Anda di halaman 1dari 4

Snow White

Suatu hari lahirlah seorang gadis cantik bernama snow white. Suatu ketika Ibu kandung snow white,
meninggal. Akhirnya sang ayah pun menikah kembali dengan seorang wanita cantik yang sangat
kejam. Ia adalah ibu tiri Snow white. Dirinya sangat terobsesi dengan kecantikan, maka dari itu tidak
ada seorang pun yang boleh melebihi kecantikannya. Tak berapa lama ayah dari Snow white pun
meninggal dunia. Ibu tirinya sungguh senang karena kini ia dapat menguasai istana dan harta ayah
Snow white dengan sesuka hatinya. Tapi suatu ketika Ibu tirinya tak sengaja melihat cermin dan
melihat dengan Indra ke-6 nya jika akan ada seseorang gadis cantik yang akan mengalahkan
kecantikannya, dan ia adalah snow white anak tirinya sendiri.

"siapakah orang ini?" Tanyanya pada diri sendiri

Lalu ia melihat Snow white, anak tirinya sendiri

"Ini tidak mungkin. Aku harus menjadi wanita paling cantik di negeri ini. Bukan snow white!."

Melihat hal itu Ibu tirinya begitu marah, ia tak terima dengan kenyataan. Lalu ia memanggil seorang
pemburu.

"Wahai pemburu, jika kamu dapat membunuh putri ku, maka aku akan memberikan koin emas
semaumu."

"Dan kamu tidak perlu bertanya mengapa aku menyuruhmu membunuhnya."

"Baiklah Yang Mulia Ratu."

Mendengar hal itu dari salah seorang pelayan, snow white mencoba kabur dari kastilnya. Tapi
sayangnya sang pemburu berhasil menangkapnya.

"Mau kemana kau?, Kau tidak bisa kabur dariku, kau harus bertemu dengan Sang Ratu." Menarik
tangan snow white dengan kasar.

"Lepaskan aku! Tolong! Kumohon!. Ibuku membunuhku agar kecantikannya tak tertandingi oleh ku.
Itu hal yang sangat konyol. Aku tidak mau mati seperti ini." Pintanya memelas.

Namun sang pemburu tidak menghiraukan keluh kesah Snow white.

Ia membawa snow white dengan paksa. Snow white pun menendang pemburu itu sekuat tenaga
hingga terjatuh. Lalu ia berlari menuju hutan

"Oh tidak, pemburu itu masih mengejar ku, aku harus sembunyi, tapi dimana?!." Melihat sebuah
rumah kecil.

"Sepertinya aku harus sembunyi disini."

"Woah, ternyata disini ada tempat tidur dan dapur juga. Hmm sepertinya aku harus memasak."

"Hey siapa kamu?!."


"A-aku , aku snow white, to-tolong aku, ada seorang pemburu yang ingin membunuhku. Aku sangat
ketakutan."

"Kenapa dia ingin membunuhmu?"

"I-ibuku yang menyuruhnya, dia tak ingin kecantikannya terkalahkan olehku, dan aku tidak ingin mati
konyol seperti itu. Kumohon tolonglah akuu."

"Ehmm.., bagaimana?" Tanya kurcaci kepada kurcaci lainnya.

"Menurutku lebih baik jika kita menerimanya saja, lagipula dia juga bermanfaat untuk kita , dia bisa
memasak disini. Kita bisa berteman dengannya, kasihan dia."

"Baiklah kita akan menerimamu disini."

"Terimakasih wahai kurcaci, kalian telah menyelamatkan nyawaku. Aku akan memasak makanan
untuk kalian setiap hari."

Kemudian mereka berpelukan. Suatu hari sang kurcaci berpesan pada Snow white.

"Kita akan pergi mencari bahan untuk kau masak dulu, jangan membuka pintu pada orang asing."

"Hmm..baiklah."

Beberapa saat kemudian setelah kepergian kurcaci, seorang wanita tua datang menghampiri ketika
snow white mencari udara segar didepan pintu.

"Hi nak, apa kamu lapar? Nenek tadi memetik sebuah apel, dan kebetulan apel ini terlalu banyak,
aku tidak bisa menghabiskannya. Maukah kau memakan apel ini?."

"Kelihatannya sangat enak, tapi maaf aku tidak bisa mengambilnya dari orang asing seperti mu."

"Nenek ini hanya orang biasa. Baiklah jika kau tak mau, aku akan memberikan pada orang lain."

"Ehmm.. baiklah aku mau nek." Nenek itu tersenyum sinis ketika snow white menggigit apel itu.

"Kenapa rasanya aneh?." Tanpa sadar ternyata snow white telah pingsan.

Nenek itu langsung berubah wujud menjadi seorang pemburu. Dan tertawa. Kemudian ia berkata
apa yang telah terjadi pada snow white.

"HAHAHA, bagus.. bagus sekalii. Aku sangat senang, ini koin untukmu wahai pemburu." Jawab sang
Ratu.

Dilain sisi, kurcaci yang telah pulang terkejut melihat snow white tergeletak di lantai

"Snow white.. snow white.. bangunlah..mengapa kau ada disini?."

"Apa dia meninggal?" Tanya salah satu kurcaci.

"Tidak! Dia masih hidup, denyut nadinya masih ada."


Baiklah kita tunggu beberapa saat sampai ia terbangun."

Setelah sehari berlalu Snow white tak juga bangun, kurcaci mulai khawatir.

"Kita tunggu hingga besok, jika ia tak bangun juga maka kita harus melakukan sesuatu."

2 hari pun berlalu, snow white tak juga bangun dari tidurnya.

"Bagaimana ini dia tak bangun juga dari tidurnya."

"Oh iya, aku mempunyai teman seorang pangeran dari negeri seberang. Dia ahli dalam obat-obatan.
Mungkin ia bisa membantu kita. Istananya tak jauh dari sini, salah satu dari kalian harus
mengantarkan ku padanya." Celetuk salah satu kurcaci

"Baiklah aku akan ikut denganmu."

Setelah sampai disana, kurcaci menceritakan semuanya pada sang pangeran. Lalu pangeran bersedia
menolongnya.

"Apa!? Snow white tak sadarkan diri?, hmm .. Baiklah aku akan membantu kalian, Tunggulah aku
akan membuatkan ramuannya."

Kurcaci pun setia menunggu sang pangeran.

"Ini adalah daun Shinju, daun ini adalah daun terbaik yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit.
Tapi tangkainya sangat beracun jadi aku harus berhati-hati." Ucapnya pada diri sendiri.

Tanpa sengaja tangan Sang pangeran mengenai tangkai daun Shinju itu.

"Astaga, apa yang telah kulakukan, aku sangat ceroboh."

"Aggkkhhh, racun ini menyebar dengan cepat, tubuhku kesakitan. aku harus membuat obat ini
dengan segera. Sebelum nyawaku tiada, dan aku juga akan Menulis sebuah surat untuknya sebelum
aku pergi." Ucapnya kembali

Setelah ramuan itu selesai dibuat, sang pangeran menulis sebuah surat untuk snow white.

"Kurcaci, aku sudah membuat ramuannya. Mari antarkan aku pada snow white sekarang."

Lalu mereka pergi bersama menaiki kuda. Tak lama mereka sampai, dan sang pangeran langsung
memasukkan ramuan itu pada mulut Snow white.

"Dimana aku? Kenapa ada banyak orang disini? Lalu kau siapa?"

"Aku seorang pangeran, kau telah tidur begitu lama, sejak kau memakan apel itu. Aku membuatkan
mu sebuah ramuan agar kau dapat terbangun."

"Benarkah? Terimakasih pangeran. Kau sangat baik hati."

"Aku akan membuatkan minum untuk mu dulu. Kau tunggulah disini."


"Kurcaci tolong berikan surat ini pada snow white nanti, pastikan ia membaca suratnya sebelum aku
mati."

Lalu tak berapa lama sang pangeran kesakitan. Dan tubuhnya membiru. Snow white yang melihat itu
langsung terkejut.

"Pangeran.. pangeran.. bangunlah kumohon.. ada apa denganmu?!."

"Dia telah meninggal Snow white." Celetuk salah satu kurcaci.

"Dia menitipkan surat untukmu"

* -First love-

Sejak pertama kali aku melihat mu yang berlari terburu buru dari hutan, aku langsung fall in love
with u, aku berniat akan menikahi mu dan menjadikanmu ratu utama di istanaku, tapi seperti
nyawaku tidak akan lama, karena kecerobohan ku yang tak sengaja memegang ranting bunga Shinju
yang sangat beracun itu.setelah membuat ramuan itu, tubuhku mendadak sakit dan aku tau
nyawaku tak kan lama, aku beruntung bisa mengenalmu dan menyelamatkan nyawamu. Maafkan
aku. I love u. Snow white.* -isi surat itu

"I love u too pangeran, maafkan aku, semua ini salahku." Snow white pun langsung menangis sejadi-
jadinya.

Anda mungkin juga menyukai