Anda di halaman 1dari 19

Contoh penerapan BEP

Analisis Biaya Pada Pembuatan Roti


1. Biaya Tetap
Biaya tetap (fixed cost) pada pembuatan roti adalah biaya yang
dikeluarkan oleh pemilik industri yang dimana besar kecilnya tidak
dipengaruhi oleh jumlah produksi atau pengeluarannya bersifat konstan
selama proses produksi
• Timbangan • Kuas
• gelas ukur • Loyang
• sendok ukur • Wajan
• Mixer • kompor gas
• mesin roll • Peniris
• pemotong adonan • biaya perawatan (oli, gemuk)
• Meja • biaya sewa bangunan
2. Biaya Tidak Tetap (Variable cost)

A. biaya bahan baku


• tepung terigu • Garam
• ragi roti • Telur
• Margarin • bubuk coklat
• Gula • meises

B. biaya operasional

• minyak goreng
• gas elpiji
• Bensin
• listrik
C. Biaya gaji pegawai

• pengoperasian mesin mixer


• pengoperasian mesin roll
• pembentuk adonan roti
• penggoreng roti
• pengemas roti

D. Biaya pengemasan

• plastik kemasan
• label produk
Jumlah biaya tetap yang dikeluarkan oleh pemilik industri
roti dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
1. Biaya pengeluaran peralatan pertahun dapat dihitung dengan
menggunakan rumus penyusutan, nilai penyusutan tersebut dihitung dengan
menggunakan metode garis lurus (strainght line method) yaitu harga beli asset
(original asset value) dikurangi dengan nilai sisa (scrap value) dibagi dengan umur
ekonomis asset investasi tersebut

Rumus menghitung biaya peralatan per tahun :


ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑏𝑒𝑙𝑖 − 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑠𝑖𝑠𝑎
𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑙𝑎𝑡𝑎𝑛 =
𝑢𝑚𝑢𝑟 𝑒𝑘𝑜𝑛𝑜𝑚𝑖𝑠

𝐶𝑜𝑛𝑡𝑜ℎ:
ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑡𝑖𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 = 𝑅𝑝. 500.000
𝑢𝑚𝑢𝑟 𝑒𝑘𝑜𝑛𝑜𝑚𝑖𝑠 = 3 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑠𝑖𝑠𝑎 = 𝑅𝑝100.000
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑦𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑘𝑎𝑛 = 1

500,00 − 100,000
𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑙𝑎𝑡𝑎𝑛 = = 𝑅𝑝. 133.133 𝑝𝑒𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
3
𝐶𝑜𝑛𝑡𝑜ℎ 2:
ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑔𝑒𝑙𝑎𝑠 𝑢𝑘𝑢𝑟 = 𝑅𝑝. 30.000
𝑢𝑚𝑢𝑟 𝑒𝑘𝑜𝑛𝑜𝑚𝑖𝑠 = 1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑠𝑖𝑠𝑎 = 𝑅𝑝 0,-
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑦𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑘𝑎𝑛 = 1

30,00 − 0
𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑙𝑎𝑡𝑎𝑛 = = 𝑅𝑝. 30.000 𝑝𝑒𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
1

𝐶𝑜𝑛𝑡𝑜ℎ 3:
ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑀𝑖𝑥𝑒𝑟 = 𝑅𝑝. 8.500.000
𝑢𝑚𝑢𝑟 𝑒𝑘𝑜𝑛𝑜𝑚𝑖𝑠 = 5 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑠𝑖𝑠𝑎 = 𝑅𝑝 1.500.000,-
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑦𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑘𝑎𝑛 = 1

8.500.00 − 1.500.000
𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑙𝑎𝑡𝑎𝑛 = = 𝑅𝑝. 1.400.000 𝑝𝑒𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
5
𝐶𝑜𝑛𝑡𝑜ℎ 4:
ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑒𝑚𝑜𝑡𝑜𝑛𝑔 𝑎𝑑𝑜𝑛𝑎𝑛 = 𝑅𝑝. 15.000
𝑢𝑚𝑢𝑟 𝑒𝑘𝑜𝑛𝑜𝑚𝑖𝑠 = 1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑠𝑖𝑠𝑎 = 𝑅𝑝 0,-
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑦𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑘𝑎𝑛 = 4

15,000 − 0
𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑙𝑎𝑡𝑎𝑛 = 𝑥 4 = 𝑅𝑝. 60.000 𝑝𝑒𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
1

𝐶𝑜𝑛𝑡𝑜ℎ 5:
ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑙𝑜𝑦𝑎𝑛𝑔 = 𝑅𝑝. 45.000
𝑢𝑚𝑢𝑟 𝑒𝑘𝑜𝑛𝑜𝑚𝑖𝑠 = 3 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑠𝑖𝑠𝑎 = 𝑅𝑝 10.000,-
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑦𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑘𝑎𝑛 = 50

45.00 − 10.000
𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑙𝑎𝑡𝑎𝑛 = 𝑥 50 = 𝑅𝑝. 583.333 𝑝𝑒𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
3
Komponen biaya peralatan dalam pembuatan roti
2. Perawatan adalah kegiatan pemeliharaan atau menjaga peralatan
produksi agar selalu dapat bekerja secara optimal saat digunakan
Komponen biaya perawatan dalam pembuatan roti

3. Biaya penyewaan gedung / bangunan


Biaya Tetap (fixed cost) pembuatan Roti Goreng

Biaya tidak tetap (Variable cost)


 Biaya tidak tetap adalah biaya yang dikeluarkan oleh pemilik perusahaan
selama proses pembuatan roti berlangsung.
 Biaya tidak tetap terdiri dari biaya bahan baku, biaya pengoperasian mesin,
biaya pengemasan, dan biaya gaji pegawai.
1. Biaya bahan baku

Pada pembuatan roti ini dalam satu kali proses peramuan menghasilkan
400 buah roti

Komponen bahan baku terdiri dari:


 Rumus biaya bahan baku / roti
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 1 𝑘𝑎𝑙𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑚𝑢𝑎𝑛
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑒𝑝𝑢𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑖𝑔𝑢 =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑟𝑜𝑡𝑖 𝑦𝑔 𝑑𝑖ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙𝑘𝑎𝑛

𝑅𝑝. 90.000
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑒𝑝𝑢𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑖𝑔𝑢 = = 𝑅𝑝. 225 𝑝𝑒𝑟 𝑟𝑜𝑡𝑖
400
 Rumus biaya pengoperasian alat
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑒𝑟 ℎ𝑎𝑟𝑖
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑎𝑛 𝑎𝑙𝑎𝑡 =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑟𝑜𝑡𝑖 𝑦𝑔 𝑑𝑖ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙𝑘𝑎𝑛

Komponen biaya pengoperasian alat terdiri dari:


𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑒𝑟 ℎ𝑎𝑟𝑖
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑎𝑛 𝑎𝑙𝑎𝑡 =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑟𝑜𝑡𝑖 𝑦𝑔 𝑑𝑖ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙𝑘𝑎𝑛
Pada pembuatan roti ini dalam satu kali proses peramuan menghasilkan 400 buah
roti sedangkan dalam satu hari pengusaha melakukan sepuluh kali proses peramuan
bahan baku roti sehingga perharinya menghasilkan 4000 produk roti goreng.

𝑅𝑃. 476.000
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑔𝑜𝑟𝑒𝑛𝑔 = = 𝑅𝑝. 119 𝑝𝑒𝑟 𝑟𝑜𝑡𝑖
4000

𝑅𝑃. 42.000
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑔𝑎𝑠 𝐿𝑃𝐺 = = 𝑅𝑝. 10,5 𝑝𝑒𝑟 𝑟𝑜𝑡𝑖
4000
 Rumus biaya gaji pegawai
𝐺𝑎𝑗𝑖 𝑝𝑒𝑟 ℎ𝑎𝑟𝑖
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑔𝑎𝑗𝑖 𝑝𝑒𝑔𝑎𝑤𝑎𝑖 =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑟𝑜𝑡𝑖 𝑦𝑔 𝑑𝑖ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙𝑘𝑎𝑛

Komponen biaya gaji pegawai terdiri dari:


𝐺𝑎𝑗𝑖 𝑝𝑒𝑟 ℎ𝑎𝑟𝑖
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑔𝑎𝑗𝑖 𝑝𝑒𝑔𝑎𝑤𝑎𝑖 =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑟𝑜𝑡𝑖 𝑦𝑔 𝑑𝑖ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙𝑘𝑎𝑛

𝑅𝑝. 40.000
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑔𝑎𝑗𝑖 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑎𝑛 𝑚𝑖𝑥𝑒𝑟 = = 𝑅𝑝. 10 𝑝𝑒𝑟 𝑟𝑜𝑡𝑖
4000

𝑅𝑝. 90.000
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑒𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑎𝑑𝑜𝑛𝑎𝑛 𝑟𝑜𝑡𝑖 = = 𝑅𝑝. 22,5 𝑝𝑒𝑟 𝑟𝑜𝑡𝑖
4000
Biaya Tidak Tetap (variable cost) pembuatan Roti Goreng

𝐽𝑎𝑑𝑖 𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙 𝑐𝑜𝑠𝑡 𝑉𝐶 𝑝𝑒𝑟 𝑟𝑜𝑡𝑖 = 𝑅𝑝. 604,48


Analisa BEP pabrik roti
Dari hasil servey yang dilakukan diperoleh data penjualan rata-rata roti
setiap bulan adalah sebanyak 60.000 buah roti dengan harga jual
Rp.800 per roti

𝐹𝐶 = 𝑅𝑝. 30.109.666
𝑉𝐶 = 𝑅𝑝. 604,48
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑟𝑜𝑡𝑖 𝑦𝑔 ℎ𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑗𝑢𝑎𝑙 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑚𝑒𝑛𝑐𝑎𝑝𝑎𝑖 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑖𝑚𝑝𝑎𝑠 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ
𝐹𝐶
𝑁=
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 − 𝑉𝐶
30.109.666
𝑁= = 153.997,88
800 − 604,48
𝑁 = 153.998 𝑏𝑢𝑎ℎ 𝑟𝑜𝑡𝑖
Total Biaya Produksi (TC) Untuk mencapai titik impas

𝑇𝐶 = 𝐹𝐶 + 𝑉𝐶
𝐹𝐶 = 𝑅𝑝. 30.109.666
𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙 𝑐𝑜𝑠𝑡 𝑉𝐶 𝑝𝑒𝑟 𝑟𝑜𝑡𝑖 = 𝑅𝑝. 604,48

𝐽𝑎𝑑𝑖 𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙 𝑐𝑜𝑠𝑡 𝑉𝐶 = 𝑅𝑝. 604,48 𝑥 153.998 = 𝑅𝑝. 93.088.711

𝑇𝐶 = 𝑅𝑝. 30.199.666 + 𝑅𝑝. 93.088.711

𝑇𝐶 = 𝑅𝑝. 123.288.377
𝑇𝐶 = 𝑅𝑝. 123.288.377

260000000

240000000
𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒 (𝐼)
220000000 𝑇𝐶
200000000

180000000

160000000 𝐵𝐸𝑃
(Rp)

140000000

120000000

100000000

80000000 𝑁 = 153.998 𝑏𝑢𝑎ℎ 𝑟𝑜𝑡𝑖


60000000

40000000
𝐹𝐶
20000000

0
0

20000

40000

60000

80000

100000

120000

140000

160000

180000

200000

220000

240000

260000

280000

300000

320000

340000
jumlah Produksi (buah)

Anda mungkin juga menyukai