Anda di halaman 1dari 12

Tugas etika kepribadian

1.
Nama : Rifki Achmadi
Prodi : DIII Keperawatan tingkat 2
Nim : 01.1.22.00918

Membuat contoh kasus :


1. Pola hubungan perawat dengan klien/pasien
Poin ke 5 : perawat dapat bertanggung jawab dan bertanggung gugat atas segala resiko yang
mungkin timbul selama pasien dalam perawatanya
Contoh kasus :
Seorang perawat memberikan obat kepada pasien tanpa melakukan pemeriksaan alergi obat
terlebih dahulu. Pasien mengalami reaksi alergi serius dan memerlukan perawatan medis
tambahan. Perawat harus bertanggung jawab karena tidak melakukan langkah-langkah
standar dalam pemberian obat yang melibatkan pemeriksaan alergi terlebih dahulu.
2. Pola hubungan perawat dengan sejawat
Silih asah
Contoh :
Seorang perawat yang berpengalaman melihat seorang rekan perawat yang lebih muda
memiliki kesulitan dalam menangani situasi darurat saat merawat seorang pasien yang
mengalami serangan jantung. Kemudian perawat senior tersebut mengambil inisiatif untuk
memberikan pelatihan tambahan kepada perawat yang lebih muda, membantu mereka
memahami prosedur darurat, dan memberikan saran konstruktif untuk meningkatkan
keterampilan perawatan.
2.
Nama : Richard Vanester Welin Carnagie.
Prodi : DIII – Keperawatan Tingkat II.
NIM : 01.1.22.00917.

Contoh No 5 Tindakan Perawat bertanggung jawab atas segala resiko tindakan yang akan
timbul selama pasien dalam perawatanya :
Seorang perawat sebelum Melakukan Tindakan keperawatanya harus menyerahkan surat
inform consent kepada pasien supaya perawat tidak digugat dalam melakukan keperawatan
kepada pasien.

Contoh Tindakan Silih Asuh Perawat dengan Teman sejawat:


Seorang perawat menyapa temannya sejawat nya ketika sedang mau berdinas bareng, dan
setelah menyapa temanya perawat tersebut mau menghargai dan mendengarkan perawat
yang sedang berkomunikasi dengan teman sejawatnya.

3
Nama : Rimba amelia meliana putri

Nim : 01.1.22.00909

Kasus no 2 menggunakan silih asuh

Seorang perawat laki laki melakukan tindakan pemasangan kondom kateter pada klien laki-
laki. Saat perawat melakukan tindakan pemasangan kondom kateter, perawat tersebut tidak
menjaga privasi klien seperti tidak menutup gorden/sketsel, tidak menutup pintu, selimut
dibiarkan terbuka. Lalu ada seorang perawat perempuan yang lewat ke ruangan tersebut dan
melihat kejadian tersebut, lalu perawat perempuan tersebut langsung mengingatkan, menegur,
memberi nasihat kepada perawat laki laki tersebut untuk tetap menjaga privasi klien saat
melakukan tindakan apapun seperti menutup gorden/sketsel, menutup pintu, tetap
memakaikan selimut ke klien, karena supaya menghindari kejadian yang tidak diinginkan.
4

Nama : Lintang Caesar V.S.E


Prodi : D-III Kep / 01.1.22.00914
Etika Kepribadian
Contoh Tindakan Perawat dengan Sejawat
Silih Asuh :
Perawat A sedang melakukan perawatan terhadap seorang klien bersama perawat B.
Diketahui, perawat B adalah perawat junior sedangkan perawat A adalah perawat senior. Pada
saat yang sama,perawat A memberi kesempatan kepada perawat B untuk melakukan tindakan
pemberian obat injeksi dengan cara IM kepada pasien. Pada saat akan melakukan
tindakan,perawat B lupa tidak berkomunikasi atau identifikasi pasien,seperti menanyakan
nama,tempat tanggal lahir,dan menginformasikan tindakan apa yang akan ia lakukan. Dengan
percaya dirinya,perawat B juga lupa tidak mendesinfektan area yang akan di injeksi. Seketika
juga,perawat A langsung mengingatkan,memberi arahan,membimbing perawat B,bahwa
tindakan yang ia lakukan belum sesuai SOP yang ada. Dengan penuh
kasih,kesabaran,keuletan,perawat A membimbing perawat B untuk melakukan tindakan
keperawatan dengan benar. Serta perawat A menasehati perawat B supaya tidak mengulangi
hal yang sama dan lebih teliti dalam melakukan tindakan,supaya citra seorang perawat,tetap
terjaga dengan kesopanan,lemah lembut dan kasih.

Contoh Tindakan Perawat dengan Pasien/Klien

Perawat harus memahami keberadaan pasien dan klien sehingga dapat bersikap sabar
dan tetap memperhatikan pertimbangan etis dan moral.

Perawat A sedang melakukan tindakan keperawatan terhadap pasien/klien post operasi


abdomen. Dengan memperhatikan SOP yang ada,perawat akan memulai tindakan
keperawatan dengan penuh rasa tanggung jawab. Seperti diketahui,pasien post operasi
abdomen,akan dilakukan perawatan terhadap jahitan,akan diganti verban karena sudah
waktunya ganti. Dengan keras pasien menolak tindakan yang akan diberikan oleh
perawat,bahkan pasien hampir melakukan tindakan fisik kepada perawat. Mungkin karena
pasien malu atau ada hal lain yang membuat pasien tidak mau dilakukan tindakan
keperawatan. Namun tetap dengan sabar perawat menjelaskan tujuan tindakan tersebut.
Setelah dilakukan negosiasi antara perawat dengan pasien,pasien tetap menolak tindakan dan
mengaku bahwa dirinya bisa melakukan tindakan dengan sendirinya dan tidak membutuhkan
bantuan perawat. Akhirnya,perawat memberikan keperluan ganti verban kepada pasien atau
klien tersebut. Dengan sabar perawat tetap menghargai pasien serta menunggu,mendampingi
pasien dikamar namun tidak melakukan tindakan.

Nama : Kanita Chisty Saverina K

Nim : 01.1.22.00912

Prodi : D3 - Kep Tk 2

Matkul : Etika kepribadian

Kasus no 3 menggunakan silih asuh

Perawat A sedang melakukan kunjungan ke desa sukamakmur. Saat melakukan kunjungan perawat A
menemukan seorang anak dengan kondisi perut buncit dan badannya sangat kurus yang
menandakan bahwa anak tersebut menderita marasmus. Saat dilakukan pengkajian kepada keluarga
anak tersebut, keluarga mengatakan bahwa anaknya tidak sakit dan merasa anaknya baik-baik saja
karena tidak menunjukkan tanda-tanda sedang sakit. walaupun dari tanda-tanda yang ditunjukkan
anak tersebut mengalami gizi buruk. lalu Peran perawat tersebut memberikan edukasi kepada
keluarga tentang penyakit Marasmus, agar keluarga pasien lebih tahu dan memahami tentang
kondisi anaknya saat ini.
6

ETIKA KEPRIBADIAN

Nama : Maria Florentsia Ardaniswari

NIM : 01.1.22.00907

A. Hubungan Kerja Perawat dengan Pasien

1. Perawat memahami hak pasien dan harus melindungi hak tersebut :

Ada seorang perawat bekerja sama dengan asisten fisioterapi untuk membantu ambulasi pasien yang
dirawat setelah operasi pergelangan kakinya. Dalam bagan pasien, disebutkan bahwa dia pernah
masuk perawatan psikiatris empat tahun lalu. Asisten fisio yang melapor bersama perawat, mulai
mengajukan pertanyaan tentang sifat kunjungan psikiatris yang lalu. Karena riwayat ini tidak relevan
dengan peran asisten fisio, perawat mengarahkan laporan kembali ke pembahasan rencana
ambulasi. Bahkan ketika berbicara dengan anggota tim kesehatan lainnya, penting untuk hanya
menyampaikan informasi penting tentang pasien. Ini adalah contoh kesetiaan ketika perawat
menjaga kerahasiaan informasi istimewa demi kepentingan terbaik pasien.

2. Hubungan Kerja Perawat dengan Sejawat :

Mawar seorang perawat lulusan salah satu Akademi Keperawatan, baru saja bertugas di salah satu
rumah sakit di suatu kabupaten (RS tipe C). Di rumah sakit tersebut, tenaga kesehatan nya sangat
terbatas. Pada umumnya, tenaga adalah lulusan Sekolah Perawat Kesehatan (SPK) sedang yang
lulusan akper hanya dua orang. Kepala bidang Keperawa tan di jabat oleh lullusan SPK yang sudah 20
tahun bertugas di sana. Kedatangan Mawar cukup membuat para perawat kurang menyenangi nya
karena Mawar sering di panggil oleh direktur untuk berdiskusi tentang bagaimana meningkatkan
mutu asuhan keperawatan di rumah sakit taesebut. Dalam membina hubungan antar perawat yang
ada, baik lulusan SPK maupun lulusan AKPER, perlu adanya sikap saling menghargai dan saling
toleransi sehingga Mawar dapat mengadakan pendekatan yang baik kepada kepala bidang
keperawatan dan juga perawat perawat lain yang ada. Begitupula bidang keperawatan, yang dalam
hal ini menjabat sebagai manager utama bidang keperawatan, harus dapat menunjukkan sikap yang
bijaksana, walaupun terdapat kesenjangan dari segi pendidikan. Dengan demikian, hubungan yang
baik dan rasa saling menghargai dan menghormati antar perawat dapat terbina.
7

NAMA : LIN NATALIA AFFANDI

NIM : 01.1.22.00913

1.Hubungan Perawat dengan Pasien /Klien

Di ruangan melati kamar no 22 terdapat seorang pasien lansia yang berumur 65 tahun beliau
mengalami sakit katarak setelah dilakukan tindakan oprasi untuk pengobatan katarak tersebut pasien
ini mengalami keterbatasan dalam penglihatannya sehingga memencet bel untuk meminta bantuan
kepada perawat karena ingin buang air kecil dikarenakan tidak bisa sendiri dan tidak ada keluarga
yang menemani sikap perawat disini harus menolong lansia tersebut dengan sabar dan
memperhatikan keadaan keterbatasan pasien tersebut untuk memenuhi kebutuhan eliminasi pasien

2.Hubungan Perawat dengan Teman Sejawat

Silih Asuh : Seorang perawat A sedang mengoplos obat untuk pasien pasien nya namun dikarenakan
perawat A sudah senior merasa dirinya sudah terbiasa perawat A tidak memakai APD sesuai SOP
beliau tidak memakai Hand scoond dan tidak menutup spuit dengan menggunakan teknik one hand
lalu masuklah perawat B ke ruangan oplosan obat perawat B mengingatkan perawat A untuk
mematuhi SOP dan memakai hand scoond untuk menjaga keslamatan diri dan menerapkan one
hand saat menutup spuit.

8
Nama : Veny Setyayuki
Nim : 01.1.22.00919
Prodi : D3 Keperawatan TK 2
6. Seorang perawat yang sedang memiliki masalah di dalam keluarganya hendak pergi ke RS
untuk bekerja. Sesampainya di RS, ternyata pasiennya sangat banyak dan perawat tersebut
merasa lelah, tetapi perawat tersebut tidak boleh membawa emosi dari rumah ke RS dan
melampiaskan kepada pasien. Perawat harus bekerja secara profesional seperti tidak ada
masalah, dan tetap bisa bekerjasama dan menerapkan komunikasi terapeutik kepada pasien.
Dan sesampainya di rumah perawat tersebut juga tidak boleh membawa emosi dari RS ke
rumah, dan perawat tersebut bisa menyelesaikan masalah di keluarganya tanpa melibatkan
emosi dengan/dari pasiennya.
3. Silih asah
Perawat A adalah perawat baru di RS, perawat tersebut masih ragu untuk melakukan tindakan
kepada pasien, sehingga perawat A meminta bimbingan kepada perawat B yang adalah
seniornya. Perawat B tersebut membantu untuk membimbing perawat A dengan senang hati
dan telaten, sehingga perawat A lebih percaya diri untuk melakukan tindakan kepada pasien
tanpa bimbingan dari perawat senior tersebut. Tindakan perawat B tersebut adalah membagi
ilmu kepada sejawat karena dia lebih bisa/mampu tanpa pamrih.
9
Nama : Muhamad Dimas Hasan
Nim : 01.1.22.00916
Matkul : Etika Kepribadian

1. Contoh seorang perawat dapat bertangung jawab & bertangung gugat atas segala resiko
yang mungkin timbul selama pasien dalam perawatanya
Contoh kasus :
seorang perawat telah melakukan tanggung jawab nya untuk memberikan obat dengan
benar dan tepat waktu terhadap pasien nya, tetapi pasien tersebut tidak langsung
meminum obat yang telah diberikan, tetapi obat dikumpukan dan diminum sekaligus,
sehingga menyebabkan overdosis. Dan pihak keluarga menuntut seorang perawat
tersebut. Dan pihak perawat pun menggugat kembali pihak keluarga karena perawat
merasa telah melakukan tindakan dan mendokumentasikan dengan benar.

2. Contoh sikap silih asuh :


seorang perawat membimbing seorang mahasiswa ketika memberikan obat terhadap
pasien, ternyata obat yg telah di berikan salah dan tidak di dokumentasikan oleh
mahasiswa.dan perawat tersebut tidak memarahi, mahasiswa tersebut di depan pasien
karna menghormati mahasiswa tersebut di depan pasien. Lalu perawat tersebut
mengigatkan mahasiswa dengan baik, agar lebih teliti dalam melaksankan tugasnya.

10

Nama : Imanuela Omega Saswitawati


NIM : 01.1.22.00906
Kasus no 1 menggunakan silih asuh
Seorang perawat perempuan melakukan tindakan pemasangan infus pada klien lansia.Ketika
seorang perawat saat melakukan tindakan tersebut lupa melakukan tindakan disenfeksi yaitu
lupa memberikan alkohol swab pada area yang akan di pasang jarum infus kemudian perawat
lain tidak sengaja mengetahui kejadian tersebut kemudian perawat yang lewat tersebut
langsung mengingatkan dan memberi edukasi yang benar untuk perawat tersebut harus
memberikan tindakan disenfaksi dengan memberikam alkohol swab terlebih dahulu sebelum
di lakukan injeksi infus.
11.
Nama : Mayvira Assyfa M

Nim : 01.1.22.00915

1. Contoh kasus membina hubungan peraat dengan pasien. memahami keberadaan


pasien sehingga dapat bersikap sabar

Seorang Seorang pasien berusia 65 tahun mengidap penyakit al zheimer yang dirawat
disalah satu panti jompo, pasien ketika dilakukan perawatan selalu meminta sesuatu
hal yang aneh kepada perawat, tetapi perawat tersebut tetap merawat pasien dengan
telaten dan sabar, meskipun pasien tersebut meminta sesuatu yang aneh

2. Contoh kasus hubungan perawat dengan teman sejawat. Silih Asuh

Seorang perawat junior sedang menyiapkan dosis obat untuk pasien anak, ketika
dilakukan pengechekan oleh perawat senior, ternyata dosis yang disiapkan berlebihan,
kemudian perawat senior mengingatkan untuk mengurangi dosis obat tersebut.
12
Nama : Trifonia Day Mbati

Prodi: D3 keperawatan TK 2

Matkul: Etika Kepribadian

Nim : 01.1.22.00910

1. Membuat contoh kasus


 Contoh kasus Hubungan antara perawat dan pasien sesuai no 3.
 Perawat harus sensitif terhadap perubahan perubahan yang mungkin terjadi
pada diri pasien yang disebabkan oleh penyakit yang dideritanya , antara lain
kelemahan fisik dan ketidakberdayaan nya dalam menentukan sikap atau
pilihan sehingga tidak dapat menggunakan hak dan kewajiban nya dengan
baik!
 Contoh kasus nya:
Seorang perawat junior merawat seorang pasien dengan diabetes melitus tipe
2 sensitif terhadap perubahan pada tingkat gula darah pasien. Pasien ini
mengalami fluktuasi gula darah yang dapat mempengaruhi kesejahteraannya.
Perawat ini terus memantau gula darah pasien, dan jika terjadi perubahan
yang signifikan seperti peningkatan gula darah yang tidak terkendali, perawat
ini segera mengambil tindakan, dengan memberikan insulin dan mengganti
rencana diet pasien.Dalam hal ini, sensitivitas perawat terhadap perubahan
gula darah pasien dapat membantu mencegah komplikasi serius yang dapat
timbul akibat penyakit diabetes yang dialami oleh pasien tersebut.perawat ini
juga memasang infus kepada pasien DM tersebut dengan meminta bantuan
kepada perawat senior yang ada di RS tersebut untuk membantu dan
membimbingnya untuk memasang infus kepada pasien tersebut, karena
perawat junior ini belum terlalu mahir dalam tindakan pemasangan infus.
Perawat senior ini pun Dengan sepenuh hati mengajar kan perawat junior ini
tentang bagaimana cara pemasangan infus yang baik benar agar tidak terjadi
kesalahan.
 Sesuai kasus di atas peran perawat ini sesuai dengan peran perawat “Silih
Asuh” dimana sesama teman perawat/sejawat dapat saling membimbing
Sehingga terbina hubungan kerja yang serasi.

14

Nama : Ananda Eka Pritanti.

Prodi : DIII – Keperawatan tingkat II.

NIM : 01.1.22.000904

1. Contoh kasus tindakan perawat menjalin hubungan saling percaya antara perawat dan pasien!

Jawab:

Seorang pasien berusia 50 tahun datang ke IGD RS Baptis Kediri dengan keluhan nyeri dada karena
mempunyai riwayat penyakit hipertensi, setelah dilakukan observasi pasien di pindah ke ruang rawat
inap. Kemudian pasien akan dilakukan tindakan injeksi oleh perawat yang bertugas di ruang rawat
inap tetapi pasien tersebut menolak dan tidak mau di lakukan tindakan injeksi oleh perawat tersebut.
Jadi sebagai perawat kita harus mendekatkan diri pada pasien, memahami apa yang dirasakan oleh
pasien, dan menjelaskan tindakan keperawatan yang akan diberikan serta membantu meringankan
rasa nyeri tersebut dengan cara membantu melakukan relaksasi nafas dalam, agar pasien merasa
tenang dengan sakit yang dirasakan.

2. Contoh kasus tindakan Silih Asuh!

Jawab:

Seorang perawat di sebuah RS sedang bertugas dan harus memasang infus pada pasien dan setelah
infus tersebut terpasang. Ketika perawat yang lainnya memberikan injeksi perawat melihat bahwa di
plester infus tersebut tidak ditulis tanggal pemasangan, kemudian perawat tersebut memberitahu
supaya memberi tanggal agar bisa memantau bahwa bila ada plebitis atau tidak di hari berikutnya.
15.

Nama : Marlita serli Dendo

Nim : 01.1.22.00908

Prodi: D3 Kep Tk2

1. Silih asuh: Dimaksud bahwa sesama perawat dapat saling membimbing nasehati,
menghormati, dan mengingatkan bila sejawat melakukan kesalahan atau keliruan
sehingga terbina hubungan kerja yang serasi.

Contoh kasus:

Paulina, A.M.K., seorang perawat lulusan salah satu Akademi Keperawatan, baru saja
bertugas di salah satu rumah sakit di suatu kabupaten (RS tipe C). Di rumah sakit tersebut,
tenaga kesehatan nya sangat terbatas. Pada umumnya, tenaga adalah lulusan Sekolah Perawat
Kesehatan (SPK) sedang yang lulusan akper hanya dua orang. Kepala bidang Keperawa tan
di jabat oleh lullusan SPK yang sudah 20 tahun bertugas di sana.

Kedatangan Paulina cukup membuat para perawat kurang menyenangi nya karena Paulina
sering di panggil oleh direktur untuk berdiskusi tentang bagaimana meningkatkan mutu
asuhan keperawatan di rumah sakit taesebut.

Dalam membina hubungan antar perawat yang ada, baik lulusan SPK maupun lulusan
AKPER, perlu adanya sikap saling menghargai dan saling toleransi sehingga Paulina dapat
mengadakan pendekatan yang baik kepada kepala bidang keperawatan dan juga perawat
perawat lain yang ada.

Begitupun bidang keperawatan, yang dalam hal ini menjabat sebagai manager utama bidang
keperawatan, harus dapat menunjukkan sikap yang bijaksana, walaupun terdapat kesenjangan
dari segi pendidikan.

Dengan demikian, hubungan yang baik dan rasa saling menghargai dan menghormati antar
perawat dapat terbina.
16

Anda mungkin juga menyukai