KEPANITRAAN KLINIK ILMU KEBIDANAN DAN PENYAKIT KANDUNGAN
RSUD WALED
FAKULTAS KEDOKTERAN UNSWAGATI CIREBON
Anatomi Perineum Daerah perineum terletak diantara vagina dan rectum, sebagian besar dibentuk oleh musculus bulbokavernosa dan musculus transversus perinea,musculus puborektalis dan spinchter ani externa memberikan serabut otot tambahan pada daerah perineum. Definisi Ruptur perineum adalah robekan yang terjadi pada saa bayi lahir baik secara spontan maupun dengan menggunakan alat atau tindakan Kalsifikasi Ruptur Perineum a.Derajat I : robekan ini hanya terjadi pada mukosa vagina, vulva bagian depan dan kulit perineum. b. Derajat II : robekan terjadi pada mukosa vagina,vulva bagian depan, kulit perineum dan otot perineum c. Derajat lll : robekan terjadi pada mukosa vagina, vulva bagian depan, kulit perineum, otot-otot perineum dan sfingterani eksterna d. Derajat IV : robekan dapat terjadi pada seluruh perineum dan sfingterani yang meluas sampai ke mukosa rectum Derajat I Mukosa vagina dan kulit perineum robek Derajat II Robekan derajat I dan juga mengenai otot bulbocavernosus yang merupakan otot yang membentuk badan perineum Derajat III Ruptur mengenai spingter ani eksterna dan interna Derajat IV Robekan hingga ke mukosa rektum Tanda dan gejala ruptur perineum 1. Kulit perineum mulai melebar dan tegang 2. Kulit perineum berwarnah pucat 3. Ada perdarahan dari lubang vulva,merupakan indikasi robekan pada mukosa vagina Penyebab Ruptur Perineum Faktor Ibu Primigravida Pintu panggul yang sempit usia <20 tahun karena kekuatan otot- otot perineum dan otot – otot perut belum berkerja optimal, sehingga sering terjadi persalinan lama atau macet yang memerlukan tindakan Partus presipitatus (persalinan yang terlalu cepat yaitu kurang dari 3jam dan ibu mengejan terlalu kuat tidak terkontrol,kepala janin terjadi defleksi terlalu cepat) Faktor Janin Berat badan bayi baru lahir >400 gram (karena bb bayi yang terlalu besar sehingga sulit melewati panggul sehingga menyebabkan ruptur perineum) Presentasi : - Presentasi Muka - presentasi Bokong Faktor penolong persalinan pimpinan persalinan yang kurang tepat merupakan salah satu penyabab terjadinya ruptur perineum, sehinnga sangat diperlukan kerjasama dengan ibu dan penggunaan prasat manual yang tepat dapat mengatur ekspulsi kepala, bahu dan seluruh tubuh janin untuk mencegah ruptur perineum Penanganan Melakukan penjahitan luka lapis demi lapis dan memperhatikan jangan sampai terjadi ruang kosong terbuka kearah vagina yang biasanya dapat terjadi perdarahan dan menyebabkan tidak baiknya penyembuhan luka pada masa nifas Pemberian Antibiotik dan Analgetik Cara meminimalkan ruptur perineum Saat kepala membuka vulva (5-6cm). Penolong meletakan kain yang bersih dan kering yang dilipat sepertiganya dibawa bokong ibu Melindungi perineum dengan satu tangan dengan kain bersih dan kering, ibu jari pada salah satu sisi perineum dan empat jari tangan pada sisi yang lain pada belakang kepala bayi Menahan belakang kepala bayi agar posisi kepala bayi tetap fleksi pada saat keluar secara bertahap melewati introitus dan perineum Melindungi perineum dan mengendalikan keluarnya kepala, bahu, dan seluruh tubuh bayi secara bertahap dengan hati – hati dapat mengurangi robekan yang berlebih pada vagian dan perineum. KOMPLIKASI Perdarahan Infeksi yang disebabkan oleh perawatan nifas yang tidak tepat TERIMAKASIH