2 2022, 280-305
e2579-9991, p2579-9975
http://jurnal.ugj.ac.id/index.php/jka
Abstract
This study aims to examine the effect of management fraud tendencies as proxied by the fraud triangle
dimensions (pressure, opportunity, rationalization) on fraudulent financial statements as proxied by
earnings management, with good corporate governance as a moderating variable. BUMN listed on the
Indonesia Stock Exchange for the period 2017-2021 is the population in the study. Purposive sampling
became the sampling technique used in the study and obtained as many as 95 units of sample data.
Based on the tests conducted using SmartPLS, it can be concluded that of the three elements of the fraud
triangle, only pressure and opportunity have a significant influence on fraudulent financial statements.
Meanwhile, the rationalization has not been able to contribute significantly to fraudulent financial
statements. It seems that rationalization is the tendency of management to commit fraud. Furthermore,
good corporate governance has not been able to strengthen or weaken the relationship between the
tendency of management fraud and fraudulent financial statements. The results of this study can be
used as valuable feedback to reduce the tendency of management fraud in BUMN.
Keywords: Good corporate governance; Earning management; Fraudulent financial statement;
Pressure; Opportunity; Rationalization
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh faktor kecenderungan kecurangan manajemen yang
diproksikan dengan dimensi triangle fraud (pressure, opportunity, rationalization) terhadap fraudulent
financial statement yang diproksikan dengan earnings management, dengan good corporate
governance sebagai variable moderasi. BUMN yang tedaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017-
2021 adalah populasi dalam penelitian. Purposive sampling menjadi teknik pengambilan sampel yang
digunakan dalam penelitian dan memperoleh sebanyak 95 unit data sampel. Berdasarkan pengujian
yang dilakukan dengan menggunakan SmartPLS maka dapat disimpulkan bahwa dari tiga elemen fraud
triangle hanya pressure dan opportunity yang memiliki pengaruh signifikan terhadap fraudulent
financial statement. Sementara rationalization belum mampu berkontribusi secara significant terhadap
fraudulent financial statement. Selanjutnya Good corporate governance belum mampu memperkuat
maupun memperlemah hubungan antara kecendrungan kecurangan manajemen dengan fraudulent
financial statement. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai umpan balik yang berharga untuk
menurunkan kecendrungan kecurangan manajemen di BUMN.
Kata kunci: Kecurangan laporan keuangan; Manajemen laba; Peluang; Rasionalisasi; Tata kelola
perusahaan; Tekanan
Profile and corresponding author: Reskino is from Accounting Study Program, Faculty of Economics and
Business, Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta. Corresponding Author: reskino@uinjkt.ac.id
How to cite this article: Reskino, & Bilkis, M. S. (2022). Apakah Good Corporate Governance Memoderasi
Hubungan Kecenderungan Kecurangan Manajemen Terhadap Fraudulent Financial Statement?. Jurnal Kajian
Akuntansi,6(2), 281-306.
Page 280
Reskino, Mulia Saba Bilkis
Apakah Good Corporate Governance Memoderasi Hubungan Kecenderungan Kecurangan Manajemen
Terhadap Fraudulent Financial Statement?
Page 281
Reskino, Mulia Saba Bilkis
Apakah Good Corporate Governance Memoderasi Hubungan Kecenderungan Kecurangan Manajemen Terhadap
Fraudulent Financial Statement?
Page 282
Reskino, Mulia Saba Bilkis
Apakah Good Corporate Governance Memoderasi Hubungan Kecenderungan Kecurangan Manajemen
Terhadap Fraudulent Financial Statement?
Page 283
Reskino, Mulia Saba Bilkis
Apakah Good Corporate Governance Memoderasi Hubungan Kecenderungan Kecurangan Manajemen Terhadap
Fraudulent Financial Statement?
antara agent dengan principal, dimana atau ambisi principal dan agent
dalam lingkup bisnis teori keagenan berbenturan, serta ketika principal merasa
didefinisikan sebagai sebuah kesepakatan sulit untuk melacak tindakan agen yang
yang terjalin antara pihak pemilik sebenarnya. Agent (manajemen) mungkin
(principal) dengan pihak manajer (agent). tidak selalu berperilaku dalam kepentingan
Dalam rangka menjalankan operasional terbaik principal. Masing-masing agent dan
perusahaan, pemilik (principal) akan principal akan memaksimalkan keuntungan
memberikan kekuasaan kepada manajer mereka sendiri dan memiliki keinginan dan
(agent) dan akan memberikan imbalan atas motivasi yang berbeda sehingga ada
segala pencapaian agent selama kemungkinan manajemen akan bertindak
kesepakatan tersebut berlangsung. bertentangan dengan kepentingan
Namun, pada beberapa kondisi adanya pemegang saham. Oleh karena itu agency
pelimpahan wewenangan yang dimiliki theory diperlukan untuk menjelaskan
manajemen justru dapat menimbulkan hubungan antara kecendrungan kecurangan
dugaan atas tindakan kecurangan. Hal dasar dengan fraudulent financial statement
yang mampu memicu timbulnya Landasan untuk memahami good corporate
kecurangan dalam teori keagenan adalah governance adalah agency theory. Aktor
conflict interest. Kewenangan yang utama dalam agency theory adalah
diberikan principal kepada agent apabila principal dan agent, yang membuat kontrak
tidak dilakukan dengan tepat guna maka satu sama lain sebagai anggota perusahaan
akan menimbulkan masalah agensi seperti (Jensen & Meckling, 1976). Konsep tata
adanya asimetri informasi. Asimetri kelola perusahaan yang sehat diperlukan
informasi menjadi bentuk akibat dari agar perusahaan tetap sehat.
tindakan agent yang hendak memenuhi
kepentingan pribadinya dan Fraud Theory
menyampingkan kepentingan principal, Fraud theory digagas pertama kali oleh
sehingga informasi yang dimilikinya tidak Cressey (1953) dengan istilah fraud
memberikan informasi secara menyeluruh triangle theory. Teori tersebut
kepada pincipal. memperkenalkan dimensi teori dengan
Tujuan dari teori keagenan adalah untuk penggunaan tiga elemen yang menjadi
menyelesaikan dua masalah yang muncul dugaan dasar atas tindakan kecurangan.
dalam hubungan keagenan. Salah satunya Adapun ketiga elemen tersebut terdiri dari
adalah masalah yang muncul ketika tujuan pressure, opportunity, dan rationalization.
Page 284
Reskino, Mulia Saba Bilkis
Apakah Good Corporate Governance Memoderasi Hubungan Kecenderungan Kecurangan Manajemen
Terhadap Fraudulent Financial Statement?
Page 285
Reskino, Mulia Saba Bilkis
Apakah Good Corporate Governance Memoderasi Hubungan Kecenderungan Kecurangan Manajemen Terhadap
Fraudulent Financial Statement?
yang baik. Sehingga tekanan dari luar yang menganggap pengawasan yang tidak ketat
semakin meningkat akan meningkatkan membuat aksi kecurangan yang dilakukan
pula fraudulent financial statement. Jika tidak disadari. Sehingga semakin tinggi
dilihat dari sudut pandang teori agensi, hal tingkat keefektifan pengawasan dalam
ini dapat saja terjadi mengingat manajemen perusahaan maka akan semakin tinggi pula
sebagai agent memiliki wewenang hasil fraudulent financial statament terjadi.
pelimpahan dari principle dalam mengelola Jika dilihat dari sudut pandang teori agensi,
perusahaan, sehingga manajemen memiliki hal ini dapat terjadi mengingat manajemen
keleluasaan dalam mendahului kepentingan memiliki wewenang dalam mengelola
atas pressure tersebut. perusahaan, informasi yang dimiliki
Kecenderungan kecurangan manajemen manajemen tentunya lebih banyak
yang disebabkan dari adanya pressure ini dibandingkan principal, termasuknya
diproksikan dengan external pressure. informasi mengenai kondisi perusahaan.
Proksi ini telah digunakan pada beberapa manajemen akan dengan mudah
penelitian sebelumnya seperti Amalia & mengetahui kondisi dimana pengawasan
Triyanto (2022), Yuwono & Marlina yang ada diperusahaan sedang tidak efektif
(2021), dan Sangkala & Safitri (2021). sehingga manajemen berpotensi melakukan
Pemilihan proksi ini karena external kecurangan.
pressure yang dihitung dengan rasio Kecenderungan kecurangan manajemen
leverage mampu menunjukkan kemampuan yang disebabkan dari adanya opportunity
perusahaan dalam melakukan pembayaran ini diproksikan dengan ineffective
atas utangnya. mointoring. Proksi ini telah digunakan pada
Adapun Yuwono & Marlina (2021) dan beberapa penelitian sebelumnya seperti
Herdjiono & Kabalmay (2021) memperoleh Carla & Pangestu (2021), Agusputri &
hasil yang berpengaruh antara hubungan Sofie (2019), dan Yuwono & Marlina
pressure dengan fraudulent financial (2021). Pemilihan proksi ini karena
statement. sedangkan Sangkala & Safitri ineffective mointoring yang diukur dengan
(2021), Tjen et al. (2020) dan Amalia & banyaknya dewan komisaris independen
Triyanto (2022) memperoleh hasil yang terhadap total dewan komisaris mampu
tidak berpengaruh dari hubungan pressure menunjukkan tingkat pengawasan yang
dengan fraudulent financial statement. efektif didalam perusahaan. Adapun
H1: Pressure berpengaruh signifikan Agusputri & Sofie (2019) dan Rukmana
terhadap fraudulent financial (2018) memperoleh hasil yang berpengaruh
statement. antara hubungan opportunity dengan
fraudulent financial statement. sedangkan
Selanjutnya, Statement of Auditing Carla & Pangestu (2021), Noble (2019) dan
Standards No. 99 juga menjelaskan Yuwono & Marlina (2021) memperoleh
ineffective monitoring menjadi salah satu hasil yang tidak berpengaruh dari hubungan
bentuk opportunity dari teori fraud triangle pressure dengan fraudulent financial
yang mampu mendorong seseorang statement.
melakukan kecurangan, Agusputri & Sofie H2: Opportunity berpengaruh signifikan
(2019) mengungkapkan perusahaan dengan terhadap fraudulent financial
pengawasan yang tidak efektif akan statement.
membuka peluang bagi manajemen dalam
memaksimalkan perolehan keuntungan Statement of Auditing Standards No. 99
secara pribadi. Manajemen dengan niat menjelaskan rationalization dengan salah
kecurangan akan cenderung memanfaatkan satu pengukurannya yaitu total accrual
ketidakefetifan pengawasan, karena menjadi elemen terakhir dari teori fraud
Page 286
Reskino, Mulia Saba Bilkis
Apakah Good Corporate Governance Memoderasi Hubungan Kecenderungan Kecurangan Manajemen
Terhadap Fraudulent Financial Statement?
Page 287
Reskino, Mulia Saba Bilkis
Apakah Good Corporate Governance Memoderasi Hubungan Kecenderungan Kecurangan Manajemen Terhadap
Fraudulent Financial Statement?
Page 288
Reskino, Mulia Saba Bilkis
Apakah Good Corporate Governance Memoderasi Hubungan Kecenderungan Kecurangan Manajemen
Terhadap Fraudulent Financial Statement?
Triangel H2
Fraud Opportunity (Nature of Industry) FFS (Manajemen
H3 Laba)
Rationalization (Total Accrual)
H4 H5 H6
Good Corporate
Governance(Comittee Audit)
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode
deskriptif kuantitatif. Teknik penelitian
kuantitatif merupakan teknik berlandaskan
Page 289
Reskino, Mulia Saba Bilkis
Apakah Good Corporate Governance Memoderasi Hubungan Kecenderungan Kecurangan Manajemen Terhadap
Fraudulent Financial Statement?
Page 290
Reskino, Mulia Saba Bilkis
Apakah Good Corporate Governance Memoderasi Hubungan Kecenderungan Kecurangan Manajemen
Terhadap Fraudulent Financial Statement?
Page 291
Reskino, Mulia Saba Bilkis
Apakah Good Corporate Governance Memoderasi Hubungan Kecenderungan Kecurangan Manajemen Terhadap
Fraudulent Financial Statement?
1.00
CA
0
Sumber: SmartPLS - data sekunder diolah.
Page 292
Reskino, Mulia Saba Bilkis
Apakah Good Corporate Governance Memoderasi Hubungan Kecenderungan Kecurangan Manajemen
Terhadap Fraudulent Financial Statement?
Page 293
Reskino, Mulia Saba Bilkis
Apakah Good Corporate Governance Memoderasi Hubungan Kecenderungan Kecurangan Manajemen Terhadap
Fraudulent Financial Statement?
memiliki predictive relevan karena telah untuk dievaluasi. Besaran t-statistik akan
melewati dari 0. berperan sebagai patokan dasar
pengambilan keputusan hipotesis. Adapun
Hasil Uji Hipotesis t-statistik dalam penelitian ini adalah
Uji hipotesis perlu dilakukan dalam sebesar 1,98580. dimana angka tersebut
penelitian guna mengetahui seberapa besar merupakan hasil pengamatan dari t-tabel
koefisien jalur struktural melalui metode yang ditentukan dari nilai df = 93 atau (95-
bootstrapping dengan memerhatikan 2) dan α sebesar 0,025 two tailed (0,05/2).
koefisien parameter dan nilai t-statistik
Page 294
Reskino, Mulia Saba Bilkis
Apakah Good Corporate Governance Memoderasi Hubungan Kecenderungan Kecurangan Manajemen
Terhadap Fraudulent Financial Statement?
Page 295
Reskino, Mulia Saba Bilkis
Apakah Good Corporate Governance Memoderasi Hubungan Kecenderungan Kecurangan Manajemen Terhadap
Fraudulent Financial Statement?
Page 296
Reskino, Mulia Saba Bilkis
Apakah Good Corporate Governance Memoderasi Hubungan Kecenderungan Kecurangan Manajemen
Terhadap Fraudulent Financial Statement?
Secara parsial variabel interaksi (EP*CA) financial statement. Adapun hasil penelitian
tidak berpengaruh dan tidak signifikan ini tidak sejalan dengan penelitian
terhadap fraudulent financial statement, Wailan’an (2019) yang menjelaskan bahwa
sehingga H4 ditolak. Arah negatif dalam secara spesifik good corporate governance
hubungan tersebut mengartikan tiap terjadi mampu memoderasi external pressure
satu peningkatan variabel interaksi sebagai proksi pressure terhadap fraudulent
(EP*CA) akan menurunkan risiko financial statement. selain itu juga tidak
terjadinyafraudulent financial statement. sejalan dengan beberapa penelitian
Hubungan yang negatif tersebut secara terdahulu seperti Sugita (2018) dan Dewi &
tidak langsung membuktikan bahwa Anisykurlillah (2021) yang menjelaskan
keikutsertaan komite audit dapat membantu secara umum good corporate governance
mencegah perbuatan fraud, sehingga mampu memoderasi pressure terhadap
kecenderungan fraud manajemen dalam fraudulent financial statement.
menghadapi external pressure dapat
diminimalisir. Konfirmasi terhadap agency Opportunity Terhadap Fraudulent
theory, hasil ini menggambarkan good Financial Statement yang Dioderasi Good
corporate governance mampu mencegah Corporate Governance
perilaku agent terhindar dari tindak Hasil pengujian H5 menunjukkan original
kecurangan akibat dari tekanan kebutuhan sampel sebesar 0,050, t statistik sebesar
atau kepentingan pribadi, sehingga dalam 0,475 dan signifikansi sebesar 0,635 > 0,05.
hal ini dapat terjalin hubungan yang selaras Secara parsial variabel interaksi (IM*CA)
antara agent dengan principal. tidak berpengaruh dan tidak signifikan
Komite audit berperan membantu terhadap fraudulent financial statement,
mengawasi manajemen termasuknya sehingga H5 ditolak. Arah positif di dalam
mengawasi manajemen saat melakukan hubungan tersebut mengartikan tiap terjadi
penyusunan laporan keuangan (Zulfa & satu peningkatan variabel interaksi
Tanusdjaja (2022) dan (Hoitash et al., (IM*CA) akan fraudulent financial
2009). Hal ini diperkuat dengan pernyataan statement. Konfirmasi terhadap agency
dari (Kusnadi et al., 2016). Jika komite theory, hasil ini menggambarkan peran
audit memiliki keahlian campuran di bidang good corporate governance tidak terbukti
akuntansi, keuangan, dan/atau pengawasan mampu mencegah perilaku agent dari
maka laporan keuangan akan lebih tindak kecurangan akibat lemahnya sistem
berkualitas. Sehingga hal tersebut membuat pengendalian internal dan buruknya tata
keberadaan komite audit dianggap mampu kelola organisasi, justru hasil menunjukkan
mengurangi risiko kecurangan laporan sebaliknya sehingga agent dianggap
keuangan. Termasuknya mengurangi berpotensi pada tindakan kecurangan meski
potensi kecurangan ketika manajemen telah terdapat peran dari good corporate
hendak memanipulasi angka utang di governance.
laporan keuangan untuk mendapat modal Zulfa & Tanusdjaja (2022) menjelaskan
dari pihak eksternal. peran komite audit dalam membantu dewan
Hasil penelitian ini sejalan dengan Zulfa & komisaris sangat penting. pengendalian
Tanusdjaja (2022), meski proksi yang internal perusahaan menjadi salah satu
digunakan untuk mengukur pressure tugas komite audit sebagai organ
berbeda, namun penelitian Zulfa & pendukung dalam membantu pengawasan
Tanusdjaja (2022) dapat menjelaskan dewan komisaris, sehingga ketikutsertaan
bahwa secara umum variabel good komite audit didalam perusahaan dapat
corporate governance tidak mampu meminimalisir kondisi yang memicu
memoderasi pressure terhadap fraudulent terbukanya kesempatan akan kecurangan.
Page 297
Reskino, Mulia Saba Bilkis
Apakah Good Corporate Governance Memoderasi Hubungan Kecenderungan Kecurangan Manajemen Terhadap
Fraudulent Financial Statement?
Namun sebagaimana penelitian diakui pada saat transaksi terjadi dan tanpa
menunjukkan hasil yang kontradiktif, melihat penerimaan kas maka dapat
dimana keikutsertaan komite audit justu berpotensi menimbulkan overstatement dan
membuat kecurangan ikut menjadi lebih dapat mengarah pada kecenderungan
tinggi. Hal ini memberi bukti keberadaan kecurangan laporan keuangan karena
komite audit tidak membuat manajemen manajemen secara tidak langsung dapat
merasa terhalang untuk melakukan merekayasa laba. Oleh karenanya, dalam
kecurangan meski pengawasan sedang rangka mencegah munculnya sikap
ketat. pembenaran dari manajemen atas
Hasil penelitian ini sejalan dengan beberapa penerapan accrual selama menyusun
penelitian terdahulu diantaranya Zulfa & laporan keuangan tersebut, maka perlu
Tanusdjaja (2022) dan Wailan’an (2019) adanya bantuan pengawasan dari komite
yang menjelaskan variabel good corporate audit. Komite audit dianggap mampu
governance tidak mampu memoderasi mengawasi manajemen dan mencegah
ineffective monitoring sebagai proksi segala putusan manajemen yang dapat
opportunity terhadap fraudulent financial menjadi peluang dalam memanipulasi
statement. Adapun hasil penelitian ini tidak laporan keuangan termasuk didalamnya
sejalan dengan penelitian Sugita (2018) putusan akan pengakuan pendapatan. Salah
yang menjelaskan variabel good corporate satu tugas komite audit adalah menelaah
governance mampu memoderasi ineffective dan memberikan saran kepada dewan
mointoring sebagai proksi opportunity komisaris terkait dengan adanya potensi
terhadap fraudulent financial statement. benturan kepentingan emiten atau
perusahaan publik.
Rationalization Terhadap Fraudulent Komite audit tidak mampu memperkuat
Financial Statement yang Dimoderasi hubungan kecendrungan kecurangan
Good Corporate Governance manajemen terhadap fraudulent financial
Hasil pengujian H6 menunjukkan original statement. Hal ini dapat dikarenakan
sampel sebesar 0,184, t statistik sebesar frekuensi pertemuan komite audit yang
1,124 dan signifikansi sebesar 0,262 > 0,05. banyak belum dapat mencerminkan komite
Secara parsial variabel interaksi audit dalam menjalankan tugasnya sehingga
(TATA*CA) tidak berpengaruh dan tidak lengah dalam mengawasi manajemen.
signifikan terhadap fraudulent financial Selain itu komite audit tidak maksimal
statement, sehingga H6 ditolak. Arah positif dalam melakukan penelaah terhadap
dalam hubungan tersebut mengartikan tiap aktivitas pelaksanaan operasional
terjadi satu peningkatan variabel interaksi perusahaan dalam manajemen risiko yang
(TATA*CA) akan meningkatkan pula dilakukan oleh Direksi sehingga
fraudulent financial statement. Konfirmasi manajemen perusahaan melakukan
terhadap agency theory, peran good pembenaran terhadap apa yang mereka
corporate governance tidak terbukti kerjakan. Keikutsertaan komite audit justru
membantu agent dalam menyederhanakan membuat kecurangan laporan keuangan
perilaku nya agar sesuai dengan tujuan ikut meningkat. Hal ini mengartikan
principal. Perilaku rasional agent atas keberadaan komite audit tidak membuat
aktivitasnya yang mengandung kecurangan manajemen merasa terhalang untuk
tetap dapat terjadi meski telah terdapat melakukan sikap rationalization dengan
peran dari good corporate governance. cara penerapan akrual. Hasil temuan ini
Ratnasari & Rofi (2020) menjelaskan memiliki implikasi kebijakan pada
bahwa penggunaan akrual sebagai prinsip peningkatan efektivitas good corporate
manajemen, dimana pendapatan dapat
Page 298
Reskino, Mulia Saba Bilkis
Apakah Good Corporate Governance Memoderasi Hubungan Kecenderungan Kecurangan Manajemen
Terhadap Fraudulent Financial Statement?
Page 299
Reskino, Mulia Saba Bilkis
Apakah Good Corporate Governance Memoderasi Hubungan Kecenderungan Kecurangan Manajemen Terhadap
Fraudulent Financial Statement?
dilihat dari perspektif religiosity dan Agusputri, H., & Sofie, S. (2019). Faktor -
culture. Oleh karena itu Reskino (2022) Faktor Yang Berpengaruh Terhadap
menambahkan dua dimensi lagi yaitu Fraudulent Financial Reporting
religiosity dan culture dari teori Dengan Menggunakan Analisis Fraud
sebelumnya. Sehingga culture dan Pentagon. Jurnal Informasi,
religiosity menjadi bentuk pengembangan Perpajakan, Akuntansi, Dan
terbaru atas dimensi teori fraud sebelumnya Keuangan Publik, 14(2), 105–124.
yaitu fraud pentagon oleh Howarth (2011), https://doi.org/10.25105/jipak.v14i2.
fraud diamond oleh Wolfe & Hermanson 5049.
(2004) dan fraud triangle oleh Cressey Al-Mamun, A., Rashid, M., Roudaki, H., &
(1953). Yasser, Q. R. (2022). An overview of
Selanjutnya untuk membandingkan temuan Corporate Fraud and its Prevention
hasil penelitian ini, disarankan Approach. Australasian Accounting,
menggunakan sampel perusahaan yang Business and Finance Journal, 16(1),
berbeda yang tidak hanya berfokus pada 6.
perusahaan BUMN tapi pada sektor lain Amalia, H. F., & Triyanto, D. N. (2022).
misalnya sektor manufaktur, keuangan, Model Fraud Pentagon Dalam
maupun non keuangan yang berpotensi Mendeteksi Kecurangan Laporan
besar melakukan kecurangan laporan Keuangan Perusahaan Yang Terdaftar
keuangan dan menerapkan untuk sampel Pada Indeks IDX30 Tahun 2015-
yang lebih besar. Penggunaan sampel yang 2019. EKOMBIS REVIEW: Jurnal
berbeda kemungkinan akan menghasilkan Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis, 10(1),
kesimpulan yang berbeda. 96–105.
Saran lain untuk penelitian selanjutnya https://doi.org/10.37676/ekombis.v1
yaitu menggunakan efek moderasi lain 0i1.1590.
seperti internal control yang memoderasi Amughoro, O. A., & Ijeoma, N. (2022).
hubungan antara kecenderungan Advanced Fee Fraud, Money
kecurangan dengan fraudulent financial Laundering Controls and Economic
statement dengan menggunakan data primer Performance in Nigeria. Ijaem.Net,
dengan bentuk kualitatif kuantitatif. 4(1), 719–728.
Internal control diusulkan sebagai variabel https://doi.org/10.35629/5252-
moderasi antara kecendrungan kecurangan 0401719728.
terhadap fraudulent financial statement
dengan premis, internal control yang efektiv
dapat memperkuat hubungan antara
kecenderungan kecurangan dengan
fraudulent financial statement. Fraudulent
financial statement dapat diturunkan Asim, A., & Ismail, A. (2019). Impact of
dengan internal control yang efektif. Leverage on Earning Management:
Empirical Evidence from the
DAFTAR PUSTAKA Manufacturing Sector of Pakistan.
Achmad, T., Ghozali, I., & Pamungkas, I. Journal of Finance and Accounting
D. (2022). Hexagon Fraud: Detection Research, 01(01), 70–91.
of Fraudulent Financial Reporting in https://doi.org/10.32350/jfar.0101.05
State-Owned Enterprises Indonesia. Assocation of Certified Fraud Examiners.
Economies, 10(1), 1–16. (2019). Survei Fraud Indonesia 2019.
https://doi.org/10.3390/economies10 In ACFE Indonesia Chapter.
010013. https://acfe-indonesia.or.id/survei-
Page 300
Reskino, Mulia Saba Bilkis
Apakah Good Corporate Governance Memoderasi Hubungan Kecenderungan Kecurangan Manajemen
Terhadap Fraudulent Financial Statement?
Farber, D. (2004). Restoring Trust After Hoitash, U., Hoitash, R., & Bedard, J. C.
Fraud: Does Corporate Governance (2009). Corporate governance and
Matter? The Accounting Review, 80. internal control over financial
https://doi.org/10.2139/ssrn.485403. reporting: A comparison of regulatory
Fatimah, Ronny Malavia, M., & Wahono, regimes. The Accounting Review,
B. (2019). Pengaruh Good Corporate 84(3), 839–867.
Governance Terhadp Nilai Howarth, C. (2011). Putting the Freud in
Perusahaan Dengan Kinerja Fraud: Why the Fraud Triangle Is No
Keuangan Sebagai Variabel Longer Enough.
Intervening. E-Jurnal Riset In’ariat, M. (2015). The Role of Corporate
Manajemen Prodi Manajemen, 51– Governance in Fraud Reduction-A
69. Perception Study in The Saudi Arabia
Page 301
Reskino, Mulia Saba Bilkis
Apakah Good Corporate Governance Memoderasi Hubungan Kecenderungan Kecurangan Manajemen Terhadap
Fraudulent Financial Statement?
Page 302
Reskino, Mulia Saba Bilkis
Apakah Good Corporate Governance Memoderasi Hubungan Kecenderungan Kecurangan Manajemen
Terhadap Fraudulent Financial Statement?
Page 303
Reskino, Mulia Saba Bilkis
Apakah Good Corporate Governance Memoderasi Hubungan Kecenderungan Kecurangan Manajemen Terhadap
Fraudulent Financial Statement?
Page 304
Reskino, Mulia Saba Bilkis
Apakah Good Corporate Governance Memoderasi Hubungan Kecenderungan Kecurangan Manajemen
Terhadap Fraudulent Financial Statement?
Zuhri, M. S., Mardani, R. M., & Wahono, Zulfa, F., & Tanusdjaja, H. (2022).
B. (2019). Pengaruh Manajemen Pengaruh Faktor-Faktor Fraud
Laba Dan Rasio Keuangan Terhadap Diamond Dalam Mendeteksi
Peringkat Obligasi Pada Perusahaan Fraudulent Financial Reporting
Yang Terdaftar Di Bei. E–Jurnal Dengan Moderasi Komite Audit Pada
Riset Manajemen, Fakultas Ekonomi Industri Pertambangan. Jurnal
Unisma, 79–92. Ekonomi, 41–60.
Page 305