Anda di halaman 1dari 3

TOPIK 5

ELABORASI PEMAHAMAN
TEKNOLOGI BARU DALAM PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN

KELOMPOK 1 :
- Depida Husma (2306505011989)
- Dhaifina Ulfa B (2306505012023)
- Enda Ourung Taya (2306505011994)
- Hamdi Fitria (2306505012035)
- Husna Asmanidar (2306505011805)

Tugas :
Mahasiswa yang berbahagia, setelah Anda mempelajari dan mengetahui tentang web dan
aplikasinya, silahkan Anda lakukan kegiatan berikut:
1. Buatlah kelompok 3-5 orang anggota
2. Lakukan analisis terhadap salah satu bentuk web dalam pembelajaran (misal blog, wiki atau
jejaring sosial)
3. Selanjutnya kemukakan hasil analisis kelompok Anda terhadap pemanfaatan web tersebut
(kelebihan, kekurangan, aspek yang perlu diperbaiki).
4. Hasil diskusi kelompok dikumpulkan pada link yang telah disiapkan.

Jawaban :
Jejaring sosial adalah bentuk web yang telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari
kita. Jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan LinkedIn dapat digunakan dalam
pembelajaran untuk memfasilitasi komunikasi, kolaborasi, dan berbagi informasi antara siswa dan
guru. Berikut adalah beberapa analisis terhadap jejaring sosial sebagai bentuk web dalam
pembelajaran:
Kelebihan:
1. Meningkatkan partisipasi siswa: Jejaring sosial dapat memfasilitasi partisipasi siswa dalam
pembelajaran. Dengan adanya forum diskusi, siswa dapat berdiskusi dengan teman sekelas mereka
atau guru tentang topik pembelajaran tertentu. Hal ini dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam
pembelajaran dan membantu mereka memahami materi dengan lebih baik. Misalnya: memfasilitasi
partisipasi dalam kampanye Global Warming dengan teks persuasive yang di share melalui
Instagram.
2. Meningkatkan kolaborasi: Jejaring sosial dapat memfasilitasi kolaborasi antara siswa dalam
pembelajaran. Siswa dapat bergabung dalam grup atau tim untuk bekerja sama dalam tugas atau
proyek tertentu. Hal ini dapat meningkatkan keterampilan kolaborasi
siswa dan membantu mereka mempersiapkan diri untuk bekerja dalam tim di masa depan.
Misalnya: melalui Whatsapp, guru meminta siswa untuk menanggapi, saran, kritik maupun pendapat
kritis pada sebuah video masalah lingkungan secara global untuk pembelajaran. Agar kondusif, kitab
isa membuat aturan diskusi di awal kegiatan.
3. Memfasilitasi berbagi informasi: Jejaring sosial dapat memfasilitasi berbagi informasi antara
siswa dan guru. Guru dapat mengunggah materi pembelajaran dan tugas ke jejaring sosial, dan
siswa dapat mengakses materi tersebut kapan saja dan di mana saja. Hal ini dapat meningkatkan
akses siswa terhadap informasi dan membantu mereka mempersiapkan diri untuk ujian dan tugas.
Misalnya, melalui Instagram, siswa dapat mencari tau informasi terkini tentang gempa yang terjadi
di Turki dan mengambil masalah tersebut untuk membuat report text.

Kekurangan:
1. Masalah privasi: Jejaring sosial dapat menyebabkan masalah privasi jika informasi pribadi siswa
atau guru diungkapkan secara tidak sengaja atau disalahgunakan. Oleh karena itu, perlu
memperhatikan keamanan data dan privasi di jejaring sosial.
2. Gangguan: Jejaring sosial juga dapat menyebabkan gangguan dalam pembelajaran jika siswa
terlalu banyak menggunakan jejaring sosial atau jika ada banyak informasi yang tidak relevan atau
tidak akurat yang dibagikan di jejaring sosial.
3. Kesulitan dalam mengukur hasil pembelajaran: Jejaring sosial dapat menyulitkan guru dalam
mengukur hasil pembelajaran siswa. Karena jejaring sosial dapat digunakan untuk berbagai
kegiatan, sulit untuk mengetahui seberapa besar kontribusi jejaring sosial dalam peningkatan hasil
pembelajaran siswa.

Meskipun jejaring sosial dapat menjadi alat yang efektif dalam pembelajaran, ada beberapa
aspek yang perlu diperbaiki untuk memastikan penggunaannya yang aman dan efektif dalam
konteks pendidikan. Berikut adalah beberapa aspek yang perlu diperbaiki dari jejaring sosial dalam
pembelajaran:
1. Keamanan dan privasi: Keamanan dan privasi harus menjadi prioritas utama dalam penggunaan
jejaring sosial dalam pembelajaran. Siswa dan guru harus dilindungi dari ancaman keamanan online,
seperti cyberbullying dan hacking, serta perlu dipastikan bahwa informasi pribadi tidak diungkapkan
secara tidak sengaja atau disalahgunakan. Oleh karena itu, perlu diadopsi kebijakan dan tindakan
yang tepat untuk memastikan keamanan dan privasi pengguna jejaring sosial dalam konteks
pembelajaran.
2. Konten yang relevan dan bermanfaat: Konten yang dibagikan di jejaring sosial harus relevan
dengan tujuan pembelajaran dan bermanfaat bagi siswa. Konten yang tidak relevan atau tidak
bermanfaat dapat mengganggu pembelajaran dan mengurangi efektivitas jejaring sosial sebagai alat
pembelajaran.
3. Penggunaan yang tepat: Penggunaan jejaring sosial harus sesuai dengan tujuan pembelajaran
dan harus diawasi dengan cermat oleh guru. Siswa harus diberikan pedoman yang jelas tentang cara
menggunakan jejaring sosial dengan tepat dan bertanggung jawab, dan diberikan informasi tentang
konsekuensi dari penggunaan jejaring sosial yang tidak tepat.
4. Evaluasi dan pemantauan: Penggunaan jejaring sosial dalam pembelajaran harus dievaluasi
secara teratur untuk memastikan efektivitasnya dalam mencapai tujuan pembelajaran. Selain itu,
perlu ada sistem pemantauan untuk mengidentifikasi masalah atau kesalahan yang terjadi dalam
penggunaan jejaring sosial dan untuk memastikan bahwa masalah tersebut ditangani dengan cepat
dan tepat.
5. Pelatihan dan dukungan: Guru dan siswa harus diberikan pelatihan dan dukungan yang cukup
untuk menggunakan jejaring sosial dengan tepat dalam pembelajaran. Pelatihan dan dukungan ini
harus mencakup informasi tentang penggunaan jejaring sosial yang aman dan efektif, serta
pedoman tentang penggunaan jejaring sosial dalam konteks pembelajaran. Dengan memperbaiki
aspek-aspek di atas, jejaring sosial dapat menjadi alat yang efektif dan aman dalam pembelajaran
yang dapat meningkatkan partisipasi, kolaborasi, dan berbagi informasi antara siswa dan guru.

Anda mungkin juga menyukai