yang disebut DPLK, DPPK dan DPBK. Ada juga dana pensiun
berdasarkan manfaat pasti atau iuran pasti. Perencana Keuangan
Indepenen Finansialku akan membahas dana pensiun di Indonesia.
Rubrik Finansialku
Menurut Bapepam, iuran pasti atau program pensiun iuran pasti (PPIP)
adalah besar manfaat (uang atau benefit) yang didapat berdasarkan
iuran yang disetor dan hasil pengembangan dana.
Opini pribadi penulis mengenai manfaat pasti dan iuran pasti. Ketika ada
orang yang mengatakan pada saat muda, setiap bulan gaji dipotong
oleh perusahaan untuk pensiun. Ketika pensiun akan mendapatkan
sejumlah dana. Apakah dana yang diterima saat pensiun tetap atau
tidak? Tergantung jenis iuran pasti atau manfaat pasti.
Orang /
Bank Badan Pemberi
Penyelenggara
Asuransi Jiwa Pemberi Kerja
Kerja
Manfaat
Pasti
Jenis Iuran Pasti Iuran Pasti
Iuran Pasti
Peorangan
Pemberi
Pembayar Karyawan Kerja Pemberi
Iuran
Kerja
Pekerja Karyawan
Mandiri
Kesimpulan
Berdasarkan UU no 11 tahun 1992 dana pensiun di Indonesia
dibedakan menjadi 3 jenis yaitu dana pensiun pemberi kerja, dana
pensiun lembaga keuangan dan dana pensium berdasarkan
keuntungan. Tentukan sesuai dengan kebutuhan Anda.
Sumber:
FacebookTwitterPinterestGoogle+Linkedin
Aplikasi Finansialku
Konsultasi
Pelatihan
#IndonesianDreams
Artikel
Mengenal Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP)
Kerugian:
Kesimpulan
Program pensiun manfaat pasti sudah mulai ditinggalkan di Indonesia.
Hal ini karena pendapatannya yang kurang maksimal serta perusahaan
butuh departemen khusus untuk mengelolanya dan terkesan banyak
yang diurus.
Jika saat ini Anda sedang memilih program pensiun, apakah Anda mau
memilih program pensiun manfaat pasti?
Image Credit:
Retirement – http://goo.gl/znZkj3
Subscribe Finansialku
dan dapatkan update mengenai
Subscribe Finansialku
Subscribe Now!
By Finansialku| August 18th, 2015|#IndonesianDreams, Dana Hari Tua, Perencana Keuangan, Tujuan Keuangan|0
Comments
Finansialku adalah perusahaan perencana keuangan independen yang berkompeten, berpengalaman dan
tersertifikasi professional. Finansialku menyediakan layanan konsultasi perencanaan keuangan (financial
planning) individu dan keluarga, seminar dan pelatihan terkait perencanaan keuangan.
Related Posts
Permalink
Gallery
Quiz : Apakah Saya Bisa Bebas Keuangan? Test dan Ketahui Hasilnya
Permalink
Gallery
Permalink
Gallery
Permalink
Gallery
Capai Kebebasan Keuangan dengan Kerja Sama dan Kebersamaan
Anggota Keluarga
Permalink
Gallery
Comment
Post Comment
Cari Info
?
Subscribe Now!
JoinFinansialku
Finansialku Feed
Follow Finansialku di
Finansialku
@Finansialku
+Finansialku
Finansialku-com
Finansialku
Kategori
Finansialku adalah adalah konsultan perencana keuangan independen yang berkompeten, berpengalaman dan
tersertifikasi professional.
FINANSIALKU
Tentang Finansialku
Aplikasi Finansialku
#IndonesianDreams
FAQ
Guest Post
Media
FINANSIALKU
Copyright 2016 Finansialku.com| All Rights Reserved | Site Map | Privacy Policy |
FacebookTwitterPinterestGoogle+Linkedin
GO TO TOP
AKUNTANSI
Pengertian Dana Pensiun adalahMenurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 18 tentang
Akuntansi Dana Pensiun, “Dana Pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program
yang menjanjikan manfaat pensiun”.
Definisi Danan Pensiun Menurut Para Ahli
Sedangkan menurut Wahab (2005:34) “Dana Pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan
menjalankan program yang menjanjikan pembayaran berkala kepada peserta pada saat mencapai usia
pensiun atau pada saat lain, dengan cara yang ditetapkan dalam peraturan Dana Pensiun”.
Menurut UU Dana Pensiun (UU RI No.11 Tahun 1992) “Dana Pensiun adalah badan hukum yang
mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun (Pasal 1 Ayat 1 UU No. 11 Tahun
1992)”. Ada 2 jenis dana pensiun yaitu :
1. Dana Pensiun Pemberi Kerja adalah dana pensiun yang dibentuk oleh orang atau badan yang
mempekerjakan karyawan, selaku pendiri, untuk menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat
Pasti atau Program Pensiun Iuran Pasti, bagi kepentingan sebagian atau seluruh karyawannya
sebagai peserta, dan yang menimbulkan kewajiban terhadap pemberi kerja (Pasal 1 ayat 2 UU No.
11 tahun 1992).
2. Dana Pensiun Lembaga Keuangan adalah dana pensiun yang didirikan oleh Bank atau perusahaan
asuransi jiwa untuk menyelenggarakan program pensiun iuran pasti bagi perorangan, baik bagi
karyawan pemberi kerja maupun pekerja mandiri yang terpisah dari Dana Pensiun Pemberi Kerja
bagi karyawan Bank atau Perusahaan Asuransi Jiwa yang bersangkutan ( Pasal 1 Ayat 4 UU No.
11 Tahun 1992).
Dana Pensiun harus terdaftar secara hukum sehingga para pesertanya tetap mendapat kepastian hukum dari
program yang diikutinya. Hal ini berlaku untuk Dana Pensiun Pemberi Kerja maupun untuk Dana Pensiun
Lembaga Keuangan. Bagaimanapun juga kedua jenis dana pensiun ini memiliki fungsi yang sama yakni
untuk menyediakan program pemberian manfaat pensiun bagi pesertanya. Hanya saja peserta program
pensiun disini sangat berbeda dimana dalam Dana Pensiun Pemberi Kerja, pesertanya adalah para
karyawan yang dipekerjakan oleh Dana Pensiun bersangkutan. Sedangkan dalam Dana Pensiun Lembaga
Keuangan, pesertanya adalah pihak eksternal atau non-pegawai dari Dana Pensiun bersangkutan.
Program Pensiun
Menurut Pernyataan Standard Akuntansi Keuangan No. 18 tentang Akuntansi Dana Pensiun, ”Program
Pensiun adalah setiap program yang mengupayakan manfaat pensiun bagi peserta”.
Program pensiun (pension plan) merupakan janji pemberi kerja untuk menyediakan imbalan pensiun
bagi pekerja, dan perjanjian tersebut melibatkan tiga pihak : pemberi kerja, yang memberikan
kontribusi pada program pensiun; pekerja yang menerima imbalan; dan dana pensiun. Dana pensiun
(pension fund) terpisah dari pemberi kerja dan diadministrasikan oleh pihak yang ditunjuk (trustee).
Sedangkan menurut Kieso, Weygandt, dan Warfield (dalam Wibowo: 2002: 147), “Program pensiun
(pension plan) adalah sebuah perjanjian yang menetapkan bahwa pemberi kerja atau majikan memberikan
tunjangan (pembayaran) kepada para karyawan setelah mereka pensiun atas jasa-jasa yang mereka berikan
ketika masih bekerja”.
Sebelum lahirnya UU Dana Pensiun, dikenal beberapa istilah Dana Pensiun yaitu :
1. Program pensiun yang dikelola oleh perusahaan/pemberi kerja yang dibayarkan dari cadangan
perusahaan (book reserve) atau dari biaya perusahaan (pay as you go).
2. Program pensiun yang dikelola oleh yayasan dana pensiun yang telah memperoleh persetujuan
Menteri Keuangan sebelumnya dan telah memperoleh fasilitas perpajakan dari pemerintah.
3. Program pensiun pegawai negeri sipil atau pejabat negara yang dikelola oleh PT. Taspen.
4. Program pensiun anggota TNI dan Polri yang dikelola oleh PT. Asabri.
Menurut Wahab (2005:35), “Program Pensiun yang dikelola perusahaan/pemberi kerja tersebut ada yang
diatur dengan Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) antara Serikat Pekerja Perusahaan (mewakili
karyawan/pekerja) dengan perusahaan”. Menurut Manulang (2001:74) :
Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) adalah perjanjian/kesepakatan yang diadakan antara Serikat Pekerja
atau Serikat-Serikat Pekerja yang telah terdaftar pada Departemen Tenaga Kerja dengan Pengusaha atau
Perkumpulan Pengusaha yang berbadan hukum yang pada umumnya atau semata-mata memuat syarat-
syarat kerja yang harus diperhatikan dalam perjanjian kerja.
Dasar hukum atau peraturan perundang-undangan yang mengatur KKB adalah: UU No. 21 Tahun 1954,
PP No. 49 Tahun 1954, UU No. 18 Tahun 1956, Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 01 Tahun 1985.
Program pensiun dapat dibagi dalam 2 kategori utama yaitu : pensiun imbalan pasti dan pensiun iuran
pasti. Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 18 (2002 : 24.2) :
Program Pensiun Iuran Pasti ( Defined Contribution Plans) adalah program pensiun yang iurannya
ditetapkan dalam peraturan Dana Pensiun dan seluruh iuran serta hasil pengembangannya dibukukan pada
rekening masing-masing peserta sebagai manfaat pensiun. Program Pensiun Manfaat Pasti (Defined
Benefit Plans) adalah program pensiun yang manfaatnya ditetapkan dalam peraturan Dana Pensiun atau
Program Pensiun lain yang bukan merupakan Program Pensiun Iuran Pasti.
Pensiun imbalan pasti (defined benefit) menentukan jumlah pensiun yang dijanjikan oleh pemberi kerja
untuk disediakan bagi pensiunan. Dalam program ini pemberi kerja menampung resiko kinerja dana
pensiun. Pensiun iuran pasti (defined contribution) menentukan jumlah kontribusi pemberi kerja pada
program pensiun. Dalam program ini, pekerja menaanggung resiko kinerja dana pensiun.
Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) adalah program pensiun yang besar manfaat pensiunnya telah
ditetapkan dalam peraturan Dana Pensiun, sedangkan besarnya iuran pemberi kerja dari waktu ke waktu
tidak pasti jumlahnya tergantung dari kecukupan dana untuk memenuhi kewajiban membayar manfaat
pensiun. Sedangkan Program Pensiun Iuran Pasti adalah program pensiun yang besar iurannya telah
ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun, sedangkan besar manfaat pensiun tergantung dari
besarnya akumulasi iuran dan hasil pengembangannya sampai seorang peserta berhenti bekerja yang
kemudian harus dibelikan anuitas dari Perusahaan Asuransi Jiwa.
Adapun dalam penelitian ini, akan difokuskan pada program pensiun manfaat pasti / imbalan pasti karena
program inilah yang dipergunakan dalam perhitungan manfaat pensiun di PTPN IV.
Menurut PSAK No. 24, “Manfaat Pensiun adalah pembayaran berkala yang dibayarkan kepada peserta
pada saat dan dengan cara yang ditetapkan dalam Peraturan Dana pensiun”. Dengan kata lain, manfaat
pensiun berarti besarnya tunjangan yang akan diterima pensiunan baik berdasarkan rumus manfaat bulanan
maupun rumus manfaat sekaligus. Menurut Keputusan Menteri Keuangan No. 343 Th. 1998 Pasal 26 ayat
(1), “ Manfaat Pensiun untuk setiap peserta berupa dana yang terdiri dari jumlah yang telah disetor atas
namanya dan pengalihan dana dari Dana Pensiun Pemberi Kerja serta hasil pengembangannya”.
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 343 Th. 1998 Pasal 2 : Rumus Bulanan Manfaat Pensiun
merupakan hasil perkalian dari :
1. Faktor penghargaan per tahun masa kerja yang dinyatakan dalam desimal.
2. Masa Kerja.
3. Penghasilan Dasar Pensiun bulan terakhir atau rata-rata Penghasilan Dasar Pensiun selama bulan
terakhir.
Rumus Manfaat pensiun yang digunakan wajib dimuat dalam peraturan Dana Pensiun. Dalam hal pensiun
dihitung dengan menggunakan Rumus Bulanan, besar faktor penghargaan per tahun tidak boleh melebihi
2,5% (dua setengah per seratus) dan Manfaat Pensiun per bulan tidak boleh melebihi 80% (delapan puluh
per seratus) dari Penghasilan Dasar Pensiun per Bulan. Dalam hal Manfaat Pensiun dihitung dengan
menggunakan Rumus Sekaligus, besar faktor penghargan per tahun masa kerja tidak boleh melebihi 2,5
(dua setengah), dan Manfaat Pensiun tidak boleh melebihi 80 (delapan puluh) kali Penghasilan Dasar
Pensiun per bulan.
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 343 Th. 1998 Bagian Ketiga:
1. Jumlah iuran per tahun yang dibukukan atas nama masing-masing peserta dalam Program pensiun
Iuran Pasti, sebanyak-banyaknya 20% (dua puluh per seratus) dari Penghasilan Dasar Pensiun per
tahun.
2. Dalam Hal peserta turut mengiur, iuran peserta sebanyak-banyaknya 60% (enam puluh per
seratus) dari iuran pemberi kerja.
Dalam Petunjuk Pelaksanaan (JUKLAK) Peraturan Dana Pensiun Perkebunan yang disahkan berdasarkan
Keputusan Menteri Keuangan No. KEP- 352/KM.6/2004 Tanggal 24 Agustus 2004, manfaat pensiun
dibagi menjadi beberapa jenis yang mempunyai formula perhitungan masing-masing. Adapun pembagian
manfaat pensiun dan formula perhitungannya adalah sebagai berikut :
Rumus Perhitungan : Masa Kerja x Penghargaan Manfaat Pensiun x PhDP = PMKP (Penghargaan Masa
Kerja Pensiun) x PhDP
Masa Kerja Pensiun yang dihitung = (Usia Pensiun Normal – Usia pada saat berhenti kerja karena
cacat) + Masa Kerja Sampai Berhenti
Tanpa ada batasan masa kepesertaan.
Manfaat Pensiun diberikan mulai bulan berikutnya sejak peserta diberhentikan karena cacat.
Usia peserta pada saat berhenti bekerja karena cacat tidak dibulatkan.
Manfaat pensiun sekaligus akan dihitung berdasarkan rumus manfaat pensiun sekaligus yang digunakan
BPK berdasarkan website http://www1.bpkpenabur.or.id/danpen/penduan/4g_manfaat_pensiun.htm
sebagai berikut:
Manfaat pensiun per bulan yang akan diterima harus dihitung untuk tiap peserta karena kekhususan
faktor yang mempengaruhi perhitungan tersebut.
Jumlah nominal untuk peserta program pensiun pada golongan yang menerima penghasilan dasar pensiun
yang sama bisa saja berbeda karena faktor PMKP yang tidak sama. Akibatnya, manfaat pensiun sekaligus
juga berbeda untuk masing- masing peserta karena pada dasarnya manfaat pensiun sekaligus dapat
dihitung setelah manfaat pensiun per bulan diketahui. Hal ini berlaku untuk manfaat pensiun normal,
manfaat pensiun dipercepat, manfaat pensiun cacat, maupun manfaat pensiun ditunda.
Kepuasan Pensiunan
Menurut Philip Kolter (2004:42) “ Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul
setelah membandingkan antara persepsi/kesannya terhadap kinerja atau hasil suatu produk dan harapan-
harapannya”. Dalam konteks kepuasan pensiunan, dapat diartikan sebagai perasaan senang atau kecewa
pensiunan yang muncul setelah membandingkan antara persepsinya terhadap penerimaan manfaat pensiun
dan harapannya. Menurut Ike Janita Dewi (2006:46), “penyebab rasa tidak puas pada dasarnya terdiri dari
berbagai hal seperti upah, keuntungan tambahan, kebijakan dan adaministrasi perusahaan, perilaku
pengawasan, kondisi kerja, dan beberapa faktor lain yang tidak langsung berkaitan dengan tugas“.
Dampak atas ketidakpuasan pensiunan dapat mempengaruhi citra perusahaan, menimbulkan protes serikat
kerja, mempengaruhi para karyawan yang masih bekerja sehingga loyalitas berkurang, hingga yang
paling ekstrem yaitu demonstrasi pegawai dan pensiunan perusahaan bersangkutan. Kuesioner
pengukuran tingkat kepuasan pensiunan mengacu pada kuesioner kepuasan konsumen dan kuesioner
kepuasan pekerja yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya. Kuesioner kepuasan pensiunan ini
mengganti objek dari kuesioner pengukuran kepuasan yang dikutip dari buku “Survai Diagnosis
Organisasional Konsep dan Aplikasi“ karangan Fuad Mas’ud.
Wahab, Zulaini, 2005. Segi Hukum Dana Pensiun, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Wild, John. J, K.R. Subramanyam, Robert F.H, 2005. Analisis Laporan Keuangan, Penterjemah : Bachtiar &
Harahap, Edisi 8, Salemba Empat, Jakarta.
Kieso, Donald. E, Jerry J.W, Terry D.W, 2002. Akuntansi Intermediate, Penterjemah : Wibowo & Hermawan,
Edisi 10, Erlangga, Jakarta.
Wahab, Zulaini, 2001. Dana Pensiun dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja di Indonesia, PT. Citra Aditya Bakti,
Bandung.
Dewi, Ike J, 2006. Maximum Motivation : Konsep dan Implikasi Manajerial dalam Memotivasi Karyawan,
Santusta, Yogyakarta.
Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) merupakan program investasi yang iurannya ditetapkan lebih
dahulu dan seluruh iuran serta hasil pengembangannya dibukukan pada rekening masing-masing
peserta. Manfaat pensiun ditetapkan berdasarkan akumulasi Iuran ditambah Hasil
Pengembangannya dan jenis pensiun / anuitas yang dipilih. Berdasarkan konsep dasar Program
Pensiun Iuran Pasti, tujuan utama Anda adalah bagaimana Anda dapat membuat Akumulasi Dana
(iuran ditambah hasil pengembangannya) pada saat Anda mencapai usia pensiun menjadi besar.
Tujuan utama Anda tersebut akan dapat tercapai apabila Anda mulai menginvestasikan lebih awal
melalui DPLK Jiwasraya.
Informasi Pelayanan
Kami percaya bahwa keberhasilan manajemen memerlukan kekuatan komunikasi dan mengetahui
kebutuhan masing-masing pelanggan.
Setiap tiga bulan dan akhir tahun kami selalu memberikan laporan mengenai posisi dana setiap
peserta atau setiap saat apabila diperlukan. Dengan demikian peserta akan mengetahui akumulasi
iuran dan hasil investasi yang diperoleh melalui DPLK.
Untuk menjamin keamanan dan kerahasiaan dana Anda, DPLK Jiwasraya menerbitkan Personal
Identity Number (PIN) untuk setiap peserta/perusahaan. Hanya Anda yang dapat mengakses
rekening Anda.
DPLK Jiwasraya mengembangkan suatu sistem untuk mengunci pihak ketiga yang ingin melihat
data pribadi Anda. Melalui layanan Internet pengiriman informasi kepada dan dari Anda adalah
merupakan transmisi yang aman antara komputer Anda dan DPLK Jiwasraya.
Manfaat
Manfaat Investasi
Menginvestasikan melalui DPLK Jiwasraya akan menghasilkan rate of return yang lebih tinggi
karena hasil investasi yang Anda peroleh adalah bebas pajak.
Rubrik Finansialku
Pada program pensiun PPIP, jika terjadi risiko investasi, risiko tersebut
sepenuhnya ditanggung oleh peserta. Perusahaan tidak berkewajiban
dan tidak akan pernah berjanji untuk mengganti kerugian.
Jika Anda memilih program pensiun iuran pasti, minimum 3 tahun jadi
peserta dan belum mencapai usia pensiun dipercepat, Anda berhak atas
jumlah iuran Anda sendiri dan iuran pemberi kerja beserta hasil
pengembangannya yang harus dipergunakan untuk memperoleh
pensiun ditunda.
Keuntungan:
Kerugian:
Jika saat ini Anda sedang memilih program pensiun, apakah Anda mau
memilih program pensiun iuran pasti?