Anda di halaman 1dari 9

Humanisma : Journal of Gender Studies Vol. 1, No.

1, Januari- Juni 2017

PENELANTARAN HAK-HAK ANAK AKIBAT PERNIKAHAN


PADA USIA DINI
Januar
Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah IAIN Bukittinggi
e-mail: eljanuar78@gmail.com

Diterima: 23 Mei 2017 Direvisi: 15 Juni 2017 Diterbitkan: 8 Agustus 2017

Abstract
The aims of child protection is enable children to grow and develop optimally. The responsibility and
protection of the children lies on their parents. Therefore, the parents are the spearhead of children
protection as stated in the Law on Human Rights (pasal 26 paragraph 2). There are many crimes in
children such as child sexual violence and malnutrition. Moreover, children also get violence from
parents and the closest people. In other case, children are forced to earn money eventhough they should
go to school. One causal factor influencing is the lack of knowledge from their parents and the
readiness of the financial. In addition, this condition is often experienced by families from early-age
marriage.

Keywords: Neglecting, the right of the child, early-age marriage

Abstrak

Perlindungan terhadap anak bertujuan agar anak dapat tumbuh dan berkembang
secara optimal. Tanggung jawab dan perlindungan anak terletak pada orang tua, maka
orang tualah yang menjadi ujung tombak perlindungan anak sebagaimana yang
tercantum dalam Undang-undang tentang Hak Asasi Manusia pasa 26 ayat 2. Banyak
terjadi kasus penelantaran hak-hak anak seperti kasus kekerasan seksual anak juga
sering dijadikan ekspose ekonomi keluarga seharusnya anak bersekolah akan tetapi
anak harus dibebani untuk mencari nafkah keluarga, anak memperoleh tindakan
kekerasan dari orang tua serta orang terdekat, tidak terpenuhinya kesehatan dan gizi
yang baik. Kondisi seperti ini terjadi salah satunya karena bekal pengetahuan dari
orang tuanya yang kurang serta kesiapan dari material yang belum ada. Kondisi ini
sering dialami oleh keluarga dari pasangan yang menikah pada usia dini.

Kata Kunci: Penelantaran, hak-hak anak, pernikahan usia dini

Latar Belakang mempunyai hak pertama untuk memilih


Anak merupakan kelompok yang jenis pendidikan yang akan diberikan pada
lemah dan rentan sehingga memerlukan anaknya, artinya bahwa orang tua yang
perlindungan agar hak-haknya dapat memutuskan tentang informasi maupun
terpenuhi. Perlindungan terhadap anak pendidikan yang terbaik bagi anak-anaknya.
bertujuan agar anak dapat tumbuh dan Hal ini sejalan dengan Undang-
berkembang secara optimal. Tanggung undang Perlindungan Anak Nomor 23
jawab perlindungan anak terletak pada Tahun 2002 Pasal 10 yang menyatakan
orang tua, maka orang tualah yang menjadi bahwa setiap anak berhak menyatakan dan
ujung tombak perlindungan anak didengar pendapatnya, menerima, mencari
sebagaimana yang tercantum dalam dan memberikan informasi sesuai dengan
Undang-undang tentang Hak Asasi Manusia tingkat kecerdasan dan usianya demi
pasa 26 ayat 2 yang berbunyi orang tua

Januar 38 Penelantaran Hak-hak.......


Humanisma : Journal of Gender Studies Vol. 1, No. 1, Januari- Juni 2017

pengembangannya dirinya sesuai dengan agar negara melindungi anak dari kekerasan
nilai-nilai kesusilaan dan kapatutan. seksual dan rumah tangga akhirnya
Banyak terjadi kasus penelantaran membentur jalan buntu. Padahal
hak-hak anak seperti kasus kekerasan berdasarkan UU Perlindungan Anak,
seksual anak juga sering dijadikan ekspose mereka yang masih berumur di bawah 18
ekonomi keluarga seharusnya anak tahun dianggap belum dewasa. Negara
bersekolah akan tetapi anak harus dibebani memiliki kewajiban hadir di setiap
untuk mencari nafkah keluarga, anak kekerasan, dan kebutuhan dasar mereka
memperoleh tindakan kekerasan dari orang sebagai generasi penerus.
tua serta orang terdekat, tidak terpenuhinya Keinginan aktivis perempuan dan
kesehatan dan gizi yang baik. Kondisi anak agar MK meninjau ulang dengan
seperti ini terjadi salah satu karena bekal mempertimbangkan Undang-Undang yang
pengetahuan dari orang tuanya yang kurang lebih progresif tentu didasarkan beberapa
serta kesiapan dari material yang belum ada. data dan orientasi ke depan terhadap
Kondisi ini dapat dialami oleh keluarga dari peningkatan kualitas hidup perempuan dan
pasangan yang menikah pada usia dini. anak Indonesia. Hasil survey yang terdapat
Menurut Undang-undang perkawinan (Koran tempo 22/6) menurut data yang
dalam pasal 7 ayat 1 UU No. 1 Tahun 1974 diperoleh, Indonesia merupakan negara
yang berbunyi bahwa perkawinan hanya dengan rangking tertinggi kedua di ASEAN
diijinkan jika pihak pria sudah mencapai untuk pernikahan anak-anak perempuan di
umur 19 tahun dan pihak perempuan bawah atau setara umur 16 tahun, setelah
mencapai umur 16 tahun. Ditetapkannya Kamboja. Di dunia, Indonesia menempati
rentangan usia ini dimaksudkan agar rangking ke-37 atas kasus pernikahan dini
pasangan yang menikah lebih tersebut.
mempersiapkan diri memasuki pernikahan. Hal yang sama juga dikemukakan oleh
Menyikapi dari undang-undang ini Pusat Kajian Gender dan Seksualitas
pihak pemerhati perempuan dan anak (PSGS) Universitas Indonesia tercatat
mengajukan uji material terhadap undang- Negara Indonesia menempati urutan kedua
undang ini dan mereka menyatakan bahwa di ASEAN dalam hal jumlah pernikahan
usia yang membolehkan perkawinan yang dini bagi perempuan. Dari 7,3 juta
tertera dalam Undang-undang perkawinan perempuan Indonesia berusia di bawah 15
tersebut belum mencapai kedewasaan dan tahun, 2 jutanya telah menikah. Diprediksi
masih dalam rentang usia sekolah. Hasil uji apabila situasi yang meresahkan ini tidak
Mahkamah Konstitusi (MK) telah diintervensi dengan benar maka pada tahun
menjatuhkan palunya menolak permohonan 2030 akan ada sekitar 3 juta anak
uji materi Undang-Undang Perkawinan perempuan di bawah usia 15 tahun yang
yang membolehkan pernikahan perempuan mengalami pernikahan dini. Kemudian
usia muda. Menurut UU Perkawinan Pasal 7 kasus pernikahan dini di daerah propinsi
Ayat 1, perempuan yang telah berusia 16 Sumatera Barat menurut Kepala BKKBN
tahun, atau saat ini menduduki Kelas X, Sumbar Yamin Waisale menyatakan
atau Kelas 1 SMA, telah cukup umur untuk terdapat 35 persen kasus pernikahan di
dinikahi seorang lelaki. Sumatera Barat.
Penolakan MK itu patut disayangkan. Mengingat salah satu faktor penyebab
Keinginan para aktivis perempuan dan anak terlantarnya hak-hak anak dikarenakan

Januar 39 Penelantaran Hak-hak.......


Humanisma : Journal of Gender Studies Vol. 1, No. 1, Januari- Juni 2017

ketidaksiapan pasangan yang menikah pada serta kesiapan dari material yang belum ada.
usia dini. Menurut Mursydah sebagai kepala Kondisi ini dapat dialami oleh keluarga dari
Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan pasangan yang menikah pada usia dini.
Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten
Tanah Datar mencatat selama tahun 2014 Hasil dan Pembahasan
terjadi kasus kekerasan terhadap anak A. Hak-Hak Anak
sebanyak 55 kasus dengan 71 korban Menurut Undang-Undang (UU) RI
sedangkan tahun 2015 telah terjadi 35 kasus tentang Perlindungan Anak tahun 2002,
dengan 44 korban kekerasan yang anak adalah seseorang yang belum berusia
didominasi kasus cabul pada anak (Data 18 tahun termasuk anak dalam kandungan.
P2TP2A Tahun 2014 dan 2015). Kasus Perlindungan anak adalah semua kegiatan
kekerasan terhadap anak ini terjadi karena yang menjamin dan melindungi anak dari
diantaranya pernikahan dini, rendahnya hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh dan
pendidikan budi pekerti di rumah tangga berkembang, berpartisipasi secara optimal
melalui agama. sesuai dengan harkat dan martabat
Menurut catatan Komisi Nasional kemanusiaan serta mendapat perlindungan
Perlindungan Anak (Komnas Anak) dari kekerasan dan diskriminasi. Hak anak
mencatat sepanjang Januari sampai Oktober adalah bagian dari hak asasi manusia yang
2013 terdapat 2.792 kasus pelanggaran wajib di jamin, di lindungi, di penuhi oleh
terhadap hak anak. Terdapat 1.424 kasus orang tua keluarga, masyarakat, pemerintah
kekerasan dan 730 kasus kekerasan seksual. dan negara.
Selain kasus kekerasa anak, terjadi juga Menurut Ahmad Abdullah Assegaf S
penelantaran terhadap kesehatan anak, anak memiliki nilai yang berarti bagi
menurut pencatatan Komnas Perlindungan kehidupan dapat dilihat dari sisi agama,
Anak Sumatera Barat 23 ribu dari 300 ribu ekonomi, sosio psikologi.1
usia balita mengalami gizi buruk. 1) Nilai Religius
Terjadinya kekerasan terhadap anak Anak merupakan anugrah Allah
baik secara fisik maupun psikis tentu yang lahir dari pernikahan. Dengan
berakibat fatal terhadap tumbuh kembang demikian merupakan suatu
anak dan berakibat buruk terhadap masa kewajiban bagi kaum muslim
depannya. Kasus gizi buruk ini untuk berpasang-pasangan,
mengindikasikan perekonomian yang tidak berkeluarga serta berkembang
stabil dri orang tuanya sehingga tidak dapat biak sebagimana yang
memenuhi kebutuhan untuk kesehatan dikemukakan oleh M. Nipan
anak. Banyak kasus juga terjadi penelantaran Abdul Halim dengan hadirnya
hak-hak anak seperti anak dijadikan ekspose seorang anak selain meneruskan
ekonomi keluarga seharusnya anak garis keturunan juga di harapkan
bersekolah akan tetapi anak harus dibebani menjadi penerus perjuangan dalam
untuk mencari nafkah keluarga, anak menegakkan agama Islam.2
memperoleh tindakan kekerasan dari orang 2) Nilai Ekonomi
tua serta orang terdekat, tidak terpenuhinya
1 Ahmad Abdullah Assegaf . Islam dan KB.
kesehatan dan gizi yang baik. Kondisi (Jakarta:PT Lentera Baristama,1997), h.33
seperti ini terjadi salah satu karena bekal 2 M.Nipan Abdul Halim. Anak Sholeh

pengetahuan dari orang tuanya yang kurang Dambaan Keluarga. (Yogyakarta: Mitra Pustaka. 2001),
h.8

Januar 40 Penelantaran Hak-hak.......


Humanisma : Journal of Gender Studies Vol. 1, No. 1, Januari- Juni 2017

Anak adalah aset ekonomi bagi minggu bayi memiliki kemamuan


orang tua, terutama dalam untuk merasakan stimulus
kalangan masyarakat tradisional berkembang dengan cukup baik
di mana biaya membesarkan sehingga orang tua dapat
anak sangat sederhana. Anak memberikan pendidikan sejak dalam
dalam kalangan tersebut dapat kandungan4
bekerja dalam usia dini dan Para pakar psikologi
menambah pendapatan keluarga perkembangan anak juga telah
3) Nilai Sosio Psikologis sepakat bahwa pengaruh kondisi
Ini meliputi hal-hal sebagai berikut pra-natal pada tingkah laku anak
: sesudah dilahirkan tersebut di
a) Mempunyai anak merupakan bedakan antara (1) Pengaruh
hiburan bagi orang tua yang lingkungan (faktor ekstern,
memuaskan naluri keibuan dan ketegangan, kebiasaan subyektif,
kebapakan ketegangan emosi, tahayyul) dan
b) Mempunyai keluarga yang (2) Sikap Ibu5
besar merupakan kebanggan Periode pra-natal merupakan
tersendiri bagi keluarga masa yang mengandung banyak
tersebut, apalagi banyak bahaya, baik fisik maupun
memiliki anak laki-laki sebagai psikologis. Meskipun tidak dapat di
pelindung harta kekayaan, klaim bahwa periode ini merupakan
kehormatan dan fungsi-fungsi periode yang paling berbahaya-
social tetapi jelas bahwa periode ini
c) Anak adalah bukti kesuburan merupakan masa dimana bahaya-
dan kejantanan suami bahaya lingkungan atau bahaya
B. Macam-Macam Hak Anak dalam Islam psikologis dapat sangat
Menurut Abu Hadiyan mempengaruhi pola perkembangan
Shafiyarrahman terdapat beberapa hak anak selanjutnya atau bahkan dapat
yaitu:3 mengakhiri suatu perkembangan.6
1) Hak-Hak Anak Sebelum Lahir Oleh karena itu Islam
Islam mensyariatkan memberikan memberikan hak-hak kepada janin
perlindungan terhadap janin dalam diantaranya adalah dimuliakan,
kandungan baik perlindungan dijaga dan dilindungi sebelum lahir
jasmaniah maupun ruhaniah. ke dunia ini dari segala tindakan
Berdasarkan penelitian para ahli bodoh yang dilakukan oleh orang-
bahwa selama janin dalam orang murtad, sesat lagi kufur
kandungan dapat belajar, merasa, terhadap segala nikmat yang telah
mengetahui perbedaan antara terang diberikan oleh Allah SWT.
dan gelap. Bahkan menurut F. Rene
de Carr M.D Marc Lehrer bahwa 4F.Rene de Carr M.D Marc Lehrer. Cara Baru
sejak dalam kandungan berusia 20 Mendidik Anak Sejak Dalam Kandungan. (Bandung:
Kaifa, 1995), h.3
5 F J monks, Psikologi Perkembangan,
3 Abu Hadiyan Shafiyarrahman. Hak-Hak (Yogyakarta: UGM Press, 1985), h. 49-54
Anak Dalam Syari’at Islam. (Yogyakarta: Al Manar, 6 Elizabeth B Hurlock,psikologi Perkembangan,

2003), h.25 (Jakarta : Erlangga,tth) h.28

Januar 41 Penelantaran Hak-hak.......


Humanisma : Journal of Gender Studies Vol. 1, No. 1, Januari- Juni 2017

Ajaran syariat Islam tidak “Panggillah mereka (anak-anak


berhenti sampai di situ, ia juga angkat itu) dengan memakai nama
memerintahkan kepada ulil amri bapak- bapak mereka, itulah yang
(pejabat setempat ) untuk ikut serta lebih adil pada sisi Allah dan jika
melindungi, memperhatikan situasi kamu tidak mengetahui bapak-
dan kondisi ibu hamil. Berbuat baik bapak mereka (panggilah mereka
kepada ibu hamil adalah wajib, sebagai) saudaramu seagama dan
kalau sang ibu melakukan tindakan maula-maulamu, Dan tidak ada
kriminal dan pemerintah hendak dosa atasmu terhadap apa yang
menjatuhkan hukuman kepadanya kamu khilaf padanya, tetapi (yang
hendaklah jangan sampai ada dosanya) apa yang disengaja
mengganggu atau mempengaruhi oleh hatimu. Dan adalah Allah
kondisi kesehatan janin yang ada maha Pengampun lagi Maha
dalam kandungannya.7 Penyayang”. (Al-Ahzab : 5)
Allah SWT (dengan ke Maha Hal ini dibuktikan dengan
Pemurahan-Nya) juga meringankan pembuatan akta kelahiran anak
pelaksanaan berbagai kewajiban
dimana dicantumkan nama anak,
bagi ibu hamil, seperti kewajiban tempat dan tanggal kelahiran
berpuasa pada bulan Ramadhan, serta nama orang tuanya
jika dengan mengerjakannya dapat kemudian disetujui atau
menimbulkan madharat terhadap disyahkan oleh pejabat yang
janin atau bayi (sesudah lahir). Akan berwenang. Akta kelahiran ini
tetapi dia wajib menggantinya akan sangat dibutuhkan anak
setelah illatnya itu hilang. sampai dewasa nanti.
2) Hak Anak Sesudah lahir b) Hak Untuk Hidup
Diantara hak anak setelah lahir yaitu: Hak hidup adalah suatu
a) Hak untuk mendapatkan fithrah. Tiada suatu makhlukpun
pengakuan dalam silsilah yang dapat memberikan kematian
keturunan kepada yang lain, sebab itu hanya
Pengakuan dalam silsilah milik Allah sang pencipta, tidak
keturunan merupakan hak ada perubahan dan pergantian
terpenting bagi anak. Pengakuan bagi sunnah (ketetapan Allah).
ini akan mewujudkan perasaan Islam melarang pembunuhan
aman dan tentram pada anak. anak dengan alasan
Setiap anak mempunyai hak apapun,baik karena kemiskinan
keabsahan atas leitimasi atau alasan lain.
keturunanya. Anak akan Ayat l Qur’an menyatakan dalam
dipanggil menurut nama ayah surat Al An’am
yang diketahui. Dan janganlah kamu membunuh
Hal ini sesuai dengan ayat Al anak-anak kamu karena takut
Quran Surat Al Ahzab ayat 5 kemiskinan, kami akan memberi
rizki kepadamu dan kepada
7 Abdurrazaq Husein,Hak Anak dalam Islam,

(Bandung : Putaka, 2001)Cet.I, h. 18 mereka.(Al- An Am :15) 28

Januar 42 Penelantaran Hak-hak.......


Humanisma : Journal of Gender Studies Vol. 1, No. 1, Januari- Juni 2017

meskipun secara gizi tercukupi


c) Hak untuk mendapatkan nama namun dari segi mental
yang baik emosional bayi tidak diperoleh
Nama dalam pandangan islam selain dari ibu kandung.
memiliki arti penting dan f) Hak anak untuk dijaga
pengaruh besar bagi yang kebersihannya
memiliki nama. Bahkan menurut Syariat Islam mengajak
para psikolog nama dapat kepada kebersihan maka tak
menjadi dasar dalam aneh bila menghilangkan kotoran
pembentukan konsep diri. Secara dan penyakit dari anak itu
tidak sadar orang akan berupaya merupakan suatu kewajiban.
untuk memenuhi citra diri yang Sebagai contoh adalah berkhitan,
terkandung dalam namanya. mencukur rambut dan selalu
d) Hak untuk menerima tebusan menjaga kebersihan tubuh anak
(Aqiqah) setiap saat.
Aqiqah sangat bermanfaat Khitan termasuk perkara
bagi kesejatian hubungan batin yang disyariatkan Allah kepada
antara orang tua dengan anak hamba- Nya demi
yang akan terjalin dengan baik menyempurnakan kesehatan
jika pihak orang tua jasmani maupun rohaninya. Sisi
mengikhlaskan hartanya yang lain dari khitan adalah dijadikan
diwujudkan dengan binatang syarat syahnya shalat dan juga
aqiqah untuk disembelih. Ini disebutkan oleh para ahli fiqih,
berarti bahwa kesejatian bahwa khitan merupakan
hubungan batin itu akan pembeda dari kaum kafir dan
terhalang (tergadai) jika orang sebagai syiar agama Islam.
tua tidak melakukan aqiqah Dengan pencukuran ini hilanglah
untuk anak tercintanya. kotoran-kotoran yang terbawa
e) Hak akan penyusuan dari rahim yang menempel pada
Terdapat dalam Al Qur’an rambut sehingga akan dapat
surat Al Baqarah ayat 233 yang dihindari berkembangnya banyak
artinya “Para Ibu hendaklah mikro organisme yang dapat
menyusui anak-anaknya selama menimbulkan berbagai penyakit.
dua tahun penuh, yaitu bagi yang Karena itu Rasulullah SAW
ingin menyempurnakan memerintahkan kepada umatnya
penyusuan”. Bayi akan merasa untuk mencukur rambut kepala
tenang, tentram dan terlindung anak pada hari ketujuh pada
manakala seorang ibu kelahirannya.
menyusukannya dengan rasa g) Hak Anak untuk Mendapatkan
kasih sayang disertai dengan Pengasuhan
dekapan tubuh ibu yan hangat. Pengasuhan disebut
Akan sangat berbeda bila apabila dengan hadhanah dalam ilmu
bayi itu menerima susu dari botol fiqih yang merupakan kewajiban
yang diberikan oleh orang lain terhadap anak untuk mendidik

Januar 43 Penelantaran Hak-hak.......


Humanisma : Journal of Gender Studies Vol. 1, No. 1, Januari- Juni 2017

dan melaksanakan penjagaan agar menjadi manusia yang


serta menyusun perkara- perkara takwa, maka dengan sendirinya
yang berkaitan dengannya apabila anak itu dapat mengantarkan
antara suami dan istri berpisah kedua orang tuanya masuk
(bercerai) dan yang berhak surga. Dan Allah SWT. pun
merawat anak tersebut adalah telah memerintahkan kepada
pihak istri sampai umur 7 setiap orang tua untuk
tahun, setelah itu anak disuruh mendidik anak-anak mereka dan
memilih antara ayah a t a u bertanggung jawab dalam
ibu. pendidikannya, sebagaimana
h) Hak Anak untuk Menerima firman-Nya dalam surat At
Nafkah Tahrim ayat 6:
Pemberian nafkah ini Hai orang-orang yang beriman,
sesuai dengan kemampuan dari peliharalah dirimu dan keluargamu
orang tua dan secukupnya, tidak dari api neraka yang bahan bakarnya
adalah manusia dan batu, penjaganya
boleh berlebih dan juga tidak
malaikat-malaikat yang kasar, yang
boleh sebaliknya. Berlebih- keras, yang tidak mendurhakai Allah
lebihan dalam memberi nafkah terhadap apa yang
kepada anak berpeluang untuk diperintahkan-Nya kepada
berperilaku menyimpang dari mereka dan selalu mengerjakan
norma-norma agama. Kikir apa yang diperintahkan (QS Al-
dalam memberi nafkah dapat Tahrim : 6)
menyebabkan anak berprilaku
Tanggung jawab mendidik anak
tidak terpuji, seperti mencuri.
sudah dimulai ketika seseorang memilih
i) Hak Anak untuk Mendapatkan
istri, sejak dalam kandungan hingga anak
Pendidikan
itu lahir sampai ia dewasa. Menurut Ibnu
Anak sebagai amanat
Qoyyim, tangung jawab pendidikan itu
(titipan) dari Allah, maka dengan
dibebankan di atas pundak seorang ayah,
sendirinya ia sebagai cobaan
baik di dalam rumah (keluarga) maupun di
dari Allah SWT. Dengan
luar rumah, kaum bapaklah yang
demikian sebagai orang tua
berkewajiban mendidik anak-anaknya.
dituntut untuk bertindak benar,
membimbing dan mendidiknya C. Pernikahan Pasangan Usia Dini
yang sesuai dengan konsep Pernikahan dalam literatul fiqih
Islam. Sebab apabila orang tua berbahasa arab terdiri dari dua kata, yaitu
mengabaikan, acuh tak acuh nikah dan zawaj. Menurut Amir Syarifuddin
terhadap anaknya, tidak bahwa kedua kata ini terpakai dalam
memberikan pendidikan kehidupan sehari-hari bangsa arab dan
menurut konsep Islam, maka banyak terdapat di dalam Al-Qur’an dan
sebagai orang tua bisa masuk Hadist, yang memiliki makna “bergabung”,
neraka karena anak itu. ”hubungan kelamin” dan berarti juga
Sebaliknya, orang tua yang
peduli dan penuh perhatian
terhadap pendidikan anaknya,

Januar 44 Penelantaran Hak-hak.......


Humanisma : Journal of Gender Studies Vol. 1, No. 1, Januari- Juni 2017

“akad”. 8 Pernikahan dalam islam akan sah tangga perkawinan hanya boleh dilakukan
apabila rukun dan syarat pernikahan calon mempelai yang telah mencapai umur
dipenuhi. Dasar pembentukan sebuah yang ditetapkan pasal 7 UU No. I Tahun
keluarga adalah perkawinan yang mengikat 1974 yakni calon suami sekurang-kurangnya
seorang laki-laki dan perempuan dengan berumur 19 tahun dan calon istri sekurang-
ikatan syari’at yang kuat dan kokoh yang kurangnya 16 tahun. Walaupun Undang-
dilandasi dengan ketakwaan kepada Allah undang sudah memberikan ketegasan
SWT. Al Qur’an memandang perkawinan tentang batasan usia perkawinan, tetapi
sebagai salah satu tanda dari kekuasaan dewasa ini sering kita lihat perkawinan
Allah SWT sebagaimana Allah berfirman diusia dini atau perkawinan yang dilakukan
dalam surat Ar- Ruum ayat 21: oleh mereka yang masih di bawah umur 16
Artinya : Dan di antara tanda-tanda tahun (perempuan) dan 19 tahun (laki-laki).
kekuasaan-Nya ialah dia menciptakan Di dalam kehidupan dunia modern ini
untukmu istri-istri dari jenismu istilah pernikahan dini telah menjadi bahan
sendiri,supaya kamu cenderung dan merasa bincangan pada setiap pakar, baik itu para
tentram kepada-Nya, dan dijadikan-Nya remaja, orang tua, maupun para intelektual
diantaramu rasa kasih sayang.sesungguhnya agama dan sosial. Perkawinan terjadi atas
pada yang demikian itu benar-benar terdapat persetujuan antara orang tua (ayah) dari
tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. calon mempelai perempuan dengan calon
mempelai laki-laki. Menurut pandangan
Perkawinan bukan hanya islam sebagaimana yang dikemukakan dalam
mempersatukan dua pasangan manusia saja, buku Mohammad Fauzil Adhim, Indahnya
seperti hanya hewan dan makhluk Allah Pernikahan Dini bahwa pernikahan dini
lainya. Melainkan mengikatkan tali adalah pernikahan yang dilakukan oleh
perjanjian yang suci atas nama Allah bahwa pasangan (laki-laki dan perempuan) yang
kedua mempelai berniat membangun rumah telah mencapai masa baliqh dan usianya
tangga yang sakinah, mawadah, warahmah, belum mencapai usia 30 tahun.9
tentram dan dipenuhi oleh rasa cinta yang Hal senada juga dikemukakan oleh
tulus dan ikhlas. Oleh karena itu dalam Husain Muhammad yang mengatakan
peraturan perundangan dijelaskan bahwa bahwa pernikahan di usia muda adalah
batas umur untuk melansungkan pernikahan yang terjadi antara laki-laki dan
perkawinan. Ketentuan batas umur tersebut perempuan yang belum mencapai taraf
dalam pasal 7 ayat 1 UU No. 1 Tahun 1974 baliqh, apabila batasan baligh itu ditentukan
yang berbunyi bahwa perkawinan hanya hitungan tahun, maka pernikahan di usia
diijinkan jika pihak pria sudah mencapai muda adalah pernikahan di bawah umur 15
umur 19 tahun dan pihak perempuan tahun menurut mayoritas ahli fiqh, dan di
mencapai umur 16 tahun. bawah umur 17-18 tahun menurut Abu
Hal ini juga ditunjang dengan Hanafiah.
ketentuan yang terdapat dengan kompilasi Mewujudkan pernikahan yang
hukum Islam pasal 15 yang isinya bahwa sejahtera yakni sebuah keluarga yang
untuk kemaslahatan keluarga dan rumah bahagia maka suami istri memegang
peranan utama dalam mewujudkan keluarga
8 Amir Syarifuddin, Hukum Perkawinan Islam

antara Figh Munakahat dan Undang-undang Perkawinan, 9 Mohammad Fauzil Adhim, Indahnya
(Jakarta:Prenada Media, 2006), h.36 Pernikahan Dini……h. 46

Januar 45 Penelantaran Hak-hak.......


Humanisma : Journal of Gender Studies Vol. 1, No. 1, Januari- Juni 2017

bahagia sejahtera. Diantaranya perlu perkawinan sangat diperlukan karena


meningkatkan pengetahuan dan pengertian merupakan penyangga dalam memutarkan
tentang bagaimana membina hubungan roda keluarga sebagai akibat perkawinan
keluarga sesuai dengan tuntutan agama dan Daftar Pustaka
ketentuan hidup bermasyarakat sehingga Abu Hadiyan Shafiyarrahman (2003) Hak-
setiap anggota keluarga diharapkan Hak Anak Dalam Syari’at Islam.
khususnya suami istri mampu menciptakan Yoqyakarta: Al Manar
stabilitas kehidupan rumah tangga yang Abdurrazaq Husein,Hak Anak dalam Islam,
penuh dengan ketentraman dan kedamaian. (Bandung : Putaka, 2001)
Karena kestabilan rumah tangga inilah yang
merupakan modal dasar bagi berbagai upaya Ahmad Abdullah Assegaf (1997) Islam dan
pembinaan keluarga yang sejahtera. KB. Jakarta:PT Lentera Baristama
Dalam mencapai kesejahteraan
Amir Syarifuddin (2006) Hukum perkawinan
tersebut tentunya sangat dipengaruhi oleh islam antara figh munakahat dan
banyak hal salah satunya adalah kedewasaan undang-undang perkawinan,
atau kematangan suami istri. Apabila Jakarta:Prenada Media.
kehidupan berumah tangga tidak dibarengi Bimo Walgito (2004) Bimbingan dan Konseling
dengan kedewasaan sangat mustahil untuk Perkawinan, Yogyakarta: Andi
meraih kebahagiaan. Kedewasaan akan Office
mempengaruhi pola fikir dalam berumah Elizabeth B Hurlock,psikologi Perkembangan,
tangga misalnya dalam pemecahan masalah (Jakarta : Erlangga,tth)
yang terjadi di dalam rumah tangga tentunya
F J monks, Psikologi Perkembangan,
sangat berbeda ketika diselesaikan dengan (Yogyakarta: UGM Press, 1985),
cara fikir baik dan dewasa dengan pola fikir
yang tidak dewasa tentunya permasalahan F.Rene de Carr M.D Marc Lehrer (1995).
Cara Baru Mendidik Anak Sejak
yang diselesaikan bukan membawa solusi Dalam Kandungan. Bandung:Kaifa
tetapi membawa dampak yang kurang baik
Kertamuda, Fatchia E, (2009) Konseling
terhadap keadaan keluarga dan tentunya
Pernikahan untuk Keluarga
akan mempengaruhi kebahagiaan keluarga Indonesia, Jakarta:Salemba
yang diharapkan. Humanika
Batas usia dalam melansungkan
Latipun (2010) Psikologi Konseling, Malang:
pernikahan sangat penting, hal ini karena UMM Press
pernikahan menghendaki kematangan
Musnamar, Thohari, (1992) Dasar – Dasar
psikologis. Usia pernikahan yang terlalu
Konsetual Bimbingan dan Konseling Islam,
muda dapat mengakibatkan meningkatkan Yogyakarta: UII Press
kasus perceraian karena kurangnya
M. Nipan Abdul Halim (2001) Anak Sholeh
kesadaran untuk bertanggung jawab dalam
Dambaan Keluarga. Yoqyakarta:
kehidupan berumah tangga. Pernikahan Mitra Pustaka
yang terlalu muda juga bisa menyebabkan
Undang-Undang Perkawinan Tahun 1974
neuritis depresi karena mengalami proses
kekecewaan yang berlarut-larut dan karena Undang-Undang Perlindungan Anak
ada perasaan-perasaan tertekan yang
berlebihan. Menurut Bimo Walgito bahwa
kematangan sosial ekonomi dalam

Januar 46 Penelantaran Hak-hak.......

Anda mungkin juga menyukai