Pekerjaan :
Belanja Jasa Konsultansi Kajian Naskah Akademik Terkait
Perlindungan Perempuan dan Perlindungan Anak (Penyusunan
Rancangan Peraturan Daerah tentang Pencegahan Perkawinan Anak)
1. LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan di dunia ini, Allah SWT menciptakan makhluk-
makhlukNya dengan berpasang-pasangan dengan tujuan agar dapat
hidup berdampingan, saling mencintai dan saling berkasih sayang
untuk meneruskan keturunan. Manusia sebagai makhluk yang
beradab menjadikan makna hidup berdampingan sebagai sepasang
“suami dan istri” dalam suatu ikatan pernikahan yang diikat oleh
hukum, agar keduanya menjadi legal atau sah dan diberlakukan
tanggung jawab atasnya. Karena hakikatnya, konsekuensi dari
kehidupan suami dan istri adalah membangun sebuah keluarga yang
sakinah, mawaddah dan warohmah.
11
UNICEF&BPS. 2020. Pencegahan PernikahanAnak Percepatan yang Tidak Bisa Ditunda.
Badan Pusat Statistik, 6–10.
12
Kusumaningrum, S., Agastya, N. L. P. M., Nisa, S. A., Pratama, G., Adhi, A. A., Sari R.
K., Rizal, T., Rachmawati, E., & Nurhayati, E. S. 2023. Pencegahan PernikahanAnak
untuk Perlindungan Berkelanjutan bagi Anak. Pusat Kajian dan Advokasi Perlindungan
dan Kualitas Hidup Anak Universitas Indonesia (PUSKAPA) dan Kementerian
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA).
tersebut, Sumbawa Barat menyumbang sekitar 21 kasus pada tahun
2022.
2. IDENTIFIKASI MASALAH
Isu pernikahan anak telah diangkat oleh pemerintah pusat lewat
dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang
Perkawinan sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 16
Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun
Tahun 1974 tentang Perkawinan. Undang-Undang tersebut telah
disesuaikan dengan kebutuhan terhadap perlindungan anak melalui
Undang-Undang Nomro 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
sebagaimana telah diubah beberapa kali dan terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016 Tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002
tentang Perlindungan Anak menjadi Undang-Undang.
8. TENAGA PENELITI
Tenaga peneliti perseorangan yang diperlukan untuk melaksanakan
pengadaan pekerjaan swakelola terdiri dari :
Tim Peneliti : bidang hukum dengan pengalaman minimal 2
tahun (1 orang)
Tim Peneliti : bidang pendidikan dengan pengalaman
minimal 2 tahun (1 orang)
Tim Peneliti : bidang ekonomi manajemen dengan pengalaman
minimal 2 tahun (1 orang)
Tenaga Pendukung :
Tenaga Surveyor, Tenaga Pengolah Data dan Tenaga Sekretariat.
9. KELUARAN/PRODUK YANG DIHASILKAN
Keluaran/produk yang dihasilkan dari pelaksanaan pengadaan
pekerjaan swakelola yaitu adanya dokumen Naskah Akademik
Tentang Pencegahan Perkawinan Anak dan Draf Rancangan
Peraturan Daerah tentang Pencegahan Perkawinan Anak.
H. TUWUH, S.AP.
NIP. 19640507 198511 1 003