Pada metode pembiayaan langsung, dana dari pihak surplus (penabung) dialirkan secara langsung
kepada pihak defisit (peminjam) tanpa melalui perantara lembaga keuangan. Hal ini dapat dilakukan
melalui beberapa cara, antara lain:
Penjualan efek: Pihak defisit menerbitkan efek, seperti saham atau obligasi, yang kemudian
dibeli oleh pihak surplus.
Pinjaman langsung: Pihak surplus meminjamkan dana kepada pihak defisit secara langsung,
baik dengan atau tanpa jaminan.
Venture capital: Investor menyediakan dana kepada perusahaan rintisan (startup) untuk
membiayai pengembangan usahanya.