Anda di halaman 1dari 10

PENERAPAN ADVOKASI TERKAIT ISU KESEHATAN DAN

GIZI YANG ADA

DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 4

Ainun Kholilah Nasution (P01031221004)

Amanda Putriwulan Sari (P01031221007)

Cici Yulinda Limbong (P01031221011)

Dian Marito Manulang (P01031221015)

Elsa Maria Parhusip (P01031221020)

Lastiar Sitindaon (P01031221027)

Leni Astria (P01031221028)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN JURUSAN GIZI
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI DAN
DIETETTIKA
T.A 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas rahmatnya sehingga kami
dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini selesai tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah memenuhi tugas dosen pada mata kuliah
Advokasi Gizi .

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Oslida Martony, SKM, M.Kes
selaku dosen mata kuliah Advokasi Gizi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah wawasan dan pengetahuan. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membagi pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata yang kurang berkenan dalam
makalah ini dan menyadari bahwa didalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun
untuk kesempurnaan kearah yang lebih baik.

Lubuk Pakam , 21 Maret 2024

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...........................................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................1

A. LATAR BELAKANG ...............................................................................................1


B. RUMUSAN MASALAH ...........................................................................................2
C. TUJUAN ....................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................3

A. IDENTIFIKASI ISU ADVOKASI DAN PENGUMPULAN DATA PENDUKUNG


ADVOKASI TERKAIT KESEHATAN DAN GIZI .................................................3
B. PERUMUSAN TUJUAN DAN IDENTIFIKASI MITRA KOALISI.......................3
C. PENJELASAN PROGRAM DAN KEGIATAN TERMASUK KEGIATAN
EVALUASI DAN MONITORING ...........................................................................4

BAB III PENUTUP ...............................................................................................................6

A. KESIMPULAN ..........................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................7

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Penerapan advokasi terkait isu kesehatan dan gizi sangat penting dalam upaya
meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gaya hidup sehat dan pola makan yang
seimbang. Dengan menggunakan pendekatan advokasi, berbagai lembaga dan organisasi dapat
memperjuangkan kebijakan publik yang mendukung akses terhadap informasi kesehatan dan
gizi yang akurat, serta mendorong perubahan perilaku yang lebih sehat di tengah masyarakat.
Melalui kampanye-kampanye advokasi, misalnya, mereka dapat mengedukasi masyarakat
tentang dampak negatif konsumsi makanan tidak sehat dan menggalang dukungan untuk
kebijakan pencegahan penyakit yang lebih efektif.

Selain itu, penerapan advokasi juga dapat membantu dalam mengatasi berbagai
hambatan struktural yang menjadi penyebab rendahnya akses terhadap layanan kesehatan dan
informasi gizi. Dengan mengadvokasi kebijakan yang mendukung program-program
pemerintah untuk meningkatkan aksesibilitas dan ketersediaan pangan bergizi, misalnya,
masyarakat dapat lebih mudah memperoleh informasi dan sumber daya yang dibutuhkan untuk
menerapkan pola makan sehat. Selain itu, advokasi juga dapat memperjuangkan hak-hak
masyarakat terhadap kesehatan, termasuk hak untuk mendapatkan akses terhadap layanan
kesehatan berkualitas dan terjangkau serta hak untuk memperoleh informasi yang akurat dan
dapat dipercaya tentang gizi dan kesehatan. Dengan demikian, penerapan advokasi terkait isu
kesehatan dan gizi dapat menjadi instrumen yang efektif dalam mencapai perubahan positif
dalam perilaku dan kebijakan di masyarakat.

Penerapan advokasi terkait isu kesehatan dan gizi dapat mencakup beberapa poin
penting:

1. Tingginya Angka Masalah Kesehatan dan Gizi: Jelaskan pentingnya isu kesehatan dan gizi
dalam masyarakat, termasuk statistik terkait tingginya angka malnutrisi, penyakit terkait
gizi, dan dampaknya terhadap kesejahteraan individu dan masyarakat.
2. Kurangnya Kesadaran dan Akses: Tinjau kendala-kendala utama yang menghambat
masyarakat untuk memperoleh akses terhadap informasi dan layanan kesehatan dan gizi
yang memadai, seperti kurangnya pengetahuan, aksesibilitas, dan dukungan kebijakan.
3. Peran Advokasi dalam Mengatasi Isu-isu tersebut: Jelaskan pentingnya advokasi dalam
meningkatkan kesadaran, mengubah kebijakan, dan meningkatkan akses terhadap layanan
kesehatan dan gizi yang berkualitas. Advokasi bisa melibatkan berbagai pihak, mulai dari
individu, LSM, hingga pemerintah.
4. Contoh Kasus atau Studi Kasus: Sertakan contoh-contoh konkret dari praktik advokasi
yang berhasil dalam mengatasi isu kesehatan dan gizi di berbagai konteks, baik di tingkat
lokal, nasional, maupun global. Ini dapat memperkuat argumen Anda tentang keefektifan
advokasi dalam menghasilkan perubahan positif.

1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja isu advokasi dan pengumpulan data pendukung advokasi terkait kesehatan dan
gizi
2. Apa yang dimaksud Perumusan tujuan dan identifikasi mitra koalisi
3. Bagaimana Penjelasan program dan kegiatan termasuk kegiatan evaluasi dan monitoring

C. TUJUAN
1. Untuk mengidentifikasi isu advokasi dan pengumpulan data pendukung advokasi terkait
kesehatan dan gizi
2. Untuk mengetahui perumusan tujuan dan identifikasi mitra koalisi
3. Untuk memahami Penjelasan program dan kegiatan termasuk kegiatan evaluasi
dan monitoring

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. IDENTIFIKASI ISU ADVOKASI DAN PENGUMPULAN DATA PENDUKUNG
ADVOKASI TERKAIT KESEHATAN DAN GIZI

Berikut beberapa isu advokasi terkait kesehatan dan gizi yang telah diidentifikasi:

1. Masalah Gizi:
Tujuan utama advokasi diarahkan untuk menghasilkan dukungan berupa kebijakan
(misalnya dalam bentuk peraturan perundang-undangan), dana, sarana, dan lain-lain dalam
mencapai tujuan program gizi. Advokasi ini bertujuan agar penentu kebijakan mengetahui
atau menyadari adanya masalah gizi dan tertarik untuk menyelesaikannya.
2. Gizi Buruk:
Meskipun kemiskinan berkontribusi terhadap gizi buruk, minimnya pengetahuan dan
praktik pengasuhan anak dan pemberian makan anak yang tidak memadai juga turut
menyebabkan tingginya angka gizi buruk. Kesehatan ibu juga berperan penting dalam isu
ini.
3. Diversifikasi Pangan Lokal:
Salah satu program kerja dalam advokasi kesehatan dan gizi adalah diversifikasi pangan
lokal. Program ini bertujuan untuk memanfaatkan sumber daya lokal dalam memenuhi
kebutuhan gizi masyarakat.
4. Isu Penting Kesehatan Masyarakat:
Advokasi kebijakan merupakan kegiatan strategis yang perlu diperhatikan oleh para
peneliti dan akademisi. Isu-isu penting kesehatan masyarakat seperti kesehatan ibu dan
anak, pengendalian penyakit, dan akses serta mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan
menjadi fokus dalam advokasi ini.

Pengumpulan data pendukung advokasi terkait kesehatan dan gizi dapat dilakukan
melalui berbagai cara, seperti survei kesehatan masyarakat, studi kasus, penelitian akademis,
dan data statistik dari lembaga kesehatan pemerintah atau internasional. Data ini kemudian
dapat digunakan untuk membentuk argumen dan strategi advokasi, serta untuk mempengaruhi
kebijakan dan praktek yang mendukung tujuan advokasi.

B. PERUMUSAN TUJUAN DAN IDENTIFIKASI MITRA KOALISI


a. Perumusan Tujuan Advokasi
1) Definisikan Isu:
Identifikasi dengan jelas isu kesehatan dan gizi yang ingin diadvokasi. Misalnya,
meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pola makan sehat dan gizi yang seimbang.
2) Tentukan Target:
Tentukan target spesifik dari advokasi, seperti pemerintah, lembaga kesehatan, organisasi
masyarakat, atau masyarakat umum.
3) Tetapkan Tujuan:

3
Tetapkan tujuan yang spesifik, terukur, dapat dicapai, realistis, dan berbatasan waktu.
Contohnya, meningkatkan akses masyarakat terhadap informasi gizi yang akurat dalam
waktu 1 tahun.
4) Identifikasi Strategi:
Tentukan strategi advokasi yang akan digunakan, seperti penggunaan media massa,
kampanye sosial, pendidikan masyarakat, atau kerjasama dengan lembaga kesehatan
5) Rencanakan Tindakan:
Buat rencana tindakan yang terperinci, termasuk langkah-langkah yang perlu diambil,
sumber daya yang dibutuhkan, dan jadwal pelaksanaan.

b. Identifikasi Mitra Koalisi


1) Identifikasi Organisasi Terkait:
Cari organisasi atau lembaga yang memiliki kepentingan dan komitmen yang sejalan
dengan tujuan advokasi kesehatan dan gizi. Misalnya, lembaga kesehatan, lembaga
pemerintah terkait, organisasi masyarakat, atau lembaga penelitian.
2) Evaluasi Kesesuaian:
Tinjau apakah organisasi atau lembaga tersebut memiliki visi, misi, dan nilai-nilai yang
sejalan dengan tujuan advokasi. Pastikan mereka memiliki keahlian dan pengalaman yang
relevan dalam isu kesehatan dan gizi.
3) Kontak dan Jalin Kerjasama:
Hubungi organisasi atau lembaga yang telah diidentifikasi dan jelaskan tujuan advokasi
serta manfaat kerjasama. Ajukan proposal kerjasama dan diskusikan bagaimana mereka
dapat berkontribusi dalam mencapai tujuan bersama.
4) Bentuk Koalisi:
Bentuk koalisi atau jaringan kerjasama dengan organisasi atau lembaga yang setuju untuk
bergabung. Tetapkan peran dan tanggung jawab masing-masing anggota koalisi, serta
mekanisme komunikasi dan pengambilan keputusan.
5) Lakukan Koordinasi dan Kolaborasi:
Selalu berkomunikasi secara teratur dengan mitra koalisi, berbagi informasi, dan bekerja
sama dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan advokasi. Koordinasikan upaya
untuk mencapai tujuan bersama.

Perlu diingat bahwa mitra koalisi harus memiliki kesamaan visi dan komitmen untuk
mencapai tujuan advokasi kesehatan dan gizi. Kerjasama yang solid dan kolaboratif akan
memperkuat pengaruh advokasi dan meningkatkan peluang keberhasilan.

C. PENJELASAN PROGRAM DAN KEGIATAN TERMASUK KEGIATAN


EVALUASI DAN MONITORING

Berikut adalah penjelasan mengenai program, kegiatan, serta kegiatan evaluasi dan
monitoring dalam konteks advokasi:

4
1. Program:
• Program adalah rangkaian kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan untuk
mencapai tujuan advokasi kesehatan dan gizi. Program dapat mencakup berbagai
kegiatan, seperti kampanye, penyuluhan, pelatihan, atau pengembangan kebijakan.
• Program advokasi kesehatan dan gizi bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,
mempengaruhi kebijakan, dan menghasilkan perubahan yang positif dalam isu-isu
kesehatan dan gizi.

2. Kegiatan:
• Kegiatan adalah tindakan konkret yang dilakukan dalam rangka mencapai tujuan
program advokasi. Kegiatan dapat berupa seminar, lokakarya, diskusi panel, pertemuan
dengan pembuat kebijakan, kampanye media sosial, atau penyusunan laporan
kebijakan.
• Kegiatan advokasi kesehatan dan gizi dirancang untuk mempengaruhi opini publik,
memobilisasi dukungan, membangun jaringan, dan mempengaruhi kebijakan dan
praktek yang mendukung tujuan advokasi.

3. Evaluasi:
• Evaluasi adalah proses penilaian terhadap efektivitas dan dampak dari program dan
kegiatan advokasi. Evaluasi bertujuan untuk mengevaluasi sejauh mana tujuan
advokasi tercapai, mengukur dampak perubahan yang dihasilkan, dan mengidentifikasi
kekuatan dan kelemahan dari program dan kegiatan tersebut.
• Evaluasi advokasi kesehatan dan gizi dapat melibatkan pengumpulan dan analisis data,
wawancara dengan pemangku kepentingan, survei kepuasan, atau analisis kebijakan.
Hasil evaluasi dapat digunakan untuk memperbaiki program dan kegiatan, serta
menginformasikan keputusan strategis dalam advokasi.

4. Monitoring:
• Monitoring adalah kegiatan pemantauan terhadap pelaksanaan program dan kegiatan
advokasi secara berkala. Monitoring dilakukan untuk memastikan bahwa program dan
kegiatan berjalan sesuai dengan rencana, mencapai target yang ditetapkan, dan
memenuhi standar kualitas yang diharapkan.
• Monitoring advokasi kesehatan dan gizi melibatkan pemantauan terhadap pelaksanaan
kegiatan, pengumpulan data terkait indikator pencapaian, dan pemantauan
perkembangan dan perubahan dalam isu kesehatan dan gizi yang menjadi fokus
advokasi.

Evaluasi dan monitoring merupakan bagian penting dari siklus manajemen program
advokasi kesehatan dan gizi. Melalui evaluasi dan monitoring, dapat diketahui sejauh mana
keberhasilan program dan kegiatan advokasi serta dapat dilakukan perbaikan dan penyesuaian
yang diperlukan.

5
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN

Dalam advokasi media, tujuan utamanya adalah untuk mempengaruhi opini publik dan
membujuk orang lain untuk mendukung suatu tujuan atau agenda tertentu. Advokasi media
bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, menginformasikan, membangun dukungan, dan
mendorong tindakan yang mendukung isu atau topik yang menjadi fokus advokasi.

Keberhasilan advokasi media dapat dilihat dari kemampuannya dalam menghilangkan


intimidasi, memberikan pendidikan dan peningkatan pemahaman, membangun jaringan,
memberdayakan masyarakat, dan mencapai tujuan advokasi yang telah ditetapkan. Advokasi
media juga dapat mencapai keberhasilan melalui penggunaan media sosial, pemberdayaan
masyarakat, dan advokasi digital.

Dalam advokasi kesehatan dan gizi, isu-isu yang dapat menjadi fokus advokasi meliputi
masalah gizi, gizi buruk, diversifikasi pangan lokal, dan isu penting kesehatan masyarakat.
Pengumpulan data pendukung advokasi dapat dilakukan melalui survei kesehatan masyarakat,
studi kasus, penelitian akademis, dan data statistik dari lembaga kesehatan.

Dalam pengelolaan advokasi kesehatan dan gizi, penting untuk merumuskan tujuan yang
jelas, mengidentifikasi mitra koalisi yang sejalan dengan tujuan advokasi, melaksanakan
program dan kegiatan advokasi, serta melakukan evaluasi dan monitoring untuk mengukur
keberhasilan dan melakukan perbaikan yang diperlukan.

Dengan demikian, advokasi media dan advokasi kesehatan dan gizi memiliki peran
penting dalam mempengaruhi opini publik, memperjuangkan isu-isu yang relevan, dan
mencapai perubahan yang positif dalam masyarakat.

6
DAFTAR PUSTAKA

Health Advocacy Toolkit - World Health Organization

Documents and E-books, UNICEF Indonesia, ILMAGI, Kebijakan Kesehatan


Indonesia, Jurnal UMJ

Advocacy Evaluation Toolkit - World Health Organization

Anda mungkin juga menyukai