MUHYIDDIN ABDUSSHOMAD
FI
Tradisi6-nalis
|awaban Pelbagai
Persoalan Keagamaan
Sehari-hari
PUSTAKA.
rflltl'Tll
BEKER'ASAIUA
g
OENGAN
PP NURUL ISLAM
&
i-r-3 I
iltulrslal
Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (.KDf)
Fiqh Tradisionalis, ]awaban Pelbagai Persoalan Keagamaan
Sehari-hari, Oleh Muhyiddin Abdusshomad, Malang: Pustaka
Bayan bekerjasama dengan PP Nurul Isl art, 2OO4
xxvi + 396 hlm.; 14,5 x 2Q5 cm.
ISBN 979-3766-04-X
1. Fiqh I.Judul
FIOI{ r*
lrafirf,ei0&.6
lawaban Pelbagai
Persoalan Keagamaan
Sehari-hari
@ Muhyiddin Abdusshoma d, 2004
Hak cipta dilindungi undang-undang
All rights reserved
Cetakan I, Agustus 2004
Cetakan II, Oktober 2004
Cetakan III, Juni 2005
Cetakan IV, Agustus 2005
Cetakan V, November 2006
Cetakan VI, fanuari 2008
Cetakan VII, September 2008
Editor
Suparman
Imamuddin
Penyelia
Muhammad Faisol, Ss. M.hi.
Perwajahan
A. Nurul Chafidz
Setting & Lay Out
Mufid Sya'roni
Syamsul Arifin
'Achmad Ma'ruf Asrori
Diterbitkan atas kerj asama
Pustaka BAYAN Malang
PP. Nurul Islam (NURIS)
fl. Pangandaran 48 Antirogo, Sumbersari, Jember
Tlp./Fax. (0331) 333002
dan
"Khalista" Surabaya
Tlp./Fax. (031) 8415832
Pengantar Penulis
F';t*:)tl' i
a. a a.d t a a ., a
vl
serta KH. Khatib Umar yang senantiasa dan tidak pernah bosan
memberikan nasehat dan bimbingannya, sejak penulis masih
kecil hingga saat ini.
Tak lupa juga saya ucapkan terima kasih kepada istri
yang baik hati (Hj. Fathimah S.ng). Berkat dukungan dan
motivasinya, serta suasana nyaman dan damai yang tercipta
di dalam rumah tangga, sehingga buku ini dapat dihadirkan
di hadapan para pembaca.
Akhirnya, sebagai manusia biasa yang selalu berteman
dengan kekurangan dan kesalahan, penulis mengharap kritik
dan saran yang konstruktif demi perbaikan buku ini. Semoga
kumpulan tulisan ini dapat bermanfaat bagi seluruh umat
Islam, serta dapat dijadikan pegangan dan hujjah bagi orang
yang mengamalkannya. Yang terpenting bagi penulis adalah
sikap hormat-menghormati dan menghargai perbedaan
pendapat, sebab beda pendapat itu adalah sunnatullah dan
merupakan rahmat Allah SWT bagi orang yang berlapang
dada menerima perbedaan sekaligus mampu mengelolanya
dengan baik.
eyt;ii iyi;,X'6
12 Rabiul Awal 1425 H/2 Mei 2004
Abdusshom
vn
Kata Pengantar Cetakan Itr
lx
"buku pustaka" di perpustakaan-perpustakaan di lembaga
pendidikan agama Islam tersebut.
Kyai-kyai sepuh di lingkungan N.U juga menyambut baik
atas terbitnya buku ini. KH. M. Bashori Alwi misalnya, pengasuh
PIQ (Pesantren Ilmu Al-Qur'an) yang dikenal "-alldmah",
pemegang teguh tradisi keagamaan ulama salaf, serta eagar
faham lslam "'Ala Ahlus Sunnah wal fum|'ah" itu sampai-sampai
menggelar acara 'lBedah Buku Fiqh Tradisionalis,, ini pada 1
Mei 2005lalu di Malang. Bedah buku itu diikuti oleh para santri
dan alumninya, dan juga dosen-dosen dari daerah Malang dan
Surabaya.
Di pesantrennya, Kiai Bashori Alwi juga menjadikan
buku ini sebagai salah satu "buku wajlb" bagi para santrinya.
Buku yang wajib dipelajari, bukan semata-mata untuk maksud
kognitif melainkan juga psikomotorik. Terutama dalam
menyikapi dan menghadapi persoalan keseharian dalam
kehidupan keagamaan dan kemasyarakatan.
Sungguh, saya tidak mengira bila sambutan terhadap
buku ini sedemikian luas. Buku ini disusun atas dasar keyakinan
akan kebenaran tradisi keagamaan NU yang berurat-akar di
tengah-tengah kehidupan masyarakat luas. Kebenaran yang
bukan hanya diterima dengan ta'abbudt melainkan juga dengan
ta'aqqult.
Pada cetakan ketiga ini, ada beberapa tambahan hujjah
dan bab baru soal pembagian ilmu agama Islam menjadi tiga
kelompok, yaitu ilmu aqidah, itmu fiqh dan ilmu tasawuf. Di
samping itu dilakukan pula beberapa penyempurnaan
terjemahan . Hal tersebut dimaksudkan agar buku yang dieetak
atas kerjasama antaqd Pustaka Bayan Malang, Khalista Surabaya
dan Pondok Pesanken Nurul Islam Antirogo Jember ini iebih
sempurna sebaghi bacaan bagi generasi muda Islam dalam
memahami, menghayati dan melaksanakan faham Islam "'Ala
Ahlus Sunnah zaal lamd'ah".
Akhirnya, saya mengucapkan terima kasih atas semua
masukan dan kritikan untuk penyempurnaan buku ini. Dan
juga kepada semua pihak,baik langsung maupun tidak
langsung yang telah membantu terbitnya cetakan III ini, seraya
tetap berharap kritik dan saran untuk lebih menyempurnakan
buku ini.
xl
Kata Pengantar Cetakan V
xlll
tidak, Nabi Muhammad SAW sebagai nabi dan rasul terakhir,
nikah mut'ah serta beberapa persoalan yang lain. Di samping
itu, ditambahkan pula beberapa dalil untuk mengokohkan
hujjah beberapa persoalan yang telah dibahas, misalnya tentang
azimat, mencintai keluarga dan sahabat Nabi Muhammad SAW
dan lainnya.
Penulis
xlv
Kata Sambutan
Pengasuh Pesantren Ilmu Al-Qur'an (PIQ)
Singosari Malang
f:),,f:)tt' ra
iiir
s#,*lrl,'; *AL,',#d,;; l :,:ait
E*')
i,ittG;L#,ptlp ii'rlr# #Jtr,:;
Wi*t+t
Amma ba'du,
Alhamdulillfrh, saya sangat bergembira menerima hadiah
yang sangat berharga dari KH. Muhyiddin Abdusshomad,
berupa hasil karya beliau yang berjudul Fiqih Tradisionalis.
Setelah saya baca dengan tekun, meningkatlah kegembiraan
saya menjadi tiada terhingga, karena ternyata kitab ini memang
sangat dibutuhkan oleh masyarakat yang sangat taat
melaksanakan syari'at Islam dalam keseharian, walaupun
sebagian besar mereka belum mengetahui hujjah dan dasar-
dasarnya secara mendalam"
Hal itu mungkin karena kurangnya kesempatan
mempelajarinya, ataupun sedikitnya ulama-ulama kita yang
mempunyai kesempatan untuk menuliskan ilmu-ilmu yang
mereka miliki, sehingga dapat dipelajari dan dijadikan pedoman
oleh umat Islam, khususnya kaum Nahdhiyyin yang sudah
sejak dahulu melaksanakan amalan tersebut.
' hsy| AUAh, dengan disosialisasikannya kitab ini secara
luas, akan terpecahkanlah kesulitan dalam memahami dasar-
dasar amal ibadah keseharian mereka. Bahkan lnsyh Allilh,
mudah-mudahan pandangan sebagian golongan yang tadinya
kurang menyukai amaliyah.tersebut menjadi sadar bahwa
semua yang sering dilakukan di tengah masyarakat itu memang
memiliki dalil yang dapat dipertanggungjawabkan. Dan mereka
yang telah dengan rutin melaksanakannya menjadi puas dan
semakin.mantap mengerjakannya demi memperoleh pahala
dari Allah SWT.
Semoga kitab ini bermanfaat di dunia dan akhirat bagi
penulis maupun pembacanya
xvt
Kata Sambutan
Pengasuh Pondok Pesantren Langitan
luban
f')tf:),1'
'*,,
rt(
t;{vr
"bQ$*L: i:#GtU b.a.fi
t4 $47it #t $t {rJ #'#'fittl
xvu
melengkapi dengan hujjah dan dalil yang ciiambil dari al-
Qur'an dan hadits serta pendapat ulama yang dapat
dipedomani (aqznAl al: ulamh' al-mu' tabarin).
Apabila dari pihak mu'taridin itu masih berbeda
pendapat dan menolak, maka silahkan menempuh jalannya
sendiri setelah ini. Karena hal itu adalah masarah khilafiyah
ijtihadiyah yang menurut kaidah agama tidak dapat saling
menggugurkan.
ytrs;6a|#r#
"Merekn punya pendapat sendiri, juga kita punya pendapat yang
menjadi pedoman kita"
xvllt
Mudah-mudahan Allah SWT menjadikan kitab ini banyak
manfaat dan barokahnya. Amin....
t
*,'.' ilt'sc;i.;
o.!
.' iF .irq '.!t ,;|'; t1',
. )-.V"vJ J
xrx
Thqdim
Habib Hasan Baharun*
b:),*,;,1, ri
$,p: #*# jo'
)"; ;"W(rit*-t(rn i=ji
ltza,
xxt
mudah dicerna oleh siapa saja. Dengan metode penyajian model
soal jawab seperti ini, maka siapapun akan dengan mudah
dapat memetik hikmah di bawah jawaban yang diberikan.
Inilah pendidikan fiqh dan hukum Islam yang efektif.
Pembaca tidak saja diberi jawaban atas soal-soal yang
diajukan, tetapi sekaligus mendapatkan dalil-dalil Naqli
maupun Aqli dari penulis dengan mengetengahkan
argumentasi para ulama fiqh kenamaan. Sehingga dari uraian
penulis, pembacapun sekaligus mampu membanding.
Berbagai masalah mulai dari ubudiyah sampai persoalan
mu'amalah keseharian dikupas secara menarik, terasa kasus-
kasus itu meskipun sebenarnya tergolong klasik namun tetap ,
c-\,W
Bondowoso, 3 Sya'ban 1425 H
* ustadz Habib Hasan Baharun adalah Mustasyar Asosiasi pondok
Pesantren se-Indonesia atau Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) pusat,
tinggal di Bondowoso.
xxlt
Daftar Isi
Pengantar Penulis, v
Pengantar Cetakan III, ix
Pengantar Cetakan V, xii
Kata Sambutan
i,. Pengasuh Pesantren Ilniu Al-Qur'an (PIQ) Singosari
Malang, xv
2. Pengasuh Pondok Pesantren Langitan Tuban, xvii
3. Taqdim Habib Hasan Baharun, xxi
Pedoman Thansliterasi, xxiii
Daftar Isi, xxv
BAB I. Muqaddimah
1. Penjelasan tentang Pengertian Aswaja, 1,
2. Tiga Sendi Utama Agama Islam, 8
3. Perumus Ahl al-Sunnah Wa al-lamfr'ah dalam
Bidang Aqidah, 14
4. Wali Songo Penyebar ajaran ASWAJA
di Indonesia.22
5. Hadits tentang Perpecahan Umat Islam (badits al-
lftirdq),25
6. Persoalan Bid'ah, 28
7. Hadits tentang Semua Bid'ah Adalah Sesat, 33
9. Sumber Hukum Islam, 42
10. Madzhab, 52
11. Madzhab Imam Sy6,fi'i, 57
12.Masalah Hadits Dha'if, 59
L3.Seputar Taqlid, 62
14. Persoalan Talfiq, 68
xxvl
1,6. Khatib Jum'at Memegang Tongkat, 128
1,7. Ta'addud al-Jumu'ah, 13L
18. Bilangan Shalat Tarawih, 134
79. Shalat'1d, di Lapangan Atau di Masjid?, 144
20. Qadha' Shalat, 146
27. QadhA'Shalat untuk Orang yang Sudah Mati, 151
22. Shalat Jenazah di Atas Kuburan, 152
23. Shalat Ghaib, 154
BAB V. Puasa
1. Penetapan Awal dan Akhir puasa, 169
2. Qadhh' Puasa untuk Orang Mati,172
3. TadArus al-Qur'An, 175
4. Lailah al-Qadr, 178
xxvll
BAB VII. Seputar Penghormatan Kepada Jenazah
1. Menangisi Orang yang Meninggal Duria,197
2. Mengharumkan Tubuh Mayyit dengan
Membakar Drpa,199
3. Mengantar Jenazah Sambil Membaca Ld.'ildlm
lllslldh, 201,
4. Mengubur Mayyit Menggunakan Peti, 203
5. Adzan setelah Mayyit Diletakkan
di Kuburan, 206
6. Taiqin, 208
7. Ziarah Kubur, 215
8. Menyiram Air Bunga di Atas Kuburaru 219
9. Membuat Kubah dan Meletakkan Kain di Batu
Nisan, 221
10. Berkumpul Untuk Tahltlan,224
1L. Menghadiahkan Pahala kepada Orang yang
Meninggal Dunia,228
12. Bersedekah dan Melaksanakan Tahlilan dengan
Bilangan Hari Tertenta, 234
L3" Memberikan Makanan kepada Orang yang
Berta'ziyah,238
)oGail
5. Wali dan KarAmahnya,2T6
6. Amar Ma'ruf Nahi Munkar,283
Bab X. Ikhtitam
L. AdzAn untuk Bayi yang Baru Dilahirkan, 331
2. Tarji' dalam Adzdn,333
3. Amalan, Hizlb dan Azimat,336
4. Pengobatan Alternatif Menggunakan Do'a, 34L
5. Berdiri untuk Menghormat Seseorang,SM
6. Mencium Tangan Ulama dan Guru, 347
xxlx
7. Memakai Surban, 350
8. Memakai Baju Putih, 351
9. Mengeraskan Dzikir (al-lahr bi al-Dzikr),334
10. Membaca Dzikir dan Syair sebelum
Shalat Berjama'ah, 356
11". Berdzikir Memakai Tasbih, 358
12. Membaca Surat al-Kahfi dan Shalawat
Pada Hari Jum'at,361
L3. Mengangkat Tangan dan Membaca Amin
Ketika Berdo'a,364
14. Budaya Bersedekah, 369
15, Nikah Mut'ah, 371
'16. Kesenian Hadrah, 377
Soal:
Konsep Aswaja (Ahl al-Sunnahwa al-Jamt'ah) selama ini masih
belum dipahami secara tuntas, sehingga menjadi "rebtttan"
setiap golongan. Semua kelompok mengaku dirinya sebagai
penganut ajaran Aswaja. Tidak jarang,label itu digunakan
untuk kepentingan sesaat. )adi, apakah yang dimaksud dengan
Aswaja itu sebenarnya? Bagaimana pula dengan klaim itu,
dapatkah dibenarkan?
]awab:
Aswaja merupakan singkatan dari istilahAht al-Sunnahwa al-
lam|'ah. Ada tiga kata yang membentuk istilah tersebut.
1. Ahl,berarti keluarga, golongan atau pengikut.
2. Al-Sunnah, y aitusegala sesuatu y angtelah diaiarkan oleh
RastluiiAh SAW. Maksudnya, semua yang datang dari Nabi
Mtrhamma d SAW, berupa perbuatary ucap an dan pengakuan
Nabi Muhammad SAW. (Fath al-Biri juzXII, hal245)
3 . AI-l am fr' ah, y alcri ap a yang telah disep akati oleh p ara sahab a t
Ra sOlullah SAW p a da ma sa nl- Khulafd' al- Rdsy idiin (Kha lif ah
Abt Bal<r RA,'IJmar bin Khaththeb RA,'Utsmdn bin'Affan RA
Fiqh Tradision alis Uawaban Pelbagai Persoalan Keagamtan Sehai-hari)
dan'AlibinAbiThahb RA). Kata a1-]am6'ahini diambil dari
sabda Nabi Muhammad SAW,
a*J.rj,lt ,tr, .iat;;;t i{$F,L'*:.;rJ i,
(YA-vVgr \ 6 cJ1.r:.-!) **Jt, fLll
"Barflng sinpa yang ingin mendapatkan kehidupan yang damat
di surga, makn hendaklah ia mengikuti al-jama'ah. (Hadits riwayat
Tirmidzt, dan dishahihknn oleh al-HAkim dan al-Dzahnbi) @l-
Mustadrak, iuz I, hal 77 -7 8)
Sebagaimana telah dikemukakan oleh Syaikh'Abdul
Qadir al-JilAni dalam kit abnya, al-GlntnyahliThnlibt Thari4 al-flaqq:
's\vbt;tL pi &ht ,r;" I i:;rlLY'E* v
*ii yt, ,,.q rL;*'itt,h +,)";1,;>f A;
,taiirfir\ti
(A. .F \ C, ,*t A*,5JU.J UiJl)
"Yang dimaksud dengan al-Sunnah adalah apa yang telah diaiarkan
oleh Rasfilr,tlkh SAW (meliputi uwpan, perilaku sertaketetap an b eliau) .
Sedangkanpengertian al-lamfr'ah adalah segala sesuatu yang telah
m uj adi ke s ep aknt an p ar s s ahab qt N ab i Muhamma d S AW p a ds ma s a
al-KhulnfA'al-Rhsyidfinyangunpatyangtelahdibuihidnyah(mudah-
mudahnn Allah SWT memberi rahmat pada maekn semua)". (Al'
Ghunyah li Thalibi Thariq al-!!aqq, luzl, hal 80)
Selanjutrya, Syai.kh Abi al-Fadhl bin'Abdussyak0r
menyebutkan d al am kitab al -Kaw frkib al-LammL' ah:
Sv t;ru i,,itA6, rf /. -f ;, * r
ilfr'd--Il
fi;',# u i; q.|s-i, Pj #X'i* nr i, tit ) s
8 Komilmen unluk mendapatkan ajaran yang murni itu, dapat diwujudkan dengan berbagai
ca'a. Pertama, keinginan yang .sungguh-sungguh untuk mendapatkan alarariyang benir-
benar sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Ras0lullAh SAW dan para sahabainyi.Kedua,
berhati-hati menerima suatu pendapat alau penafsiran dengan meneliti k-ebenaran
dan kesinambungan ialur dan salurannya sampai kepada Ras0lullah SAW. Tidak hanya
dengan membaca.sepotong naskah dari satu dalil saja" Ketiga,berusaha mempelajiri
lslam seuluh mungkin dengan mempelaiarinya secara tjmAti (global) dan tatshili (teiperihcl
mendetail) dengan memahami garis-garis kecilnya (mi|aoi. Ke;mpaq berusihd keras
mengamalkan lslam sebaik mungkin, dengan selalu menyadari kelemahan diri,sehingga
lidak merasa dirinya paling benar dan paling taqwa_
Soal:
Seperti yang sering dijelaskan, bahwa ada tiga pedoman aiaran
yang menjadi standar ASWAIA, yakni tauhid (aqidah), fiqh
dan tashawwuf. Ini seolah-olah ingin mengatakanbahwa inti ajaran
dalam agama Islam adalah tiga hal tersebut. Bagaimanakah hal
itu sebenarnya?
Iawab:
Untuk menjawab pertanyaan ini ada baiknya melihat Hadits
Nabi Muhammad SAW yang menjelaskan tiga hal yang menjadi
Fiqh Trad ision alis ( I auaban P elb agai P ersortlan Kea gamaan Sehari-hai)
SAW sambil menempelksn kedua lututnya pnda lutut Nttbi SAW.
Sedangknn kedua tangannya diletakkan di ataspahaNabiSAW. Laki-
laki itu bertanya, "Wahni Mu.fotmmad beritahukanlah akt tentang
I sl am " . Rn sf.tlullfrh S AW mrnj au) ab, " I s I am sdnlah knmu b er s aks i t in d a
tuhan selain Allah SWT dan MtLfotmmad adslshutusnn Allah SWT,
menger jakan shslat , menunaikan zakat, puasa pada bulan ramsdhan
dnn knmu haj i kE B aitulkh j ikn knmu t elah mampu melaksanctkanny a " .
Laki-laki itu menj aw ab, " Kamlt b enar " .' Umsr b erkata, " Kami hu an
kepada lilki.laki tersehtt,inbatnrcya tapi ia smdiriy ang memb enarkanny a" .
Laki-laki itu. bertanya lagi, " Buitahuknnlah aku trntang lman" . Nabi
SAW menjawab "lman adslah engkau beriman kepada Alkth,
malaikat-N y s, kitab-kitabny a-Ny a, p ar a raatl-Ny a, hari kiamnt dan
q adnr Allah y ang b aik dnn y ang buruk" . Ifrki-kki itu marj awab, " Kamlt
Fiqh Tradision alis ( | azoaban Pelba gai Persoalan Keag araan Sehari-hari) L1
"*fir*)eiu.:'
'#i yrV e rrtta* i.f\tt'y lv
q,b t: iq ;ohl',, tr3!i *.v, 4 it iqi*)f g
=ri't
*t _)taiilry s>r,Jr 9l;ir i-ur r'slt iq o3lir flry{i
(\f .f \ 6,a,;-Jlj*tKJlCf
"'lzzuddinbin 'Abdissnlint nrcnjelasknn dnlsm kitnbnyn yang ind ah,
"Zubdah Khulfrshah al-Tnslmuutuf' bahruct lslfim (dalant nrti sentpit.
p en) ad al ah p el nks an a an b eb e r ap n htiku m oleh nn g go t a bad nn, In rt n t
Cti, *'t rt
Jhi *e ?hrfr,It oq i;A'd+',
Fi qh T radision alis ( I au ab an P elb a g ai P er sosl an Keag amaan S ehari-lwi) 13
*rlvi yqidill drr,r, il, * e og4t t:q'jisdr
(\ to c;lr:ill n r2,b.ll1i@r:41a
"Ilmu yang membidangipersoalan okidah disebut ilmu ushttluddtn
(ilmu tauhid atau ilmu kahm). Sedangknn ilmu yang memfokuskan
pada pembahnsan amalinh sehari-hnri dinamakan ilmtL fiqh. Dan ilmn
yang membahas tentang adab (tatakrama) diberi mana ilmu
ta shaw wuf ." ( al-T ahdzir min al-Ighti rAr, L45 )
SoaI:
Seperti uraian yang 1alu, bahwa Ahl ctl-Sunnnh wa al-lamfr'ah
merupakan ajaran Islam yang mumi, dan sudah ada sejak masa
RasCrluli6h SAW. Kemudian diteruskan dari generasi ke generasi
secara kontinyu. oleh para sahabat, tabi'in dan ulama salaf
setelahnya. Hanya saja waktu itu masihbelum terkodifikasi serta
terumuskan denganbaik" Lalu, siapakah yang menjadi pelopor
dalam merumuskan kembali Ahl al-Sunnah wa al-lam|'ah,
khususny a dalam bidang akidah?
Iawab:
Yang merumuskan gerakan kembali kepada ajaran Ahl
al-Sunnah wa al-larnfr'sh dtmulai oleh dua ulama yang sudah
terkenal pada masanya, yakni Imam Asy'ari dan Imam Mdturidi.
Karena itu, ketika ada yang m enyebut Ahl al-Sunnah wa al-l am|' ah,
p a sti yang dimaksud a dalah golongan yang mengikuti rurnusan
L4 F iqh Trad isibn alis ( | azu ab an P elb ag ai P er so alan Kea g anwan S ehai -htti )
kedua imam tersebut. Sebagaimana yang dikemukakan oleh al-
ImAm Ahmad b in Haj ar al-Ha itami dala m T athhtr al-l anLn w a al -
Lisdn:
.aaa
15 Fiqh Trad ision alis I atu ab an P elb a gai P erso al an Kea g amaan S ehari -ha i )
(merenung dan berfikir) selama 15 hari. Ia meminta kepada
Allah SWT agar diberi petunjuk tentang langkah terbaik yang
akan dilaluinya.
Dalam perenungan tersebut, sampailah beiiau pada
kesimpulan bahwa sudah saatnya untuk kembali pada ajaran
Islam yang murni, yakni ajaran yang telah digariskan oleh
RasCrlullAhSAW dan para sahabat, serta dilanjutkan olehpara
ulama salaf al - shLlih. Imam Asy' ari b eranggap an apabila te tap
mengamalkan ajaran Mu'tazilah yang sangat mengandalkan
akal pikirannya, berarti telah meiakukan dosa sosial karena
mengajak orang lain untuk berbuat kemunafikan. Akhirnya
beliau mengambil keputusan untuk meninggalkan ajaran
Mu'tazilah. Imam Asy'ari kemudian memproklamirkan diri
dan mengajak manusia untuk kembali pada ajaran Ahl sl-
Sunnah wa al-lamA'ah, seperti yang telah diajarkan paru salaf
sl-shLlih. (Abt Al-Hsssn al-Nadwt, dalnm Muqaddimah al-hinah,
s0-3L)
Setelah peristiwa ini, banyak kalangan yang memuii
keberanian Imam 'Asy'ari. Ia diluluki sebagai orang yang telah
menyelamatkan akidah umat Islam dari gangguan kelompok-
kelompok yang akan merusak kemurnian agama Islam. Beliau
diposisikan sebagai pelopor gerakan kembali ke Ahl al-Sunnah
wa nl-JnmA'ah. Gerakan yang beliau pimpin itu kemudian
dikenal dengan sebutan golongan A sy A' irah.Unitkmengokohkan
akidah Ahl al-Sunnah wa al-JamQ'ah,Imam Asy'ari menulis
banyak kitab, di antaranya al-lbLnah'an Ushf.tl al-DiyAnah,
Maq Alil al-l slfrmiyytn danlain seba gainya.
Karena keberaniannya ini pula, para ulama yang selama
itu dibungkam dan ditindas oleh'penguasa' Mdtazilahmemberikan
duktrngan p ada gerakan yang ia rintis. Maka waj ar, jika p engikut
beliau berasal dari berbagai kalangan. Para Mubadditstn (ahli
hadits), Fuqahfr-(ahTt fiqh) serta para ulama dari berbagai disiplin
ilmu ikut mendukung serta menjadi pengikut Imam Asy'ari.
.
j,'
)?; o:i'nu.9aii"31t, vf d *rit';a'ri;::f,
(Al tgrtllt'p.1),fuq'i
" Al-Llomb'Abdullfrhbin' Alnui al-Haddid b erknta, " Karru walib menj aga
key akinanmu, menj ernihknn serta mengokohknnny fl sesuai dengan
metode golongan yang selamat (al-Firqah al-N|iiyaU. Yakni
golongan yang telah dikensl di antara sekinn banyak golongan lslam
dengan sebutan Ahl al-Sunnahws al-lam|'ah. Mueka adalah lrang-
orang yang selalu berpedoman pada semua yang diteladankan
Rasfzlulhh SAW dan para sahabatnya. Apabila kamu memikirkan
denganpemahamanyang lurrLs, dan denganhati junih dslam teks
kitab al-Qtrr'an dan al-Sunnah yang munuat ilmu-ilmu tentang
keimanan, dan bila knmu berkncn pada sejarah hidup ulama salaf
yang shLlih dari kalangan sahsbat dan ttbi'tn, maka akan kamu
ketahtti dsn knmu yakini bahrua kelompok yang benar oksn selnht
bernda di pihakkelompokyang disebut dengan Asy'ariyyah, ...(dnn
* ,S,A,W,
,<*tr{lt* AUt,W } Ar!-;ei,f :
(t\ rrUlt ,rie)
" I adilah
kamu golongan Asy' nri dslnm rkidahmu, karena
sesunggtLhnya madzhab itu merupakan jalan yang bersih
dari segala penyelewengan dan kesesatan."
('Uqffd al-AlmAs,91)
io Nama Mdturidi sebenarnya dinisbatkan dari nama daerah Maturid kelahiran beliau,
yaitu daerah yang disebut dengan "Bilad Me lVarA'a al'Nahr" (negeri _seberang
iungai Transoxanial. Daerah ini merupakan salah satu tempat yang. .berada di
Samlrkand. Karena itu, terkadang nama beliau ditulis Abr) Mansh0r Muhammad
bin Muhammad bin Mahm0d al-MAturidi al-Samarkandi. Yakni dinisbatkan pada
Daerah Samarkandi. Lihat DR.FathullAh Khulayl dalam lmam M6turidi'Kif;ib
al-Tauhid...hal. 1
,1 Tidak ida keterangan yang jelas tentang waktu kelahirannya. Para sejarawan tidak
memiliki data yang cukup valid dan dapat dijadikan pedoman tentang waktu
kelahirannya. Mbmang ada sejarawan, yakni Dr. Ayyub 'Ali yang menyatakan bahwa
beliau dilahirkan sekitar tahun 238 H, namun keterangan ini cukup meragukan. Karena
salah satu guru beliau yang bernamaMuhammad bin Muqitil a!-Rq1i wafat pada
tahun 284 H. Kalau keterangan itu memang benar, maka lmam Mdturidi hidup hampir
mencapai umur seratus tahun. padahal beliau wafat tahun 333. ini tentu merupakan
sesuatu yang sulit diterima. Lebih jelasnya Iihat .. Dr. FathullAh Khulayf dalam lmam
MAturidi, Kitab al-Taubid hal.. 2.
Iawab:
Menjawab pertanyaan ini ada baiknya terlebih dahulu kita
melihat pada fakta bahwa mayoritas umat Islam lrdonesia sejak
dulu hingga sekarang menganut faham Ahiussunnah wa A1-
i9m9'gh,dengan mengikuti madzhab Syaf i dalambidang fiqh.
Sudah tentu mereka mendapatkan faham tersebut dari ulama
dan para da'i yang mengajak dan mengajarkan tentang agama
Islam kepada mereka. Sesuatu yang sangat mustahil;'ika orang
yang menyebarkannya tidak menganut faham Aswaja sementara
yang diajak adalah penganut setia fahamAhlussunnah wa ai-
]ama'ah.
Di sisi lain semua sepakat bahwa da'i yang menyebarkan
agama Islamke Nusantara khususnya dipulau jawa adalahwali
songo. Karena itu dapat dikatakan bahwa wali songo adalah
penganut ASWAJA, kecuali jika ada fakta sejarhh yang
menunjukkan bahwa ajaran Aswaja masuk ke Indonesia dan
mengubah faham keagamaan yang telah berkembang terlebih
dahulu. Tetapi Kenyataannya, tidak ada data sejarah yang
menjelaskan hal tersebut. Karena itulah dengan tegas prof. KH.
'AbdullAh bin Nuh mengatakan :
24 Fiqh T radis io n alis (J azu ab a n P elb a gai P er sottlan Kea g ama an S ehari -Lwri )
Halyang sama juga dikemukakanolehProf. KH. Saifuddin
Zuhn.Ia menjelaskanbeberapa tokoh yang menyebarkan madzhab
SyAfi'i di Indonesia, khususnya di pulau jawa. Yakni MaulAnA
Malik IbrAhim, MaulAnd IshAq, Sunan Ampel, Sunan Bonang,
dan Sunan Giri dan lairurya. Bahkan sunan Giri merupakan
Iambang pemersatu bangsa Lrdonesia yang dirintis sejak abad
15 Masehi. ]ika Gajah Mada dipandang sebagai pemersatu
Nusantara melalui kekuatan politik dan militernya, maka sunan
Giri menjadi pemersatu melalui ilmu dan pengembangan
pendidikannya. (Sejarah Kebangkitan lslam, 286-287 ) .
Bukti lainyang menegaskanbahwa wali songo penganut
faham Aswaja adalah ritual keagamaan yang dilaksanakan
secara turun temurun, tanpa ada perubahan, di masjid-masjid
besar yang didirikan oleh wali songo, semisal masjid sunan Amp ei
Surabaya, masjid Demak dan sebagainya. Semua merupakan
cerminan dari ritual ibadah yang dilaksanakan oieh golongan
aswaja. Misalnya Adzan jum'at dikumandangkan dua kali.
Pada bulan Ramadhan dilaksanakan shalat tariwih secara
berjamaah dua puluh rakaat sebulan penuh, kemudian antara
setiap dua rakaat diselingi pembacaan taradhdfti kepada
khalifah yang empat. Selanjutnya sebelum shubuh dibacakan
tarbim sebagai persiapan melaksanakan shalat subuh. Tarhim
adalah bacaan yang di dalamnya berisi do'a-do'a kepada semua
umat Islam termasuk ju ga taradhdhli kepada klnlifahyang empat.
Sudah tentu hanya orang-orang yang memiliki faham
aswaja yang melaksanakan hal tersebut. Sehingga semakin
menegaskan b ahwa wali songo adalah penganut faham aswaj a.
Soal:
Ada uah Hadits yang menyatakan b ahwa umat Islam akan
seb
terpecah m ergadtTS golongan. Semua akan masuk neraka kecuali
satu golongan, yakni golongan yang mengikuti jelak langkah
Fiqh Tradision alis (J auab a n P elb a g ai P er soalan Kea g amnan S ehari -hn ri ) 25
Nabi Mulammad sAW dan para sahabat. Apakah Hadits tersebut
dapat dipertanggungj awabk an ke-shahtfu- anny a?
Iawab:
Memzrng ada banyak Hadits yang menjelaskan tentang hal ini.
S:T"-ulyu
_menggunakan redaksi yang berbeda. Di antaranya
adalah Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi. Redaksi
Hadits yang beliau riwayatkan selengkapnya adalah:
j,b
fr rrllf '*:: ^&ir',J* At *i oN,a;a*11,
o:5 )fii 6,aft) lst t,i.Lit q.irti'"\'#i,Di
26 Fiqh Tradision alis (l awahan P elbagai p ersoalan Keagamaan S elnri_luri)
y;i,fG, sJ
'i):ft',-;cf ,?, ,Gr,l&
i rL ) /y eJ i *;+'#t Ll
.tt V.t'r) . . itr*_:d,rrt;r3,
. "yV
rr'G:,
*
€iy4r;v1!^ "ii .;,li:" /.rri* ;'rn i
}n oh scjt3Jt c+.rltir, jtCt & I .bt:.;t erQ,
(cg";tilt;+i, Ci a
"Hadits yang menjelaskan sabda Nabi SAW tentang umatnya yang
aknn menjadi tujuh puluh tiga golongan, sttlt di surga dan tujuh
puluh dua masuk neraka, diriwayatkan dari hadits amiril mukmin
' Alt b in Abt Thhlib RA, S a' d b in Ab? W aq q Ash, Ibn' Umnr, Abt al-D ar d A',
Nii{ nw iy ah, lb n' Abb As, fub ir, Abi Umimah, W At siiah,' Awf b in MAhk
dan Amr bin Awf al-Muzannt. Merekn semuameriwayatkanbahzoa
satu golongan yang akan masuk surga, yakni al-lamA'ah.!' (Nazhm
al-MutAnatsir min al-Hadits al-Mutiwatir, 58. Dikutip dari
Syarh Aqidah al-Saffarini)
6. Persoalan Bid'ah
Soal:
Belakangan, begitu gencar tudingan bid'ah pada seseorang atau
kelompok tertentu. Yang satu menyatakanbahwa kelompok yang
tidak sepaham dengannya melakukan bid'ah, sehingga mereka
tersesat dan 'berhak' masuk neraka. Sementara yang lain juga
menuding kelompok lain mengembangkanbid'ah. Saling t ding
seperti inilah yang kemudian menyebabkan perpecahan di
kalangan umat Islam. Apa sebetulrrya bid'ah itu? Dan apakah
memang benar bid'ah itu selalu berkonotasi negatif, sehingga
harus dihilangkan dari muka bumi ini?
Jawab:
Menurut al-ImAm AbCr Muhamm ad' Izzuddinbin'Ab dissaldm,
bid'ah adalah:
r"rF4'{;*,\" * lt):;; F awlt"itb'lt
( \ YY ,,f \ er ;U!l Lt e,3 gt(-lt
"Bid'ah adslsh mengerjakan sesuatu yang tidak pernah dikensl
(terjndi) pada masa Rasfilulllh SAW".(QawA'id al-Ahkam fi
Mashilih al-Anim, luz lI, hal L7 2l
12 Mu'allif di sini adalah lmam Jalaluddin Suyfithi pengarang kitab al-Jami' al-shagir
R AbO Bakr Jibir al-Jaza'iri menegaskan bahwa hadits ini telah di-shahih-kan oleh lmam
al-Tirmidzi, serta diriwayalkan oleh banyak perawi hadits. Lihal kitab al-Masjid wa Bait
al-Muslim. Hal 36. Bahkan al-KatlAni menegaskan bahwa hadits itu bukan hanya
shahih, telapi juga mutawalir. lihal al-KattAni dalam kitab Nazhm al-MutanAtsir min
al-Hadits al-MutawAtir, hal, 57-58.
(\ . .f \V
6 cg;;$|L.4 . {';,L
" Sesuatu yang diada-adakan itu ada dua macam. (Pertama), sesuatu
yangbaruitu menyalahi al-Qur'An, SunnahNabi SAW, Atsar sahabat
at au lj ma' ulama. Ini dis ebut dengan bid' ah dhdAl G e sat ). D an (kedua,
' iV
t:r::i 4 froj ;:il. dr',y i 3'::: a)':: P
,r lr * Ji X 1i;r s.-ar '#'ui,
l;A*qi# ]lr *L';i o'.njjjlr'^Gili:
"y) >fi
utri;.#:;.1
.)
t.
-bir;ir 1r3"b uh'*, ii
i.irr :ri, ';i'o'A..J,j
a//
-,
(If \ f"rJ t, tU-r,tf; . o;'ri;Ua #
a a a
t; isu',lq', #b,
'v t
itt ,)i'r'oi*;lttq.
,. -, - .
hr
.-
or*1"
t)
*
( Y tr r,r;, /".,ef-) 7, iLl';i t"]iJ'>+;'S;
' D an' A' rsy ah RA, ia b erknfu, " S e x mg gulary a Rnsfihilkh S AW b e r s a b d a,
"Barang siapa ynng melakuknn ruatu perbuatan yang tirrdaperintah
kami atasnya, makn amol ittt ditoktk."la (Shahih Muslim, 12431)
Soal:
Kalau memang Bid'ah terbagi menjadi dua, lalu bagaimana
dengan Hadits RasCrlulldh SAW yang menyatakan bahwa
semua bid'ah ltu sesat?
fawab:
Untuk memahami al-Qur'An ataupun Hadits, tidakbisa hanya
dilihat secara parsial atau hanya melihat arti lahiriyah sebuah
teks. Ada b anyak hal yang harus diperhatikan ketika membaca
serta menafsirkan al-Qur'in atau al-!!adits. Misainya kondisi
masyarakat ketika ayat tersebut diturunkan. Termasuk pula
meneliti teks tersebut dari aspek kebahasaannya, yakni dengan
perangkat Ilmu Nahwu, Sharf, Baldghah, Mantiq, dan sebagainya.
Hadits yang sering dijadikan dasar pelarangan semua
bid'ah itu adalah:
it$.!(
t, a
*j. *h, *
!ti?)Li, i# y, lt * "*
Jv
yl,F, t \{rx k, W,x ;}\i ?"ol.,r,\i 7Yo^,
( to pJ r **t,g1t i4 "{)b
-
"D ai AbdtLllAh bin Mas' fld, sex.mgguhny a Rnstthllldh S AW b er s ab da,
atlah, b erhati-hatilah kalian,
" In g gnn samp ni m embu st hal-hsl
j an
yang b*ru (yang bertentangan dengan ajaran syara') . Karenoperkara.
yang paling jelek adnlah membust-buat hsl bant dalam mssalsh
agama. Dan setinp perbuatan yang baru dibuat itu sdalah bid'ah.
Dan sesungguhnya semua bid'ah itu adalah sesat." (Sunan Ibn
MAiah [as])
rs Dalam istilah ilmu Manthiq, proses ini disebut dengan rlJtivr JJI J<r
Misalnya: $*; re+ <,p,t ,rl> ,y fl #tt 'r"
rl.tit q! d), Jr r:r.ta{.Cl
"r* fl Jf
Jtil O rr$l ,rr.{ r:e.ta\r!t ,,rt OE t !4r
lihat ...Muhammad Nur lbrAhim, 'llm al-Manthiq, hal,60
Iawab:
sebetulnya, proses ijtihad sudah ada sejak Rasolullah sAW
masih hidup. Beliau pernah mengutus sahaba tMu ddzbrn
Jabal
R4
E negeri Yaman untuk menyebarkan agama Islam. Ketika
sahabat Mu'Adz menghadap RasOluttan SaW, beliau
menanyakan kepadanya tentang urutan dalam pengambilan
kepufusan:
Soal:
Apa saja yang dapat dijadikan sumber Hukum Islam ? Sebab ada
anggapanbahwa yang dapat dijadikan sumber Hukum Islam
hanya tertentu pada alQur'an dan al-Hadits saja. Bagaimanakah
sebenamya?
)awab:
Memperbincangkan sumber Hukum Islam, terlebih dahulu kita
mulai dari firman Allah SWT:
J:;:Jt 1:r
r? )G,jly.'*', # h,,rU # &'J:iitlrlJi
(11.r \ 6 cgty'lCtP c!gltJtJr<D .ir>v
" Al-Qur'hn adnlah tafadz yang diturunkan kepada Nabi Muba**o',
s AW sebagai mukj izat dengan satu sur at saj a, dan merupaknn ib adah
.4LIJ|,IJD
ii'ri\'ri)i'.u p'r {,h'J- 4*;"
(o \ s.-r#l\:.r-tll J:*l Q
" Y aloi se gala s esu atu y ang dis an darkan
N abi S AW, b aik b er up a
p a da
pubuatan, ucapan suta pangalaan N abi Mufutmmad SAW". (Al-Manhal
al-Lathif fi Ush0l al-Hadib al-Syarif, 51)
2' Usaha serupa juga dilakukan oleh tokoh-tokoh yang lain. Semisal al-Marhum al-Ustad2 al-
Syaikh Musthafd al-Sibd'i dalam kitabnya, al-Sunnah wa MakenatuhA fi al-Tasyri'al-
/s/ami Syaikh Muhammad 'Abdurrazz6q Hamzah, dalam kitabnya Zhutumet Abi Rawah
dan lain sebagainya. Lihat Muhammad bin 'Alawi al-MAliki al-Hasani, al-Manha! al-
Lathif Fi ushi I al-Hadits al-Syarif. hal, 312
2 Yang dimaksud cabang adalah persoalan hukum yang tidak ada ketentuan langsung
dari al-Qul5n dan al-Hadits, baik yang melarang atau membolehkannya. Sedangkan
ashl adalah persoalan yang ada keterangan langsung dari syara'. Misalnya menyamakan
keharaman ekstasi,sabu-sabu, putaw dan se.lenisnya kepada keharaman khamar. Ekstasi
dan sejenisnya itu disebut dengan cabang (far) karena tidak ada nash yang menjelaskan
secara langsung keharaman benda-benda tersebut. Sedangkan khamar merupakan
ashl karena keharamannya dlpetik langsung dari al-Qur'An dan al-Hadits.
a Tentang definisi serta cara penggunaan masing-masing dalil ini' silahkan merujuk
'Abdul
tepaaifitab-t<itab Ushul al.Fiqh, misalnya tlmu lJsh1t al-Fiqh karangan ,WahAb
xn'"ttat, usr,ol al-Fiqh,karya Muhammad'Ab0 zahrah, Ush0l al-Fiqh karangan Khudhari
Bik dan lain sebagainya.
L0. Madzhab
Soal:
Dalam kehidupan beragama, istilah madzhab sudah lazim kita
dengar. Dan sudah n-renjldi kesepakatan bahwa dalam fiqh,
LU P:.p."q1.gul pada salah satu madzhab yang empat, yakni
Madzhab Hanafi, Maliki, Sydfi,i, dan Madihab Uanbati. Uat
ini berarti semua warga Nahdhiyytn diberi kebebasan untuk
mengikuti salah satu aturan yang berlaku dalam empat madzhab
tersebut. Lalu sebenarrlya, apakah yang dimaksud dengan
madzhab itu? Apakah memang ada kebebasan b erma dzh ab ? Dan
kenapa hanya empat madzhab yang rebih popurer dan diakui
oleh kalangan umat Islam?
Iawab:
Secara bahasa madzhab berarti jalan.
l.1)'
;'
(\ A c &tJlJ rr-Jl J^f r-.oi,. irk d u4tra,ori1ry . fue,Jf
" Mndzhnb adalah hukum dnlam b erbagai mnsalah y ang diambil, diy akini
dandtpiliholehparainnmmujtnhid."(Al-ldzA'ahal-Muhimmalu18)
(r"
"Asal dalam masalall ibadah adalah ta,abbud, tanpa perlu melihat
"tr
maknanya. Sedangkan asal dalam mu'amalah ('int'eraksi antara
sesama manusia) adalah memperhatikan maknanya (esensiflya).,,
(Al-MuwifaqAt fi Ush0l al-.dhkAm, juzlt,trai SOO)
Soal:
Di Indonesia pada khususnya, dan wiiayah Asia Tenggara pada
umumnya, dllambidang fiqh umat Islammengikuti madzhab
Imam SyAfi'i RA. Dalam hal ibadah ataupun mu'Amalah
madzhaL Sydft'iyyah selalu menjadi pedoman sehari-hari'
Siapakah sebenatnya Imam SyAfi'i RA itu? Dan siapakah para
tokoh golongan SyAfi'i ini? Lalu, apakah tmam BukhAr{ termasuk
salah seorang pengikut Imam SyAfi'i RA?
Jawab:
Nuna lengkap Imam SyAfi'i RA adalah Muhammadbin Idris
al- SyAfi'i. Beliau lahir pada tahun 150 H, bertepatan dengan
tahun wafatnya Imam Ab0 Hanifah, dan wafat di Mesir pada
tahun zO4H.Imam SyAfi'i RA adalah seorang mujtahid muthlaq
mustaqil. Selain ahli dalambidang fiqh, beliauiuga mahir dalam
Ilmu Hadits dan akidah. Tentang kea gungan dan keistimewaan
Imam SyAfi'i RA, Dr. Wahbah al-Zuhaili menyatakan:
WG.f*rbtla rt4st4r
)=-it&?,yit
(V1 r (.J*,.Y|./q-f 0t*,1t,t..ajyD
"Termasuk.kelompok ini (pengikut Madzhab Syfrfi,i) adalah
Mufuammad bin Isma' il al-Bukhhrt. s esungguhny a lteliau termasuk
salah satu kel.ompok pengikut lmam sydfri Di intara ulama yang
mengataknn bahwa lmam Bukhkrt termasuk kelompok SyAfi,iyyah
(al yh S y aikh T Aj u d din al
- S ubkt. B eli au m en g at akan,',, lm ain'B
ukhhrt
itu belajar agama pada al-Humaidf. Sed:angp11, al-Humaidt sendiri
lelaiar
agannl<epadalmam syaf't. Beliau jugauoaotit tin
g masuknya
Imam Bukhafi dalam kelompok syfrfi'tyyah, sebab Imim Bukh6r?
telah disebut dalam kitab Thabaqil *yfrfi,fiah.,, (Al_InshAf fi
BayAni
AsbAb al-Ikhtilif,76)
]awab:
Secara umumfladits itu ada tiga macam. Pertama,fladtts Shahtb
yaitulladits yang diriwayatkan oleh orang yang adil, punya daya
5 Yang dimaksud dengan fadhA'il al-a'mAl adalah setiap ketentuan yang tidak
berhubungan dengan akidah, talsir atau hukum, yakni Hadits-Hadits yang menjelaskan
tentang targhib wa tarhib (janji-janii dan ancaman Allah SWT).
'd6_r', rtrlil#'e
J$ \i,, ik r'u t, ;$;l*JG
rrlt-:i L;"r4) .
ri;u,!IA,i q'; 6yt d,* S(iat'sJ>rJl
(Y o \ ,..frL.,_l
"Para ulama ahli badlts dan lainnya sepakat bahwa Hadits Dha'if
dapat dijadiknn pedoman dalam masalahfadhk'il al-a'mill. Di antara
ulama yang mengatakannya adalah lmam Abmad bin flanbal, lbn
Mubkrak,dtuSufyan,al:Anbari,sertaulnmalainnya.(Baltlan)Adayang
merry atakan, bahwa mereka pernahbukata, " Apabiln knmi mer izo ay atkan
(fuadtts) menyangkut perkarahalal ataupun yang haram, makakami
akan berhati-hnti. Tapi apabila kami meriway atkan fotdtts tentang
fadhA' il
abA'mil, maka kami melonggarkannya." (Majm0' FatAwi wa
RasA'iI, 251)
(yo\ c
,lvuogi7fi> Jtstflr&i*...-fr |\+it.
" Sesungguhnya hadits dha'tf itu didahulukan dari pendapat
seseorang." (Majmu' Fatawi wa Rasa'iI,251)
Soal:
Secara kodrati, manusia di dunia ini terbagi menjadi dua
kelompokbesar. Ada yan g' dlim(pintar dan cerdas serha ahli dalam
bidang tertentu) dan ada 'awkm (yang kurang mengerti dan
memahami suatu permasalahan). Sudah tentu yang tidak paham
buhrh bantuan yang pintar. Di dalam literatur fiqh, hal itu dikenal
dengan istil ah taqltd atau ittibt' . Lalu apa yang dimaksud dengan
taqltd atauittibk'itu? Dan apa perbedaan antara keduanya?
7 Atas dasar syarat yang ketiga ini, maka perbuatan yang dilakukan sebetulnya bukan
semata-mata didasarkan pada Hadits tersebut. Hadits Dha'il hanya dijadikan sebuah
tanda yang mempunyai kemungkinan benar. Hadits tersebut diamalkan semata-mata
dalam rangka ihilyeth (berhati-hati dalam masalah agama).Karena sesuatu yang
mempunyai kemungkinan untuk disunnahkan, maka dalam rangka ihtiyAth, perbuatan
tersebut sunnah dilakukan. Dan dalam tangka ihilyeth pula, setiap sesuatu yang
dikhawatirkan menjadi perbuatan makruh, maka pekerjaan tersebut harus dimakruhkan.
Dengan begitu, mengamalkan Hadits Dha'if pada dasarnya untuk mengamalkan prinsip
ihtiyath, yang sudah pasti diakui oleh syara'.lihat.... Sayyid 'Alawi at-Maliki, Majml'
fatAwi Wa rasA'il ha|..250
(11 c \..){-\llt*,.r'Jt
"Taqltd adalah mengikuti pendapat orang lain tanpa mutgerti dalil
y ang digunakan atas keshahifuan pendapat tu sebut, walaupun meng etahui
tentang keshafuifoan hujj ah taql?d itu sendiri."B (Al-LAmadzhabilyah
Akhtharu Eid'ah Tuhaddid al- Syari'ah al-Islimiyyah, 69)
Taqld lnth*ttmrryaharam bagi seorang mujtahid *n wajib
bagi orang yang bukan mujtahid. Imam al-Suy"thi mengatakan:
" Or ang' frlim yang tidak sampai padn tingkntan ij tihnd, maka lrukumny a
iuzl,h.al443-4M)
Membebani' awfrm al-muslimtn (masyarakat kebanyakan)
dengan ijtihad sendiri-sendiri, jelas memberatkan dan mustahil.
Karena minat setiap orang padabidang-bidang ilmu pengetahuan
itu berbeda-beda. Sedangkan yang menekuni ilmu agama tidak
banyak. Bagi yang "tidak sempat" mempelajari ilmu agama, ia
harus bertanya dan mengikuti orang-orang yang Paham tentang
masalah agama.
AlQur'An sudah menyatakan agar ada sekelompok orang
yang menekuni ilmu agama, tidak perlu semuanya. Sehingga
mereka dapat memberikan fatwa kepada yang lainnya. A1lah SWT
berfirman:
]awab:
Secara bahasa,talfiq berarti melipat. Sedangkan yang dimaksud
dengan talfiq secara sy ar't adaTahmencampur-adukkan pendapat
seorang ulama dengan pendapat ulama yang lain, sehingga
tidak seorangpun dari mereka yang membenarkan perbuatan
yang dilakukan tersebut. Muhammad Amin al-Kurdi mengatakan:
({rEe)
I Atas dasar ini, maka sebenarnya talliq dimunculkan bukan untuk mengekang kebebasan
umal lslam untuk memilih madzhab. Bukan pula untuk melestarikan sikap pembelaan
dan fanatisme terhadap madzhab tertentu. Justru talfig ini dimunculkan dalam rangka
menjaga kebebasan bermadzhab agar tidak disalahpahami oleh sebagian orang.
1. Fardhu Wudhu'
Soal:
D a la m kitab S afin ah al -N a j frh dis eb utk an b ahwa f a r dhu w tt dhfl'
Iawab:
Ayat a1-Qur'6n yang menjelaskan tentang wudht' adalah:
(\ tv .V
frr cr.rl.u*. ) .:)'bt?\tk.C*ti:fi.\
"Hendaklah knlian memulai (pekerjann) sesuai dengan apfi yang
telsh dimulai oleh Allah SWT".1(Musnad Ahmad bin Hanbal,
11,47071)
1 Had?ts ini diriwayatkan oleh JAbir bin Abdd6h dalam permasalahan sa'i antara bukit Shafa
dan Marwa. Nabi SAW rnenganjukan unnt lslam untuk ikut urulan penyebutan yang terdapat
dalam al-Qur'An. Yakni terlebih dahulu menyebuikan Shafa sebelum Marwa. Sebagaimana
yang terdapat dalam ayat (Sesungguhnya bukit ShafA dan bukit Marwa itu merupakan
salah satu 4ari sekian banyak-syiar Allah SWT yang terdapat dimuka bumi ini).
2. Mengusap Ubun-Ubun
Soal:
Ketika mengusap kepala pada waktuberwudhCr', ada sebagian
orang yang melakukannya dengan mengusap ubun-ubr.rn saja,
tidak mengusap seluruh bagian kepaia. Adakah dalil yang
dijadikan pegangan perbuatan tersebut?
fawab:
Mengusap kepala merupakan salah satu fardhu wudh0'. Menurut
kalangan Sydfl'iyyahyang wajib diusap hanya sebagian kepala,
tidak seluruhnya. Dalam kitab al-Fiqh al-lsllmt wo Adillttttth
disebutkan:
(YTY
" Golongan Sy Afi' ryy ah mengafrknn bahwa y ang w ajib adnkh mmgusap
sebagian kEala, meskipun sehelni rambut yang adn pad-a batas kepala,
yaitu jikn rombut itr.t dibinrknn ke bawah makn tidnk melebihi batos
kq ala. " (Al-Fi qh al-Islimi wa Adillat uh, iuz l, hal 222)
3. Membasuh Kaki
Soal:
Ada sebagian kalangan yang mengatakan bahwa tidak wajib
membasuh kaki. Yang wajib har rya mengusapnya. Manakahyang
benar? Apakah kaki itu wajib dibasuh ataukah cukup dengan
diusap?
)awab:
Menurut madzhab Sylff i, yang wajib adalah membasuh kaki.
Karena itu tidak sahwudhCr'nya kalau hanya mengusap kaki
saj a. Dalam kitab S aftnah al-N aj dh diseb utkan:
76 Fiqh Tradision alis (l auab an P elba gai P ersoalen Keag amtan S ehnri-furi)
kumrLr dan istinsyAq (memasukksn air ke. dalom hidung) sebanyak
tiga kali. Membasuh w aj ahny a tiga kali. Kemr.dinn membazuh tanganny a
tign kali. LaltL mengusap kepalanya, dan membasuh kedua kaki
( sampai mata kakiny a) tiga knli" . S etelah itu S ayyidina' Alt RA b erkata,
Iawab:
Larangan ini berasal dari firman Allah SWT:
inilah p endap at y ang b enar dan ham s diikr.tti. Y akni p endap at y ang
disepakati oleh mayoritcts ulama tentang haramnya menyentuh
Iawab:
Menurut pendapat Imam Sydfi'iRA, menyentuh lain jenis yang
bukan mafu am itu membatalkan wudhO', b aik yang menyentuh
ataupun orang yang disentuh. Sebagaimana yang disebutkan
dalam kitab al-F iqh al- lvlanhaj i:
'#- tilt,jG .b'u{,Lii',fA rt eT: &141}j
\L'i{:r * si 1r;tk e +,ub 6T*T: i3:*3
(1f .f \ 6 c,**AIl a.ai!l;
(,6De.)
]awaban:
Niat merup akan infi dari setiap p ekerj aan. Seb ab, b aik tid aknya
pekerjaan itu tergantung pada niatnya. Sebagaimana sabda
Nabi Muhammad SAW:
,,
(\ t'J 6Jt^J
(
Y),si6y| Jq rff *Suir;!i
erbttatnn hany alah tergantung niatny a. D an setiap p erkarn
" S egala p
tergan-tung pada apa yang diniatknn." (Shahih al-Bukhiri [1])
Soal:
Sebelum membaca surat al-Fatihah pada raka'at pertama,
umumnya mushallt (orang yang mengerjakan shalat) membaca
do' a lftitLh. B agaimana sebetuhrya do' a lftitLfu @r sebut? Ap akah
bersumber dari Hadits Nabi Mulammad SAW? Dankapankah
disunnahkan?
]awab:
Do'a iftitfrfu-atau dalam istilahiain disebut dengan tawajiuh-
adalah do'a yang dibaca setelah Takbtratul krArn. Dalam persoalan
ini kebanyakan ulama fiqh mengatakanhukumnya adalah sunnah.
Kesunnahan ini didasarkanpada Lladits Nabi SAW:
S AW kemudian b er s ab da, " S ily a kngum p ada do' a y nng dib aca knr ena
pintu langit tubuka sebnb do' a tusebut" . Ibnu Llmnr RA berkata,,, S ej ak
saya mendengar sabda Rasulullah SAW itulah, aku tid{tk pernah
mening g alkan do' a t u sebut. " (Musnad Ahm ad b in Hanb al, [ 3499] )
or
aa
t#.{ #'t 6btit*:-;ilr$e dYr . zltiiJl e'lb
a aaa
(\o . ,-f \
A, u.r:Ir nall) . I4t # oi {tfui;r4
"Disunnahkan membaca tawaijuh (ifiitlb
ketika memulai sh-alat
fardhu dan shalat sunnah. Baik shnlat sendirinn, ataupun bagi imam
dnn mn' mnm (j ilcn b erj am|' ah), den g an sy ar at or an g itu b elum m emulai
membaca surat al-FAtifuh. tika is telahmembau al-FlfiW.h -padahal
in tshu bahw a basmalah mm.tp aknn baginn dari surat al-F Afifoth-qtau
membacs t a' fl'utnntdz, makn hilanglahkesrtnnahnn membaca tawai iuh
t er sehtt. Ketil<a itu, wang ter sebut tidnk usahkembali kgi untuk memb aca
Fiqh Trad ision alis (l awaban P elba gai P ersoalan Keagamaan S ehari-hai)
3. Membaca Tasbih dan Tahmid ketika Rukff, dan Suj0d
Soal:
Ketika melakukan ruko' dan sujod, disunnahkanmembaca tasbth
(kalimat su b@nallnD. Hanya saja, banyak orang yang menamb ah
dengantsbmtd (yaitubacaan wa btbamdih). Bagaiiana hukum
menambah bacaan tahmtd tersebut?
Jawab:
Membaca tssbih ketika ruk0' dan sujud memang sudah
kebiasaan Rastlullih sAW dalam shalat. Banyak Hadlts beliau
Iang menerangkan hal tersebut. Antara lain Hadits yang
diriwayatkan dari'Aisyah RA:
92 Fi qh Trad ision alis (| azu ab an P elb a g ai P er so alu n Keag amaan 5 ehan -hai)
Penjelasan-penjelasan di atas menunjukkan bahwa
membaca tasbth dan ditambah dengan pujian kepada Tuhan
memang dianjurkan oleh Allah SWT dan Rasul-Nya. Demikian
halnya, di dalam rukCr' dan sujud. Maka ketika kita dianjurkan
membaca tasbtfu, tentu juga disururahkan membaca ta@mtd
(pujian kepada Tuhan) di dalamnya. Seperti lafazlt,wabibamdihi.
Soal:
Bagaimana hukum membaca basmqlah (bismillAhirrLhma-
nirr ahtm) dalam Surat al-F dtihah ketika shalat? Dan kalau waj ib,
apakah harus dikeraskan bacaannya?
]awab:
Membaca Surat al-Fdtihah merupakan rukun shalat, baik
dalam shalat fardhu maupun shalat sunnah" Hal ini didasarkan
pada !{adits Nabi SAW:
Soal:
Pada saat menyebutkan nama Ras0lulldh SAW, kaum muslimin
menamb ahkan dengan kata s ay y idina. B a gatmana hukumnya
melafalkan sayyidina, khususnya ketika membaca Tasyahfutd
dalam shalat? Sebab ada yang mengatakan hal tersebut tidak
boleh dilakukan.
Jawab:
Kata-kata sayyidina seringkali digunakan oleh kaum muslimin,
baik ketika shaiat maupun di luar shalat. Hal itu termasuk
perbuatan yang sangat utama, karena merupakan salah satu
bentuk penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW. Syaikh
Ibrihim bin Muhammad al-BdjCrri menyatakan:
ii(lt f:
\ e ,t .D*Utr.rr,,) . ,/1!i!f,. iiti;)! jr\i
(\ ol cf
"Yang lebih utamg adnlah mengucapkan sayyidins (sebelum nsma
N abi S AW), knrena y ang lebih utama (durgan mengtupknn sayy idina)
adnlsh carn buadnb (busopan santun pada Nabi SAW)." (llisyiyah
al-Bijfiri, iuz I, hal, 156)
Pendapat ini didasarkan pada lladits Rasulullah SAW:
i#tGe!#y
"Janganlah kalisn mengucnpkan sayyidinn kepadaku di dallnm
shalat."
Dalam ilmu Sharraf, kata gayyid (13, ) berasal dari kalimatii kemudian wawu ditukar
kepada huruf ya menjadi 3ri setelah itu dua ya tersebUldi'-idgham-kan (dikumpulkan)
sehingga menjadi 3! .. Setffigga yang benar aaaah ,S'i#lkarena kata initah yang
merupakan akar kata dari kalimat sayyid.
Sayyid 'Alawi al-MAliki al-Hasani menambahkan, setidaknya ada empat alasan untuk
menolak pendapat yang melarang untuk menyebutkan saryidina ketika membaca shalawal
kepada Nabi SAW. Pertama, tidak ada keterangan secara jelas dan tegas, baik dalam al-
Qur'dn, al-Hadits maupun pendapat dari lmam yang empat, yang mengatakan bahwa
mengucapkan sayyidina itu membatalkan shalat. Kedua, orang yang mengatakan balal
tidak pernah memberikan dasar dan dalil hukumnya. Jadi hanya omongan kosong belaka.
Ketiga, tiga lmam madzhab (lmam l-[anafi; Maliki dan Sydfi'i) sepakal tenlang
disyari'atkannya menambah kala sayyidina ketika membaca shalawal pada Nabi SAW,
sebagai penghormatan dan sopan santun kepada beliau. Keempat, banyak ulama-ulama
]awab:
Ulama Sydfi'iyyah beqp endap at b ahwa hukum memb aca q unfit
pada shalat shubuh termasuk sunnah ab'Adh.4 Sebagaimana
dikatakan oleh Imam Nawawi dalam kitabnya al-Majmfi':
Soal:
Dalam tahiyyat ketika membaca illallLh, biasanya orang yang
shalat mengangkat jari telunjuknya" Adakah dasar hukumnya?
Lalu, apa hikmah yang dikandungnya?
s lni adalah do'a qunut yang diriwayatkan oleh Sayyidina Hasan bin 'Ali bin Abi Thalib.Dan
diriwayatkan oleh al-Nasi'i, Abi DAwud, lbn MAjah dan lainnya. Lihat .. Hasan Mulamnad
bin SAlim alKAt, al-TaqrirAt al-Sadidah Fi al-MasA'il al-Mufidah. hal... 243-244
Soal:
Salah satu kebiasaan yang sering kita lihat, setiap selesai salam
dalam shalat, orang-orang mengusap wajah dengan tangan
kanarrnya. Ba gaimanakah hukumnya?
fawab:
Setelah berdo'a, RasCrlullah SAW selalu mengusap wajahnya
dengan kedua tangannya. Dalam sebuah Hadits disebutkan:
9. Khusyff'dalam Shalat
Soal:
Fara ulama selalu menekankan agar kita mengerjakan shalat
dengan khusyu'. Apakah yang dimaksud dengan khusyu'itu?
Dan apa pula manfaatnya?
Fiqh Tradision alis (l azoaban P elbagai P ersoalan Keagamaan Sehai-hari) 105
Iawab:
KhusyCr' ketika melaksanakan shalat merupakan perkara yang
sangat penting, sebab ha1 itu merupakan tujuan utama dari shalat
yang kita kerjakan. Sesuai dengan Firman Aliah SWT:
(\ t c ^t1,s1;llilJr:t;:
" T unaiknnlah shalat untuk mengin gat-Kr.t. " (QS.ThAha, 14)
;;igg,a i,
(1A c oLir.-'.:lt vtf) .,-J;Jt
"D&lam istilah ahli hnkikat, khusytt' adalah patuh pada kebenaran.
Ada yang mengatakan bqhwakhusyu' adalah rasa takut yang terus-
menerus ads dalam hatL" (Kitab al-Ta'rifit, 98)
"-,'r)
.
rf
" Khusy f,i' dalam shnlat a dalah m eny atukai kons entr asi dnn b erp aling
dari selain Allah serta mu enungknn setnua y ang diucapknnny a, baik
bmrpa bauan al-Qur'An atuupun dzikir.' (Tafsir al-Khizin, ittzY,
hal 32)
i,C,yi;
C)W g:iJ { #,try9il&l, ;1r*jfoi
(Y1"f .l 6 r r$*li3eF Il uGy .'*9,
"Sesungguhnya khusyfi' dan menghndirknn hati dalam shalat , serta
tenangnya anggota (dan melaksanakan sesuai dengan syarat dan
rukunny n ) m uup aknn iman y an g s empurnn " ( Hikmah al-Tasyri
wa Falsafatuh, juz lI, hal Z9l
yr.i,l'iLr;1.
'
'&p ,ty, ;$!i r\#, it'& 4
tuittr,A j : f,!i #'N 6'+ vH oi\r.{ ;r$ i:;*tt
(\ 1 \ gr \ 6 e"p-rJl
;irrL-D . e+ltll
' Maka tidnk mungkin untuk mensy aratkan manusia agar menghndirkan
hati (khusyfi') dalam seluruh shalatnya. Karena tidak semua orang
mampu mengerjakannya, kecusli sedikit sekali orang yang mampu
melaksanafutnnnya. Ksrena itu, makn yang dnpat disyaratknn adalah
b a g aimana dnkm shalat itu b iss khu sy f.t' w alaup un hany a s e s ont s ai a.
"
(Ihya'Ultm al-Din, itzl, hal161)
Soal:
Sudah menjadi kebiasaan kaum muslimin, setelah melaksanakan
shalat mereka membaca wirid.Baik secara bersamaan maupun
sendirian. Apakah ada dasar hukumnya?
Jawab:
Setelah melakukan shalat memang dianjurkan untuk berdzikir
danberdo'a kepada Allah SWT, baik secara sendirian atau bersama-
sama. Sebagaimana Hadits riwayat Ibn'Abbis yang dikutip
dalam kitab Irsydd a1-Mu'minin:.
(\ V e4IUt qt fsJL!, Jt
" lbn'
Abbls mengataknn, " Sesunggulnty a mengerasknn bacaan dzikir
selessi melaksanaknn shalat
fardhu meruang p ernah dilaksankan pada
mssa Rasfilullih SAW . Dan ia mengataknn, " Saya telah mengetahui
{flrtDtiltitl
Berdasarkan Hadits Nabi Muhammad SAW:
' Diriway atkan dari' Aisy ah RA, belim bukata bahwa setelnh Rasfitutkh
SAW mnguwpknn salam (selesai shalat), maka beliau duduk sekednr
memb aca do' a, Alldln tmma. . . .dst.' . (Shahih Muslim [932] )
i,\?rrrrr,:uri*it[&d*rsrr;rUt'A|;,itilili'ol
(A . . ,f .\ 6 ,c!rf3 L,a>t-!l ni;Jl) . ;if"J! ,b,C qfitA.
" K&rena sesungguhny n bacaan istighfAr itu mengganti kekrrangan
Soal:
Sudah berlaku urnurn di masyarakat, setiap selesai shalat, satu
jamd'ah dengan jama'ah yang lainnya saling bersalaman. Itu
dilaksanakan pada shalat yang lima waktu atau sefiap shalat
berjama'ah semisal shalat tarawih. Adakah dasarnya?
]awab:
Bersalaman antar sesama muslim memang sangat dianjurkan
oleh Nabi SAW. Hal itu dimaksudkan agar persaudaraan Islam
semakin kuat dan persatuan umat Islam semakin kokoh. Salah
satubentuknya adalah anjuran untukbersalaman apabila bertemu.
Balkan jika ada saudara muslim yang datang daribepergian jauh,
misalnya habis melaksanakan ibadah haji, maka disunnahkan
juga saling berangkulan (rul Anaqah). Dalam sebuah Hadits, Nabi
MuhammadSAWbersabda:
'ut1
Pr*b,* qjb i.,W *
lur
araa.
ii: i6 Jd
iHriP).\frt'ot& ujj1i'ttor;,;';.*
' '
oW#*
(t,1 lV' ,;.r r*U
Fiqh Tradision alis $ atuaban Pelbagai Persoalan Keagamtan Sehai-hari) 113
"Diriwayatkan dari al-Barr|' bin'Azib, inberkata "Rssf,tlullLh SAW
b usabda " Tidaklah dua or ang lakilaki bertemu, kemudian keduanya
t74 Fiqh Ttadision alis ( I auaban PeIb agai Persoalan Keaganwan Sehai-han )
karena bepergian atau lainnya). Setelah shaiat, seakan-akan ia baru
datang danbertemu dengansaudaranya yang muslim. Maka
ketika itu dianj urkan untuk berj ab at tangan. Seb a gaimana yan g
diseb u tkan d a la m kttab Bt ghy ah al- Mu star sy idtn :
t
',$-:,U !#e,t t
itlt r.t ilt 4iA:.5 (:tu9
;#Ja$it;:r'r;L;iz>r* ,ya ak U ,y-'Si"At
. lJ tl J Y v--Y,
Fiqh Tradision alis (J moab an Pelb agai P ersoalan Keagatuan Sehari-hari) 115
12. Shalat )um'at dan Beberapa Amalan
Soal:
Ba gi seba gran kalangan, ritual shalat jum' at yang dilakukan masih
menyisakan beberapa persolan. Setelah shalat jum'at biasanya
diteruskan dengan membaca surat al-Ikhlish, surat a1-Falaq dan
surat al-Nis. Ada yang menyatakanperbuatan itu hukumnya tidak
sunnah. Bahkan ada seba gian kalangan yang masih beranggap an
bahwa shalat jum'at itu tidak wajib hukumnya. Benarkah
anggapan itu?
Iawaban:
Menjawab pertanyaan ini, ada baiknya kalau dimulai dari hukum
shalat jom'at itu sendiri. Al1ah SWT berfirman:
o o lt
( t r L^41;
flltttr.,i
"Wahai orang-orang yang beriman, apabila adzan (untuk melctkuknn)
shalat jum'at telah dikumandangkan, maka bersegualahknlian untuk
berdzikir kepada Allah (dzikrillah). Dan tinggalkanloh segala bentuk
jual beli." (QS. Ium'at,9)
?
J'
F $ e$*l!i
ei,,;iioali
.
i;i
i;i'u?3::iitiv;
ot}!i i;i'u7l::iJ ctlrl Ju
'air
t lt
;>tip
) t.l t t
,
|& f'arr3'1';;",
.€; A tiLd'.1i S$y# rt fb p6.
(1 \ t 6 r lljtll j"-iD'#;t'ga't
"f
"Parfl lllama mengatakan bahwa shalat jum'at itu muupaknn fardhu
'ain. Shslat jum'at roaiib bagi sunun orflng Islam yang telah baligh,
buaknl, dnn muqim, kealali ap abik adn udzur untuk mrning galkanny a.
Siapa saj a y ang meninggalkanny a tanpa ada alasan y ang dibenarknn,
mnkn iaberhaimendnpat sksa." (Tafsir al-Khf;zin, |uzlY,hal 91)
Soal:
Bagaimana hukumnya shalat qabhyy ah dan ba' diyy ah ium' at?
)awab:
-Sh,
lut surrnah q abliyy ah a dalah shala t s unnah yang dikerj akan
sebelum shalat fardhu. Sementara shalat sunnat ba'diyyah,
dikerjakan setelah shaiat fardhu. Karena stralat jum'at merupakan
shal4 fardhu, maka disururahkan iuga melakukan shalat q abliyy ah
d,xtba' diyyah. Ada banyak Hadits yang menjelaskan kesunnahan
ini. Di antaranya adalah sabda Ras0lulldh SAW kepada seorang
yang datang ke masjid pada saatbeliau sedang membaca khutbah:
Fiqh Tradision aiis (l azoaban P elba gai Persoalan Keagamaan Sehari-han) L19
. -Mgnanggapi Iladits ini, pakar lladits al-Syaukdni
menjeiaskan dalam kitab Na,l al-AwthLr:
,;il;r'r;ic'o( *iu'i4
"oi'f.'iit .Lw, .rtir |rY"
i
Ju t3 r.ii )*6 i.l e;*,!*A).*a{, qift;#j).L
aa/a
F iqh Tradision alis 0 azo ab an P elb a gai P er'soalan Keag amaan S eha i -han ) 127
"Diriwayatkan dari Abii Hurairah RA, beliau berkata bahwg
Rssfilulldh sAw basabda, "lika salah seorang d.ari knlinn shslat
jum'at mrka shslatlah empat raka'qt setelahnya;. (Shahih Muslim
lL4s7l)
Dalam Sunan al-Tirmidzi diseb utkan:
(7 ,f t e ,rr-t+ll Ci tJ.AD
"(Cabang) menerangkan tentang sunnah shnlat ium'at, setelah dan
sebelumnya. Sebelum dan setelah shnlat jum'at diwnnahknn melnkuknn
shnlat sunnah. Paling sedikit dua raka'at, sebelum dan sesudahnya.
D an y ang lebih s empurna, emp at r akn' at s eb elum dan s e su dahny a. "
(Al-Majmt', iuz IV, hal 9)
Maka menjadi jelas bahwa pada shalat jum'at juga
dianjurkan melakukan shalat sunnah sebelum dan setelah shalat,
sama haLnya seperti shalat dzuhur.
!awab:
Pa da awalnya, a dzan j um' at hanya dikumandangkan satu kali.
Yaitu ketika khatib duduk di atas mimbar. Itu berlangsung sejak
zaman Ras0lutlAh SAW sampai zaman Khalifah 'Umar bin
ICraththdb RA. Kemudian Khalifah 'Utsmdn bin 'AffAn RA
menambah satu adzanlagi sebelum khatit naik ke mimbar. Hal
ini beliau lakukan karena melihat manusia sudah mulai banyak
dan tempat tinggalnya berjauhan Sehingga dibutulrkan satu adzan
lagi unhrk memberi tahubahwa stnlatjum'athendak dilaksanakan'
Dalam kitab S habtLa I - B ukhar t dij ela skan:
ttlH,
li.'- "rrt[a
?i, e.tt
ia,y t
$;71 v *.:o6bl:.i,
. 1li' 'S iJt
iJt
;Yit;*;lr ;;L :t,i.jl;lf )t:$. o6irr
"+;.ir
(\ o r d,FIlel)
124 Fiqh Trad ision alis (J azu ab an P elb a g ai P erco alan Keag amaan S ehai -ha ri )
"Disunnahkan adznn dua kali untuk shalat shubuh, y akni sebelum faj ar
dan setelahtrya. likn hanya matgumandangknn satu kali, makn yang
utamn dilakuknn setelahfajar. Dan sunnnh dtu adznn untuk shnlat juniat.
Salnh wtun.ua setelnh khatib naikke mimbar dan yang lain sebelumnya."
(Fath al-Mu'in,1-5)
- t o'''
(\1o\1)oH}Jta.,
,satlttuiJt *i,{
"Dari 'Abdullhh bin Amr al-Sulamt, sesunggugnya ia mendengar
'lrbkdh bin Skriyah berkata, " Rasulullah SAW menasehati kami,
Soal:
Sebelum ktatib naik ke mimbar, a,Ja seseorang yangberdiri di depan
j amd'ah. Kemudian dia memb aca Ha dits yang memb
eritahukan
bahwa jamd'ah jum'at diharapkan tenang dan khusyO, ketika
k{rubah dibacakan Didengarkan dengan qeksama, janganberbica ra
sedikitpun. Kalau dia berbicara, maka dia tidak mendapatkan
pahala shalat jum'at. Itulah yang dikenal dengan bilallum,at
atau muraq qt. Bagaimanakah hukumnya?
]awab:
Perbuatan itu tidak tergolong bidah, sebab hal itu pemah dilakukan
L26 Fiqh Tradision alis (J azoab an P elba gai Persoalan Keagamtaan Sehti_hai)
,*,ir fflur q,* t *k,b'#, *
:#u, gqi
irii rig orili *. *yt r:r4,!1 .iir&L P.t-;rfi"it
* ; 1;r7l-l,A *:ir i,.;'aXi6) 6 +u.
ir
(\ A. - \ Vtgr,v.;#l;>tc lLt ,
"Menjadikan seorfing muraqqi atau bilal pada shnlat jum'at baru
dilakukan pflsca abad pertama hijriyah. Namun sesungguhnya,
Il.nsfllulkh SAW p ernnh menyuruh seseorang untuk meminta p erhntian
orang banyak agar menyimnkkhutbahbeliau di Minaketil<nhajiWadn' .
Inilah s ebenarny a hnkikat dnri muraq qi itu. S ehingga p elaksanaanny a,
sama seknli tidak dapat digolongkan sebagai bid'ah. Karena dalam
p eny ebutan ayat (y ang artiny a) " S esungguhny a Allah dan malaiknt-
Fiqh Tradision alis I azoaban P elb agai P ersoalan Keagamaan Sehai-hai ) 727
khutbah karenn mengandung perintah untuk diom dan tenang
menyimak khutbah." (Tanwir al-Qul0b fi Mu'imalati 'Allim
al-Ghuy0b ,179-180)
Jawab:
]umhur (mayoritas) ulama mengatakan bahwa sururah hukumnya
bagi seorang tJratib memegang tongkat dengan tangan kinnya
pada saat membaca khu$ah. Dijelaskan oleh Imam SyAfi'i RA di
dalamkitab al-Umm:
rahmnt kEadn belinu, dnn telnh sarnpai l(lrydn komi (beritn) balapa ketil<n
Rnsftlullfrl ; S AW b erkhutbah, b elinu b erp egang p adn tongkat. Ada y ang
mengataknn, belinu bukhutbah dengan memegang tongkat pmdek dan
anak panah. Semua benda-benda itu dijadikan tempat bertumpu
(p egangan). Al-Rabf mengabarknn dni lmnm Sy Afi' t dnri lbrAhtm, dnri
Soal:
Sudah menjadi kenyataan luas bahwa saat ini banyak berdiri
ma$id-masjid megah dan mentereng. Terutama di kota-kota besar.
Sebetulnya tujuan awalrrya baik, yaitu de mi sy i' ar Islam. Akan tetapi,
belakangan muncul percoalan yang cukup meresahkan ma syarakat.
Yakni adanya shalat jum'atyang didirikanlebih dari satu. Inilah
yang disebu t denganta' addud al-Jumri ah. Selap masjid mendirikan
stnlat jum'at secara bersamaan, meskipun jarak satu masjid dengal
yang lain saling berdekatan. Motifnya macam-macam. Ada yang
karena jumlah jamd'ah yang membludak,lalu lintas yang ramai
ataubahkan karena adanya perselisihan antar kelompok, partai
ataupun etnis. Bolehkah ta'addud al-lumu'ah tersebut?
Fr + kll
;
.t t
,t a
132 Fiqh Tradision alis (l atoab an P elba gai P ersoalan Kea ganuan Sehari-hari)
mereka memiliki beberapa masjid yang besar, maka di dalam masjid-
masjid tersebut tidak boleh didirikan shalat jum' at kecuali hanya pada
satu masjid saja. Dan (jikn ada lebih dari satu masjid yang mendiriknn
sh"alatjum'at, makn) shalat jum'at yang lebih dulu dilakukan setelah
tergelincirnya matahnri itulah shalat jum'at (yang sah). Kalau ado
masj id y an g di dal amny a di dir iknn shalat j um' at j u ga s et el ah it u, maka
tidak dianggap shalat jum'at. Danmerekawajib mengerjakan shalat
zhuhur empat raka'at." (Al-Umm, juzI, hal192)
ulnma m enafsirknn hal tu kep ada sulitny a b erkumpul di satu t emp at. "
(Nihiyah al-Muhtij, iuz II, hal 289)
Dapat disimpulkan bahwa selama masih memung-
kinkan, maka shalat j um'at harus didirikan dalam satu masjid.
Tidakboleh lebitu kecuali ada hal-hal lain yang menghendakinya.
Jawab:
Bulan Ramadhan adalah bulan penuh berkah, rahmat dan
maghfirah(ampunan). OIeh sebab itu, Nabi SAW menganjurkan
untuk memperbanyak iba dah.
b
iiw ay atknn dari Abir Hur air fih RA, b elinu b erknts, " Rnsfilullfh S AW
u s sb d.a, " B ar an g sinp a y ang b er ib a dnh p a dn bulan Rnmn dhan d en g an
@ilandnsi) iman dan penuh keikhlasan maka akan dinmpuni dosa-
dosanya yang telah lalu." (Shahih al-Bukhiri t17681)
'j:ra,K 'ae7€
a a aa a
'y"'; a
ak |^#
?\ox;i, Go'i'fr # ijd "r(--l i,"i,r
(\ \ o rn, \ c, IIJID'^gr;*t
" D ar i Y azt d b in Khu shaifah, " O r an - o r an g (kaum mu sl im in ) p a d a
I
masa'Umar melakukan shnlat tarffwth dibulan Raradhan 23 raka'at."
(Al-Muwaththa', juz I, hal LL5)
(Yrt ittcsuJt
" Mnyoitas ahli ilmu mengila'ti apa yang diituayatknn oleh Sayyidina
' ar,' Alt dnn s ahnb at- s ahab at N abi S AW tent an g shnl at T ar Aruth du n
Um
puluh raka' at. Ini juga merup nknn pendap at al-Tsauri, Ibn al-Mub dr ak,
dan lmam Sydfi't. Imam Syifi'iberkata, "lnilah yang aku jumpai di
negara kami Makkah. Mereka semua (penduduk Makkah) shalnt
tarazrrih sebanyak dun puluh raka'at." (Sunan al-Tirmidzi, [734])
'&ili;?'r A, * oi
e:rlt y;? *)? A'ft ytlr
c.rr> CFc) 8 r'i.b'e*" ok,
f l.',.lt,P o$t
(\ t-\t d.r uPg;l;llOtr e
" lmfrm lbn T aimiyy ah bukata dalam kitab F atLwA-ny a, "Telflh terbukti
bahwa sahnbqt Ubai bin Ka' ab menguj akan shnlat Ramndhnn bersama
orang-lrflng wakht itu sebany ak dua puhth rakn' at. Inlu menguj akan
witir tiga raka'at. Kemudinn mayoritas ulamn mengatakun bahwa itu
adalah sunnah. Karena pekerjaan itu dilaksrmakan di tengah-tengah
knum Muhfrjirin dnn Ansh1r, tupi tidak ada satupun di antars mereka
yang menentang atau melarang p ubuatan itu" . Dalam kitab Majmf|
F atilffi al-N aj diy ah dit uangknn t entan g j aw ab an Sy nkh' Ab dullAh b in
Mttfotmrutd bin ' Abdil W ahib tentang bilangan rc*n'at shalat T nriwth.
ln mengatnknn bahwa setelah shnkt 'Umfir mengtmpulknn mnnusin
untuk shalat bujamfr'ahkepada Ubay bin Ka'ab, makn sh.qlat merekn
kerjakan adalah duapuluhrakfr'at."'z flashhih Hadits Shalih al-
TarAwih' Isyrina Rak'ah, 13-L4l
Dan kalau melihat pada shalat tardwih yang dilaksanakan
di masjid al-flaram dan masjid Nabawi, temyata sejak dahulu
/ Di akhir pembahasannya, Syaikh lsmi'il bin Muhammad al-Anshdri menyimpulkan
beberapa hal. Di antaranya, peftama, [adits yang diriwayatkan oleh Yazid lbn Khushaifah
tentang shalal para sahabat sebanyak dua puluh tiga raka'at adalah Hadits Shahih.Tidak
ada alasan untuk menolaknya. Dan mayoritas ahli ilmu telah menerimanya.Kedua,
tidak ada pertentangan antara [adils 'A'isyah dengan hadits Yazid lbn Khushaifah.
Karena ketiga, Hadiis 'A'isyah tidak menjelaskan jenis shalat yang dikerjakan Nabi
SAW,apakah tarAwi! alaukah shalal yang lainnya. Sehingga tidak lerlulup kemungkinan
yang Nabi SAW lakukan adalah shalal sunnah mutlaq. Lihat....Syaikh lsma'il bin
Muhammad al-AnshAri, Tashih Shaht al-TarAwifi'lsyrin Rak'ah hal, 43
138 Fiqh Tradision alis (l azoaban PeIb agai Persoalan Keagamaan S ehai-hari )
hingga saat ini, shalat tarAwih selalu dikerjakan sebanyak 20
raka'at. Seba gaimana yang diceritakan oleh Syaikh Mu[ammad
'Ali al-Shab0ni mantan Guru Besar di Universi.tas Ummul Qurd
Makkkah al-Mukarramah. Ia menegaskan:
Fiqh T radis ion alis i I aru ab an P elb aga i P erso alan Keag a*a a n S ehari -hai) 139
Dari sini, jelas bahwa bilangan shalat tarAwih adalah 20
raka'at ditambah 3 raka'at untuk shalat witir. Dan itulah yang
seharusnya diikuti . KH. Bisyri Mustafa menyatakanbahwa secara
esensial melaksanakan shalat dua puluh rakaat itu berarti
mengamalkan Haditsnabi Muhammad SAW yang menjelaskan
keutamaan serta anjuran mengikuti jejak sahabat 'Umar RA.
(Risalah ljtihad danTaqlid,l5). Hadits yang dimaksud adalah:
ut ot.,
*: J?; j$ ,
lc, \1,
iv?nt &.\' Jt,- a:.e alll tf) LirJ> f
(foloSstS .Lll y) i: f 4rt*'u y.nuri,iiir
"D ari Hudzaifuh RA, ia b erkata, Rctsttlullkh S AW bersab da," lktLtilah
i
dua o r an g s e t el ah aku, y akni Ab B akr RA d an Umar R-4. " ( S un an
-
al-Tirmidzi, 3595)
iusa Hadits Nabi Muhammad SAW:
Dan )o
'V
nJ*ile bt*itris*,
a a aa ,' a
6u,#rli* P ;) Jui#r f
(\ Yf l frJ c d.-, W> ,p
-
"D ari lbn Umar, " S eorang laki-laki bertany a kepada Rasf.tlullih SAW
t entang shalat malnm. Moka N nbi S AW m enj aw ab, " Shalat mnl am itu
dua rakaat-dua raknat." (Shahih Muslim, 1239)
L42 Fiqh Tradision alis $ azoaban Pelbagai P ersoalan Kea gamaan Sehan-hai)
Lalu Bagaimana dengan shalat trtrfrwth yang dilakukan
secara berjamd'ah?Hal ini juga dibenarkan bahkan dihukumi
sunnah. Dalam kitab Sha@ih al-Bukhart dijelaskan:
den gan safli imam, niscny a itu lebih b rtgr.rs " . Lalu b elinu mengurnpulknn
mu ekn daryan seor ang imam, y akni sahabat Ubay bin Ka' ab. Kemudinn
satut malam berilatny a,kami dntang lngi ke mnsiid. Aang-orang sudnh
melnksanakan shalat tnrdwth den gan b ui ami' ah di b elaknng satu imam.
'Llmar berkata, "sebaik-baik bid'ah adalah ini. $hnlqt turAwth
d en g an b uj amA' ah).'( S hahih al-B ukhAri t 1 87 Ll )
Iawab:
Sejak awal, Nabi SAW membangun masjid dimaksudkan seb a gai
tempat ibadah (untuk menyembah Allah SWT). Dan juga sebagai
salah satubmfuk syi' arlslam.Karena ittlah semua bentt-rk perbuatan
yang mempr.rnyai makna penghambaan diri pada Allah SWT
serta mengandung syl' ar bLam sebaiknya dilaksanakan di masjid.
Karena di dalam masjid itu berkumpul orang-orang yang
menyucikan diri, ber-taqarrub (melakukan pendekatan diri)
kepada Ailah SWT. Sebagaimana firman-Nya:
SoaX:
Shalat adalah tiang agama dan merupakan rukun Islam yang
kedua setelah membaca dua kalimat syahadat. Namun demikian,
tidak jarang kaum muslimin meninggalkannya, baik disengaja
karena rnalas, ataupun tanpa disengaja, seperti tertidur dan
lupa. La1u, apakah shalat yang ditinggalkan tersebut wajib di-
qadhA' (diganti)?
fawab:
Mengerjakan shalat lima waktu merupakan kervajiban bagr setiap
orang mukallaf. Barang siapa yang sengaja meninggalkannya,
berarti dia berdosa besar. Kecuaii kalau meninggaikannya tidak
#v, # ,-rul rf
t ) ia
rJ;t*Jlg'2.-") .Wftlt|/ir{0
ta ,a^
ai.r (otY c
" D ari Anss bin MAlk, dni N abi S AW, b eliau b er sabda, " B ar ang siap a
yillq Wn (sehingga) mminggaknn shalat, makahendaklahin mengui aknn
shalat itu manaknla ia telshingat." (Shahih al-Bukhiri, [562])
150 Fiqh T radision alis ( | awab an P elb ag ai P er soala n Kea g an ua n S ehan _hari )
21-. Qadhi'Shalat untuk Orang yang Sudah Mati
Soal:
salah seorang keluarga si A meninggal dunia. selama 2 bulan
terakhir, dia-tidak mengerjakan shalat karena sakit. Lalu dia
berwasiat, kalau mati nanti supaya shalatrrya diqadh6' oleh ahli
warisnya. Bagaimana hukumnya mengqadha' shalat untuk
orang yang sudah mati?
)awab:
-Sn,
h t merup a ka n ib a dnh m afudhah, ya itu ib a dah yan^g dilakukan
seorang ham6a dengan langsung berhubungan deryan !ry Khiliq'
Maka, pertanggungjawabannya kepada Allah SWT secara
pribadi. Berkaitan dengan shalat yang pemah ditinggalkan oleh
fr*g yang mati, -aka tidak ada kewajlban.qadhfr'bagi ahli
warisnya. Demikian juga, mereka tidak berkewajiban menebusnya
dengan harta yang diting galkan si mayyit. Hanya saj a, seba gian
ularia Sydfi,iyyah berpendap at b ahwa shalat yang diting galkan
si mayyit Uoten aiqidha' oleh ahli warisnya, baik sebelum
meninggal dunia diaberwasiat atau tidak.
tr )i eit4r:ribttrba &:?rV(:tuu)
6'nF
p;';rt*,'j qt,./t9rr*-Jt P ^b #
*t * 1r;'i,r,Pi :rt6f f.*W, :?,trt *: q.
,*;,1,' uru .{ps 1b';hi'dl*;.'e oLa!,ixs
(Ytgr\6
"Barang sinpa yang msti dan punya tanggungan shalat, maka tidak
wajib qidna' Ain iemUayar tehusan (oleh ahli warisnya) . Dan dalsm
saiu p'enclapat seperti pendnpat segolongan muitnlr1d, blhruy shalot
ittt diqadhy karena adafotdttsriwayut Imam al-Bukhart dan lainnya.
]awab:
Menanggapi hal ini, ulama Sydfi'iyyah mengatakanboleh. Hal
ini didasarkanpada Hadits Nabi Mt,hammadSAW:
$
f, qb'.ytS * ttr S i rU', t ;16', qr,i:;ftTyi i,;
'€
i\f r; *Y 4"6\if;",r, t:)i, i' la'a;tu'of
libt6pt6p. c| rL;',pt*by, t e{s'ry
(\AlrrfiJ c"[r,-&f "r.,rf .rL.) "rl;:tl*Lti
152 Fiqh Trad isio n alis (
J aw ab an P elba g ai p e r s oal an Kea g ama a n S e hari -hai )
"Diriwayatknn dariZoidbinTsAbit RA, belinu berknta, " Kamipernah
kehmr berssma Nabi SAW. Ketika kami sampai di Baqi', ternyata
adn kubl,ffan bant. Lsh.t beliltr.r bertanyn tentangkuburan ittL. Sahabat
mrnj awab, y ang meninggal adqlnh seorang p er empuan. D an tuny ata
b elinu mengenalny a. Kemudian b elim b er sabda," Kerutp a
knlian tidsk
memberitihu skn h&l kemqtionnya?" Mereka meniawab, "Wqhfii
Rasfilullah, anda (waktu ittl sedang tidur Qailttlah (tidur sebentsr
sebelum waktu zhuhur) dan berpuass. Maka kami tidak ingin
meng ganggllmlt " . Rasf.thtllLh S AW menj aw ab, I angan" b egitu,
apabila ada orang meninggal di antsra knlian dsn aktt ada di sana,
maks hendaklah memberi tahu aku agar sku bisa menshnlatinya.
Knr ena shalatku mm,tp aknn r ahmst baginy a" . Lalu, b elinu mendntangi
kthuron itu dqn knmtpun berbsris di belakang belisu. Kemudian
belinu bertakbir empat knli Ghalst ienazah) untuknya." (Musnad
Ahmad bin Hanbal, [18633])
Ada dua hal yang bisa dipetik dari hadits tni. Pertama,
kebolehan melakukan shalat jenazah lebih dari satu kali. Ini bisa
dilihat, bahwa sahabat juga shalat jenazah bersama Nabi SAW'
Padahal, bisa dipasflkan, sahab at sudah melakukan shalat untuk
perempuan itu iebelumnya. Kedurt, mengerjakan shalat ie nazah
di atas-kuburan adalah boleh. Al-Shan'ani mengatakan:
Fiqh T radision alis (l auab an Pelb agai P ersoalan Keagamaan Sehai-hari) 153
23. Shalat Gha'ib
Soal:
Ketika seorang ulama besar dan karismatik dipanggil pulang
ke rohmatullAh, seluruh umat akan -eraia kehiiangan
panutannya. Sebagai rasa turut berduka dan belasungkawa,
kaum muslimin yang tidak sempat melakukan shalat j6nazah
secara langsung, biasanya melakukan shalat ghi,ib untuk
y.engantar kepulangan beliau kepangkuan Ilahi. Bagaimana
hukum melakukan shalat ghA'ib terse6ut?
Iawab:
s_halatgh6'ib adalah shalat jenazah yangjerraz;*rtya tidak berada
di hadapannya, tapi berada di tain tempat. nisi
ladi berada di
desa lain atlupun dinegara lain. NabiMulammadSAWpemah
melaksanakan shalat ghd'ib. Dikisahkan dalam sebuah Hadits:
154 Fiqh Tradision alis (l azoaban PeIb agai p ersoalan Keagamaan S ehayi-hei)
+rair
, a
F :&fur'ei" urlir * z)w)th4:frr
r'
uL)L'u
a , a / ,a a a a , ,
.
{;):t'c}.u5',; ** Pt r* kV V *,i
(t \ V..f \ s:'C
*ll)
JIJ vt(JtireetJl
" Kal an g an Sy Afi' ty y ah dan b any ak dar i ul amn flanb ali m emb ol el*nt
shalntgkfi'ib.(rulinilTelahtcrkktibo:ltu)aRnsAlrtlkhSAWmelaksanaknn
shalat ghi'ib untrtk Raja Najlsyl penguasa negui flabasyahketika
belinu mendengar knbar tentang kematiannya. Rasfilullilh SAW juga
melalotknn shslat ghf ib untukZaidbin Haritsah dnn la'far bin Abt
Thillib Radhiy allihu' nnhumn ketkn beliau mendengar bahwa keduany a
telah gugur sebagai syahid di Mu'tah (yakni nama daerah tempat
berkecamuknya peperflngan yang dahsyat. Di mana iumlah kaum
muslimin tidak seimbang dengan baln tentara Romawi)." (Al-Fiqh
al-Widhih min al-Kitib wa al-Sunnah, |uz l, ll.al 4171
C,gDE)
155 F iqh T radision alis (l ato aban P elb ag ai P er soal a n Ke a gamaan S ehari-hai )
ZAKAT
1. Tuiuan Zakal
Soal:
Zakatadalah salah satu Rukun Islamyanglima. Ia dibebankan
kepada orang-orang yang mampu untuk diberikan kepada orang-
orang yang membutuhkannya. Lalu apakah tujuan zakal?
fawab:
Zakat merupakan salah satu ibadah mkliyyah (yang berhubungan
dengan harta) yang dapat dijadikan jalan oleh seoranghamba untuk
mendekatkan dirinya kepada Sang KhAliq. DR. Muhammad Bakr
IsmA'il mengatakan:
rr3f rif ,y:r ? gy J,.:*t \, fr alu,i;r+it{;i
i6, i-,'^ri a.$i; *
wr+t; g=:at w, t e +k
^t|:'s r$t 7tb4:F Aq; ok o$rq.:t) *
al,ir
(\Y.A
"Diriwayatkan dari lbn 'Abbfrs RA bahwa Nabi SAW bersabda
kEada Mu'Adz bin labal ketika mengutusnya ke Yaman, "(Wahai
Mu'Adz) beritahukanlah kepada mereka bahwa Allah SWT
mewajibkan kepada mereka (untuk mengeluarkan) zakat, yang
diambil dari orang-orang kaya di antara mereka dan dibeikan kepada
orang-orangfakir di antara mereka." (Shahih al-BukhAri, [L308])
!awab:
Ayat yang menjelaskan tentang delapan golongan yang berhak
menerima zakat, terdapat pada QS. al-Taubah,60:
(1 . ctr.Jl) .W*bV
"Sesungguhnya zakat itu diberikan untuk orang-orang fakir, orang
miskin, pengurus yang mengumpulknn dan membagiknn znkat , orang-
orang mu'allaf (baru masuk lslam), budak mukatab, orang yang
bany ak hutangny fl, untuk sabilillhh, dnn untuk orang dalam p erj alanan.
Begitulah perintah Allah SWT. Dan Allsh Maha Mengetahui lagi
Maha Bij aksana." (QS. Al-Taubah, 50)
Soal:
Zakat adalah satu cara yang dilakukan oleh umat Islam untuk
mengentaskan kemiskinan. Namun biasanya yang diutamakan
adalah familinya yang tak mampu. Bagaimana hukumnya
memberikan zakat kepada famili (kerabat dekat)?
Jawab:
Islam merupakanbangunan agama yang sempurna. Ia datang
untuk mewujudkan kesejahteraan dan kemaslahatan manusia,
baik di dunia maupundi akhirat Olehkarena itu, Islam mengajarkan
umatnya untuk saling peduli satu dengan lainnya. Untuk
memenuhi cita-cita suci tersebut, disyari'at-kanlah zakat.
Sedangkan yang berhak menerim a zakat adalah fakir dan miskin
atau orangyang tidakmampu. Namunyang lebihutama adalah
memberikannya kepada kerabat dekat yang tidak dapat
mencukupi kebutuhan hidupnya. Disebutkan dalam al-Fiqh al-
Manhajt:
(\ Af 2 f, ( d+1. ,;*lii-) . *l
"Diriwayatkan dari Salmhn bin 'Amir RAberkata, Rasfilullfrh SAW
bersabda, "Zakat untuk orang miskin adalah sebagai sedekah (saja),
dan untuk kerabat ada dua (faedah); sedekah dan silaturuahim."
(Sunan Ibn MAiah, [1,834])
Soal:
Di kampung-kampung biasanya masyarakat memberikan
zakatny a kep a da kyai-kyai I an g g ar an ( guru n gaj i). Bagaimana
hukumnya?
jawab:
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa yang berhak
menerima zakat hanya terbatas pada delapan golongan saja.
Sementara yang iain tidakboleh menerimanya. f)emikian pula
dengan guru ngaji.Zakathanya dapat diberikan kepada guru
\!-hry
(ShahihitullLorang yang belajar al-eur,kn dan meigajarkannya.,,
al-BukhAd, t46391)
't 64 Fiqh Tradision alis ( | awaban p etbag ai p er soalan
Keaganuan S eluri-hari)
Dari sinilah, maka zakatbisa diberikan kepada guru ngaji
yang tidak mampu. lni wajar, karena umumnya para guru ngaji
itu kehiduparulya pas?asan. Waktunya banyak disfuukkan untuk
mengayomi dan mengajarkan alQulAn atau yang lainnya, sehingga
waktu untuk meneari nafkah tersita dengan tugas mulia itu.
Sebaliknya, guru ngaji yang sudah kaya raya atau kebutuhan
sehari-harinya sudah terpenuhi, tidak diperkenankan menerima
z.akaf.
Soal:
Untuk membiasakan siswa mengamalkan ajaran agama Islam,
biasanya s:kolah-sekolah mengharuskan para siswanya supaya
zakatfitrahnya dikumpulkan di sekoluh y*g dikoordinasi oleh
beberapa guru. Kemudian zakat tersebut diberikan di daerah-
daerah terpencil. Padahal daerah miskin itu bukan daerah
siswa-siswa itu tinggal. Lrilah yang sering disebut naql al-zakkt.
Dari sini,lalu timbul masalah, bagaimana memberikan zakat
di luar daerahnya?
fawab:
Tujuan diwajibkanny a zakat adalah memakmurkan kehidupan
rakyat miskin. Tentunya yang didahulukan adalah tetangga
terdekat. Sebab, mereka yang setiap hari menuai tawa dan mendera
sedihbersama. Kalau kita punya kesibukan, tentu tetanggalah
yang pertama kali datang.Jika kita ditimpa kemalangan, pastilah
tetangga yang terlebih dulu menghibumya. Maka, jika kita diberi
kenikmatan seharusnya tetangga pulalah yang pertama kali
merasakan. Ini sesuai dengan Hadits Nabi Mluhammad SAW:
( TEQ)
)awab:
Ada dua cara yang disepakati oleh jumhfir (mayoritas) ulama
untukmenentukan awal dan akhirpuasa. Yakni denganmelihat
bulan atau dengan menyempumakan hitungan bulan Sya'ban.
Sebagaimana yang dikatakan oleh DR Almad al-Syarb6slriseorang
dosen di Universitas al-Azhar Mesir.
.
d:;f ;-;L. ir* aw);a.tLt *,tA rw'#. ;-L; #ro aaa
"B erpuasalah kalian ap abila t elah melihnt bulan, dan b erbukalah (tidak
berpunsa) kalian apabila telah melihat bulan. N amun j ikn p andnnganmu
terhalang oleh awan, maka sempurnakan bulan Sya'bLn itu sampai
tiga puluh hnri." (Shahih al-BukhAri. 11776l\
'*if,h'& jnr
sr'rLlr:i:'\t e.,'# n yt *V
!;; ,F t:',y;"y, .rxlr i;; ,F t;,_#! J6 i6r'i
(l YVf r,r-, , grt.*Jf 6e.,a) .dStltU'J{5r1.j-hy
L70 Fiqh Tradision alis (l awaban Pelba gai P ersoalan Keagamaan Sehai-hari)
-
"D ari Ab duilAh bin' Umar RA, bahwa suatu ketikn Rasfilullfrh S AW
bercerita tentang bulan Ramndhnn. Rnsfil bersabda, " I anganlah kalian
berpuasa sehingga kamu seknlian melihat bulan, dan j anganlah knmu
berbuka (tidak berpuasa) sampai kamu melihat bulan. Namun jikn
pandanganmu tertutup mendung, maka perkirakanlah jumlah
hariny a. " (Shahih al-BukhAri, lL77 37)
8'{'r{'br *U, f
rltiu t2ir"?ttt'srt;
i,t *
*-i:;, ;14 ti3;l', *k' ;Lt
. J g.- i-ii,,i t'5 e | ;lfBf
(\ vA. 9i; c grt^Jl y) .'J;.Jfi7ib*,
i lbn' Llmar RA, dari N ab i S AW, b ahw a b eliau b er s ab da,'"
" D Ar **i
itu
adalah umat yang tidak dapat menulis dan berhitung. Satu bulan
ini". Maksudnya satu saat berjumlah dua puluh
seperti ini, seperti
sembilan dan pada waktu yang lain mencapai tiga puluh hnri."
(Shahih al-Bukhiri, [1780] )
]awab:
Ada beberapa kemungkinan orang yang meninggal dunia dan
belum mengganti puasanya . Pertama, orang tersebut meninggatkan
puasa karena udzur, kemudian ia meninggal sebelumiempat
menggantipuasanya. Misalrrya tidak ada waktu untuk mengqadhA,
puasanya. Seperti orang yang meninggal durLia pada pertengahan
puasa atau pada saat hari raya. Bisa juga karena sakit yang ia
def,tl tak kunjung sembuh hingga ajal menjemputnya. Keiua,
tidakberpuasa karena ada udzttr,tapi orang teriebui memiliki
kesempatan mengqadhA' puasanya, namunia tidak mengganti
puasa yang telah ditinggalkannya itu, baik karena malai atau
lainnya. orarrgtersebut tidak berpuasa tanpa ada alasan yang
\ettga,
dibenarkan kemudian ia meninggal dunia sebelum mengganti
puasanya itu.
Pada contoh yang pertama, orang tersebut tidak punya
kewajiban untuk mengganti puasanya. Sebab ia tidakberbuat
lalai atau meremehkan masalah agama. Pada contoh kedua, orang
itu mati dengan meninggalkan hutang puasa. Tentang puasa yang
ditinggalkanlya, maka ada beberapa pilihan ying dapat
dilakukan oleh ahli waris, atau familinya. Di antaranyi adalah
memberikan makanan kepada fakir miskin atau mengqadhA,
puasanya. Hukum ini juga berlaku pula pada kemungkinan yang
ketiga, sama saja ia memiliki kesempatan untuk-menggantl
puasanya ataupun tidak. Sebagaimana yang dikemukakan
Syaikh Nawawi al-Bantani dalam Nih|yah al-Zain:
a/aa/aaa/
-, / a
g'-Y, .,h.'rl,t'rl kS, *
D1 rl .
t ,|&.'j;l'rl iult
iu1, r$At,F'-vF t,i,i) u,
:!. o'iJG'.-
, ti yi
l9 q PYALt3[tujJlk
ai
;;',F. ^?
t
t :.n'l
*.4*;e
)J
LI
?
f.ai: d'#|j ;* ri t iy ;)r ifi l?;.d'6t tf
(\ lY,r,uJtlq ."4 eibiv yt'o6 i'
"Orang mati dan meninggalkn n)ong puasa Ramadhan, nadzar,
ataupun puasa kafarat, sedangknn ia belum sempat menggantinya,
seperti sakityang ia derita terusberkepanjangan dan sedikitharapan
untuk s embuh, at au in t erus melakukan p eri alanan mub ah (p u i alanan
yang tidak untuk maksiat) sampai ia mati. Maka orang itu tidak
perlu mengganti puasa yang ditinggalkannya, baik dengan Puasa
atau dengan membayar fidyah (makanan pokok). Sebab ia tidaklalai.
Tapi jika ia sengaja tidakberpuasa (tanpa sebab yang dibenarkan),
kemudian orang tersebut mati, baik sebelum sempat atau telah puny a
usaktu untuk mutgganti punsany a. Atau orang itu tidakberpuasa knr ena
ada alasan yang dibenarkan, kemudinn meninggal setelah in memiliki
kesempatan untuk mengqadha' puasanya, (dalam kedua masalah ini)
wali atau keluarga si mayyit harus memberikan satu mud makanan
pokok dnerahitu, setiap satuhari. Makanan itu diambilkan dari tirkah
(harta peninggalan) si mayit (dan diberiknn kepada para fakir miskin).
Apabila orang yang meninggal itu tidak memiliki harta, maka wali
tidak waj ib berpuasa atau membay ar fidy ah y ang diambil dnri har tany a
sendiri, tapi (perbuatan itu) disunnahkankepada siwali. Sesuai dengan
Hadits Nabi SAW, "Barang siapa yang mati, sedangkan ia punya
tanggungan pw$a, mnka waliny a boleh berpunsa untulctty a' " (NihAyah
al-Zain,l92l
3. TadArus al-Qur'in
Soal:
Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah, karena di
dalamnya terkandung beribu-ribu kebaikan. Tidak heran, pada
bulan ini semua umat Islam berlomba-lomba untuk mencari
kebaikan. Berbagai amalan ibadah dilakukan untuk mengisi
Fiqh Tradision alis ( | awaban P elbagai P ersoalan Keagamaan Sehnri-hari) 775
bulan ini. Dari amal yang sunnah sampai yang wajib. Di antara
amalan yang sering dilakukan adalah tadfrrus al-eur,An. pada
malam hari bulan Ramadhan, masjid-masjid di seluruh
Indonesia marak dengan bacaan-bacaan ayat-ayat suci
al-Qur'An. secara silih'berganti mereka melafalkan tcitam itatn.
Tidak jarang, bacaan tersebut disambungkan pada pengeras suara.
Semua itu dilakukan dengan satu harapan: berkah Ramadhan
yang telah dijanjikan Allah swr akan mereka raih. Bagaimanakah
hukum melakukan tadLrus tersebut
]awab:
Pada bulan Ramadhan, pahala amal kebaikan dilipatgandakan
oleh Allah swr. Karena itu Nabi sAW sangat rnenganjurkan
umai.nya untuk memperbanyak melaksanakan ibadah kepada
Allah SWT pada malam hari bulan Ramadhan. Dalam sebuah
Hadits, Nabi SAW bersabda:
Y
e , ty*JtJ":.-,) .QF'sfrfuqpiquf ot:n, rLl
(\ vrgr
176 Fiqh Tradision alis Q naaban P elba gai p ersoalan Kea gamaan S ehnri_hari)
"Yang dimaksud dengan qiydmRamadhdn (dalamHqdtts itu adalah)
mengisi dan memeriahkan molambulan Ramadhan dengan melakuknn
shalat atau membaca al-Qur'An." (Subul al-Salim, juzll,hal 173)
4. Lailah al-Qadr
Soal:
Pada malam bulan Ramadhan, khususnya pada sepuluh hari
yang terakhir, umat Islam sangat dianjurkan untuk memperbanyak
amal yang baik. Karena pada waktu itu terdapat satu malam yang
sangat mulia. Malam yang melebihi seribu bulan. Satu malam di
mana ibadah yang dilakukan oleh seorang hamba pahalanya
akan dilipatgandakan berpuluh-puluh, atau bahkan beratus-ratus
jawab:
Tentang apa yang disebut dengan Lailah al-Qadr, Allah SWT
telah menyebutkannya secara khusus dalam sur at al-Qadr. Ketika
menafsirkan surat ini, DR. Muhammad Bakr IsmA'il menjelaskan:
ogEe)
Soal:
Setelah melaksanakan haji, dan pulang ke rumahnya, jamaah
haji biasanya mengadakan syukuran atau yang disebut zualimntul
hajj. Apakah walimah itu ada dasar hukumnya?
]awab:
-Setelah
sampai ke rumah masing-masing, seorang jamaah haji
disunnahkan-mengadakan tasyakJaran, yatcri dengan menyembelih
sapi atau unta. sebagaimana yang disebutkan dalaml<rtab Al-Fiqh
al-Wkdhih:
\
6 ca;*Jl3 ./KJl U ebtr)l
oalD .*1 ,Vht* '"j:t
(1VYg'a
2.Haji Akbar
Soal:
jamA'ah haji diharuskan melakukan wuqfif di padang
*-yi
'Arafah. Karena wuqfif di padang Arafah adalair-merupakan
puncakdari ibadahhaji. Banyakfadhilah yang terdapat di dalamnya.
Ol9! itu, sangat dianjurkan
\arena -e.r,pe.brr.ryrk do,a, membica
istighfar serta amal ibadah lainnya. Sarah satu keistimewaan
]awab:
Tentang keistimewaan hari' Arafah, Rasfilullah SAW bersabda:
a- 0g
rbd Ll\b?or6,r:.r;llp*
'u ,6t'ul|r:?# hr ',#'ol'u ,FT
(Y t . t ps c
P f) ":'tbltlcii{;;<1*:t ry,
"Dari' Aisyah RA bahwa N abi S AW b*sab Ca, " Tidnk ada satu hariptm
di mana Allah SWT lebih banyak membebaskan hambanya dari api
neraka selainhari Arafah. Padahari itu Allah SWT membanggaknn
hnmb any a di dE an malaikat s er ay a b erfrmnn (lihatlah w ahai malaiknt )
apa yang dikehendaki hambaltu lni. " (Shahih Muslim , 124041)
( YA1 c irJl3Cl.:Lt J
"Dikatakan bahwa apabila hari Arafah itu bertepatan dengan hari
lum'at, maka dosa semua orang yang melaktrkan wuqirf pada hnri itu
akan diampuni." (Al-idhih fi Manisik al-Haj j wa al-umrah, 285)
(oY-o \
"Rasfilullkh SAW bersabda, "Hari yang paling utama adalah hari
'Arafah. lika hari Arafah itu bertepatan dengan hari
lum'at, makn
hal itu lebih utama dari tujuh puluh haji (yang wuqfifnya) tidak pada
hari[um'at" . fladits ini diriwayatknn oleh al-lmnm Abt al-Hasan Razin
bin Mu'hwiyah al: Abdart."l (Al-$:azhzh al-Awfar fi al-Hajj al-
Akbar,51-52)
Betapapun ada sebagian kalangan yang mengatakan
bahwahadits inidha'if akan tetapi masih dapat dijadikan hujjah.
Sedangkan penilaian sebagian orang yang mengatakan hadits
ini maudhu' dibantah oleh Syaikh al-Qari sebagaiberikut:
't\3"-/LW ,yu.'r4 ,L'*'UQs,tt r.ii i'r{
n6ai1 J,Jt tXi )
Hadits-ini juga disitir oleh syaikh AbO Bakr Syatha' datam kitab t'anah al-Thalibin,juz |,
hal 288
Soal:
Waktu melaksanakan ibadah haji merupakan kesempatan emas
bagi seorang tnuslim untuk melaksanakan ibadah sebanyak-
banyaknya. Beribadah di 'lpramain (Makkah dan Madinah)
mempunyai keutamaan yang lebih dari tempat-tempat lainnya.
Di sana terdapat banyak saksi dan bukti sejarah tentang
keagungan agama Islam. Makam RasfilullAh SAW merupakan
salah satu tempat di antara sekian banyak tempat mulii yang
terdapat di fuar amain Belum lengkap rasanya j ika seorang yang
melakukan ibadah haji jika ia tidak berziarahke makam Nabi
Muhammad SAW. Bagaimanakah hukum berziarah ke makam
Ras0lullAhSAW?
Iawab:
Berziarah ke makam Nabi Muhammad SAW adalah sunnah
hukumnya. Lebih-lebih bagi mereka yang sedang melaksanakan
ibadah haji. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah Hadits,
Nabi Muhammad SAW:
ol'$;i
!, eb'ok grq:Ii;t: bk'tt:l': e* i
g,Lilt"rJlolj-, .yqijtiuc;* o'i:1
irrl."-.rr
4. Shalat di Raudhah
Soal:
Di kota Madinah, ada banyak tempat yang memiliki fadhilah
(keutamaan) apabila seseorang melakukan ibadah di tempat itu.
Di antara tempat-tempat tersebut a dalahRaudhah Nabi SAW. Oleh
fawab:
Secara bahasa Raudhahberarti kebun atau taman. Sedangkan
yang dimaksud Raudhah di sini adalah suatu tempat yang berada
di antara mimbardan makamNabiMuhammad SAW. Tempat
ini seialu digunakan oleh Nabi SAW untuk melakukan shalat
sampai akhir hayat beliau. Nabi SAW bersabda:
'#(,'{-.|;r'ht ,k lt J:;;itt .i$ vf.ir p 4,r
c,!+.- # -tll&*,) . oria..ir ,r6.t'ub'irtS,S-br rt-,p
1r ir rr.,
"Dari Abt Sa-td al-Khudri ia berkata, "Rasulullah SAW
^o
bersabda,
"Tempat yang adn di antarakubur dan mimbarku ini adalah Raudhah
(kebun) di antara beberapa kebun sLtrga." (Musnad Ahmad bin
Hanbal [1LL85])
Karena tempat ini sangat istimewa, maka seseorang
disunnahkan untuk selalu beribadah dan shalat diRaudhahNabi
Muf;ammad SAW. Dalam kitab al-Haj j Wa al: Lhnraft disebutkan:
(YYV c ortnl l#
"Seorang muslim yang sedang berziarah ke Msdinah, selama dia
berada di Madinah, seyogianya selalu melakanaknn shnlat limn waktu
di masjid Nabi SAW dan berniat itikaf setiap dia memasuki masjid
Nabi SAW. Dia juga dianjurkan untuk mendatangi Raudhah dan
memperbanyak shalat dan do'a di sana. Karena ada fuadtts yang
diriwayatkan oleh Imam Bukhhri dan Muslim dari RasAiluUAh iAW,
bahwa beliau bersabda, "Tempat yang ada di antara kuburku dan.
mintbarku ini adalah Raudhah (kebun) di antarabebuapa kebltn surgA" .
Seseorang juga dianjurkan untukberdo'a di dEan mimbar Nabi SAW.
S esuni dengan sab da N abi S AW, " Mimbarku ini b er adn di at as t el a g aku. "
Soal:
Sebagian jamA'ah haji ada yang menggunakan kesempatan
berziarah ke Madinah untuk melaksanakan shalat selama empat
puluh kali secara berturut-turut di masjid Nabawi. Amaliah ini
lebih kita kenal dengan s t:tlah Shakt Arba' tn. Bagaimanak ah Shalat
Arba'in itu? Adakah tuntunan Nabi Muhammad SAW?
Jawab:
Untuk menjawab pertanyaan ini, ada baiknya kalau melihat
hadits Nabi SAW, yang menjelaskan keutamaan tiga masjid yang
mempunyai sejarah besar dalam Islam, yakni masjid al-HarAm,
masjib Nabawi serta masjid al-AqshA. Nabi SAWbersabda:
" D ar i Ab ir RA, b ahw a Ras filull hh S AW b er s ab da, " Mel akukan shal at
I
satu kali di Masjidku ini lebih utama dari shalat seribu kali di tempat
lain, kecuali Masjid al-Haram. Dan melakukan shalat satu kali di
Masjidil Haram lebih utama dari pada melakukan shalat seratus ribu
kali di tempat lainnya." (Musnad Ahmad bin Hanballl4l6T))
Dari lladits ini terlihat jelas bahwa melakukan ibadah
di dua masjid tersebut memiliki keutamaan yang sangatbesar.
Karena ifu , para ulama sangat menganjurkan orang yang sedang
melakukan ibadah haji, sebisa mungkin untuk memperbanyak
melaksanakan ibadah di masjid tersebut. Al-Imam al-Rabbani Ya\ya
bin Syarf al-Nawawi menjelaskan:
(,6ER)
196 Fiqh Tradision alis ( | awaban P elbagai P er soalan Ken gamaan S ehari-hari)
SEPUTAR PENGHORMATAN
KEPADA IENAZAH
Soal:
Bagaimana hukum menangisi seseorang yang telah meninggal
dunia (wafat)?
]awab:
Menangis adalah fitrah manusia ketika mengalami kesedihan
dan duka cita. Demikian juga pada saat ditinggal seseorang,
terutama yang paling dihormati, disayangi dan dicintai, maka
wajar jika kesedihan akanmenjelaga jiwa. Olehsebab itu, agama
mentolerir hal tersebut. DR. Mu[ammad Bakr Ism6'il berkata:
menj aw ab, " S e nmgguhny a mata bisa mengalirknn air mat o dfin hati
bisa susah. Dan kami tidak mengeluarkan knta-knta yang dimurkni
Tltfutn kami. Andni kata Allah SWT buknn Dzat y ang selahL menepati
janji, dan yang (datang) kerudan ikut pada ynng pertama, niscayn
menjumpaimu wahai lbrAhtu RA lebih utama dari yang kami
temukon. S estLngguhny a kami se dih sebab b erpisah denganmu wahni
Ibrlhfu p4." (Sunan Ibn Majah [L578])
Ras0lull6h SAW juga menangis keflka berziarah ke makam
ibundanya. Dalam sebuah Hadits disebutkan:
(\ Y \ Y g;t*Jt
"Diriwnyatknn dari lbn Mas'f.rd RA bahwa Nabi SAW bersabda,
"Bukan termasuk golongnnku seseorang yang (menangis sambil)
memukul pipiny a, muobek bajunya dnn menl erit sE ati y ang dilakuknn
0 r an g - or an g j ahihy y ah. " ( S hahih al- B ukh iri, 1121211
Soal:
Bagaimanakah hukumnya membakar dupa unhrk mengharumkan
fubuhmapt?
itp i$q
'j.!"Lt |*Lr tit *'u.t dt< Jtt i6 *
'
& !,"i ;' t€r- ott $k ii'J e
l\r t'Lki;Ou
(t\At frJc /.-,. W>
'{'l{tkt
"Dari NAfi' ifr berkata, "Apabila lbn'tlmar mengukup mnyit, maka
in menguktpnya dengan uluwwah yang tidnk dihnlusksn dan dengan
kapur barus yang dicampurkan dengan uluwwah. Kemudian ia
b erknta, " lnilah car a y ang dilnkuknn Rnsf.tlullLh S AW letika m en gttkup
Soal:
Sucl ah menj adi tra ciisi di masyara ka t, ap abila mengiringi jena zah
menuju pemakaman, mereka membaca kalimat tah_lil (lA' iliha
illallilfi . Ba gaimanakah hukumnya ?
Fiqh Trad ision alis (I aaaban Pelba gai P ersoalan Keagamaan S ehari-hari) 20'\
fawab:
Tradisi seperti itu sebenarnya sudah berlangsung lama. Dan
amalan tersebut tidak dilarang dalam agama. Sebab selain berisi
kebaikan dengan berdzikir kepada Allah SWT, perbuatan itu
tentu lebih baik dari pada berbicara masalah duniawi dalam
suasana berkabung. Sebagaimana yang disebutkan oleh Syaikh
Mufoamm a d b in'Alan al-Shid diqi dalam kitabnya, al - F rltfifuAt
al-Rabbfrniyynh:
Soal:
Di seb agian kalangan dalam ma syaraka t kita, ada kecenderlrngan
untuk menguburkan mayit dengan menggunakan peti. Mayrt tidak
)awab:
Manusia merupakan makhluk Allah SWT yang paling mulia dan
terhormat. Allah SWT b erfirman:
(V. . "l-,-Yr; ;i
(QS.
" S ung gnh telah ksmi mulisktm anctk ut u.t keturunan Adnm."
Al-IsrA',70)
"19?'6:
Kemuliaan in: tetap ada, baik ketika manusia itu masih
hidup ataupun setelah ia meninggal dunia. Sebagai salah satu
bentuk penghormatan itu adalah kewajiban rmtuk menguburkan
jenazah. Pemakaman itu juga untuk menyadarkan manusia a gar
selalu ingat pada asal usul kejadiannya. Manusia dari tanah
dan akan kembali lagi ke tanah. Karena itu, disunnahkan untuk
menyentuhkan mayit ke tanah agar nampak nyata bahwa ia
telah kembali ke tanah. Maka makruh hukumnya membuat
penghalang antara mayi.t dan tanah. DR. Wahbah al-Zuhaili
menjelaskan:
(\ o t ryJlt-G;
"Dimakruhknn membuat alas,bantal atau petiyang tidak dibutul*an
di dalam kuburan karata pubuatan itu termasuk membuang-buang
harta secara p ercuma. Hukum makruh ini berlaku jika barang-barang
tersebut tidak dibelanjaknn dnriharta mahjitr 'alayh (harta orang-orang
y ang ada di bawah p engau)asan seseor ang). l ika digunakan dari har t a
orang itu, hukumnya menjadi haram. Di antara keistimewaan para
NabLadalah, tidak dimakruhkan untuk memberiknn alas pada kubur
merekn, knrena merekn selalu hidup dalam kuburnya. Namun, jika
peti sangat dibutuhkan untuk proses penguburan, misalnya karena
tanahnya terlalu gembur atau semacamnya, maka tidak makruh
m en g gun akan p eti mtt i " " (N ih Ayah al-Zain, LS 4\
Soal:
Adzan merupakan salah satu perbuatan yang dianjurkan oleh
agama. Karena di dalam a dzan ada manfaat yang sangat besar,
serta terkandung syi'ar agama Islam. Ketika akan melaksanakan
shalat, adzandikumandangkan sebagai tanda masuknya waktu
shaiat. Dan salah satu kebiasaan yang berlaku di masyarakat
adalah adzan setelah mayit diletakkan dalam kuburan.
Bagaimanakah hukum adzan tersebut?
fawab:
Dalam hal ini pendapat ulama terbagi menjadi dua bagian. Ada
yang mengatakan sunnah, dan ada yang berpendapat tidak.
Pendapat yang mengatakan bahwa adzrr itu sunnah karena
disamakan pada adzan dan iqamah ketika anak baru lahir ke
dunia. Sedangkan pendapat yang mengatakan tidak sunnah,
mendasarkan pada aturan bahwa untuk menetapkan suatu
perbuatan itu dihukumi sunnah, harus ada dalil yang
mensunnahkannya. Padahal adzan dan iqamah sewaktu
meletakkan mayit di kuburan tidak ada dalilnya. Sebagaimana
disebutkan dalam kltab l' knah al-Thhlibin disebutkan:
'*'&Itis] ,*.*.1)t
*jfr, l, g.r4'i!|tti
g'ef r,|i*'!ii$ l$) *?'hLt p't #h, rv ht J'i',
J";4liiitr, ii?J,;lr'#. * &tby tif Y; r? U;
jl Jr i'fr kt ij';, oif 4 {ulit orili qS"i"r
.1 t.,
J'J ;rY:J
0)
tl,I 'i4tAKtEtur
c+-iv! tii 'oy'A ;p.s .W g-iit A Kt6fur jl
i{t
I
,l
;:;i
L:FJ6, l' 1tt\i! {o}i'oritri }}rt 4 *Aot
(\ lr Jvut'.rrri L,l.1).*tAtrt:hi*r]*1/"'F i'
"Bentuk adzan yang ketiga adalah rtdzan yang dilakr.tkan setelah
meletakkan may it dslam kubr.Lran . P ubuatan ini tidak p ernah sda dnlil
khrlsrrs yang datang dnri Rasf.tlullnh SAW. Tapi al-Ashbaht berkata,
" D alam hal ih.t say a tidnk menjump ai sebtLcrhkhnbar stau atsar keruali
6. Talqin
Soal:
Apabila ada orang yang akan meninggal dunia, para keiuarga
atau orang yang hadir di tempat itu membimbing orang yang
sedang sakaril al-maut itu agar mengucapkan kalimat tauhid.
Hal ini juga dilakukan ketika baru menguburkan mayit. Mereka
membaca bacaan-bacaan yang dimaksudkan untuk menuntun
mayyit di dalam kubur agar dapat menjawab pertanyaan malaikat
Munkar danNaldr. Inilahyang disebut dengantalqiru Bagaimanakah
hukum talqin tersebut? Apakah dibenarkan dalam Islam?
Jawab:
Para ulama membagi dua bentuk talqin. Yakni talqirr yang
dilakukan pada saat sskaril al-maut. Kedua adalah talqinyang
dikerjakan pada saat pemakaman jenazah. Kedua jenis taiqin
ini tidak bertentangan dengan syari'a t Islam, bahkan dianjurkan
oleh Nabi SAW. Mengenai bentuk taiqin pada orang yang akan
meninggal dunia, Imam Nawawi menuturkan dalam Faffitnt
gl-Imdm al-Naznarnt:
208 Fiqh Tradision alis ( | awab an P elba gai Persoala n Keag amaan Sehari -hari )
# G*ilk },r'r1tiy W # F|;s
: tg nfri;hz, ",-;i,,t r'hr lt iitl iu; t:A' #,
rrrt i) .r;^*i, i"lt .'&'t;r'?itt * lti?'riLJ
(Ar rgjy'l gtrYl
"f
"Mentalqtn @embimbing untttk membaca kalimat tauhid) orang
yang akan meninggal dunin sebelum nafnsnya sampai di tenggoroknn
itu disunnqhkrm. Berdasarksn Hadtts yang terdnpat dnlam Shabth
Mttslim dnn lairurya, "Talqtnknnlah orang yang aknn mati di antara
kamu rl.engan ucap&n lA 'ilLha illa AilAh" . Sekelompok sahabat Imam
Sylfi'tmengnnjurkan (agar bacaan tersebut) ditambah dengan ucapan
Mufotmmad al-Ras{ilulldh ShsllallLhu' Alaihi ws Sallam. N amun
mayoritas ulama mmgataknn tidak peilu ditambah dengan bacasn
tersebut." (Fatiwi al-ImAm al-Nawawi, 83)
Orang yang berado dolam kubur pasti mendengar apa yang kamtt
u capkan, namun mer eko tidak dapat menj awabny a. KemtLdian orang
(
21.4 Fiqh T rad ision alis ( | aw ab an P elb a g ai P erso alan Kea g amaan S ehari -hay i )
Kata mati tersebut adalah metaforis dari hati mereka yang
mati. Dengan demikian dapat dipahamibahwa orang yangberiman
itu di dalam kuburbisa mendengar suara orang yang membimbing
talqin tersebut dengan kekuasaan Aliah SWT. Hal ini dapat
dipirkokoh dengan kebiasaan RasCrtutiAh SAW apabil aberziarah
ke kuburan seialu mengucaPkan salam. Seandainya ahli kubur
tidak mendengar salam Ras0luliAh SAW, tentu RasfilullAh SAW
melakukan sesuatu yang sia-sia, dan itu tidak mungktn- W ailAhu
A'lam.
Dari paparan ini, maka pelaksanaan talqin itu tidak
bertentangan dengan ajaran agama bahkan sangat dianjurkan
(sunnah). Baik dilakukan pada saat seseorang menjemput
ajalnya, atau pada saat mayit telah dimakamkan.
7. Ziatah Kubur
Soal:
Pada malam Jum'at atau siang hari, lazimnya masyarakat
melakukan ziaralf'kubur. Mereka berziarah ke makam leluhur
dan sanakkerabat yang telah lebih dahulu meninggalkannya.
Berbagaikegiatanmereka lakukan di sanaseperti mernbaca alQur'dn,
dzlkii, ataupun tahliI. Bagaimanakah hukum ziarah kubur
tersebut? Apa pula manfaat dan kegunaannya?
Jawab:
Pada masa awal islam, RasCrlull6h SAW memang melarang umat
Islam untuk melakukan ziarah kubur. Hal ini dimaksudkan untuk
menjaga akidah umat Islam. Ras0luliAh SAW khawatir kalau
ziarahkubur diperbolehkan, umat Islam akan percaya dan
menjadi penyembah kuburan' Setelah akidah umat Islam kuat,
dan tidak ada kekhawatiran untuk berbuat syirik, RasfrlullAh
SAW membolehkan para sahabatnya untuk meiakukan ziarah
kubur. Karena ziarah kubur dapat membantu orang yang hidup
mengingat saat kematiannya. Ras0lulah SAW bersabda:
{-:;te,f it
Ai$;li }{rU|*ibfu nr'r',h',
*?nk s;Wt;,er\i ,jirt: tb. qu';b... (:ll
(l L rfY e, q*i.ijl.rr,(l g:t*Jl) . el
"Beliau ditanya tentang berziarahke maknm para wali pada waktu
tertentu dengan melakukan perjalanan khusus ke makam mereka.
Beliau menjawab, berziarahke makam para wali adalah ibadah yang
disunnahknn. Demikian pula dengan perjalanan ke makam mereka."
(Al-FatAwi al-KubrA al-Fiqhiyyah, juz II, hal24)
Iawab:
Para-ulama mengatakan bahwa hukumnya menyiram air bunga
atau harum-haruman di atas kuburan adalah sunnah. Sebagaimana
yang dikatakan oleh Imam Nawawi al-Bantarri dalam karangan
beliau N ihky ah al- Zain:
Jawab:
Mengenai hal ini, terdapat beberapa pendapat yang berbeda.
Semuanya bertujuan untuk mengagungkan dan mensucikan
Allah SWT, walaupun dalam penerapannya berbeda. Yang satu
melarang sementara yang lain memperbolehkannya:
'rl',o-
(rrar
YY'J2-,7 f't ,Jl'ill' rt;-J t;fr
9
,Ja-.*..,Il,,Fr -Jt) .1dtf;A;*tr'iflr , ?t*;r
(\ 1 .r tlr"Jl J IJI-JT
" Saya berpendapat bahwa pada sebagian perknra yang tersebut di atas
itu (membuat cungkup dan menyalakanlampu) ada gunanyabagi para
penzinrah kubur yaitu mu ekn bisa bernaung di bawah bangunnn ter s ebut
dan merekabisa mendapatknn penerangan dari sinar lampu dan lilin
guna menjaga diri para pengganggujuga untuk mrng:hindrr dari
terperosokke lubang. Hanya saja semta itu adnlahboleh." (Al-Masi'il
al-Muntakhabah fi al-Risilah wa al-Wasilah, 19)
Di samping itu, makam ulama merupakan salah satu syi'ar
AllahSWT dibumi yangharus dihormati dan diagungkan. Firman
Allah SWT:
. 7N,,s p'u t#9
ltiu;ti ;j
' Maka barang siapa y ang memuliakan syi' ar Allah, mnka itu termasuk
bagian dari ketaqzaaan hati." (QS. Al-Hajj, 6l
Soal:
Sudahmenjad- kebiasaan dimasyarakat, jika ada keluarga ytrrg
meninggal dunia, mereka berkumpul di rumah duka untuk
mendoakan orang yang meninggal dunia tersebut. Kegiatan ini
lebih dikenal oleh masyarakat dengan istilah tahlillan. Bagaimana
hukum melaksanakan kegiatan tersebut sebab Ras0lull6h SAW
tidak p emah mengaj arkannya?
Jawab:
Pertama-tama yang harus ditegaskan adalah, tidak semua
perbuatan yang tidak dikerjakan pada masa Ras0lullAh SAW
itu dilarang. Fakta sudah berbicara bahwa ada banyak hai yang
tidak ada di masa RasfilullAh SAW, tetapi dikerjakan oleh para
sahabat dan tAbi'in kemudian diyakini olehumat Islamsebagai
suatu kebenaran. Misalnya pelaksananaan shalat TarAwih
secara berjamaah sebulan penuh, mendirikan shalat Jum'at lebih
dari dua tempat dalam satu desa, mengumpulkan al-Qur'An
dalam satu mushaf, adzan pertama pada hari jum'at dan lain
sebagainya. Semua perbuatan tersebut tidak pemah dilaksanakan
pada masa Nabi Muhammad SAW namun dilakukan oleh
generasi setelah nabi SAW karena memang tidak bertentangan
dengan perinsip dan inti ajaran Islam.
,t:* 1'
* ,).t;.JII Lt:,
(..
i.f'lJ, d a
)s,..i1lr
rst
225 Fiqh Tradision alis (l awaban P elbagai Perso alan Keagamaan Sehari-lui)
"Yang dimaskud ma'tam adalah kumpulan orang yang biasanya
semakin menambah kesedihan." (al-Munjid, 2)
Soal:
Ada sebagian masyarakat melakukan ibadah atau perbuatan
baik dengan niat mengirimkan pahala perbuatan tersebut
kepada seseorang yang telah meninggal dunia. Apakah hal tersebut
diperbolehkan? Dan Benarkah hadiah pahala yang dikirimkan
kepada orang mati itu akan sampai kepada orang yang dimaksud?
]awab:
Mengenai masalah mendo'akan serta menghadiahkan pahala
kepada orang yang meninggal dunia, mayoritas ulama menyatakan
pahala perbuatan baik yang ia ker jakan kepada orang lain, baik berupa
shalat, puasa, haji, shadaqah, bacaan al-Qur'kn atau semua bentuk
perbuatan baiklainnya, dan pahala perbuatan tersebut sampaikepada
mayit dan memberi manfaat kepada mayit tersebut menurut ulama
Ahlussunnah. " (Nail Al-AwthA r, iuz IV, hal 1,42)
(.iLt'
* t yh' & U,,j t* r',tt Whq*., *y *
iWuAk'j r&lr,/i rt q:..rtt4f ;llyli,tl?,
(\ 1vY ir, P y>'fi Jo,? W Ji*t at?t(*it
"Dari 'Aisyah RA, "seorang laki-taki bertanya kepada ioAi SaW,
" Ibu say a maringgal dunin secar a mendadak dnn tidak sempat b erwasiat.
Saya menduga seandainya ia dapat berwasiat, tentu ia akan
bersedekah. Apaknh ia akan mendapat pahala jika saya bersedekah
atas namanya? Nabi Mufuammad SAW menjau)ab, "iyt"." (Shah?h
Muslim,116721')
t 17 sy t1 de 3:H arpt
ir*.'e'#t *r,Jrt',;; Lt
(\ t orre
"lawaban yangpalingbaik (tentang QS al-Najm,39) menurut saya,
b ahtua mnnusia dengan usahnny a sendiri dan j uga karow p er gaulanny a
Jawab:
Bersedekah merupakan sesuatu yang sangat dianjurkan. Di
sampingbemilaipahala di sisiAllah swr, di dalamnya juga terdapat
rasa kepeduiian dan penghargaan kepada orang tim. naGm
sebuahfladits:
t t iL,GLl\\ d: tr
tj'Stttb.!) ;i*,r-fit$f +i1 J;,q*i*b,*
., I
. - - Demikianpulabersedekahyangpahalanya untukmayit
langu.k *
adalah diperkenankan. Dan di masa Raifrlull6h SAW,
makanan, kebun pun (harta yang sangat berharga) dised"fuhku.
dan pahalanya diberikan kepada si mayit. Daram sebuah Hadits
Shahih disebutkan:
,6#iS&"li
'$L.;;iL?,'G,pr
*b!t:"l:"t
?rqr* liii'gtii
f6' i;a *7's3,Lt*:'
1:Li 3i"tt
e#t * bl;r,J;l!
yl,i;',{r\ie:ifi rui;YPe:Y:iUlY
236 Fiqh Tradision alis (l awaban P elbagai P ersoalan l(eagamaan Sehari-hari)
I
??t
(Y A \, ,tJtqtii) dryil.Jt"i:;
"Bersedekah atas namamayit dengan carayang sesuai dengan syara'
adal ah di an j urkan, t anp a a da ke t entuan har us tuj uh har i, I eb ih tuj uh
hnr i at au kur an g dar i t u j uh har i. S e dan gknn p en entuan s ed ekah p ad a
hari-hari tertentu itu hanya merupakan kebiasaan masyarakat saja.
Sebagaimana difatwakan oleh sayyid AhmadDablfrn. Sungguh telah
berlaku di masy arakat adanya kebiasaan bersedekah untuk mayit pada
hari ke tiga dari kematian, hari ke tujuh, dua puluh dan ketikn genap
empat puluh hari serta seratus hari. Setelah itu dilakukan setinp tahun
pada hari kematiaanya. Sebagaimana disampaikan oleh Syaikh kita
Y u s uf al - S unb ul dustnt. " (Nih iy ah al- Z ain, 2811
a.:rJ-Jl i'rr;*i,ri j
i:,s;t6 *.f6.rnrdyi^!-Ll
,
t;uc'r*l'#:,
'tir;l'1,-) irvijl 'at # u,'!:Frtdi,i
irvij a;:;Lst ^\L u,!.$ tA{i,Ix[
(\ 1 r :\ cs/iil.c$ fir', J3\i;"At ;t* *
"KesLtnnahan memberikan sedekah makanan selama tujuh hari
merupakan perbuatan yang tetap berlaku hingga sekarang (zaruan
imam Suyirthi, sekitar abad lX Hijriyah) di Makkah dan Msdinah.
itu tida'i; pernah ditinggalknn sej ak masa sahab at
Y ang jelas, kebiasaan
Nabi SAW sampai sekarang ini, dan tradisi itu diambil dari ulama
salaf sejak generasi pertama (masa sahabat SAW)." (Al-IIiwi li
al-FatAwi juzll, hal L94)
Dari sini dapat disimpulkan bahwa kebiasaan masyarakat
tentang penentuan hari dalam tahlilan itu dapat dibenarkan.
Begitu pula dengan penyuguhan makanan kepada para tamu
sebagai salah satu bentuk sedekah yang pahalanya untuk si mayit
yangdimaksud.
Tanya:
Apakah boleh menyuguhknn maknnan kep ada orang-orang y ang ber -
ta'ziyah?
]awab:
Hukumnya boleh, berdasarkan Hadits Nabi Muhammad SAW:
238 Fiqh Tradision alis ( | awaban P elba gai P ersoalan Keagamaan S ehari-hnri)
; epr-:r f,ri;rirr;i; Jtt?ll:li Ut'rLry
(\ \ Pr ,'rSr.ty)i'';Sl uJg;
"Dari ' AbduilAh 'bin Amr RA, " Ada seorang laki-laki bertanya pada
Nabi SAW, "Perbuatan apakah yang paling baik? " Rasitlullhh SAW
menj awab, " Memberi maknnan dan mengucapknn salam, baik kepada
orang yang Engknu kenal atau tidak." (Shahih al-BukhAri, [11])
'e\t
* t,f.i'q\l lr;lt $ ;. ?, *'$'t't-':, *
&i ytlluris;t;6 1r 6,t; d,ffi. r'&,, fu
el yYr,y4
*:, ybt,k lt Jy, tl:jt,l'Ft rrisit i?r y:i lU
Wf :\lhayt:o';*Lli$'; y €..#u*
d.ts,,-.. #t 4&'f ilj,' J;-'(U6 if;-t;"*'l;
wrul"b"rfbf iE, alfrt "t ; )c, J1.tt;'rt -t*l ;tic
lnr,S
i,
J* Ar'Sf*:t,.rf, y!;r Stt .n'rb L ;'rJ, ti*
(YAt t , r31, qt ir),.s:L\i'r*Ll'&i*b, *
"Diriwayatknn oleh 'Ashim bin Kulayb dari Ayahnya dari salah
searang sahabat AnshLr, ia berkata, "Saya pernah melayat bersama
Rasfilullfrh SAW dnn di saat itu saya melihat belau menasehati penggali
kub ur s er ay a b er s ab d a," Lu askan b a gian knki dan kep al any a " . S et el ah
(qrSe)
Iawab:
Sebenarnya, fenomena tentang adanya orang-orang yang
mengaku-ngaku menjadi nabi setelahNabi Muhammad SAW
wafa! telahbeliau ketahui. Karena itu Nabi Muhammad SAW
mewanti-wanti agar kita tidak mempercayainya karena orang-
orang tersebut pasti berdusta. Ras0lullih SAW bersabda:
kelak pada umatktl ada tiga puhth orang penfutsta. Merekn semua
iui-r:jjrirl::
A$sr r;i;t,ss LrfrJ 6, .hr i ;3( l#'c,,r
I
l, ; it lt,,;r
(YrAYIt,ro'r dufJ',tr$AU
" D ar i' Aisyah RA, s esun g guhny a N abi Mubamm ad S AW b er s ab da,
" S etelah alcu tidak akan bersisa sedikitpun tentang tandn-tandn kenabian
"Dari lsmf il, saya berknta kepada lbn Abi AwfA, "Engkau telah
rtelihat bahzoa lbrfrhim RA putra Nabi Mubammad SAW meninggal
ketika masih kecil (delapan belas bulan) . Seandainya Allah SINT telah
m en et apkan b ahw a ad a n abi s et el ah nab i Mufuamm a d S AW, nis c ay a
Ibrilhtm akan hidup ftidak meninggal dunia)' Tetapi (Allah SWT
telah menentukan bahwa) tidak ada nabi setelah nabi Mubammad
SAW." (Shahlh al-Bukhiri, 5726)
'*tr6(J;r-'&ri:fut
r ult 4t rr: !,,5?,r.,9,
yt*) Jrt,sii,3r !*i;et lu*t;t fge,;a. 6!
(\\.fYYCclt[Jl
"Akan tetapi Mufuammad itu adalahrasul Allah swr dankhhtam
al-
nalrytn AanB telah menutup kmabian lalu betiau cap atasny a, sehingga
tidak akan dibukn untuk siapapun sesudahnya hingga iiari kiamat.
Qatfrdah berkata, "khhtam al-nabiyytn itu ariinya iialah nabi yang
terakhir." (JAmi' al-BayAn, juz XXll,hal 11 )
dan perkntaan. Termasuk j enis murtad yang pertamn adnlah mer agukan
Allah SWT, rasul Allah atau al-Qur'dn..... atau mengakui adanya
nabi setelah nabi Mufoammad SAW." (Sullam al-Tawfiq, 7-9)
Soal:
Seperti sudah diketahui bahwa Islam adalah agama yang mudah.
Namun masih ada orang yang berusaha mempersulit dalam
beragama. Di antara mereka mengatakan bahwa untuk masuk
Islam dan menjadi muslim yang sempurna setiap orang harus
bai'at kepada pemimpinnya. Apakah bai'at itu dan apakah benar
setiap umat Islam harus baiat kepada seorang pemimpin (Imam)
unfukmasuklslam?
)awab:
Ditinjau dari aspek bahasa, kata bai'at mempunyai banyak arti.
Diantaranya adalah uluran tangan sebagai tanda persetujuan jual
beli, pemberian kekuasaan, ketaatan dan perjanjian. Sedangkan
konsekwensi dari bai'at adalah ketaatan melaksanakan semua
aturan yang dibuat.Ibn Khaldfrn mengatakan:
'-rn ,y
a ,
ar
Ol
n r'!.
gr*^Jl tj,t., EJt:t J\k'A *F, 4/a
"Dari lbn 'Abbds RA, Rnsfilullkh SAW bersabdn, " Siapa sajayang tidak
setuj u t erhndap (kebij akan) p emerintahnya, makn bersabarlah (j angan
(1t r q,a,'.rJl
"Adapun maksud mati seperti matinya orang jahiliyah adalah mati
dan l<eadaanny a seperti para patyembah buhala. Artiny a, suupa den gan
m er eka. Maksu d hadit s itu b ukan m en g at akan or an g - or ang t er s eb ut
mati knfir, tetapi makna hadits itu adalah orang yang memberontak
kepada pemerintah yang sah, makn ia telah melakuknn dosa besar."
(al-Ghirah al-imAniyah fi Raddi MafAsid al-TahrtriyyaIu 56)
3. Mengharapkan Barokah
Soal:
ZiarahWali Songo dari dahulu selalu marak. Yaitu mendatangi
pesarean (makam) para wali sembilan di tanah jawa dan wali-
waii lainnya. Tujuan mereka hanyalah untuk mengharapkan
Jawab:
Menurut Imam Syamsuddin al-SakhAwi, barokah adalah:
Soal:
Berdo'a merupakan salah satu perbuatan yang sangat
dianjurkan agarha. Namun tidak jarang kita temui, ada orang
yang datang kepada orang yang'alim dan dekat kepada Allah SWT,
ketika mereka hidup atau setelah meninggal dunia. Mereka
meminta untuk dido'akan, disampaikan serta disambungkan
segala permintaannya kepada Allah SWT. Inilah yang disebut
tawassul. Bagaimana hukum tawassul ini? Apakah mendapat
legitimasi dari syari'at Islam?
Iawab:
Tawassul dan IstighAtsah merupakan salah satu cara berdo'a
yang diyakini mempercepat terkabulnya do'a yang dipanj atkan.
Sedangkan yang dimaksud dengan Tawassul menurut al-Syaikh
Jamil Afandi Shidqi al-Zahdwi ialah:
{t ;'*,!,p$;;t;l:ti :V\ur$tl;)i n 1 }t Li
';{'dr;',yrit'} JGi ii,r lrl''ii,.dt,F.,}g't't it:*i
1furlr, .ruiti * G'6,Jl,
**t;, vk drtewrit ilJ'y
hf*rtrai;;
P isau hany a sebagai p eny ebab y ang binsa (bupotensi untuk memotong),
Allah SWT menciptakan memotong melaluipisau tersebut." (al-Fajr
al-Shidiq, 53-54)
Ada banyak bukti yang menjelaskan keutamaan tawassul.
Di antaranya adalah firman Allah SWT:
4#d;&j*ht,*|# p t,
")a
t riL?';
o c -11;;)l g, a-t .Al1
(\ Y
tf;idr*i+i'J;..
(\ 11 c r,rlrr.eJT;
"Dan janganlah knmu menyangka orang-orang ynng gugur di jalan
Allah SWT itu mati. Bahkan mereka hidup di sisiTuhannya dengan
mendapat rizki." (QS. Ali 'ImrAn , 169)
Jawab:
IsrA'adalah perjaianan di malamhari dari Masjid al-HarAm (Makkah)
ke Masjid al-AqshA (Palestina). Sedangkan mi'rAj adalah naik
ke langit, sampai ke langit yang ketujuhbahkan ke tempat yang
paling tinggi yaitu Sidrah al-Muntahfr. Peristiwa luar biasa itu
terjadi pada malam Senin tanggal 27 Rajab tahun 621 M, satu
tahun sebelum Nabi SAW hijrah ke Madinah. Allah SwTberfirman:
( \ c elr*,)t;
" Maha Suci Dzat yang telah menjalankan hamba-Nya (Mubammad
SAW) padasuatumalam dari Masjid al-HarLm (Makknh) ke Masjid
al-'AqshA (Palestina) yang Kami berkati sekelilingnya untuk Kami
perlihatkan ayat-ayat Kami kepada mereka. Sesungguhnya Dia Maha
Mendengar lagi Maha Melihat." (QS. Al-Isri',1\
272 Fiqh Tradision alis ( J awaban P elbagni p ersoalan Kmgaxraan S ehai lwri)
sejak awal terjadi. Orang-orang Quraisy Makkah tidak ada yang
mempercayai peristiwa ajaib tersebut. Hanya AbCr Bakr RA. dan
beberapa orang yang kokoh imarurya yang langsung mengimaninya
danbahkan AbCr Bakr RA. berkata, "Jangankan peristiwa ifu, lebih
aneh dari itupun aku percaya, kalau Nabi Muhammad SAW yang
mengatakannya". Itulah sebabnya beliau diberi gelar Al-Shiddiq
(seorang yang selalu membenarkan Nabi Muhammad SAW).
Soal:
Perdebatan seputar mungkin tidaknya melihat Allah SWT kelak
di surga dengan mata telanjang, tak pernah mengenal kata usai.
Ada yang bersikeras tidak mungkin Tuhan bisa dilihat dengan
mata telanjang. Sementara golongan lain berpendirian bahwa
hamba yang shaleh nanti di surga dapat melihat Tuhan secara
nyata. Itulah nikmat terbesar yang diberikan kepada hamba-
hamba-Nya. Bagaimanakah sebenarnya?
Jawab:
Mempercayai hal-hal ghaib adalah kewajiban kita yang mengaku
sebagai orangberiman.Di antaranya adalah pertanyaan di alam
kubur, hari kebangkitan, timbangan amaf surga-neraka. Termasuk
yang harus diyakini juga adalah melihat Allah SWT kelak di
surga. Sebab Aliah SWT sendiri yang menjelaskannya. Dalam
al-Qur'An disebutkan:
i';g*st,y iitt,S
i rrj Uri'orirlf o;ht,i r r;; Aj *
4e'd;G'#'&;
'*5
rlth,,)*nr ii,r,l,t- .igt i
?"1:rtt'go'j1:i,p,:*kt,li".,r- ,et{;t v rjti .t
ui.rt f;; &yju , "irr Ji'rU v rrli .r *e; V:i
( lAAo fr, , q;rt+ll g..e1
"Dari Abfi Hurairah RA bahwa orang-orang bertanya kepada
Rasfilull Ah S AW, " W ahai RnsAlull Ah, ap akah kaml bis a melihat T uhan
Soal:
Di pulau Jawa, terdapat Wali Songo (sembilan wali) yang dalam
dunia sufi, seringkali disebut waliyuilAh. Mereka mempunyai
kelebihan masing-masing yang dikenal dengan istilah karAmah.
Apa sebetuh:rya wali dan karAmah itu?
Iawab:
Menurut bahasa, kata wali berarti orang yang mencintai, teman
dan penolong. Sedangkan menurut istilah, Syaikh AbO atQAsim
'Abdulkarim al-Qusyairi memberikan dua pemaknaan wali.
Yaitu:
ilt-*- ii,r
4,r,".i, Jtl G*
.
JJ+ i uiU -*:
'!.r, l...
lr;
dP
)4 J:,,
G.r-{ J,.d LAJr-l gW
&._]'ijl*.l:L\
srs
,r,
/rt
01.:i., J y'
;.4.
j
,tlo
.ol'-t
^.
/
I-,r
t
1 ,rll, I
/
..a.1..?
,
"JW d
a a/
r.-.-.
.
)
.1;p)(, tt jfi';r Jri Jti,i:;l
|I
-.
/ -,,
,,t,,/tt,1 ,t ..A . l----r- l.-t.' t-.1
u2 Aiid;tr
, /
a ^ .a
i)t'fi&uir'u
a / -t
*rtiJ.r
.
t#t j a
ijr-J s .6b:utt&"dt;r4
.&6., iltt&
)r.ra I t^ata _ar,., la -C
\t / a/
PG a
t
,f
tr q d:ilt ,t'qf '.{'*t,:obtb3 JGi nri;r7 ;6
(I1 .-Y o 1 op *r:.eAl.le,l ll.lijlilLrlry .it;*rifil?.
"Kata Wali itu mempunyai dua pengertian. Perta*o, ,rbigoi obyek
yaitu seorang yang segala urusannya diserahkan kepada Allah SWT .
Allah SWT berfirrnan, "Dia melindungi lrang-orang yang shaleh"
(QS. Al-A'raf , 196). OIeh sebab itu, seorang wali tidak pernah
menyerahkan urusan kepada dirinya sedikitpun, tapi diserahkan
seffiuanya kepada Allah SWT. Kedua, sebagai subyek yaitu seorang
yang selalu menjaga ibadah dan ketaatannya kepada Allah SWT.
lbadahnya selalu berjalan secara terus menerus (di atas penyerahan
diri kepada Allah SWT) tanpa dikotori oleh kemaksiatan." (AI-
RisAlah al-Qusyairiyah fi' Ilm al-Tashawwuf, 259 -26A')
"Dua sifat (di atas) wajib (bagi seorang wali), sehingga seseorang yang
dikatakan wali wajib menegakkan hak-hak Allah ta'alL secara
maksimal dan sungguh-sungguh serta selalu dalam perlindungan
Allah SWT baik dalamkeadaan suka maupun duka/kesulitan." (Al-
Risilah al-Qusyairiyah fi'Ilm al-Tashawwuf, 260)
Dengan demikian, tidaklah mudah bagi seseorang
mengaku dirinya sebagai wali tanpa disertai ketaqwaan yang
(\ \ o ,rP.+-itil{*"rIClD tl
:..64 Sv
"Pemahaman wali sebagai orang yang memilikikaromah (kelebihan
luar binsa) adalah merupakan sesuatu yang berbeda. Apabila seseorang
memiliki kelebihan di lwr kebiasaon manusia biasa, maka orang ter sebut
belum tentu disebut sebagai Wali Allah SWT. Y ang pertama kali harus
dilihat apakah tingkah laku keseharianny a sesuai dengan al-Qur' An
atau Hadtts.lika tingkahlakunya sesuai dengan tuntunan al-Qur'hn
dan Hadtts Nabi SAW, maka ia adalah Wali Allah. Tetapi bila tidak
sesuni, maka dia bukanlah Wali Allah. Abfi al-Qfrsim al-lunaid berkata,
" llmu kita (para wali) selalu dikaitkan daryan al-Qur' An dnn al-S unnah.
Siapa saja yang tidak mau membaca al-Qur'kn dan menulis Hadtts,
maka ia tidak pantas untuk membicarakan ilmu kita ini, atau ia
berknta " Orang itu tidak pantas untuk diikuti." (At-Syarh al-jadid
li jawharah al-Tauhid, L15)
278 Fiqh Tradision aLis ( I awaban P elbagai P ercoalan Kea gamaan Seluri-han)
semata. sebagaimana yang dikatakan oleh Hadhratussyaikh
;A.sy'ari rnengutip dari kitab Nataij al-Aftdr:
KH. Hasyim
FiqhTradisionalis(|awabanPetbagaiPersoalanKeagamaanSehnri.lui) 279
Adapun yang dimaksud deng an mahffizhadalah:
(\ l1 . -trrJl ;-*A
'Tidak ada talazum (keterkaitan yang erat) antara utali
dan perkara
lunr biasa yang dimiliki Kaiang kala seseorang menj adi wali,
_seseorang.-
dan tidak nampak perkara yang ruar biisa pada diriiya. Dan tidak
jarang pula perkara ruar biasa itu muncul'dari musih Allah
swr
sebagai sebuah
ftnah." (Al-Syarh al-jadid li
|awharah al_Tauhid, 116)
Lebih jelas Abiyazid al-BisthAmi, sarah seorang sufibesar
menyatakan:
Soal:
Ada anggapan, bahwa dengan prinsip amar ma'ruf nahi
munkar seseorang boleh melakukan kekerasan atas nama
agama. Prinsip inilah yang menyebabkan Islam menjadi agama
yang mengajarkan kekerasan. Benarkah begitu?Apakah
maksud amar ma'ruf nahi munkar itu sebenamya?
]awab:
Melaksanakan amar ma'ruf nahi munkar merupakanhal yang
prinsip dalam agama Islam. Imam al-GhazAli menyatakan:
*;aptfu.W di
r6t!i
,r?ils: j
l*iu6*, rr
t
ost\s Jl o;'s.'{i'&
' tt|./
ii tts
,7. 0,, .
4J9 ,lJ.l
( o 1 .r \ C. *t alqrJtH
"Orang-orang yang mengingkari perbuatan (munkar) itu ada tiga
tingkatan. Putama, pengingknran dengan tangan (kekuasaan), ini adnlah
tugas pemerintah. Kedtta, ingkar dengan lisan (nasehnt). lni adalah tugas
para ulnma. Ketiga, ingkar dmgan hati. Y ang ini merupakan bagian or ang
mukrnin secnra keseluruhmr. " (Al-Ghunyah li Thelibi Thariq al-Haq,
iuz I, hal5L)
Penjelasan ini menunjukkan bahwa tiga macam cara
pengingkaran itu ada bagiannya sendirisendiri. Pengingkaran
dengan tangan merupakan wewenang pemerintah. Rakyat tidak
berhak melakukannya. Yang dapat dilakukan oleh rakyat apabila
melihat kemungkaran adalah dengan memberi peringatan, kalau
mereka tergolong muballigh atau orang yang memiliki pengetahuan
yang cukup. Sedangkanbila ia termasuk orang awam, maka bentuk
t
p b;rf e t:.,:r[t
f.,ir$lL)f t:, q a*,r;Jir}f&irs
LA 4
"*a
;r)F r* ea,;
o1g .t*.!
(\ Y . c g*.rJl ;_rtrrL-l ;,;:rr) .*'rr,,t\t
286 Fiqh Tradision alis (l awabqn pelbagai p ersoalan Keaganuan Setari_hai)
"(Dalam melaksanakan amar ma'ruf nahi munkar) kepada
pemerintah hnny a dipukaankan mcntberitahuknn dan memperingatknn.
Sedangkan mengeluarknn knta-knta kasar dan tindaknn represif (tidak
boleh dilakukan) sebab akan menimbulkan fitnah dan mendatangknn
masalah y ang lebih berat dari perbuatan mungkar itu sendiri. Hui atan
dan tindakan represif itu dapat dibenarkan bila diyakini akan ,frktrf
dan tidak menimbulkan dampak negatif yang lain." (Mukhtashar
Ihyi"Ul0m al-Din, L20)
Dan apabila amar ma'ruf nahi munkar tersebut dilakukan
kepada seseorang, maka seharusnya dipilih cara yang tidak vulgar
tetapi menyentuh. Bagaikan orang yang memancing, ikan didapat
dan aimya tidak keruh. Sebagaimana kata Abfi al-DardA':
(qrEe)
Soal:
Ketika memasukibulan Rabi'ul Awal, umat Islam merayakan hari
kelahiran Nabi SAW dengan berbagai cara, baik dengan cara yang
sederhana maupun dengan cara yang cukup meriah. Pembacaan
shalawat, b arzanji dan pengajian-pengajian yang mengisahkan
sejarah Nabi SAW menghiasi hari-hari bulan itu. Sebenarnya,
bagaimana hukum merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW?
Jawab:
Sekitar lima abad yang lalu, pertanyaan seperti itu juga muncul.
Dan Imam JalAluddin al-Suyuthi (8a9 H-971, H) menjawab bahwa
perayaan Maulid Nabi SAW boleh dilakukan. Sebagaimana
dituturkan dalam al-Hdtui Li al-Fathwi:
i.3L6 Jlti
*;* e'of,!.ltf * Jrit&'";i
n if Lu t*,i"y3 i:;:i'rl |:pJ'$"F: tltr *7
trLryt.; n,!t
'r( Lirt J;b 5;l of |:*irr;fi ,i6
Fiqh Tradision alis (l awaban P elbagai Persoalan Keagamaan S elnri-hari)
|#, itt+ e:tl?:6.1i d)a::,", ',y'kt;iityj
bt;'riiiJp :fii q :!.; q grc) *, yi,' &
'd
?, Llt t "f: & iuq, f q ri ;:, r;si;
*, ykt *"pt :\ # q y.u.Q*a Qb rtr.
\ 6 cssulJ s:Lrt) .*Ft,l-*rt
,l?r.*il,:W*
(YoY-Yo\
"ts
"Ada sebuah pertanyaan tentang perayaan MaulidNabi SAW pada
bulan Rabf ul Awal,bagaimana hukumnya menurut syara' . Apakah t eryuj i
ataukah tercela? Dan apakah orangyang melakukannya diberipahnla
atauknh tidak? Beliau menjawab, "|awabannya menurut sayabahwa
asal peray aan Maulid N abi S AW, y aitu manusia bukumpul, membaca
al-Qur' dn dan kisah-kisah teladan N abi S AW sej ak kelahiranny a sampai
perj alanan kehidupanny a. Kemudian menghidangkan makanan y ang
dinikmati bersama, setelah itu mereka pulang.Hanya itu yang
dil akukan, t idak I eb ih. S anua itu t er m"asuk bi d' ah forcanah. O r an g y an g
m elakukanny a dib u i p ahala knr e n a m en g a g un gkan der aj at N aU f S aW,
menampakkan suka cita danl<eganbiraan atas l<elahiran N abi Mufotmmad
SAW yang mulia." (Al-IIAwi li al-FatAwi, juz I, hal 2iL-2SZl
(\ tVV fr, r,
d*.
"Diriway atknn dari Abfi Qatkdah al- Anshdri RA, bahwa RasfiluilAh
SAW pernah ditanya tentang puasa Senin. Makabeliau menjawab,
"Padahari itulah aku dilahirkan dan wahyu diturunkan kepadaku."
(ShahihMuslim 119771)
af, g;rg,
la *uli y;, !??r *)i{s.ryiL * : 1;r-l'r
a aa
c
o{)t u'rft:^;{t
--
/$
, A:*t's,ad'
s:lar, ia,
jy ey, ilL:"x.
fi';y ii\';,
(Y Y 1-Y I t,e cg>*iOf q"*
fr.U,) .4t; pt: Lll:J
2 Puasa, memang sudah sejak dulu dijadikan simbol rasa syukur kepada Allah SWT.
Diceritakan cjalam sebuah Had?ts ketika Ras0lulldh dan para sahabat tiba di Madinah,
beliau melihat orang-orang Yahudi sedang berpuasa 'asyura liO Muharram). Rasul
bertanya mengapa mereka melakukan puasa tersebut. 6rang Yahudi itu menjawab,
'Pada hari inilah Allah menenggelamkan Filaun dan menyetamatkan Musa AS. Kami
sang4t mensyukurinya. Oleh karena itu, kami berpuasa'. Mendengar .iawaban itu,
Nabi SAW bersabda, Kami lebih berhak untuk (memuliakan) Musa AS (dengan berpuasa)
laripada kalian'." Dengan begitu, menganjurkan umat lslam berpuasa 'asyura sebagai
bentuk syukur tersebut. Demikian halnya puasa hari senin sangat dianjuikan sebagai
rasa syukur atas kelahiran beliau. Lihat Muhammad 'Alawi al-MAliki al-Hasani,
Maulid Nabi SAW. (terj. Oleh H.M. Mas'udi Busyiri Lc.), htm 7.
292 Fiqh Tradision alis ( I awaban Pelbagai P erso alan Keagamaan Sehari -hari)
" P ada p ul untuk men gadnkan Maulid N abi S AW
okokny a, b erkump
merupakan sesuatuyang sudahlumrah terjadi. Tapihal itu termasuk
kebiasaan y ang baik y ang men gandun g banyak kegunaan dan manfaat
yang (akhirnya) kembali kepada umat sendiri dengan beberapa
keutamaan (di dalamnya). Sebab, kebiasaan seperti itu memang
dianjurkan oleh syara' secara parsial (bagian-bagiannya)
S esungguhny a p erkumpulan ini merupakan sarlna y ang baik untuk
Iawab:
Orang yang pertama kali menyelenggarakan perayaan maulid
Nabi Muhammad SAW adalah Raja Muzhaffar Abff Sa'id
al-Kukburi bin Zainuddir:r 'Ali bin Buktikin. Imam ]alAluddin
al-Suy0thi mengatakan:
(Y Y t o?Y
ec clJl fy"f ,*,.r,-i,4 .'*. rfi(J.'t # JC
"Sultan yang agamis, raja Muzhaffaruddin Abtr Sa'td Kukburtbin
'Ali bin tsuktiktn bin Mubammad al-TurknmLnt, penguasa al-lrbtl
.... Beliau adalah seorang yang rendahhati,baikbudi, seorang sunni
(termasuk golongan Ahl al-Sunnah Wa al-lamk'ah) dan mencintai
fuqahff' dan ahli badits. Beliau wafat tahun 136 H pada usia belinu
8 2 t ahun. " (Tahdzib S iyari A'lAm al-Nub ali', luz lll, hal 224)
]awab:
Membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW merupakan
ibadah yang sangat terpuji. Allah SWT berfirman:
')*fj;gl u+r'q,iq',rL:r ;" riA$i il,r'ot
.4r r : qr ;. *'u
aa t)t
. *lt ;?i G
oair # 1u:,;ir.,i;lyY"
J'hi,i# aL;$
( f .-Y 1 c g.5ll.tl3ll6rfi C.ksflJ JUD
"ImAm al-Barzanji di dalam kitab Maulidnya yang berbentuk prosa
menyatakan, "sebagian para imam ahli Hadits yang mulia itu
menganggap baik (istibsfrn) berdiri ketika disebutkan seiarah kelahiran
N ab i S AW . B et ap a b er un t un gny a or an I y an g m eng agun gknn N abi
SAW , dan menjadikan hal itu sebagai puncak tujuan hidupnya. Yang
dimaksud dengan istibsdn di sini ialah jaiz (boleh) dilihat dari aspek
perbuatan itu sendiri serta asal usulnya, dan dianjurknn dari sisi
tujuan dan dampalcnya. Bukan istihsfrn dnlam pengertian ilmu Ushfil
Fiqh." (Al-BayAn wa al-Ta'rif fi DzikrA al-Mawlid al-Nabawi,
29-301
fawab:
Sayyid'Alawi Maliki mengatakan:
t .i,) .,al-
1. tt .6t t ci o to 6 1, l.ot o9. trr. ' .!
qiit.l.L;:_'l *,f /. f}i "$ 6-t-t' Tt P
*F\i ;,;1.dlr'i, $$t /.ur;'i#D Cel q$jl
,L
l-StA'nr(iii **i:il.4 i, ouj.t
7L t'vL,,jt *-,"u'f,G! #ti;iy3 rrr ^
t,-ett s qs6-
(11 e qt5l., "tJlr,. &r**;
"Ya Allah, ridhailah para sahabat Nabi SAW.
Y a Alla,h ridhailah keturunan N abi Mubammad S.AW ."
( Majmff'Mawalid wa al-Ad'iyyah, 66 )
Soal:
Setelah membaca shalawat al-Daiba't (dlba'an) maka dilanjutkan
dengan Mafotll al-Qiy Am. Yaitu membaca shalawat Barzanji dengan
berdiri. Siapa pengarang Shal aw at B arzanjt tersebut?
Jawab:
Dalam Kitab al-Munjidfi al-A'lkmhalaman 125 disebutkan:
Soal:
Ketika membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW
seringkali disambungkan dengan membaca shalawat kepada
keluarga dan sahabat beliau. Bagaimana hukumnya? Adakah
dalil yang mendasarinya?
( \ . Y, ur > ]#a\v'#;g;a")2it
"Berdo'alah untuk mereka, sesungguhnya do'akamu itu (menjadi)
*"k',
ketentr amnn bagi j iwa mercka. D an Allah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui. " (QS. Al-Taubah, L03)
lr'):rb *'$t#i gy
"i4';'r
& 3'fr(,#ti
,fu:W ,*il"sr 4yrtiL$'# ki;63f 1 ei
'4A'Ya6. 17 il
rytfi :r;lr &'lrutnr6"!'#t
ft A'#n q \t'rrr:''tst';r"t y \, *U't,;b
.-*Jr ,rl,;>r.atr 4 6-{rJ,,,JD .at iJttrSA.,Jl6i#tri
(o o ,.sc ca+Jt
" Abfi al-Y umn bin' AsAkir bukata, " S atu golongan mmgataknn (tmtang
mernbaca shnlawat kEado selain para Nabi) bahuta hal tersebut boleh
secara mutlak (baik bersamnan dmgan shalawat kEada Nabi ataupun
tidak). Hal itu adalah apa yang dilakukan oleh lmnm al-Buldrari ketika
mengawali dengan ayat yaitu wa shalli'alaihim (hendaklah kamu
membaca shnlawat untuk mereka). I-alu beliau mengaitknnnya dengan
badtts yang membolehkannya secara mutlnk dan menambahknn Hadtts
yang membolehknnnya secara tab'an (bersamaan dengan shalawat
kEada Nabil. Ini terjadi setelah belisu mmjelaskan bab apaknh boleh
membaca shalawat kepada selain N abi S AW baik secara mandiri mnupun
ikut pada shnlawat k prdo N abi. Maka masuk pada kntegori selain N abi
Muhammad SAW para N abi yang lain, para malaikat dnn ornng-orang
mukmin." (Al-Qawl al-Badi' fi al-Shalah'Ala al-Habib al-Syafi', 55)
Soal:
Siapakah keluarga dan para sahabat Nabi Muhammad SAW itu?
]awaban:
Keluarga Nabi Muhammad SAW adalah ahlul kisfr' dan istri-istri
beliau beserta segenap keturunannya. Dalam sebuah Hadits:
?rt
nr', 5*J'j.
';nttt(&t*uLi
i k'a'"rLi)
h,,* i;(;)i d(: .*t;t'A $$t Ji' p'ff;i #
:#, r\** g'b) XFt r:Ji' f#1#t,yi *', # :y
(\A e
dr **, JT Lt -fryrr l,^ie) . iri', *C:i *', #
"Dari
bebarapa datil itu dapat disimputkan aolr*o fatt imah,-Alt,
Hasan dan Husain RA t er masuk keluar ga N abi S AW . Mer ekn semua
termasuk Altli Kisa' yang disebutknn dalamfudits. Sedangkan istri-istri
N abi merupakan keluarga N abi ber dasarkan kzumuman ayat al-Qur' An,
serta manthftq (arti tersurat) Hadits yang menuangknn tentang anjuran
membacn shalawst kepada Nabi SAW, istri dan keluarga beliau."
('Allimff Awlidakum Mahabbata Ali Bait al-Nabi,18)
Syamsuddin Muhammad al-Sakhiwi mengatakan:
(1 c cTrelr; .
ffiit*r 5lwi n 4 lju); riui
"Nabi itu lebih utama bagi orang-orang mukmin dari pada diri mereka
sendiri. Dan btri-istrinya adalah ibu mereka."(Al-Ahzib, 6)
Soal:
Bagaimana sesungguhnya mencintai keluarga, kefurunan dan
sahabat Nabi SAW?
)awab:
Keluarga Nabi Muhammad SAW dikenal dengan sebutanAh/
al-Bait.Mereka adalah orang-orang yang disucikan oleh Atlah SWT.
Sebagaimana dalam firman-Nya:
a[-'AwAm,163)
(o e otJl1oL4tfiID .
Srqt
"Wahai knum muslim yang memenuhi hatinya dengan cinta kepada
*ry rd
Allah dan Rasfil-Nya, wajib atas kalian mencintai sahabat-saiabat
N abimu Multzmmad s AW. Karena xsunggtlmya Ailnh terah memberiknn
anugerah kepada mereka yang tidak punah diberikan kepadalainnya. . .
dan sebab Nabi sAW sering memuji merekn serta beriau melarang
mencela mereka." (Tathhir al-|anin wa al-LisAn, S)
3'L2 Fiqh Tradision alis ( I autaban P elb agai p ersoalan kagamaan S ehari-hai )
Disebutkan juga dalam banyak Hadits, bahwa Nabi SAW
tak segan+egan memuji para sahababrya. Beliau selalu memanggil
para sahabatrya itu dengan sebutan palingbaik dan mereka sukai.
Maka tidak heran jika semua sahabat merasa dirinya paling
dekat kepada Nabi SAW. MisaLrya pujian Nabi SAW pada sahabat
AbO Bakr RA. Nabi SAW bersabda:
G.r
c.Qt litr,)?riv,r$ 4 I P r
*"r &x,, &
a*'o\* sJy"UL$Ir:t |#(, :+ 1 e $i qttu,st
(rt' v fr g;t^Jl W> c
o l.l) rl
Soal:
Dalam sejarah Islam, telah terjadi musibah perselisihan di antara
sebagian sahabat Nabi Muhammad SAW. Di antaranya adalah
terjadinya perang Jamal dan perang Shiffin. Bagaimanakah
pandangan dan sikap Ahlussunnah tentang hal itu?
)awab:
Dalam menyikapi perselisihan yang terjadi di sebagian sahabat,
golongan Ahl al-Sunnahwa al-lam|'ah tetap berpedoman para
prinsip Tawassuth (tengah-tengah atau netral), karena meyakini
bahwa para sahabat merupakan orang-orangyang mulia yang
sudah seharusnya kita hormati. Di dalam kitab ctl-Muntaldmbdt
disebutkan:
y*g
dirumuskan oleh Imam Asy'ari tersebut,
Sikap netral
pada hakikatnya merupakan perwujudan dari sikap tawassuth
yang telah diajarkan oleh sayyidina 'Ali RA dalam pitutur
beliau:
Jawab:
Musibah perselisihan yang terjadi pada sebagian sahabat tidak
dapatdijadikan tanda kaiau di antara para sahabat tidak terjalin
persaudaraan yang sangat erat. ]usku sebalilcrya jalinan kemesraan
yang bertaut di hati mereka ibarat cinta bersambut, kasih
berjawab. L:rdahnya pergaulan antara keluarga dan sahabat
Nabi SAW harus diteladani oleh umat Islam. Hal ini terungkap
dari tuturkata Sayyidina'AliRA yang selalu menjunjung tinggr
paia sahabat sebagai manifestasi rasa cinta yang mendalam.
Fiqh Tradision alis ( | awaban Pelbagai Persoalan Keagamaan Sehari-hari) 3"t9
Terutama kepada para sahabat besar. Dalam l<tab Al-SyAf karya
al-Syariif al-MurtadhA yang dijulub Alam al-HudkJttz Z,}:.al 428,
-
ir*i 1'c'.
;i
i>r"-.rr * J6't,*|tr?,F t?,ryfr
fri l; ;At'u rrb.b4hr ii li'd,.ii t;i
(oY, a'+JD
NJ"r+-
"Ketika sahabat'Umar dimandiknn dan dikafani, Sayyidina'Ali RA
mnsuk, lalu berkata, " Tidak ada di atas bumi ini seoranpun yang lebih
aku sukai untukbertemu Allah SWT dengan membawabuku catatan
selain dariyang terbentang di tengah-tengahkalian ini (yakni jenazah
S ayyidina' Umar)." (Al-Syi'ah Minhum'Alaihim, 53)
H
.3
U)
v
)
<(g
t<
bo
(.r)
H <dtsr
(J
tn bo ,< 6
l"d
(! Er ld
v U) d(6 <dJ IE (E k
Li (s
-Ck
<(tJ
d(d ,OE (,
6 5la
-o (G I (! rh 6 lr 5pA <(d
(d (! N -trN <5(6 (t
I F 6
J4 iJ E 9<3 (dtr
li
,-) 3
tr AI -o E.= at t(u
(E
N
5<(6
(/) Ilr 3? -(t
F'lr (6
>2 D .<
(6
I
p FT
(d tl
I
6N
Sumber : 'Allimfr Awtfrdakum Mahabbati'Ati Barti aLNabt,
DR. Muhsmmad' Abduh Y amfrni
tl
Hu'sain 'Amr
Ja'far al-ShAdiq
Ketulusankeluarga danketurunanNabi SAW sungguh
sangat sesuai dengan ksuciannya. Salah seorang tokoh Bani Hasyim,
al-ImAm'Abdulldh yang bergel ar al-Mahdh, beliau adatah orang
pertamayang keturLrnan(ialinan darah)Sayfdina
Llasan RA d an Sayyidina llusain RA, menyatakan :
11. MembacaTaradhdhi
Soal:
Setiap menyebutkan nama sahabat biasanya diiringi dengan
kata radhiyallahu anhu.Begitu pula ketika menyampaikan
khutbah, khatib selalu men guc ap kan t ar a dhdht, y aitu b a caan
y..U(r'6;":u W G)Jt ;j;r;,t! ;t,,iil)t f e j':'fiLi
'*tr\'d*+6*l;L *irt#t
Fiqh Tradisionalis (l aroaban Pelbagai Persoalan Keagamaan Sehari-hari) 325
"Ya Allah, mudah-mudahan Engkau memberikan keridha, an-Mu
kepada Khulafk' al-Rdsyidfin yang telah Engkau pastikan mereka
dengan kebenaran, dan dengan kebenaran yaig Engknu berikan itu
mereks berbuat adil. Yakni Abfi Bakr RA,,l.liar RA, ,lftsmkn RA
dar.t '|ab RA. Begitu pula dengan tuiuh sahabat yang lain dari sepuluh
sahqbat yang mulia (yang telah dijamin masuk sirga) serta semtra
sahabat Nabi-Mu."
)awab:
Mendo'akan seseorang yang mulia adalah dianjurkan dalam Islam.
Tujuannya adalah agar kita mendapatkan aliran barokahnya.
seperti halnya kita dianjurkan membaca shalawat kepada para
Nabi dan para sahabat Nabi Mufuammad sAW. Ini diieba6kan
Nabi Mu[ammad SAW adalah manusia pilihan Allah SWT
yangmemiliki keutamaan dari makhlukAllah SWT yang lain.
Begitu_pula dengan taradhdhi yang merupakan do,u
-
untuk para sahabat Nabi sAW. Membaia tiradhdhiitusejatinya
mengikuti apa yang ada di dalam aleur,An seperti dalam
Te^ma-ng
(QS. al-Taubah 100) ada ungkapan:
erii,aht \Frt
" Allah SWT telah ridha kepada mer eka dan merekn j uga ildha k p odo_
Nyr." (QS. Al-Taubah, 100)
Fiqh Tradision alis (l aruaban Pelbagai Per soalan Keagannan Sehan-hari) ara
Silsilah Nabi Muhammad SAW dan Sahabat Empat
Fihr/Quraisy
I
Ghalib
I
Luay
I
Ka'b
Murrah 'Adi
I
Kilab Rizih
I I
I
|
-Arwa
- l==____L*"|
AbOBakr KhaththAb
I
Soal:
Sudah menjadi tradisi di masyarakat, setiap kali ada pertemuan,
mesti ditutup dengan pembacaan shalawat. Seakan-akan shalawat
tersebut menjadi aba-aba untuk perpisahan. Bagaimanakah
hukumnya?
]awab:
Membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW memang
dianjurkan oleh Allah SWT kepada umat Islam. Minimal, 17 kali
sehari semalam. Sebab membaca shalawat termasuk salah satu
rukun shalat yang lima waktu. Di luar shalatpun kita dianjurkan
untuk selalu membaca shalawat. Di mana saja dan kapanpun
kecuaii di tempat yang tidak layak, misaLrya di kamar mandi.
Demikian juga seusai pertemuan, sunnah membaca shalawat.
Imam SakhAwi meneantumkan sebuah bab tentang membaca
shalawat setelah pertemuan dalam kitabnya al-Qawl al-Badt' Fi
';*tlc:"r6 e g'i+p;i,l,Lstel
tr+r,n. i:ar
r.! g.r-Jr JID . *fi, &r ;t * * $',fr
; L,H {}
(Y t Y r 6i.eJt .Jt ,jt ;X"#Jl
" Adnpun (mengenni pusoalan) membaca shnlnwat ketika akan bubar dari
xnfu putanunn, maka ada fudits " ma jalasa qautmun" dan seterusny a."
(al-Qawl al-Badi Fi al-Shalah'Ala al-Habib al-Syafi',22)
Soa[:
Anak merupakan karunia yang diberikan Allah SWT kepada
sebuah keluarga. Namun, anak juga merupakan amanah Allah
SWT yang mesti dijaga, dirawat serta dididik oleh kedua orang
tuanya. Mendidik anak harus dimulai sebelum anak itu lahir ke
dunia, tidak hanya dilakukan setelah ia besar. Salah satu bentuk
pendidikan terhadap anak adalah membacak an adzfrn dan iqhmah
ketika anak tersebut dilahirkan. Bagaimanakah hukum melakukan
hal tersebut? Apakah pemah diajarkan Ras0lullAh SAW?
fawab:
Ulama sepakat bahwa sunnah hukumnya mengumandangkan
adzkn dan iqkmah pada saat seorang bayi terlahir ke dunia.
Soal:
AdzLn merupakan perbuatan yang disunnahkan sebelum
melaksanakan shalat lima waktu. Di sampingberfungsi untuk
mernberitahukan masulcrya waktu shalat, adzhnjuga diperuntukkan
sebagai sarana untuk menarnpakkan syi'ar Islam. Nah, dalam
adziln ada beberapa perbuatan yang disunnahkan. Di antaranya
adalah tarji'. Lalu apakah tarjt' lttt?
Jawab:
Mengumandangkan adzdn merupakan salah satu perbuatan
yang memiliki fadhilah ymg sangat besar. Imam al-GhazAli
dalam kitabnya yang sangat terkenal lhyk'lllum al-D?n menyitir
Hadits yang menjelaskan keutamaan seoran g muadzdzirz. Beliau
menuturkan:
Dan (ketiga) seorang laki-laki yang diberi rizki dunia yang banyak
oleh Allah SWT, nnmun rizki tersebut tidak sarupai melupakanny a untuk
melaksanaknn perbuatan akhir at." (Ihyil ul0m aLDnrn juz I, hal, 145)
,rb?q
/
j')'rrri;I tliizl
f$t -t
,
d* y). 11 iilv f*tf'Ftltl : ar;rL'|" r,Sr.y
r
lovy gr-r
,1:r1\l);r17't
.tr fu dry i,f q.rf , ?or I dty lf qrf
.Xr i.,-., r:tl;,lit !#l , ttrii
r:,1;;';:l Wf
Kemudian diulanglagi,
'e.U,,
'/ *uy .,,"q4V{i,$', ^*U $*}-Jt tk rl,
y> ?-;F,r-i
.
| ,o ,
' a
oriti q },'ol,';sAt
* )#J|',
lijlf,
(V\.f tr-, €s-rllC-,*-
" fladitsini menjadi dalil dan bukti nyata bagi madzhab Malik, Syfrfi't,
Ahmad dan jumhur ulama bahwa tarji' dalam adzdn merupaknn
perbuatan y ang disyari' atkan." (ShahihMuslimbi Syaft al-Nawawi
itl.zTV,hal Tl)
Soal:
Allah SWT menganjurkan kita umat Islam untuk selalu
berikhtiar untuk meraih berbagai keberhasilan. Banyak usaha
yang dilakukan dalam rangka ikhtiar ini. Di antaranya adalah
menggunakan azimat atau do'a-do'a yang berupa hizib atau
amalan. Bagaimanakah hukum amalan, hizib dan azimat
tersebut?
fawab:
Mengamalkan do'a-do'a, hizib dan memakai azimat pada
dasamya tidak lepas dari ikhtiar seorang hamb a,ymgdilakukan
dalambentuk do'akepadaAtlah SWT melalui amalan itu. Jadi
sebenarnya, membac ahizlb, dan memakai azimat, tidak lebih
sebagai salah satu bentuk do'a kepada Allah SWT. Dan Allah.
SWT sangat menganjurkan seorang hamba untuk berdo'a
kepada-Nya. Allah SWT berfirman:
trntang hnl itu. Rasul mmj araab, " Cob a tunj ulckan azimatmu itu p adaku.
Membuat azimat tidnk apa-apa selama di dalamnya tidak terkandung
kemusyrikan. " (Shahih Muslim l4079ll
Dalanal-ThfubaL-Nafuui,al}lefi zhAbi'AbdillAhMr.rhammad
bin Ahmad bin'UstmAn al-Dzahabi menyitir sebuah Hadits:
CW e,.f it1$'u{.';Li:'ti'#'df' t+ o4
(\'rv, Lf-;Jt.-LJl) . #,iw'i .:4b
6 <*i-{ ,.".f)
!, * d Jt.i?lt.&a,s,i'tfr sv
?qt *r1t' r-f Prri) ;=Kt 6L r V. g.+W
p:;' I' ra,i"iir q lt f i|s,:v:t,,ft:4,:t
6a t $j.*fltfiy .hr )"' *J:jl, l' *.,tr ;,
(Y . - 1 q,u!l) G;t\i ?tirL;,*
:r'5,;, t,eGJ,
rl
"b
7qt $;'?v 72,r,'g1.pf;,Ffrt S*'* r';i:i
,p U!, ;'rr; ri JLrt. c7',p, * ihk t
"*fttr u o.
Iawab:
Berobat dari sakit merupakan anjuran agama. Karena hal ini
termasuk salah satu ikhtiar untuk mencapai kesembuhan. Salah
satu bentuk pengobatan ifu menggunakan do'a-do'a, yang dalam
bahasa Arab disebut den ga ruqyah.Hal ini boleh karena Ras0lullAh
SAW sendiri pemah mengajarkan bermacam-macam do'a untuk
menyembuhkan berbagai penyakit. Di antaranya adalah:
Fiqh Tradision alis ( | azuaba n P elb agai P ersoa lan Keagamaan S ehni-luri ) 341
os "p': *vhtt 4t af W?tt nf'r*;; c? y :i
* *
oglr L+if r6t *, *:ttirt:"iJr :y'#. *tlp",! i
ef""*,p) & r'8,1i"., $,A)',ltiWl ;rJr..lr'd, *t
(or'Yt'r,S"rt*Jl
"Dari Masrftq, dari 'Aisyah, bahwa Nabi SAW mengobati sebagian
keluar gany a. B eliau m en gus ap d en g an t an g anny a y an g kan an s er ay a
berdo'a (yang artinya). "Ya Allah SWTTuhan manusia,hilangkanlah
penyakit dan sembuhkanlah dia. Karena Engknu adalah Dzat yang
dapat menyembuhkan, tidak ada kesembuhan (yang hakiki) selaht
kesembuhan dari-Mu. Dengankesembuhan yang tidak akan berlanjut
dengan keknmbuhan " (Shahih al-BukhAri, [5302] )
*t* hr*t
?'rJLfufin&r.1
a a .r
trJlgl ,1Ot-r. ge
t a /
Soal:
Sudah biasa di kalangan pesantren, apabiia ada seorang kyai
atau ulama lewat, mereka berdiri untuk menghormati kyai itu.
Penghormatan ini dilakukan untuk mengh"ormati ilmu dan
kealiman kyai tersebut. Bagaimana hukum berdiri itu?
Jawab:
Mayoritas ulama memboiehkan berdiri untuk menghormat
seseorang yang datang. Mereka berdalil dengan firman ailah s\Arl':
tt n W j? J\1@r ;#'+t
art ril fw. (qt
*; F :
fi )p*ir it;t}\. ;;lt *i J' S#V &i,r
's'r;;r:sl$it'J*;ifl,' tY-,yi *t fl* ylb't *$
'd, t*?#bfirYt )tr';uU|:;-;ly ilr-rr *ie
\ 6e ;t(-!t.,r,; ;goglgil:;) .(ryi***,
' 'qirin
" Mayoitas ulnma mengatakan bahw a b ol eh ber dii untuk (men ghor mat )
orang yang datang (atau lewat), iikn yang datang itu adalah orang
Islam yang mulia dan baik, dengan tujuan untuk menghormatinya.
Karena menghormati seseorang karena agamn dan kebaikannya
termasuk perbuatan yang sangat dianjurkan oleh agama. Dan karena
p erbuatan itu merupakan j alan untuk menambah rasa cinta dan knsih
Soal:
Guru dan para ulama, begitu fuga orang fua, merupakan orang-
orang yang harus dihormati, sebab mereka mempunyai jasa yang
sangat besar terhadap kemajuan umat. Di tangan merekalah
tercipta calon-calon pemimpin masa depan. Karena itu, seorang
murid khususnya, mempunyai kewajiban untuk menghormati
gurunya. Salah satu bentuk penghormatan yang sering
dilakukan adalah dengan mencium tangan mereka ketika berjabat
tangan. Bagaimanakah ha1 ini sebenamya? Apakah diperbolehkan
oleh agama?
Iawab:
Mencium tangan para ulama merupakan perbuatan yang sangat
dianjurkan agama. Karena perbuatan itu merupakan salah satu
bentuk penghormatan kepada mereka. Dalam sebuah Hadits
dijelaskan:
t:i;r,jo-,tr
t
* *t GUts rib4;ltrr €)Ll'j t
,lo t .'!.
,P) - e :'t'{""; ;i;h' & Ut * ffi V\'.,'u";E
(totAf.rJcr3l:;af
"D ari ZAri'
RA. -ketikn beliau menj adi salah satu delegasi suku' Abdil
Qnis- heliau berknta, " Kemudian knmi bersegera turun dari kendar aan
Fiqh Tradision alis ( | aw ab an P elba g ai P er s o alan Keagamaan S ehari-har i) 347
kita,lalukami mengecup tangan dan kakiNabi SAW." (Sunan Abi
DAwud [4s48])
( A. r gs_lt;tr)tr.r1bi;
"Mencium tangan orfinglain,bila itu dilakukankaram orang tersebut
zuhud, shfrlib berilmu, mempunyai kemuliaan, sertt bisa menjaga
diri, atau perkara yang semisal yang berkaitan dmgan masalah agama,
maka perbuatan itu tidak dimakruhkan, bahkan termasuk perbuatan
sunnah. f api jikn dilakukan knrena orang tersebut memilikikekayaan,
karena dunianya, pengaruhnya serta kekuatannya di hadapan ahli
dunia, serta perbuatan lain yang serupa, maka hukumnya makruh,
348 Fiqh Tradision alis ( I aruaban P elbagai P ersoalan Kea gamaan S ehari -hari)
dengan kemakruhan yang sangat besar." (Fatiwi al-ImAm al-
Nawawi, 80)
perbuatan itu digunakan untuk kepentingan dnn tuj wn yang j elek, makn
termasuk perbuatan yang tuhina. S ebagaimana halny a setiap perbuatan
baik y ang diselewengknn untuk kep entingan y ang tidak dibenarknn."
(Yas'alffnaka fi al-Din wa al-Hayih, juzll,hal,6421
I-alu apakah manfaatrya? Kata Prof. DR Sarlito W. Sarwono,
p"kologd*grrrubesarUniversitashrdcrreia, berdaserkaneksperimen
Ivan Patrovich Pavlov (7849-L936), yarrg kemudian melahirkan
teori Behaviorismel, setiap lembaga pendidikan seperti pesantren,
yang membiasakan muridnya mencium tangan pengasuh atau
gurunya, maka akan menumbuhkan rasa cinta dan patuh pada
guru tersebut yang pada gilirannya akan lebih mudah diatur
sehingga mewujudkan kedisiplinan dan kepatuhan dalam
mengerjakan tugas dan aturan pada iembaga tersebut. Hal ini tentu
sangat dibutuhkan untuk keberhasilan sebuah pendidikan.
(Wawancara dengan Prof. DR Sarlito W. Sarwono pada tanggal,12-
05-2005, jam 18.00 WIB)
1. Untuk Lebih jelasnya mengenai teori Behaviorisme, silahkan lihat misalnya buku "Berkenalan
dengan aliran-aliran dan tokoh-tokoh psikologi, Prof. DR. Sarlito W. Sarwono, Jakarta:
Bulan Bintang 2002
7. Memakai Surban
Soal:
Kalau kita melihat gambar-gambar para wali, atau ketika kita
melihat p aru masy iy ikh, hampir s emua mereka meng gunakan
surban di kepaianya. Dan di antara mereka memiliki ciri khas
tersendiri ketika memakai surban. Ada yang hanya dipasangkan
di kepalany a, adapula mengikatnya. Bagaimanakah hukumnya
memakai surban? Dan bagaimanakah cara memakai surban
yang dianjurkan oleh Nabi SAW?
Iawab:
Memakai surban sangat dianjurkan oleh agama. Karena perbuatan
itu merupakan kebiasaan para Ras0l dan Nabi Allah SVVT. A1-
ManAwi dalam kitabnya Faidh al-Qadtr menyitir perkataan Ibn
'Arabi:
350 Fiqh Tradision alis ( | autnban P elba gai P er soalan Keagamaan S elari-hari)
Dari Hadits ini bisa dipahami bahwa memakai surban
merupakan perbuatan yangbaik. Lalu tentang cara memakainya,
al-SuyOthi dalam kltab al-Hkw? li al-Fatilwt karangan beliau
menjelaskan:
h';yt J-l;t
t'#t'&.i,-*Yt J:.[, ok'n? u'ol
",*yt i.er';y
oriyi o(3i
h't')11;t L^1, t'fr
,i )Pr zitv'flt
t'#u;'& ok 6 (# : . y':Fj' e
(1v 6 61kilJ \ c g:lll) . tirgye"X-1 o1uJ;f
"r
"BahzoaNabi Mulummad SAW itu (kndang-kadnng) memakai songkok
di bau:ah surban, memakai kopiy ah tanpa memakai surban, memakai
surban tanpa menggunakan songkok. RasfiluilAh SAW iugo
menggunakan kopiyah yang mempunyai daun telinga ketika belinu
pergi berperang. Surban yang sering beliau gunakan adalah yang
Toarna hitam seperti hitamnya benda yang terbakar api. Beliau juga
mengikat surban itu di kepala. " (Al-Hiwi li al-FatAwi, jvI,hal97)
Soal:
Ketika mengerjakan shalat atau ibadah yang lainnya, kita
dianjurkan untuk menggunakan baju putih. Tidak hanya dalam
hal perbuatan ibadah, berpakaian putih juga menjadi seragam
berbagai lembaga, seperti sekolah dan lembaga lainnya. Lalu
apakah keistimewaan pakaian putih ini? Kenapa RasCrlullAh
SAW sangat menyenangi pakaian putih?
]awab:
Tentang keutamaan mengenakan pakaian putih ini, RasfilullAh
SAWbersabda:
(Y\.1 f"rJrrlr-g*l
"Dari lbn 'Abbks RA ia berkata, "Rasttlullkh SAW bersabda,
"Hendaklah kamu memakai baj u putih. Kar ena baj u putih itu paling
baik bajumu. Dan kafanilah orang mati knmu dengan knin putih."
(Musnad Ahmad bin Hanbal [2109])
'#fuj*;6r&;t#*, )Ll,i;r,i;:tt
(Yl'gr\'6cr5"1Qlg:1
"Telah dijelaskan dulu pada (cerita tentang) perang Uhud, bahwn
kedua orang tersebut adalah malaikat librtl dan Malaikat trlffkA'il."
(Fath al-Biri, juzX, hal290)
Soal:
Bagaimana hukumnya mengeraskan dzikir, sebagaimana yang
sering kita jumpai di tengah masyarakat?
]awab:
Dzikir merupakan salah satu sarana komunikasi antara makhluk
dankhflliq-Nya. Dengan berdzikir seseorang dapat menjadi tenang,
sebab ketika itu ia telah melaksanakan kepasrahan totai kepada
IlAhi Rabbt. Mengakui bahwa segala kelemahan dan kekurangan
selaiu ada pada dirinya"
Karena itu dzikir harus dilaksanakan dengan sepenuh
hati dan jiwa. Harus khusyu' dan khidmat. Untuk bisa berdzikir
dengan hati yang khusy0' itu diperlukan perjuangan yang tidak
ringan. Masing-masing orang memiliki cara tersendiri. Bisa jadi
satu orang lebih khusyCr' kalau berdzikir dengan cara duduk
menghadap kiblat sementara yang lain akan lebih khusyfi'dan
khidmat jika wirid dengan cara berdiri atau berjalan.
Demikian juga dengan mengeraskan dzikir. Jika memang
mengeraskan dzikir tidak mendatangkan ke-khusyfi'-an, dan
lebih konsentrasi kalau pelan, maka baginya yang utama adalah
memelankan dzikimya. Begitu pula kalau ada orangberdzikir
lebih rnantap dengan cara dikeraskan, maka yang lebih utama
adalah dikeraskan. Sebagaimana yang dikemukakan oieh al-
Suy0thi dalam kitabnya al-Hdwtli al-Fatkwt:
* -', 'ty
e ;lttil^,.ffr r4.,t* *+6 iu;
y) re fY elf;ty,r,i'.'ri 4 a'ifi
(1AoY O c t'.,l*Jl
" D ar i Abi Hur air ah RA, ia b erkat a. N ab i Mulummad S AW b er s ab da,
" Saya akan berbuat sesuai dengan keyakinan hamba-Ku kepada-Ku.
Dan Aku akan selalu bersamanya selama ia ingat kepada-Ktt. likn ia
ingat (berdzikir) kepada-Ku di dalam hatinya, moko Aku akan
3s4 Fiqh Tradision alis ( | awaban P elbagai P erso alan Kea gamaan Sehari-hari)
memperhatikannya. Dan jika ia menyebut Aku di dalam suatu
perkumpulanz maka Aku aknn ingat kEadnnya di dalam perkumpulan
yang lebih baik dari perkumpulan yang mereka adakam." (Shahih
al-BukhAri,7857)
Fiqh Tradision alis ( I awaban Pelbagai P erso alan Keagamaan S ehari-hari) 355
mengganggu orang yang shalat atau orang tidur. Pada selain yang
dua ini, maka mengerasl<nn itu lebih utama, knrena pekerjaan yang
dilakukan ketika itu lebih banyak, serta karena manfaat dari dzikir
itu bisa diperoleh oleh orang yang mendengar. Dzikir itu juga dapat
mengingatkan hati orang yang membacq, memusatkan segenap
pikirannya untuk terus merenungknn dan menghayati (dzikir yang
dibaca), mengkonsentr asikan p enden g ar anny a, m enghil an gkan
ngantuk serta menambah semangaf." (Al-IIAwi li al-Fatiwi, jrtz
II, hal L33)
Hanya saja, ketika seseorangberdzikir dengan mengeraskan
suaranya, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, misaLrya
jrtg* sampai mengganggu orang lain. Selengkapnya Sayyid
Muhammad bin'Alawi al-MAliki menegaskan:
'#arir ;Lq n J(auii i;ri *y-,\i fr.j,jl.la{) a. tot) . .. a.
(r1 1, :*;lt./l9rl) or!;t
*'ti f lv'ti,F ot$t.-ti
Q*?if$io1*7,su#Ji4*
'df;'qb'$ t';ti$f f ita ^lt'v-tr t**Jr
U
,=
:l',S rA * t
y?ut * kt i r'",;;f;rttt r;;,rl jt
S
fawab:
Tasbih dalam bahasa Arab disebut dengan al-Subbah atau al-
Misbafoah.Yaitu untaian mutiara atau manik-manik dengan benang
'A q e.rll(Jittai.'rbntdd
a-
, r..AQ r:ilL f:Hr.i'6:y'rt j)j;r; i
.riy itfi ,;'np
e
*:,# '>t ot!,7
,
'^;:+t;i;U J?.tfr.,1',
(o t r I7 a. giy,-!tu+;
" 'Alt al-Qhrt menyatakan bahwa Hadtts ini menjadi dalil yang shahih
tentang l<ebolehan mengguna)an tasbih, yalcni dmgan adnnya p engakuan
dari Nabi SAW. Karena tidak ada perbedaan antara (menggunaknn
b en da /b ij i kurm a ) y an g dir an gkai at au t i dak s eb a g ai al at p enghitung.
Dan tidak perlu dihiraukan pdndapat yang mengatakan bahwa
m en g gunakan t asb ih itu bi d' ah. " (Tuhfah al-Ahwadzi irtz 9,halil2)
yf -k !tJrL,i6,i6 iJ;,i,r
*L1.:-':+f hr
p ada malam f um' at, maka Allah SWT akan mrny inainy a datgan cahay a
antara dia dan rumah yang penuh dengan keindahan." (Sunan a[-
Dirim?, [3273]l
Membaca shalawat dan membaca surat al-Kahfi pada
hari atau malam jum'at itu sunnah. DR. Muhammad Bakr Ism6'il
menyatakan:
kepada Nabi SAW pada malam dnn hari lum' at . . . . . .begitu juga sunnah
membaca surat al-Kahfi pada malam dan hari itu." (Al-Fiqh al-Wadhih
Min al-KitAb wa al-Sunnah, jt:zl,hal.Z4Ll
13. Mengangkat Tangan dan Membaca Amin ketika Berdo'a
Soal:
Pada saat berdo'a, biasanya orang-orang mengangkat tangannya.
Dan bila berdo'a secara bersama+ama orang yang mendengarkan
membaca amin. Bagaimana hukumnya hal itu? Apakah ada
dalihya?
]awab:
Krta sebagai seorang hamba yang lemah, oianjurkan untuk
berdo'a (memohon apa saja) kepada Allah SWT; Tuhan yang
Maha Kuasa. Dalam al-Qur'An Allah SWT berfirman:
(1 .,i/-tll ) tsi,.-;-,leit#rio',
Dan Tuhanmu berfirman , " Berdo' alah knlian kepada-Ku, makn Aku
"
tit.Sv
*tyfu,J* Ior,Si1ril 'C'r?r,
)Q/.*y r
df dJ,.*) .btr&r;ilLi:5 # glt.rirfrLoilrri$L,
(\ Yv \ p; c.:11.:
(fY.Atc5illCi-)
"D iriw ay atkan dni' Umar
bin Khaththilb RA, belinu b erknt a, " Manaknln
Rasftlulhh S AW mengangkat kedua tanganny a ketikn b er do' a, b eliau
tidak menurunkan kedlnny a sebelum mengusap waj ahny a dmgan kedua
tangannya." (Sunan al-Tirmidzi [3308])
istisqh', dan Nabi ketika itu mengangkat tangannya hingga terlihnt warua
p t t t ih ketiahtya. Makn yang dimaksud adalah bahzoa N abi tidak pernah
Soal:
Di sebagian masyarakat ada b:adisi saling memberikan makanan.
Biasanya diberikan pada hari-hari tertentu. Bagaimanakah
sebenamya dalam agama Islam? Apakah ada anjuran dari Nabi
Muhammad SAW
Jawab:
Memberikan sesuatu kepada orang lain, merupakan perbuatan
yang sangat dianjurkan dalam agama Islam, karena di dalamnya
terdapat manfaat yang sangat besar. Sebagaimana yang
dikatakan oleh al-Jurjdwi dalam sebuah kitab karyabeliau:
(\ Y t se eui.)iier&Jl U(-l
" S a hikmat dari disy ari' atkanny a hibah (memb erikan
esun g guhny
sesuatu kepada orang lain) itu sangat besar sekali. Karena dapat
menghilangknn sifut drngki dnnhnsut, serta memupukrasa cintakasih
dalam hati. Ia juga menunjukkan kemuly aan akhlaq, kesucinn anggota
badan, sifat yang luhur, keutamaan serta kemulyaan yang sangat
a gun g." (Hikmah al-Tasyri' wa Falsafa fiih, 1.,24l
Soal:
Ada kecendrungan dari sebagian kalangan untuk mencari solusi
menyalurkan nafsu seksualnya dengan cara nikah mut'ah.
Pernikahan ini dilakukan karena dianggap sebagai salah satu
model pernikahan yang disahkan dalam agama Islam.
Bagaimana sesungguhnya ?
Jawab:
Ailah SWT menciptakan manusia dilengkapi nafsu seksual.
Dengan adanya dorongan seksual tersebut kemudian manusia
bisa memiliki keturunan untuk melangsungkan generasi
manusia. Itu adalah fitrah yang dimiliki oleh manusia, bahkan
oleh seluruh makhluk hidup.
Namun dorongan nafsu seksual itu tidak boleh
disalurkan sebebas-bebasnya, karena akan banyak bahaya yang
akan mengiringinya. Timbulnya berbagai macam penyakit
kelamin, bahkan salah satu penyebab HIV karena penyaluran
nafsu seksual yang tidak terkontrol" Juga akan meiugikan
perempuan karena memang perempuanlah yang banyak
menanggung akibatnya, terutama ketika terjadi kehamilan.
r "..Ys * i y i ft
.6,ro(., |c, lzt e), .. 1.1,, c 6tt . 2,'
[6 ol ft*J r;Jo,+i * l]o
isrl,s
i# i.ti;r;rehi Jt.:,fi". rz;.Ltq i#
,P a :-lt a-_t> ti; [At i*y t t
t
ri tri Arp.iv
(\oydrtC **y
374 Fiqh Tradision alis Q awaban P elbagai P er soalan kagamaan S ehari-hari)
"Al-Mdzari mengatakan bahwa, pada awal lslam nikah mut'ah
memang dip erbolehknn " N amun kemudian p erkenan itu dihapus den gan
bebuapa flafrts yang Shnbtfu. Dan ulama telah ijmk' atas kehar amanny a.
Dan kami telah menjelaskan bahzua kebolehan itu telah dinasakh
sehingga tidak ada alasan lagi untuk membolehkannya. Orang yang
membolehknn itu menghubun gknn p endap atny a dengan firman Allah
SWT " Maka isteri-isteri yang telah knmu nikmati (campuri) di antara
mereka,berikanlahkepada mereka maharnya (QS. al-Nis|' 24), dan
dalam qir o ah lbn Mas' fid " MakA is ter i- isteri yang telah kamu ni- mati
(campuri) di antara merekn sampai waktu tertentlt" . Namun Qirfr'ah
Ibn Mas'fid ini termasuk syadz,tidakbisa dijadiknn pedoman, (yang
menyamai) kedudukan al-Qur'frn atau fladtts serta tidak boleh
diamalknn." (Syarh al-Nawawi Ala al-Muslim, juzlXhal L53)
*W *:g'* * i ir I
Iot,Si".,i?iti: iitl--l
,;Ar'cK) 1{ili Ft d'# iU rq
* b, *
( \ A1 ,f\ e, u-JLu.r"+.i:Jl)
"Dari Zaid bin Alt dari ayahnya, dari Alt bin Abi ThAUb RA, ia
berkata, " Rasfilullfrh S AW telah mengharamkan pada hari peperangan
khaibar daging keledai p elihar aan dan nikah mut' ah." {AI-T adzh?b,
jnzlI, hal L86)
Bahkan lmam Ja'far al-ShAdiq, salah seorang tokoh dari
kalangan ahlul bait dengan tegas menyatakan bahwa nikah mut'ah
tidak ada bendanya dengan zina. Ada banyak sumber yang akurat
menjelaskan hal ini. Diantaranya adalah:
Fiqh Tradisi on alis $ awaban P elbagai Persoalan Keagamaan Sehari-hari) 375
(Yf flr* fr-')t+ a*tlCKr)
"Al-Qasthalldnt mengatakan, "sungguh telah ada ijma' tentang
kaharaman niknh Mut'ah kecuali golongan RLfidhah (syiah). Dan
lmam Baihaqt mengutip dari la'far al-Shfrdiq bahwa ia ditanya tentang
niknh Mut' ah. Mnkn imam I a'far menj azlab b ahwa hakiknhrya itu a dal ah
perbuatan zina." (Nikah al-Mut'ah fi al- IslAm HarAm,32)
Soal:
Musik sudah menjadi salah satu kebutuhan pokok bagi
kehidupan manusia. Hampir tidak ada ruang yang steril dari
musik. Bahkan dalam upaya membudayakan shalawat Nabi,
akhir-akhir ini blantika musik Indonesia diwarnai dengan
maraknya alunan cinta Rasul. Termasuk di dalamnya kesenian
hadrah yang mulai merambah pasaran luas. Lalu, ada apa dengan
musik? Bagaimana hukumnya menyanyi dan memainkan alat
musik? Danbagaimana hukumnya menari (rodat)?
Iawab:
Salah satu karakter manusia adalah senang terhadap
keindahan (seni). Yaitu pesona alam yang sejuk dipandang
mata (seni rupa) serta alunan alam yang asyik dinikmati telinga
(seni suara). Ketika RasOlullAh SAW hijrah ke Madinah, Nabi
SAW disambut meriah dengan nasyid (syair) Thala'a al-Badru
'alaina... yang disertai dengan tabuhan rebana.
Begitu pula dengan nyanyian (nasyid), sebab menyanyi
itu merupakan fitrah manusia yan senang pada keindahan. Lugu
tersebut dilantunkan untuk menghiasi hati manusia agar
e
4.rJl | * rpt1,*.7rdt rry4i]3 f:f,Lq,'ur{Stit.
(f . t ,-f 1C
S esungguhny a menari itu boleh bagi orang kebany aknn dan makruh
"
bagi para tokoh." (Ihya' 'Ul0m al-Din, iuz l, hal 277\
rit,-b;til
e.V {r"ji. ir:b ,p,i:e; rrr: 4slt
(^1v p-r , t5.rhJr6a.ay ,+\o Jo'frlirigl-iio'dy
"Dari.'Aisyah RA, pada suatu hari raya orang-orang Habasyah
memain-mainkan perisai dan tombak mer eka ( sehingga- membentuk
tarian). saya meminta izin pada Rasfilullah s AW ( uniik melihatny a),
dan RasilluUAh SAW bersabda, "Apakah kamu suka melihatnyh?,,
Saya menjau)Ab, "Ya". Kemudian Rasill menarikku kebelakangnya
s ehingga kami saling ber dekatan. Rnsfilullkh
s AW kemudian b er sib ia,
"Teruskanlah, Wahai Bani Arfidah" . Ketika aku mulai merasa
bosan,
Rasfilulldh SAW bertanya, " Sudah cukup ? " Aku menjawab, ,ya,, .
Rasitlullfrh SAW kemudian bersabda, "Kalau begiiu pergilah.,,
(Shahih Bukhari, [897])
384 Fiqh Tradision alis $ azuab an P elbag ai Percoalan Kea gamaan Sehni-hari)
Al-Daiba'i, al-lmAm al-Jalil'Abdurrahm dn, Majmft' ah Mawllid
wa 'Ad'iyah (Semarang: Karya Putra, TT)
AI-DArimi, AbO Muhammad 'AbdullAh bin 'Abdurrahmin,
Sunan al-Dfrrimi (CD)
Al-Dau'ani, Muhammad bin 'Ali bin Muhammad BA'athiyah,
Mfijaz al-Kaldm Syarh Manzhfimah' Aqtdah al-' Awfrm
(Beirut: DAr al-'Ulffm al-lslAmiyyah, 2002 M)
Al-Dimydthi, Sayyid Bakri bin Sayyid Mu[ammad Syatha',
flasyiyah I'Anah al-Thllibtn, (Indonesia: DAr al-lhyd' al-
Kutub a1-'Arabiyah, TT)
Al-Dzahabi, Abi'Abdillah Muhammad bin Ahmad bin
'UstmAn, MizLn al-l'tiddl fi Naqd al-Rijil, (Beirut: Ddr al-
Ma'rifah, 1993 M)
hibb al-N abawi, (Istambul: Maktabah Isyik Kitabevi,
7976 M)
-{tLT Siyari A'lfrm al-Nubald' , (Beirut:Mu'assasah al-
RisAlah, 1992)
Al-Farmuluwi, al-QAdhi Habibuha q al- MasA' il al-Muntakhab ah
-Tahdztb
fi.al-Risfrlah roa al-Wastlah, (Istanbul Isik Kitabevi, 1981 H)
Al-Ghazili, Abi Hdmid Muhammad bin Muhammad, Ihyfr'
'Ulftm al-Dtn, (Beirut: DAr al-Fikr, TT)
lhyfr' 'Ulfim al-Dtn, (Beirut: Ddr al-Fikr,7993)
Al4hazAli, Shalih bin Ahmad, Huk"m Mumdrasah al-Fann Fi al-
-Mukhtashar
Synrfah al-IslLmiyyah, (Riyadh : Ddr al-Wathan, 1417 H)
Al-Hadddd,'Alawi bin ThAhir bin Abdullilh,-'UqAd al-Almds,
(Madinah: Mathba'ah al-Mahd0dah,1991 M)
Al-HaddAd, al:gabib'Abdull6h bin Alwi, al-D a- wah al-T Ammah
wa al-Tadzkirah al:Ammah, (Beirut: al-Nasyir, 1992)
Al-Hamid, Al-allamah Syaikh Muhammad, Nikfih al-Mut'ah fi
al-lslam Haram, (Damaskus: Dat al-Qalam, 1409H)
Berkenanlah kir_ ya
membacakan Surat Al-Fatihih,,;
. pengKa$erarl:(tl,+ r
Ahli Snunnah tfel Jamh'ah
,,ffi
I.& Muhyiddin Abdusshomad, lahir di Jember Jawa
#
;# Timur 5 Mei 1955, dari pasangan KH. Abdusshomad
dengan Ny. Hj. Maimunah (alm). Pada tahun 1980
f,ffi mempersunting Hj. Fatimah S.Ag. dan dikaruniai
i-d tiga orang anak, Balqis al-Humairo' (22), Robith
t',,,ff Qoshidi (20), dan Hasanatul Kholidiyah (15).
:t:.:
i Belajar membaca al-Qur'an kepada ayah dan
ibunya sendiri di Pondok Pesantren Darussalam
: i', t:.:.'
Jember. Nyantri di Pondok Pesantren Floudlotul Ulum
Sumberwringin Jember, asuhan KH. Umar dan KH. Khotib Umar, mulai tahun
1966 sid 1973. Pada tahun 1973 s/d 1980 belajar di Pondok Pesantren
Sidogiri Pasuruan asuhan KH. Kholil Nawawi. Di pesantren ini mengikuti
pelatihan kaderAswaja bimbingan KH. Khoiron Husain (alm.) dan KH. Bashori
Alwi tahun 1975 s/d 1977.Tahtin 1995-1996 mengikuti pelatihan PPWK (program
Pengembangan Wawasan Keulamaan) yanE diselenggaarakan Lakpesdam
PBNU. Dan tahun 1996 mendapatkan ljazah llmiah Ammah dari Sayyid
Muhammad bin Alawi al-Maliki.
Mengasuh Pondok Pesantren Nurul lslam I (Nuris l) Antirogo
Sumbersari Jember, yang didirikan pada tahun 1981, dan Pondok Pesantren
Khusus Mahasiswa Nurul lslam ll (Nuris ll) yang didirikan pada tahun 1991
di Mangli Kaliwates Jember.
Pengabdiannya di NU dimulai pada tahun 1983. Menjadi pengurus
MWC, Sekretaris RMI Cabang Jember, Wakil Katib Syuriah PCNU Jember.
Dan sejak tahun 1999 hingga saat ini menjabat sebagai Ketua Tanfidziyah
PCNU Jember.
Aktif di berbagai LSM seperti P3M, Puan Amal Hayati dan sejak 2001
sampai sekarang menjadi Ketua Yayasan Rahima, sebuah LSM yang
bergerak di bidang pemberdayaan perempuan.
Di antara buah karyanya yang sudah diterbitkan adalah:
- Tahlil dalam Perspektif al-Qur'an dan Hadits (Kajian Kitab Kuning) .
- Stop ! Kekerasan Terhadap Perempuan.
- Penuntun Qolbu (Kiat Meraih Kecerdasan Spiritual).
- Al-Huja! al-Qath'iyyah fii Shihhah al-Mu'taqadaat wa al-'Amaliyyaat
al-Nahdhiyyah.
- Etika Pergaulan di tengan Gelombang Perubahan (Kajian Kitab
Kuning)
BUKU-BUKU LAIN TERBITAN KHALISTA DI ANTARANYA:
Fikih Keseharian Gus Mus, Oleh KH.A.Mustofa Bisri, 14,5 x 20,5 cm. 508 hlm.
Gus Mus dalam memberikan solusi problematika keumatan disampaikan dengan
flkih trieseharim:
t rlll Itiil ringkas dan (terasa) mengalir serta enak dibaca, sehingga rangkaian argumen dan
dalil-dalil fikih yang sebelumnya terasa sulit dipahami, hadir dengan 'rasa baru'.
Problematika yang terangkum dalam buku ini meliputi: Akidah, Bersuci, Salat,
Puasa, Haji, Mobilisasi Dana dan Persoalan Ekonomi Modern, Moralitas dan
Toleransi Umat Beragama serta Budaya Kontemporer.[]
re
nilai-nilai ibadah, buku ini merupakan salah satu pelengkap sebagai nilai plus yang &+
bersifat prinsip, yang didasari beberapa dalil dari al-Qur'an, al-Hadits, dan beberapa I
doa yang lanyak dipanjatkan,I
Fikih Perempuan Praktis, KH. Abdul Muchith Muzadi, 12x18 cm. 138 hlm.
lain buku ini, berbicara mengenai pengetahuan praktis fikih alnrsa'seperlithaharah, ibadah. muamalah,
mu n akah ah dan luga maw arits.f
ANTOLOGI NU.Sejarah-tstilah.Amaliah.Uswah.
Oleh H. Soeleiman Fadeli & M. Subhan, Hard Cover, 14,5 x 20,5 cm. 344 hlm.
para t0k0hnya sebagai pengendali NU sekaligus sebagai uswah bagi umatnya. Dalam buku ini terekam
biografi 49 tokoh NU, mulai dari pemberi restu, pendiri, pejuang, penegak, pembaru, hingga pelestari.I
輻 蝉
― Pai釜 晦
olehPan血 ご .(
― …
an
動
htriah ldan置 菫,裁│
Wan dan皿 鶴
羹 daFt …
華摯■短 輸 ・