Anda di halaman 1dari 4

Tugas PPKN

Essay Perdamaian Dunia


Membahas Tentang “

Disusun oleh :

Ardiah Pramesti C (06)


Aura Jasmine D (08)
Alfia Rahmawati (03)
Maulida Krisna D (16)
Nio Perdana (20)
Rahmat Sandy C P (23)

XI MIA 2
SMA Negeri 1 Pandaan
Setiap negara pasti memiliki tujuannya masing-masing dan tujuan setiap negara
mungkin berbeda dari negara satu ke negara yang lainnya, perdamaian dunia merupakan
impian setiap bangsa dan negara. Di Indonesia sendiri dalam pembukaan Undang-undang
Dasar 1945, jelas menyatakan bahwa salah satu tujuannya adalah untuk mencapai perdamaian
dunia.
Menurut Yohanes Kayame, perdamaian selalu bermakna positif. Adanya perdamaian
membangkitkan kesejahteraan hidup dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Hal ini juga
dapat dijadikan sebagai sarana untuk mendapatkan kebahagiaan yang dicari oleh manusia.
Dan juga menurut seorang filsuf Yunani Kuno, Aristoteles, tujuan manusia hidup
adalah kebahagiaan. Orang bekerja dan menyelesaikan segala sesuatu hanya untuk mendapat
kebahagiaan. Kebahagiaan itulah menjadi motivasi dasar yang memacu adanya usaha, kerja
keras, perjuangan hingga meneteskan air mata dan darah.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa perdamaian merupakan fokus masyarakat dunia
yang bukan lagi mendapatkan kekuasaan dan wilayah yang luas seperti yang terjadi ribuan
tahun yang lalu, tetapi bagaimana caranya untuk mendapatkan hidup yang lebih baik dan
menciptakan perdamaian tanpa harus melukai sesama.
Pada hakikatnya perdamaian dunia merupakan tiadanya kekerasan, kesenjangan, dan
terjadinya konflik antar negara di seluruh dunia. Namun, akhir-akhir ini masalah-masalah
yang tumbuh menjadi awal dari terciptanya sebuah konflik antar negara di dunia. Konflik
sendiri biasanya dipicu oleh adanya masalah dalam hal sosial, ekonomi, politik, agama,
maupun kebudayaan. Padahal sebagai masyarakat global, setiap bangsa pasti memiliki
ketergantungan dengan bangsa yang lain. Baik dalam lingkup regional maupun internasional.
Oleh karena itu, perdamaian dunia yang berjalan hingga kini hendaknya tetap dijaga. Agar
keterikatan dan ketergantungan antar sesama bangsa berjalan dengan baik. Selain itu,
perdamaian dunia juga akan mendorong terciptanya stabilitas dalam sebuah negara. Dengan
adanya stabilitas segenap komponen bangsa dapat nyaman dan tenang melakukan kegiatan.
Yang pada akhirnya berdampak pada kemajuan negara tersebut dalam berbagai sisi. Karena
bangsa yang berkonflik akan menyebabkan rakyat jauh dari kata sejahtera.

Meski sudah berusaha menghindar tidak dipungkiri konflik bisa muncul kapan saja.
Seperti, isu bahwa perang dunia akan terjadi kini sedang ramai dibicarakan akhir-akhir ini.
Bahkan perang dunia 3 menjadi trending topik di media sosial. Jadi sudah tidak asing lagi
untuk kita, mendengar isu tentang perang dunia 3.Perang Dunia III atau disingkat menjadi PD
III, adalah konflik hipotesis yang merupakan kelanjutan dari Perang Dunia II (1939–1945).
Konflik ini akan berskala global, dengan spekulasi yang umum bahwa akan mungkin
terjadi Perang Nuklir yang ditandai dengan munculnya senjata biologi dan senjata kimia.
Sebagai akibat dari Perang Dunia I, Perang Dunia II, dimulainya Perang Dingin dan
pengembangan, pengujian dan penggunaan senjata nuklir, ada spekulasi luas awal untuk
perang global berikutnya.

Seperti jika kita amati bahwa gencatan senjata yang terjadi antara AS dan Korea
Utara tidak menghapus permusuhan keduanya. Di mana Permusuhan tersebut tidak terlepas
dari Perang Korea pada 1950-1953, yang hanya ditangguhkan melalui perjanjian gencatan
senjata. Sebagai dampaknya AS dan Korea Utara melarang warganya berkunjung ke
masing-masing negara.

Bagi orang Korea Utara, Amerika adalah penyebab kehancuran dengan dimulainya
serangan udara oleh Angkatan Udara AS USAF. Amerika menjatuhkan sekitar 635.000 ton
bom ke Korea Utara, jumlah yang lebih banyak dijatuhkan AS selama Perang Dunia II di
teater Pasifik. Angka ini termasuk 32 ribu ton bom napalm. Sehingga hal itu menyebabkan
Pemerintah Korea Utara mulai mendidik generasi selanjutnya dengan pandangan anti-
Amerika, di antaranya anak-anak TK menggambar potret anti Amerika, media menyebar
video militer AS yang hancur terbakar. Pada 25 Juni, hari peringatan pecahnya Perang
Korea, dirayakan orang-orang Korea Utara sebagai hari perjuangan melawan imperialisme
AS.

Dugaan lainnya bahwa perang dunia 3 akan terjadi disebabkan oleh memanasnya
konflik antara Iran dengan Amerika serikat. Memang hubungan antara Iran dan Amerika
serikat sudah tidak harmonis sejak Revolusi Islam Iran tahun 1979. Namun perseteruan
diantara keduanya semakin memanas setelah terbunuhnya jendral Qasem Soleimani. Ia
merupakan pimpinan Pasukan Quds Iran. Ia juga dikenal sebagai sosok paling penting nomor
dua di Iran dan dikenal sebagai tokoh revolusioner Iran. Kematiannya telah membuat Iran
bersumpah untuk membalas AS. Terbunuhnya jendral Qasem Soleimani karena serangan
rudal oleh Amerika serikat di Bandara internasional Irak. Serangan tersebut merupakan
perintah dari presiden Amerika serikat, Donald Trump.Trump beralasan langkah ini ditempuh
dengan berbagai alasan. Salah satunya, Soleimani dituding sebagai otak penyerangan
Kedutaan Besar AS di Baghdad. Soleimani juga diklaim Trump telah melakukan banyak
kejahatan bersama pasukan Quds serta berencana menyerang diplomat AS di Irak dan
sekitarnya. “Dia [Soleimani] secara langsung dan tidak langsung bertanggung jawab pada
kematian jutaan orang,” tulis Trump lewat akun Twitter-nya. Belasan rudal menghantam
pangkalan militer Amerika serikat di Irak yang merupakan serangan balasan dari Iran.
Bahkan, terjadi serangan susulan di Kedubes Amerika serikat di irak yaitu tiga rudal
menghantam tempat tersebut. Konflik antara Amerika serikat dan Iran inilah yang membuat
orang-orang berspekulasi bahwa perang dunia 3 akan terjadi.
Menurut Hikmahanto kepada Liputan6.com, "Indonesia bisa mengusulkan sidang
darurat mengenai permasalahan ini, karena permasalahan ini berpotensi mengganggu
perdamaian dan keamanan internasional."Akan tetapi, probabilitasnya mungkin kecil. Penulis
menyadari AS bisa saja melakukan veto terhadap keputusan resolusi DK PBB, mengingat AS
adalah salah satu anggota tetap DK PBB. Namun tetap ada perlu usaha membawa kasus ini
ke DK PBB, setidaknya memberikan rasa keadilan kepada Iran. Langkah tersebut merupakan
awal bagus yang tidak ada salahnya untuk dicoba.
Sementara AS mungkin mengajukan protes terhadap sidang pengusutan atas
terbunuhnya Jenderal Qasem Soleimani, nasib dunia berada di tangan dua negara besar
pemegang hak veto lainnya: China dan Rusia. Karena mereka dapat mencegah perang dunia 3
serta China dan Rusia terletak dekat dengan Korea Utara, mereka secara khusus khawatir
mengenai perang nuklir yang terjadi di Semenanjung Korea. Perang seperti ini dapat
mengontaminasi teritorial mereka dengan sisa partikel radioaktif, yang menyebabkan ratusan
ribu pengungsi, menghancurkan tanaman dan hewan ternak, serta banyaknya bencana yang
tidak terbayangkan, dimana pemerintah China dan Rusia akan melakukan apapun untuk
mencegahnya.
Hal ini memberikan mereka dua pilihan. Pertama, untuk berdiri di depan Dewan
Keamanan PBB dan meminta AS untuk menghentikan opsi militernya terhadap Korea Utara.
Tidak hanya itu, mereka juga harus memperingatkan AS, jika AS menggunakan senjata
nuklirnya di Semenanjung Korea, maka baik China dan Rusia akan membalas serangan
nuklir yang sesuai di daratan AS.
Berbagai konflik yang sedang menjadi perhatian khusus dunia perlu dibahas dalam
agenda sidang DK PBB. Perlu diingat bahwa dunia berupaya untuk menemukan solusi yang
tidak merugikan salah satu pihak yang bersangkutan. Mediasi dilakukan secara dua arah.
Tidak boleh ada pemaksaan terhadap salah satu pihak. Saat ini anggota tetap DK PBB
memegang peranan penting dalam setiap keputusan sidang. Hasil final sidang bergantung
pada keputusan anggota tetap DK PBB.
Pada situasi genting ini, peran media pers juga menjadi penting. Media harus bersifat
netral dan faktual. Tidak disarankan menyiarkan berita yang bersifat provokatif dan memihak
kepada pihak tertentu. Hal ini dilakukan dalam upaya menghindari mispersepsi masyarakat
yang berujung pada semakin memanasnya konflik.
Berdasarkan paparan di atas, isu meletusnya Perang Dunia III masih menjadi
perbincangan hangat saat ini. Berbagai prediksi negara-negara manakah yang akan
berkonspirasi dalam perang ini. Mediasi diperlukan dalam upaya penyelesaian konflik
antarnegara yang bertikai. Peran media pers juga berpengaruh terhadap pembentukan
persepsi masyarakat. Jangan sampai masyarakat terpengaruh oleh berita yang bersifat
provokatif.

Anda mungkin juga menyukai