Di dalam DPPK ini terdapat dua jenis program, yaitu Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP)
dan Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP). Program pertama PPMP, yaitu program yang
bentuknya berupa manfaat bagi penerima pensiunan dengan perhitungan tertentu. Biasanya,
penghitungannya memakai hubungan antara jumlah gaji terakhir, masa kerja, serta pangkat
(golongan). Besaran nilai manfaat yang diterima berbeda-beda tiap perusahaan.
Kemudian program yang kedua PPIP ini bentuknya berupa iuran dengan sejumlah dana
kepada pengelola (perusahaan tempat bekerja). Biasanya dana iuran tersebut akan
diinvestasikan ke dalam produk investasi, dimana risiko investasi sepenuhnya jadi tanggung
jawab peserta.
Keuntungan
1. DPPK
Hal ini dapat meningkatkan motivasi bekerja karyawan yang pada akhirnya
meningkatkan kinerja pemberi kerja. Penyelenggaraan program pensiun juga dapat
meningkatkan daya saing pemberi kerja di pasar tenaga kerja untuk menarik tenaga kerja yang
berkualitas. Dengan mendirikan/mengikuti DPPK, pemberi kerja dapat menikmati fasilitas
perpajakan. Iuran untuk program pensiun merupakan faktor pengurang pajak penghasilan. Dari
sisi dana pensiun, iuran yang diterima dan sebagian hasil pengembangan kekayaan dana
pensiun bukan merupakan obyek pajak penghasilan.
2. DPLK
Jika dibandingkan dengan instrumen dana pensiun dalam mencapai financial freedom di
masa tua, DPLK memang lebih mudah dari segi proses pelaksanaannya. Terkadang peserta
tidak perlu mendaftar karena ada beberapa perusahan yang memiliki DPLK sendiri, sehingga
otomatis karyawan tersebut akan terdaftar sebagai peserta DPLK. Dikarenakan DPLK berada
dibawah peraturan Pemerintah, maka untuk pajaknya bisa ditangguhkan sehingga kamu dapat
menikmati masa tua dengan nyaman dan tenang.
Kekurangan
1. DPPK : Risiko jika ada penurunan investasi akan menjadi tanggungan penyelenggara,
sedangkan dana yang nantinya diterima oleh peserta bersifat pasti.
2. DPLK : Dana yang sudah kamu miliki sebelumnya tidak bisa kamu tarik
TABEL 1
KEKURANGAN DAN KELEBIHAN DARI PRODUK DANA PENSIUN
Keterangan DPPK DPLK
Pendiri/penyelenggara Perorangan/Badan Pemberi Bank
Perusahaan Asuransi Jiwa
Kerja
Bank
Perusahaan Asuransi Jiwa
Jenis program pensiun Manfaat pasti Iuran pasti
Iuran pasti
Kepesertaan Karyawan internal Perorangan
Karyawan eksternal Karyawan
Pekerja mandiri
Pembayar iuran Pemberi kerja/perusahaan Perorangan
Karyawan Karyawan
Pekerja mandiri
E. Analisis kedua produk yang lebih menjamin prospek di masa depan
DPPK lebih unggul daripada DPLK ,karena dana pensiun langsung dikelola oleh
perusahaan sehingga lebih transparan dan lebih mudah dicairkan. Biasanya untuk mencairkan
dana pensiun di DPLK membutuhkan prosedur yang lebih ribet daripada DPPK. Di DPPK
biasanya otomatis dapat dicairkan setelah karyawan pensiun atau resign dan dapat langsung
ditransfer ke rekening karyawan tersebut. Selain itu, resiko gagal bayarnya, DPLK lebih tinggi
daripada DPPK. Seperti kasus Jiwasraya dimana puluhan triliun manfaat dana pensiun nasabah
tidak bisa dicairkan.
F. Kritik ,Saran atau Pendapat kita tentang kedua produk dana pensiun
Kritik
Untuk DPKK kurangnya informasi yang masih bersifat ragu/ tidak pasti. Arahan investasi
kurang jelas dan kurang konsisten terhadap pencapaian tujuan program pensiun, meskipun
dana yang diterima sudah pasti.
Saran
Beberapa saran yang dapat saya sampaikan yakni sebelum menyiapkan dana pensiun,
Anda harus terlebih dulu menentukan kapan Anda akan pensiun dan berapa lama lagi Anda
akan pensiun. Cari tahu juga apakah anda memiliki asuransi dana pensiun atau tidak.
Asuransi dana pensiun ini ditujukan untuk memberikan proteksi dan manfaat peserta di hari
tua.
Pendapat
Menurut pendapat saya DPPK lebih baik dari DPLK karena perusahaan mengelola dana
pensiun secara langsung sehingga lebih transparan dan lebih mudah untuk membayar.
Melihat dari persentase keberhasilan dari kedua lembaga tersebut, DPLK masih dibawah
DPKK. Hal tersebut dikarenakan dana yang sudah kamu punya, tak bisa ditarik sepenuhnya.