Anda di halaman 1dari 8

Isian Substansi Proposal

SKEMA PENELITIAN DASAR (PENELITIAN DASAR


FUNDAMENTAL DAN PENELITIAN DASAR KERJA SAMA DALAM
NEGERI)
Pengusul hanya diperkenankan mengisi di tempat yang telah disediakan sesuai dengan petunjuk
pengisian dan tidak diperkenankan melakukan modifikasi template atau penghapusan di setiap bagian.

A. JUDUL
Tuliskan judul usulan penelitian maksimal 20 kata
[Pengembangan Model Peer Instruction Flip Based Socio Scientific Issue Learning (PIF-
SSI) untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis dan Argumentasi Ilmiah
Mahasiswa]
B. RINGKASAN
Isian ringkasan penelitian tidak lebih dari 300 kata yang berisi urgensi, tujuan, metode, dan
luaran yang ditargetkan
[Era global ditandai dengan pertumbuhan pengetahuan yang cepat dan perubahan sosial
yang dinamis, , mahasiswa diharapkan memahami dan menerapkan ilmu sains dalam
konteks sosial dan etis yang lebih luas. Isu sosio-saintifik seperti perubahan iklim,
keamanan pangan, dan etika bioteknologi memerlukan pendidikan sains yang
mengintegrasikan pemahaman ilmiah dan sosial. Untuk menghadapi ini, mahasiswa perlu
dilengkapi dengan keterampilan pengambilan keputusan, berpikir kritis, dan argumentasi
ilmiah. Namun, tantangan seperti pembelajaran yang terfokus pada penghapalan,
kurangnya integrasi antara teori dan praktik, serta penerapan dari isu sosio-saintifik (SSI)
yang terbatas menyebabkan rendahnya kemampuan berpikir kritis dan argumentasi ilmiah
mahasiswa. Model Peer Instruction Flip Based Socio Scientific Issue Learning (PIF-SSI)
diusulkan untuk mengatasi masalah ini, menggabungkan pembelajaran peer-to-peer,
flipped classroom, dan pendekatan SSI. Urgensi dalam penelitian ini adalah untuk
meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan argumentasi ilmiah dengan kesadaran sosial
ilmiah mahasiswa. Tujuan dalam penelitian ini adalah menghasilkan Model Peer
Instruction Flip Based Socio Scientific Issue Learning (PIF-SSI) yang dapat meningkatkan
kemampuan berpikir kritis dan argumentasi ilmiah mahasiswa. Metode penelitian ini
pengembangan model mengikuti siklus penelitian pengembangan borg & gall, yaitu: “(i)
research & information collecting, (ii) planning, (iii) develop preliminary form of product,
(iv) preliminary field testing, (v) main product revision, (vi) main field testing, (vii)
operational product revision, (vii) operational field testing, (ix) final product revision, and
(x) dissemination and distribution. Penelitian ini sejalan dengan Rencana Induk Riset
Nasional (RIRN) tahun 2017-2045 dengan bidang fokus riset sosial humaniora, seni
budaya, pendidikan dengan tema pendidikan pada topik riset hasil pendidikan dan
pembentukan karakter bangsa target TKT 3. Luaran wajib yang ditargetkan pada
penelitian ini adalah Jurnal Nasional Bereputasi Sinta 2; Jurnal Lentera Pendidikan.
Luaran tambahan yang ditargetkan adalah prosiding seminar internasional pada
Internasional Conference Mathematics and Science Education (ICOMSE) dan HAKI]
C. KATA KUNCI
Isian 5 kata kunci yang dipisahkan dengan tanda titik koma (;)
Peer Instruction Flip; SSI; Berpikir Kritis; Argumentasi Ilmiah ;Mahasiswa]
D. PENDAHULUAN
Pendahuluan penelitian tidak lebih dari 1000 kata yang memuat, latar belakang, rumusan
permasalahan yang akan diteliti, pendekatan pemecahan masalah, state-of-the-art dan kebaruan,
peta jalan (road map) penelitian setidaknya 5 tahun. Sitasi disusun dan ditulis berdasarkan sistem
nomor sesuai dengan urutan pengutipan.
1. Latar Belakang,
Dalam era global yang ditandai dengan pertumbuhan pengetahuan yang cepat dan
perubahan sosial yang dinamis. Mahasiswa diharapkan tidak hanya memahami teori dan
prinsip sains, tetapi juga mampu menerapkannya dalam konteks sosial dan etis yang lebih
luas. Munculnya isu sosio saintifik, seperti perubahan iklim, keamanan pangan, dan etika
dalam bioteknologi [1] menuntut pendidikan sains yang dapat mengintegrasikan
pembelajaran ilmiah dengan pemahaman sosial yang mendalam. Oleh karena itu,
mahasiswa perlu dibekali keterampilan pengambilan keputusan, mengembangkan argumen
yang masuk akal dan kepedulian terhadap masalah dunia nyata yang kompleks terkait
dengan kemajuan sains dan teknologi [2]. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan
yaitu dengan menggunakan isu socio-scientific issues (SSI) dalam pembelajaran [3].
Socio-Scientific Issues (SSI) merupakan permasalahan sosial bersifat ilmiah
dimasyarakat dengan penyelesaian yang mengalami perdebatan. Pemilihan topik SSI dalam
pelaksanaan model ini, diharapkan dapat mengasah keterampilan yang harus dikuasai
mahasiswa di abad ke-21 adalah kemampuan berpikir kritis [4] dan juga keterampilan
argumentasi ilmiah sehingga mahasiswa memiliki kecakapan dan bekal untuk hidup di
abad 21. Hal ini sesuai dengan tuntutan ilmu biologi modern yang membutuhkan
keterampilan untuk meningkatkan tingkat pengetahuan, kompetensi, dan keterampilan
argumentasi ilmiah. Keterampilan argumentasi diperlukan dalam pembelajaran biologi
untuk memperkuat pemahaman konsep [5]. Salah satu cara untuk memberdayakan
keterampilan berpikir kritis dan argumentasi ilmiah adalah dengan merancang
pembelajaran yang melatih mahasiswa untuk banyak berkomunikasi atau berdialog di kelas
[6].
Namun, tantangan muncul dalam praktik pendidikan sains saat ini, hasil penelitian
bahwa kemampuan berpikir kritis mahasiswa biologi berapa pada kategori rendah [7] di
mana sistem pendidikan yang sering kali menekankan pada penghapalan fakta dan konsep
daripada penerapan keterampilan berpikir kritis dan argumentasi dalam konteks nyata,
kurangnya integrasi antara teori dan praktik, serta minimnya konteks pembelajaran yang
berhubungan dengan isu-isu global nyata [8][9]. Selain itu, penerapan SSI di Indonesia
masih terbatas dan dosen belum mengintegrasikan SSI dalam kurikulum [10];[11]. Hal ini
membuat kesulitan mahasiswa mengaplikasikan konsep-konsep teoritis dalam situasi
praktis dan nyata [12] dan karena tidak mendapat cukup pembelajaran dalam membentuk
dan menyampaikan argumen ilmiah yang kuat.
Berdasarkan permasalahan diatas peneliti menemukan komposisi yang saling
melengkapi integrasi teori dan praktik dengan penerapan SSI. Agar memahami SSI ini
secara mendalam, dibutuhkan waktu yang cukup banyak untuk menjelaskan konteksnya,
sehingga peneliti perlu mengambil model pembelajaran blended learning.
Oleh karena itu, Model Peer Instruction Flip Based Socio Scientific Issue Learning
(PIF-SSI) diusulkan sebagai inovasi pendidikan untuk mengatasi kesenjangan ini. Model
ini merupakan perpaduan dari model peer instruction yang meningkatkan interaksi dan
diskusi peer-to-peer, flipped classroom yang memaksimalkan pemanfaatan waktu tatap
muka di kelas untuk aktivitas pembelajaran yang mendalam, serta pendekatan Socio-
Scientific Issue (SSI) yang melibatkan mahasiswa dalam pembelajaran berbasis masalah
nyata yang relevan secara sosial dan ilmiah [13-16]. Dengan memfokuskan pada isu
sosiosaintifik, penelitian ini tidak hanya meningkatkan kesadaran mahasiswa tentang
implikasi ilmiah sosial dari sains tetapi juga memperkuat keterampilan kritis dan
argumentatif mereka yang vital dalam menghadapi tantangan global.
Penelitian ini bertujuan mengembangkan model pembelajaran yang tidak hanya
meningkatkan pengetahuan sains, tetapi juga memfasilitasi pengembangan keterampilan
berpikir kritis dan argumentasi ilmiah, sehingga mahasiswa tidak hanya memahami teori
tetapi juga dapat menerapkannya dalam konteks nyata dan isu-isu yang memerlukan
pertimbangan etis dan ilmiah.
2. Rumusan Permasalahan,
Adapun rumusan masalah dari penelitian adalah apakah model pembelajaran Peer
Instruction Flip Based Socio Scientific Issue Learning (PIF-SSI) mampu Meningkatkan
Keterampilan Berpikir Kritis dan Argumentasi Ilmiah Mahasiswa ?
3. Pendekatan Pemecahan Masalah,
Permasalahan dari penelitian ini adalah penerapan SSI masih terbatas bahkan dosen
belum mengenal SSI, Pendekatan pembelajaran cenderung berfokus pada penghapalan
fakta dan konsep serta rendahnya kemampuan berpikir kritis dan argumentasi ilmiah
mahasiswa.
Model pembelajaran yang dikembangkan berlandaskan pada teori konstruktivistik,
situated learning dan teori belajar sibernetik. Teori konstruktivistik bahwa belajar
membutuhkan kemampuan awal [17]. Teori situated learning merupakan teori belajar yang
berdasarkan konteks dunia nyata[18]. Teori belajar sibernetik belajar dengan bantuan
teknologi informasi [19]. Ketiga teori tersebut mendukung model yang akan
dikembangkan. Melalui pendekatan model pembelajaran PIF-SSI dapat secara efektif
meningkatan keterampilan berpikir kritis dan argumentasi ilmiah mahasiswa. Pendekatan
pemecahan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Memanfaatkan dua kegiatan yaitu asinkronous (luring) dan sinkronous (daring).
b. Menggunakan LMS (Learning Management System) untuk mengakses materi
kapan saja dan dimana saja, berinteraksi dengan dosen dan teman kelas, menerima
umpan balik yang lebih cepat serta memantau kemajuan belajar secara mandiri.
c. Penggunaan video pembelajaran terkait isu-isu sosial sains untuk dipelajari di
rumah secara mandiri [20].
d. Diskusi, dialog dan debat dengan skenario simulasi sesuai dengan peran yang
diberikan yang
4. State-Of-The-Art Dan Kebaruan,
Berbagai penelitian yang telah dilakukan terkait dengan Blended Learning, Flipped
Classroom, Peer Instruction Flip dan SSI oleh beberapa peneliti dapat dilihat pada tabel 1
berikut :

Tabel 1. Penelitian Terdahulu


Judul Penelitian Hasil Penelitian
Analisis Penerapan Pendekatan Berbasis Hasil studi literatur menunjukkan bahwa
Socio-Scientific Issue (SSI) dalam artikel literatur mengangkat isu-isu sains
pembelajaran materi biologi [21] nasional, belum ada artikel yang
mengangkat isu lokal daerah dan
penerapan SSI pada pembelajaran materi
biologi ini lebih banyak diterapkan pada
tingkat sekolah menengah pertama dan
beberapa artikel pada jenjang menengah
atas.
Pengembangan Strategi Blended Learning Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pada Perkuliahan Biologi Dasar [22] blended learning pada perkuliahan Biologi
Dasar bersifat sangat valid dan praktis,
disarankan kepada dosen-dosen agar dapat
menggunakan e-learning dalam
perkuliahan.
Pengaruh Model Flipped Classroom Hasil penelitian menunjukkan model
Learning Tipe Peer Instruction Flip flipped classroom learning tipe peer
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi instruction flip berpengaruh terhadap hasil
Kimia [23] belajar siswa pada materi ikatan kimia.

Beberapa penelitian diatas menunjukkan bahwa penelitian terkait model


pembelajaran yang akan dilakukan menunjukkan bahwa belum banyak penerapan SSI
dilaksanakan pada tingkat perguruan tinggi dan disarankan kepada dosen-dosen agar dapat
menggunakan blended learning dalam perkuliahan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengisi celah ini. Kebaharuan dari penelitian ini
adalah Salah satunya dengan metode role playing atau metode bermain, dimana subjek
diminta untuk berpura-pura menjadi seseorang dengan profesi tertentu yang digeluti orang
tersebut agar dapat mempelajari tentang bagaimana menjadi seseorang dengan profesi
tersebut [27]. Mahasiswa memiliki daya ingat yang lebih karena harus berperan aktif dan
memiliki pengalaman sendiri. Dengan melatih keaktifan ini, mahasiswa mampu memahami
materi dan dapat mengasah kemampuan dalam berargumentasi. Hal itu pun sesuai dengan
ungkapan [28] yang mengungkapkan bahwa role playing membuat siswa dapat belajar
dengan melakukan tindakan yang mendorong dalam perkembangan keterampilan berpikir
kritis.
5. Peta Jalan (Road Map)

]
E. METODE
Isian metode atau cara untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan tidak lebih dari 1000 kata.
Pada bagian metode wajib dilengkapi dengan diagram alir penelitian yang menggambarkan apa
yang sudah dilaksanakan dan yang akan dikerjakan selama waktu yang diusulkan. Format
diagram alir dapat berupa file JPG/PNG. Metode penelitian harus memuat sekurang-kurangnya
prosedur penelitian, hasil yang diharapkan, indikator capaian yang ditargetkan, serta anggota
tim/mitra yang bertanggung jawab pada setiap tahapan penelitian. Metode penelitian harus
sejalan dengen Rencana Anggaran Biaya (RAB).
[Jenis Penelitian ini adalah R&D (Research and Development) dengan
menggunakan model yang dikembangkan oleh Borg & Gall [24] bertujuan
mengembangkan dan menguji efektivitas model pembelajaran Peer Instruction Flip Based
Socio Scientific Issue Learning (PIF-SSI) untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir
Kritis dan Argumentasi Ilmiah Mahasiswa pada mahasiswa Prodi Pendidikan Biologi di
Universitas Patompo. Adapun produk yang akan dikembangkan uaitu buku model dan
buku panduan model pembelajaran dengan perangkatnya, yaitu : Rencana Pembelajaran
Semester (RPS), Lembar Kerja Mahasiswa (LKM), video pembelajaran, bahan ajar dan
instrument penilaian pembelajaran.
Tahap pengembangan model pembelajaran mengikuti prosedur pengembangan
Borg & Gall [25] dengan tujuan untuk mengembangkan produk dan menguji keefektifan
produk. Adapun uraian tahap pengembangan penelitian ini disajikan sebagai berikut :
a. Studi Pendahuluan (Research and information collecting); termasuk dalam
Langkah ini antara lain studi literatur yang berkaitan dengan permasalahan yang
dikaji, dan persiapan untuk merumuskan kerangka kerja penelitian;
b. Perencanaan (Planning); Tahapan perencanaan ini diantaranya yaitu : penyusunan
kerangka model konseptual, membuat desain model PIF-SSI, membuat desain
pembelajaran di antaranya: a) menetapkan materi pembelajaran, b) merumuskan
tujuan pembelajaran, c) menentukan pendekatan, strategi dan metode, d)
menentukan sintaks pembelajaran, e) menentukan media pembelajaran, dan f)
menentukan alat evaluasi pembelajaran, membuat desain instrument penelitian,
yaitu instrumen keterampilan berpikir kritis dan argumentasi ilmiah.
c. Pengembangan Produk Awal (Develop preliminary form of product), yaitu
mengembangkan bentuk permulaan dari produk yang akan dihasilkan. Tahap ini
produk yang dihasilkan yaitu buku model pembelajaran dan perangkat
pembelajarannya (RPS, bahan ajar, video pembelajaran, LKM, dan instrumen
penelitian).
d. Preliminary field testing, yaitu melakukan ujicoba lapangan awal dalam skala
terbatas. dengan melibatkan subjek sebanyak 6 – 12 subjek. Pada langkah ini
pengumpulan dan analisis data dapat dilakukan dengan cara wawancara, observasi
atau angket;
e. Main product revision, yaitu melakukan perbaikan terhadap produk awal yang
dihasilkan berdasarkan hasil ujicoba awal. Perbaikan ini sangat mungkin dilakukan
lebih dari satu kali, sesuai dengan hasil yang ditunjukkan dalam ujicoba terbatas,
sehingga diperoleh draft produk (model) utama yang siap diujicoba lebih luas;
f. Main field testing, uji coba utama yang melibatkan seluruh mahasiswa.
g. Operational product revision, yaitu melakukan perbaikan/penyempurnaan
terhadap hasil uji coba lebih luas, sehingga produk yang dikembangkan sudah
merupakan desain model operasional yang siap divalidasi;
h. Operational field testing, yaitu langkah uji validasi terhadap model operasional
yang telah dihasilkan;
i. Final product revision, yaitu melakukan perbaikan akhir terhadap model yang
dikembangkan guna menghasilkan produk akhir (final);
j. Dissemination and implementation, yaitu langkah menyebarluaskan model
pembelajaran melalui portal berita dan sosial media serta melalui publikasi di
jurnal nasional bereputasi.
Kemudian dimodifikasi dengan memasukkan elemen-elemen model pembelajaran yang
diusulkan oleh Joyce Bruce, Weil Marsha, dan Calhoun Emily, yang meliputi sintaks,
sistem sosial, prinsip-prinsip reaksi, sistem pendukung, dampak instruksional, dan dampak
pengiring. (27), yang dilengkapi dengan kriteria kualitas suatu produk oleh McKenney &
Reeves, yaitu: valid, praktis, dan efektif (28).

1. Lokasi Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan di Universitas Patompo pada mahasiswa Prodi
Pendidikan Biologi di Universitas Patompo.

2. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data; observasi, dokumentasi, angket, tes. Tahap awal
menggunakan angket dosen dan siswa, pada tahap pengembangan menggunakan lembar
validasi dan tahap uji coba menggunakan lembar keterlaksanaan, angket dan tes. Data
kuantitatif berupa angket dan tes, sedangkan data kualitatif berupa respon dan lembar
validasi.

3. Teknik Analisis Data


Teknik analisis data dalam penelitian ini diperoleh dari instrumen penelitian berupa
data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari angket respon para ahli,
mahasiswa dan dosen dan data kualitatif adalah analisis data/pengolahan data dengan cara
menyusun secara sistematis yang pada akhirnya diperoleh suatu kesimpulan umum. Teknik
analisis data untuk kelayakan model pembelajaran menggunakan analisis data deskriptif
dan untuk melihat pengaruh produk terhadapa variabel terikat dengan menggunakan
analisis kuantitatif melalui uji independent T-Test.

3. Diagram Alir
Untuk Memperjelas Alur Penelitian berikut gambar dari alur penelitian berdasarkan
model pengembangan Borg and Gall
Tabel 2. Indikator Capaian Penelitian
No. Indikator Capaian
1. Terbentuknya Model Peer Instruction Flip Based Socio Scientific Issue Learning
(PIF-SSI)
2. Telah menghasilkan publikasi ilmiah pada jurnal nasional bereputasi (Jurnal
Lentera Pendidikan) Sinta 2 dengan status Publish
3. Tersusunnya disertasi doktor

Tabel 3. Pembagian Tugas Tim Pengusul


No. Nama Tugas Keterangan
1. Firdaus Daud Membuat proposal, mengambil Ketua Pengusul
data lapangan,
2. Yusmina Hala Anggota Pengusul
3. Sri Mukminati Nur Mahasiswa Doktor

]
F. JADWAL PENELITIAN
Jadwal penelitian disusun berdasarkan pelaksanaan penelitian dan disesuaikan berdasarkan lama
tahun pelaksanaan penelitian
[
Tahun ke-1
Bulan
No Nama Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Tahap Persiapan dan
Penyusunan Proposal
2 Riset awal dan pengumpulan
informasi (research and
information collecting)
3 Perencanaan (planning)
4 Penyusunan format model
awal (develop preliminary
form of product)
5 Uji lapang model awal
(preliminary field testing)
6 Revisi model utama (main
product revision)
7 Uji lapangan model utama
(main field testing)
8 Revisi model operasional
(operational product revision)
9 Uji model operasional
(operational field testing)
10 Revisi model akhir (final
product revision)
11 Uji model operasional
(operational field testing)
12 Monev Internal PT
13 Penyusunan Laporan
14 Monev DRTPM
15 Penulisan dan Publikasi

G. DAFTAR PUSTAKA
Sitasi disusun dan ditulis berdasarkan sistem nomor sesuai dengan urutan pengutipan. Hanya
pustaka yang disitasi pada usulan penelitian yang dicantumkan dalam Daftar Pustaka.

1. [Robottom, I., & Simonneaux, L. Editorial: Socio-Scientific Issues and Education


for Sustainability in Contemporary Education. Research in Science Education,
42(1), 1–4.2012 https://doi.org/10.1007/s11165-011-9253-2.
2. Lee, H., Lee, H., & Zeidler, D. L. (2020). Examining tensions in the socioscientific
issues classroom: Students’ border crossings into a new culture of science. Journal
of Research in Science Teaching, 57(5), 672–694.
https://doi.org/10.1002/tea.21600.
3. Owens, D. C., Sadler, T. D., & Friedrichsen, P. (2019). Teaching Practices for
Enactment of Socio-scientific Issues Instruction: an Instrumental Case Study of an
Experienced Biology Teacher. Research in Science Education.
https://doi.org/10.1007/s11165-018- 9799-3.
4. Foo, S. Y. Using EASY framework to facilitate economics students’ critical
thinking in asynchronous online discussions. Asia Pacific Education Review, 1-18.
2021.
5. Kusuma V.R, Mustofa A. Meningkatkan Keterampilan Argumentasi Mahasiswa
Melalui Simulasi Phet : Kasus Mekanisme Seleksi Alam Pada Matakuliah Biologi
Umum. Jurnal Biolova. 2023.
6. Ariyati E, dkk. Pemberdayaan Keterampilan Berpikir Kritis Melalui Pembelajaran
Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL). Jurnal FKIP UKSW. 2021
7. Hayati Nur, Ayu N.B., Wijayadi W.A., Profil Keterampilan Berpikir Kritis
Mahasiswa Universitas Hasyim Asy’ Ari Jombang Pada Mata kuliah Biologi
Dasar. Jurnal Pendidikan Biologi. 2019. http://journal2.um.ac.id/index.php/jpb
jpb.journal@um.ac.id
8. Almunawarah R, Adnan, dan Bahri A. Analisis Keterampilan Berpikir Kritis
Peserta Didik SMA Negeri 8 Makassar. Prosiding Seminar Nasional Biologi FMIPA
UNM. Inovasi Sains dan Pembelajarannya: Tantangan. 2022.
9. M Palennari, Daud F. Hubungan antara Self Regulated Learning dengan Self
Efficacy Mahasiswa melalui Strategi Blended Learning pada Perkuliahan Biologi
Dasar. Jurnal Sainsmat. 2021.
10. Nida, S., Rahayu, S., & Eilks, I. A survey of Indonesian science teachers’
experience and perceptions toward socio-scientific issues-based science education.
Education Sciences, 10(2), 1–15.2020. https://doi.org/10.3390/educsci10020039.
11. Genisa, M. U., Subali, B., Djukri, Agussalim, A., & Habibi, H. Socio-scientific
issues implementation as science learning material. International Journal of
Evaluation and Research in Education, 9(2), 311–317. 2020.
https://doi.org/10.11591/ijere.v9i2.20530..
12. Nirmala O, Ginting K, dan Johannes. Pengaruh Kesiapan Belajar Mandiri dan Self
Efficacy Mahasiswa terhadap Hasil Belajar Mahasiswa Program Studi PGSD.
Jurnal Bina Gogik. Vol: 2 No. 2. (2022). https://doi.org/10.61290/pgsd.v9i2.88.
13. Owens, D. C., Sadler, T. D., & Friedrichsen, P. Teaching Practices for Enactment of
Socio-scientific Issues Instruction: an Instrumental Case Study of an Experienced
Biology Teacher. Research in Science Education. 2019.
https://doi.org/10.1007/s11165-018- 9799-3
14. Hancock, T. S., Friedrichsen, P. J., Kinslow, A. T., & Sadler, T. D. Selecting Socio-
scientific Issues for Teaching. Science & Education, 28(6–7), 639–667. 2019.
https://doi.org/10.1007/s11191-019-00065-x.
15. Sadler, T. D., Romine, W. L., & Topçu, M. S. Learning science content through
socio-scientific issues-based instruction: a multi-level assessment study.
International Journal of Science Education, 38(10), 1622–1635. 2016.
https://doi.org/10.1080/09500693.2016.1204481.
16. Zeidler, D. L., & Sadler, T. D. Social and ethical issues in science education: A
prelude to action. Science and Education, 17(8–9), 799–803. 2008.
https://doi.org/10.1007/s11191-007-9130-6.
17. Sugrah Ugha N. Implementasi teori belajar konstruktivisme dalam pembelajaran
sains. Jurnal Humanika. 2020. https://doi.org/10.21831/hum.v19i2.29274
18. Fuadil M, Asriyadin. Pengaruh Situated Learning terhadap Hasil Belajar Fisika
Siswa SMP. Jurnal Mandalanursa. 2022.
19. Suminar T. Tinjauan Filsafati (Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi Manajemen
Pembelajaran Berbasis Teori Sibernetik). Jurnal Edukasi. 2019.
https://doi.org/10.15294/edukasi.v13i2.961
20. Iriani T, Anisah. Pelatihan Media Pembelajaran Berbasis E-Learning, Pembuatan
Video Pembelajaran Dan Schoology Penunjang Pembelajaran Daring Untuk Guru
Smk. Prosiding Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat 2021 (SNPPM-
2021). 2021
21. Mukminati S, Daud F , Hala Y. 2023. Analisis Penerapan Pendekatan Berbasis
Socio-Scientific Issues (SSI) dalam Pembelajaran Materi Biologi. Prosiding
Seminar Nasional Biologi: Inovasi Sains & Pembelajarannya, 2023.
22. M Palennari, Daud F, Pengembangan Strategi Blended-Learning pada Perkuliahan
Biologi Dasar. Indonesian Journal of Educational Studies (IJES)22 (1), 16-22.
2019.
23. Desrita, Afrianis N. Pengaruh Model Flipped Classroom Learning Tipe Peer
Instruction Flip Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Ikatan Kimia. Jurnal Uin
Suska. 2022. http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/konfigurasi/index.
24. Borg WR, Gall MD. Educational research: An introduction. Br J Educ Stud
1984;32.
25. Gall MD, Gall JP, Borg WR. Educational research: An Introduction. 8th ed. Boston:
Pearson/Allyn & Bacon; 2007.]

Anda mungkin juga menyukai