Adegan 1 :
Haha..
saking sejahteranya mana ada yang mau ngesek besi pinggir jalan terus dikiloin
tak pernah sewenang-wenang dengan jabatan meski dia pemimpin negeri ini
“adinda Samsu, kakanda izinkan jika memang itu keinginan mu untuk berjalan-jalan
menikmati keindahan desa di dalam negeri kita ini. Tapi ingat adindaku, jangan sekali-kali
engkau berbuat tidak baik. Sekalipun engkau adik seorang raja, bergaulah dengan baik dan
jangan sombong”
Aakkkhhhhh...
haha.. apalah yang baginda liat dari putri Bongsu Alang tuh
Tak sengaja suatu hari aku dengar baginda melamar Putri Bongsu Alang
“ibu, bagaimana ini. Ananda bingung buk... kuterima atau tidak lamaran baginda raja nulong
ini.... Rasanya seperti mimpi buk.... dilamar raja yang baik dan sempurna ini. Apa iya
baginda sampai cinta denganku sampai sampai aku dilamarnya. Ananda tak tahu apakah
serius cintanya padaku buk...bagaimana menurut ibu “....
“Anakku Bongsu Alang. Pikirkan baik-baik dulu, jangan gegabah. ibu cuma punya dirimu
anak ibu satu satunya. Pikirkan matang-matang. Kalau perlu kasih tantangan buat baginda
raja biar kita tahu keseriusannya”
Baginda Raja Nulong harus metik daun jeruk purut sebanyak 15 lembar dengan kakiknya
Tapi duniaku hancur di hari itu. Saat raja pasangkan cincin di jari Putri Bongsu Alang
Harusnya itu aku!!! Aku!! Aku!! JEBAK JABIR!! AKU!! CINCIN ITU UNTUK AKU!
Semua kebutuhannya aku yang urus, cuma aku yang memahami dia
Sekarang aku cuma bisa melihatt kebahagiaaanya dengan Putri Bongsu Alang.
Kasak-kusuk aku dengar di binatu dayang-dayang lain bilang kalau aku mirip Putri Bongsu
Alang
Lengkap sudah sakit hati ini. Mengapa raja tak memilih aku? Mengapa?
Tunggu, tunggu, aku punya rencana untuk hancurkan Putri itu hahaha........
sampai akhirnya aku berpapasan dan bertabrakan dengan Putri semua barang yang kubawa
belamburan
“(tersenyum) Tak apa-apa Jebak Jabir, mengapa buru-buru .. mau kemana? Jangan terburu
buru... Pelan pelan saja asal semua selesai. hati-hati ya”
Kenapa Putri ni baik sekali,
“putri, sebelum kita berenang ada baiknya baju putri diganti dulu biar tak terlalu berat di air
ini, dan cincinnya lepas dulu takutnya hilang pas kita berenang nanti”
“benar apa yang dirimu sampaikan Jebak Jabir. Kalau sampai cincin ini hilang pasti Bagida
raja kecewa. Nah, Simpankan ini dekat bajuku Jebak Jabir” (sambil melepaskan cincin)
“iya kah? Tapi aku tak bisa kalau tempat dalam, kita cuma berdua.. nanti kalau tenggelam ? “
Secepetnya aku pake baju dan cincin Putri dan kembali ke istana
Sekarang bagind raja milikku, baginda raja... akhirnyo cuma aku yang boleh jadi ratumu
Sewaktu aku kembali ke istana, tak ada siapapun yang tahu kalau aku ini Jebak Jabir
Hahaha..Sekarang.. Aku...
Putri Bongsu Alang
“Adinda Putri Bongsu Alang, kakanda akan pergi berburu bersama patih di hutan. Entah
mengapa hati kakanda merindukan adinda meski adinda ada dihadapan. Sudilah adinda
berbalik dan bertatap mata sebelum kakanda pergi berburu bersama patih”
“duli yang mulia Baginda Raja, hamba sedang tidak enak badan . jika yang mulia ingin pergi
berburu maka berangkatlah. Cinta ananda menemani perjalanan kakanda”
Baginda pergi..
Hiks..hiks..hikss
“putriiiiiiii.... siapa yang berbuat ini?? Apa salah putri ku... apa..?? tega sekali yang
melakukan ini pada putriku... ibu tak punya siapa-siapa lagi.. bangun putri”
“JEBAK JABIR , Abdi tak tahu diri berani menyamar menjadi Putri, dan kau bunuh istri
tercintaku, kau kuhukum seumur hidup dipenjara, bersyukurlah Putri sudah merubah aturan
kerajaan untuk menghilangkan hukuman mati. Jika tidak sudah ku gantung kamu di lapangan
istana”
“secinta itukah baginda dengannya ? Iya kah ? Sampe mayat yang hampir busuk ini pun
masih baginda bela.. asal baginda tahu aku seperti ini karena cintaku pada baginda..
sedikitpun baginda tak balas perasaanku.. semua ini aku lakukan demi cinta..........”
Baginda...
AAKKKKKKhhhhhhhhhhh........
Ternyata berlebihan dengan cinta tak bisa buatku jadi orang yang penting baginya
Hukuman matipun aku terima..... karena Putri.. Putri sudah aku bunuh
Hiks..hikss..hikss