DI SEBUAH TAMAN DIMANA ADA SEORANG PUTRI, SRI GADING LESTARI, SEDANG MENUNGGU
PUJAAN HATINYA, JOKO TARUNO.
Sri Gading : Duhhh... Dimana sih kakang mas joko taruno ini? Ngajak ketemuan kok gak dateng-
dateng, Gak tahu apa, kalau aku sudah rindu.
Dayang 1 : Haduh,, haduhh,, sepertinya tuan putri ini sedang letih gunda gulana tak sabar ingin
ketemu sang pujaan
Dayang 2 : husstt... Ngawor aeee (MENEPUK PELAN BAHU DAYANG 1) tuan putri itu sedang
galau, gak ada kepastian dari doi. Hehe..
Sri Gading : Kalian kalo gak tau apa-apa, diem . Aku itu hanyaa... (MENGANTUNGKAN
UCAPANNYA)
Dayang 3 : (MENYAHUT) hanya ingin dia segera datang, bukan begitu ya tuan putri? !
Dayang 4 : Bukan itu aja, tuan putri ingin juga segera ditembak biar ada kepastian.
Cieeeeeeeee..
DANYANG 1 : Mohon ma’af Tuan putri, dari tadi saya lihat tuan putri kok
SRI GADING : Hari ini aku memang sangat bahagia sekali, sebab aku menunggu
kedatangan kekasihku.
1
SRI GADING : Dia pemuda yang sangat sederhana ! Aku mencintainya tidak
hatiku.
JOKO TARUNO : (TIBA-TIBA DATANG) Karena hati tak pernah menipu. Jangan
DANYANG : Ssssssssttttttt !
SRI DEWI DAN JOKO TARUNO SALING MENATAP SANGAT DALAM MELUAPKAN
RASA RINDUNYA. PARA DANYANG MENGENDAP-NGENDAP PERGI
MENINGGALKAN MEREKA BERDUA.
SRI GADING : Apa yang kau harapkan sama dengan yang kurasakan kang mas.
Hati ini tak bisa lagi dibohongi. Hati ini telah menjadi milikmu. Dan
hidupmu.
2
BERDUA : Aku bersumpah akan menjaga hati ini selamanya sampai maut
memisahkan kita.
MEREKA MENYALURKAN RINDU DENGAN MENARI DAN MENARI, TIBA-TIBA DATANGLAH RAJA BESERTA
PRAJURIT MENGHAMPIRI KEDUANYA.
Raja : Kekasih ?
Jk. Taruno : Kedatangan hamba kemari, ingin meminta restu untuk menikahi putrimu,
Sri Gading, paduka Raja.
Raja : Istri ?
Sri Gading: Ayah, aku memohon untuk mengizinkan kami menikah karena kami berdua
saling mencintai ayah.
Raja : Cinta ? Sri Gading! apa kau lupa siapa dirimu ? Kau adalah putri raja. Kau tidak
pantas menikah dengan rakyat jelata seperti dia !
Jk. Taruno : Mohon maaf paduka, cinta tidak mengenal kasta karena hanya rasa yang
menggerakan cinta. Kami merasakan hal yang sama, kumohan jangan biarkan kami
terpisah.
Raja : Diam !! Aku tidak butuh ceramahmu ! Jangan pernah berharap kau akan naik
kasta dengan menikahi putriku. Selamanya Sudra akan tetap menjadi sudra. Camkan
itu!! (MENUNJUK JOKO TARUNO) Pengawal !!
Raja : Usir dia dan jangan sampai dia menginjakkan kaki ke sini lagi !
3
Sri Gading : Aku bersumpah! tak akan aku biarkan kisah kita berakhir begitu saja. Aku akan memastikan
kita akan bertemu dan bersama-sama kembali kang mas, meskipun tidak untuk sekarang!
Joko Taruno : Cinta kita akan mengalahkan segalanya, aku yakin kita pasti bertemu kembali. Karena
takdir telah memperkenankan kita untuk mengenal maka takdir tak akan memisahkan kita begitu saja.
Aku bersumpah untuk membawamu kembali kepadaku, Sri Gading!
Raja: Sudah tidak akan ada lagi yang akan menemukan mu. Aku melakukan ini karena aku tidak mau
anak kesayangan ku jatuh di tangan sudra
Sri Gading: Aku bersumpah apapun yang terjadi, aku akan menjaga hati ini selamanya
sampai maut memisahkan kita.
SUDAH SATU PURNAMA SEJAK KEJADIAN ITU, SRI GADING TERUS MENCARI TUMBAL SEBAGAI
PELAMPIASAN SAKITNYA, SEKARANG DIA MENCARI SASARAN UNTUK DIJADIKAN YANG TERAKHIR.
Sri Gading : Tunggu aku kang mas, sebentar lagi kita akan bertemu. Aku sudah gila karena terlilit rindu
yang mengebu dan ingin disalurkan ini kang mas hiks.. hiks.. hiks.... (MENANGIS TERSEDU-SEDU) Aku
telah menemukan tumbal terakhir dan aku akan terbebas dari tempat ini hahaha... (TERTAWA JAHAT)
DIWAKTU YANG SAMA, ADA SEORANG PEMUDA YANG AKAN PERGI KE AIR TERJUN DIMANA SRI GADING
BERADA UNTUK MENGAMBIL AIR DI SANA.
Wangsa : Kok perhatian sih? Nang kono lohhh.. Melok a (MENUNJUK AIR TERJUN)
Warga : Mene isuk ae loh, saiki wis bengi. Wangsa! Kerungu opo ora aku ngomong iki?
Wangsa : yo tak lalap tah. Koen iku sapa? Ngatur aku barang.
Warga : (KESAL) Oohhh... lek dikandani kok malah meweli. Gak balik kapok koen!
Wangsa : he, tayo kene tak kandani .aku wingi oleh ipen nek pas bulan purnama seperti ini, mitosnya
akan datang bidadari !! Gelem gak ketemu bidadari sopo ngerti iso dadi ojob ku
Warga : Biasa dong gak usah nge-gass. Aahhh... Yoweslah. TERSERAH! Be Careful! (LOGAT JAWA)
Wangsa : Yongkruuu
SETIBANYA WANGSA DI AIR TERJUN, DIA MENDENGAR SUARA TANGISAN KETIKA HENDAK MENGAMBIL
AIR.
4
Wangsa : (BINGUNG) Suara apa itu? Siapa di sana?!! Waduh bidadari iki koyok e
NAMUN TAK ADA SAHUTAN DARI SANA, YANG ADA JUSTRU SUARA TANGISAN ITU YANG TERDENGAR
PILU DAN SEMAKIN JELAS. DIA PUN MEMUTUSKAN MENCARI SUMBER TANGISAN ITU DAN TERNYATA
BERASAL DARI SESOSOK PEREMPUAN YANG DUDUK DI SAMPING AIR TERJUN.
Sri Gading : (TERBATA-BATA) A-ku Sri Gading, Aku berpisah dengan kekasihku karena suatu hak. Aku tak
tahu dimana dia sekarang? Aku merindukannya, Apa kamu mau membantuku untuk menemukannya?
(SAMBIL MENATAP WANGSA)
Wangsa : Tenanglah, suatu saat kau pasti bertemu dengannya. Lebih baik kau hentikan tangisanmu dan
tersenyumlah itu akan membuatmu lebih baik. (MENGUSAP AIR MATA SRI GADING)
SEJAK SAAT ITU, MEREKA MENJADI SEMAKIN DEKAT DAN SEMAKIN SERING BERJUMPA. KARENA
KEDEKATAN ITU, WANGSA JUSTRU MENCINTAI SRI GADING DAN MELUPAKAN TUJUANNYA UNTUK
MEMBANTU SRI GADING.
Wangsa : Sri Gading, Aku ingin mengatakan sesuatu kepadamu? (MERAGU DENGAN UCAPANNYA?)
BUKANNYA MENJAWAB SRI GADING, DIA JUSTRU MENGAJAKNYA MENARI. DI TENGAH-TENGAH TARIAN,
WANGSA KEMBALI MENGUTARAKAN MAKSUDNYA.
Wangsa : Tapi aku ragu. Dan kurasa inilah waktu yang tepat untuk itu. (SAMBIL MENGENGGAM TANGAN
SRI GADING) Sri Gading aku ingin memintamu menjadi pendamping hidupku. Apakah kamu bersedia
menemaniku sampai maut memisahkan kita?
SEKETIKA SRI GADING MELEPASKAN GENGGAMAN WANGSA. SUASANA SEKETIKA MENJADI HENING. SRI
GADING KEMBALI MENGINGAT SUMPAHNYA DENGAN JOKO TARUNO.
Aku bersumpah apapun yang terjadi, aku akan menjaga hati ini selamanya sampai
maut memisahkan kita. (SUARA ALAM BAWAH SADAR SRI GADING)
Wangsa : (SAMBIL MEMEGANG BAHU SRI GADING) Hei! Mengapa kamu menangis? Apa aku
mengatakan sesuatu yang menyakitimu?
Sri Gading : (MENYINGKIRKAN TANGAN WANGSA) Tidakk.. Aku hanya mengingat sesuatu dan aku ingin
mengajakmu ke suatu tempat. Mari ikut aku! (MENGANDENG WANGSA)
5
Wangsa : mengapa kau mengajakku kemari?
Sri Gading : Aku hanya ingin menunjukkan betapa indahnya purnama ini jika dilihat dari atas sini.
(SAMBIL BERJALAN HINGGA KE TEPI TEBING)
WANGSA BERLARI KE ARAH SRI GADING DAN MENARIK TANGANNYA SEGERA, NAMUN YABG TERJADI
IALAH DIRINYA YANG TERJATUH DARI TEBING ITU, HAL INI PERSIS SEPERTI YANG TELAH DIPERKIRAKAN
OLEH SRI GADING.
Sri Gading : WANGSAAAA!!! (BERPURA-PURA TERKEJUT) Semuanya sesuai yang aku inginkan sekarang
dan apa yang aku inginkan akn tercapai. (MENYERINGAI)
SRI GADING MENGHAMPIRI WANGSA YANG TERLIHAT MASIH SADARKAN DIRI MESKIPUN DENGAN
KONDISI YANG MENYEDIHKAN.
Sri Gading : Wangsa.. Wangsa.. Kamu terlalu mudah untuk dibodohi haha.. haha.. haha... (TERTAWA
JAHAT) Kamu ingin menikahiku? Itu tidak mungkin Wangsa!!(BERTERIAK MARAH) Kau bermimpi terlalu
tinggi. Kau hanya sekadar menjadi pelampiasan dan tumbal terakhirku Wangsa!
Sri Gading : Yahh.. Kamu bukanlah satu-satunya orang yang mendekatiku Wangsa. Kamu hanya bagian
dari pembalasan dendamku haha.. haha.. haha... (TERTAWA JAHAT) aku rasa kita tidak usah banyak
bicara dan agar kau juga tak lagi merasakan sakit.
SRI GADING PUN MENGELUARKAN SENJATANYA DAN MENGHUNUSKANNYA TEPAT KE ULU HATI
WANGSA. BERSAMAAN DENGAN ITU ADA TERIAKAN YANG MEMBUATNYA MERASA TAK ASING DENGAN
SUARA ITU.
Sri Gading : (SAMBIL MENOLEH KE BELAKANG) Kang masss... apa kamu benar Joko Tarunoku?
(speechless).
Jk. Taruno : Apa yang kau lakukan ini? Mengapa kamu membunuhnya? (MENGABAIKAN PERTANYAAN
SRI GADING)
Sri Gading : Apa ini benar dirimu? (BERTANYA KEMBALI DAN MENCOBA MENYENTUH WAJAHNYA)
Jk. Taruno : Yah.. Ini aku. (MENGAMBIL TANGAN SRI GADING UNTUK DIGENGGAMNYA) Mengapa kamu
lakukan ini? Bukankah aku sudah berjanji untukmu dan untuk kita?
Sri Gading : Iya, aku tahu. Tapi aku ingin kita bisa segera kembali bersama.
Jk. Taruno : (KEMBALI MARAH) dengan cara membunuh seseorang! begitu bukan yang kamu maksud?
6
Sri Gading : Maafkan aku kang mas. Aku juga melakukan ini demi kita. Beserta rasa rindu yang
membelenggu membuatku menjadi gelap mata dan ingin membalaskannya ke setiap pemuda yang
kutemui.
Jk. Taruno : (MENANGKUP WAJAH SRI GADING) Seharusnya kau tak perlu melakukan semua ini. Kau
justru membuat banyak korban dalam kisah kita. Apa kau juga melupakan sumpah yang kita ucapkan
dulu? (DENGAN LEMBUT)
Sri Gading : Aku tidak pernah melupakannya barang sedetik pun, justru hal itu selalu kuingat dan
kusimpan dengan baik dalam pikiranku, bahwa...
Berdua : Aku bersumpah apapun yang terjadi, aku akan menjaga hati ini selamanya
sampai maut memisahkan kita. (SALING BERTATAP-TATAPAN DAN TERSENYUM
BAHAGIA)