Anda di halaman 1dari 3

Asuransi Tenaga Kerja

Asuransi tenaga kerja


 adalah perlindungan yang diberikan oleh perusahaan kepada tenaga kerja atau
karyawan, baik diberikan kepada para pekerja formal juga diperuntukkan bagi
para pekerja non formal seperti para pekerja paruh waktu.
Premi polis asuransi tenaga kerja yang akan diberikan bagi para pekerja sektor
informal termasuk sangat terjangkau. Sebagai contoh dalam BPJS Ketenagakerjaan
memberikan premi rendah dengan Rp 16.800 saja per bulan.

Manfaat Asuransi Tenaga Kerja


1. pekerja mendapatkan perlindungan terhadap semua kecelakaan yang terjadi
pada saat berada di area kerja. Perlindungan ini juga sudah termasuk jika
terjadi kecelakaan di perjalanan saat menuju kantor ataupun pulang kantor.
2. para pekerja bisa mendapatkan dana pensiun setelah keluar dari perusahaan
mengikuti ketentuan yang berlaku. Dana pensiun ini sebetulnya bisa diambil
dengan dua cara yaitu pada saat pekerja keluar atau resign dari perusahaan
yang bersangkutan sesuai dengan syarat tertentu atau sudah memasuki usia
masa pensiun. Usia masa pensiun pun bisa disesuaikan dengan masing-
masing kebijakan perusahaan.
3. para pekerja yang diasuransikan akan mendapatkan santunan jika terjadi
kematian. Pada dasarnya jika kematian wajar atau disebabkan karena
kecelakaan tetap akan mendapatkan santunan kecuali jika kematian yang
masuk dalam pengecualian misalnya karena melanggar peraturan lalu lintas,
kebut-kebutan, dan sebagainya.
Manfaat lain dari asuransi tenaga kerja

1. Jaminan kecelakaan kerja. Jaminan kecelakaan kerja ini diberikan ketika


peserta mengalami kecelakaan saat bekerja baik di dalam lingkungan kerja
ataupun di luar lingkungan tenaga kerja seperti ketika mengalami
kecelakaan saat hendak berangkat ke kantor.
2. Jaminan kematian. Jaminan kematian ini diberikan kepada ahli waris jika
pekerja meninggal dunia bukan diakibatkan karena kecelakaan kerja.
3. Jaminan hari tua. Pekerja mendapatkan manfaat berupa uang tunai pada saat
memasuki masa pensiun, meninggal dunia, atau mengalami cacat sehingga
tidak bisa mencari nafkah kembali.

Pemberi kerja harus membayar asuransi tenaga kerja :

Aturan tersebut diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 Tahun


2004 Tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional serta UU RI No.24 Tahun 2011 tentang
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.

Kedua payung hukum inilah yang menjadi dasar bahwa pemberi kerja wajib
mendaftarkan pekerjanya sebagai peserta BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.

Setidaknya jika tenaga kerja sudah bekerja selama enam bulan di wilayah Indonesia.

Syarat dan ketentuan pemberi kerja memberikan asuransi kepada tenaga kerja setidaknya
seperti di bawah ini:

 Peserta bekerja paling lambat 6 bulan di Indonesia


 Memiliki minimal 10 (sepuluh) orang tenaga kerja
 Pekerja menerima upah paling sedikit Rp 1.000.000 per bulan
Contoh Program BPJS sebagai asuransi ketenaga kerjaan:

1. Jaminan kecelakaan
2. Jaminan Kematian
3. Jaminan Hari tua
4. Jaminan pension
 Pensiun hari tua
 Pensiun cacat
 Pensiun janda/duda
 Pensiun anak
 Pensiun orang tua

Anda mungkin juga menyukai