Anda di halaman 1dari 15

PEMERIKSAAN PERINEUM DLM

PERSALINAN
Wijayanti, SST., M.Kes., M.Keb.
Ruptur Perineum
 adalah robekan yang terjadi pada saat bayi lahir baik secara
spontan maupun dengan menggunakan alat atau tindakan.
Robekan perineum umumnya terjadi pada garis tengah dan
bisa meluas apabila janin lahir terlalu cepat. Robekan
perineum terjadi pada hampir semua primipara
(Wiknjosastro, 2005;665).
ETIOLOGI
 Robekan pada perineum umumnya terjadi pada persalinan
dimana:
1) Kepala janin terlalu cepat keluar
2) Persalinan tidak dipimpin dengan baik
3) Sebelumnya pada perineum terdapat banyak jaringan parut
4) Pada persalinan dengan distorsia bahu
5) Ruptur pada perineum spontan disebabkan oleh perineum
kaku, kepala janin terlalu cepat melewati dasar panggul, bayi
besar, lebar perineum dan paritas.
DERAJAD RUPTUR PERINEUM
 Tingkat 1 : Robekan yang terjadi pada selaput lendir vagina
dengan atau mengenai kulit perineum sedikit
NEXT...
 Tingkat 2 : Robekan yang terjadi lebih dalam, yaitu selain
mengenai selaput lendir vagina, juga mengenai musculus
perineum tranversalis,tapi tidak mengenai sfingter ani
NEXT...
 Tingkat 3 : Robekan yang terjadi mengenai seluruh
perineum sampai mengenahi otot-otot sfingter ani
NEXT...
 Tingkat 4 : Robekan yang terjadi mengenai perineum sampai
otot sfingter ani dan mukosa rektum
TUJUAN
 Untuk menyatukan kembali jaringan tubuh (mendekatkan)
dan mencegah kehilangan darah yang tidak perlu
(memastikan hemostatis)
PERSIAPAN
 Persiapan alat
1. Handscoon
2. Spuit 10 mL
3. Lidokain 1% tanpa epinefrin
4. Pinset
5. Nail pouder
6. Nail heacting (1 buah untuk kulit, 1 buah untuk otot)
7. Benang cat gut
8. Bengkok
9. Larutan klorin 0.5%
10. Bak instrument
11. Handuk/kain bersih
CARA MEMEGANG NAIL POULDER
PRAKTIK LAB HEACTING PERINEUM
PROSES PENJAHITAN MUKOSA VAGINA
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai