Anda di halaman 1dari 34

Dana pensiun di Indonesia dibedakan beberapa jenis kategori ada

yang disebut DPLK, DPPK dan DPBK. Ada juga dana pensiun
berdasarkan manfaat pasti atau iuran pasti. Perencana Keuangan
Indepenen Finansialku akan membahas dana pensiun di Indonesia.

Rubrik Finansialku

Peta Dana Pensiun di Indonesia


Dana pensiun di Indonesia diatur dalam undang-undang no 11 tahun
1992 mengenai Dana Pensiun. Menurut undang-undang dana pensiun
di Indonesia dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu dana pensiun
pemberi kerja (DPPK), dana pensiun lembaga keuangan (DPLK) dan
dana pensiun berdasarkan keuntungan (DPBK).
Apa saja perbedaannya dari ketiganya? Sebelum menjawab pertanyaan
tersebut Finansialku.com akan membahas mengenai dana pensiun
iuran pasti (defined contribution) dan manfaat pasti (defined benefit).

Iuran Pasti dan Manfaat Pasti


Menurut Anda, ada berapa jenis program dana pensiun di Indonesia?

Dana pensiun di Indonesia memiliki dua jenis program yaitu program


pensiun iuran pasti (defined contribution) dan program pensiun manfaat
pasti (defined benefit). Keduanya memiliki perbedaan yang signifikan,
bukan dalam hal pembayaran tetapi konsekuensi yang harus diterima.
Hal inilah yang mengubah cara pandang orang terhadap dana pensiun.

Banyak orang menanggap selama bekerja mereka menabung untuk


dana pensiun. Ketika menginjak masa pensiun mereka akan
mendapatkan sejumlah dana (yang dibayarkan sekaligus atau sejumlah
dana dengan jumlah tetap tiap bulan). Pernyataan tersebut benar
adanya tetapi kurang lengkap.
Iuran pasti dan manfaat pasti memiliki perbedaan yang cukup signifikan.
Sebelumnya Finansialku.com akan membahas definisi iuran pasti
(defined contribution) dan manfaat pasti (defined benefit). Guna
membedakan keduanya Finansialku.com akan mengutip penjelasan
manfaat pasti dan iuran pasti dari Bapepam.

Definisi Program Pensiun Manfaat Pasti menurut Bapepam:

Menurut Bapepam, manfaat pasti atau program pensiun manfaat pasti


(PPMI) adalah manfaat (uang atau benefit saat pensiun) telah
ditentukan berdasarkan rumus tertentu yang telah ditetapkan di awal.
Umumnya perusahaan akan mempertimbangkan masa atau lama
bekerja dan besarnya penghasilan.

Definisi Program Pensiun Manfaat Pasti menurut Bapepam:

Menurut Bapepam, iuran pasti atau program pensiun iuran pasti (PPIP)
adalah besar manfaat (uang atau benefit) yang didapat berdasarkan
iuran yang disetor dan hasil pengembangan dana.
Opini pribadi penulis mengenai manfaat pasti dan iuran pasti. Ketika ada
orang yang mengatakan pada saat muda, setiap bulan gaji dipotong
oleh perusahaan untuk pensiun. Ketika pensiun akan mendapatkan
sejumlah dana. Apakah dana yang diterima saat pensiun tetap atau
tidak? Tergantung jenis iuran pasti atau manfaat pasti.

Pendapat pribadi penulis mengenai progam pensiun manfaat pasti,


karena manfaatnya (dana yang didapat saat pensiun) sudah dipastikan
jumlahnya, maka ketika seseorang pensiun akan mendapatkan jumlah
yang tetap, tidak ada keuntungan yang didapat dari keadaan ekonomi
negara Indonesia yang sedang maju pesat atau tidak ada risiko.

Penulis mencermati penjelasan mengenai iuran pasti, pada kalimat


terakhir penjelasan iurang pasti tertulis: manfaat berdasarkan iuran yang
disetor dan hasil pengembangan dana. Satu hal yang masih menjadi
pemikiran penulis adalah: Ketika seseorang pensiun, ekonomi Indonesia
sedang berada di siklus ekonomi dipuncak kesejahteraan (peak) atau
tumbuh positif (growth) maka hasil manfaat pensiun yang didapat akan
maksimal. Sebaliknya bagaimana jika ketika seseorang pensiun,
ekonomi Indonesia sedang berada di siklus ekonomi resesi? Apakah
dana pensiun iuran pasti tetap dapat menghasilkan hasil yang
maksimal? Atau malah orang tersebut harus menunda masa pensiunnya
karena dana pensiunnya tidak mencukupi?

Pemikiran di atas bukannya untuk menebarkan kecemasan, tetapi


penulis ingin memberikan pengertian mengenai keuntungan dan
kerugian dari iuran pasti dan manfaat pasti. Baik manfaat pasti dan iuran
pasti memiliki nilai positif dan negatifnya masing-masing. Ada baiknya
seseorang memilki rencana cadangan. Ketika Anda sedang berada di
puncak karir atau saat ini memiliki dana, usahakan untuk membangun
asset dan menciptakan pendapatan pasif. Pendapatan pasif ini dapat
dijadikan salah satu cadangan pendapatan saat masa pensiun.

DPLK, DPPK dan DPBK


Penyelenggaraan program dana pensiun dibedakan menjadi menjadi
dua yaitu dana pensiun lembaga keuangan dan dana pensiun pemberi
kerja. Jika mengacu UU no 11 tahun 1992, ternyata dana pensiun di
Indonesia terbagi menjadi tiga jenis. Berikut ini penjelasan dari dana
pensiun lembaga keuangan (DPLK), dana pensiun pemberi kerja
(DDPK) dan dana pensiun berdasarkan keuntungan (DPBK).

Definisi dana pensiun pemberi kerja menurut OJK:

Menurut OJK (Otoritas Jasa Keuangan) dana pensiun pemberi kerja


atau DPPK adalah dana pensiun yang dibentuk oleh orang atau badan
yang mempekerjakan karyawan, selaku pendiri, untuk
menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti atau program
pensiun iuran pasti, bagi kepentingan sebagian atau seluruh
karyawannya sebagai peserta, dan yang menimbulkan kewajiban
terhadap pemberi kerja.

Definisi dana pensiun lembaga keuangan menurut OJK:

Menurut OJK (Otoritas Jasa Keuangan) dana pensiun lembaga


keuangan atau DPLK adalah dana pensiun lembaga keuangan atau
dplk adalah dana pensiun yang dibentuk oleh bank atau perusahaan
asuransi jiwa untuk menyelenggarakan program pensiun iuran pasti bagi
perorangan, baik karyawan maupun pekerja mandiri yang terpisah dari
dana pensiun pemberi kerja bagi karyawan bank atau perusahaan
asuransi jiwa yang bersangkutan.

Definisi dana pensiun berdasarkan keuntungan menurut OJK:

Dana pensiun berdasarkan keuntungan adalah dana pensiun pemberi


kerja yang menyelenggarakan program pensiun iuran pasti, dengan
iuran hanya dari pemberi kerja yang didasarkan pada rumus yang
dikaitkan dengan keuntungan pemberi kerja.

Perbedaan antara ketiganya dirangkum pada tabel berikut:

Penjelasan DPLK DPPK DPBK

Orang /
Bank Badan Pemberi
Penyelenggara
Asuransi Jiwa Pemberi Kerja
Kerja

Manfaat
Pasti
Jenis Iuran Pasti Iuran Pasti
Iuran Pasti

Peorangan
Pemberi
Pembayar Karyawan Kerja Pemberi
Iuran
Kerja
Pekerja Karyawan
Mandiri
Kesimpulan
Berdasarkan UU no 11 tahun 1992 dana pensiun di Indonesia
dibedakan menjadi 3 jenis yaitu dana pensiun pemberi kerja, dana
pensiun lembaga keuangan dan dana pensium berdasarkan
keuntungan. Tentukan sesuai dengan kebutuhan Anda.

Sumber:

 Bapepam. Mengenal Program Pensiun Perencanaan Kesejahteraan Hari Tua.


Www.bapepam.go.id.
 OJK. Dana Pensiun. http://www.ojk.go.id.

0819 1151 6119|solusi@finansialku.com

FacebookTwitterPinterestGoogle+Linkedin

 Aplikasi Finansialku
 Konsultasi
 Pelatihan
 #IndonesianDreams
 Artikel

Mengenal Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP)




Program Pensiun di Indonesia dibedakan menjadi dua jenis,


yaitu program pensiun iuran pasti (PPIP) dan program pensiun
manfaat pasti (PPMP). Perencana Keuangan Independen Finansialku
akan menjelaskan lebih detil mengenai program pensiun manfaat pasti
(PPMP).
Rubrik Finansialku

Dua Jenis Program Pensiun: Iuran Pasti dan


Manfaat Pasti
Program pensiun di Indonesia dibedakan menjadi dua jenis yaitu iuran
pasti dan manfaat pasti. Perbedaan keduanya kelihatan sederhana,
tetapi menimbulkan dampak yang sangat besar. Finansialku akan
menjelaskan perbedaan keduanya pada artikel terpisah. Kali ini
Finansialku hanya akan membahas program pensiun iuran pasti.
Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP)
Program pensiun manfaat pasti – PPMP atau dalam bahasa Inggrisnya
disebut defined benefit adalah manfaat pensiun yang didapatkan yang
akan diterima telah ditentukan sebelumnya dalam suatu formula
tertentu. Formula atau rumus perhitungan program pensiun manfaat
pasti biasanya terkait dengan dengan gaji terkahir, masa kerja dan
golongan. Satu hal yang perlu ditekankan, yang dijanjikan adalah
perhitungan atau rumusnya bukan angka pastinya.

Contoh rumus manfaat pensiun: 2,35% x Masa Kerja x Gaji Pokok

Definisi Program pensiun manfaat pasti menurut OJK:

Program Pensiun Manfaat Pasti adalah program pensiun yang


manfaatnya ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun atau program
pensiun lain yang bukan merupakan Program Pensiun Iuran Pasti.

Program pensiun manfaat pasti hanya diterapkan pada Dana Pensiun


Pemberi Kerja. Besar manfaat pensiun ditetapkan dalam Peraturan
Dana Pensiun dengan rumus tertentu. Nilainya bisa saja berbeda antara
perusahaan yang satu dengan perusahaan lain.
Iuran merupakan hasil estimasi kebutuhan biaya untuk merealisasikan
manfaat pensiun berdasarkan perhitungan aktuaris dan bisa saja
nilainya berfluktuasi. Program pensiun manfaat pasti sifatnya
paternalistic atau pemberi kerja menanggung semua atau sebagian
besar risiko (termasuk risiko investasi). Dana tercatat sebagai dana
agregat.

Dasar hukum yang mengatur program pensiun adalah UU no 11 tahun


1992 tentang Dana Pensiun. Di dalamnya juga diatur program pensiun
iuran pasti.

Keuntungan dan Kerugian Program Pensiun


Manfaat Pasti
Konsekuensi jika Anda menggunakan program pensiun manfaat pasti
adalah:
Keuntungan:

 iuran pensiun pekerja biasanya relatif kecil.


 pensiunan seperti menerima gaji bulanan, pasti mendapatkan
uang pensiun (kecuali ada masalah dengan perusahaan tempat
bekerja).

Kerugian:

 pemberi kerja memberikan tambahan jika sampai terjadi


kekurangan dana pensiun.
 menjadi beban pengeluaran perusahaan pemberi kerja.

Kesimpulan
Program pensiun manfaat pasti sudah mulai ditinggalkan di Indonesia.
Hal ini karena pendapatannya yang kurang maksimal serta perusahaan
butuh departemen khusus untuk mengelolanya dan terkesan banyak
yang diurus.

Jika saat ini Anda sedang memilih program pensiun, apakah Anda mau
memilih program pensiun manfaat pasti?

Image Credit:

 Retirement – http://goo.gl/znZkj3

Download E-Book Perencanaan Keuangan untuk Umur 20 an


(GRATIS)
DOWNLOAD SEKARANG

Subscribe Finansialku
dan dapatkan update mengenai

kelas menengah Indonesia, Indonesian Dreams dan Perencanaan


Keuangan

Subscribe Finansialku

 Subscribe Now!




By Finansialku| August 18th, 2015|#IndonesianDreams, Dana Hari Tua, Perencana Keuangan, Tujuan Keuangan|0
Comments

Share This Story, Choose Your Platform!


FacebookTwitterLinkedinGoogle+PinterestEmail

About the Author: Finansialku

Finansialku adalah perusahaan perencana keuangan independen yang berkompeten, berpengalaman dan
tersertifikasi professional. Finansialku menyediakan layanan konsultasi perencanaan keuangan (financial
planning) individu dan keluarga, seminar dan pelatihan terkait perencanaan keuangan.

Related Posts

Permalink
Gallery

Quiz : Apakah Saya Bisa Bebas Keuangan? Test dan Ketahui Hasilnya

Permalink

Gallery

Cara Mencapai Kebebasan Finansial Menurut Anthony Robbins


Permalink

Gallery

Mau Cepet Bebas Keuangan, Gini Cara Ngatur Cashflow nya

Permalink

Gallery
Capai Kebebasan Keuangan dengan Kerja Sama dan Kebersamaan
Anggota Keluarga

Permalink

Gallery

Mana yang Paling Penting: Dana Darurat, Asuransi atau Investasi?


Leave A Comment

Comment

Post Comment

Cari Info

?
Subscribe Now!

JoinFinansialku

Subscribe dengan RSS

Finansialku Feed

Follow Finansialku di

Finansialku

@Finansialku

+Finansialku

Finansialku-com

Finansialku

Finansialku E-Magazine September 2016


Kategori

Kategori

Daftar Gratis Aplikasi Finansialku


Cek Kesehatan Keuangan Keluarga Anda!

Finansialku adalah adalah konsultan perencana keuangan independen yang berkompeten, berpengalaman dan
tersertifikasi professional.

Kami melayani konsultasi perencanaan keuangan, pelatihan serta Aplikasi Finansialku.

Aplikasi Finansialku dapat membantu Anda mengelola dan merencanakan keuangan.

FINANSIALKU

Tentang Finansialku

Aplikasi Finansialku
#IndonesianDreams

FAQ

Guest Post

Media

Kata Kata Mutiara

LIKE FINANSIALKU DI FACEBOOK

FINANSIALKU

Jalan Sumber Hegar II no 7 Bandung


Phone: 022 6013 146
Mobile: 0819 1151 6119
Email: Email Finansialku
Web: Website Finansialku
GET SOCIAL

Copyright 2016 Finansialku.com| All Rights Reserved | Site Map | Privacy Policy |

FacebookTwitterPinterestGoogle+Linkedin




GO TO TOP

Pengertian Dana Pensiun Definisi Jenis, Manfaat, Program Pensiunan dan


Sistem Pemberian Tunjangan
23:41:00

AKUNTANSI

Pengertian Dana Pensiun adalahMenurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 18 tentang
Akuntansi Dana Pensiun, “Dana Pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program
yang menjanjikan manfaat pensiun”.
Definisi Danan Pensiun Menurut Para Ahli
Sedangkan menurut Wahab (2005:34) “Dana Pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan
menjalankan program yang menjanjikan pembayaran berkala kepada peserta pada saat mencapai usia
pensiun atau pada saat lain, dengan cara yang ditetapkan dalam peraturan Dana Pensiun”.

Menurut UU Dana Pensiun (UU RI No.11 Tahun 1992) “Dana Pensiun adalah badan hukum yang
mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun (Pasal 1 Ayat 1 UU No. 11 Tahun
1992)”. Ada 2 jenis dana pensiun yaitu :

1. Dana Pensiun Pemberi Kerja adalah dana pensiun yang dibentuk oleh orang atau badan yang
mempekerjakan karyawan, selaku pendiri, untuk menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat
Pasti atau Program Pensiun Iuran Pasti, bagi kepentingan sebagian atau seluruh karyawannya
sebagai peserta, dan yang menimbulkan kewajiban terhadap pemberi kerja (Pasal 1 ayat 2 UU No.
11 tahun 1992).
2. Dana Pensiun Lembaga Keuangan adalah dana pensiun yang didirikan oleh Bank atau perusahaan
asuransi jiwa untuk menyelenggarakan program pensiun iuran pasti bagi perorangan, baik bagi
karyawan pemberi kerja maupun pekerja mandiri yang terpisah dari Dana Pensiun Pemberi Kerja
bagi karyawan Bank atau Perusahaan Asuransi Jiwa yang bersangkutan ( Pasal 1 Ayat 4 UU No.
11 Tahun 1992).

Dana Pensiun harus terdaftar secara hukum sehingga para pesertanya tetap mendapat kepastian hukum dari
program yang diikutinya. Hal ini berlaku untuk Dana Pensiun Pemberi Kerja maupun untuk Dana Pensiun
Lembaga Keuangan. Bagaimanapun juga kedua jenis dana pensiun ini memiliki fungsi yang sama yakni
untuk menyediakan program pemberian manfaat pensiun bagi pesertanya. Hanya saja peserta program
pensiun disini sangat berbeda dimana dalam Dana Pensiun Pemberi Kerja, pesertanya adalah para
karyawan yang dipekerjakan oleh Dana Pensiun bersangkutan. Sedangkan dalam Dana Pensiun Lembaga
Keuangan, pesertanya adalah pihak eksternal atau non-pegawai dari Dana Pensiun bersangkutan.
Program Pensiun
Menurut Pernyataan Standard Akuntansi Keuangan No. 18 tentang Akuntansi Dana Pensiun, ”Program
Pensiun adalah setiap program yang mengupayakan manfaat pensiun bagi peserta”.

Menurut Wild, Subramanyam dan Halsey (dalam Bachtiar: 2005: 177) :

Program pensiun (pension plan) merupakan janji pemberi kerja untuk menyediakan imbalan pensiun
bagi pekerja, dan perjanjian tersebut melibatkan tiga pihak : pemberi kerja, yang memberikan
kontribusi pada program pensiun; pekerja yang menerima imbalan; dan dana pensiun. Dana pensiun
(pension fund) terpisah dari pemberi kerja dan diadministrasikan oleh pihak yang ditunjuk (trustee).

Sedangkan menurut Kieso, Weygandt, dan Warfield (dalam Wibowo: 2002: 147), “Program pensiun
(pension plan) adalah sebuah perjanjian yang menetapkan bahwa pemberi kerja atau majikan memberikan
tunjangan (pembayaran) kepada para karyawan setelah mereka pensiun atas jasa-jasa yang mereka berikan
ketika masih bekerja”.

Sebelum lahirnya UU Dana Pensiun, dikenal beberapa istilah Dana Pensiun yaitu :

1. Program pensiun yang dikelola oleh perusahaan/pemberi kerja yang dibayarkan dari cadangan
perusahaan (book reserve) atau dari biaya perusahaan (pay as you go).
2. Program pensiun yang dikelola oleh yayasan dana pensiun yang telah memperoleh persetujuan
Menteri Keuangan sebelumnya dan telah memperoleh fasilitas perpajakan dari pemerintah.
3. Program pensiun pegawai negeri sipil atau pejabat negara yang dikelola oleh PT. Taspen.
4. Program pensiun anggota TNI dan Polri yang dikelola oleh PT. Asabri.

Menurut Wahab (2005:35), “Program Pensiun yang dikelola perusahaan/pemberi kerja tersebut ada yang
diatur dengan Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) antara Serikat Pekerja Perusahaan (mewakili
karyawan/pekerja) dengan perusahaan”. Menurut Manulang (2001:74) :
Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) adalah perjanjian/kesepakatan yang diadakan antara Serikat Pekerja
atau Serikat-Serikat Pekerja yang telah terdaftar pada Departemen Tenaga Kerja dengan Pengusaha atau
Perkumpulan Pengusaha yang berbadan hukum yang pada umumnya atau semata-mata memuat syarat-
syarat kerja yang harus diperhatikan dalam perjanjian kerja.

Dasar hukum atau peraturan perundang-undangan yang mengatur KKB adalah: UU No. 21 Tahun 1954,
PP No. 49 Tahun 1954, UU No. 18 Tahun 1956, Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 01 Tahun 1985.

Program pensiun dapat dibagi dalam 2 kategori utama yaitu : pensiun imbalan pasti dan pensiun iuran
pasti. Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 18 (2002 : 24.2) :

Program Pensiun Iuran Pasti ( Defined Contribution Plans) adalah program pensiun yang iurannya
ditetapkan dalam peraturan Dana Pensiun dan seluruh iuran serta hasil pengembangannya dibukukan pada
rekening masing-masing peserta sebagai manfaat pensiun. Program Pensiun Manfaat Pasti (Defined
Benefit Plans) adalah program pensiun yang manfaatnya ditetapkan dalam peraturan Dana Pensiun atau
Program Pensiun lain yang bukan merupakan Program Pensiun Iuran Pasti.

Menurut Wild, Subramanyam dan Halsey (dalam Bachtiar: 2005:178) :

Pensiun imbalan pasti (defined benefit) menentukan jumlah pensiun yang dijanjikan oleh pemberi kerja
untuk disediakan bagi pensiunan. Dalam program ini pemberi kerja menampung resiko kinerja dana
pensiun. Pensiun iuran pasti (defined contribution) menentukan jumlah kontribusi pemberi kerja pada
program pensiun. Dalam program ini, pekerja menaanggung resiko kinerja dana pensiun.

Menurut Wahab (2001: 4) :

Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) adalah program pensiun yang besar manfaat pensiunnya telah
ditetapkan dalam peraturan Dana Pensiun, sedangkan besarnya iuran pemberi kerja dari waktu ke waktu
tidak pasti jumlahnya tergantung dari kecukupan dana untuk memenuhi kewajiban membayar manfaat
pensiun. Sedangkan Program Pensiun Iuran Pasti adalah program pensiun yang besar iurannya telah
ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun, sedangkan besar manfaat pensiun tergantung dari
besarnya akumulasi iuran dan hasil pengembangannya sampai seorang peserta berhenti bekerja yang
kemudian harus dibelikan anuitas dari Perusahaan Asuransi Jiwa.
Adapun dalam penelitian ini, akan difokuskan pada program pensiun manfaat pasti / imbalan pasti karena
program inilah yang dipergunakan dalam perhitungan manfaat pensiun di PTPN IV.

Sistem Pemberian Tunjangan Pensiun dan Manfaat Pensiun


Ada 2 sistem yang dapat dipilih dalam memberikan tunjangan pensiun kepada ex-pegawai, yaitu sistem
pensiun dibayar sekaligus ketika masa kerja pegawai yang bersangkutan berakhir dan sistem pensiun
dibayar per bulan sejak masa kerja pegawai yang bersangkutan berakhir hingga pekerja meninggal dunia.
Bahkan tak jarang sistem pemberian tunjangan pensiun dibayar per bulan tetap berlanjut meskipun
pensiunan bersangkutan meninggal dunia, sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan pemberi kerja dan dana
pensi. Hal ini dikenal dengan nama pensiun janda/pensiun duda.

Menurut PSAK No. 24, “Manfaat Pensiun adalah pembayaran berkala yang dibayarkan kepada peserta
pada saat dan dengan cara yang ditetapkan dalam Peraturan Dana pensiun”. Dengan kata lain, manfaat
pensiun berarti besarnya tunjangan yang akan diterima pensiunan baik berdasarkan rumus manfaat bulanan
maupun rumus manfaat sekaligus. Menurut Keputusan Menteri Keuangan No. 343 Th. 1998 Pasal 26 ayat
(1), “ Manfaat Pensiun untuk setiap peserta berupa dana yang terdiri dari jumlah yang telah disetor atas
namanya dan pengalihan dana dari Dana Pensiun Pemberi Kerja serta hasil pengembangannya”.
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 343 Th. 1998 Pasal 2 : Rumus Bulanan Manfaat Pensiun
merupakan hasil perkalian dari :

1. Faktor penghargaan per tahun masa kerja dalam persentase.


2. Masa Kerja.
3. Penghasilan Dasar Pensiun bulan terakhir atau rata-rata Penghasilan Dasar Pensiun selama
beberapa bulan terakhir (PhDP).

Rumus Sekaligus Manfaat Pensiun merupakan hasil perkalian dari :

1. Faktor penghargaan per tahun masa kerja yang dinyatakan dalam desimal.
2. Masa Kerja.
3. Penghasilan Dasar Pensiun bulan terakhir atau rata-rata Penghasilan Dasar Pensiun selama bulan
terakhir.

Rumus Manfaat pensiun yang digunakan wajib dimuat dalam peraturan Dana Pensiun. Dalam hal pensiun
dihitung dengan menggunakan Rumus Bulanan, besar faktor penghargaan per tahun tidak boleh melebihi
2,5% (dua setengah per seratus) dan Manfaat Pensiun per bulan tidak boleh melebihi 80% (delapan puluh
per seratus) dari Penghasilan Dasar Pensiun per Bulan. Dalam hal Manfaat Pensiun dihitung dengan
menggunakan Rumus Sekaligus, besar faktor penghargan per tahun masa kerja tidak boleh melebihi 2,5
(dua setengah), dan Manfaat Pensiun tidak boleh melebihi 80 (delapan puluh) kali Penghasilan Dasar
Pensiun per bulan.

Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 343 Th. 1998 Bagian Ketiga:

1. Jumlah iuran per tahun yang dibukukan atas nama masing-masing peserta dalam Program pensiun
Iuran Pasti, sebanyak-banyaknya 20% (dua puluh per seratus) dari Penghasilan Dasar Pensiun per
tahun.
2. Dalam Hal peserta turut mengiur, iuran peserta sebanyak-banyaknya 60% (enam puluh per
seratus) dari iuran pemberi kerja.
Dalam Petunjuk Pelaksanaan (JUKLAK) Peraturan Dana Pensiun Perkebunan yang disahkan berdasarkan
Keputusan Menteri Keuangan No. KEP- 352/KM.6/2004 Tanggal 24 Agustus 2004, manfaat pensiun
dibagi menjadi beberapa jenis yang mempunyai formula perhitungan masing-masing. Adapun pembagian
manfaat pensiun dan formula perhitungannya adalah sebagai berikut :

1. Manfaat Pensiun Normal

Batasan : Masa Kepesertaan >= 3 Tahun

Rumus Perhitungan : Masa Kerja x Penghargaan Manfaat Pensiun x PhDP = PMKP (Penghargaan Masa
Kerja Pensiun) x PhDP

2. Manfaat Pensiun Dipercepat

Batasan : Masa kepesertaan >= 3 Tahun

Rumus Perhitungan : Nilai Sekarang x PMKP x PhDP

3. Manfaat Pensiun Cacat Batasan :

 Masa Kerja Pensiun yang dihitung = (Usia Pensiun Normal – Usia pada saat berhenti kerja karena
cacat) + Masa Kerja Sampai Berhenti
 Tanpa ada batasan masa kepesertaan.
 Manfaat Pensiun diberikan mulai bulan berikutnya sejak peserta diberhentikan karena cacat.
 Usia peserta pada saat berhenti bekerja karena cacat tidak dibulatkan.

Rumus Perhitungan : PMKP x PhDP

4. Manfaat Pensiun Ditunda


Rumus Perhitungan : Manfaat Pensiun Ditunda per bulan x {Faktor SOLP + (60% x Faktor SOLJ)} x 12

Manfaat pensiun sekaligus akan dihitung berdasarkan rumus manfaat pensiun sekaligus yang digunakan
BPK berdasarkan website http://www1.bpkpenabur.or.id/danpen/penduan/4g_manfaat_pensiun.htm
sebagai berikut:

 Manfaat Pensiun Normal


Faktor Nilai Sekarang Sekaligus x Manfaat Pensiun Normal Per Bulan x 12
 Manfaat Pensiun Dipercepat
Faktor Nilai Sekarang Sekaligus x Manfaat Pensiun Dipercepat Per Bulan x 1
 Manfaat Pensiun Cacat
Faktor Nilai Sekarang Sekaligus x Manfaat Pensiun cacat Per Bulan x 12
 Manfaat Pensiun Ditunda
Faktor Nilai Sekarang Sekaligus x (Faktor Penghargaan x Masa Kerja x PhDP) x 12

Manfaat pensiun per bulan yang akan diterima harus dihitung untuk tiap peserta karena kekhususan
faktor yang mempengaruhi perhitungan tersebut.

Jumlah nominal untuk peserta program pensiun pada golongan yang menerima penghasilan dasar pensiun
yang sama bisa saja berbeda karena faktor PMKP yang tidak sama. Akibatnya, manfaat pensiun sekaligus
juga berbeda untuk masing- masing peserta karena pada dasarnya manfaat pensiun sekaligus dapat
dihitung setelah manfaat pensiun per bulan diketahui. Hal ini berlaku untuk manfaat pensiun normal,
manfaat pensiun dipercepat, manfaat pensiun cacat, maupun manfaat pensiun ditunda.

Kepuasan Pensiunan
Menurut Philip Kolter (2004:42) “ Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul
setelah membandingkan antara persepsi/kesannya terhadap kinerja atau hasil suatu produk dan harapan-
harapannya”. Dalam konteks kepuasan pensiunan, dapat diartikan sebagai perasaan senang atau kecewa
pensiunan yang muncul setelah membandingkan antara persepsinya terhadap penerimaan manfaat pensiun
dan harapannya. Menurut Ike Janita Dewi (2006:46), “penyebab rasa tidak puas pada dasarnya terdiri dari
berbagai hal seperti upah, keuntungan tambahan, kebijakan dan adaministrasi perusahaan, perilaku
pengawasan, kondisi kerja, dan beberapa faktor lain yang tidak langsung berkaitan dengan tugas“.

Dampak atas ketidakpuasan pensiunan dapat mempengaruhi citra perusahaan, menimbulkan protes serikat
kerja, mempengaruhi para karyawan yang masih bekerja sehingga loyalitas berkurang, hingga yang
paling ekstrem yaitu demonstrasi pegawai dan pensiunan perusahaan bersangkutan. Kuesioner
pengukuran tingkat kepuasan pensiunan mengacu pada kuesioner kepuasan konsumen dan kuesioner
kepuasan pekerja yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya. Kuesioner kepuasan pensiunan ini
mengganti objek dari kuesioner pengukuran kepuasan yang dikutip dari buku “Survai Diagnosis
Organisasional Konsep dan Aplikasi“ karangan Fuad Mas’ud.

Daftar Pustaka Makalah Dana Pensiun

Wahab, Zulaini, 2005. Segi Hukum Dana Pensiun, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Wild, John. J, K.R. Subramanyam, Robert F.H, 2005. Analisis Laporan Keuangan, Penterjemah : Bachtiar &
Harahap, Edisi 8, Salemba Empat, Jakarta.

Kieso, Donald. E, Jerry J.W, Terry D.W, 2002. Akuntansi Intermediate, Penterjemah : Wibowo & Hermawan,
Edisi 10, Erlangga, Jakarta.

Wahab, Zulaini, 2001. Dana Pensiun dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja di Indonesia, PT. Citra Aditya Bakti,
Bandung.

Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 343/KMK.017/1998.

Kotler, Philip, 2004. Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium 1, PT Indeks, Jakarta.

Dewi, Ike J, 2006. Maximum Motivation : Konsep dan Implikasi Manajerial dalam Memotivasi Karyawan,
Santusta, Yogyakarta.

Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) merupakan program investasi yang iurannya ditetapkan lebih
dahulu dan seluruh iuran serta hasil pengembangannya dibukukan pada rekening masing-masing
peserta. Manfaat pensiun ditetapkan berdasarkan akumulasi Iuran ditambah Hasil
Pengembangannya dan jenis pensiun / anuitas yang dipilih. Berdasarkan konsep dasar Program
Pensiun Iuran Pasti, tujuan utama Anda adalah bagaimana Anda dapat membuat Akumulasi Dana
(iuran ditambah hasil pengembangannya) pada saat Anda mencapai usia pensiun menjadi besar.
Tujuan utama Anda tersebut akan dapat tercapai apabila Anda mulai menginvestasikan lebih awal
melalui DPLK Jiwasraya.

Informasi Pelayanan

Kami percaya bahwa keberhasilan manajemen memerlukan kekuatan komunikasi dan mengetahui
kebutuhan masing-masing pelanggan.

Setiap tiga bulan dan akhir tahun kami selalu memberikan laporan mengenai posisi dana setiap
peserta atau setiap saat apabila diperlukan. Dengan demikian peserta akan mengetahui akumulasi
iuran dan hasil investasi yang diperoleh melalui DPLK.

Untuk menjamin keamanan dan kerahasiaan dana Anda, DPLK Jiwasraya menerbitkan Personal
Identity Number (PIN) untuk setiap peserta/perusahaan. Hanya Anda yang dapat mengakses
rekening Anda.

DPLK Jiwasraya mengembangkan suatu sistem untuk mengunci pihak ketiga yang ingin melihat
data pribadi Anda. Melalui layanan Internet pengiriman informasi kepada dan dari Anda adalah
merupakan transmisi yang aman antara komputer Anda dan DPLK Jiwasraya.

Syarat & Ketentuan


Usia Masuk
18 - 60 Tahun
Mata Uang
Rupiah
Masa Pertanggungan
Usia 45 - 70 Tahun
Cara Bayar
Tahunan, Semesteran, Kuartalan, Bulanan, Sekaligus

Manfaat
Manfaat Investasi

Menginvestasikan melalui DPLK Jiwasraya akan menghasilkan rate of return yang lebih tinggi
karena hasil investasi yang Anda peroleh adalah bebas pajak.

Mengenal Program Pensiun Iuran Pasti di Indonesia





Program Pensiun di Indonesia dibedakan menjadi dua jenis,


yaitu program pensiun iuran pasti dan program pensiun manfaat
pasti. Perencana Keuangan Independen Finansialku akan menjelaskan
lebih detil mengenai program pensiun iuran pasti.

Rubrik Finansialku

Dua Jenis Program Pensiun: Iuran Pasti dan


Manfaat Pasti
Program pensiun di Indonesia dibedakan menjadi dua jenis yaitu iuran
pasti dan manfaat pasti. Perbedaan keduanya kelihatan sederhana,
tetapi menimbulkan dampak yang sangat besar. Finansialku akan
menjelaskan perbedaan keduanya pada artikel terpisah. Kali ini
Finansialku hanya akan membahas program pensiun iuran pasti.

Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP)


Program pensiun iuran pasti – PPIP atau dalam bahasa Inggrisnya
disebut defined contribution adalah manfaat pensiun yang didapatkan
tergantung pada akumulasi iuran dan hasil investasi.
Definisi Program pensiun iuran pasti menurut OJK:

Program Pensiun Iuran Pasti adalah program pensiun yang iurannya


ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun dan seluruh iuran serta hasil
pengembangannya dibukukan pada rekening masing-masing Peserta
sebagai Manfaat Pensiun.

Intinya: kita iuran atau menginvestasikan sejumlah dana kepada


pengelola, dan pensiun (perusahaan tempat bekerja atau lembaga
keuangan). Dana tersebut kemudian dikelola dalam produk-produk
investasi. Dana tersebut diinvestasikan pada produk investasi (pasar
uang dan/atau pasar modal) serta aset real. Aturan investasi Dana
Pensiun menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Pasti, ditetapkan
oleh pendiri bersama dewan pengawas.
Jadi jika Anda memilih program pensiun iuran pasti, manfaat pensiun
yang didapat tidak dijamin. Jika hasil investasi bagus, maka dana yang
didapat juga besar, sebaliknya jika investasi sedang kurang bagus,
maka dana yang didapat juga tidak maksimal. Keuntungannya adalah:
investasi jangka panjang relatif (pada umumnya) memberikan hasil yang
cukup baik.

Pada program pensiun PPIP, jika terjadi risiko investasi, risiko tersebut
sepenuhnya ditanggung oleh peserta. Perusahaan tidak berkewajiban
dan tidak akan pernah berjanji untuk mengganti kerugian.

Dasar hukum yang mengatur program pensiun adalah UU no 11 tahun


1992 tentang Dana Pensiun. Di dalamnya juga diatur program pensiun
iuran pasti.

Keuntungan dan Kerugian Program Pensiun


Iuran Pasti
Manfaat pensiun berupa akumulasi iuran beserta hasil
pengembangannya. Jika pensiunan meninggal dunia, manfaat pensiun
yang dibayarkan kepada janda/duda yang sah tidak boleh kurang dari
haknya berdasarkan pilihan bentuk anuitas.

Jika peserta meninggal dunia sebelum dimulainya pembayaran pensiun,


maka manfaat pensiun yang dibayarkan kepada janda/duda yang sah
adalah sebesar 100% (seratus perseratus) dari jumlah yang seharusnya
menjadi hak peserta apabila orang tersebut berhenti bekerja.

Jika Anda memilih program pensiun iuran pasti, minimum 3 tahun jadi
peserta dan belum mencapai usia pensiun dipercepat, Anda berhak atas
jumlah iuran Anda sendiri dan iuran pemberi kerja beserta hasil
pengembangannya yang harus dipergunakan untuk memperoleh
pensiun ditunda.

Konsekuensi jika Anda menggunakan program pensiun iuran pasti


adalah:

Keuntungan:

 Jumlah iuran yang dibayar oleh perusahaan pasti, sehingga dapat


lebih terukur dan terencana.
 Anda juga tidak perlu repot menentukan besaran iurannya.
 Kalau untung manfaat pensiun yang diterima lebih banyak.

Kerugian:

 Manfaat pensiun tidak pasti, sesuai performansi investasi.


 Kalau rugi manfaat pensiun yang diterima lebih sedikit.
Kesimpulan
Pelajari terlebih dahulu program pensiun iuran pasti sebelum
mengikutinya. Jika perusahaan tempat Anda bekerja menggunakan
program pensiun iuran pasti, Anda wajib ikut serta. Jika perusahaan
Anda tidak memiliki program pensiun, Anda dapat membeli program
pensiun iuran pasti melalui lembaga keuangan: asuransi jiwa atau bank.

Jika saat ini Anda sedang memilih program pensiun, apakah Anda mau
memilih program pensiun iuran pasti?

Anda mungkin juga menyukai