Pengertian Dyeing
Dyeing merupakan proses pencelupan atau pewarnaan yang dapat
dilakukan pada berbagai bentuk bahan tekstil, baik itu serat, benang, kain
maupun garmen. Masing-masing warna akan menentukan apa saja zat
warna atau chemical yang akan digunakan serta komposisinya masing-
masing. Selain itu proses dyeing juga ikut pada SPC (Standart Process
Condition) yang meliputi besaran temperature, waktu serat parameter lainnya. Metode dyeing dilakukan
dengan berbagai cara tergantung dari jenis zat warna dan serat yang akan diwarnai.
Metode Pencelupan:
Sistem Batch (discontinuous system) atau exhaust dyeing
Pada system ini zat warma dilarutkan atau didispersikan dalam larutan celup. Bahan direndam dalam larutan
celup kemudia dipindahkan setelah sebagian besar zat warna dialihkan dan didistribusikan secara menyeluruh
dan merata serta masuk ke dalam serat dengan baik. Bahan kemudian dicuci untuk menghilangkan sisa zat
warna.
Sistem Kontinyu atau semi kontinyi (pad dyeing)
Proses yang satu ini dilakukan dengan menggunakan alat mekanis. Cairan dicelup serta didistribusikan secara
homogen ke kain. Zat warna meresap masuk ke kain dengan baik, merata, dan tahan lama. setelah itu barulah
dicuci.
Pencelupan Serat (Fiber Dye)
Pencelupan serat adalah pemberian warna pada bahan yang bentuknya masih serat.
Tehnik pencelupan terbagi menjadi:
Pencelupan serat alam
Pencelupan serat alam dilakukan dengan mencelup serat alam dalam media air dan setelah selesai dilakukan
proses pengeringan.
Pencelupan serat buatan
Pencelupan pada serat buatan pada umumnya diberikan pada waktu proses pemintalan serat buatan dengan
menambah zat warna khusus yang tahan pada suhu tinggi pada saat proses pemintalannya.
Pencelupan benang
Pencelupan benang merupakan proses pemberian warna pada baham dalam bentuk benang.
Proses pencelupan benang dapat dilakukan dengan 2 cara:
Rope Dyieng
Rope Dyeing merupakan proses pencelupan pada benang yang berbentuk untaian. Rope dyeing dilakukan
dengan melakukan untaian benang pada larutan zat warna. Pada umunya cara ini dapat dilakukan pada industri
skala besar dan rumahan.
Cones Dyeing
Cones dyeing merupakan proses pencelupan pada benang yang berbentuk cones dan pada umunya diterapkan
untuk industri skala besar. Cones-cones benang dimasukan dalam mesin celup lalu direndam dalam larutan zat
warna. Cones yang digunakan untuk mealui proses ini menggunakan cones khusus yang biasa digunakan untuk
proses pencelupan.
Pencelupan Kain (Fabric Dye)
Pencelupan kain adalah proses pemberian warna pada bahan yang berbentuk kain. Prinsip dari pencelupan
adalah dengan merendam kain pada larutan zat warna yang mana teknisnya ada yang direndam dan diaduk dan
ada juga yang dilakukan dengan mencelupkan kain-kain pada bak-bak besar. Tehnik ini biasanya diiterapkan
pada mesin-mesin pencelupan dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Pencelupan Garment (Garment Dye)
Pencelupan garmen merupakan proses pemberian warna pada bahan yang berbentuk pakaian jadi. Pencelupan
garmen dapat dilakukan pada keseluruhan garmen atau sebagian. Umumnya pencelupan garmen harus hati-hati
karena proses pencelupan akan berpengaruh pada kesempurnaan dimensi pakaian dan aksesoris pada pakaian
itu sendiri. Prinsip pencelupan kain yaitu direndam dalam larutan zat warna selanjutnya proses pengeringan.
Proses Pencelupan (Dyeing) Pada Kain Kaos - Kain kaos memang banyak
digemari oleh semua orang karena kaos merupakan bahan pakaian yang
nyaman dipakai dan sifatnya yang lembut, elastis, dan menyerap keringat.
Banyak pabrik-pabrik tekstil yang memproduksi kain kaos dalam berbagai jenis,
warna, dan kualitas nya sesuai permintaan konsumen atau pembelinya.
Contohnya saja distro-distro yang ada di indonesia pasti dalam produk mereka terdapat t-shirt atau bisa dibilang
kaos, ada kaos lengan pendek dan lengan panjang banyak juga varian warna dan desain kaos pada produk
mereka. Pada desain kaos umumnya disablon dalam bentuk gambar maupun tulisan sesuai dengan merknya.
Dalam kain kaos terdapat jutaan varian warna yang menjadi daya tarik terhadap orang yang melihatnya. Dari
banyaknya varian warna dalam kaos pasti ada proses yang menjadikan kaos tersebut berwarna bagus. Proses ini
lah yang nanti kita bahas pada artikel ini.
Proses pencelupan atau pewarnaan pada kaos biasanya terdapat dipabrik tekstil bagian Dyeing and Finishing
yang memproses kain grey dan kain kaos, pada artikel ini kita akan bahas alur proses pencelupan dan finishing
kain kaos. Langsung saja gaes simak artikel berikut ini.
Dalam satu partai ada 15-30 gulungan, jenis kain dan warna kaosnya berbeda tergantung juga dari permintaan
pembeli. Pada saat kain selesai diturunkan dalam satu partai ada laporan surat produsi yang didalam ada
keterangan seperti jenis bahan, warna, pcs, dll sesuai spesifikasi kain permintaan pembeli.
Surat proses produksi tersebut memudahkan operator mesin untuk memproses kain agar proses selanjutnya
berjalan lancar sesuai permintaan pembeli.
Berikut kain ditarik dari gulungannya dimasukkan ke roll menuju keatas lalu kebawah kain masuk ke ayunan
kain untuk dilipat dan ditumpuk, setelah kain kaosnya melewati ayunan disambung antar rool dengan cara
dijahit terlebih dahulu sesuai urutan nomornya yang sebelumnya sudah diberi keterangan pada setiap roll atau
gulungannya.
2. Pencelupan dan Pewarnaan Menggunakan Mesin Jet Dyeing.
Mesin
Extractor
3. Pengeringan Kain Menggunakan Mesin Extractor.
Mesin Extractor merupakan mesin yang berfungsi untuk mengeringkan kain.
Cara kerja mesin ini sama seperti pengering di mesin cuci yaitu memutar
dengan kecepatan yang tinggi. Setelah kain di celup di proses sebelumnya,
diproses ini kain dimasukkan ke mesin extractor melalui 2 roll diatas tiang
penyangga tersebut. Setelah kain melewati roll tersebut dan ditekan tombol nya
roll akan berputar dan kain berjalan otomatis masuk kedalam mesin
tersebut.Lama waktu proses pengeringan tersebut kurang lebih 20 menit
dengan kecepatan 700 sampai 800 rpm. Kemudian kain dikeluarkan melalui 2
roll tersebut dan ditempatkan dikeranjang untuk dipindahkan ke tempat proses
selanjutnya yaitu mesin yang bernama Skutcher.
4. Membuka Kain dengan Mesin Skutcher.
Mesin Skutcher
Mesin Skutcher merupakan mesin yang berfungsi untuk membuka kain dari bentuk tali
menjadi melebar atau membuka sesuai ukuran kain. Kain setelah diturunkan dari mesin
Jet Dyeing dan dikeringkan dari mesin Extractor mengalami puntiran seperti tali maka
fungsi dari mesin ini untuk membuka kain dari puntiran tersebut.
Mesin Skutcher ini sebenarnya juga bisa untuk membelah kain kaos, yang dimaksud
membelah adalah pada dasarnya kain kaos itu kan berasal dari mesin rajut yang
berbentuk bundar maka hasilnya berupa kain kaos yang berbentuk melingkar dan
berdiameter lebarnya tanpa sambungan.
Jadi mesin skutcher ini bisa untuk membelah kain kaos tersebut menjadi lebih lebar 2X lipat lebarnya dari
sebelumnya untuk keperluan pembeli.
Mesin Relax Dryer merupakan mesin yang berfungsi untuk mengeringkan kain
kaos yang sebelumnya telah diberi obat kaku. Dimesin ini kain harus benar-
benar kering supaya proses selanjutnya berjalan dengan lancar dan tidak
gosong. Mesin Relax Dryer ini juga mempengaruhi berat kain yang biasa
disebut gramasi.
Unsplash
Dalam melakukan pekerjaan sehari-hari kerap terjadi permasalahan. Masalah yang dihadapi harus ada
penanggulangannya apalagi masalah itu berkaitan dengan barang atau jasa untuk pelanggan.
ISO9001 :2008, dalam klausul 8.3, mewajibkan perusahaan memiliki suatu prosedur untuk
menangani produk yang tidak sesuai. Yang dimaksud dengan produk tidak sesuai adalah produk
(atau jasa) yang tidak sesuai dengan persyaratan/spesifikasi yang telah ditentukan.
Metode atau cara penangan produk tidak sesuai harus disesuaikan dengan metode atau cara yang cocok dengan
kondisi perusahaan. Bergantung pada jenis-jenis ketidaksesuaian produk, penanganan produk tidak sesuai tentu
berbeda-beda.
Standar ISO 9001 versi 2008 (bukan ISO 2008) mengatur soal kontrol terhadap produk tidak sesuai. Tujuannya
agar produk yang bermasalah itu tidak sampai ke tangan pelanggan atau pembeli. Jika itu terjadi, tentu akan
merugikan reputasi perusahaan. Oleh sebab itu, mekanisme penanganan produk tidak sesuai harus ditetapkan
aturannya dalam suatu prosedur yang terdokumentasi.
Di dalam prosedur pengendalian produk tidak sesuai harus ditentukan aturan tentang tiga hal:
identifikasi produk tidak sesuai
penanganan produk tidak sesuai, dan
penanggung jawab berikut kewenangan pihak yang bertanggung jawab atas penanganan produk tidak sesuai
Terdapat beberapa pekerjaan yang harus dilakukan apabila ditemukan produk yang tidak sesuai. Kemungkinan
pekerjaan itu antara lain:
rework, melakukan rework agar produk tidak sesuai kembali memenuhi spesifikasi yang ditentukan,
negosiasi, melakukan negoisasi dengan pelanggan agar produk tidak sesui bisa diterima, baik tanpa perbaikan
maupun dengan perbaikan,
regrade, melakukan perbaikan, tetapi kualitas tidak lagi memenuhi spesifikasi,
scrapping.
Dalam penerapan sistem manajemen mutu iso 9001 versi 2008, sumber informasi ketidaksesuaian produk dapat
diperoleh dari beberapa kegiatan internal seperti berikut ini:
verifikasi produk yang dibeli
produksi dan penyediaan Jasa
pemantauan dan pengukuran
Selain ketiga sumber, informasi lain dapat pula diperoleh dari pihak diluar perusahaan, misalnya keluhan
pelanggan.
Tugas dan Tanggung Jawab operator mesin secara umum
Mengoperasikan mesin produksi, mulai dari menyalakan, menjalankan, memantau, dan mematikan mesin.
Melaksanakan kebijakan dan rencana produksi yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Memantau mesin produksi
agar dapat beroperasi dengan baik sekaligus melakukan perawatan terhadap mesin produksi.