40526-Article Text-111904-1-10-20231202
40526-Article Text-111904-1-10-20231202
xxx
46
Jurnal Sains Geografi, 1(2), 2023; DOI: 10.2210/jsg.vx1ix.xxx
47
Jurnal Sains Geografi, 1(2), 2023; DOI: 10.2210/jsg.vx1ix.xxx
Jakarta memiliki ciri geografis yang berupa menghadapi bencana banjir. Dengan
dataran pesisir dan sebagian wilayahnya begitu, diharapkan dapat diambil langkah-
berada di bawah permukaan laut. Kondisi langkah yang efektif dalam meningkatkan
ini membuat kawasan ini rentan terhadap kesiapsiagaan dan mengurangi dampak dari
risiko banjir saat terjadi peningkatan curah bencana banjir di masa depan.
hujan. Kawasan ini juga dikenal sebagai
kawasan elit dengan tingkat keamanan dan
kenyamanan yang tinggi. 2. Metode Penelitian
Namun, seperti daerah lain di Penelitian ini dilakukan di
Jakarta, Kawasan Perumahan Elit, Kawasan perumahan elit, Kecamatan
Kecamatan Mampang Prapatan juga Mampang Prapatan, Kota Jakarta Selatan.
menghadapi risiko banjir yang cukup tinggi Populasi yang digunakan adalah
terutama pada musim hujan. Selain itu, di masyarakat di sekitar perumahan elit
kawasan tersebut juga terletak di dekat Kemang, sedangkan sampel penelitian
beberapa sungai utama, seperti Sungai diambil dengan menggunakan metode
Ciliwung dan Sungai Krukut, yang stratified random sampling. Strata atau
mengalir di sekitar wilayah Jakarta Selatan. tingkatan didasarkan pada peta kerawanan
Sungai-sungai ini seringkali menjadi banjir yang dibuat terlebih dahulu untuk
sumber banjir ketika hujan deras terjadi, mengetahui wilayah-wilayah rawan banjir
terutama jika sistem drainase tidak dengan tingkat tinggi, sedang, dan rendah.
berfungsi dengan baik. Bencana banjir di Peta kerawanan banjir tersebut dibuat
Jakarta Selatan menjadi semakin sering dengan parameter meliputi buffer sungai,
terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Hal curah hujan, kemiringan lereng, dan
ini disebabkan oleh berbagai faktor, antara ketinggian/elevasi yang di berikan skor dan
lain seperti kurangnya drainase yang bobot, kemudian dilakukan overlay,
memadai, perubahan tata guna lahan yang sehingga menghasilkan peta kerawanan
tidak terkendali, serta faktor cuaca yang banjir.
ekstrem.
Berikut ini adalah rencana
Analisis daerah rawan banjir penelitian dimulai dari subjek penelitian
menjadi penting dalam rangka memahami hingga metode pengumpulan data yang
kesiapsiagaan masyarakat di Kawasan akan penulis gunakan dalam penelitian ini,
Perumahan Elit, Kecamatan Mampang yaitu:
Prapatan. Dalam analisis ini, akan
dieksplorasi faktor-faktor yang
berkontribusi terhadap rawan banjir di
kawasan tersebut, serta bagaimana
kesiapsiagaan masyarakat dalam
menghadapi bencana tersebut. Dengan
pemahaman yang lebih mendalam tentang
faktor-faktor tersebut, langkah-langkah
mitigasi dan peningkatan kesiapsiagaan
dapat dirumuskan untuk melindungi
masyarakat dan infrastruktur di kawasan
tersebut.
Oleh karena itu, artikel ini dibuat Gambar 1 Skema Metodologi Penelitian
dengan tujuan agar pembaca dapat
memahami risiko banjir yang dapat terjadi
di kawasan ini, serta mengevaluasi
kesiapsiagaan masyarakat dalam
48
Jurnal Sains Geografi, 1(2), 2023; DOI: 10.2210/jsg.vx1ix.xxx
49
Jurnal Sains Geografi, 1(2), 2023; DOI: 10.2210/jsg.vx1ix.xxx
50
Jurnal Sains Geografi, 1(2), 2023; DOI: 10.2210/jsg.vx1ix.xxx
d. Kerawanan Banjir
51
Jurnal Sains Geografi, 1(2), 2023; DOI: 10.2210/jsg.vx1ix.xxx
52
Jurnal Sains Geografi, 1(2), 2023; DOI: 10.2210/jsg.vx1ix.xxx
masyarakat dan pihak terkait agar dapat dalam situasi gawat darurat di bawah
mengambil tindakan yang tepat. kondisi yang kacau balau, sehingga
perencanaan, koordinasi dan pelatihan
f) Dengan mengimplementasikan tindakan-
dengan baik sangat dibutuhkan supaya
tindakan pencegahan dan penanganan
penanganan dan evakuasi ketika banjir
banjir tersebut, diharapkan tingkat
berlangsung dengan baik. Oleh karenanya,
kerawanan banjir di Kecamatan Mampang
kesiapsiagaan sangat penting dan perlu
Prapatan dapat diminimalkan, meskipun
dilakukan dengan sebaik-baiknya. (Umar
secara umum dikategorikan rendah.
Nurlailah, 2013)
Perlu adanya persiapan untuk
3.2. Pembahasan manjadikan sebuah wilayah “siap” untuk
Kesiapsiagaan Bencana Banjir menghadapi bencana, khususnya DKI
menurut Maryani dalam penelitiannya Jakarta dengan bencana banjirnya.
mengemukakan bahwa, kesiapsiagaan atau Pemerintah perlu melakukan kerja sama
preparedness adalah upaya yang dilakukan dengan masyarakat dimana, perlu adanya
untuk mengantisipasi bencana, melalui sosialisasi informasi banjir, pelatihan dan
langkah-langkah pengorganisasian yang edukasi terkait menjadikan sumber daya
tepat sasaran dan berdaya guna. dimasyarakat agar dapat menjadi unggul
Kesiapsiagaan bencana mencakup untuk melakukan penanganan jika banjir
peramalan dan pengambilan keputusan terjadi. Kesiapsiagaan merupakan konsep
tindakantindakan pencegahan sebelum persiapan untuk menghadapi bencana, oleh
munculnya ancaman. Didalamnya meliputi karenanya kesiapsiagaan ini perlu
pengetahuan tentang gejala munculnya memperhatikan hasil evaluasi mengenai
bencana, terdiri dari gejala awal bencana, kejadian-kejadian sebelumnya dalam hal
pengembagian dan pengujian secara teratur bencana, hal ini dimaksud untuk
terhadap sistem peringatan dini, rencana membangun perencanaan sedemikian rupa
evakuasi atau tindakan lain yang harus untuk mencegah atau preventif, juga siap
diambil selama periode waspada untuk jika memang bencana itu benar-benar
meminimalisir kematian dan kerusakan terjadi.
fisik yang mungkin terjadi. Kesiapsiagaan Penyebab Banjir DKI Jakarta
juga meliputi pendidikan dan pelatihan
Dalam website (Pantau Banjir
kepada penduduk, petugas, tim-tim khusus,
Jakarta, 2021) mengungkapkan bahwa
pengambil kebijakan, standar baku
penyebab banjir, dapat meliputi:
penanganan persediaan dan penggunaan
dana. Oleh karenanya kesiapsiagaan 1. Banjir Hujan Lokal.
bencana memiliki tujuan untuk Banjir ini terjadi akibat intensitas
meminimalisir kerugian melalui hujan yang tinggi dalam durasi yang lama
tindakantindakan cepat, tepat, efektif dan di wilayah DKI Jakarta, sehingga mengisi
efisien. (Maryani Enok, 2016) saluran-saluran air dan daerah yang cekung
Kesiapsiagaan dalam menghadapi dan mengakibatkan air meluap karena tidak
banjir dapat membantu masyarakat dalam tertampung lagi dimana menyebabkan
membentuk dan merencanakan tindakan banjir. Meskipun di Jakarta terdapat
apa saja yang perlu dilakukan ketika banjir draninase yang ditujukan menampung debit
akan melanda. Kesuksesan dalam air hujan dengan maksimal 120mm/hari.
penanganan dan evakuasi atau pengungsian Namun, di beberapa kondisi, hujan ekstrem
korban ketika banjir sangat bergantung dari yang terjadi masih melebihi kapasitas
kesiapsiagaan masyarakat dan tersebut, dimana salah satu contohnya
perseorangan itu sendiri. Ketika banjir tercatat pada tanggal 1 Januari 2020, curah
terjadi, semua kegiatan akan dilakukan hujan DKI Jakarta dapat mencapai 377
53
Jurnal Sains Geografi, 1(2), 2023; DOI: 10.2210/jsg.vx1ix.xxx
54
Jurnal Sains Geografi, 1(2), 2023; DOI: 10.2210/jsg.vx1ix.xxx
55
Jurnal Sains Geografi, 1(2), 2023; DOI: 10.2210/jsg.vx1ix.xxx
daerah genangan beberapa hari sebelum website khusus yaitu Pantau Banjir Jakarta
kejadiannya. ataupun aplikasi JakPantau, dimana
keduanya menjadi portal informasi penting
Oleh karena itu dapat dikatakan ia
dalam bencana alam banjir yang terjadi di
melakukan fungsinya dengan baik, namun
DKI Jakarta. DKI Jakarta memiliki aplikasi
masih perlu ada peningkatan pada
JAKI (Jakarta Kini) yang dimana aplikasi
keakuratan nilai besaran banjir yang
ini menganut nilai Dalam Genggaman yang
dihasilkan kedepannya. Hal ini menjadi
berarti JAKI ini dibuat agar ramah dengan
tantangan untuk proses selanjutnya dengan
siapapun dan melalui manapun, dengan
melakukan kalibrasi kembali model dari
kata lain dapat digunakan dengan mudah.
prakiraan berdasarkan data kejadian banjir
Selain itu nilai Integrasi yang dimana
yang terbaru. Selain itu, sistem peringatan
bertujuan untuk mengoptimalkan
ini juga dilakukan dengan cara
pelayanan publik khususnya di DKI Jakarta
menyampaikan peringatan dini ini melalui
ini menjadi efektif dan efisien. Lalu
media sosial ataupun berita, seperti
Berorientasi Masyarakat, dimana bertujuan
memberikan informasi mengenai status
untuk membantu penuh masyarakat DKI
keadaan banjir (siaga 1, siaga 2 atau siaga
Jakarta dalam segala kegiatan dan
3, dll) sesuai dengan keadaan dilapangan.
kebutuhan informasi setiap harinya.
(Ginting & M. Putuhena, 2014)
Terakhir One-StopService, dimana
5. Kemampuan Memobilisasi bertujuan agar masyarakat DKI Jakarta
Sumberdaya. dapat mengakses berbagai macam
Mobilisasi sumber daya ini pelayanan yang ada di Jakarta. Oleh
meliputi adanya penyediaan materi dan karenanya dengan adanya portal informasi
bimbingan teknis, pendanaan dan logistic, tersebut hal ini dapat membantu
jejaring sosial dan monitoring evaluasi. masyarakat, selain hal itu diperkuat dengan
Dalam upaya penanganan banjir diawali masyarakat yang dimanjakan dengan
dengan Pemda DKI Jakarta yang pelayanan terpadu yang ada didalam
memberikan peringatan dini mengenai aplikasi tersebut. (JAKI, 2023)
potensi cuaca ekstrem yang bersumber dari Di dalam JAKI tersebut terdapat
BMKG. Dalam penangan darurat, JakPantau, fungsi JakPantau sendiri adalah
pemerintah setempat telah untuk memudahkan warga Jakarta dalam
mendistribusikan bantuan logistik dan mengakses informasi mengenai wilayah-
penyelamatan serta evakuasi warga wilayah mana saja di DKI Jakarta yang
terdampak. Sebagai contoh, BPBD DKI terdampak banjir. JakPantau menjadi
Jakarta mendirikan pos lapangan di sebuah aplikasi untuk menampilkan data
Universitas Borobudur dengan kekuatan 40 dan informasi yang berasal dari website
personel. Selain itu, tenda pengungsian Pantau Banjir Jakarta dalam bentuk aplikasi
telah didirikan dan penyiagaan perahu karet mobile yang lebih ramah mudah diakses
sejumlah 3 unit. Dinas PUPR membantu oleh masyarakat. Aplikasi mobile tersebut
dengan pengoperasian mobil toilet. pada awalnya dilakukan melalui riset dan
(Taryana et al., 2022) survei tentang kebutuhan informasi
Analisis Pengelolaan Data dan Infomasi masyarakat mengenai banjir itu sendiri,
Tanggap Darurat Bencana Banjir setelah banyak proses penyesuaian user
Jakarta interface (UI) dan user experience (UX),
akhirnya JakPantau dapat dikembangkan
Dalam kesiapsiagaan menangani hingga akhirnya dirilis sebagai fitur JAKI.
banjir DKI Jakarta, Pemerintah Daerah Tantangan paling utama yang dibicarakan
DKI Jakarta melakukan pengelolaan data oleh para aktor pengembang aplikasi ini
dan informasi tanggap darurat banjir di DKI adalah dalam sinkronisasi penyajian
Jakarta. Hal ini didukung dengan adanya informasi dari Pantau Banjir Jakarta.
56
Jurnal Sains Geografi, 1(2), 2023; DOI: 10.2210/jsg.vx1ix.xxx
57
Jurnal Sains Geografi, 1(2), 2023; DOI: 10.2210/jsg.vx1ix.xxx
58
Jurnal Sains Geografi, 1(2), 2023; DOI: 10.2210/jsg.vx1ix.xxx
59