Anda di halaman 1dari 12

BAB 8

ASPEK EKONOMI, SOSIAL


DAN POLITIK DALAM STUDI
KELAYAKAN BISNIS
Oleh :
Badruddin : 2022210005
Maria Ulfa : 2022210260
A. ASPEK EKONOMI
Aspek ekonomi dalam studi kelayakan bisnis mencakup data data makroekonomi
yang dimanfaatkan oleh perusahaan yang dapat dijadikan indicator ekonomu yang dapat di olah
menjadi informasi penting. Data tersebut yang dapat menghasilkan berupa PDB (Produk
Domestik Bruto), investasi, inflasi, kurs valuta asing, kredit perbankan, anggaran pemerintah,
pengeluaran pembangunan, perdagangan luar negeri, dan neraca pembayaran.
1. Sisi Rencana Pembangunan Nasional Analisis suatu proyek dapat di tinjau dari sisi
pembangunan nasional yang dapat digunakan untuk :
a. Memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat
b. Menggunakan sumber daya local
c. Menghasilkan dan menghemat devisa
d. Menumbuhkan industry lain
e. Turut menyediakan kebutuhan konsumen dalam negeri sesuai
denngan kemampuan
f. Menambah pendapatan nasional
2. Sisi Distribusi Nilai Tambah
Pengertiannya adalah supaya proyek yang akan dibangun mempunyai nilai tambah.
Nilai tambah seharusnya dapat di hitung secara kuantitatif.

3. Sisi Nilai Investasi Per Tenaga Kerja


Penilaian selanjutnya adalah bahwa proyek dapat meningkatkan kesempatan kerja.
Untuk mengukur proyek padat modal atau padat karya dengan cara membagi jumlah investasi
(modal tetap + modal kerja) dengan jumlah tenaga kerja yang terlibat sehingga diperoleh nilai
investasi per tenaga kerja.
B. HAMBATAN DI BIDANG EKONOMI
Pelaksanaan pembangunan ekonomi terus dilakukan dalam rangka menaikkan atau minimal
mempertahankan pendapatan yang sudah di capai. Bagi Indonesia, masih banyak tantangan dan
hambatan yang dihadapi, kemudian tidaklah mudah untuk melakukan pembangunan ekonomi, yang
juga akan berdampak pada aspek social dan politik. Beberapa penghambat pembangunan itu adalah:

a. Iklim tropis, menyebabkan terjadinya lingkungan kerja kurang nyaman misalnya panas dan
lembab sehingga menurunkan usaha atau gairah kerja manusia, banyak timbul penyakit,
serta membuat pertanian kurang menguntungkan.
b. Produktivitas rendah, di karenakan oleh kualitas manusia dan sumber alam yang relative
kurang menguntungkan.
c. Kapital sedikit, ini dikarenakan oleh rendahnya produktivitas tenaga kerja yang berakibat
kepada rendahnya pendapatan negara, maka tabungan sebagai sumber capital juga rendah.
d. Nilai perdagangan luar negeri yang rendah, ini dikarenakan negara miskin mengandalkan
ekspor bahan mentah yang mempunyai elastisitas penawaran permintaan atas perubahan
harga yang inelastis. Hal ini merupakan dalam jangka panjang dapat menyebabkan kerugian.
e. Besarnya pengangguran, hal ini dikarenakan karena banyaknya tenaga kerja yang
berpindah dari desa ke kota dan kota tidak mampu menampung tenaga mereka karena
kurangnya factor produksi lain untuk mengimbanginya sehingga terjadilah pengangguran
tersebut.
f. Besarnya ketimpangan distribusi pendapatan, contohnya keuntungan lebih banyak dimiliki
oleh sebagian kecil golongan tertentu saja.
g. Tekanan penduduk yang berat, hal ini dikarenakan antara lain naiknya rata rata umur
manusia dibarengi dengan masih besarnya presentasi kenaikan jumlah penduduk yang lama
kelamaan akan membebani sumber daya lain untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup.
h. Penggunaan tanah yang produktivitasnya rendah, hal ini dikarenakan sector pertanian
menjadi mata pencaharian utama, selain itu kualitas alat alat produksi, pupuk, teknik
pengolahan juga masih relative rendah
C. DUKUNGAN PEMERINTAH
Pemerintah memiliki kepentingan supaya perdagangan yang dilaksanakan oleh
perusahaan didalam begeri akan menghasilkan devisa bagi negara. Salah satu bentuk
dukungan tersebut adalah melalui proteksi perdagangan. Proteksi perdagangan merupakan
seluruh insentif perdagangan berupa proteksi atau subsidi. Maka proteksi perdagangan lebih
tepa dika disebut insentif perdagangan. Instrument kebijakan proteksi pedagangan banyak
jenisnya, namun tujuannya sama yaitu menimbulkan distorsi pasar yang artinya mencegah
adanya pasar persaingan bebas. Instrument kebijakan proteksi perdagangan dapat di
golongkan berikut ini:
1.) Kebijakan langsung terhadap komoditi yang
bersangkutan

01 02
Kebijakan Perdagangan Kebijakan Perdagangan
Luar Negeri Dalam Negeri

03
Kebijakan Produksi
2.) Kebijakan tidak langsung
Kebijakan ekonomi makro, yang teridiri dari over/under valuation nilai tukar, pengaturan
suku bunga dan alokasi kredit perbankan, serta kebijakan proteksi terhadap komoditi lainnya. Akibat
dari proteksi perdagangan dapat dilihat minimal dari dua aspek yaitu dampak distorsi dan transfer
pendapatan kepada konsumen maupun produsen. Distorsi pasar merupakan perbedaan antara
harga yang berlaku dan harga yang seharusnya terjadi jika tidak ada kebijakan proteksi pemerinta
(harga pasar bersaing bebas). Alat ukur yang dipakai adalah tingkat proteksi efektif (ERP = Efective
Rate of Protection).
D. ASPEK SOSIAL
Perusahaan mempunyai tujuan yaitu mencari keuntungan yang sebesar besarnya,
tetapi perusahaan tidak dapat hidup sendiri. Perusahaan hidup bersama sama dengan
komponen lain dalam satu tatanan kehidupan yang pluralistis dan kompleks, yang
seharusnya selalu berada dalam kesimbangan. Salah satu komponennya adalah lembaga
social, maka dalam rangka keseimbangan tadi seharusnya perusahaan mempunyai
tanggung jawab sosial.

1. Perusahaan sebagai lembaga social.


2. Perubahan kondisi social yang kompleks
3. Perusahaan dalam masyarakat yang pluralistic
4. Membuka lapangan kerja baru
5. Melaksanakan alih teknolog
6. Meningkatkan mutu hidup
7. Pengaruh positif
E. ASPEK POLITIK
Munculnya isu isu yang timbul dampak dari keadaan politik yang diciptakan pemerintah
dapat mempengaruhi permintaan dan penawaran suatu produk, baik produk barang maupun jasa.
untuk menganalisis kelayakan bisnis, seharusnya aspek politik butuh untuk dikaji supaya dapat
mengestimasi bahwa situasi politik saat bisnis dibangun dan diimplementasikan tidak akan
mengganggu maka kajiannya menjadi layak. Situasi politik bisa diketahui melalui berita berita di media
masa. Berita tersebut dibagi menjadi dua bagiam yaitu good news dan bad news.
Aspek politik pemerintah jelas terlihat secara langsung dan tidak langsung berpengaruh
kepada dunia bisnis. Semakin kacau kondisi politik suatu daerah akan berdampak semakin kacau pula
dunia bisnis didaerah atau negara tersebut dan sebaliknya. Sebagai contoh untuk berita good news dan
bad news tentang peristiwa politik dan social yang terjadi di Indonesia pada waktu terjadinya krisis
multidimensi serta keadaan bisnis, misalnya mengenai kurs mata uang yang terjadi bersamaan dengan
peristiwa peristiwa tersebut.
F. RINGKASAN
Dalam penilaian kelayakan suatu bisnis pada tahap aspek ekonomi, social dan politik ini sangat
penting untuk di kaji. Aspek ekonomi dimulai dari perencanaan pembangunan nasional sampai
hambatan yang berada didalamnya, kemudian aspek social yang berkaitan dengan
kemasyarakatan dan politik yang berkaitan erat dengan aturan aturan yang muncul di
pemerintahan menjadi factor factor yang butuh untuk di analisis dan menghasilkan nilai untuk
bisnis tersebut layak atau tidak layak untuk dilanjutkan. Apabila dalam studi bisnis hasilnya layak
maka dapat dilanjutkan ke aspek selanjutynya. Dan sebaliknya apabila tidak layak maka suatu
perencanaan bisnis lebih baik di hentikan saja.
“Uang Itu Seperti Pupuk, Anda Harus
Menyebarkannya Atau Ia Akan Menjadi
Berbau.”

—J. Pau Getty

Anda mungkin juga menyukai