‘Doa Bismillah 4′ adalah berasal daripada ‘Isim’ Nabi Khidir AS dan Nabi Ilyas AS
Doa ini juga terdapat dalam “Ihya` ‘Ulumiddin” jilid 1 halaman 374 yang dicatat oleh Hujjatul Islam al-
Ghazali dengan sedikit lafaz beza.
Imam as-Sayuthi telah menyebut dalam ‘Luqtul Marjaan’ daripada Sayyidina Ibnu ‘Abbas r. `anhuma
sebagai berkata:
“Nabi al-Khidhr dan Nabi Ilyas bertemu pada setiap tahun di musim haji dan mereka berdua berpisah
atas kalimah-kalimah ini:
makna:
“Dengan nama Allah, sesuatu itu menurut apa yang dikehendaki Allah, tidak ada yang mendatangkan
kebaikan melainkan Allah; Sesuatu itu menurut apa yang dikehendaki Allah, tidak ada yang menolak
kejahatan melainkan Allah; Sesuatu itu menurut apa yang dikehendaki Allah, setiap kenikmatan adalah
daripada Allah; Sesuatu itu menurut apa yang dikehendaki Allah, tiada daya upaya dan kekuatan
melainkan dengan Allah.”
Ibnu ‘Abbas berkata: “Sesiapa yang membaca doa ini ketika pagi dan petang sebanyak 3 kali, maka Allah
akan menyelamatkan dia dari kelemasan, kebakaran, kecurian dan dari kejahatan syaitan, penguasa,
ular dan kala jengking.”
Maka sewajarnya bagi seseorang mempelajari dan mengamalkan doa ‘Bismillah 4′ ini. Kerana ianya akan
menjadi asbab yang membawa kepada tawakkal dan keyakinan kepada Yang Maha Kholiq setelah
berusaha keras melakukan sesuatu pekerjaan.
Hadapi Kesewenangan Penguasa, Ini Doa
Nabi Khidhir dan Nabi Ilyas
Islam Sehari-hari Kamis, 31 Desember 2020 05:36 WIB
Di antara nabi yang doanya selalu dipanjatkan kaum Muslimin adalah doa Nabi Khidhir Alaihi
salam (AS) dan Nabi Ilyas AS. Ini penting diingat, karena mempunyai keistimewaan dan
fadhilah yang tak terduga bila diamalkan secara istiqamah. (Catatan: Di kalangan orang Jawa
dahulu, Nabi Khidhir disebut juga Nabi Kilir).
يلقى الخضر والياس فى كل عام فى الموسم ويفترقان عن هؤالء الكالمات: عن ابن عباس قال
Advertisement
من قالهن حين يصبح وحين يمسى ثالث مرات امنه هللا من الغرق والحرق والسرق ومن الشيطان والسلطان: قال ابن عباس
)٤٨٤ ومن الحية والعقرب (تنوير القلوب
Doa Nabi Khidhir dan Nabi Ilyas di atas, dibaca tiga kali pada waktu pagi yaitu setelah sholat
subuh dan tiga kali pada waktu sore yaitu setelah Sholat Maghrib dengan istiqamah insyaallah
akan mendapatkan keselamatan dari hal-hal seperti yang telah disebutkan di atas. (Kitab
Tanwirul Qulub, hal : 484)
"Semoga Allah Swt. mengabulkan doa kita, mengabulkan do'a seluruh keluarga kita, semoga kita
semua selalu mendapatkan cinta-Nya dan mendapatkan ridha-Nya. Amin!"
Demikian pesan Ust Kemal Almaarif. Semoga bermanfaat bagi kita sekalian.
Telaah Hadis; Nabi Khidir dan Nabi Ilyas
Bertemu Tiap Musim Haji di Makkah
By Neneng Maghfiro
21 Juli 2019
4609
haji
BincangSyariah.Com – Nabi Khidir dan Nabi Ilyas dipercaya masih hidup hingga saat ini.
Keduanya dikatakan akan meninggal nanti pada zamannya Dajjal. Keduanya dikenal sebagai
Nabi yang bertugas menjaga lautan. Dikabarkan dalam sebuah hadis bahwa Nabi Khidir setiap
setahun sekali berkumpul dengan Nabi Ilyah di Arafah dan di Masjid Khaif di Mina, Makkah.
Waktunya pada saat ramai-ramainya orang yang sedang melaksanakan ibadah haji. Nabi Ilyas
merupakan keturunan generasi keempat dari Nabi Harun, beliau diutus oleh Allah Swt kepada
Bani Israil. Lalu bagaimana kualiatas hadis tersebut?
Hadis ini diriwayatkan oleh al-Uqaili, Daruquthni, al-Suyuthi dan Ibnu ‘Asakir dengan redaksi
berikut ini
يلتقي الخضر وإلياس كل عام بالموسم بمنى فيحلق كل:عن ابن عباس رضي هللا عنهما عن النبي صلى هللا عليه وسلم قال
بسم هللا ماشاء هللا اليسوق الخير إال هللا يسم هللا ماشاء هللا اليصرف:واحد منهما رأس صاحبه ويتفارقن عن هؤالء الكلمات
السوء إال هللا بسم هللا ماشاء هللا ماكان من نعمة فمن هللا بسم هللا ماشاء هللا الحول والقوة إآل باللة
Dari Ibnu Abbas ra, bahwasanya Nabi Saw bersabda, “Khidhir dan Ilyas bertemu tiap tahun pada
musim haji di Mina, (saat tahallul) mereka saling mencukur kepala satu sama lainnya, kemudian
bismillahi masya-allahi la yasuuqul
mereka berpisah dengan kalimat,
khaira illallaha bismillahi masya-allahi laa yashrifussuua
illallahu bismillahi masya-allahi maa kaana min ni’matin
faminallahi bismillahi masya-allahi laa haula walaa quwwata
illa billahi. Artinya; Dengan menyebut nama Allah, segala
sesuatu atas kehendak Allah, tiada daya dan kekuatan
kecuali dengan pertolongan Allah. Segala sesuatu atas
kehendak Allah, segala nikmat dari Allah. Segala sesuatu
atas kehendak Allah, segala kebaikan atas kuasa Allah.
Segala sesuatu atas kehendak Allah, tak ada yang mampu
menghindarkan keburukan kecuali Allah.”
Ibnu Hajar al-‘Asqalani mengatakan bahwa sanad hadis ini bermasalah, menurut Mulla Ali al-
Qari dalam kitab Asrar al-Marfu’ah fi al-Akhbar al-Maudhu’ah mungkin yang dimaksudkannya
adalah hadis tersebut tidak shahih.
Hadis yang berasal dari Ibnu Juraih terdapat dua jalur periwayatan, salah satunya munkar al-
hadis yaitu salah satu perawinya terdapat banyak kelalaiannya dan tidak dapat dipercaya, sedang
sanad yang lain lebih parah lagi kedhaifannya dari segi kualiatas si perawi.
Selain itu ditemukan pula dari jalur Abdul Aziz bin Abi Rawad, sanadnya dinilai mu’dhal yaitu
dua orang perawi gugur secara berturut-turut sehingga sanad hadis ini terputus dan dinilai
sebagai hadis yang dhaif.