Anda di halaman 1dari 12

Koperasi Simpan Pinjam

dan Perusahaan Asuransi

Kelompok 1
Nama Anggota :
Blasius Barang
Kamenjeni

Gladis Alindah [202261201001] Ragil Saputra


Supriyanto

[202261201024] [202261201099]

Annisa Nur Kurniawan D.A.


Wahyuningsih Sarijan

[202261201036] Tiara Vallencia [202261201078]


Bittikaka

[202261201076]
Apa itu Koperasi ?

Pengertian koperasi menurut undang – undang tahun 1967 adalah system organisasi ekonomi pada rakyat
yang memiliki sifat sosial, memiliki beberapa anggota dan berbadan hukum. Koperasi adalah suatu susunan
pada ekonomi sebagai salah satu bentuk usaha bersama berdasarkan pada asas kekeluargaan. Koperasi bukan
sebuah perkumpulan modal akan tetapi perkumpulan dari orang –orang yang akan menjadi anggota koperasi.
Koperasi dijadikan sebagai salah satu wadah sosial dan juga wadah demokrasi ekonomi. System kerja yang
terjadi didalam sebuah koperasi disesuaikan dengan kemauan anggotanya yang dihasilkan melalui proses
mufakat yang telah disetujui oleh seluruh anggota koperasi.
Pengertian koperasi itu sendiri adalah suatu usaha yang berbadan hukum yang memiliki beberapa anggota
dan memiliki tujuan untuk mensejaterakan anggotanya. Koperasi dijadikan sebagai salah satu badan usaha
berbadan hukum, yang bisa melakukan suatu kegiatan usaha sendiri. Akan tetapi juga bisa melakukan
kerjasama dengan badan yang lainnya,karena tidak menutup kemungkinan juga jika suatu koperasi melakukan
kerjasama dengan badan usaha yang lainnya
Apa itu Koperasi Simpan Pinjam ?

Koperasi Simpan Pinjam (KSP) adalah bentuk koperasi yang bertujuan untuk membantu meningkatkan
kesejahteraan anggotanya melalui kegiatan simpan pinjam yang dilakukan secara kolektif dan bersama-sama.
Dalam koperasi ini, anggota dapat menyimpan sebagian pendapatan mereka di koperasi, dan 5 koperasi
kemudian menyediakan pinjaman dengan bunga yang lebih rendah daripada bank komersial.
Koperasi simpan pinjam biasanya didirikan oleh sekelompok orang yang memiliki tujuan dan kepentingan
yang sama, seperti karyawan suatu perusahaan, warga suatu desa atau kelurahan, atau kelompok yang
memiliki profesi atau minat yang sama. KSP memiliki aturan-aturan yang berbeda dari koperasi jenis lainnya,
seperti kewajiban setiap anggota untuk menyimpan sejumlah uang atau memiliki minimal saham, serta tingkat
bunga pinjaman yang ditentukan berdasarkan keputusan anggota secara kolektif.
Koperasi simpan pinjam biasanya diatur dalam undang-undang atau peraturan pemerintah setempat, dan
seringkali diawasi oleh otoritas koperasi setempat.
Perbedaan Koperasi dan Koperasi Simpan Pinjam

Perbedaan utama antara koperasi dan koperasi simpan pinjam terletak pada fokus kegiatan
ekonominya. Koperasi memiliki cakupan kegiatan yang lebih luas, sementara koperasi simpan
pinjam hanya berfokus pada kegiatan pemberian pinjaman. Selain itu, koperasi simpan pinjam
biasanya memiliki persyaratan anggota yang lebih ketat, seperti keanggotaan yang terbatas pada
kelompok tertentu atau wilayah geografis tertentu, sementara koperasi biasa dapat dibuka untuk
siapa saja yang ingin menjadi anggotanya.
Cara Mengelola Koperasi

 Membuat rencana strategis, disusun untuk menetapkan tujuan jangka panjang dan pendek serta strategi
untuk mencapainya.
 Membuat kebijakan dan prosedur, harus jelas dan transparan dalam hal pengambilan keputusan
anggaran, perekrutan anggota, peraturan keuangan, dan lain sebagainya.
 Memilih pengurus yang berkualitas, berdasarkan kualifikasi dan kompetensi yang relevan dengan tugas
dan tanggung jawab mereka.
 Mengelola keuangan dengan baik, termasuk membuat laporan keuangan yang akurat, mengelola
anggaran dengan hati-hati, dan memastikan koperasi memilki cadangan yang cukup.
 Melibatkan anggota secara aktif, terlebih dalam pengambilan keputusan dan pemeriksaan keuangan.
 Meningkatkan kemampuan anggota, terlebih dalam bidang bisnis, keuangan, dan keterampilan lainnya
melalui pelatihan dan pengembangan.
 Berinovasi, untuk mengikuti perkembangan jaman dan memenuhi kebutuhan anggota dengan lebih baik.
Apa itu Asuransi ?

Asuransi adalah suatu bentuk perjanjian atau kontrak antara pihak yang membeli polis (tertanggung)
dengan pihak yang menawarkan asuransi (perusahaan asuransi) di mana pihak yang membeli polis
membayar premi (biaya asuransi) dan pihak yang menawarkan asuransi bertanggung jawab untuk
memberikan perlindungan finansial kepada pemegang polis dalam hal terjadinya kerugian yang dicakup
oleh polis asuransi tersebut. Tujuan dari asuransi adalah untuk melindungi pemegang polis dari risiko
finansial yang tidak diinginkan, seperti kerugian karena kecelakaan, sakit, kematian, kebakaran, dan
bencana alam.
Asuransi seringkali diwajibkan oleh hukum atau pemerintah, seperti asuransi kendaraan bermotor,
asuransi kesehatan, atau asuransi pekerjaan. Namun, ada juga asuransi yang bersifat sukarela dan
dibeli oleh individu atau perusahaan untuk melindungi aset dan kepentingan finansial mereka.
Jenis-jenis Asuransi

1. Dilihat dari segi fungsinya.


a) Asuransi kerugian (non life insurance), asuransi kerugian menjalankan usaha memberikan jasa untuk
menanggunglangi suatu risiko atas kerugian, kehilangan manfaat dan tanggung jawab hukum kepada
pihak ketiga dari suatu peristiwa yang tidak pasti. Yang termasuk dalam asuransi kerugian adalah asuransi
kebakaran, asuransi pengangkutasn, asuransi aneka.
b) Asuransi jiwa (life insurance), Asuransi jiwa merupakan perusahaan asuransi yang dikaitak dengan
penanggulangan atau meninggalnya seseorang yang dipertanggungkan. Jenis – jenis asuransi jiwa
adalah : Asuransi berjangka (Term insurance), Asuransi Tabungan (Endowment insurance), Asuransi
seumur hidup (Whole life insurance), Anuity contrak insurance (Anuitas).
c) Reasuransi (reinsurance), Merupakan perusahaan yang memberikan jasa asuransi dalam pertanggungan
ulang terhadap risiko yang dihadapi oleh perusahaan asuransi kerugian. Jenis asuransi ini sering disebut
asuransi dari asuransi dan asuransi ini digolongkan ke dalam : bentuk treaty, bentuk facultative, kombinasi
dari keduanya.
Jenis-jenis Asuransi

2. Dilihat dari segi kepemilikannya.


a) Asuransi milik pemerintah, Yaitu asuransi yang sahamnya dimiliki sebagian besar atau bahkan 100% oleh
pemerintah Indonesia.
b) Asuransi milik swasta nasional, Asuransi ini kepemilikan sahamnya sepenuhnya dimiliki oleh swasta
nasional sehingga siapa yang paling banyak memiliki saham maka memiliki suata terbanyak dalam Rapat
Umum Pemegan Saham (RUPS).
c) Asuransi milik perusahaan asing, Perusahaan arusansi jenis ini biasanya beroperasi di Indonesia hanya
merupakan cabang dari negara lain dan jelas kepemilikannya pun dimiliki 100% oleh pihak asing.
d) Asuransi milik campuran, Merupakan jenis asuransi yang sahamnya dimiliki campuran antara stasta
nasional dengan pihak asing.
Keuntungan Asuransi
1. Bagi Nasabah.
a) Memberikan rasa aman dan ketenangan hidup.
b) Merupakan simpanan yang pada saat jatuh tempo dapat ditarik kembali.
c) Terhindar dari risiko kerugian atau kehilangan.
d) Memperoleh penghasilan di masa yang akan datang.
e) Memperoleh penggantian akibat kerusakan atau kehilangan.
f) Menjadikan seseorang bisa lebih tertib dalam mengatur keuangan mereka.
g) Memudahkan urusan

2. Bagi Perusahaan Asuransi.


h) Keuntungan dari premi yang diberikan ke nasabah.
i) Keuntungan dari hasil penyertaan modal di perusahaan lain.
j) Keuntungan dari hasil bunga dari investasi di surat – surat berharga.
Risiko Asuransi

1. Risiko murni, artinya bahwa ada ketidak pastian terjadinya sesuatu kerugian atau dengan kata lain hanya ada
> peluang merugi dan bukan suatu peluang keuntungan, contoh rumah mungkin akan terbakar, atau mobil yang <
dikendarai akan tertabrak atau kapal dan muatanya mungkin akan tenggelam. Jadi dalam hal ini kerugian
terjadi atau tidak terjadi sama sekali.
2. Risiko spekulatif, artinya risiko dengan terjadinya dua kemungkinan, yaitu peluang untuk mengalami kerugian
keuangan atau memperoleh keuntungan dalam hal ini kemungkinan terjadi kerugian atau keuntungan.
3. Risiko individu ;
> a) Risiko pribadi, risiko kemampuan seseorang untuk memperoleh keuntungan, akibat sesuatu hal seperti <
sakit, kehilangan pekerjaan atau mati.
b) Risiko harta, risiko kehilangan harta apakah dicuri hilang atau rusak yang menyebabkan kerugian keuangan.
c) Risiko tanggung gugat, yaitu risiko yang disebabkan apabila kita menanggung kerugian seseorang dan kita
harus membayar. Contohnya kelalaian dijalan yang menyebabkan orang lain tertabrak dan harus mengganti
kerugian tersebut.
<
Kesimpulan
Kedua lembaga ini memainkan peran
penting dalam pengelolaan keuangan
masyarakat dan bisnis, dan keduanya
dapat saling melengkapi dalam
memberikan perlindungan dan akses
keuangan yang lebih baik bagi masyarakat.
Oleh karena itu, pengelolaan koperasi
simpan pinjam dan perusahaan asuransi
harus dilakukan dengan baik dan
profesional agar dapat memberikan
manfaat yang maksimal bagi masyarakat
dan bisnis.

Anda mungkin juga menyukai