Anda di halaman 1dari 6

Projustisia

Prosiding Penelitian dan Pengabdian Masyarakat


Fakultas Hukum Universitas Pamulang
Vol x, No. x Bulan| Tahun
P-ISSN x – x, E-ISSN x – x

UPAYA PENCEGAHAN PERNIKAHAN DIBAWAH TANGAN TERHADAP ANAK


USIA DINI
Melza Pra Yesti1, Anis Patonah2, Mochmmad Rafli3, Nurul Novita4, zakiyah Amalia5
1
Melza Pra Yesti (Ilmu Hukum /Universitas Pamulang.)
2
Anis Patonah (Ilmu Hukum /Universitas Pamulang.)
3
Mochmmad Rafli(Ilmu Hukum/Universitas Pamulang)
4
Nurul Novita (Ilmu Hukum /Universitas Pamulang)
5
Zakiyah Amalia (Ilmu Hukum/Universitas Pamulang)
E-mail: praystymelza@gmail.com

ABSTRAK
Ketik abstrak bahasa Indonesia di sini. Isi abstract atau abstrak menggunakan fonta Times New Roman 10.
Abstrak terdiri atas: pokok permasalahan, tujuan, metode, hasil, dan kesimpulan. Abstrak ditulis dalam bentuk
satu paragraf, tanpa acuan (referensi), tanpa singkatan/akronim, dan tanpa footnote. Abstrak ditulis bukan dalam
bentuk matematis, pertanyaan, dan dugaan. Abstrak bukan merupakan hasil copy paste dari kalimat yang ada
dalam isi naskah. Isi abstrak bahasa indonesia maksimal 250 kata.
Kata kunci: kata kunci satu; kata kunci dua; kata kunci tiga; dst (minimal 3 kata maksimal 5 kata)

ABSTRACT
Ketik abstrak bahasa inggris di sini. Isi abstract atau abstrak menggunakan font Times New Roman 10. Abstrak
terdiri atas: pokok permasalahan, tujuan, metode, hasil, dan kesimpulan. Abstrak ditulis dalam bentuk satu
paragraf, tanpa acuan (referensi), tanpa singkatan/akronim, dan tanpa footnote. Abstrak ditulis bukan dalam
bentuk matematis, pertanyaan, dan dugaan. Abstrak bukan merupakan hasil copy paste dari kalimat yang ada
dalam isi naskah. Isi abstrak bahasa inggris maksimal 250 kata.

Keywords: Keywords satu; Keywords dua; Keywords tiga; dst. (minimal 3 keywords maksimal 3 keywords)

PENDAHULUAN
Pernikahan adalah sebuah kontrak sosial yang diakui oleh Negara, agama, atau keduanya.
Menurut definisi lain, pernikahan adalah ikatan yang diakui secara hukum sebagai suami dan istri
antara seorang pria dan seorang wanita. Pernikahan di Indonesia diatur oleh UU No. 1 tahun 1974 dan
UU No. 16 tahun 2019. Perkawinan, dalam hal ini, diartikan sebagai ikatan lahir dan batin antara
seorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri. seorang pria dan seorang wanita sebagai suami
istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang Bahagia, rukun dan seimbang (Djamilah
& Kartikawati, 2014). Selain itu, Undang-Undang Perkawinan Nomor 16 Tahun 2016 menetapkan
batas usia minimal untuk menikah adalah sembilan belas tahun. Menurut UU No. 23 Tahun 2002
tentang Perlindungan Anak, anak perempuan yang disebutkan dalam peraturan ini dianggap menikah
di usia dini, karena belum mencapai usia 18 tahun.
Pernikahan dini adalah pernikahan yang dilakukan oleh seseorang yang belum cukup umur
atau belum cukup dewasa untuk menikah. Pernikahan dini adalah pernikahan dengan seorang gadis di
bawah usia 18 tahun, baik diizinkan atau tidak. Selain itu, usia pernikahan yang ideal untuk
perempuan setidaknya 21 tahun dan untuk laki-laki setidaknya 25 tahun, menurut BKKBN (2012).
Usia ideal untuk menikah adalah minimal 21 tahun untuk perempuan dan minimal 25 tahun untuk
laki-laki. Hal ini dikarenakan organ reproduksi perempuan secara psikologis sudah berkembang
dengan baik pada usia tersebut. Organ reproduksi perempuan secara psikologis telah berkembang
dengan baik, kuat dan siap untuk melahirkan.
Projustisia
Prosiding Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Fakultas Hukum Universitas Pamulang
Vol x, No. x Bulan| Tahun
P-ISSN x – x, E-ISSN x – x

Pada prinsipnya, pernikahan dini adalah pernikahan yang belum mencapai usia yang sah.
Anak adalah seseorang yang belum mencapai usia 18 tahun dan diklasifikasikan sebagai anak,
sebagaimana diatur dalam Pasal 81 (2) UU No 23 Tahun 2002
Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk
menjamin dan melindungi anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang dan
berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat
perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi, sesuai dengan Undang-Undang Perlindungan Anak.
Meskipun terdapat celah hukum dalam undang-undang membatasi usia anak untuk mendapatkan
dispensasi kawin.
Tanggung jawab dan kewajiban orang tua tidak hanya sebatas menjaga anak-anak mereka.
Orang tua tidak hanya berkewajiban untuk menafkahi anak-anak mereka, tetapi mereka juga
berkewajiban untuk menjamin perlindungan yang diberikan oleh undang-undang tentang perlindungan
anak, termasuk pencegahan perkawinan anak, khususnya anak-anak di bawah usia 18 tahun. Tanggung
jawab dan kewajiban orang tua tidak hanya terbatas pada menjaga anak-anak mereka untuk anak-anak
di bawah usia dewasa, berdasarkan pasal 26 huruf c Undang-Undang Perlindungan Anak Undang-
undang yang melindungi anak. Faktanya, banyak orang tua yang tidak memahami.

METODE
Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian yuridis
normatif. Menurut Soekanto dan Mamudji (2001) pendekatan yuridis normatif yaitu
penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau data sekunder
sebagai bahan dasar untuk diteliti dengan cara mengadakan penelusuran terhadap peraturan-
peraturan dan literatur-literatur yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti. Penelitian
ini membahas tentang permasalahan bullying yang terjadi pada anak di bawah umur beserta
upaya perlindungan hukum yang diberikan.”

Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan perundang-undangan (statute


approach) serta pendekatan konseptual (conseptual approach). Pendekatan Perundang-
undangan dipakai guna mencermati semua peraturan/norma hukum yang membahas
permasalahan hukum yang diteliti, sedangkan pendekatan konseptual dipakai dengan
menelaah teori-teori hukum, doktrin-doktrin ilmu hukum, serta yurisprudensi (Marzuki,
2011).”

Metode pengumpulan bahan hukum dilakukan dengan menganalisis serta


mengidentifikasi bahan hukum, kemudian diinventarisasi, selanjutnya bahan hukum
diklasifikasikan, serta menggunakan internet untuk menunjang bahan hukum yang
mempunyai relasi dengan isu hukum pada penelitian ini. Teknik analisis” bahan hukum
menggunakan metode deduktif yaitu penjabaran dimulai dari pernyataan umum selanjutnya
dijabarkan pada pembahasan yang lebih khusus, kemudian disimpulkan (Marzuki, 2011).

HASIL
Bagian hasil menguraikan tentang karakteristik subjek pengabdian kepada masyarakat atau
mitra. Hasil bukan merupakan data mentah, melainkandata yang sudah diolah/dianalisis dengan
Projustisia
Prosiding Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Fakultas Hukum Universitas Pamulang
Vol x, No. x Bulan| Tahun
P-ISSN x – x, E-ISSN x – x

metode yang telah ditetapkan.Isi hasil mencakup pernyataan, tabel, gambar, diagram, grafik, sketsa,
dan sebagainya.Penulisan menggunakan TNR 11 point (tegak) dengan spasi 1,5.
Tabel dan gambar maksimal 6 disertai dengan nama tabel dan gambar serta pula
terdapat sumber-sumber tersebut

PEMBAHASAN
Faktor Pendorong Terjadinya Pernikahan Dini Di Kabupaten Bogor
Alasan pernikahan dini beragam, termasuk alasan ekonomi, pernikahan yang
terorganisir, keinginan untuk mempertahankan hubungan, dan alasan yang tidak diinginkan,
seperti menikah secara kebetulan. Dalam kasus ini, seorang pria dan wanita terpaksa
menikah di usia muda (pernikahan dini) karena sang wanita telah hamil sebelum pernikahan.
Pernikahan dirayakan di antara keduanya untuk memperjelas status anak yang diinginkan.
Meskipun hal ini berdampak negatif bagi keduanya, terutama jika keduanya masih berstatus
pelajar dan belum bekerja, pasangan yang baru menikah ini akan rentan terhadap
pertengkaran, yang akan dimulai dari masalah-masalah kecil seperti bara api yang sedikit
panas. Berikut beberapa faktor pendorong terjadinya pernikahan dini di kabupaten bogor.
1. Faktor Ekonomi
Salah satu alasan mengapa anak muda menikah dini adalah ketidakstabilan ekonomi.
Keluarga yang menghadapi kesulitan keuangan akan cenderung menikahkan anak-anak
mereka di usia muda untuk melakukan pernikahan dini. Pernikahan ini diharapkan dapat
menyelesaikan masalah keuangan keluarga. Tujuan pernikahan adalah untuk mengurangi
tanggung jawab keuangan keluarga dan memungkinkan keluarga untuk mengatasi kesulitan
ekonomi tertentu. Selain itu, kondisi ekonomi yang buruk dan kemiskinan membuat orang
tua tidak dapat membiayai sekolah dan memenuhi kebutuhan anak-anak mereka. Jadi mereka
memilih untuk menikahkan anak-anak mereka dengan tujuan untuk membebaskan diri dari
tanggung jawab membiayai kehidupan anak-anak mereka atau menawarkan kehidupan yang
lebih baik.
2. Faktor Orang Tua
Di sisi lain, pengaruh orang tua dan bahkan paksaan juga dapat menyebabkan
pernikahan dini. Orang tua menikahkan anaknya lebih awal karena berbagai alasan, termasuk
keinginan mereka untuk mempertahankan hubungan mereka dengan kerabatnya dengan
menikahkan anaknya dengan kerabatnya atau dengan anak kerabatnya, dengan menikahkan
anaknya dengan anak kerabatnya karena harta yang mereka miliki tidak jatuh ke tangan orang
lain, tetapi tetap ada pada mereka.
3. Faktor Kecelakaan (Hamil diluar Nikah)
Ketika anak-anak mulai tumbuh dewasa tanpa menikah dan memasuki hubungan yang
bertentangan dengan norma-norma, mereka dipaksa untuk menikah lebih awal untuk
memperjelas status anak yang belum lahir. Pernikahan ini memaksa mereka untuk menikah
dan menjalankan peran mereka sebagai suami dan istri serta ayah dan ibu, yang akan
berdampak pada penuaan dini karena mereka belum siap. Selain itu, orang tua takut akan
kehamilan yang tidak diinginkan dan mendorong anak-anak mereka untuk menikah di usia
muda.
4. Faktor Mempertahankan Hubungan
Projustisia
Prosiding Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Fakultas Hukum Universitas Pamulang
Vol x, No. x Bulan| Tahun
P-ISSN x – x, E-ISSN x – x

Pernikahan dini dalam hal ini dilakukan dengan sengaja dan segala sesuatunya telah
dipersiapkan untuk melanggengkan hubungan yang sudah terjalin antara kedua insan,
sehingga membuat mereka melakukan pernikahan di usia muda (pernikahan dini) untuk
menjamin status hubungan mereka. Mereka menikah di usia muda (pernikahan dini) untuk
menjamin status hubungan mereka yang stabil. Selain itu, pernikahan ini dilakukan untuk
menghindari perilaku yang bertentangan dengan norma agama dan masyarakat. Kedua
pasangan berharap bahwa pernikahan tersebut akan memberikan manfaat bagi mereka.
5. Faktor Tradisi Keluarga
Dapat dilihat pada beberapa keluarga yang memiliki tradisi atau kebiasaan
menikahkan anak di usia muda dan hal ini terus berlanjut, sehingga anak-anak dari keluarga
tersebut secara otomatis akan mengikuti tradisi tersebut. Keluarga yang mengikuti tradisi ini
umumnya menyadari bahwa dalam Islam tidak ada batasan usia untuk menikah, yang penting
anak sudah mumayyis (baligh) dan berakal sehat, yang berarti sudah bisa menikah.
6. Faktor Adat Istiadat
Keyakinan bahwa menolak lamaran pernikahan seorang pria terhadap anak
perempuannya, meskipun ia masih berusia di bawah 18 tahun, terkadang dianggap sebagai
penghinaan dan peremehan, yang memotivasi para orang tua untuk menikahkan anak
perempuan mereka.
Upaya Preventif Dalam Menanggulangi Kasus Pernikahan Dini Di Kabupaten Bogor

KESIMPULAN
Kesimpulan berisi ringkasan dari uraian mengenai hasil dan pembahasan dengan mengacu pada
tujuan pengabdian kepada masyarakat. Saran disusun berdasarkan temuan yang telah dibahas. Saran
dapat mengacu pada tindakan praktis, pengembangan teori baru, dan/atau pengabdian kepada
masyarakat lanjutan. Simpulan bukan merupakan ringkasan dari hasil pembahasan yang mengacu pada
teori tertentu, tetapi hasil dari analisis/uji korelasi data yang dibahas. Penulisan kesimpulan dan saran
menggunakan TNR 11 point (tegak) dengan spasi 1,5

DAFTAR PUSTAKA
Isi daftar pustaka ditulis dengan font Times New Roman 11 dan ditulis 1 spasi. Daftar pustaka
merupakan sumber acuan/rujukan yang dijadikan bahan kutipan penulisan naskah. Penulisan daftar
pustaka menggunakan aturan American Psychological Association (APA) Style. Jumlah sumber
rujukan yang dijadikan daftar pustaka literatur ilmiah (80% referensi primer dan 20% referensi
sekunder). Sumber referensi primer, seperti: jurnal, laporan penelitian, dan makalah prosiding.
(penyitiran jurnal Dharmakarya minimal 2 sitiran). Sumber referensi sekunder, seperti: buku, skripsi,
tesis, disertasi, dan sumber internet. Untuk menjaga konsistensi cara pengacuan, pengutipan dan
penulisan daftar pustaka kami sarankan untuk menggunakan aplikasi referensi manager Mendeley.

Contoh Penulisan Daftar Pustaka


Panduan penulisan daftar rujukan :
Projustisia
Prosiding Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Fakultas Hukum Universitas Pamulang
Vol x, No. x Bulan| Tahun
P-ISSN x – x, E-ISSN x – x

1. Penulis Tunggal :
Armstrong, Mischae. 2006. A Handbook of Human Resource management Practice. 10th
Edition. London and Philadelphia: Koagen Page

2. Pengarang Bersama
Kinicky, Angelo and Robert Kreitner. 2009. Organizational Behavior : Key Concepts, Skills,
and Best Practices, Fourth Edition. New York : McGraw-Hill

3. Redaksi atau Suntingan:


Condrey,StephenE.(Eds).2005.HandbookofHumanResourcesManagement inGovernment.
Second Edition.SanFrancisco: JohnWiley&Sons,Inc.
Koentjaraningrat(Ed).1983.MetodePenelitianMasyarakat.Jakarta:PT.Gramedia.

4. Terjemahan:
Kerlinger, Fred N. 1990. Asas-Asas penelitian Behavioral. Edisi Ketiga.Terjemahan
Landung R. Simatupang.Yogyakarta:GadjahMadaUniversityPress.
5. BabdalamBuku/ArtikeldalamBuku
Horton,Sylvia.2008."HistoryandPersistenceofanIdeaandanIdeal"inJamesL.Perry.Motivation
in PublicManagement:TheCallofPublicService.(Page 17-32).New York:
OxfordUniversity Press
6. ArtikeldalamJurnal
Boyatzis, RichardE.2008. "Competencies inthe21stcentury".JournalofManagement
Development. Volume27(1):5-12.
Kumorotomo, Wahyudi. 1996. "Meningkatkan kinerja BUMN: Antisipasi terhadap
Kompetensi dan KebijakanDeregulasi". Yogyakarta:JurnalKebijakandan
Administrasi Publik(JKAP)MAP UniversitasGadjahMada.Volume1,Nomor1:44-59.
7. AtikeldalamMajalahatauKoran
Suryadarma,S.V.C.1990.ProcesordanInterpace:KomunikasiData.InfoKomputer,IV(4):46-48
Huda, M. 13November. 1991.MenyiasatiKrisisListrikMusimKering.JawaPos.hlm.6.

8. Rujukan Elektronik
Peirce,William.2003."Metacognition: StudyStrategies, Monitoring,andMotivation.Melalui
http:/!academic.pgcc.edu/-wpeirce/ MCCCTR/metacognition. [05/02/2010]
Kawasaki,JodeeL.,andMattR.Raveb. 1995."Computer-Administered
SurveysinExtension".Journal ofExtension33(June).E-Journalon-
line.Melaluihttp://www.joe.org/june33/95.html[06117/2000]
9. RujukandariLembagayangditulisAtasamaLembagaTersebut
PusatPembinaandan PengembanganBahasa.
1978.PedomanPenulisanLaporanPenelitian.Jakarta: DepartemenPendidikan
danKebudayaan.
10.TesisdanDisertasi
Iswanto,DudyGunawan.2012.Analisis BudayaKerjaPegawaiPadaBiroAdministrasi
Pembangunan Dan Sumberdaya Alam Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Tengah.
Tesis tidak diterbitkan. Palu: PascasarjanaUniversitasTadulako.
Nawawi,Muhammad. 2011.PengaruhMotivasi DanKompetensi TenagaKesehatan
TerhadapKinerja Pusat Kesehatan Masyarakat Dalam Pelayanan Kesehatan Di
Kata Palu Sulawesi Tengah. Disertasi tidak diterbitkan. Bandung: Pasca sarjana
Universitas Padjadjarana.
Projustisia
Prosiding Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Fakultas Hukum Universitas Pamulang
Vol x, No. x Bulan| Tahun
P-ISSN x – x, E-ISSN x – x

Contoh Penyajian Gambar:

Sumber: Lestari (2017: 18)

Gambar 1. Pukul Stik Posisi di Depan Dada

Anda mungkin juga menyukai