Anda di halaman 1dari 3

Karakteristik Masyarakat Pesisir

Bahan Ajar Sosiologi Maritim


Pertemuan ke-2

Kondisi Wilayah Maritim Sumatera Utara

Sumatera utara di kelilingi 162 pulau, dengan 156 pulau tersebar di sepanjang
Pantai Barat dan Pantai Timur, sebelah Utara berbatasan dengan Aceh , Sebelah Selatan
berbatasan dengan Sumatera Barat dan Riau, sebelah Barat dengan Samudera India dan
sebelah Timur dengan Selat Malaka.
Jenis mata Pencaharian penduduk Sumatera Utara juga beragam, tetapi mayorita
sebagai petani dan nelayan. Penduduk yang bermata pencaharian sebagai nelayan tersebar
di dunia wilayah yaitu Pantai Timur yang terdiri atas kabupaten Asahan, Deli Serdang,
Serdang Bedagai , Langkat dan kabupaten Labuhan Batu. Pantai Barat terdiri dari dari
Kabupaten Nias, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Kabupaten Mandailing Natal.
Perikanan terbagi menjadi Perikanan Laut ( penangkapan dan Budi daya) dan
perikanan darat ( penangkapan dan budi daya). Perikanan laut di lakukan di laut, di muara-
muara sungai, laguna dan tempat-tempat yang masih dipengaruhi air pasang surut, dan
hasil perikanan laut bukan hanya ikan, tetapi juga hewan laut ( buah laut) lainnya ( udang +
kepiting, kerang ) dan tanaman laut.

Nelayan adalah orang yang melakukan penangkapan / budi daya di laut, di tempat
yang masih dipengaruhi pasang surut air laut. Jadi dengan definisi ini orang yang
menangkap/memelihara ikan di Danau Toba bukan Nelayan.

Jenis-jenis Nelayan

Berdasarkan sumber pendapatannya , nelayan dapat dibagi menjadi :


 Nelayan tetap atau nelayan penuh, yakni nelayan yang seluruh pendapatannya
berasal dari perikanan
1. Nelayan sambilan utama, yaitu nelayan yang sebagian besar pendapatannya
berasal dari perikanan
2. Nelayan sambilan tambahan , yakni nelayan yang sebagian kecil pendapatannya
berasal dari perikanan
3. Nelayan musiman, yakni orang yang dalam musim-musim tertentu saja aktif
sebagai nelayan.

Berdasarkan perahu/kapal penangkapan yang digunakan nelayan dapat dibagi


menjadi:

1. Nelayan berperahu tak bermotor, terdiri dari


 Nelayan jukung
 Nelayan perahu papan (kecil, sedang, dan besar)
2. Nelayan berkapal motor, menurut GT ( GrossTon) .

Berdasarkan alat penangkapan yang digunakan nelayan dapat di bagi menjadi pukat
harimau (trawl), pukat kantong, pukat cincin, jaring insang, jaring angkat, pancing,
penangkap , pengumpul kerang/rumput laut, jala, tombak dan lain-lain.

Menurut statusnya nelayan dapat dibagi menjadi :


1. Nelayan pemilik, terbagi menjadi, nelayan pemilik perahu tak bermotor, dan
nelayan pemilik kapal motor yang sering di sebut “toke”
2. Nelayan juragan, adalah pengemudi pada perahu bermotor atau sebagai kapten
kapal
3. Nelayan buruh, adalah pekerja penangkap ikan pada perahu motor atau pada
kapal motor.

Charles (2001)mendefinisikan nelayan berdasarkan unsur ekologi, pola human


systems dan aktifitas perikanan menjadi empat kategori nelayan yakni:
1. Subsistence fishers; nelayan yang menangkap ikan untuk kebutuhan konsumsi
sendiri
2. Native/ indigenous/aboroginal fisher,kelompok nelayan yang mempunyai pola
aktifitas nelayan tradisional dan seringkali hanya sebagai nelayan subsisten
3. Recreational fishers : nelayan yang melakukan aktifitas perikanan hanya sebagai
rekreasi saja
4. Commercial Fihers’ nelayan yang menangkap komuditas perikaan dalam
memenuhi pasar domestik maupun ekspor, yang tergolong atas nelayan artisanal (
skala kecil) dan nelayan industri ( skala besar).

Tugas 1. Silakan anda cari pengkategorian nelayan lain dari berbagai sumber.

Dalam dunia nelayan dikenal musim ikan dan musim paceklik , jumlah hasil
tangkapan pada kedua musim ini sangat berbeda, juga berbeda antar daerah. Jumlah
hasil tertinggi pertahun bagi nelayan bermotor di Tapanuli Tengah, dan paling tinggi
di Asahan bagi nelayan tidak bermotor. Pada musim paceklik nelayan mengalami
penurunan penghasilan drastis .

Salah satu ciri ekonomi nelayan adalah berebut hasil tangkapan pada tempat atau
laut yang merupakan milik bersama ( Common Proverty) , nelayan menghadapi
sumber daya yang hingga saat ini masih bersifat akses terbuka ( open acces),
karakteristik sumber daya yang demikian menyebabkan nelayan harus berpindah-
pindah untuk mendapatkan hasil yang banyak. Dengan demikian nelayan yang
berkapita kuat dan berteknologi tinggi yang selalu mendapat hasil lebih banyak dari
pada nelayan tanpa kapital dan berteknologi rendah.

Sistem pengetahuan

Pengetahuan tentang teknik penangkapan ikan umumnya diwarisi dari orang tua
secara turun temurun dan berdasarkan pengalaman empiris mereka. Begitu juga
dengan sistem kalender dan penunjuk arah para nelayan menggunakan rasi-rasi
bintang tertentu, arah angin dan sebagainya. Nelayan suku laut juga mengenal
konsep “Perbani” yaitu kondisi air laut saat surut atau pasang tanggung.
Saat air laut berwarna merah dan tenang diyakini kondisi ini banyak ikan, saat air
laut hijau kemerah-merahan diyakini banyak ikan besar. Sebaliknya jika banyak ulat
air atau “ ekor-ekor” diyakini sedang tidak ada ikan.
Tugas mahasiswa:

Sistem kepercayaan:

Silakan anda kemukakan sistem kepercayaan yang anda ketahui yang ada dan
diterapkan di kalangan masyarakat nelayan /pesisir.

Posisi /status nelayan

Silakan kemukakan pandangan anda tentang posisi/ status nelayan dan jelaskan
mengapa anda berpandangan demikian.

Anda mungkin juga menyukai