Kaidah kebahasaan dalam teks diskusi adalah sebagai berikut: 1. Menggunakan istilah umum agar dapat dimengerti semua peserta diskusi. 2. Menggunakan kata modalitas. Berisi klasifikasi pernyataan pro kontra atas kemungkinan atau keharusan. Contohnya: harus, wajib, akan, ingin, mungkin, bila, atau apabila. 3. Menggunakan kata kerja aksi. Contohnya: menyebabkan, mengakibatkan, menjadikan, atau membuat. Menggunakan konjungsi perlawanan. 4. Berisi kata-kata yang menunjukkan suatu perbandingan atau hal yang kontras. Contohnya: tetapi, tapi, namun, akan tetapi, sebaliknya, di pihak lain, atau di sisi lain. 5. Menggunakan kohesi leksikal, yaitu perpaduan antara kata atau istilah yang dipakai dengan isu yang dibahas. 6. Menggunakan kohesi gramatikal, yaitu perpaduan dengan kaidah tata bahasa. 1. Menggunakan Konjungsi Pertentangan Konjungsi pertentangan adalah kata atau ungkapan penghubung antarkata, antarfrasa, antarklausa, dan antarkalimat yang menyatakan pertentangan atau perlawanan seperti sedangkan, tetapi, melainkan, dan sebagainya.
Konjungsi ini ditandai dengan kata sedangkan, tetapi, dan melainkan
yang dalam penulisannya didahului tanda baca koma.
….,sedangkan…..
Contoh: Fathan akan belajar Kimia, sedangkan Brian akan belajar Fisika.
….,tetapi….
Contoh: Rival berkeinginan pergi ke Papua, tetapi tidak memiliki waktu
luang.
…..,melainkan….
Contoh: Dia bukan seorang guru, melainkan seorang dosen.
2. Menggunakan Konjungsi Perbandingan
Konjungsi perbandingan adalah kata atau ungkapan penghubung antarkata, antarfrasa, antarklausa, dan antarkalimat yang menyatakan perbandingan seperti daripada.
Hanya terdiri atas konjungsi … lebih …, daripada…. Konjungsi ini hanya
digunakan untuk membandingkan dua hal yang berbeda.
Contoh: Nia lebih menyukai teh daripada kopi.
3. Menggunakan Kata Modalitas
Kata modalitas merupakan suatu uraian/pembahasan dalam bentuk kalimat yang menunjukkan pernyataan/keinginan/sikap/perasaan si pembicara mengenai keadaan atau perbuatan terhadap lawan bicaranya.
Kata modalitas dibagi menjadi lima jenis, yaitu:
1. Modalitas intensional: Modalitas yang menyatakan keinginan, harapan, permintaan, atau ajakan, seperti ingin, mau, tolong, mari, ayo, dan silakan.
2. Modalitas epistemik: Modalitas yang menyatakan kemungkinan,
kepastian, dan keharusan, seperti mungkin, bisa jadi, pasti, belum pasti dan harus.
3. Modalitas deontik: Modalitas yang menyatakan keizinan atau
keperkenanan, seperti izin dan perkenan.
4. Modalitas dinamik: Modalitas yang menyatakan kemampuan, seperti
dapat, bisa, dan mampu.
5. Modalitas aletis: Modalitas yang bersangkutan dengan keperluan,
seperti harus.
4. Menggunakan Kohesi Leksikal dan Gramatikal
Kohesi adalah keterkaitan antar unsur dalam sebuah kalimat. Teks diskusi hendaknya ditulis dengan bahasa Indonesia yang baik agar memudahkan audiens untuk memahaminya. Baik tema, judul, hingga gagasan utama harus saling terkait dan tidak boleh melenceng dari masalah yang sedang dibahas.
Manajemen konflik dalam 4 langkah: Metode, strategi, teknik-teknik penting, dan pendekatan operasional untuk mengelola dan menyelesaikan situasi konflik