawasan
tentang bagaimana bisnis keluarga dapat menavigasi lingkungan eksternal yang berubah
untuk mempertahankan atau meningkatkan inovasi.
3. Studi Lintas Budaya: Melakukan studi lintas budaya untuk memahami bagaimana konteks
budaya mempengaruhi hubungan antara familiness dan inovasi. Budaya keluarga dan
bisnis bervariasi secara signifikan di seluruh dunia, dan memahami pengaruh ini dapat
membantu dalam mengidentifikasi strategi inovasi yang efektif untuk bisnis keluarga di
berbagai konteks budaya.
4. Pengaruh Generasi pada Inovasi: Meneliti bagaimana perubahan generasi dalam
kepemilikan dan manajemen bisnis keluarga mempengaruhi inovasi. Ini termasuk
memahami bagaimana transisi kepemilikan dan manajemen dari satu generasi ke generasi
berikutnya dapat mempengaruhi proses pengelompokan sumber daya dan hasil inovasi.

Anda mungkin juga menyukai