Anda di halaman 1dari 11

SRIKANDI GUGAT

SRIKANDI GUGAT

Rembulan cerah merekah melewati ranting-ranting pohon kering

Orang orang lalu lalang seperti mencari sesuatu

Drupadi berdiri diatas bukit

Drupadi : cari disemak-semak, di balik pepohonan, diantara bebatuan, atau mungkin


bersembunyi diatas pepohonan atau masuk kedalam gua. Pastikan jangan
sampai ada yang terlewatkan ………. Dasar anak kurang ajar, sama sekali dia tidak
menghargai aku sebagai kakaknya, juga kewibawaan ibunda dan ramanda prabu
sebagai seorang raja.

Terdengar suara tertawa ……. Para prajurit mencari arah tertawa ….

Prajurit 1 : di sebelah sana ……

Pergi kearah yang ditunjuk

Prajurit 2 : bukan, disebelah sana ……

Pergi kearah yang di tunjuk

Prajurit 3 : Kuping Kalian tidak beres, disebelah sana ……

Pergi kearah yang di tunjuk

Srikandi tiba-tiba keluar dari dekat Drupadi

Srikandi : hahahaha …… sudahlah, aku capek terus-terusan bermain petak umpet ……….
Kenapa lagi kangmbok menguber-uberku?

Drupadi : dasar gadis bebal, sikap dan perilakumu sama sekali tidak menggambarkan strata
sosialmu. Bila kau memang sudah tidak peduli dengan statusmu, setidaknya
pedulilah dengan status sosial orang disekitarmu. Setengah jam lagi kau harus
sudah ada dikeraton, ramanda akan marah besar apabila kali ini kau masih juga
menghindar!

Srikandi : Aku males kangmbok!

Drupadi : ini perintah! ingat setengah jam lagi ……….

Srikandi : bagaimana kalau sejam lagi?

Drupadi : 25 menit

Srikandi : 40 menit?

Drupadi : 20 menit!

Srikandi : stop, baiklah, aku setuju saja dengan waktu yang terakhir kangmbok
perintahkan.

1
SRIKANDI GUGAT

Drupadi Exit dengan para prajurit.

Srikandi : Haaaahhhhh ……… semua seolah berhak untuk mengaturku, kenapa sebagian
besar orang terlalu dibebani oleh status sosialnya, hidup serba dibatasi oleh
sekat-sekat yang mereka buat sendiri. Semakin tinggi status sosial seseorang
justru semakin sempit kakinya menginjakkan tanah dibumi. Orang-orang
terpedaya dengan kastanya, dan selalu bermelankolis dengan apa yang didapat
saat ini. Seolah mereka anggap apa yang didapatkan saat ini adalah sudah
menjadi kodrat dan takdir yang tak dapat dirubah lagi.

Masuk Rarasati dengan berlari.

Rarasati : kau tadi melihat seekor kijang yang terluka dengan anak panah yang menancap
di kakinya?

Srikandi : Aku tak melihatnya ………

Rarasati : (sambil melihat srikandi) tapi tadi aku yakin lewat sini, tapi …… oooohhhh …….
Mohon maaf Gusti putri, hamba kira …………. Maaf tadi tak memperhatikan
dengan benar …. Mohon dimaafkan ……….

Srikandi : Kau membuatku kikuk, sudahlah, aku lebih suka dengan skap pertamamu tadi
…… jangan panggil aku layaknya di keraton!

Rarasati : Tapi Gusti putri …

Srikandi menodongkan pusaka.

Srkandi : Srikandi namaku, panggil dengan sebutan yang benar!

Rarasati : eeee…. eeee ……. Baiklah ……. Srikandi

Srikandi : Nama itu diberikan oleh ramanda prabu Drupada untuk identitas atas petunjuk
dewa. Maka semoga selalu terucap oleh setiap bibir siapapun dengan benar,
tanpa embel-embel lainnya.

Rarasati : Maafkan saya ………. Srikandi ……….

Srikandi : Namamu?

Rarasati : Nama saya Rarasati …………

Srikandi : Rarasati ………… sepertinya aku pernah mendengar nama itu sebelumnya …………

Rarasati Nampak kemudian murung

Rarasati : Barangkali memang anda pernah mendengar nama saya sebelumnya, karena
memang nama saya sudah begitu cemar, tepatnya nama saya sudah menjadi
bahan perguncingan ditengah masyarakat karena status saya barangkali. Biar
saya kembalikan ingatan anda pada nama saya, saya Larasati, adalah seorang
gundik …………. Adalah perempuan simpanan ……….

Srikandi : Tidak banyak orang berani membongkar status busuknya kepada orang lain.

2
SRIKANDI GUGAT

Rarasati : Karena memang saya paham sudah tak bakal bisa lari dari status saya, sebutan
itu sudah melekat. Saya tidak akan menyembunyikan siapa saya, barangkali
semua orang memandang buruk seorang gundik, tapi apa salah menjadi seorang
gundik? Aku menjadi wanita simpanan tetapi hanya untuk seorang lelaki pujaan,
yang telah meluluhkan hatiku dan semua kesadaranku ………

Srikandi : Arjuna ……… hebat sekali dia, bahkan seorang wanita rela untuk dijadikan
simpanannya.

Rarasati : Anda mengenalnya?

Srikandi : Bagaimana aku tak mengenalnya? Jelas, dia adalah salah satu dari pandawa yang
telah menjadi suami dari kakakku drupadi.

Rarasati : Oh, maaf saya lupa dengan siapa saya berhadapan.

Srikandi merebut Busur dari Rarasati

Srikandi : Rarasati, ajari aku memanah, arjuna sangat mahir memanah, aku ingin sekali
mengalahkan dia memanah.

Rarasati : Saya memegang busur panah juga dari kangmas Arjuna. Jelas saya tidak akan
bisa selihai kangmas Arjuna.

Srikandi : Belum tentu guru selalu lebih pintar dari muridnya. Apabila seorang guru
terjebak kemonotonan pendidikan dia akan tertinggal dengan sendirinya dengan
muridnya yang hidup dimasa lebih canggih dari masanya yang dulu. Ajari aku
Rarasati ……

Musik mengalun

Srikandi naik diatas bukit, memainkan busur, membidikkan anak panah, sebuah tarian.

Rarasati : bermain panah harus dengan sepenuh hati dan pikiran, fikirkan target yang kita
tuju, bidikkan, satukan dengan hati busur dan anak panah, lepaskan dan
yakinkan bahwa anak panah akan menancap ditujuan. Jangan pernah bimbang,
sebab kebimbangan akan membelokkan tujuan. Bidik pada sararan yang tepat
agar usaha kita tak meleset dan sia-sia

Srikandi : kenapa yang ada dipikiranku hanya dia ………

Rarasati : Fokus pada tujuan

Srikandi : ada pandangan mata tajamnya yang indah pada fokus pandangku ………

Rarasati : tarik busur sekuat tenaga, lalu lepaskan dengan ketenangan hatimu ………

Srikandi : hatiku terlalu bergejolak, dan tujuanku masih ragu terhadapnya, tapi
keinginanku kenapa begitu kuat?

Rarasati : sekarang lepaskan anak panah!

Srikandi : bisa jadi bidikan dan tujuan kita sama Rarasati ……….

3
SRIKANDI GUGAT

Masuk Prajurit 4

Prajurit 4 : Tuan putri, mohon maaf tuan putri sudah ditunggu di keraton

Srikandi : (menodongkan panah ke prajurid 4) Srikandi!

Prajurit 4 : eeee… mohon maaf ……. Srikandi ………

Srikandi : Sampaikan pada Ramanda prabu aku akan segera datang, bersabarlah …….

Prajurit 4 : Tapi ………

Srikandi membidikkan panah ke prajurit 4

Prajurit 4 : Baiklah, akan segera saya sampaikan ……………. Saya mohon diri ………. Srikandi
…….

Prajurit 4 exit

Srikandi : mereka terlalu heboh ingin mendekteku, kamu mau menggantikan posisiku?
Silahkan kamu gantikan aku menjadi Srikandi, di istana sekarang pastilah sudah
ramai oleh para bangsawan dan pejabat, diantara mereka ada pangeran
Jungkungmardea dari kraton parangkubarja dengan sok gagahnya sedang
berdebar-debar menunggu pertemuan denganku. Hari ini adalah hari
perjodohanku dengan pria banci itu ……

Rarasati : banci?

Srikandi : tidak bisa dikatakan seorang ksatria apabila ada seorang laki-laki yang merengek-
rengek kepada orang tuanya untuk memaksa kepada seorang wanita dengan
melamarnya.

Rarasati : Tapi beliau adalah seorang pangeran, stratanya sama dengan Srikandi.

Srikandi : Kalau begitu silahkan saja gantikan posisiku, bagaimana, dan aku ada di
posisimu, meskipun hanya menjadi gundiknya arjuna.

Rarasati : ah, tolong jangan memperolok saya ……….

Srikandi : Aku tidak memperolokmu, sama sekali tidak …. kalau kamu mau aku serius.

Rarasati : Tidak mungkin bisa, kita sudah sama-sama ada pada kodrat kita

Srikandi : Ah ternyata kau juga salah seorang yang menyerah pada kodrat. Sudahlah,
tetaplah pada posisimu kalau begitu ……… dan sekarang aku sedang berusaha
merubah kodratku. Beberapa waktu yang lalu telah aku ceritakan kisah
perjodohanku ini pada Arjuna.

Rarasati : Kangmas Arjuna?

Srikandi : Ya, karena sudah tidak ada lagi yang bisa menolongku kecuali Arjuna, dan diluar
dugaan dia mendukungku untuk menolak perjodohan itu, dia bilang: selama ada
arjuna tidak ada yang bisa memaksakan cinta, karena cinta hadir dengan
sendirinya pada hati dan pikir manusia, maka syukurilah apabila cinta itu datang

4
SRIKANDI GUGAT

padamu, dan jangan pernah ragu dengan bisikan cintamu kelak apabila kau
memang sudah menemukan tambatan….

Rarasati : Seperti halnya yang pernah di katakan padaku juga, yang membuatku menjadi
begitu luluh padanya ………

Srikandi : Dan aku berharap, Arjuna mampu menolongku kali ini, sebab tak mungkin
perjodohan itu aku jalani.

Berlarian orang-orang

Srikandi menghentikan salah satu diantara mereka.

Srikandi : Hei, ada apa?

Orang 1 : akan terjadi pertempuran hebat, Raden arjuna menantang Pangeran


Jungkungmardea dari kraton parangkubarja, pasti akan menjadi pertempuran
yang hebat.

Rarasati : Apa sebabnya?

Orang 1 : Saya kurang paham latar belakang persoalannya, namun yang jelas sepertinya
raden arjuna marah besar karena lamaran pangeran jungkungmardea itu. Maaf
saya mendahului ……

Srikandi : seperti yang sudah aku perkirakan, arjuna pasti akan membelaku, dia pasti tidak
ingin aku jatuh ketangan pangeran itu.

Musik

Sekelompok orang bergerombol dengan dengan mengelilingi seseorang yang memainkan


peperangan wayang. Orang-orang bersorak sorak, saling memasang jago.

Muncul sesepuh diantara keriuhan

Sesepuh : Sudah memang tabiat arjuna yang selalu akan menjadi hero apalagi dimata para
wanita, arjuna akan selalu muncul disela kegalauan asmara yang muncul, dan
seringlah arjuna yang bakal memenangkan pertarungan memperebutkan hati
wanita.

Di tempat yang berbeda

Srikandi : wah aku pastikan dia yang bakal menang, lihat betapa gagahnya dia..

Rarasati : Dia memang gagah

Srikandi : Astaga meskipun dalam pertarungan sesekali dia tetap tersenyum

Rarasati : Dia memang selalu seperti itu

Srikandi : aaahhhhh …. dasar penonton yang kecentilan, terlalu histeris dengan arjuna

Rarasati : demikia juga denganku, selalu luluh dengannya …………

Di tempat lain

5
SRIKANDI GUGAT

Sesepuh : dan soal cinta, arjunalah yang akan menang dan mendapatkan keuntungan atas
cinta itu ….

Orang2 bersorak-sorak melihat kemenangan wayang arjuna, lalu pergi dengan berbagai
perbincangan dan kekaguman pada arjuna.

Sesepuh : akan selalu seperti itu, ketampanannya telah membius setiap wanita yang
memandang, semua menjadi berandai-andai untuk mendapatkan Arjuna, Arjuna
tinggal memilih, hebat sekali ……….

Srikandi : bagaimana denganku, mungkinkah dia kemudian memilihku?

Rarasati : apa anda katakan? Anda juga berminat?

Srikandi : Jelas, aku makin yakin sekarang dengan alur takdirku, mulanya aku ragu untuk
menguasai sepenuhnya Arjuna ……… namun kenapa aku harus membohongi
perasaanku sendiri padanya.

Drupadi masuk

Rarasati : tapi aku istrinya!

Srikandi : Istri simpanannya, dan tidak mungkin dia menjadikanku seperti halnya kamu
sebagai simpanan, tentu saja sebagai istrinya yang terhormat. Terimakasih juga
kau ajarkan aku memanah, aku jadi juga mengerti dengan perasaanku saat ini,
sekarang bidikan kita sama, kita tentukan siapa yang akan mengenai tepat pada
sasaran.

Rarasati : Andai saja anda bukan bendaraku …….!

Rarasati pergi dengan kemarahan.

Drupadi : Kamu ternyata benar-benar telah tumbuh menjadi wanita yang benggal,
kepribadian itu tidak tepat untuk seorang wanita. Srikandi, bersihkan pikiran
kotormu itu, kamu juga akan menusukku dari belakang?!

Srikandi : Jangan bernada keras kepadaku kangmbok! Aku sudah muak dengan setiap nada
bicaramu yang selalu merendahkanku, aku punya primsip sendiri wahai wanita
mulia istri dari 5 orang pandawa! Kamu lupa bahwa kamu hanyalah putra angkat
dari ramanda prabu Drupada? Dan akulah yang anak kandung! tapi kenapa justru
harus kamu yang berkuasa? Hah …… realita ini memang aneh ………

Srikandi exit

Drupadi : Srikandi ……………. Ucapanmu sungguh menyakiti perasaanku Srikandi ……


setidaknya sebagai seorang wanita aku bisa memberikanmu contoh untuk
berbakti ………… (menangis) dan jangan pernah berfikiran buruk padaku dengan
menjadi wanita yang bersuamikan 5 orang pandawa, setidaknya kesetiaan dan
pengabdianku sepenuhnya aku serahkan pada Yudistira.

Sesepuh : kamu tidak bisa untuk mudah merubah image masyarakat, poliandri bagimu
poligami bagi arjuna ……… berbagai interpretasi akan mengupas sendiri kisah
kalian. Benar salahnya, baik buruknya akan masyarakat sendiri yang

6
SRIKANDI GUGAT

menyaringnya. Karena orang-orang sudah pandai merangkai cerita sendiri atau


mengkamuflase sejarah untuk kepentingannya sendiri-sendiri, bahkan ayat-ayat
sering disalah artikan oleh kyai atau ahli agama untuk menjalankan kepentingan
dan meraup keuntungannya sendiri.

Drupadi : tapi akan menjadi seperti apa kisah dari Srikandi nantinya dengan sifat dia
seperti itu?

Sesepuh : Keberadaannya akan sangat dibutuhkan oleh rakyat dengan temperamentalnya,


oleh prabu Drupada sebagai putri kandung satu-satunya, untuk kraton dan juga
untuk Raden Arjuna sebagai tokoh sentris lelaki penebar pesona bagi para
wanita.

Drupadi : Akan terjadi perkawinan pada mereka?

Sesepuh : Cerita bicara seperti itu, sebuah pernikahan yang eksotik dan menjadi bagian
ikon sejarah percintaan.

Musik

LAKU SYAHDU HATIKU


TERTAMBAT UNTUKMU
MAKA LAHIRLAH ASMARAKU
MENEMANI NAFAS HIDUPMU

TAK MAUKU TERDIAM HANYA MEMANDANGMU


SEBAB TAUTAN CINTAMU MENEMPEL LEMBUT
MENYATUKAN BUMI DAN ANTARIKSA
UNTUK SELALU KUMANDANGKAN CINTA
ATAS NAMAMU DAN NAMAKU …………

Srikandi diantara tebaran bunga-bunga oleh para pelayan

Srikandi : Bagiku, ketika cinta itu sudah aku dapatkan, ya sudahlah ……… tak ada
kemelankolisan atas cinta yang membelenggu, tetaplah arjuna identik dengan
istrinya yang lain, dewi wara sembadra misalnya yang memang terlebih dulu
menjadi istrinya. Karena bagiku, hidupku bukan hanya untuk sekedar untuk cinta
bagi Arjuna semata, namun juga untuk banyak orang, karena berkorban untuk
orang lain bagiku jauh lebih mulia. Setelah aku selesaikan kewajibanku sebagai
seorang wanita dan juga seorang istri, maka kewajibanku selanjutnya adalah
menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai seorang ksatria wanita. Karena
aku hidup juga untuk orang lain, kalau perlu dengan segenap jiwa ragaku yang
seorang wanita juga bisa menjadi seorang laki-laki. Tak ada perbedaan. kita
rubah paradikma berfikir masyarakat yang hanya memandang wanita sebagai
kaum lemah dan konco wingking. Jadilah srikandi-srikandi yang ksatria!

Orang orang : cinta kami, untuk semua orang, bangsa dan Negara, jiwa raga kami tercurah
untuk sebuah perjuangan dan pengabdian!!!

Orang-orang menari serempak dengan srikandi

7
SRIKANDI GUGAT

Drupadi : dia telah menjadi seorang wanita yang beda, dia akan menjadi teladan …. Aku
sudah tidak lagi melihat pribadinya yang nakal dan terjebak dalam kisah cinta
yang melo. Dia sekarang wanita perkasa.

Sesepuh : Wanita emansipasi, disejarahnya srikandi, dia petarung hebat dalam perang
baratayuda, bahkan telah berhasil membunuh guru besar Bisma, dan yang
memberikan semangat serta inspirasi besar pada perjuangan-perjuangan wanita
selanjutnya dalam menaklukkan dunia.

Musik dan koreo para wanita

Kemudian srikandi naik keatas mimbar

Srikandi : Didalam sebuah pertempuran dan perjuangan sebagai seorang wanita bukan
saja harus kuat mengenakan baju besi, namun juga menguatkan pikiran, hati,
perasaan dan mental kita menjadi baja. Wanita diciptakan menjadi pribadi yang
halus bukan berarti harus lembek dalam menyikapi segala hal. Wanita adalah
bagian penting juga dalam peradaban.

Orang 2 : Bukan berarti harus menjadi pribadi yang bengis bukan? Srikandi, maaf kalau aku
yang kebetulan dari barisan wanita protes padamu, kebengisanmu membunuh
Bisma, yang adalah kakek pandawa dan kurawa tidak patut diteladani!

Prajurit 1 : heh …. Ngomong apa kamu, berlakulah yang sopan!

Prajurit 2 : Kamu akan menurunkan semangat para pejuang wanita!

Prajurit 3 : saat ini srikandi sedang menjadi topik utama, jangan menurunkan kredibilitas!

Orang 2 : Katanya harus demokratis? Maka anggap ini adalah aspirasi masyarakat, arus
bawah, bukankah wanita mempunyai kedudukan yang sama dalam demokrasi?

Prajurit 2 : Demokrasi jangan disalah artikan dengan kebebasan untuk membangkang!

Sesepuh : Biarkan dia berpendapat! Setiap orang bebas berpendapat, memang terkesan
sadis ketika seorang wanita harus menjadi pembunuh, apalagi membunuh
seorang Bisma yang adalah kakek dari pandawa sekaligus kurawa. Ada banyak
alasan, pertama, peperangan baratayudha di padang kurusetra memang harus
kita lalui, antara menjadi korban atau mengorbankan, hidup dan mati, menang
dan kalah. Bisma meskipun menjadi panutan kita, namun dalam perang ini dia
ada pada pihak kurawa, maka yang dilakukan Srikandi adalah benar. Satu hal lagi,
Srikandi adalah merupakan titisan dari dewi Amba, yang pada kehidupan
sebelumnya dewi Amba pernah dibuat kecewa oleh Resi Bisma karena cintanya
yang ditolak, maka sejak saat itu dewi Amba bersumpah akan membunuh Bisma
dengan tangan seorang wanita …… walaupun perasaan wanita itu halus, namun
berhati-hatilah, jangan mempermainkan perasaan wanita!

Setengah berbisik

Orang 1 : Berarti pendapatmu salah. Ternyata memang srikandi figur wanita yang hebat

8
SRIKANDI GUGAT

Orang 2 : ya, masing-masing orang kan punya persepsi yang beragam. Aku masih pada
pendirianku, aku anggap srikandi tidak patut menjadi panutan para wanita, dia
bukan golongan kita, apabila dia memang berkelamin wanita jelas ada
penyimpangan hormonal, atau mungkin malah dia adalah seorang laki-laki?
Hebatnya dia bisa menaklukkan hati raden arjuna

Orang 1 : Kamu terlalu berani bicara seperti itu

Orang 2 : sesekali aku melihat penampilan anggunnya sebagai wanita, tapi sesekali aku
melihat sikapnya sebagai seorang laki-laki

Orang 1 : kesimpulannya, Srikandi sebagai laki-laki atau perempuan?

Orang 2 : Belum jelas ……….

Prajurit mendekati orang 1 dan 2

Prajurit 1 : Heh, jangan mengadakan rapat terselubung!

Orang 1 : Kami sedang menyamakan persepsi

Prajurit 1 : Aku melihat gelagat kalian yang kurang baik, kalian jenis orang-orang yang
menyalahgunakan kebebasan demokrasi. Jangan-jangan kalian ingin makar?!

Orang 2 : kamu jangan mengancamku! Aparat itu melayani dan melindungi warganya,
bukan malah mengintimidasi

Prajurit 1 : La to, benar mau makar

Orang 2 : aku kan hanya sekedar berpendapat dari analisa-analisa, sebagai rakyat kan
harus cerdas. Yang seharusnya dinobatkan menjadi wanita yang kuat dan hebat
itu mungkin malah Drupadi, karena dia punya banyak suami, lima, bayangkan,
kuat to?

Drupadi : Kenapa bawa-bawa namaku?

Orang 2 : Maaf, karena tidak banyak lo yang bisa seperti anda

Orang 1 : kalau begitu, aku ajukan para istri-istri arjuna saja yang menjadi teladan wanita,
mereka setia kawan lo, tetap rukun, bersaing secara sehat, dan berbesar hati,
dimadu itu berat lo mbak bro

Prajurit 2 : heh …… berarti kesimpulannya yang menjadi image lelaki sejati adalah arjuna?

Orang 1,2 : Hoeeekkkk ……… tidak setuju, dia hanya tukang kawin!

Prajurit 2 : Bisma? Lelaki yang berani menolak cinta weorang wanita?

Orang 1 : tidak setuju

Prajurit 2 : Para pandawa? Yang rela berbagi istri

Orang 2 : itu juga tidak, hah, apa bedanya dengan hidung belang yang sering mampir ke
lokalisasi!

9
SRIKANDI GUGAT

Drupadi : Cukup! berbaris kalian! Sungguh kalian kurang ajar dengan memperolok-olokku
seperti itu. (menampar orang 2) Dalam pewayangan pandawa selalu menjadi
panutan dan dijadikan simbul kebajikan. (menampar orang 1) maka setiap laku
pandawa dan juga tokoh-tokoh yang berpihak padanya adalah baik (menampar
Prajurit 1) menghina kami berarti adalah orang yang menolak kebaikan alias
penjahat ………

Akan menampar prajurit 2, segera di hentikan oleh srikandi

Srikandi : Cukup kangmbok, jangan menganggap diri kita menjadi orang yang selalu benar.
Setiap manusia tidak ada yang sempurna, jangan doktrin mereka dengan selalu
menganggap pandawa selalu benar dan kurawa selalu salah, karena ada juga
kejahatan dibalik kebaikan pandawa, dan ada kebaikan dibalik kejahatan kurawa.
Selalu berintropeksilah kita, jangan selalu menjadi orang yang sok suci. kita
sebenarnya adalah menjadi korban sejarah yang mudah diputar balikkan. Cerita
kita seolah menjadi kitab hidup yang menjadi pedoman laku manusia. Aku
sungguh tersiksa dengan image yang melekat pada diriku, aku ingin menjadi
diriku sendiri, beginilah aku, bukan manusia yang direkayasa. Aku seorang
wanita, perasaanku ya tetap wanita, aku maju ke medan perang adalah karena
panggilan jiwaku sebagai warga negara yang ingin berguna bagi negaranya.

Dan aku bukan yang membunuh resi Bisma, sebagai senopati perang aku akan
menjalankan tanggung jawabku dengan sebaiknya, namun baru kali ini aku
bertanya, kenapa pada waktu itu aku yang diangkat menjadi senopati perang?
Sekarang terjawab sudah, pandawa merasa kwatir dengan ancaman kekalahan
karena senopati perang kurawa adalah kakek Bisma yang sakti. Namun mereka
juga tahu kelemahan kakek Bisma bahwa tak mungkin mau membunuh wanita
karena kakek Bisma adalah lelaki yang sangat menghargai wanita, dan benar-
benar ksatria sejati, maka di ajukanlah aku pada barisan paling depan.

Tangan kakek Bisma kala itu gemetar menghadapiku, dan dijatuhkan senjatanya,
saat itulah Arjuna yang memang bersembunyi dibelakangku lalu menyerang
kakek Bisma yang sedang lengah tak bersenjata. Arjunalah yang membunuh
kakek Bisma. Srikandi hanya menjadi korban Politik, wanita masih gampang
sekali dipolitisir.

Orang 1 : Lalu siapa yang patut kita persalahkan, arjuna?

Orang 2 : Arjuna memang pandai memanfaatkan wanita, herannya kenapa setiap laki-laki
bangga disebut sebagai arjuna!

Orang 1 : Kalau begitu kita tuntut arjuna! He, kamu sebagai aparat harus mendukung kami,
ini pergerakan rakyat arus bawah!

Prajurit 2 : Tapi kami punya aturan main je

Prajurit 3 : Prajurit harus loyal pada perintah dan atasan!

Prajurit 2 : apa aku bilang ………

Orang 1 : Pantas saja birokrasi dan tatanan rusak karena moral atasan yang bejat

10
SRIKANDI GUGAT

Orang 2 : Kalau begitu biar kita uber sendiri saja Arjuna!

Orang 1 : Ayo ……….

Orang2 Exit.

Sesepuh : Bagaimana ini, (pada prajurit) hei kalian jangan diam saja, amankan mereka!

Prajurit Exit mengejar orang-orang.

Drupadi : apabila dibiarkan, mereka bisa jadi menebar doktrin pada yang lainnya,
masyarakat bisa dipusingkan dengan versi yang beragam dari cerita ini.

Srikandi : Masyarakat sekarang harusnya sudah cerdas, banyak sejarah yang sudah di
plesetkan untuk kepentingan masing-masing para sejarawan. Masing-masing
dari kita telah menjadi simbol, kita tidak bisa memaksakan masyarakat untuk
mengkiblat pada perilakuku, perilaku kangmbok, atau perlaku tokoh wayang
yang lain. Kita sudah ada perannya masing-masing, orang mengambil sisi positif
yang patut mereka tiru dari kita. Dan membuang perilaku negatif kita.

Sesepuh : Hanya saja kwalitas masing-masing orang berbeda untuk menafsir dan belajar
dari keteladanan, bisa jadi ada yang meniru sifat-sifat buruk dari kalian. Tapi
biarlah, pasti ada srikandi-srikandi lain di setiap jaman, juga drupadi atau tokoh
pewayangan yang lain. Meskipun status mereka berbeda disesuaikan oleh
jaman.

Sesepuh out

Music mengalun pelan

BLACK OUT

Naskah ini dibuat pada tahun 2014, pertama kali dipentaskan oleh teater infus

11

Anda mungkin juga menyukai