Ivana Trisha - 11000121130435 - Resume Waris Testamen
Ivana Trisha - 11000121130435 - Resume Waris Testamen
NIM 11000121130435
Prananda,S.H.,M.H.
Hukum Waris Testamen diatur dalam Pasal 874 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata,
menerangkan bahwa segala harta peninggalan seseorang yang meninggal dunia adalah
kepunyaan ahli waris menurut undang-undang, sekedar terhadap itu dengan surat wasiat tidak
telah diambilnya suatu ketetapan yang sah. Legitieme Portie (LP) adalah bagian mutlak
menurut undang-undang yang harus diterima oleh yang berhak secara penuh dan tanpa
dibebani syarat apapun juga meskipun syarat yang seringan-ringannya. Ahli waris yang
memiliki bagian mutlak disebut legitimaris.
Bagian Legitimaris:
1. Golongan I
Tanpa Pasangan dengan Testamen 100%
Pasal 914 LP anak sah :
- 1 Anak Sah [RUMUS = LP : ½ x Ai]
Contoh Kasus : P meninggal dunia memiliki satu anak sah yakni A. Namun,
dalam surat wasiatnya P menulis bahwa ingin mewariskan harta peninggalannya
kepada X (sebagai penerima testamen 100%).
Ahli waris P = A dan
X Ai A = 1
LP A = ½ x 1 = ½
Bagian yang diterima X = 1 - ½ = ½
- 2 Anak Sah [RUMUS = LP : ⅔ x Ai]
Contoh Kasus : P meninggal dunia memiliki dua anak sah A dan B. Namun,
dalam surat wasiatnya P menulis bahwa ingin mewariskan harta peninggalannya
kepada X (sebagai penerima testamen 100%).
Ahli Waris P = A, B, dan
X LP A = ⅔ x ½ = ⅓
LP B = ⅔ x ½ = ⅓
Bagian X = 1 – (⅓ + ⅓) = ⅓
Jadi, bagian A = ⅓, B = ⅓, dan X = ⅓
- 3 atau lebih Anak Sah [RUMUS = LP : ¾ x Ai]
Contoh Kasus : P meninggal dunia memiliki tiga anak sah yakni A, B, dan C.
Namun, dalam surat wasiatnya P menulis bahwa ingin mewariskan harta
peninggalannya kepada X (sebagai penerima testamen 100%).
Ahli Waris P = A, B, C, dan
X LP A = ¾ x ⅓ = ¼
LP B = ¾ x ⅓ = ¼
LP C = ¾ x ⅓ = ¼
Maka, bagian X = 1 – (¼ + ¼ + ¼) = 1 - ¾ = ¼
Jadi, A, B, C, dan X masing-masing mendapatkan
¼
2. Golongan II
Pasal 915 : LP orang tua = 1/2 X Ai
- Contoh Kasus : P meninggal dunia pada tahun 2020. P memiliki 2 orang tua yakni
A dan B dan 4 saudara kandung yakni C, D, E, dan F. Namun diketahui bahwa
dalam surat wasiatnya, P mewariskan harta nya pada X sebagai penerima testamen
100%.
Berdasarkan Pasal 916 a BW, menganggap tidak ada para saudara
pewaris. LP A = B = ½ x ½ = ¼
Bagian X = 1 – (¼ + ¼) = ½
Maka, bagian X = ½ , A = B = ¼
Dasar hukum Pasal 915 jo. 916 a BW
- Contoh Kasus : P meninggal dunia. P memiliki 2 orang tua yakni A dan B dan 3
saudara kandung yakni C, D, dan E. Namun diketahui bahwa dalam surat
wasiatnya, P mewariskan harta nya pada X sebagai penerima testamen 25%.
Ahli Waris P = A, B, C, D, E,
X Ai A = B = ½ x ½ = ¼
Ai C = D = E = ½ x 1/3 = 1/6
LP A = B = ½ x ¼ = 1/8
Bagian bebas = 1 – ¼ = 3/4
Sisa = total harta = total LP A & B = ¾ - ¼ = 2/4 =
½ A = B = ½ x ¼ = 1/8
C = D = E = ½ x 1/6 = 1/12
Maka,
A = B = 1/8 + 1/8 = 2/8 = ¼, masing-masing A dan B mendapatkan ¼
C, D, dan E mendapatkan 1/12
X mendapatkan ¼
- Golongan II dengan 2 orang penerima testamen
Contoh Kasus : P meninggal dunia. P memiliki 2 orang tua yakni A dan B dan 3
saudara kandung yakni C, D, dan E. Namun diketahui bahwa dalam surat
wasiatnya, P mewariskan harta nya pada X sebagai ALKD penerima testamen
50% dan Z sebagai penerima testamen 50%.
Ahli Waris P = A, B, C, D, E, X, dan
Z Ai ALKD X = ½
Ai A dan B = ¼ x ½ =
1/8 C, D, E = ¼ x 1/3 =
1/12
LP X = ½ x ½ = ¼ (X diakui ALKD sebagaimana anak
sah) A = ½ x 1/8 = 1/16
B = ½ x 1/8 = 1/16
Bagian bebas = 1 – total LP = 1 – 6/16 = 10/16
Z, C, D, E tidak mendapatkan apa-apa