Anda di halaman 1dari 2

Asam sulfat adalah ialah asam anorganik kuat yang tidak berwarna.

Asam sulfat ini memiliki


sifat korosif dan pendehidrasi atau penarik air yang kuat sehingga bahaya jika terkena langsung
pada kulit kita karena dapat menimbulkan rusak nya jaringan kulit dan luka bakar. Meskipun
asam sulfat bersifat encer namun jika cairan asam sulfat tersebut di teteskan di sebuah kertas
dalam jangka waktu yang lama maka kertas itu akan terbakar dengan sendiri nya.
Asam sulfat yang biasanya kita temui di laboratorium biasanya hanya memiliki kepekatan
sebanyak 98% dengan konsentrasi 18M. bila konsentrasi asam sulfat semakin tinggi maka
semakin tinggi pula resiko luka bakar jika terkena cairan tersebut. Prosedur penanganan yang
dilakukan jika kita terkena cairan asam sulfat yaitu pertama cuci lah anggota badan yang terkena
asam sulfat dengan menggunakan air mengalir tujuan dari dilakukan nya ini adalah
meminimalisir terjadi nya lesi sekunder dan menenangkan jaringan yang terkena cairan tersebut.
Pakaikan salep pada bagian tubuh yang terkena asam sulfat. Apabila cairan asam sulfat terkena
mata bilas lah mata menggunakan air mengalir selama 20 menit. Dan apabila asam sulfat tertelan
maka minumlah air atau susu dan jangan memuntahkan nya.

Dalam produksi asam sulfat tentunya menggunakan beberapa bahan kimia, sehingga limbah
yang berasal dari bahan kimia biasanya dibuang ke pemukiman penduduk sehingga terjadilah
pencemaran lingkungan. Namun beberapa pabrik yang memproduksi asam sulfat menghasilkan
beberapa limbah yang berbeda, berikut adalah jenis limbah dan cara pengolahan nya:
A. Limbah gas
Limbah gas adalah limbah yang disebabkan dari sumber alami maupun sebagai hasil
aktivitas manusia yang berbentuk molekul-molekul gas. Penganan limbah gas dilakukan
dengan penyaringan partikel dari gas asam pada proses penyerapan yang tidak maksimal
dengan memasang alat penyaring.
B. Limbah cair
Limbah cair adalah limbah yang mempunyai wujud cair. Biasanya limbah industri cair ini
akan dibuang langsung ke saluran air seperti selokan, sungai bahkan lautan. Pengolahan
pada limbah cair dilakukan dengan penetralan dan sedimentasi dengan bahan pembuatan
batu kapur atau soda kaustik (NaOH).
C. Limbah padat
Limbah padat merupakan buangan dari hasil-hasil kegiatan industri yang tidak terpakai
dalam bentuk padatan. Pengolahan limbah padat dilakukan dengan menyatukan pada
penampungan limbah dan secara periode limbah padat tersebut diangkat oleh dinas
kebersihan
D. Limbah kebersihan dan debu
Limbah kebisingan merupakan gangguan suara terhadap lingkungan yang tidak
diinginkan akibat volume dan decibel yang tinggi. Hal tersebut menyebabkan
ketidaknyamanan hingga memicu efek mental bag orang disekitar. Limbah kebisingan
dan debu dapat diminimalisasikan dengan melakukan penghijauan di area-area tertentu,
membuat ruangan yang memiliki kedap suara, pemasangan tembok dan pagar tinggi
untuk meminimalisir kebisingan, dan pemakaian penutup mulut (masker).

Anda mungkin juga menyukai