Anda di halaman 1dari 8

MODUL AJAR SENI RUPA

A. INFORMASI UMUM
1. Identitas Sekolah :
Nama Penyusun : Asep Awaludin Zaen, S.Pd
Institusi : SMA Negeri 28 Jakarta
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Jenjang Sekolah : SMA Kelas X (Fase E)
alokasi Waktu : 4 Jam Pelajaran (45 menit per jam)

B. KOMPONEN INTI
1. Tujuan Pembelajaran :
Mengamati, mengenal,merekam, dan menuangkan pengalaman diri dalam berkarya

2. Pemahaman Bermakna :
Modul ajar ini membantu guru untuk membimbing peserta didik dalam mengalami,
merasakan, merespon, dan bereksperimen dengan aneka sumber, termasuk karya seni rupa
dari berbagai budaya era (mengamati karya rupa tradisional, modern, dan kontemporer)

3. Langkah-langkah Pembelajaran:
A. Mengamati
Peserta didik diajak untuk mengamati beberapa karya rupa tradisional, modern, dan
kontemporer dari beberapa seniman yang dipilih oleh guru. Beberapa seniman yang
direkomendasikan oleh penyusun misalnya Raden Saleh, Affandi, Joko Pekik, dan Ronald
Apriyan. Peserta didik diminta untuk memberikan respon mengenai karya-karya yang diamati,
meliputi unsur rupa, prinsip desain, tema, atau gaya yang digunakan.

B. Eksplorasi Pemahaman
● Definisi Seni Rupa
Seni sudah menjadi salah satu bagian dalam kehidupan manusia dari zaman ke
zaman, dari masa pra sejarah hingga sekarang, keberadaan seni sangat melekat
dalam setiap sendi kehidupan dan jiwa manusia sehingga tidak dapat terpisahkan
sampai saat ini. Seni rupa sangat dekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Kita bisa
menyaksikan seni rupa sejak kita bangun dari tidur, melihat ornamen pakaian yang
kita kenakan, lukisan yang terpajang di rumah, desain cangkir yang kita gunakan
untuk minum, gambar yang kita lihat di layar telepon seluler, tayangan di televisi,
gedung-gedung di perkotaan, alam yang penuh warna dan semua yang tampak
dalam kehidupan manusia. Dari berbagai benda seni rupa tersebut dapat membuat
perasaan kita tergugah, hampir semua benda, bangunan, pakaian dan berbagai
peralatan dirancang dengan mempertimbangkan nilai-nilai estetika.

● Fungsi Seni Rupa dalam Kehidupan Manusia


Fungsi seni rupa sangat beragam, tergantung kepada latar belakang terciptanya
karya seni rupa. Misalnya seni rupa terapan memiliki fungsi untuk memenuhi nilai
guna atau fungsi praktis dalam kehidupan sehari-hari, dan seni murni memiliki
fungsi sebagai sarana kepuasan batin akan keindahan. Secara umum, seni memiliki
banyak fungsi seperti merangsang masyarakat untuk meningkatkan kualitas
hidupnya, sebagai proses pembelajaran masyarakat terhadap segala sesuatu, baik
nilai-nilai maupun fenomena alam,
sebagai penyadaran terhadap peristiwa, baik sejarah, sosial, politik dan budaya, seni
mampu mengisi dan mempengaruhi zamannya, dan seni sebagai penjaga nilai
keindahan dan kemanusiaan dalam kehidupan masyarakat.
Keberadaan seni rupa menurut Feldman (1967) memiliki 3 fungsi dalam kehidupan
manusia, yaitu:
1. Fungsi Individual, seni digunakan untuk mengungkapan rasa/emosi dengan
cara memberi tanggapan dan penghayatan seseorang terhadap lingkungannya.
2. Fungsi sosial kemasyarakatan, seni digunakan untuk kepentingan masyarakat
luas seperti untuk penerangan, pendidikan, kesehatan, agama dan sebagainya.
3. Fungsi fisik kebendaan, seni digunakan untuk keindahan di berbagai benda
keperluan manusia: arsitektur, interior bangunan, furnitur, serta benda-benda
pakai lainnya.

● Klasifikasi Karya Seni Rupa Berdasarkan Waktu Perkembangannya


Seni Rupa Tradisional berkaitan erat dengan khazanah lokal budaya di daerah
tertentu. Sehingga berbagai daerah biasanya memiliki karya Seni Rupa
Tradisional yang unik dan beragam. Karya Seni Rupa Traditional umumnya
diwarnai dengan pelambangan (simbolis), baik dalam bentuk metafora binatang,
tumbuhan, bangunan, atau figur manusia. Simbol tersebut banyak ditemui di
candi-candi, motif hias kain tenun, bahkan perabotan sehari-hari, biasanya
bersifat spiritual, religius, dan mitologis.
Seni Rupa Modern mulai menanggalkan pakem-pakem suatu tradisi, dan
mengutamakan eksperimen demi kemajuan seni, yang tergolong dalam Seni Rupa
Modern yaitu Seni Murni (Fine Art) dengan mengutamakan sifat estetikanya. Seni
Rupa Murni terdiri dari Seni Lukis, Seni Patung dan Seni Grafis.
Seni Rupa Kontemporer berkembang pada masa kini, merespons dan
mempresentasikan situasi sosial dan budaya kekinian. Seni Rupa Kontemporer
berorientasi bebas dengan medium yang tidak terbatas, dan dapat menggabungkan
nilai-nilai tradisional dan modernitas. Karya Seni Rupa Kontemporer berkaitan
dengan perkembangan teknologi yang berkembang di masa kini

a) Contoh Karya Seni Rupa Berdasarkan Waktu Perkembangannya


Pertemuan 1 1. Peserta Didik mengamati beberapa contoh karya seni
(misalnya foto lukisan terkenal baik berupa print out atau
tayangan dari internet) dan mendiskusikan mengenai karya
tersebut
2. Peserta didik berdiskusi menggunakan pertanyaan
pemantik diskusi, “Apa yang membuat sebuah lukisan
disebut mahakarya?”
Pertemuan 2 Peserta didik mengamati karya rupa tradisional dan mendiskusikan
perbedaannya dengan karya rupa moden dan kontemporer yang
mereka lihat di pertemuan sebelumnya

Contoh Seni Rupa Tradisional:

Contoh Seni Rupa Modern :

Contoh Seni Rupa Kontemporer:


▪ Peserta Didik membentuk kelompok diskusi sesuai
dengan topik Seni Rupa Tradisional, Seni Rupa
Modern, dan Seni Rupa Kontemporer.

▪ Peserta Didik merencanakan topik yang akan


dieksplorasi.
▪ Peserta Didik melaksanakan eksplorasi secara
berkelompok berdasarkan topik yang sudah
ditentukan.

a. Kegiatan Pembelajaran Alternatif


Kegiatan dapat membahas hanya salah satu karya rupa dari gaya atau budaya tertentu,
dengan diferensiasi seniman (pada gaya) atau daerah (budaya)
4. Asesmen :

Asesmen selama proses pembelajaran


- Peserta didik mampu mengidentifikasi karya rupa tradisional, modern,
kontemporer, dan menjelaskan alasannya.

Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran

Kriteria
Sangat
No Ketercapaian Tujuan Baru Berkembang Berkembang
Berkembang
Pembelajaran

1. Peserta didik mampu Peserta didik Peserta didik Peserta didik mampu
mengidentifikasi karya belum mampu mampu mengidentifikasi
rupa tradisional, mengidentifikasi mengidentifikasi karya rupa
modern, kontemporer karya rupa karya rupa tradisional, modern,
tradisional, tradisional, kontemporer
modern, modern, seluruhnya tepat
kontemporer kontemporer
sebagian tepat

2. Peserta didik mampu Peserta didik Peserta didik Peserta didik


menjelaskan perbedaan belum mampu mampu mampu
karya rupa tradisional, menjelaskan menjelaskan menjelaskan
modern, kontemporer perbedaan karya perbedaan karya perbedaan karya
rupa tradisional, rupa tradisional, rupa tradisional,
modern, modern, modern,
kontemporer
kontemporer kontemporer
seluruhnya tepat.
sebagian tepat.

3. Peserta didik mampu Peserta didik Peserta didik Peserta didik mampu
menjelaskan belum mampu mampu menjelaskan
perkembangan karya menjelaskan menjelaskan perkembangan karya
rupa tradisional, perkembangan perkembangan rupa tradisional,
modern, kontemporer karya rupa karya rupa modern, kontemporer
tradisional, tradisional, seluruhnya tepat
modern, modern,
kontemporer kontemporer
sebagia tepat

4. Mampu Peserta didik belum Peserta didik Peserta didik


mempresentasikan mampu mempresentasikan mempresentasikan
contoh karya-karya mempresentasikan contoh karya- karya contoh karya-karya
seni rupa contoh karya-karya rupa berdasarkan rupa berdasarkan
berdasarkan masa rupa berdasarkan masa masa
perkembangannya masa perkembangannya perkembangannya
perkembangannya sebagian tepat seluruhnya tepat
5. Refleksi Peserta Didik / Guru :
Untuk mengetahui keberhasilan proses pembelajaran, guru diharapkan
melaksanakan refleksi kegiatan mengajar di kelas. Contoh:
● Apa pembelajaran yang paling berkesan dari kegiatan ini?

C. LAMPIRAN
⮚ Lembar Kerja Peserta Didik :
CONTOH LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Nama Peserta Didik : ……………………………………
Kelas : ……………………………………
Tema : ……………………………………
Tujuan Pembelajaran : Pengelompokan perkembangan seni rupa berdasarkan masa
perkembangannya (tradisional, modern, kontemporer)

SENI RUPA SENI RUPA


NO SENI RUPA MODERN
TRADISIONAL KONTEMPORER
Jenis Fungsi Jenis Fungsi Jenis Fungsi
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
⮚ Bahan bacaan Guru dan Peserta Didik :
Buku Peserta Didik, buku referensi, majalah, koran, situs internet, lingkungan
sekitar, narasumber, dsb.)

⮚ Glosarium :
Seni rupa 2 dimensi adalah karya seni rupa yang hanya memiliki dua ukuran seni rupa.
Seni Rupa Tradisional adalah karya seni rupa yang bentuk dan cara
pembuatannya nyaris tidak berubah diturunkan dari satu generasi ke generasi
berikutnya.
Seni Rupa Modern adalah karya seni rupa yang diciptakan dengan berlandaskan pada
azaz-azas modernisme seperti selalu mengandung nilai kebaruan (novelty) yang
membedakannya dengan karya seni rupa tradisional, individual (bukan karya komunal)
dan dianggap bersifat universal.
Seni Rupa Kontemporer dapat dipandang sebagai karya seni yang ide dan
pembahasannya dibentuk serta dipengaruhi sekaligus merefleksi kondisi yang mewarnai
keadaan zaman ini tempat “budaya global” menyeruak, yang menebarkan banyak
pengaruh yang menjadi penyebab berbagai perubahan dan perkembangan (Sumartono,
2000).
Seni Rupa Tiga Dimensi adalah karya seni yang memiliki sisi panjang, lebar, tinggi,
dan volume agar bisa dinikmati dari segala arah. Jadi, karya seni rupa tiga dimensi adalah
karya seni yang memiliki ruang.

⮚ Daftar Pustaka :
Feldman, E. B. (1967). Art as Image and Idea. New Jersey: Prentice-Hall, Inc.
Joyce, B. and Weil, M. (2000). Models of Teaching. New Jersey: PrenticeHal, Inc.
Maria, Mia, 2016, Seni Rupa Kita, Yayasan Jakarta Biennale, Jakarta.
Soedarso SP, 2000, Sejarah Perkembangan Seni Rupa Modern, Penerbit ISI,
Yogyakarta.
https://serupa.id/seni-rupa-kontemporer/
https://serupa.id/seni-rupa-modern-penjelasan-para-ahli/
https://serupa.id/seni-rupa-pengertian-fungsi-wujud-dsb/
https://serupa.id/seni-rupa-tradisional-pengertian-sifat-ciri-sejarahdan-contoh/.
http://file.upi.edu/Direktori/FPSD/JUR._PEND._SENI_RUPA/197206131999031-
BANDI_SOBANDI/2\BBM_Seni_Rupa_lanjutan/Modul_1/KB3_Sen_Rupa_Trad_Mo
d_dan_Kont.pdf

Anda mungkin juga menyukai