Review Jurnal Grounded Theory
Review Jurnal Grounded Theory
Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Endang Siti Astuti, M.Si.
Dibuat Oleh :
Imam Mahmud Yeni
NIM. 237030100111007
1
IDENTIFIKASI
The Family Meal Framework: A grounded theory study
Judul
conceptualising the work that underpins the family meal
Penelitian Grounded Theory pertama kali diperkenalkan oleh Barney & Anselm
Strauss pada tahun 1967. Penelitian ini dilakukan apabila peneliti melakukan
observasi atau berpartisipasi dalam perilaku sosial dan mencoba untuk mengerti
perilaku tersebut.
Sesuai dengan nama yang disandangnya, tujuan dari Grounded Theory Approach
adalah teoritisasi data. Teoritisasi adalah sebuah metode penyusunan teori yang
berorientasi tindakan/interaksi, karena itu cocok digunakan untuk penelitian terhadap
perilaku. Penelitian ini tidak bertolak dari suatu teori atau untuk menguji teori (seperti
paradigma penelitian kuantitatif), melainkan bertolak dari data menuju suatu teori.
Untuk maksud itu, yang diperlukan dalam proses menuju teori itu adalah prosedur
yang terencana dan teratur (sistematis). Selanjutnya, metode analisis yang ditawarkan
Grounded Theory Approach adalah teoritisasi data (Grounded Theory).
2
Pendahuluan
Penelitian ini memberikan kerangka kerja untuk memahami kerja, usaha, dan
diskrit yang diperlukan untuk melaksanakan acara makan bersama keluarga.
Meskipun penelitian sebelumnya telah mengeksplorasi pekerjaan fisik yang
terlibat dalam makan keluarga, penelitian ini memberikan pemahaman yang
lebih mendalam tentang komponen kognitif dan bagaimana mereka berinteraksi
dengan komponen fisik.
"Kerangka Kerja Makan bersama keluarga" adalah hasil dari studi grounded
theory yang mengeksplorasi komponen-komponen yang diperlukan untuk
melaksanakan acara makan bersama keluarga. Kerangka kerja ini mencakup
lima komponen utama:
Kerangka kerja ini memberikan teori baru yang menggambarkan sifat reaktif
dan siklus dari pekerjaan yang diperlukan untuk melaksanakan acara makan
bersama keluarga.
3
II. Metodologi
b. Pada tahun 2020, proses yang sama diulangi, tetapi area rekrutmen
diperluas ke pinggiran kota sekitarnya dengan indeks sosio-ekonomi yang
relatif sama Wawancara semi-terstruktur juga digunakan, dengan
pertanyaan yang disesuaikan berdasarkan refleksi dari pewawancara untuk
memastikan bahwa latar belakang pola makan pewawancara tidak
mengganggu gambaran pengalaman makan keluarga yang diberikan
peserta .
4
3. Penjelasan tentang metode grounded theory yang digunakan untuk analisis
data.
a. Kognisi: Ini merujuk pada pekerjaan mental atau 'tak terlihat' yang
diperlukan untuk merencanakan dan mengkoordinasikan acara makan
bersama keluarga. Ini bisa mencakup tugas seperti memutuskan apa
yang akan dimasak, mempertimbangkan preferensi dan kebutuhan diet
anggota keluarga, dan merencanakan kapan dan bagaimana makanan
akan disiapkan.
b. Tindakan: Ini merujuk pada tugas fisik yang diperlukan untuk
melaksanakan acara makan bersama keluarga. Ini bisa mencakup tugas
seperti membeli bahan makanan, memasak makanan, menyiapkan
meja, dan membersihkan setelah makan.
c. Hasil: Ini merujuk pada peristiwa makan bersama keluarga itu sendiri. Ini
bisa mencakup aspek seperti bagaimana makanan disajikan dan
dimakan, bagaimana anggota keluarga berinteraksi selama makan, dan
bagaimana makanan diterima oleh anggota keluarga.
d. Keyakinan dan Perasaan: Ini merujuk pada harapan, sikap, dan emosi
yang terkait dengan acara makan bersama keluarga. Ini bisa mencakup
keyakinan tentang pentingnya makan bersama sebagai keluarga,
perasaan tentang tugas dan tanggung jawab yang terkait dengan makan
bersama, dan harapan tentang bagaimana acara makan seharusnya
berlangsung.
5
e. Orang yang Bertanggung Jawab: Ini merujuk pada orang atau orang
yang melakukan pekerjaan kognitif dan fisik yang diperlukan untuk
melaksanakan acara makan bersama keluarga. Ini bisa mencakup satu
orang tua atau keduanya, atau anggota keluarga lain yang mungkin
terlibat dalam
2. Diskusi tentang upaya kognitif dan fisik yang diperlukan untuk melaksanakan
makan bersama keluarga.
1. Cerita tentang pengalaman satu keluarga dengan makan bersama keluarga untuk
mengilustrasikan kerangka kerja.
Sebagai contoh, mari kita ambil keluarga Smith. Ibu, Mrs. Smith, biasanya
bertanggung jawab untuk merencanakan dan mempersiapkan makan bersama
keluarga.
Komponen kognitif dari pekerjaan ini melibatkan memutuskan apa yang akan
dimasak, mempertimbangkan preferensi dan kebutuhan diet anggota keluarga,
dan merencanakan kapan dan bagaimana makanan akan disiapkan. Komponen
tindakan dari pekerjaan ini melibatkan membeli bahan makanan, memasak
makanan, menyiapkan meja, dan membersihkan setelah makan. Misalnya, Mrs.
Smith mungkin perlu pergi ke toko setelah bekerja untuk membeli bahan
makanan, menghabiskan waktu di dapur memasak makanan, dan kemudian
membersihkan setelah semua orang selesai makan.
Keyakinan dan perasaan Mrs. Smith tentang makan bersama keluarga mungkin
mencakup keyakinan bahwa penting bagi keluarga untuk makan bersama, dan
perasaan kepuasan atau stres yang terkait dengan pekerjaan yang diperlukan
untuk membuat ini terjadi.
6
Pertimbangan melibatkan berbagai faktor yang perlu dipertimbangkan oleh orang
tua dalam merencanakan dan melaksanakan makan bersama keluarga. Strategi
adalah rencana tindakan yang membantu orang tua dalam melaksanakan makan
bersama keluarga. Ini bisa mencakup strategi seperti mencari inspirasi baru untuk
makanan, membeli bahan makanan dalam jumlah besar, menyiapkan makanan
terpisah untuk anggota keluarga dengan kebutuhan diet khusus, dan membeli
makanan siap saji atau makanan untuk dibawa pulang.
Semua pertimbangan, strategi, dan proses ini saling terkait dan berinteraksi satu
sama lain dalam pelaksanaan makan bersama keluarga. Misalnya, pertimbangan
tentang biaya bahan makanan dapat mempengaruhi strategi yang dipilih oleh
orang tua , yang kemudian dapat mempengaruhi proses pembelian dan persiapan
makanan.
V. Temuan
7
lebih cenderung untuk menghindari acara tersebut atau merasa kurang puas
dengan hasilnya.
Misalnya, jika orang tua memiliki keyakinan kuat bahwa makan bersama keluarga
harus menjadi waktu untuk berbagi dan berkomunikasi, mereka mungkin akan
mendorong interaksi positif dan percakapan selama makan.
Meskipun ada perubahan signifikan dalam dinamika keluarga dan teknologi selama
beberapa dekade terakhir, komponen inti dari makan bersama keluarga tetap
konsisten. Komponen-komponen ini mencakup kognisi, tindakan, hasil, keyakinan
dan perasaan, dan orang yang bertanggung jawab.
8
Tindakan merujuk pada tugas fisik yang diperlukan untuk melaksanakan acara
makan bersama keluarga. Keyakinan dan perasaan merujuk pada harapan, sikap,
dan emosi yang terkait dengan acara makan bersama keluarga.
1. Penggunaan metode grounded theory yang kuat untuk analisis data merupakan
keuntungan dari artikel ini. Metode ini memungkinkan pembuatan teori yang
"berakar" atau "berasal" dari data yang telah dikumpulkan. Selain itu, penelitian ini
melibatkan dua set data yang dikumpulkan pada tahun 1990-an dan 2020, yang
memungkinkan peneliti untuk membandingkan dan mengamati perubahan
sepanjang waktu. Selain itu, sampel penelitian ini mencakup berbagai jenis orang
tua, termasuk orang tua berpasangan, orang tua tunggal, dan orang tua yang
bekerja penuh waktu atau paruh waktu. Hampir separuh dari sampel tersebut
adalah laki-laki. Ini menjamin bahwa penelitian ini mencakup berbagai perspektif
dan pengalaman.
9
10
1