Si Berna Tika
Si Berna Tika
Pada 1945, untuk pertama kalinya, istilah cybernetics diterapkan dalam bahasa Inggris
oleh Nobert Wiener, seorang ilmuan dari Massachussets Institute of technologi (MIT).
Menurut Wiener, pengertian dari cybernetics adalah control and communication in
animal and machine.
Pengelompokkan sibernatik :
o pemrosesan informasi,
o pengambilan keputusan,
o adaptasi,
o pembelajaran,
o organisasi yang terjadi pada individu, kelompok, negara, mesin, organisasi.
Sibernetika adalah istilah yang mungkin Anda maksudkan adalah "cybernetics" dalam
bahasa Inggris. Cybernetics adalah disiplin ilmu interdisipliner yang berkaitan dengan
studi tentang kontrol, komunikasi, dan regulasi dalam sistem, terutama dalam konteks
sistem yang melibatkan entitas hidup dan mesin. Konsep ini pertama kali diperkenalkan
oleh matematikawan dan ilmuwan Norbert Wiener pada tahun 1948 dalam bukunya yang
berjudul "Cybernetics: or Control and Communication in the Animal and the Machine."
Sibernetika mencakup berbagai aspek, termasuk teori tentang bagaimana sistem dapat
dikendalikan, bagaimana informasi diproses dan dikomunikasikan dalam sistem, serta
bagaimana sistem bereaksi terhadap perubahan lingkungan. Konsep-konsep ini
diterapkan dalam berbagai bidang, termasuk ilmu komputer, robotika, ilmu sosial,
biologi, dan manajemen, untuk memahami dan merancang sistem yang kompleks.
Dalam konteks keamanan siber, "sibernetika" juga bisa merujuk pada studi dan praktik
keamanan dalam dunia maya, yang melibatkan perlindungan dan pengamanan sistem
komputer dan jaringan dari ancaman dan serangan siber. Jadi, konteks yang lebih spesifik
diperlukan untuk memahami dengan tepat apa yang dimaksud dengan "sibernetika."
Bagaimana pandangan hukum mengenai sibernatika / cybenatics?
I. Perlindungan Data dan Privasi: Sibernetika sering kali melibatkan pengolahan
dan transfer data, termasuk data pribadi. Hukum perlindungan data, seperti
Regulasi Perlindungan Data Umum (GDPR) di Uni Eropa, memiliki peran
penting dalam mengatur bagaimana data pribadi harus dikelola, diproses, dan
dilindungi dalam lingkungan siber. Penyalahgunaan data pribadi dapat
mengakibatkan sanksi hukum yang serius.\
II. Keamanan Siber: Hukum mengenai keamanan siber mencakup regulasi yang
mengatur tindakan kriminal dalam dunia maya, seperti serangan siber, pencurian
data, dan kejahatan siber lainnya. Negara-negara biasanya memiliki undang-
undang yang menentukan tindakan ilegal dalam domain ini dan sanksi yang
sesuai.
III. Hukum Kepemilikan Intelektual: Sibernetika seringkali terkait dengan inovasi
dan pengembangan teknologi baru. Oleh karena itu, hukum kepemilikan
intelektual, seperti hak paten, hak cipta, dan merek dagang, dapat berperan dalam
melindungi inovasi dan hak-hak intelektual yang terkait dengan teknologi
sibernetika.
IV. Regulasi Teknologi: Beberapa negara memiliki regulasi khusus yang mengatur
teknologi tertentu yang digunakan dalam sibernetika, seperti drone, kendaraan
otonom, atau penggunaan kecerdasan buatan. Regulasi ini bertujuan untuk
mengatur penggunaan teknologi ini dan memastikan keselamatan dan keamanan.
V. Hukum Kontrak: Kontrak dan persetujuan juga dapat menjadi bagian penting
dari sibernetika. Misalnya, ketika orang menggunakan layanan daring, mereka
mungkin harus menyetujui syarat dan ketentuan tertentu. Hukum kontrak
berperan dalam menentukan validitas kontrak-kontrak ini dan bagaimana mereka
ditegakkan.
VI. Etika dan Tanggung Jawab: Meskipun bukan hukum formal, etika dan
tanggung jawab juga menjadi perhatian dalam sibernetika. Pertanyaan mengenai
etika dalam pengembangan teknologi, seperti kecerdasan buatan, sering kali
menjadi topik perdebatan, dan mungkin mempengaruhi pembuatan undang-
undang di masa depan.
VII. Hukum Internasional: Sibernetika juga menciptakan tantangan hukum
internasional, termasuk masalah seperti serangan siber negara, pengaturan lalu
lintas data lintas batas, dan kerjasama lintas negara untuk menangani tindakan
kriminal siber.
Pandangan para ahli mengenai cybernetics?
I. Norbert Wiener: Norbert Wiener adalah salah satu pendiri sibernetika dan
dikenal sebagai tokoh sentral dalam pengembangan konsep ini. Wiener
menganggap sibernetika sebagai ilmu yang mempelajari komunikasi dan
kontrol dalam sistem, termasuk sistem biologis dan mesin. Dia mengemukakan
konsep tentang umpan balik (feedback) sebagai elemen kunci dalam
pengendalian sistem.
II. Claude Shannon: Claude Shannon adalah seorang matematikawan dan
insinyur elektro yang berkontribusi besar dalam pengembangan teori informasi
dan komunikasi. Pandangan Shannon dalam konteks sibernetika terkait dengan
pemrosesan informasi, terutama dalam sistem komunikasi. Karyanya tentang
teori informasi memberikan dasar penting bagi pemahaman tentang bagaimana
informasi dikodekan, ditransmisikan, dan didekodekan dalam sistem
komunikasi.
III. Warren McCulloch dan Walter Pitts: McCulloch dan Pitts adalah dua ahli
neurofisiologi dan logika yang bekerja sama untuk mengembangkan model
sibernetika yang melibatkan jaringan saraf buatan. Pandangan mereka
mengenai sibernetika sangat berfokus pada analogi antara jaringan saraf
manusia dan model matematika yang digunakan untuk menggambarkan proses
kognitif.
IV. Stafford Beer: Stafford Beer adalah seorang teoretikus manajemen yang
mengaplikasikan konsep sibernetika dalam manajemen organisasi. Dia
mengembangkan model manajemen sibernetika yang dikenal sebagai "Viable
System Model" (VSM). Beer berpendapat bahwa konsep sibernetika dapat
membantu organisasi beradaptasi dengan lingkungan mereka dan tetap
beroperasi secara efisien.