Anda di halaman 1dari 14

Jurnal Sains Geografi, 1(2), 2023; DOI: 10.2210/jsg.vx1ix.

xxx

Analisis Daerah Rawan Banjir Terhadap Kesiapsiagaan


Masyarakat di Kawasan Perumahan Elit, Kecamatan Mampang
Prapatan, Kota Jakarta Selatan
Dzaky Zain Fadhilah Utomo 1, Abi Maulidya Nabilah 2, Dio Ramadhani 3
1
Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta
2
Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta
3
Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta
*)
Email Korespondensi: dzaky.zalx@gmail.com.
Abstract
Sitasi: This article aims to identify flood-prone areas in Elite
Utomo, D., Z., F., Nabilah, A., Residential Areas, Mampang Prapatan District, and analyze
M., dan Ramadhani, D. (2023).
Analisis Daerah Rawan Banjir
the level of preparedness of residents for potential flooding
Terhadap Kesiapsiagaan using observational data, literature studies, mapping. The
Masyarakat di Kawasan population used is the community around the Elite Housing
Perumahan Elit, Kecamatan Area, Mampang Prapatan District, while the research sample
Mampang Prapatan, Kota Jakarta was taken using a stratified random sampling method. The
Selatan. Forum Geografi. Vol. 1,
No. 2.
government needs to work closely with the community
where there needs to be information dissemination of floods,
related training and education to make resources in the
Sejarah Artikel:
Diterima: 14 September
community so that they can be superior in handling if a flood
2023 occurs. Preparedness is a concept of preparation for dealing
Disetujui: 18 September with flood disasters, this needs to pay attention to the
2023
Publikasi:
evaluation results regarding previous events in the event of
a disaster. This is to build a plan in such a way as to be
preventable or preventive, and ready when a disaster does
occur. One of the forms of preparedness carried out by the
people of the Elite Residential Area in Mampang Prapatan
District is by utilizing an application called JAKI which is
facilitated by the DKI Jakarta government. The application
has a feature called JakPantau, the function of JakPantau
itself is to make it easier for Jakarta residents to access
information about which areas in DKI Jakarta are affected
by flooding. Therefore, the government uses JAKI as an
alternative, which can make it easier for the public to find
information on flood disasters anywhere and anytime.
Keywords: Floods, Elite Housing Areas, Community
Preparedness, Disaster Management.
Abstrak
Artikel ini bertujuan untuk mengidentifikasi daerah rawan
banjir di Kawasan Perumahan Elit, Kecamatan Mampang
Prapatan, dan menganalisis tingkat kesiapsiagaan warganya
Copyright: © 2022 by the authors.
Submitted for possible open access
terhadap potensi banjir dengan menggunakan data
publication under the terms and observasi, studi literatur, pemetaan. Populasi yang
conditions of the Creative Commons digunakan adalah masyarakat di sekitar Kawasan
Attribution (CC BY) license
(https://creativecommons.org/license
Perumahan Elit, Kecamatan Mampang Prapatan, sedangkan
s/by/4.0/). sampel penelitian diambil dengan menggunakan metode
stratified random sampling. Pemerintah perlu melakukan

46
Jurnal Sains Geografi, 1(2), 2023; DOI: 10.2210/jsg.vx1ix.xxx

kerja sama dengan masyarakat dimana, perlu adanya


sosialisasi informasi banjir, pelatihan dan edukasi terkait
menjadikan sumber daya di masyarakat agar dapat menjadi
unggul untuk melakukan penanganan jika banjir terjadi.
Kesiapsiagaan merupakan konsep persiapan untuk
menghadapi bencana banjir, ini perlu memperhatikan hasil
evaluasi mengenai kejadian-kejadian sebelumnya dalam hal
bencana. Hal tersebut untuk membangun perencanaan
sedemikian rupa agar dapat mencegah atau preventif, dan
siap ketika bencana itu benar-benar terjadi. Salah satu
bentuk sikap kesiapsiagaan yang dilakukan masyarakat
Kawasan Perumahan Elit di Kecamatan Mampang Prapatan
yaitu dengan memanfaatkan aplikasi bernama JAKI yang
difasilitasi oleh pemerintah DKI Jakarta. Aplikasi tersebut
memiliki fitur yang bernama JakPantau, fungsi JakPantau
sendiri adalah untuk memudahkan warga Jakarta dalam
mengakses informasi mengenai wilayah-wilayah mana saja
di DKI Jakarta yang terdampak banjir. Oleh karena itu
pemerintah menggunakan JAKI sebagai salah satu
alternatif, yang dapat memudahkan masyarakat dalam
mencari informasi bencana banjir
dimanapun dan kapanpun.
Kata Kunci: Banjir, Kawasan Perumahan Elit,
Kesiapsiagaan Masyarakat, Penanganan Bencana.

1. Pendahuluan tetapi juga mengalir sepanjang musim tanpa


cuaca dan musim. Pada dasarnya beberapa
hidrometeorologi, cabang faktor yang mempengaruhi terjadinya
meteorologi yang bersangkutan dengan banjir datang dari dua sisi, yaitu alam dan
pemanfaatan dalam siklus hidrologi. Banjir manusia itu sendiri. (Syukur, 2021)
adalah bencana alam yang diakibatkan oleh
meningkatnya debit air di suatu sungai Dalam beberapa tahun terakhir,
dibandingkan dengan keadaan normalnya kita telah menyaksikan meningkatnya
akibat kelebihan kuantitas dan volume air frekuensi dan intensitas banjir yang terjadi
akibat curah hujan yang berlebihan atau di beberapa kawasan, termasuk Kawasan
sebab lainnya. Di Indonesia, banjir sudah Perumahan Elit di Kecamatan Mampang
menjadi bencana tahunan karena letak Prapatan. Kawasan perumahan elit sering
geografis dan astronomis negara yang kali dianggap memiliki infrastruktur yang
terletak di iklim tropis yang dicirikan oleh lebih baik dan masyarakat yang lebih
dua musim, yaitu musim kemarau dan mampu secara ekonomi. Namun, meskipun
musim penghujan. Setiap musim memiliki demikian, masyarakat di Kawasan
ciri khas tersendiri yang dipengaruhi oleh Perumahan Elit juga rentan terhadap
efek pemanasan global. Indonesia dampak banjir.
merupakan negara kepulauan yang Kawasan Perumahan Elit,
memiliki banyak sekali sungai, dari yang Kecamatan Mampang Prapatan adalah
kecil hingga yang besar. Aliran sungai- salah satu kawasan hunian yang terletak di
sungai ini tidak hanya dipengaruhi oleh Jakarta Selatan, Indonesia. Secara umum
curah hujan yang tinggi sepanjang tahun, memiliki topografi dataran rendah. Kota

47
Jurnal Sains Geografi, 1(2), 2023; DOI: 10.2210/jsg.vx1ix.xxx

Jakarta memiliki ciri geografis yang berupa menghadapi bencana banjir. Dengan
dataran pesisir dan sebagian wilayahnya begitu, diharapkan dapat diambil langkah-
berada di bawah permukaan laut. Kondisi langkah yang efektif dalam meningkatkan
ini membuat kawasan ini rentan terhadap kesiapsiagaan dan mengurangi dampak dari
risiko banjir saat terjadi peningkatan curah bencana banjir di masa depan.
hujan. Kawasan ini juga dikenal sebagai
kawasan elit dengan tingkat keamanan dan
kenyamanan yang tinggi. 2. Metode Penelitian
Namun, seperti daerah lain di Penelitian ini dilakukan di
Jakarta, Kawasan Perumahan Elit, Kawasan perumahan elit, Kecamatan
Kecamatan Mampang Prapatan juga Mampang Prapatan, Kota Jakarta Selatan.
menghadapi risiko banjir yang cukup tinggi Populasi yang digunakan adalah
terutama pada musim hujan. Selain itu, di masyarakat di sekitar perumahan elit
kawasan tersebut juga terletak di dekat Kemang, sedangkan sampel penelitian
beberapa sungai utama, seperti Sungai diambil dengan menggunakan metode
Ciliwung dan Sungai Krukut, yang stratified random sampling. Strata atau
mengalir di sekitar wilayah Jakarta Selatan. tingkatan didasarkan pada peta kerawanan
Sungai-sungai ini seringkali menjadi banjir yang dibuat terlebih dahulu untuk
sumber banjir ketika hujan deras terjadi, mengetahui wilayah-wilayah rawan banjir
terutama jika sistem drainase tidak dengan tingkat tinggi, sedang, dan rendah.
berfungsi dengan baik. Bencana banjir di Peta kerawanan banjir tersebut dibuat
Jakarta Selatan menjadi semakin sering dengan parameter meliputi buffer sungai,
terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Hal curah hujan, kemiringan lereng, dan
ini disebabkan oleh berbagai faktor, antara ketinggian/elevasi yang di berikan skor dan
lain seperti kurangnya drainase yang bobot, kemudian dilakukan overlay,
memadai, perubahan tata guna lahan yang sehingga menghasilkan peta kerawanan
tidak terkendali, serta faktor cuaca yang banjir.
ekstrem.
Berikut ini adalah rencana
Analisis daerah rawan banjir penelitian dimulai dari subjek penelitian
menjadi penting dalam rangka memahami hingga metode pengumpulan data yang
kesiapsiagaan masyarakat di Kawasan akan penulis gunakan dalam penelitian ini,
Perumahan Elit, Kecamatan Mampang yaitu:
Prapatan. Dalam analisis ini, akan
dieksplorasi faktor-faktor yang
berkontribusi terhadap rawan banjir di
kawasan tersebut, serta bagaimana
kesiapsiagaan masyarakat dalam
menghadapi bencana tersebut. Dengan
pemahaman yang lebih mendalam tentang
faktor-faktor tersebut, langkah-langkah
mitigasi dan peningkatan kesiapsiagaan
dapat dirumuskan untuk melindungi
masyarakat dan infrastruktur di kawasan
tersebut.
Oleh karena itu, artikel ini dibuat Gambar 1 Skema Metodologi Penelitian
dengan tujuan agar pembaca dapat
memahami risiko banjir yang dapat terjadi
di kawasan ini, serta mengevaluasi
kesiapsiagaan masyarakat dalam

48
Jurnal Sains Geografi, 1(2), 2023; DOI: 10.2210/jsg.vx1ix.xxx

Metode 1. Subyek Penelitian. 3. Hasil dan Pembahasan


Subjek penelitian pada program 3.1. Hasil
kegiatan “Analisis Daerah Rawan Banjir
a. Kemiringan Lereng
Terhadap Kesiapsiagaan Masyarakat di
Kawasan Perumahan Elit, Kecamatan
Mampang Prapatan, Kota Jakarta Selatan”.
Sedangkan sistem yang akan dibangun
menginformasikan tentang daerah rawan
banjir dan kesiapsiagaan masyarakat
perumahan elit di Mampang Prapatan
terhadap bencana banjir.

2. Metode Pengumpulan Data.


Dalam penelitian ini ada beberapa
metode yang digunakan untuk
mengumpulkan data dan bahan yang
diinginkan yaitu:
Gambar 2 Peta Analisis Kemiringan Lereng
a. Metode Observasi. di Kecamatan Mampang Prapatan.
Metode ini dilakukan dengan cara
Menurut Berdasarkan analisis
pengamatan langsung pada lokasi tempat
yang didapatkan, menunjukan bahwa
penelitian yaitu Kawasan Perumahan Elit,
kemiringan lereng di Kecamatan Mampang
Kecamatan Mampang Prapatan serta
Prapatan memiliki wilayah yang relatif
melakukan pencatatan dokumen yang
datar dengan mayoritas kelerengan 0 –
berkaitan dengan obyek penelitian, seperti
6,241, sedangkan pada wilayah 35,109 –
ruas-ruas jalan, sarana dan prasarana,
78,020 memiliki wilayah relatif curam atau
fasilitas public, saluran pembuangan, dll.
pegunungan.
b. Studi Literatur.
Studi literatur adalah metode
1) Sangat Datar: Rentang
pengumpulan data dengan membaca buku
kemiringan 0 - 6,241 (Tanah lapang atau
referansi atau dokumentasi yang
dataran dengan hamparan luas yang hampir
berhubungan dengan penelitian. Dalam hal
datar)
ini juga dilakukan browsing untuk mencari
data atau dokumentasi yang berhubungan 2) Datar: Rentang kemiringan
dengan obyek yang diteliti. 6,421 - 11,703 (Daerah dengan lereng yang
lembut atau sedikit miring)
c. Metode Pemetaan.
3) Sedang: Rentang
Merupakan metode yang
kemiringan 11,703 - 19,505 (Daerah
dilakukan dengan cara memetakan
dengan lereng yang moderat atau sedikit
langsung lapangan yang akan diteliti dan
curam)
akan diproses menggunakan teknologi
pemetaan, seperti ArcGis, QGis, 4) Miring: Rentang kemiringan
Pict4DMapper, dll. 19,505 - 35,109 (Daerah dengan lereng
yang curam atau berbukit)
5) Sangat Miring: Rentang
kemiringan 35,109 - 78,020 (Daerah

49
Jurnal Sains Geografi, 1(2), 2023; DOI: 10.2210/jsg.vx1ix.xxx

dengan lereng yang sangat curam atau b. Curah Hujan


pegunungan)
Jadi, kemiringan lereng yang
curam juga meningkatkan risiko erosi
tanah. Ketika hujan deras terjadi di daerah
dengan lereng yang curam, air akan
mengalir secara vertikal dan lateral dengan
kecepatan tinggi. Aliran air ini dapat
merusak lapisan tanah atas dan mengangkut
material tanah ke bawah, meningkatkan
kemungkinan terjadinya banjir dan tanah
longsor. Lereng yang curam sering kali
menjadi tempat pemukiman manusia.
Bangunan dan infrastruktur yang terletak di
lereng curam dapat memperburuk risiko
banjir. Gambar 3 Peta Analisis Curah Hujan Di
Jika lereng mengalami erosi atau Kecamatan Mampang Prapatan.
terjadi tanah longsor, air hujan dapat
Berdasarkan analisis peta curah
mengalir dengan bebas menuju
hujan di Kecamatan Mampang Prapatan,
pemukiman, meningkatkan potensi
Jakarta Selatan, menunjukan hasil
terjadinya banjir. Kemiringan lereng yang
intensitas curah hujan tinggi di dominasi
terlalu curam dapat mengurangi
oleh Kelurahan Tegal Parang dan Bangka
kemampuan tanah untuk menyimpan air
yakni diatas 251,400 – 252,902. Intensitas
dalam jumlah yang cukup. Hal ini dapat
curah hujan yang terjadi secara terus-
menyebabkan peningkatan aliran
menerus akan dapat mempengaruhi
permukaan, karena air hujan tidak dapat
terjadinya banjir di daerah tersebut.
meresap ke dalam tanah dengan cepat.
Akibatnya, volume air yang mengalir di
permukaan meningkat, meningkatkan Tabel 1. Data Rata-Rata Curah Hujan di
risiko banjir. Kecamatan Mampang Prapatan, Dihitung dari
Sehingga, dalam mengelola risiko bulan Januari-Desember Tahun 2021.
banjir, penting untuk mempertimbangkan
kemiringan lereng sebagai salah satu faktor Nama Kelurahan Jumlah Curah Hujan Rata-Rata Curah Hujan
penting. Evaluasi dan perencanaan yang Kuningan Barat 2953,7 mm 246,141 mm
cermat harus dilakukan untuk mengurangi Mampang Prapatan 2953,7 mm 246,141 mm
risiko banjir di Kecamatan Mampang Tegal Parang 3034,84 mm 252,903 mm
Prapatan, Kota Jakarta Selatan, dengan Pela Mampang 2953,7 mm 246,141 mm
kemiringan lereng curam, termasuk Bangka 3034,84 mm 252,141 mm
pengelolaan drainase yang baik, pelestarian
lahan, dan pembangunan yang sesuai
dengan kondisi topografi.
Berdasarkan data yang diberikan,
terlihat bahwa Kuningan Barat, Mampang
Prapatan, dan Pela Mampang memiliki
jumlah curah hujan yang sama, yaitu
246,141 mm. Sementara itu, Tegal Parang
dan Bangka memiliki jumlah curah hujan
yang sama, yaitu 252,141 mm.

50
Jurnal Sains Geografi, 1(2), 2023; DOI: 10.2210/jsg.vx1ix.xxx

Dengan demikian, Kuningan daerah yang lebih tinggi ke daerah yang


Barat, Mampang Prapatan, dan Pela lebih rendah. Jika sebuah daerah berada
Mampang dapat dianggap memiliki tingkat pada elevasi yang lebih tinggi,
curah hujan yang Tinggi dengan nilai kemungkinan besar air tidak akan mengalir
246,141 mm, sedangkan Tegal Parang dan ke daerah tersebut dan risiko banjir dapat
Bangka memiliki tingkat curah hujan yang berkurang. Karena daerah yang cenderung
Lebih Tinggi dengan nilai 252,141 mm. datar, Kecamatan Mampang Prapatan
memiliki tingkat kerawanan banjir yang
Analisis ini dapat menjadi dasar
tinggi.
untuk memahami pola curah hujan di
daerah-daerah tersebut dan membantu Tingkatan elevasi pada peta diatas
dalam perencanaan pengelolaan sumber menunjukan bahwa:
daya air, irigasi, dan mitigasi bencana 1) Tingkatan 1-5, berada pada
terkait banjir di wilayah Kecamatan kategori rendah.
Mampang Prapatan, Kota Jakarta Selatan.
2) Tingkatan 6-7, berada pada
kategori sedang.
c. Elevasi 3) Tingkatan 8-9, berada pada
kategori tinggi.
Secara umum, Ketinggian di Dengan demikian, kelurahan yang
Kecamatan Mampang Prapatan berkisar berada pada tingkatan 1-5 lebih rawan
antara 10 hingga 30 meter di atas banjir karena ketinggian/elevasi rendah, hal
permukaan laut. Angka tingkat elevasi pada ini lebih berpotensi banjir karena massa air
wilayah ini dapat bervariasi tergantung akan lebih banyak terkumpul pada daerah
pada titik tertentu di dalam wilayah yang lebih rendah. Parameter ini menjadi
tersebut. salah satu poin penting dalam melihat
kerawanan banjir pada Kecamatan
Mampang Prapatan.

d. Kerawanan Banjir

Gambar 4 Peta Analisis Elevasi di Kecamatan


Mampang Prapatan.

Berdasarkan analisis yang


didapatkan, menunjukan bahwa di
Kecamatan Mampang Prapatan memiliki
Gambar 5 Peta Analisis Kerawanan Banjir
wilayah yang relatif tidak terlalu tinggi
di Kecamatan Mampang Prapatan, Kota
dengan mayoritas di angka 5. Ketika terjadi Jakarta Selatan
hujan deras atau kondisi cuaca yang
memicu banjir, air akan mengalir dari

51
Jurnal Sains Geografi, 1(2), 2023; DOI: 10.2210/jsg.vx1ix.xxx

Berdasarkan analisis yang diperhatikan pola curah hujan, durasi, dan


didapatkan, menununjukan bahwa di intensitasnya.
Kecamatan Mampang Prapatan termasuk 4) Penataan Ruang dan Pembangunan:
dalam daerah yang memiliki risiko banjir di Faktor lain yang berkontribusi terhadap
Kota Jakarta Selatan. Hasil dari peta kerawanan banjir adalah penataan ruang
Analisis Kerawanan Banjir di Kecamatan dan pembangunan di kecamatan tersebut.
Mampang Prapatan yaitu sebagian wilayah Jika terdapat pemadatan penduduk yang
Mampang Prapatan terletak di daerah berlebihan, alih fungsi lahan yang tidak
dataran rendah dan berdekatan dengan memperhatikan drainase, atau kurangnya
Sungai Ciliwung, yang merupakan salah
ruang terbuka hijau, maka kemungkinan
satu sungai utama di Jakarta. Kelurahan terjadinya banjir akan semakin tinggi.
yang memiliki wilayah rawan banjir yang
luas berada di Kelurahan Kuningan Barat. 5) Tingkat Permukaan Air Tanah: Kondisi
tingkat permukaan air tanah juga dapat
Di kecamatan Mampang Prapatan mempengaruhi kerawanan banjir. Jika
memiliki tingkat kerawanan banjir yang tingkat air tanah sudah tinggi, terutama
secara dominan dikategorikan rendah, pada musim hujan, maka kemampuan tanah
tetapi tetap perlu diwaspadai adanya untuk menyerap air akan menurun,
potensi tingginya kerawanan banjir. Berikut sehingga meningkatkan risiko banjir.
ini adalah analisis kerawanan banjir di
Kecamatan Mampang Prapatan dengan Meskipun kerawanan banjir di
mempertimbangkan faktor-faktor yang Kecamatan Mampang Prapatan dominan
dapat mempengaruhi tingkat kerawanan rendah, perlu diwaspadai adanya potensi
tersebut: tingginya kerawanan banjir. Oleh karena
itu, beberapa tindakan pencegahan dan
1) Letak Geografis: Kecamatan Mampang penanganan banjir yang direkomendasikan
Prapatan terletak di bagian selatan Jakarta, meliputi:
Indonesia. Secara umum, kecamatan ini
memiliki topografi yang relatif datar a) Melakukan perbaikan dan perawatan
dengan ketinggian yang rendah. Hal ini sistem drainase, termasuk pembersihan
membuat kecamatan ini rentan terhadap saluran drainase, pembangunan saluran
banjir akibat tingginya curah hujan dan baru, dan pemeliharaan yang teratur.
sistem drainase yang kurang optimal. b) Membangun infrastruktur pengendalian
2) Sistem Drainase: Tingkat kerawanan banjir, seperti tanggul, pintu air, dan pompa
banjir di suatu wilayah sangat dipengaruhi air untuk mengurangi risiko banjir saat
oleh efektivitas sistem drainase. Di terjadi curah hujan tinggi.
Kecamatan Mampang Prapatan, perlu c) Menerapkan perencanaan tata ruang
diperhatikan keadaan saluran drainase yang yang memperhatikan sistem drainase,
ada, termasuk kondisi saluran utama, melindungi lahan terbuka hijau, dan
saluran anak, dan sistem pengendalian mengatur pembangunan dengan
banjir. Jika sistem drainase tidak mampu memperhatikan dampaknya terhadap aliran
menampung debit air yang tinggi, maka air.
kerawanan banjir akan meningkat.
d) Mengedukasi masyarakat mengenai
3) Curah Hujan: Tingginya curah hujan bahaya banjir, tata cara pengelolaan
merupakan faktor penting yang dapat sampah yang benar, dan langkah-langkah
menyebabkan banjir. Jika curah hujan di pengurangan risiko banjir.
Kecamatan Mampang Prapatan tinggi
dalam periode tertentu, maka risiko banjir e) Memasang sistem monitoring curah
akan meningkat. Dalam hal ini, perlu hujan dan sistem peringatan dini banjir
untuk memberikan informasi kepada

52
Jurnal Sains Geografi, 1(2), 2023; DOI: 10.2210/jsg.vx1ix.xxx

masyarakat dan pihak terkait agar dapat dalam situasi gawat darurat di bawah
mengambil tindakan yang tepat. kondisi yang kacau balau, sehingga
perencanaan, koordinasi dan pelatihan
f) Dengan mengimplementasikan tindakan-
dengan baik sangat dibutuhkan supaya
tindakan pencegahan dan penanganan
penanganan dan evakuasi ketika banjir
banjir tersebut, diharapkan tingkat
berlangsung dengan baik. Oleh karenanya,
kerawanan banjir di Kecamatan Mampang
kesiapsiagaan sangat penting dan perlu
Prapatan dapat diminimalkan, meskipun
dilakukan dengan sebaik-baiknya. (Umar
secara umum dikategorikan rendah.
Nurlailah, 2013)
Perlu adanya persiapan untuk
3.2. Pembahasan manjadikan sebuah wilayah “siap” untuk
Kesiapsiagaan Bencana Banjir menghadapi bencana, khususnya DKI
menurut Maryani dalam penelitiannya Jakarta dengan bencana banjirnya.
mengemukakan bahwa, kesiapsiagaan atau Pemerintah perlu melakukan kerja sama
preparedness adalah upaya yang dilakukan dengan masyarakat dimana, perlu adanya
untuk mengantisipasi bencana, melalui sosialisasi informasi banjir, pelatihan dan
langkah-langkah pengorganisasian yang edukasi terkait menjadikan sumber daya
tepat sasaran dan berdaya guna. dimasyarakat agar dapat menjadi unggul
Kesiapsiagaan bencana mencakup untuk melakukan penanganan jika banjir
peramalan dan pengambilan keputusan terjadi. Kesiapsiagaan merupakan konsep
tindakantindakan pencegahan sebelum persiapan untuk menghadapi bencana, oleh
munculnya ancaman. Didalamnya meliputi karenanya kesiapsiagaan ini perlu
pengetahuan tentang gejala munculnya memperhatikan hasil evaluasi mengenai
bencana, terdiri dari gejala awal bencana, kejadian-kejadian sebelumnya dalam hal
pengembagian dan pengujian secara teratur bencana, hal ini dimaksud untuk
terhadap sistem peringatan dini, rencana membangun perencanaan sedemikian rupa
evakuasi atau tindakan lain yang harus untuk mencegah atau preventif, juga siap
diambil selama periode waspada untuk jika memang bencana itu benar-benar
meminimalisir kematian dan kerusakan terjadi.
fisik yang mungkin terjadi. Kesiapsiagaan Penyebab Banjir DKI Jakarta
juga meliputi pendidikan dan pelatihan
Dalam website (Pantau Banjir
kepada penduduk, petugas, tim-tim khusus,
Jakarta, 2021) mengungkapkan bahwa
pengambil kebijakan, standar baku
penyebab banjir, dapat meliputi:
penanganan persediaan dan penggunaan
dana. Oleh karenanya kesiapsiagaan 1. Banjir Hujan Lokal.
bencana memiliki tujuan untuk Banjir ini terjadi akibat intensitas
meminimalisir kerugian melalui hujan yang tinggi dalam durasi yang lama
tindakantindakan cepat, tepat, efektif dan di wilayah DKI Jakarta, sehingga mengisi
efisien. (Maryani Enok, 2016) saluran-saluran air dan daerah yang cekung
Kesiapsiagaan dalam menghadapi dan mengakibatkan air meluap karena tidak
banjir dapat membantu masyarakat dalam tertampung lagi dimana menyebabkan
membentuk dan merencanakan tindakan banjir. Meskipun di Jakarta terdapat
apa saja yang perlu dilakukan ketika banjir draninase yang ditujukan menampung debit
akan melanda. Kesuksesan dalam air hujan dengan maksimal 120mm/hari.
penanganan dan evakuasi atau pengungsian Namun, di beberapa kondisi, hujan ekstrem
korban ketika banjir sangat bergantung dari yang terjadi masih melebihi kapasitas
kesiapsiagaan masyarakat dan tersebut, dimana salah satu contohnya
perseorangan itu sendiri. Ketika banjir tercatat pada tanggal 1 Januari 2020, curah
terjadi, semua kegiatan akan dilakukan hujan DKI Jakarta dapat mencapai 377

53
Jurnal Sains Geografi, 1(2), 2023; DOI: 10.2210/jsg.vx1ix.xxx

mm/hari yang menyebabkan banjir di Analisis Keberhasilan Kesiapsiagaan


sebagian wilayah DKI Jakarta. dengan Parameter Kesiapsiagaan
2. Banjir Kiriman.
DKI Jakarta merupakan daerah Parameter Kesiapsiagaan
dataran rendah yang berada di antara hulu Paramenter merupakan ukuran yang dinilai
sungat dan pesisir, dimana memiliki 13 sebagai patokan untuk mengukur sesuatu.
aliran sungai. Jika terjadi hujan dengan Di dalam kesiapsiagaan terdapat beberapa
intensitas yang tinggi didaerah hulu sungai parameter untuk mengukur kesiapsiagaan.
seperti Jawa Barat dan Banten, akan Menurut (Sudarsono & Endah Puspa, 2017)
memberikan dampak banjir ke DKI Jakarta, ada lima parameter untuk mengukur tingkat
dimana Jakarta menjadi aliran air dari hulu kesiapsiagaan yaitu: 1). Pengetahuan dan
tersebut sebelum sampai ke laut memiliki sikap terhadap risiko bencana, 2). Rencana
kapasitas yang kurang dapat menampung tanggap darurat, 3). Kebijakan, peraturan
debit air yang banyak, sehingga meluap dan dan panduan untuk kesiapsiagaan, 4).
melimpas di beberapa bantaran sungai di Sistem peringatan bencana, 5).
DKI Jakarta. Kemampuan memobilisasi sumberdaya.
3. Banjir Rob. 1. Pengetahuan Dan Sikap
Terhadap Resiko Bencana.
DKI Jakarta rentan terkena banjir
rob atau pasang air laut, banjir ini biasanya Pengetahuan dan sikap ini adalah
terjadi di wilayah tepi laut atau pesisir DKI pengetahuan tentang kejadian alam dan
Jakarta. Selain karena pasangnya air laut bencana, berdasarkan tipe, sumber, besaran
yang terjadi, hal ini diperkuat dengan dan lokasi, lalu pengetahuan bencana dan
keadaan muka tanah di utara DKI Jakarta kerentanan fisik lokasi, kondisi, fasilitas,
yang menurun, hal ini mempengaruhi sedangkan sikap adalah penyikapan
terjadinya peningkatan banjir rob di DKI terhadap resiko bencan yang terjadi. Untuk
Jakarta. terciptanya sebuah aksi tindakan yang baik
pada masyarakat dalam hal
Menurut (Eldi, 2020), menyatakan
penanggulangan banjir sangat dibutuhkan
bahwa banyak faktor yang menjadi
pengetahuan yang menjadi penyokong
penyebab banjir di wilayah DKI Jakarta.
utama masyarakat dalam bertindak. Dengan
Secara keseluruhan, hal yang menjadi
pengetahuan yang baik penanggulangannya
faktor pemicu awal adalah terjadinya
juga akan baik. (Ridha & Husna, 2017).
perubahan yang signifikan dan besar pada
sector tata ruang di beberapa kota, kota Sejauh ini pemerintah DKI Jakarta
tersebut seperti wilayah DKI Jakarta melakukan upaya peningakatan kesadaran
sendiri, lalu wilayah Bogor, wilayah masyarakat melalui media, seperti Jakarta
Depok, wilayah Tangerang dan wilayah Smart City yang dimana memberikan
Bekasi (Jabodetabek). Adanya perubahan beberapa hal yang dapat dilakukan
yang terjadi ini menjadi penyebab turunnya masyarakat untuk membantu
jumlah daerah yang seharusnya berfungsi menanggulangi banjir. Selain itu
sebagai daerah resapan air hujan. karena masyarakat pun sudah mulai paham
terjadinya penurunan jumlah daerah bahwasannya banjir dapat terjadi karena
tersebut, menyebabkan air hujan yang turun sampah, oleh karenanya masyarakat
ke daratan mengalir ke jalanan dan tidak melaksanakan kegiatan seperti 3R (reduce,
meresap ke dalam tanah. reuse, dan recycle). yang dimana hal ini
untuk mereduksi sampah mulai dari rumah
tangga sebelum ke TPA. Terdapat program
daur ulang sampah dan program bank

54
Jurnal Sains Geografi, 1(2), 2023; DOI: 10.2210/jsg.vx1ix.xxx

sampah seperti di Rawajati. (Revani et al., Peningkatan Sistem Pengendalian Banjir di


2016) Era Perubahan Iklim. Terdapat 7 tugas
utama:
2. Rencana Tanggap Darurat.
1). Membangun sistem deteksi dan
Rencana tanggap darurat meliputi
peringatan dini kejadian banjir serta
rencana yang dicanangkan untuk merespon
penanggulangan bencana banjir yang
keadaan darurat, rencana evakuasi, adanya
antisipatif, produktif, cerdas, dan terpadu.
pertolongan pertama, penyelamatan,
keselamatan dan keamanan, pemenuhan 2). Memastikan infrastruktur
kebutuhan dasar, peralatan dan pengendalian banjir eksisting selalu
perlengkapan, fasilitas penting, dan Latihan beroperasi dalam kapasitas optimal.
simulasi atau gladi. Dalam rencana tanggap 3). Mempercepat pembangunan
darurat ini dilakukan oleh Pemda DKI infrastruktur pengendalian banjir yang
Jakarta melaui BNPB yang berkoordinasi belum terealisasi.
dengan BPBD DKI Jakarta dalam
penanganan darurat banjir di wilayah 4). Mendorong pemenuhan
Jakarta. BNPB memberikan bantuan kewajiban dan peran serta seluruh
masker kain sebanyak 2.000 buah kepada komponen masyarakat dalam pengendalian
BPBD untuk mendukung protokol banjir.
kesehatan di masa pandemi. Selain itu, tim 5). Menyempurnakan sistem
juga meninjau titik-titik pengungsian dan pengendalian banjir yang sesuai dengan
melakukan kaji cepat terhadap dukungan tuntunan kondisi perubahan iklim.
yang sewaktu-waktu dibutuhkan oleh
pemerintah daerah setempat. Titik 6). Membangun kesadaran,
pengungsian warga ada di beberapa titik keberdayaan, dan kebudayaan masyarakat
seperti fasilitas tempat ibadah, sekolah yang responsif terhadap banjir dan
maupun tempat lapang. (Taryana et al., perubahan iklim.
2022) 7). Memastikan ketersediaan
3. Kebijakan, Peraturan Dan dukungan fiskal dan melakukan terobosan
Panduan Untuk Kesiapsiagaan. penyerapan anggaran untuk pengendalian
banjir atau banjir Jakarta. (Adyatama,
Kebijakan merupakan suatu aturan 2020)
atupun hal yang dibuat oleh pemerintah
dalam menanggapi bencana. Pemerintah 4. Sistem Peringatan.
DKI Jakarta juga cukup tanggap dalam Sistem ini menyediakan informasi,
masalah banjir, salah satunya dengan ketersediaan sumber daya manusia, dan
adanya Pergub DKI Jakarta No. 15 Tahun latiahan atau simulasi. DKI Jakarta sudah
2017 tentang Rencana Kontinjensi memiliki sistem peringatan bencana banjir,
Penaggulangan Bencana Banjir Tahun salah satunya dengan adanya Jakarta- Flood
2017. Dengan adanya peraturan ini Early Warning System (J- FEWS) atau
bertujuan untuk menjadi pedoman dalam sistem peringatan dini banjir Jakarta. J-
penanganan banjir, penangan terhadap FEWS telah dioperasikan oleh Pusat
warga yang terdampak dan korban banjir Litbang Sumber Daya Air pada tahun 2012,
secara tanggap, memperbaiki berbagai dengan melibatkan stakeholders seperti
fasilitas dan infrastruktur, menormalisasi BBWS Ciliwung-Cisadane, BNPB, Dinas
aktivitas masyarakat yang terganggu. PU DKI Jakarta, dan BPBD serta telah
Selain itu pada tahun 2020, melakukan prakiraan terhadap banjir yang
Gubernur Anies Baswedan menerbitkan terjadi di akhir 2012 dan diawal 2013.
Instruksi Gubernur DKI Jakarta No. 52 Berdasarkan hasil ujicoba, J-FEWS dapat
Tahun 2020 tentang Percepatan memberikan informasi kejadian banjir dan

55
Jurnal Sains Geografi, 1(2), 2023; DOI: 10.2210/jsg.vx1ix.xxx

daerah genangan beberapa hari sebelum website khusus yaitu Pantau Banjir Jakarta
kejadiannya. ataupun aplikasi JakPantau, dimana
keduanya menjadi portal informasi penting
Oleh karena itu dapat dikatakan ia
dalam bencana alam banjir yang terjadi di
melakukan fungsinya dengan baik, namun
DKI Jakarta. DKI Jakarta memiliki aplikasi
masih perlu ada peningkatan pada
JAKI (Jakarta Kini) yang dimana aplikasi
keakuratan nilai besaran banjir yang
ini menganut nilai Dalam Genggaman yang
dihasilkan kedepannya. Hal ini menjadi
berarti JAKI ini dibuat agar ramah dengan
tantangan untuk proses selanjutnya dengan
siapapun dan melalui manapun, dengan
melakukan kalibrasi kembali model dari
kata lain dapat digunakan dengan mudah.
prakiraan berdasarkan data kejadian banjir
Selain itu nilai Integrasi yang dimana
yang terbaru. Selain itu, sistem peringatan
bertujuan untuk mengoptimalkan
ini juga dilakukan dengan cara
pelayanan publik khususnya di DKI Jakarta
menyampaikan peringatan dini ini melalui
ini menjadi efektif dan efisien. Lalu
media sosial ataupun berita, seperti
Berorientasi Masyarakat, dimana bertujuan
memberikan informasi mengenai status
untuk membantu penuh masyarakat DKI
keadaan banjir (siaga 1, siaga 2 atau siaga
Jakarta dalam segala kegiatan dan
3, dll) sesuai dengan keadaan dilapangan.
kebutuhan informasi setiap harinya.
(Ginting & M. Putuhena, 2014)
Terakhir One-StopService, dimana
5. Kemampuan Memobilisasi bertujuan agar masyarakat DKI Jakarta
Sumberdaya. dapat mengakses berbagai macam
Mobilisasi sumber daya ini pelayanan yang ada di Jakarta. Oleh
meliputi adanya penyediaan materi dan karenanya dengan adanya portal informasi
bimbingan teknis, pendanaan dan logistic, tersebut hal ini dapat membantu
jejaring sosial dan monitoring evaluasi. masyarakat, selain hal itu diperkuat dengan
Dalam upaya penanganan banjir diawali masyarakat yang dimanjakan dengan
dengan Pemda DKI Jakarta yang pelayanan terpadu yang ada didalam
memberikan peringatan dini mengenai aplikasi tersebut. (JAKI, 2023)
potensi cuaca ekstrem yang bersumber dari Di dalam JAKI tersebut terdapat
BMKG. Dalam penangan darurat, JakPantau, fungsi JakPantau sendiri adalah
pemerintah setempat telah untuk memudahkan warga Jakarta dalam
mendistribusikan bantuan logistik dan mengakses informasi mengenai wilayah-
penyelamatan serta evakuasi warga wilayah mana saja di DKI Jakarta yang
terdampak. Sebagai contoh, BPBD DKI terdampak banjir. JakPantau menjadi
Jakarta mendirikan pos lapangan di sebuah aplikasi untuk menampilkan data
Universitas Borobudur dengan kekuatan 40 dan informasi yang berasal dari website
personel. Selain itu, tenda pengungsian Pantau Banjir Jakarta dalam bentuk aplikasi
telah didirikan dan penyiagaan perahu karet mobile yang lebih ramah mudah diakses
sejumlah 3 unit. Dinas PUPR membantu oleh masyarakat. Aplikasi mobile tersebut
dengan pengoperasian mobil toilet. pada awalnya dilakukan melalui riset dan
(Taryana et al., 2022) survei tentang kebutuhan informasi
Analisis Pengelolaan Data dan Infomasi masyarakat mengenai banjir itu sendiri,
Tanggap Darurat Bencana Banjir setelah banyak proses penyesuaian user
Jakarta interface (UI) dan user experience (UX),
akhirnya JakPantau dapat dikembangkan
Dalam kesiapsiagaan menangani hingga akhirnya dirilis sebagai fitur JAKI.
banjir DKI Jakarta, Pemerintah Daerah Tantangan paling utama yang dibicarakan
DKI Jakarta melakukan pengelolaan data oleh para aktor pengembang aplikasi ini
dan informasi tanggap darurat banjir di DKI adalah dalam sinkronisasi penyajian
Jakarta. Hal ini didukung dengan adanya informasi dari Pantau Banjir Jakarta.

56
Jurnal Sains Geografi, 1(2), 2023; DOI: 10.2210/jsg.vx1ix.xxx

Data yang ditampilkan pada dapat mengetahui infomasi atau untuk


JakPantau cenderung bersifat umum dan mengecek berapa jumlah total pompa air
sederhana, hal ini ditujukan agar yang ada di lokasi tersebut juga berapa yang
masyarakat dapat dengan mudah mengerti dioperasikan atau disiagakan untuk
dengan informasi yang disediakan juga penanganan banjir. Selain itu, masyarakat
dapat digunakan oleh semua pengguna juga dapat mengetahui cuaca dan daerah
yang mengakses JakPantau tersebut. kewenangan pada aplikasi JakPantau.
JakPantau dapat memberikan informasi Selanjutnya, ikon Info Banjir yang tersedia,
seputar daerah banjir atau tergenang air, dimana akan menunjukkan kelurahan-
selain itu dengan JakPantau dapat kelurahan mana saja yang terdampak banjir
mengetahui informasi yang selalu di DKI Jakarta. Wilayah-wilayah yang
diperbarui setiap jam dan dapat dimonitor terdampak banjir tersebut akan diberi warna
secara real-time atau pada saat waktu yang pada visual peta sesuai dengan ketinggian
sesungguhnya. Data yang dapat ditemukan debit air di sana, keterangan warna tersebut
pada aplikasi JakPantau antara lain, merincikan dari warna biru yang
informasi mengenai Pintu Air, Pos melambangkan ketinggian air 10-30 cm
Pengamatan, Pompa Air, dan Info Banjir. hingga, lalu warna merah yang
menunjukkan tinggi air di atas 150 cm.
Mengetahui beberapa poin penting
Selain itu, terdapat rincian informasi
informasi yang disajikan, masyarakat dapat
mengenai setiap wilayah kelurahan yang
dengan mudah mengetahui infomarsi dan
terdampak banjir, seperti jumlah korban,
memantau perkembangan banjir
letak lokasi pengungsian, lokasi pengadaan
dimanapun dan kapanpun, informasi yang
dapur umum, dan bantuan yang dibutuhkan.
disajikan jika masyarakat memilih ikon
Pintu Air, dapat mengetahui titik-titik Oleh karenanya dalam
lokasi pintu air di sekitar DKI Jakarta, akan pengelolaan data dan informasi tanggap
muncul visualisasi informasi pada peta darurat bencana banjir di DKI Jakarta,
digital yang tersedia di JakPantau. Lalu Pemerintah menggunakan JAKI sebagai
ketika masyarakat memilih salah satu titik salah satu alternatif, yang dapat
lokasi yang tertera, akan muncul jendela memudahkan masyarakat dalam mencari
yang merincikan nama lokasi, keterangan informasi bencana banjir
ketinggian air di lokasi tersebut, serta status dimanapun dan kapanpun.
siaga. Berdasarkan status siaga pintu air,
akan muncul jendela informasi yang
berbeda warna, hal ini untuk memeberikan 4. Kesimpulan
keterangan mengenai level atau tingkatan
siaga. Jendela akan berwarna biru jika pintu Oleh Banjir merupakan sebuah
air berstatus siaga 4 (paling rendah), kuning bencana yang sangat merugikan baik dari
jika siaga 3, orange jika siaga 2, dan merah aspek fisik maupun non fisik. Banjir bisa
jika siaga 1 (paling tinggi). Hal ini berlaku disebabkan oleh beberapa faktor seperti
juga ketika masyarakat memilih ikon Pos hujan lokal, kiriman, dan rob. Maka dari itu
Pengamatan untuk informasi mengenai diperlukanya kesiapsiagaan masyarakat di
titik-titik lokasi Pos Pengamatan yang daerah rawan banjir khususnya di daerah
tersebar di DKI Jakarta. penelitian yaitu Kawasan Perumahan Elit di
Mampang Prapatan. Kesiapsiagaan
Selain itu status siaga pompa air diartikan sebagai upaya yang dilakukan
juga dapat dilihat oleh masyarakat dengan untuk mengantisipasi bencana, melalui
menekan ikon Pompa Air di bawah layar langkah-langkah pengorganisasian yang
yang selanjutnya akan memunculkan titik- tepat sasaran dan berdaya guna.
titik lokasi pompa air. Jika masyarakat Kesiapsiagaan bencana juga mencakup
memilih salah satu titik lokasi tersebut, peramalan dan pengambilan keputusan

57
Jurnal Sains Geografi, 1(2), 2023; DOI: 10.2210/jsg.vx1ix.xxx

tindakan-tindakan pencegahan sebelum Journal Article


munculnya ancaman. Masyarakat dihimbau Eldi. (2020). Analisis Penyebab Banjir Di
untuk mengetahui poin penting DKI Jakarta. Jurnal Inovasi
keberhasilan kesiapsiagaan, yaitu: Penelitian, 1(6), 1057–1064.
pengetahuan dan sikap terhadap risiko https://stp-mataram.e-
banjir, rencana tanggal darurat, kebijakan, journal.id/JIP/article/download/203
peraturan dan pendiam kesiapsiagaan, /175
sistem peringatan dan kemampuan
mobilisasi jika terjadi bencana banjir. Salah Ginting, S., & M. Putuhena, W. (2014).
satu bentuk sikap kesiapsiagaan yang Sistem Peringatan Dini Banjir
dilakukan masyarakat perumahan elit Jakarta Jakarta-Flood Early
kemang yaitu dengan memanfaatkan Warning System (J-Fews). Jurnal
aplikasi bernama JAKI yang difasilitasi Sumber Daya Air, 10(1), 71–84.
oleh pemerintah DKI Jakarta. Aplikasi https://doi.org/https://doi.org/10.32
tersebut memiliki fitur yang bernama 679/jsda.v10i1.144
JakPantau, fungsi JakPantau sendiri adalah Maryani Enok. (2016). Model
untuk memudahkan warga Jakarta dalam Pembelajaran Mitigasi Bencana
mengakses informasi mengenai wilayah- Dalam Ilmu Pengetahuan Sosial Di
wilayah mana saja di DKI Jakarta yang Sekolah Menengah Pertama. Jurnal
terdampak banjir. Pemerintah Geografi Gea, 10(1), 42–58.
menggunakan JAKI sebagai salah satu https://doi.org/https://doi.org/10.17
alternatif, yang dapat memudahkan 509/gea.v10i1.1664
masyarakat dalam mencari informasi
bencana banjir dimanapun dan kapanpun. Revani, B., Purwaningrum, P., & Indrawati,
D. (2016). Penerapan Konsep 3R
Melalui Bank Sampah Dalam
DAFTAR PUSTAKA Menunjang Pengelolaan Sampah Di
Kelurahan Rawajati, Jakarta
Selatan. Indonesian Journal Of
Web Page Urban and Enviromental
Technology, 7(3), 107–116.
Adyatama, E. (2020). Anies Baswedan https://doi.org/https://doi.org/10.25
Terbitkan Ingub Soal Pengendalian 105/urbanenvirotech.v8i1.719
Banjir di Musim Pancaroba (D.
Arjanto (ed.)). Tempo.co. Ridha, R., & Husna, C. (2017).
https://metro.tempo.co/read/13891 Pengetahuan Dan Sikap Masyarakat
36/anies-baswedan-terbitkan- Terhadap Tindakan
ingub-soal-pengendalian-banjir-di- Penanggulangan Banjir. Jurnal
musim-pancaroba Ilmiah Mahasiswa Fakultas
Keperawatan, 2(4), 7.
JAKI. (2023). Tentang Aplikasi Jakarta https://jim.usk.ac.id/FKep/article/vi
Terkini. Jakarta Smart City. ew/3863/2933
https://jaki.jakarta.go.id/id/help/ten
tang-jaki/ Taryana, A., Rifa El Mahmudi, M., &
Bekti, H. (2022). Analisis
Pantau Banjir Jakarta. (2021). Tentang Kesiapsiagaan Bencana Banjir Di
Banjir Jakarta. Pantau Banjir Jakarta. Jurnal Administrasi
Jakarta. Negara, 13(2), 302–311.
https://pantaubanjir.jakarta.go.id/be https://doi.org/10.24198/jane.v13i2
ncana-jakarta .37997

58
Jurnal Sains Geografi, 1(2), 2023; DOI: 10.2210/jsg.vx1ix.xxx

Umar Nurlailah. (2013). Jurnal Dalam Menghadapi Bencana


Keperawatan Soedirman (The Gempa Bumi Di Dusun Potrobayan
Soedirman Journal of Nursing), Desa Srihardono Kecamatan
Volume 8, No.3, Nopember Pundong Kabupaten Bantul
2013184 Pengetahuan Dan [Universitas Negeri Yogyakarta].
Kesiapsiagaan Masyarakat https://eprints.uny.ac.id/53084/5/Fi
Menghadapi Bencana Banjir Di le TAS Ringkasan Skripsi
Bolapapu Kecamatan Kulawi Sigi 13416241033.pdf
Sulawesi Tengah. Jurnal
Keperawatan Soedirman, 8(3),
184–192. Book with Editor
http://jks.fikes.unsoed.ac.id/index.p Syukur, A. (2021). Buku Pintar
hp/jks/article/view/542/288 Penanggulangan Banjir (H. Aksan
(ed.); Cetakan 1). DIVA Press.
https://books.google.co.id/books?id
Thesis =KgxjEAAAQBAJ&printsec=front
Sudarsono, A., & Endah Puspa, R. (2017). cover&hl=id#v=onepage&q&f=fal
Tingkat Pemahaman se
Kesiapsiagaan Kepala Keluarga

59

Anda mungkin juga menyukai