Anda di halaman 1dari 6

Selamat Siang

MATERI KULIAH KE-11

XI PEMOTONGAN (INKORTING)
Pasal 916a:
Dalam hal-hal: bilamana guna menentukan besarnya bagian mutlak harus
diperhatikan adanya beberapa waris yang kendati menjadi waris karena
kematian, namun bukan waris mutlak, maka apabila kepada orang-orang selain
ahli waris tak mutlak tadi, baik dengan suatu perbuatan perdata anatara yang
masih hidup, maupun dengan surat wasiat, telah dihibahkan barangt-barang
sedemikian banyak, sehingga melebihi jumlah yang mana, andaikata ahli waris
tak mutlak tadi tak ada, sedianya adalah jumlah terbesar yang diperbolehkan,
dalam hal-hal demikianpun haruslah hibah-hibah tadi mengalami pemotongan-
pemotongan yang demikian sehingga menjadi sama dengan jumlah yang
diperbolehkan tadi, sedangkan tuntutan untuk itu harus dilancarkan oleh dan
untuk kepentingan para waris mutlak, beserta sekalian ahli waris dan pengganti
mereka.
Pasal 916a mengatur tentang tuntutan pemotongan (inkorting) dari orang
selain legitimaris yang telah menerima hibah atau legaat, apabila bagian mutlak
itu tersinggung akibat hibah atau legaat tadi. Tuntutan itu hanya khusus untuk
menutup kekurangan dari besarnya LP, baik untuk kepentingan legitimaris
maupun untuk sekalian pengganti hak mereka.
Menurut R. Soerojo Wongsowidjojo, dosen Hukum Waris di Jurusan Notaris
Fakultas Hukum Universitas Indonesia untuk menerapkan pasal ini diperlukan
adanya tiga golongan:
1. Ahli waris ab intestato legitimaris
2. Ahli waris ab intestato bukan legitimaris
3. Pihak ketiga
Jadi pihak ketiga tidak boleh menerima harta peninggalan sedemikian banyak
sehingga menyinggung LP. Dalam hal contoh di bawah ini berapa bagian bebas
itu?
A

B C D
Bagian bebas = harta peninggalan – semua LP
LP B, C, D masing-masing ¾ x 1/3 = 3/12 = ¼. Bertiga = 3 x ¼ = ¾
Bagian bebas = 4/4 – ¾ = ¼. Jadi hanya ¼ yang boleh jatuh ke pihak siapa saja
yang diinginkan oleh Almarhum A.
Contoh lain:
B
Dengan surat wasiat A mengangkat
A ont X sebagai ahli waris untuk 3/8
bagian dari harta peninggalannya,
dan mengenyampingkan B sebagai
X C D E ahli waris.
3/8

Kita lihat: ada tiga golongan ahli waris: B ahli waris ab intensato bukan
legitimaris, C dan D serta E ahli waris ab intestato legitimaris, dan pihak
ketiga (X). Jadi pasal 916a dapat diberlakukan dalam kasus ini.
Untuk menghitung bagian masing-masing, maka surat wasiat harus
dilaksanakan terlebih dahulu.
Pelaksanaan wasiat : X menerima 3/8, sisanya 5/8 adalah untuk ahli waris
ab intestato. Tapi dalam hal ini B onterfd, maka sisa itu jatuh pada C, D
dan E. Masing-masing C, D dan E mendapat 1/3 x 5/8 = 5/24. Bertiga
mereka ini ialah 3 x 5/24 = 15/24.
Sekarang kita lihat, apakah bagian mereka dengan
dilaksanakan wasiat untuk pihak ketiga (X) itu menyebabkan LP
mereka tersinggung.
LP C, D dan E masing-masing terhadap X ialah ¾ x 1/3 = 3/12.
LP C, D dan E bertiga ialah 3 x 3/12 = 9/12, atau 18/24. Dengan
pelaksanaan wasiat C, D dan E bertiga memperoleh 15/24. Jadi
kalau wasiat itu dilaksanakan untuk X, maka LP tersinggung
sebanyak 18/24 – 15/24 = 3/24. Hal ini tidak boleh.
Maka kekurangan LP tersebut harus dipotong dari bagian X
menurut wasiat itu. Jadi X hanya mendapat 3/8 – 3/24 =
9/24 – 3/24 = 6/24
Maka dalam kasus ini bagian bebas ialah 6/24
Kalau dalam contoh di atas harta warisan A sejumlah Rp 48.000,
bagaimana pembagian warisan. Berapa diterima C, D dan E, berapa
pula diterima X?
Pelaksanaan wasiat:
Untuk X = 3/8 x 48.000 = 18.000
Sisa warisan 48.000 – 18.000 = 30.000. Sisa ini dibagi antara C, D dan
E, masing-masing dapat 10.000
LP C, D dan E masing-masing terhadap X ialah ¾ x 1/3 x 48.000 =
12.000
LP C, D dan E bertiga ialah 3 x 12000 = 36.000. Berdasarkan wasiat
bagian C, D, E = 30.000.
Jadi LP tersinggung 6.000. Kekurangan LP ini harus diambilkan dari
bagian X. Jadi yang boleh didapat X ialah 18.000 – 6.000 = 12.000
(bagian bebas).
C, D dan E masing-masing memperoleh 12.000, yaitu sejumlah LP
masing-masing.
Penugasan ke-11

1. Setelah mengikuti kuliah oral, tertulis, dan lengkapi lagi membaca daftar
pustaka;
2. Kemudian diskusikanlah topik ini: A meninggal, meninggalkan istri B dan
tiga orang anak sah C, D dan F. Dalam surat wasiatnya A mengangkat X
3/8 bagian dari harta peninggalannya dan menyampingkan B sebagai
ahli waris. Gambarlah soal di atas dan hitunglah bagiannya masing-
masing. Sebut dasar hukum jawaban saudara!
3. Ringkaslah hasil diskusi tersebut maksimal 50 kata dan kumpulkan pada
kuliah terakhir sebagai satu kesatuan tugas.

–––   Sekian dan Selamat Mengerjakan   –––

Anda mungkin juga menyukai