Anda di halaman 1dari 9

Pada artikel ini, kita akan membahas secara dasar mengenai teks diskusi, struktur , kaidah

kebahasaan serta contoh teks diskusi. Yuk kita belajar hari ini!

--

Ketika dihadapkan oleh masalah, tentu kalian pernah berdiskusi untuk


memecahkan hal tersebut , bukan? Jika pernah, pasti kalian tahu, dong, kalau
di setiap diskusi ada banyak gagasan yang akan dituangkan sebagai alternatif
mencari jalan keluar. 

Nah, dalam suatu kegiatan berdiskusi formal pun demikian, gagasan atau ide
biasanya akan dicatat dalam teks diskusi. Teks diskusi ini dibuat untuk
mendokumentasikan, merangkum, atau menyimpan hal-hal penting dalam
suatu pertemuan ilmiah agar dapat digunakan kembali saat dibutuhkan.

Pengertian Diskusi

Sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai apa itu teks diskusi, pertama
mari terlebih dahulu kita ketahui apa itu diskusi. Diskusi adalah pertemuan
ilmiah untuk bertukar pikiran dan pendapat sebagai respons dari suatu
masalah. 

Jadi, dapat dikatakan pengertian teks diskusi adalah media yang digunakan


untuk mencatat hal-hal penting tentang suatu masalah dalam pertemuan
ilmiah tersebut. Adapun hal-hal yang terekam di dalamnya dapat berupa
pendapat dari berbagai pihak yang muncul dalam diskusi, baik berupa
persetujuan maupun penolakan. 

Oke, setelah kamu sudah mulai memahami apa itu diskusi dan bagaimana
memulainya, sekarang kita coba pahami mengenai struktur teks diskusi.

Tujuan Teks Diskusi

Seperti jenis teks lainnya yang kita pelajari di pelajaran B. Indonesia, teks
diskusi juga memiliki tujuan khusus. Tujuan utama dari  teks diskusi
adalah menyajikan pendapat, sudut pandang, atau perspektif yang berbeda
terhadap suatu permasalahan.  Jadi, pihak yang berdiskusi kemudian akan
saling bertukar pikiran dan mendapat perspektif yang beragam

Selain itu, teks diskusi juga bertujuan sebagai media untuk menguji gagasan diri
sendiri, maupun menguji gagasan atau pendapat dari orang lain. Dengan
terjadinya pertukaran gagasan, kita tentunya bisa mempelajari hal baru, dari
sudut pandang orang lain yang mungkin tidak terlihat oleh kita.
 

Struktur Teks Diskusi

1. Pendahuluan (Isu)

Isu adalah unsur dalam teks diskusi yang berisi gambaran atau fenomena
permasalahan yang akan dibahas dalam kegiatan diskusi. Misalnya saja, dalam
pertemuan ini, permasalahan yang akan dibahas adalah pemilihan pengurus
desa.

Dalam isu di teks diskusi, terdapat beberapa poin penting yang harus
diperhatikan, yakni:

 Terdapat suatu pernyataan untuk membatasi topik yang dibahas


 Mengandung latar belakang topik yang dibahas
 Menyoroti sudut pandang berbeda yang akan dibahas

2. Isi (Rangkaian Argumen)

Ketika akan berdiskusi, tentunya kita punya latar belakang atau alasan dibalik
kenapa kita harus berdiskusi. Umumnya ada permasalahan yang harus dicari
solusinya melalui diskusi. Hal tersebut ialah rangkaian argumen. 

Dalam teks diskusi, isi atau rangkaian argumen adalah struktur yang berkaitan
dengan pernyataan dan alasan logis dari berbagai pihak, yang digunakan untuk
mendukung atau menolak suatu pendapat  mengenai permasalahan yang
sedang dibahas dalam diskusi. Perlu diingat juga, rangkaian argumen dalam isi
teks diskusi paling tidak harus memiliki dua macam pandangan yakni bagi yang
pro dan kontra terhadap suatu kondisi/peristiwa.

Argumen ketika berdiskusi bersifat:

 Berisi ide pokok atau pendapat, baik pro maupun kontra, serta alasan
logis yang mendasari pendapat tersebut.
 Disampaikan dengan bahasa yang persuasif.

Dalam hal ini, setiap peserta diskusi diberikan kebebasan untuk menyampaikan
argumennya, selama tidak merugikan, menyakiti, dan mengancam peserta
lainnya. Contoh: Calon pengurus desa seharusnya memiliki visi dan misi yang
mengarah pada kemajuan desa di sektor pertanian. 

3. Simpulan atau saran

Simpulan dalam teks diskusi adalah rekapitulasi hasil, rekomendasi, atau solusi
dari permasalahan yang sudah dibahas. Sebaiknya, hasil diskusi haruslah berisi
rekomendasi atau jalan tengah untuk mencari solusi dari permasalahan yang
sedang terjadi. 

Simpulan atau saran merupakan bagian akhir yang menjadi rekomendasi atau
hasil dari diskusi yang didapat dari mengumpulkan atau mengelaborasi masing-
masing argumen dari setiap orang yang terlibat dalam diskusi. Berikut poin
penting dari simpulan:

 Memuat simpulan argumen dari sisi pro dan kontra.


 Memperlihatkan evaluasi argumen yang paling efektif.
 Memuat rekomendasi atau jalan tengah yang tidak memihak terhadap
persoalan yang dibahas.

Contoh: Pada akhirnya, semua kandidat pun dilantik untuk masa bakti 5 tahun
ke depan.
 

Kaidah Kebahasaan Teks Diskusi

Dalam kaidah kebahasaan dari teks diskusi terdapat konjungsi


pertentangan dan perbandingan. Konjungsi pertentangan adalah kata atau
ungkapan penghubung antarkata, antarfrasa, antarklausa, dan antarkalimat
yang menyatakan pertentangan atau perlawanan. 

Adapun konjungsi perbandingan diartikan sebagai kata atau ungkapan


penghubung antarkata, antarfrasa, antarklausa, dan antarkalimat yang
menyatakan perbandingan. Dari kedua konjungsi tersebut, penggunaan tanda
baca koma seringkali salah penempatan ketika menyusun sebuah kalimat
dalam teks diskusi. Berikut ini beberapa poin yang perlu diperhatikan terlebih
dahulu untuk menghindari kesalahan itu, ya!

1. Konjungsi Pertentangan

Konjungsi ini ditandai dengan kata sedangkan, tetapi, dan melainkan yang
dalam penulisannya didahului tanda baca koma.
….,sedangkan…..

Mudahnya, konjungsi sedangkan  digunakan di dalam kalimat yang subjeknya


berbeda.

Contoh: Amir akan belajar Bahasa Indonesia, sedangkan Farhan akan belajar


Bahasa Inggris.

….,tetapi….

Konjungsi tetapi digunakan di dalam kalimat yang subjeknya sama dan dapat
dipasangkan dengan kata tidak.

Contoh: Gina berkeinginan pergi ke Bali, tetapi tidak memiliki waktu luang.

…..,melainkan….

Konjungsi melainkan digunakan di dalam kalimat yang subjeknya sama dan


dapat dipasangkan dengan kata bukan.

Contoh: Dia bukan seorang Guru, melainkan seorang Dosen.

2. Konjungsi perbandingan

Hanya terdiri atas konjungsi … lebih  …, daripada  …. Konjungsi ini hanya


digunakan untuk membandingkan dua hal yang berbeda .
Konjungsi lebih  hanya dapat dipasangkan dengan konjungsi daripada.

Contoh: Haris lebih  menyukai teh daripada kopi.

Baca juga: Pengertian dan Penulisan Daftar Pustaka yang Baik

---

Eits, sebelum masuk ke contoh teks diskusi, simak info singkat berikut ini dulu,

Contoh Teks Diskusi

Ingin menulis sebuah teks diskusi, tapi masih buntu harus mulai dari mana?
Tenang aja, kamu bisa coba simak satu contoh teks diskusi berikut ya! Jika
sudah tergambar, kamu bisa tuh, langsung mulai kemukakan pendapatmu
dalam sebuah teks diskusi!

Haruskah Surplus Pangan Didayagunakan?

Struktur Pendahuluan

Kebutuhan dasar manusia terdiri atas kebutuhan pangan, sandang, dan papan.
Itu artinya, sebelum memenuhi kebutuhan yang lain, ketiga kebutuhan ini,
(yaitu) kebutuhan makanan, pakaian, dan tempat tinggal harus dipenuhi lebih
dulu, Sayangnya, bahkan kebutuhan dasar pun masih menjadi masalah yang
sampai saat ini tidaklah mudah untuk dipecahkan, terutama terkait dengan
kebutuhan pangan. 

Struktur Pendahuluan

FAO (Food and Agriculture Organization) sebagai organisasi pangan


internasional mencatat bahwa angka malnutrisi di dunia masih tinggi, termasuk
di Indonesia, Setidaknya pada tahun 2016 tercatat sebanyak 19,4 juta penduduk
Indonesia mengalami malnutrisi. 

Di waktu yang bersamaan, Indonesia menjadi negara dengan pembuang


makanan kedua terbanyak di dunia. Makanan-makanan yang dibuang tersebut
berasal dari sisa makanan pesta, acara perusahaan atau perkantoran, restoran,
bahkan sisa makanan rumah tangga. Apakah sisa makanan in sebegitu tidak
berharganya sehingga harus dibiarkan membusuk begitu saja di tempat
sampah? Ataukah ada cara lain untuk memberdayakannya?

Sebuah organisasi nirlaba telah berupaya memberikan solusi bagi


permasalahan terkait pembuangan sisa makanan ini. Dengan slogan zero food
waste  dan zero hunger tampak jelas visi dan misi yang diusungnya. Mereka
mengajak berbagai pihak untuk mendonasikan surplus dan sisa makanan tak
tersentuh yang dihasilkan untuk disalurkan pada kelompok-kelompok yang
membutuhkan mulai dari para pengungsi sampai kaum marginal. 
Dengan pendekatan 3R yang diterapkan, yakni re-distribute, re-process, dan re-
cycle atau penyaluran kembali, pemrosesan kembali, dan daur ulang, organisasi
in berkontribusi untuk menciptakan wajah Indonesia menjadi lebih baik.
Organisasi ini tidak bekerja sendiri, mereka bekerjasama dengan berbagai pihak
untuk mendapatkan suplai surplus makanan tak tersentuh, makanan yang tidak
diproduksi secara sempurna, bahkan sisa sampah organik untuk disalurkan
pada yang membutuhkan maupun didaur ulang sebagai makanan hewan. 

Itu artinya, semakin banyak makanan yang dikelola oleh organisasi ini, maka
semakin banyak pula orang-orang yang telah terbuka matanya dan turut
berkontribusi. Hal ini membawa dampak positif terhadap lingkungan sosial.

Selain bekerjasama dengan organisasi sejenis, kita juga bisa memulai dari diri
kita sendiri. Setidaknya terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan untuk
mengurangi pembuangan makanan antara lain dengan mengambil dan
memesan makanan sesuai porsi yang diperlukan, menggunakan pola pikir
makan untuk memenuhi kebutuhan, bukan sekadar pemenuhan keinginan. 

Kesadaran semacam ini akan membawa dampak positif terhadap lingkungan


fisik karena mengurangi pembuangan sampah makanan. Sayangnya, tidak
semua pihak sadar dengan fenomena ini. Masih ada saja pihak yang
menyepelekan kelebihan makanan yang dihasilkannya. Sifat impulsif terhadap
makanan menjadi faktor penyumbang sampah makanan terbesar dalam hal
ini. 

Selain itu, sempitnya pola pikir dan anggapan bahwa memisahkan surplus
makanan itu merepotkan dan tidak etis serta menurunkan gengsi juga
memberikan kontribusi terhadap jumlah sampah makanan. Kalaupun surplus
makanan itu disalurkan, sistem distribusi yang tidak efisien dapat membuat
makanan menjadi busuk juga. 

Struktur Simpulan

Memberdayakan surplus makanan tidaklah sulit jika sudah muncul kesadaran


dari diri sendiri, justru dengan diri sendiri yang memulai diharapkan akan
menularkan pada orang-orang di sekitar kita hingga bekerjasama dengan
pihak-pihak yang mengurusi hal ini. Pada akhirnya ini merupakan proses
pembentukan pola pikir yang masih harus terus dilaksanakan untuk mengubah
wajah Indonesia menjadi lebih baik dalam melihat dan menyikapi makanan.

Anda mungkin juga menyukai