Anda di halaman 1dari 9

LKPD: WASTE MANAGEMENT

(MANAJEMEN SAMPAH)
Waktu:

Mata Pelajaran: Nama:

Kelas/Semester: Kelompok:

SOAL 1
Sebuah kota memiliki tiga tempat pembuangan sampah yang berbeda.Tempat
pertama dapat menampung 500 ton sampah, tempat kedua dapat
menampung 600 ton sampah, dan tempat ketiga dapat menampung 900 ton
sampah. Pada bulan pertama, tempat pertama diisi sebanyak 60%
kapasitasnya, tempat kedua diisi sebanyak 40% kapasitasnya, dan
tempatketiga diisi sebanyak 30% kapasitasnya. Setiap bulan berikutnya,
masing-masing tempat akan ditambah dengan 150 ton sampah. Berapa bulan
waktu yang diperlukan hingga ketiga tempat pembuangan sampah penuh
secara bersamaan?

jawaban:

Menghitung Kapasitas Masing-Masing Pembuangan Sampah


Kapasitas tempat Pertama = 500 Ton
Kapasitas tempat Kedua = 600 Ton
Kapasitas tempat Ketiga = 900 Ton
Menghituing Jumlah Sampah yang diisi pada bulan pertama:
Tempat pertama = (0,6 ton = 300 ton
Tempat kedua = (0,4 ) ton = 240 ton
Tempat ketiga = (0,3 ) ton =270 ton
1.Tempat Pertama
Kapasitas yang harus diisi = 500 – 300 =200 ton
Waktu yang dibutuhkan = Kapasitas yang harus diisi/Sampah yang
ditambahkan tiap bulan = 200 /150 = 4/3 bulan.
2.Tempat Kedua
Kapasitas yang harus diisi = 600 – 240 =360 ton
Waktu yang dibutuhkan = Kapasitas yang harus diisi/Sampah yang
ditambahkan tiap bulan = 360 /150 = 12/5 bulan.
3.Tempat Ketiga
Kapasitas yang harus diisi = 900 – 270 =630 ton
Waktu yang dibutuhkan = Kapasitas yang harus diisi/Sampah yang
ditambahkan tiap bulan = 630 /150 = 21/5 bulan.
Sehingga waktu yang diperlukan agar ketiga temoat sampah tersebut penuh
secara bersamaan yaitu: KPK (4/3, 12/5, 21/5)= KPK (20/15,36/15,63/15)=2520/15 =
168 Bulan
SOAL 3: Penghematan Air di Sekolah dengan botol
SMP Negeri 1 Takalasi memiliki total 250 siswa pada bulan September tahun
2023. Jika setiap siswa membawa botol air sendiri setiap hari dan mengisi botol
mereka di sekolah daripada membeli botol air plastik, dan masing-masing
botol memiliki kapasitas 500 ml. Berapa liter air botol yang dapat di hemat
oleh sekolah setiap bulan (22 Hari sekolah pada bulan september tahun 2023)?

Jawaban:
Air yang dapat dihemat sekolah adalah (250 siswa x 500 ml) x 22 hari =
2.750.000 ml = 2.750 l air.

SOAL 4: Efisiensi Pengelolahan Sampah.

Pemerintah Kota R42B berencana untuk meningkatkan efisiensi pengelolahan


sampah dengan cara membangun fasilitas daur ulang yang lebih modern. Kota
tersebut memiliki data historis sebagai berikut:
Setiap hari kota ini menghasilkan rata-rata 450 ton sampah.
Dari total sampah yang dihasilkan, 30% diangkut ke tempat pembuangan
akhir dan sisanya dibawah ke fasililtas daur ulang
Sampah yang dibawah ke fasilitas daur ulang, 60% dapat didaur ulang
sedangkan sisanya adalah sampah yang tidak dapat didaur ulang.
Biaya pengelolaan satu ton sampah dari tempat pembuangan akhir adalah
Rp. 100.000.
Biaya pengelolahan satu ton sampah di fasilitas daur ulang adalah Rp.
50.000.

Tentukan:
1. Berapa ton sampah yang diangkut ketempat pembuangan akhir setiap hari
di Kota R42B?
2. Berapa ton sampah yang dibawah ke fasilitas daur ulang setiap hari?
3. Berapa ton sampah yang dapat didaur ulang setiap hari?
4. Berapa biaya total yang dikeluarkan oleh pemerintah setiap hari untuk
pengelolahan sampah?
5. Berapa persentase pengurangan biaya yang dapat dicapai dengan
meningkatkan tingkat daur ulang sampah?
SOAL 3: Penghematan Air di Sekolah dengan botol
SMP Negeri 1 Takalasi memiliki total 250 siswa pada bulan September tahun
2023. Jika setiap siswa membawa botol air sendiri setiap hari dan mengisi botol
mereka di sekolah daripada membeli botol air plastik, dan masing-masing
botol memiliki kapasitas 500 ml. Berapa liter air botol yang dapat di hemat
oleh sekolah setiap bulan (22 Hari sekolah pada bulan september tahun 2023)?

Jawaban:
Air yang dapat dihemat sekolah adalah (250 siswa x 500 ml) x 22 hari =
2.750.000 ml = 2.750 l air.

SOAL 4: Efisiensi Pengelolahan Sampah.

Pemerintah Kota R42B berencana untuk meningkatkan efisiensi pengelolahan


sampah dengan cara membangun fasilitas daur ulang yang lebih modern. Kota
tersebut memiliki data historis sebagai berikut:
Setiap hari kota ini menghasilkan rata-rata 450 ton sampah.
Dari total sampah yang dihasilkan, 30% diangkut ke tempat pembuangan
akhir dan sisanya dibawah ke fasililtas daur ulang
Sampah yang dibawah ke fasilitas daur ulang, 60% dapat didaur ulang
sedangkan sisanya adalah sampah yang tidak dapat didaur ulang.
Biaya pengelolaan satu ton sampah dari tempat pembuangan akhir adalah
Rp. 100.000.
Biaya pengelolahan satu ton sampah di fasilitas daur ulang adalah Rp.
50.000.

Tentukan:
1. Berapa ton sampah yang diangkut ketempat pembuangan akhir setiap hari
di Kota R42B?
2. Berapa ton sampah yang dibawah ke fasilitas daur ulang setiap hari?
3. Berapa ton sampah yang dapat didaur ulang setiap hari?
4. Berapa biaya total yang dikeluarkan oleh pemerintah setiap hari untuk
pengelolahan sampah?
5. Berapa persentase pengurangan biaya yang dapat dicapai dengan
meningkatkan tingkat daur ulang sampah?
Jawaban:
1. Jumlah Sampah yang diangkut ke tempat pembuangan akhir = 450 x 30%
= 135 ton/hari
2. Jumlah Sampah yang dibawa ke fasilitas daur uang = 450 - 135 = 315
ton/hari.
3. Jumlah sampah yang dapat didaur ulang = 315 x 60 % = 189 ton/hari
4. Biaya pengelolahan sampah di fasilitas daur ulang = 135 x 100.000 = Rp.
13.500.000 dan Biaya pengelolahan sampah di fasilitas daur ulang = 189 x
50.000 = Rp. 9.450.000, jadi total biaya yang dikeluarkan pemerintah
setiap hari untuk pengelolahan sampah adalah Rp. 13.500.000 + Rp.
9.450.000 = Rp. 22.950.000. Persentase Pengurangan Biaya = [(Rp.
13.500.000 – Rp.9.450.000)/Rp. 13.500.000] x 100% = 30%.

SOAL 5: Keuntungan Daur Ulang Ban

Sebuah perusahaan ND daur ulang ban mengumpulkan 1,000 ban bekas dan
mengolahnya menjadi tiga jenis produk berbeda: serbuk karet, hancuran ban,
dan daging ban. Setiap ban bekas memiliki berat 10 kg yang jika diolah terdiri
dari 30% Serbuk Karet, 30% Hancuran Ban serta 40% Daging ban. Biaya
pengolahan satu ban bekas menjadi produk daur ulang adalah Rp.50.000.
Perusahaan tersebut menjual produk daur ulang dengan harga berikut:
Serbuk karet dijual seharga Rp. 80.000 per kg.
Hancuran ban dijual seharga Rp.60.000 per kg.
Daging ban dijual seharga Rp.40.000 per kg.

Tentukan:
1. Berapa total keuntungan yang akan diperoleh jika seluruh ban bekas diolah
dan dijual?
2. Jika perusahaan tersebut memilih untuk mengolah 800 ban bekas dan
mengabaikan sisanya, berapa keuntungan yang akan diperoleh? Apakah
lebih menguntungkan mengolah seluruh 1,000 ban bekas atau hanya 800
ban bekas jika negara mengenakan pajak sebesar 20% dari keuntungan bila
perusahaan mengelolah lebih dari 800 ban?
Jawaban:

Untuk menjawab pertanyaan ini, kita akan menghitung keuntungan dari pengolahan
dan penjualan produk daur ulang dalam kedua skenario, dengan dan tanpa pajak.
Pertama, kita akan menghitung keuntungan tanpa pajak.
Komposisi Produk Daur Ulang dari Satu Ban Bekas:
Serbuk Karet: 30% dari 10 kg = 3 kg
Hancuran Ban: 30% dari 10 kg = 3 kg
Daging Ban: 40% dari 10 kg = 4 kg
Biaya Pengolahan Satu Ban Bekas: Rp. 50.000
Harga Jual Produk Daur Ulang:
a. Serbuk karet: Rp. 80.000 per kg
b. Hancuran ban: Rp. 60.000 per kg
c. Daging ban: Rp. 40.000 per kg
Keuntungan dari Setiap Jenis Produk
Serbuk Karet:
Total berat serbuk karet dari 1 ban bekas = 3 kg
Keuntungan dari serbuk karet per ban bekas = 3 kg x Rp. 80.000/kg = Rp. 240.000
Hancuran Ban:
Total berat hancuran ban dari 1 ban bekas = 3 kg
Keuntungan dari hancuran ban per ban bekas = 3 kg x Rp. 60.000/kg = Rp. 180.000
Daging Ban:
Total berat daging ban dari 1 ban bekas = 4 kg
Keuntungan dari daging ban per ban bekas = 4 kg x Rp. 40.000/kg = Rp. 160.000
Total Keuntungan dari Satu Ban Bekas:
Total keuntungan per ban bekas = Keuntungan dari Serbuk Karet + Keuntungan dari
Hancuran Ban + Keuntungan dari Daging Ban
Total keuntungan per ban bekas = Rp. 240.000 + Rp. 180.000 + Rp. 160.000 = Rp.
580.000
Skenario 1: Mengolah Seluruh 1,000 Ban Bekas
Total keuntungan dari 1,000 ban bekas = Total keuntungan per ban bekas x Jumlah
ban bekas
Total keuntungan dari 1,000 ban bekas = Rp. 580.000 x 1,000 = Rp. 580.000.000
Skenario 2: Mengolah Hanya 800 Ban Bekas
Total keuntungan dari 800 ban bekas = Total keuntungan per ban bekas x Jumlah ban
bekas
Total keuntungan dari 800 ban bekas = Rp. 580.000 x 800 = Rp. 464.000.000
Untuk keuntungan dengan pajak.
Pajak 95% dari Keuntungan Lebih dari 800 Ban Bekas:
Jumlah keuntungan jika mengolah 800 ban bekas = Rp. 464.000.000
Jumlah keuntungan jika mengolah 1,000 ban bekas = Rp. 580.000.000
Pajak yang harus dibayarkan jika mengolah 200 ban bekas tambahan (1,000 - 800) =
95% x (Rp. 580.000.000 - Rp. 464.000.000) = 95% x Rp. 116.000.000 = Rp. 110.200.000
Total Keuntungan Setelah Pajak dan biaya tambahan:
Total keuntungan setelah pajak jika mengolah 1,000 ban bekas = Keuntungan sebelum
pajak – Pajak – biaya tambahan
Total keuntungan setelah pajak jika mengolah 1,000 ban bekas = Rp. 580.000.000 - Rp.
110.200.000 – Rp. 6.000.000 = Rp. 463.800.000
Kesimpulan:
Tanpa mempertimbangkan pajak, lebih menguntungkan untuk mengolah seluruh
1,000 ban bekas karena total keuntungannya lebih besar dibandingkan dengan hanya
mengolah 800 ban bekas (Rp. 580.000.000 vs. Rp. 464.000.000).
Namun, jika ada pajak 95% dari keuntungan dan biaya tambahan yang diterapkan jika
perusahaan mengolah lebih dari 800 ban bekas, maka total keuntungan setelah pajak
dari mengolah seluruh 1,000 ban bekas akan menjadi Rp. Rp. 463.800.000, sementara
total keuntungan setelah pajak dari mengolah hanya 800 ban bekas adalah Rp.
464.000.000. Dalam hal ini, lebih menguntungkan mengelolah 800 ban bekas.
SOAL 6: Daur Ulang Plastik
Sebuah pabrik daur ulang plastik menerima 500 kg plastik botol dalam satu
hari. Jika mereka dapat mengolah 80% dari plastik botol tersebut menjadi biji
plastik daur ulang, berapa berat biji plastik daur ulang yang dihasilkan dalam
sehari?

Jawaban:
Berat plastik botol yang dapat diolah = 80% 500 = 400 kg
Jadi, berat biji plastik daur ulang yang dihasilkan dalam sehari adalah 400 kg.

SOAL 7: Pengelolaan Sampah Plastik di Sekolah.


Sekolah Menengah Pertama Negeri Konoha (SMPNK) ingin mengadakan
program pengelolaan sampah plastik yang efisien. Sekolah tersebut ingin
menghitung berapa banyak sampah plastik yang dihasilkan oleh sekolah
dalam satu bulan, berapa banyak yang dapat didaur ulang, dan berapa potensi
penghematan yang dapat mereka capai. Sekolah ini memiliki 300 siswa dan
staf pengajar, dan juga ingin mengukur kontribusi mereka dalam pengelolaan
sampah plastik.
1. Jika Sekolah SMPNK ingin mengetahui berapa banyak sampah plastik yang
dihasilkan setiap harinya oleh siswa dan staf pengajar. Jika setiap orang
rata-rata menghasilkan 0,2 kg sampah plastik per hari, berapa total sampah
plastik yang dihasilkan dalam satu bulan (30 hari)?
2. Dalam program daur ulang SMPNK berhasil mengumpulkan 60% dari total
sampah plastik yang dihasilkan. Berapa banyak sampah plastik yang dapat
didaur ulang SMPNK dalam satu bulan?
3. Sekolah SMPNK bekerja sama dengan pabrik daur ulang lokal yang
menerima plastik botol daur ulang seharga Rp. 5.000 per kg. Berapa potensi
penghematan yang dapat dicapai sekolah dalam satu bulan jika mereka
berhasil menjual semua plastik botol daur ulang yang mereka kumpulkan?
(Asumsikan bahwa semua plastik yang didaur ulang adalah plastik botol.)
Jawaban:

Total sampah plastik yang dihasilkan setiap hari = Jumlah orang x Sampah
plastik per orang per hari
Total sampah plastik per hari = 300 x 0,2 = 60 kg/hari
Total sampah plastik dalam satu bulan (30 hari) = 60 x 30 = 1.800 kg/bulan
Sampah plastik yang dapat didaur ulang = 60% x Total sampah plastik dalam
satu bulan
Sampah plastik yang dapat didaur ulang = 0,6 x 1.800 = 1.080 kg/bulan
Potensi penghematan dari penjualan plastik botol daur ulang = Berat plastik
botol daur ulang x Harga jual per kg
Potensi penghematan = 1.080 x5.000 = Rp. 5.400.000 perbulan.
Jadi, dalam satu bulan, sekolah SMPNK dapat menghasilkan 1.800 kg sampah
plastik, mendaur ulang 1.080 kg dari total sampah tersebut, dan berpotensi
menghemat Rp. 5.400.000 dari penjualan plastik botol daur ulang.

SOAL 8: Studi Kasus: Pengelolaan Limbah Plastik di Sekolah


Deskripsi Studi Kasus:
Sebuah sekolah melakukan studi kasus untuk mengelola limbah plastik yang
dihasilkan oleh siswa dan staf selama satu bulan. Sekolah tersebut
mengumpulkan data dan ingin menghitung tingkat daur ulang, jumlah limbah
plastik yang dapat dihindari, serta dampak lingkungan dan ekonomi dari upaya
pengelolaan limbah plastik ini.

Data yang Dikumpulkan:


Total limbah plastik yang dihasilkan oleh sekolah selama satu bulan adalah
500 kg.
Dari jumlah tersebut, 200 kg limbah plastik dapat didaur ulang.
Diperkirakan bahwa dengan pengurangan penggunaan botol plastik,
sekolah dapat menghindari 50 kg limbah plastik setiap bulan.

Pertanyaan:
1. Berapa persentase limbah plastik yang dapat didaur ulang berdasarkan
data yang dikumpulkan?
2. Jika sekolah berhasil menghindari 50 kg limbah plastik setiap bulan, berapa
jumlah limbah plastik yang akan dihasilkan setelah pengurangan tersebut?
3. Jika biaya daur ulang limbah plastik adalah Rp 2,000 per kg, berapa biaya
yang dapat dihemat oleh sekolah setiap bulan dengan mendaur ulang
limbah plastik?
4. Bagaimana Anda dapat menggunakan data ini untuk mendukung
keberlanjutan lingkungan dan penghematan ekonomi di sekolah?
Jawaban:

1. Persentase limbah plastik yang dapat didaur ulang dapat dihitung dengan
membagi jumlah limbah plastik yang dapat didaur ulang (200 kg) dengan
total limbah plastik yang dihasilkan (500 kg), kemudian dikalikan 100%.
2. Jumlah limbah plastik yang akan dihasilkan setelah pengurangan dapat
dihitung dengan mengurangkan jumlah limbah plastik yang dihindari (50
kg) dari total limbah plastik sebelum pengurangan (500 kg).
3. Biaya penghematan dari daur ulang limbah plastik dapat dihitung dengan
mengalikan jumlah limbah plastik yang dapat didaur ulang (200 kg)
dengan biaya daur ulang per kg (Rp 2,000/kg).
4. Data ini dapat digunakan untuk menunjukkan bahwa dengan mengelola
limbah plastik secara efektif, sekolah dapat mengurangi dampak
lingkungan negatif dan juga menghemat biaya daur ulang. Hal ini
merupakan langkah yang positif menuju keberlanjutan lingkungan dan
efisiensi ekonomi di sekolah.

Selamat Bekerja!!!

Anda mungkin juga menyukai