PROPOSAL
OLEH:
DAFTAR ISI...........................................................................................................................i
A. Latar Belakang..................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................4
C. Tujuan Penelitian..............................................................................................................4
D. Manfaat Penelitian............................................................................................................5
1. Manfaat Teoritis...........................................................................................................5
2. Manfaat Praktis............................................................................................................5
E. Kajian Pustaka..................................................................................................................6
1. Penelitian Terdahulu....................................................................................................6
2. Kajian Teori..................................................................................................................7
a. Pengertian Strategi.................................................................................................7
b. Pengertian BKKBN................................................................................................9
F. Metode Penelitian............................................................................................................12
1. Jenis Penelitian...........................................................................................................12
3. Setting Penelitian........................................................................................................14
4. Sumber Data...............................................................................................................14
i
8. Teknik Analisis Data..................................................................................................20
Daftar Pustaka.....................................................................................................................23
i
A. Latar Belakang
Pernikahan usia anak memiliki banyak akibat negatif, seperti kematian ibu, kematian
bayi, kurang gizi pada anak, juga berdampak untuk ekonomi. Berdasarkan data (United
Nations Fund for Population Activities) UNFPA, sebanyak 33.000 anak perempuan di
bawah usia 18 tahun akan dipaksa menikah di seluruh dunia yang biasanya dengan laki-
laki yang jauh lebih tua. Di Indonesia sendiri, satu dari sembilan anak perempuan berusia
20-24 tahun sudah menikah sebelum mencapai usia 18 tahun. Saat ini, ada 1,2 juta kasus
perkawinan anak yang menempatkan Indonesia di urutan ke-8 di dunia dari segi angka
Perkawinan anak merupakan salah satu bentuk tindak kekerasan terhadap anak dan
merupakan praktik yang melanggar hak-hak dasar anak. "Anak yang menikah di bawah 18
tahun karena kondisi tertentu memiliki kerentanan lebih besar dalam mengakses
serta memiliki potensi besar mengalami kekerasan. Perempuan yang menikah di usia anak
juga memiliki risiko kematian lebih tinggi akibat komplikasi saat kehamilan dan
melahirkan dibandingkan dengan perempuan dewasa, selain itu juga berpotensi pada
permasalahan ekonomi, tingkat pendidikan yang rendah, dan pergaulan bebas. Ada lima
anak. Kedua, reproduksi belum siap sehingga berpotensi menyebabkan kanker serviks
pada anak perempuan. Ketiga, hak-hak anak mengakses pendidikan dan kehidupan tak
1
terpenuhi. Keempat, berpotensi terjadi kekerasan dalam rumah tangga karena mental yang
Saat ini, Undang Undang telah mengubah batas usia minimal menikah. Namun fakta
mengungkap seseorang tetap bisa menikah meski di bawah usia yang ditentukan jika
ini tidak ikut direvisi dalam Undang-Undang Perkawinan tersebut, di mana disebutkan
orang tua dapat meminta dispensasi jika ada alasan mendesak, disertai bukti-bukti
pendukung yang cukup. Selain itu, pengetahuan anak terhadap kesehatan reproduksi dan
seksual diketahui masih rendah. Hal ini membuat posisi remaja makin rentan, ketika
mereka tak tahu bahwa berhubungan seksual bisa menyebabkan kehamilan yang tak
Perkawinan dini menurut BKKBN adalah umur di bawah 21 tahun bagi perempuan
dan 25 tahun bagi laki-laki. Dalam upaya mencegah maraknya pernikahan usia anak,
menyiapkan kehidupan berkeluarga bagi remaja. Melalui GenRe, remaja diedukasi soal
pendidikan, berkarier dalam pekerjaan, serta menikah dengan penuh perencanaan sesuai
"Program GenRe menyasar sekolah, kampus, dan masyarakat melalui pendirian Pusat
Informasi dan Konseling Remaja (PIK Remaja) dengan pemberdayaan teman sebaya (peer
group) sebagai Pendidik Sebaya (peer educator) dan Konselor Sebaya (peer counselor).
Selain itu, BKKBN melalui kelompok kegiatan Bina Keluarga Remaja (BKR)
memberikan penguatan peran orang tua atau keluarga yang memiliki remaja dalam
2
pengasuhan kepada anak remajanya". BKKBN juga meluncurkan situs yang mengukur
kesiapan remaja menuju gerbang pernikahan. Situs memiliki beragam konten, termasuk
tentang persiapan diri untuk mengasuh anak, situs bertujuan untuk menjadi rujukan bagi
generasi muda dalam mempersiapkan diri sebelum pernikahan, maupun bagi keluarga
hanya diizinkan jika pihak pria sudah mencapai umur 19 tahun dan pihak wanita sudah
mencapai umur 16 tahun. Apabila masih di bawah umur tersebut, maka dinamakan
48 ayat 1 huruf b bahwa peningkatan kualitas remaja dengan pemberian akses informasi,
pendidikan konseling dan pelayanan kehidupan keluarga melalui pihak BKKBN terdapat
di dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2010 tentang badan
direstrukturisasi untuk menjamin kesempatan yang sama bagi setiap perempuan. Investasi
senilai US$3,4 miliar hingga 2020 disebut akan menghentikan praktik dan menyelamatkan
sekitar 84 juta anak perempuan. "Mengubah peraturan pewarisan properti, misalnya, bisa
menghapuskan insentif yang kuat bagi keluarga untuk lebih memilih anak laki-laki
daripada anak perempuan, dan membantu mengakhiri perkawinan anak. Perkawinan anak
dan Female Genital Mutilation (FGM) bisa dihentikan dalam waktu 10 tahun dengan
meningkatkan upaya-upaya agar anak perempuan bisa bersekolah lebih lama dan
3
mengajarkan mereka keterampilan hidup, serta melibatkan laki-laki dan anak laki-laki
mengangkat permasalahan tersebut dalam bentuk penelitian. Oleh karena itu, Peneliti
Dini”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah peneliti paparkan, maka akan dikaji
beberapa permasalahan pada penelitian ini yang terkait dengan judul. Adapun rumusan
1. Apa saja upaya BKKBN Kalimantan Barat Melakukan Pencegahan Perkawinan Dini?
C. Tujuan Penelitian
4
D. Manfaat Penelitian
Adapun pada penelitian ini, manfaat penelitian dibedakan menjadi manfaat teoritis dan
manfaat praktis:
1. Manfaat Teoritis
BKKBN dapat menambah literature bagi perguruan tinggi pada umumnya dan
khususnya bagi mahasiswa Fakultas Syariah IAIN Pontianak dan menjadi acuan atau
referensi bagi mahasiswa lain atau akademisi yang akan melakukan penelitian yang
2. Manfaat Praktis
c. Bagi masyarakat yang ingin menikah lebih baik mengetahui dulu batas umur yang
baik dan penelitian ini dapat menjadi contoh yang nantinya bisa digunakan untuk
d. Bagi Institut agar dapat menjadi referensi bagi mahasiswa yang akan membuat
5
E. Kajian Pustaka
1. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu ialah, usaha dari peneliti untuk menemukan hal yang dapat
dijadikan perbandingan dari penelitian yang sedang diteliti dan menemukan inspirasi
baru yang kemudian dijadikan pokok masalah dalam sebuah penelitian. Adapun
penelitian terdahulu yang yang menjadi perbandingan penelitian ini, sebagai berikut:
a. Skripsi oleh Arwanda Cahya Putra, 2019, Program Pendewasaan Usia Perkawinan
Perbedaanya dengan penelitian yang diteliti oleh peneliti yaitu tempat penelitian di
Provinsi Pontianak.
b. Skripsi oleh Sinta Herlinda, 2021, Upaya Perlindungan Remaja Pada Perkawinan
6
c. Skripsi oleh Nita Soraya Laelatuduja, 2015, Peran Badan Keluarga Berencana
dampak dari perkawinan dini. Perbedaannya adalah peneliti ini fokus terhadap
peran dari BKBPMP tersebut, sedangkan penelitian yang saya teliti saya lebih
BKKBN.
d. Jurnal oleh Rike Septiyana Dwi Putri dan Maulina Larasati, Kampanye Program
7
2. Kajian Teori
a. Pengertian Strategi
Kata “Strategi” berasal dari turunan kata Yunani, “Stratēgos” yang dapat diartikan
sebagai komandan militer pada zaman demokrasi Athena (Arianto, 2007). Menurut
istilah, strategi adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ialah rencana yang cermat mengenai
kegiatan untuk mencapai sasaran khusus, ilmu dan seni memimpin bala tentara untuk
digunakan dalam dunia militer yang dapat diartikan sebagai cara penggunaan
Anwar Arifin yaitu keseluruhan kepuasan kondisional tentang tindakan yang akan
adalah pola sasaran, tujuan dan kebijakan atau rencana umum untuk meraih tujuan
yang telah ditetapkan, yang dinyatakan dengan mendefinisikan apa bisnis yang
sedangkan menurut Craig dan Grant, mereka berpendapat bahwa strategi adalah
penetapan tujuan dan sasaran dalam jangka panjang (Targeting and long-term goals)
(Susanto, 2019).
tahapan-tahapan yang harus dilalui menuju target yang dituju atau diinginkan.
8
Penyusunan strategi harus memperhatikan tujuan dan sasaran yang akan dicapai. Jadi
di BKKBN tahapan yang dilakukan mereka adalah membuat suatu program untuk
b. Pengertian BKKBN
(Perpres) No. 62 Pasal 2 (1) Tahun 2010) BKKBN memiliki kedudukan berada di
bawah dan bertanggung jawab penuh kepada Presiden melalui Menteri yang
berperan dalam bidang kesehatan. Selain itu, dalam menjalankan tugas dan
Susunan organisasi BKKBN terdiri dari Kepala, Sekretaris Utama, Deputi Bidang
Utama.
Indonesia tidak dimulai dari badan milik negara. Pada tanggal 23 Desember 1957,
sebuah perkumpulan dokter yang disebut dengan ikatan Dokter Indonesia (IDI)
9
mendirikan (membentuk) Perkumpulan Keluarga Berencana (PKB) dengan tugas
Dikutip dari laman BKKBN, pada tahun 1967, PKBI diakui sebagai badan hukum
oleh Departemen Kehakiman. Pada tahun tersebut, negara Indonesia baru saja
Presiden Soeharto. Pemerintahan Orde Baru yang baru lahir tersebut, memiliki
2. Lembaga yang menetapkan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang KKB
10
3. Lembaga yang melaksanakan proses advokasi dan koordinasi di bidang
bidang KKB
8. Lembaga yang mengelola dan menyediakan alat serta obat kontrasepsi untuk
12. Lembaga yang melakukan pemberdayaan dan peningkatan peran serta organisasi
11
1. Menyelenggarakan pelatihan, penelitian dan pengembangan dalam bidang KKB
jawab BKKBN
pernikahan hanya diizinkan jika pihak pria sudah mencapai umur 19 tahun dan pihak
wanita sudah mencapai umur 16 tahun. Apabila masih di bawah umur tersebut, maka
umur di bawah usia reproduktif yaitu kurang dari 20 tahun pada wanita dan kurang
dari 25 tahun pada pria. Pernikahan di usia dini rentan terhadap masalah kesehatan
reproduksi seperti meningkatkan angka kesakitan dan kematian pada saat persalinan
dan nifas, melahirkan bayi prematur dan berat bayi lahir rendah serta mudah
mengalami stress.
F. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Pendekatan penelitian yaitu cara pandang terhadap penelitian. Dalam penelitian ini,
12
alamiah, bukan ilmiah (Nurdin & Hartati, 2019:77). Selain itu biasa juga disebut artistik
karena penelitian lebih bersifat seni (kurang terpola). Data hasil penelitian lebih
2013:7).
yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagi metode yang ada
melalui kata-kata. Karena itu, bentuk data yang digunakan tidak berbentuk bilangan
dipahami oleh peneliti, bahwa penelitian kualitatif yaitu penelitian dengan cara
mendeskripsikan hasil dari penelitian yang terjadi secara alami di lapangan (tanpa
setting-an), selain itu lebih mengarah pada deskripsi atau kata-kata, bukan angka atau
numerik.
strategi yang dilakukan oleh pihak BKKBN dalam mengurangi angka perkawinan
dini. Jawaban dari informan dalam metode kualitatif selalu berkembang sampai data
Jenis penelitian yang digunakan yaitu, yuridis empiris atau disebut juga dengan
penelitian hukum sosiologis yang bertitik pada data primer, yaitu melalui observasi
13
memecahkan masalah dengan meneliti data sekunder terlebih dahulu kemudian
Peneliti akan melakukan wawancara kepada narasumber dan turun langsung ke lokasi
dari itu, penelitian ini dilakukan di Kantor BKKBN Provinsi Kalimantan Barat yang
dilaksanakan sejak bulan mei. Pada bulan tersebut peneliti mulai bertanya kepada
3. Setting Penelitian
rangkaian kegiatan yang akan dilakukan selama proses penelitian (Rahmiani &
Ardiansyah, 2019:13). Dapat dipahami oleh peneliti bahwa Setting ialah pengaturan
atau rencana penelitian, yaitu gambaran mengenai proses yang akan dilakukan oleh
Pada penelitian ini, langkah awal yang dilakukan oleh peneliti yaitu menyiapkan
wawancara tentu saja peneliti telah mencari narasumber dan menyesuaikan jadwal dan
14
tempat untuk melakukan wawancara. Agar ketika melakukan wawancara antara
4. Sumber Data
Adapun jenis sumber data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini
Data primer adalah data tangan pertama atau disebut juga dengan sumber data asli.
Data primer terdiri dari perundang-undangan, catatan resmi atau risalah dalam
langsung yang berguna untuk mempermudah penelitian dari data primer. Data
Data merupakan bahan keterangan yang berupa himpunan fakta, angka, huruf,
grafik, tabel, lambang, objek, kondisi dan situasi. Data merupakan bahan baku
informasi dalam mencapai tujuan sebuah penelitian. Setiap peneliti memerlukan data
yang benar yang dapat diperoleh di lapangan sesuai dengan topik dalam penelitian.
15
Berbagai metode yang ada dalam penelitian, dipilih yang sesuai sehingga kita
mendapatkan data yang valid dan dapat dipercaya (Gulo, 2002:74). Teknik
pengumpulan data berarti bagaimana cara yang digunakan oleh peneliti dalam
a. Wawancara
tatap muka, sehingga gerak dan mimik responden merupakan bola media yang
pengalaman, emosi, motif yang dimiliki oleh responden yang bersangkutan (Gulo,
2002:81).
merupakan pertanyaan yang dilakukan secara verbal kepada orang yang dianggap
b. Dokumentasi
memperoleh data dan informasi berupa catatan / gambar yang berkaitan dengan
masalah yang diteliti. Dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian
ini adalah dokumentasi terhadap dokumen yang berkaitan dengan penelitian yang
16
dilakukan peneliti seperti data mengenai jumlah perkawinan dininyang masuk
Alat pengumpulan data atau instrumen penelitian adalah alat-alat yang diperlukan
data dapat terkumpul (Alhamid & Anufia, 2019:4). Alat pengumpul data ialah alat
bantu yang dipilih dan yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar
kualitatif, kehadiran peneliti adalah mutlak karena peneliti harus berinteraksi secara
langsung.
Instrumen atau alat pengumpul data utama dalam penelitian ini ialah peneliti itu
sendiri, dengan cara mengamati, bertanya, mendengar, meminta dan mengambil data
penelitian. Selain itu terdapat juga bantuan yang digunakan oleh peneliti, yaitu
pedoman wawancara serta alat rekaman dalam membantu proses wawancara selain
triangulasi, analisis kasus negatif, menggunakan bahan referensi dan member check
dapat terjadi. Baik itu berasal dari diri peneliti maupun dari pihak informan. Untuk
pengecekan kembali data tersebut sebelum diproses dalam bentuk penelitian dengan
17
harapan penelitian yang disajikan tidak mengalami kesalahan. Berikut uji kredibilitas
a. Perpanjangan Pengamatan
dengan cara melakukan pengamatan apakah data yang diperoleh sebelumnya itu
benar atau tidak ketika dicek kembali di lapangan. Dalam hal ini, peneliti
telah didapatkan saat penelitian dan untuk menggali lebih dalam hal-hal yang
b. Triangulasi
Triangulasi diartikan juga sebagai kegiatan recheck atau pengecekan kembali atau
cross check informasi data yang diperoleh dari lapangan (Endraswara, 2006:110).
cara/teknik dan berbagai waktu (Sugiyono, 2013: 273). Tujuan triangulasi adalah
1) Triangulasi Sumber
data yang telah diperoleh melalui berbagai sumber. Dalam penelitian ini, data
dari dua sumber utama yang berbeda, yaitu pegawai BKKBN dan GenRe.
Setelah itu dideskripsikan atau disimpulkan, mana pandangan yang sama, yang
berbeda, dan mana spesifik dari dua sumber data tersebut. Kemudian, data
18
yang telah dianalisis tersebut dapat menghasilkan suatu kesimpulan dan
2) Triangulasi Teknik
sumber yang sama, namun dengan teknik atau cara yang berbeda. Untuk
kebenaran.
Triangulasi tahap ini dilakukan jika data atau informasi yang diperoleh dari
jika data itu sudah jelas, triangulasi teknik tidak perlu dilakukan.
3) Triangulasi Waktu
kembali data kepada sumber dan tetap menggunakan teknik yang sama, namun
dengan waktu atau situasi yang berbeda. Pada penelitian ini dilakukan dengan
atau menanyakan kembali beberapa pertanyaan yang sama pada waktu yang
berbeda. Apabila jawaban tetap menunjukkan data yang sama, berarti data
19
wawancara yang telah dilakukan sebelumnya dan disepakati kebenaran data
c. Member Check
Member check merupakan suatu proses pengecekan data yang diperoleh peneliti
check yaitu agar informasi yang diperoleh dalam penelitian memiliki kesesuaian
dengan apa yang dimaksud oleh sumber data atau informan. Pelaksanaan
member check dapat dilakukan setelah satu periode pengumpulan data selesai,
atau setelah mendapat suatu temuan, atau kesimpulan. Bisa saja ketika akan
mengecek kembali, ada data yang disepakati, ditambah, dikurangi atau ditolak
sistematis, penafsiran dan verifikasi data agar sebuah fenomena memiliki nilai sosial,
pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat
dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. Analisis data
merupakan kaidah penelitian yang wajib dilakukan oleh semua peneliti, karena sebuah
penelitian tanpa analisis hanya akan melahurkan sebuah data mentah yang tidak
seperlunya agar diperoleh data yang matang dan akurat. Dalam penganalisian
20
tersebut menggunakan analisis kualitatif yaitu analisis untuk meneliti kasus terkumpul
yang dikembangkan dalam bentuk deskripsi yang komperehensif dan teliti dari hasil
BAB I: Pendahuluan
Pada bab ini, terdapat pokok-pokok atau penekanan mengenai topik yang sedang diteliti.
Berisi latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian
Menyajikan mengenai kajian pustaka yang berisi penelitian terdahulu sebagai salah
satu referensi bagi peneliti dalam melaksanakan penelitian ini. Berisi pula kajian teori
21
Penelitian yang berjudul Strategi Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana
pendekatan penelitian, lokasi dan waktu penelitian, setting penelitian, sumber data
yang terdiri dari sumber data primer data sekunder, teknik pengumpulan data,
alat pengumpulan data, teknik pemeriksaan keabsahan data serta teknik analisis data.
Dalam bab ini akan menjawab yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian.
Berisi gambaran umum BKKBN Pontianak, paparan data, dan temuan penelitian,
BAB V : Penutup
Pada bab ini, berisi kesimpulan dan saran dari penelitian yang telah diteliti.
22
Daftar Pustaka
Anggito, A., & Setiwan, J. (2018). Metodologi Penelitian Kualitatif. CV Jejak.
https://books.google.co.id/books?
id=59V8DwAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=teknik+pengumpulan+data&hl=id&sa=
X&redir_esc=y#v=onepage&q=teknik%20pengumpulan%20data&f=false
Arianto, E. (2007, June 24). Pengertian Strategi. Strategika.https://strategika.wordpress.com/
2007/06/24/pengertian-strategi/
Efendi, J., & Ibrahim, J. (2018). Metode Penelitian Hukum Normatif dan Empiris (1st ed.).
Prenadamedia Grup. https://www.google.co.id/books/edition/Metode_Penelitian_Hukum/
5OZeDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=penelitian+yuridis+empiris&printsec=frontcover
dan Aplikasi. Pustaka Widyatama. https://www.google.co.id/books/edition/
Metode_Teori_Teknik_Penelitian_Kebudayaa/d27VDw5TbF0C?
hl=id&gbpv=1&dq=triangulasi+data&pg=PA110&printsec=fron tc over
23
Gulo. (2002). Metodologi Penelitian. Gramedia Widiasarana Indonesia. Mekarisce, A. A. (2020).
Nurdin, I., & Hartati, S. (2019). Metodologi Penelitian Sosial. Media Sahabat Cendekia.
https://www.google.co.id/books/edition/METODOLOGI_PENELITIAN_SOSIAL/
tretDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=penelitian+yuridis+empiris&printsec=frontcover
Siyoto, S., & Sodik, M. A. (2015). Dasar Metodologi Penelitian. Literasi Media Publishing.
https://books.google.co.id/books?
id=QPhFDwAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=pengertian+sumber+data+primer+dan+
sekunder+dalam+penelitian&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwju44Tk0d3xAhXulEsFHaqIC
wQQ6AF6BAgFEAM#v=onepage&q&f=false
Sugiyono, Prof. D. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Cetakan ke-19).
Alfabeta.
Susanto, E. (2019, September 15). Pengertian Strategi Menurut Para Ahli. StudiNews.
https://www.studinews.co.id/pengertian-strategi/
24