Anda di halaman 1dari 4

CONTOH PRINSIP ETIKA KEPERAWATAN

1. Autonomy ( kemandirian )
 Seorang perawat ketika akan melakukan injeksi atau suntikan maka
seorang perawat harus menjelaskan fungsi, efek dari obat tersebut. Jika
seorang perawat tidak menjelaskan terlebih dahulu maka seorang
perawat tersebut melanggar kode etik keperawatan.
 Ketika pasien dirawat dengan perawat A tetapi si pasien tersebut tidak
mau dirawat dengan perawat A tetapi ingin dirawat dengan perawat B
maka kita harus menghargai keinginan pasien karena kita memiliki etika
keperawatan otonomy atau kemandirian dimana seorang pasien berhak
memilih dengan siapa dan pengobatan apa yang akan dilakukan.
2. Beneficence ( berbuat baik )
 Seorang pasien mengalami pendarahan saat melahirkan, menurut
program terapi pasien harus diberikan transfusi darah, tetapi pasien
mempunyai kepercayaan bahwa transfusi darah betentangan dengan
keyakinanya , maka kita sebgai perawat mengambil tindakan yang
terbaik bedasarkan prinsip keperawatan yaitu tidak memberikan transfusi
darah setelah pasien memberikan pernyataan tertulis terkait penolakanya,
dan perwat tidak melakukan transfusi darah, padahal ia tau hal tersebut
membahayakan pasien dalam hal ini perawat berusaha memberikan yang
terbaik dan menghargai pasien.
 Pada kasus ini perawat mata sudah melakukan tindakan penanganan,
namun tidak melakukan pencegahan kesalahan, seperti perawat ST tidak
melakukan tindakan medis yang tidak sesuai standar dengan cara
menggorek-gorek mata pasien menggunakan jarum yang lembut.
3. Justice ( keadilan )
 Dalam keperawatan diruang bedah,sebelum operasi paisen harus
mendapatkan penjelasan tentang persiapan pembedahan baik pasien VIP
maupun kelas III, apabila perawat hanya memberikan kesempatan salah
satunya maka melanggar justice ini.
 Seorang kepala ruangan anak harusnya bisa adil dan tidak membeda
bedakan tugas antara perawat senior dan perawat junior.
4. Veracity ( kejujuran )
 Seorang perawat melakukan pemeriksaan kepada pasien dengan positif
kanker stadium akhir tetapi ketika pasien bertanya kita sebagai perawat
wajib memberitahukan keadaan penyakitnya ketika kita melihat bahwa si
pasien memmungkinkan untuk tau apa penyakitnya, jika kita tidak
memberitahunya maka kita melanggar prinsip etika keoerawatan.
 Ketika perawat diberi tugas untuk bertanggung jawab terhadap pasien A
dan perawat tersebut ketika melakukan intervensi keperawatan
melakukan kesalahan maka seorang perawat tersebut harus bisa berkata
sejujurnya tentang kesalahan nya yang diperbuat kepada kepala ruangan
maupun pasien dan keluarganya.
5. Non – maleficience
 Pasien A yang sedang dirawat diruang ICU mengalami penurunan
kesdaran, maka tugas kita sebagai perawat yang memiliki prinsip etik
keperawatan harus segera memasangkan side drill agar pasien bisa
tertolong.
 Seorang perawat rumah sakit daerah A sedang bertugas mengambil obat
di farmasi untuk pasien dengan gejala hipertensi , maka sebagai perawat
harus lebih teliti dalam mengecek obat-obatan tersebut supaya tidak
terjadi kesalahan obat dan bisa merugikan pasien.
6. Fidelity ( menepati janji )
 Penerapan prinsip fidelity ini dalam praktik keperawatan misalnya,
seorang perawat berjanji tidak menceritakan penyakit pasien pada orang
yang tidak berkepentingan, atau media lain baik diagnosa medisnya ,
maka perawat harus menepati janjinya dengan tidak menyebar luaskan
penyakitnya
 Seorang perawat william booth harus menpati janji yaitu merawat pasien
dengan penuh kasih jadi jika ada yang tidak melakukanya maka perawat
tersebut melanggar etika keperawatan.
7. Confidentiality ( kerahasiaan )
 Informasi tentang pasien harus dijaga privasi kalien. Segala sesuatu yang
terdapat dalam dokumen catatan kesehatan klien hanya boleh dibaca
dalam rangka pengobatan klien, tidak ada seorang pun dapat memperoleh
informasi tersebut kecuali jika diijinkan oleh klien dengan bukti
persetujuan.
 Ketika ada klien yang akan melakukan intervensi keperawatan yakni
memasukkan obat suppositoria ke dalam anus si klien maka tugas kita
harus menjaga rahasia klien dengan menutup tirai ketika akan
memasangkan obat suppositoria tersebut.
8. Accountability ( akuntabilitas )
 Perawat bertanggung jawab pada diri sendiri, profesi, klien, sesama
teman, karyawan dan masyarakat. Jika perawat salah memberi dosis obat
kepada klien perawat dapat digugat oleh klien yang menerima obat,
dokter yang memberi tugas delegatif, dan masyarakat yang menuntut
kemampuan profesional.
 Seorang perawat di rs medika sedang melakukan operasi bersama dokter
dan ketiak operasi berlangsung perawat melakukan kesalah yang fatal
dan mengakibatkan klien tersebut meninggal , maka bisa jadi keluarga
klien meminta pertanggung jawaban dan bahkan digugat.

Disusun oleh : abidatul chasanah

Anda mungkin juga menyukai