Anda di halaman 1dari 1

ABSTRAK

Perikanan budidaya merupakan suatu kegiatan perikanan yang memproduksi


biota (organisme) akuatik di lingkungan terkontrol yang bertujuan mendapat
keuntungan. Ikan air tawar merupakan salah satu komoditas perikanan budidaya
yang bernilai ekonomis. Kabupaten Bintan merupakan wilayah yang
mengembangkan perikanan budidaya ikan air tawar. Salah satu wilayah yang terdapat
di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, yang turut serta dalam mengembangkan
perikanan budidaya ikan air tawar adalah wilayah Kijang. Pada wilayah Kijang ini
terdapat kelompok pembudidaya ikan yang bernama Lengkuas Bangkit. Lengkuas
Bangkit ini terletak di Kijang, kel. Kijang Kota, kec. Bintan Timur, Kabupaten
Bintan, Provinsi Kepulauan Riau. Adapun ikan yang dibudidaya oleh kelompok ini
adalah ikan lele. Ketika melakukan budidaya ikan, pokdakan Lengkuas Bangkit
memiliki masalah dalam mengelompokkan ikan berdasarkan ukuran. Selama ini,
pengelompokkan ikan di lakukan yaitu dengan menangkap ikan dan melakukan
penyortiran secara manual dan belum menggunakan alat bantu seperti pengolahan
citra. Adapun hal ini memiliki kekurangan seperti kurang akuratnya penentuan
ukuran ikan saat dilakukannya penyortiran. Proses penyortiran ikan ini perlu
dilakukan karena lele bersifat kanibal sehingga penting untuk ikan memiliki ukuran
yang sama di dalam setiap kolam agar lele tidak saling memangsa.
Adapun dalam pengembangan aplikasi pengolahan citra ini, penulis
menggunakan metode thresholding dalam proses pengolahan citranya, serta juga
menerapkan metode waterfall dalam pengembangan aplikasi. Alasan penulis
menggunakan metode waterfall ini adalah dikarenakan metodologi waterfall memiliki
tahapan-tahapan yang sistematis yang cocok dalam pengembangan aplikasi ini.
Dari hasil perancangan, didapatkan aplikasi yang mampu melakukan
pengukuran ikan lele menggunakan metode thresholding.

Kata kunci : Aplikasi, Penyortiran, Lele, Pengolahan Citra, Thresholding,


Lengkuas Bangkit.

iii

Anda mungkin juga menyukai