Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN IBU BERSALIN

DOSEN PENGAMPU

ERNI JUNIARTATI S.ST,M.Tr.Keb

DI SUSUN OLEH

TITAN ANANDA

201101063

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PONTIANAK

JURUSAN KEPERAWATAN SINGKAWANG

PRODI D-III KEPERAWATAN

TAHUN 20222
A. PENGERTIAN PERSALINAN NORMAL
Persalinan adalah suatu proses yang dialami, peristiwa normal, namun apabila tidak dikeloladengan
tepat dapat berubah menjadi abnormal (Mufdillah & Hidayat, 2008).
Persalinan adalah suatu proses terjadinya pengeluaran bayi yang cukup bulan atau hampir
cukup bulan, disusul dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu (Mitayani, 2009).
Persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42
minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam,tanpa
komplikasi baik pada ibu maupun pada janin (Prawirohardjo, 2006).

B. ETIOLOGI
Penyebab timbulnya persalinan sampai sekarang belum diketahui secara pasti/jelas.Terdapat
beberapa teori antara lain:
1. Teori oxytocin : Pada akhir kehamilan kadar oxytocin bertambah. Oleh karena itu
timbul kontraksi otot-otot rahim.
2. Keregangan otot-otot : Seperti halnya dengan kandung kencing dan lambung bila
dindingnya teregang oleh karena isinya bertambah maka timbul kontraksi untuk
mengeluarkan isinya. Demikian pula dengan rahim, maka dengan majunya kehamilan
makin teregang otot-otot dan otot-otot rahim makin rentan.
3. Pengaruh janin : Hypofise dan kelenjar suprarenal janin rupa-rupanya juga memegang
peranan oleh karena pada anencephalus kehamilan sering lebih lama dari biasa.
4. Teori Plasenta Menjadi Tua : Turunnya kadar hormone estrogen dan progesterone
menyebabkan kekejangan pembuluh darah yang menimbulkan konstraksi rahim.
5. Teori Iritasi Mekanik : Di belakang servik terlihat ganglion servikale(fleksus
franterrhauss). Bilaganglion ini digeser dan di tekan misalnya oleh kepala janin akan
timbul kontraksi uterus.

C. MANIFESTASI KLINIS TANDA-TANDA PERSALINAN


Apabila ibu hamil mengalami tanda-tanda seperti dibawah ini, mengindikasikan bahwa proses
persalinan akan segera berlangsung. Ada dua macam tanda persalinan:
1. Tanda persalinan asli (true labor )
a) Kontraksi
 Tejadi secara teratur, makin lama makin kuat/kencang, semakin lama, dan dalam
waktu yangsemakin berdekatan
 Intensitas kontraksi meningkat bila sambil berjalan
 Dirasakan dipunggung bagian bawah dan menyebar kebagian bawah abdomen.
b) Serviks
 Memperlihatkan perubahan yang cepat (lunak, dilatasi yang ditandai dengan adanya
perdarahan)
 Perubahan keposisi anterior, sulit ditentukan tanpa pemeriksaan vagina.
c) Janin
 Bagian presentasi biasanya sudah berada dirongga pelvis (sering disebut
“lightening/dropping”).
Keadaan ini meningkatkan kemudahan bernafas, dan pada saat yang bersamaan
kandung kemihakan tertekan akibat dorongan bagian presentasi janin kearah rongga
pelvis).
2. Tanda persalinan palsu (false labor )
a) Kontraksi
 Terjadi secara tidak teratur atau teratur tetapi hanya sebentar
 Kontraksi berhenti jika berjalan atau jika berubah posisi
 Dirasakan di daerah punggung atau abdomen diatas navel.
b) Serviks
 Mungkin lunak tetapi tidak ada dilatasi atau tanda-tanda adanya perdarahan
 Seringkali di posisi posterior, tidak dapat dipastikan tanpa pemeriksan vagina.
c) Janin
 Bagian presentasi biasanya belum masuk rongga pelvis.

D. KOMPLIKASI
Komplikasi yang mungkin terjadi dalam persalinan adalah:
1. Infeksi
Pada pemeriksaan dalam untuk mengetahui kemajuan persalinan kemungkinan dapat
menyebabkan infeksi apabila pemeriksa tidak memperhatikan teknik aseptik.
2. Ruptur Perineum
Pada wanita dengan perineum yang kaku kemungkinan besar akan terjadi rupture
perineum, sehingga dianjurkan untuk melakukan episiotomi.
3. Atonia Uteri
Atonia uteri adalah suatu keadaan dimana uterus tidak bisa berkontraksi setelah janin
lahir sehingga menyebabkan perdarahan hebat.
4. Retensi Plasenta / Retensi Sisa Plasenta
Retensi plasenta adalah kondisi dimana plasenta belum lahir selama 1 jam setelah janin
lahir sedangkan retensi sisa plasenta adalah tyerdapat sebagian plasenta yang masih
tertinggal setelah plasenta lahir.
5. Hematom Pada Vulva
Hematom dapat terjadi karena pecahnya pembuluh darah dalam dinding lateral vagina
bagian bawah waktu melahirkan.
6. Kolpaporeksis
Kolpaporeksis adalah robekan melintang atau miring pada bagian atas vagina sehingga
sebagian uterus dan serviksnya terlepas dari vagina. Hal ini dapat terjadi pada persalinan
dengan disproporsi kepala panggul.
7. Robekan serviks
Dapat terjadi pada serviks yang kaku dan his yang kuat.
8. Ruptur Uteri
Ruptur uteri atau rtobekan uterus merupakan kondisi yang sangat berbahaya dalam
persalinan karena dapat menyebabkan perdarahan hebat.
9. Emboli Air Ketuban
Emboli air ketuban merupakan peristiwa yang timbul mendadak akibat air ketuban masuk
ke dalam peredaran darah ibu melalui sinus vena yang terbuka pada daerah plasenta dan
menyumbat pembuluh-pembuluh kapiler dalam paru-paru.
E. PATOFISIOLOGI
Proses terjadinya persalinan karena adanya kontraksi uterus yang dapat menyebabkan nyeri.
Inidipengaruhi oleh adanya keregangan otot rahim, penurunan progesteron, peningkatan
oxytoksin,peningkatan prostaglandin, dan tekanan kepala bayi. Dengan adanya kontraksi maka
terjadipemendekan SAR dan penipisan SBR. Penipisan SBR menyebabkan pembukaan
servik. Penurunankepala bayi yang terdiri dari beberapa tahap antara lain enggament, descent, fleksi,
fleksi maksimal,rotasi internal, ekstensi, ekspulsi kepala janin, rotasi eksterna. Semakin menurunnya
kepala bayimenimbulkan rasa mengejan sehingga terjadi ekspulsi. Ekspulsi dapat menyebabkan
terjadinya robekan jalan lahir akibatnya akan terasa nyeri. Setelah bayi lahir kontraksi rahim
akan berhenti 5-10 menit,kemudian akan berkontraksi lagi. Kontraksi akan mengurangi area plasenta,
rahim bertambah kecil,dinding menebal yang menyebabkan plasenta terlepas secara bertahap. Dari
berbagai implantasiplasenta antara lain mengeluarkan lochea, lochea dan robekan jalan lahir sebagai
tempat invasi bakterisecara asending yang dapat menyebabkan terjadi risiko tinggi infeksi. Dengan
pelepasan plasenta makaproduksi estrogen dan progesteron akan mengalami penurunan, sehingga
hormon prolaktin aktif danproduksi laktasi dimulai.

F. PATHWAY

G. PEMERIKSAAN PENUNJANG

-USG
-Pemeriksaan Hb
H. PENATALAKSANAAN
Menurut Wiknjosastro (2005), penatalaksanaan yang diberikan untuk  penanganan plasenta
previa tergantung dari jenis plasenta previanya yaitu:
a. Kaji kondisi fisik klien
b. Menganjurkan klien untuk tidak coitus
c. Menganjurkan klien istirahat
d. Mengobservasi perdarahan
e. Memeriksa tanda vital
f. Memeriksa kadar Hb
g. Berikan cairan pengganti intravena RL
h. Berikan betametason untuk pematangan paru bila perlu dan bila fetus
masih premature.
PERSIAPAN PERSALINAN
a. Ibu
a) Gurita, 3 buah
b) Baju tidur, 3 buah
c) Underware secukupnya
d) Handuk, sabun, shampoo, sikat gigi dan pasta gigi
e) Pembalut khusus, 1 bungkus
f) Under pad (dapat dibeli di apotik), 3 lembar
b. Bayi
a) Popok dan gurita bayi, 1-2 buah
b) Baju bayi, 1-2 buah
c) Diaper (popok sekali pakai) khusus new baby born, 1-2 buah
d) Selimut,topi dan kaos kaki bayi
e) Perlengkapan Resusitasi bayi baru lahir
c. Penolong
a) Memakai APD, terdiri dari : Sarung Tangan steril, Masker, Alas kaki,celemek.
b) Menyiapkan tempat persalinan, perlengkapan dan bahanPenolong persalinan harus
menilai ruangan dimana proses persalinanakan berlangsung. Ruangan tersebut
harus memiliki pencahayaan atau penerangan yang cukup. Tempat tidur dengan
kasur yang dilapisi kain penutup yang bersih, kain tebal, dan pelapis anti bocor.
Ruangan harushangat (tetapi jangan pamas), harus rersedia meja atau permukaan
yang bersih dan mudah dijangkau untuk meletakkan peralatan yang diperlukan.
c) Menyiapkan tempat dan lingkungan kelahiran bayi.Memastikan bahwa rungan
tersebut bersih, hangat (minimal 25oC, pencahayaan cukup dan bebas dari tiupan
angin)
d) Alat Partus Set (didalam wadah stenis yang berpenutup)
 2 klem Kelly atau 2 klem kocher
 Gunting tali pusat
 Benang tali pusat
 Kateter nelaton
 Gunting episiotomy
 Alat pemecah selaput ketuban
 2 psang sarung tangan dtt
 Kasa atau kain kecil
 Gulungan kapas basah
 Tabung suntik 3 ml dengan jarum i.m sekali pakai
 Kateter penghisap de lee (penghisap lender)
 4 kain bersihm)3 handuk atau kain untuk mengeringkan bayi
e) Bahan
 Partograf
 Termometer
 Pita pengukur
 Feteskop/ dopler
 Jam tangan detik
 Stetoskop
 Tensi meter
 Sarung tangan bersih
f) Obat-Obatan
-Ibu
 8 Ampul Oksitosin 1 ml 10 U (atau 4 oksitosin 2ml U/ml.
 20 ml Lidokain 1% tanpa Epinefrin atau 10ml Lidokain 2% tanpaEpinefrin
 3 botol RL
 2 Ampul metal ergometrin maleat ( disimpan dalam suhu 2-80C
-Bayi
 Salep mata tetrasiklin
 Vit K 1 mg
PROSES PERSALINAN
 Persalinan dibagi dalam empat kala yaitu:
1. Kala I (kala pembukaan)
In partu (partu mulai) ditandai dengan keluarnya lendir bercampur darah, servik
mulaimembuka dan mendatar, darah berasal dari pecahnya pembuluh darah kapiler,
kanalis servikalis.Kala pembukaan dibagi menjadi 2 fase :
a) Fase laten :
 Dimulai sejak awal kontraksi yang menyebabkan penipisan dan pembukaan
serviks secar bertahap.
 Berlangsung hingga seviks membuka kurang dari 4 cm
 Pada umumnya fase laten berlangsung hampir atau hingga 8 jam.
b) Fase aktif :
 Frekuensi dan lama kontraksi uterus akan meningkat secara bartahap
(kontraksi dianggap akurat/memadai jika terjadi 3 kali atau lebih dalam waktu
10 menit, dan berlangsung selama 40 detikatau lebih)
 Dari pembukaan 4 cm hingga mencapai pembukaan lengkap atau 10 cm, akan
terjadi dengankecepatan rata-rata 1 cm per jam (nulipara atau primigravida)
atau lebih dari 1 cm hingga 2 cm(multipara).
2. Kala II (pengeluaran janin)
His terkoordinir cepat dan lebih lama, kira-kira 2-3 menit sekali, kepala janin telah
turundan masuk ruang panggul, sehingga terjadilah tekanan pada otot-otot dasar
panggul yang secarareflek menimbulkan rasa ngedan karena tekanan pada rectum
sehingga merasa seperti BABdengan tanda anus membuka. Pada waktu his kepala
janin mulai kelihatan, vulva membuka dan perineum meregang.
Dengan his mengedan yang terpimpin akan lahir dan diikuti olehseluruh badan janin.
Kala II pada primi 1,5-2 jam, pada multi 0.5 jam.
Mekanisme persalinan:
a) Engagement
 Diameter biparietal melewati PAP
 Nullipara terjadi 2 minggu sebelum persalinan
 Multipara terjadi permulaan persalinan
 Kebanyakan kepala masuk PAP dengan sagitalis melintang pada PAP-Flexi
Ringan
b) Descent (Turunnya Kepala)
Turunnya presentasi pada inlet disebabkan oleh 4 hal :
 Tekanan cairan ketuban
 Tekanan langsung oleh fundus uteri
 Kontraksi diafragma dan otot perut (kala II)
 Melurusnya badan janin akibat kontraksi uterus.
c) Flexion
Majunya kepala mendapat tekanan dari servix, dinding panggul atau dasar
panggul, flexi (dagulebih mendekati dada).
d) Rotation Internal
 Bagian terendah memutar ke depan ke bawah symphysis
 Usaha untuk menyesuaikan posisi kepala dengan bentuk jalan lahir(Bidang
tengah dan PBP)
 Terjadinya bersama dengan majunya kepala
 Rotasi muka belakang secara lengkap terjadi setelah kepala di dasar panggul.
e) Extension
Defleksi kepala, karena sumbu PBP mengarah ke depan dan atas.
f) Rotation External
Setelah kepala lahir, kepala memutar kembali ke arah panggul anak untuk
menghilangkan torsileher akibat putaran paksi dalam. Ukuran bahu menempatkan
pada ukuran muka belakang dariPBP.
g) Expulsi
Bahu depan di bawah symphisis sebagai hypomoklion, lahir bahu belakang, bahu
depan, badanseluruhnya.
3. Kala lll (pengeluaran plasenta)
Kala tiga persalinan dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan lahirnya
plasenta.Setelah bayi lahir, kontraksi, rahim istirahat sebentar, uterus teraba keras,
plasentamenjadi tebal 2x sebelumnya. Beberapa saat kemudian timbul his, dalam
waktu 5-10 menit,seluruh plasenta terlepas, terdorong kedalam vagina dan akan lahir
secara spontan atau dengansedikit dorongan dari atas simpisis/fundus uteri, seluruh
proses berlangsung 5-30 menit setelah bayi lahir. Pengeluaran plasenta disertai
dengan pengeluaran darah kira-kira 100-200 cc.
Tanda-tanda lepasnya plasenta: perubahan ukuran dan bentuk uterus, tali pusat
memanjang, semburandarah tiba-tiba. Kala III terdiri dari 2 fase:
a) Fase pelepasan uri
Cara lepasnya uri ada beberapa cara :
 Schultze :lepasnya seperti kita menutup payung, cara ini paling sering terjadi.
Yang lepas duluanadalah bagian tengah lalu terjadi retroplasental hematoma
yang menolak uri mula-mula pada bagian tengah kemudian seluruhnya.
Menurut cara ini perdarahan ini biasanya tidak ada sebelumuri lahir.
 uncan: lepasnya uri mulai dari pinggir, jadi pinggir uri lahir duluan. Darah
akan mengalirkeluar antara selaput ketuban. Atau serempak dari tengah dan
pinggir plasenta.
b) Fase pengeluaran uri
 Kustner: dengan meletakkan tangan disertai tekanan pada/di atas simfisis. Tali
pusatditeganggangkan maka bila tali pusat masuk artinya belum lepas, bila
diam atau maju artinyasudah lepas.
 Klein: sewaktu ada his, rahim kita dorong, bila tali pusat kembali artinya
belum lepas. Diam atauturun artinya lepas.
 Strassman: tegangkan tali pusat dan ketok pada fundus, bila tali pusat bergetar
artinya belumlepas. Tak bergetar artinya sudah lepas.
4. Kala IV
Kala empat persalinan dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir selama 2
jam. KalaIV dimaksudkan untuk melakukan observasi karena perdarahan
postpartum paling sering terjadi pada 2 jam pertama. Observasi yang dilakukan,
antara lain :
 Tingkat kesadaran ibu
 Pemeriksaan TTV : tekanan darah, nadi, pernafasan
 Kontraksi uterus
 Terjadinya perdarahan
Perdarahan dianggap masih normal bila jumlahnya tidak melebihi 400-500 cc.
Pengawasan, selama 2 jam setelah bayi dan plasenta lahir, mengamati keadaan ibu
terutamaterhadap bahaya perdarahan post partum.Dengan menjaga kondisi
kontraksi dan retraksi uterusyang kuat dan terus-menerus.Tugas uterus ini dapat
dibantu dengan obat-obat oksitosin.
DAFTAR PUSTAKA

Depkes.2008.Pelatihan Klinik Asuhan Persalinan Normal.Jakarta: USAID.


Doenges EM. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan.Jakarta: EGC.
FKUI.2000. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2.Jakarta: Media Aesculapius.
Gary dkk.2006.Obstetri WilliamsEdisi 21. Jakarta: EGC.
Halminton.2005. Asuhan Kebidanan Persalinan&Kelahiran. Jakarta: EGC.
Mochtar. 2005. Perawatan Persalinan Ibu. Jakarta: Medika Pustaka.
Retno, dkk.2011. Buku Panduan Praktek Laboraturium: Keperawatan Maternitas.Program
StudiKeperawatan Sekolah Tinggi Jenderal Achmad Yani. Yogyakarta.
Waspodo, dkk. 2007. Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal.Jakarta : JNPK-KR, Maternal
& Neonatal Care, Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai