Walau manajemen risiko dan asuransi bisa dikaitkan dalam penanggulangan risiko individu
maupun perusahaan, keduanya bukanlah hal yang sama. Manajemen risiko dan asuransi
memiliki ruang lingkup yang berbeda terkait fungsi, wewenang, dan kebijakannya terutama
di sebuah perusahaan. Berikut perbedaan antara manajemen risiko dengan asuransi:
Manajemen Risiko
Lebih menekankan pada menemukan dan menganalisis risiko yang terjadi.
Bertugas dalam memberikan penilaian terhadap teknik atau cara menanggulangi
risiko, termasuk risiko.
Dalam melaksanakan programnya, maka akan melibatkan kerjasama antara
sejumlah individu dan bagian-bagian lainnya dari perusahaan.
Keputusan yang diambil di dalam manajemen risiko akan memberikan pengaruh
cukup besar terhadap operasi perusahaan.
Asuransi
Merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan dalam menanggulangi suatu risiko
tertentu.
Bertugas dalam menangani seluruh proses pengalihan risiko.
Melibatkan sejumlah orang serta kegiatan-kegiatan yang lebih kecil.
Keputusan yang diambil di bidang asuransi memiliki pengaruh yang lebih terbatas.
Berdasarkan perbedaan manajemen risiko dan asuransi di atas, maka dapat diketahui bahwa
antara kedua hal tersebut memang memiliki kesinambungan. Sehingga, asuransi bisa kita
temukan di dalam bagian dari manajemen risiko, begitu pula sebaliknya.
Selain itu, dapat dikatakan pula bahwa manajemen risiko juga merupakan salah satu
manfaat yang bisa kita dapatkan dari asuransi, karena risiko yang terjadi akibat peristiwa-
peristiwa yang tak diinginkan sejatinya dapat diminimalisir dengan manajemen risiko yang
baik, salah satunya seperti dengan memiliki asuransi.
2. Contohnya:
• Pemilik bangunan berkonstruksi kelas III akan membayar iuran yang lebih besar
daripada yang dibayar oleh pemilik bangunan berkonstruksi kelas I atau kelas II, dengan
okupasi (penggunaan) dan harga pertanggungan yang sama.
• Seseorang yang berusia 40 tahun akan membayar kontribusi premi yang lebih besar
daripada seseorang yang berusia 25 tahun, dengan harga pertanggungan yang sama
2. Diketahui:
Dari 100 buah rumah, kemungkinan terbakarnya satu rumah adalah 37%.
Rata-rata kerugian untuk setiap kebakaran adalah Rp 10.000.000.-
Ditanyakan:
a. Berapakah Expected loss satu rumah ?
b. Apabila kemungkinan terbakarnya dua rumah sebesar 20 % berapa expected lossnya
Jawab:
a. expected loss satu rumah = 37% x 1 x 10.000.000
= 3.700.000
sehingga expected loss untuk satu rumah sebesar Rp 3.700.000,-.
b. expected loss dua rumah = 20% x 2 x 10.000.000
= 4.000.000
sehingga expected loss untuk dua rumah sebesar Rp 4.000.000,-.
3
a. Meski sama-sama bertindak sebagai penyelenggara program pensiun, DPPK memiliki
perbedaan yang signifikan dari DPLK. Berikut perbedaannya.
Pendiri atau penyelenggara
DPPK didirikan oleh perorangan atau perusahaan yang mempekerjakan karyawan
(Pemberi Kerja). Sementara DPLK didirikan oleh bank umum atau perusahaan
asuransi jiwa. Bank atau perusahaan asuransi jiwa dimungkinkan untuk mendirikan
DPLK sekaligus DPPK, dengan catatan manajemen, kegiatan operasional, dan
pengelolaannya dilakukan secara terpisah.
b. Fungsi dana pensiun adalah tidak hanya bermanfaat untuk peserta saja, namun bagi
perusahaan dan penyelenggara dana pensiun itu sendiri. Berikut penjelasan lengkapnya.
Dana pensiun memberikan rasa aman bagi pekerja mengenai masa depannya
sehingga tidak perlu khawatir jika tidak lagi bekerja dan motivasi kerja saat masa
muda bisa terus dipertahankan. Manfaat dana pensiun juga dapat dijadikan sebagai
warisan untuk keluarga. Sehingga, rasa aman juga didapatkan oleh keluarga
penerima.
Contohnya:
DPLK BRI Equity Life Indonesia
DPLK BNI Asuransi Jiwa Tugu Mandiri
DPLK BCA AIG Lippo
DPLK Bank Jateng Askrida Jiwa
DPLK Muamalat Miralife
DPLK Jiwasraya BPD Jawa Barat
DPLK Manulife Bringin Jiwa Sejahtera
DPLK Axa Mandiri Bumiputera
DPLK Indolife Indolife Pensiontama
DPLK AIA PT Bank Muamalat Indonesia
DPLK Bringin Life Winterthur Life Indonesia
DPLK Allianz BPD Jawa Tengah
Panin Life Pasaraya
Bank Maspion
4
Jawab:
Nilai Tunai = (Nilai Nominal) x 360__________
360 + {(Tingkat Diskonto) x (Jangka Waktu)}
= _______Rp1.000.000.000,- x 360_________
360 + {(15%)x(28)}
= Rp988.467.875,-
5
A. Profesi Penunjang Pasar Modal (PPPM) terdiri dari akuntan, konsultan hukum,
perusahaan penilai, dan notaris.
a. akuntan merupakan profesi yang memastikan bahwa laporan keuangan emiten
disajikan secara benar dan sesuai dengan standar akuntansi di Indonesia.
b. konsultan hukum merupakan profesi yang di antaranya memastikan bahwa emiten
telah berdiri sesuai dengan hukum yang berlaku dan seluruh transaksi yang dilakukan
oleh emiten telah memenuhi persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi, serta
harta-harta (aset) yang dimilikinya adalah sah secara hukum.
c. Perusahaan penilai harus memastikan bahwa nilai harta emiten telah sesuai dengan
transaksi sehingga tidak akan menyebabkan terjadinya pembengkakkan nilai serta
berperan dalam menentukan nilai wajar dari harta pemilik perusahaan.
d. Notaris berperan:
c. dalam emisi saham, notaris membuat akta perubahan anggaran dasar emiten,
notaris juga berperan dalam membuat perjanjian penjaminan emisi efek dan
perjanjian agen penjual.
d. dalam emisi obligasi, notaris berperan dalam pembuatan perjanjian
perwaliamanatan dan perjanjian penanggungan.
B. Lembaga Penunjang Pasar Modal terdiri dari biro administrasi efek (BAE), Kustodian,
dan Wali Amanat.
Lembaga Penunjang Pasar Modal ini berfungsi sebagai penunjang atau pendukung
beroperasinya pasar modal. Keberadaan lembaga penunjang pasar modal merupakan
salah satu faktor penting untuk dapat berkembangnya pasar modal.
6
Jawab:
a. Perbedaan antara pasar modal dan pasar uang dilihat dari
1) Instrumen yang Diperjual belikan
Untuk instrumen yang ditawarkan pada pasar uang berupa Sertifikat Bank Indonesia
(SBI), sertifikat deposito, Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), Surat Berharga Komersial
(CPs), Banker’s Acceptance (BA), Surat Perbendaharaan Negara (SPN). Sedangkan,
instrumen yang ditawarkan di pasar modal diantaranya, surat utang (obligasi), ekuiti
(saham), reksa dana, instrumen derivatif, dan instrumen lainnya.
Sedangkan Pasar Uang Pasar uang diatur oleh bank sentral dan di Indonesia yang
memiliki otoritas atas pasar uang adalah Bank Indonesia. Untuk meningkatkan
efektivitas kebijakan moneter, makroprudensial, sistem pembayaran dan
pengelolaan uang rupiah yang dilakukan oleh Bank Indonesia, diperlukan
pendalaman pasar keuangan guna mencapai pasar uang domestik yang efisien, likuid,
dan dalam.
Pasar uang yang efisien, likuid, dan dalam tidak hanya akan mendukung efektivitas
kebijakan moneter, makroprudensial, sistem pembayaran dan pengelolaan uang
rupiah, tapi juga dapat memberikan fleksibilitas bagi Pelaku Pasar dalam rangka
pengelolaan dana, baik untuk kegiatan pendanaan, investasi, maupun kegiatan
ekonomi lainnya. Oleh karena itu, Bank Indonesia perlu mempercepat proses
pendalaman Pasar Uang melalui pengaturan, perizinan, pengembangan, dan
pengawasan yang komprehensif terhadap berbagai transaksi dan instrumen di Pasar
Uang.
b. Hasil penelitian rolling correlation menunjukkan sebagian besar data pada periode
penelitian menunjukkan hubungan negatif yang kuat diantara keduanya, pada metode
Granger’s causality ditemukan bahwa pasar modal (IHSG) mempengaruhi pasar uang
(nilai tukar riil Rp/UsD), sedangkan untuk rolling regression ditemukan bahwa faktor IHSG
berpengaruh negatif kuat dalam mempengaruhi nilai tukar riil Rp/UsD, walaupun masih
terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi pasar modal dan pasar uang seperti
tingkat suku bunga, risk, trust, dan keterkaitan antar bursa regional.
Sumber:
Lestari, Murti. 2022. Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka.
https://www.cekaja.com/info/perbedaan-manajemen-risiko-dan-asuransi-yang-perlu-diketahui
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-5852760/dana-pensiun-kenali-pengertian-
jenis-fungsi--perhitungannya
https://www.modalrakyat.id/blog/tabungan-pensiun
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/lexprivatum/article/view/15865/15376
https://www.cimbniaga.co.id/id/inspirasi/perencanaan/apa-itu-emiten-pengertian-fungsi-dan-
tujuannya
https://www.finansialku.com/struktur-organisasi-pelaku-pasar-modal/
https://www.bi.go.id/id/fungsi-utama/moneter/pasar-keuangan/default.aspx
https://www.cimbniaga.co.id/id/inspirasi/perencanaan/pahami-pasar-uang-dan-pasar-modal-
sebelum-berinvestasi