Anda di halaman 1dari 4

Sistem Menejemen Keselamatan , Kesehatan Kerja dan Lingkungan (SMK3L) PT.

JAB 2016

PT. JONATHAN AGUNG BERSAUDARA


Prosedur Tanggap Darurat di Kapal / Lepas Pantai
Emergency Response Procedure on Board / Offshore

I. MAKSUD DAN TUJUAN


Prosedur ini untuk membantu sistim yang mampu menanggulangi secara cepat dan tetap setiap
keadaan bahaya yang menyangkut kapal, awak kapal, perlindungan terhadap lingkungan, mencegah
meluasnya kondisi berbahaya serta untuk membantu Nakhoda mengatasi situasi darurat tersebut
dengan efektif.

II. LINGKUP PENERAPAN


Prosedur untuk membentuk Tim Tanggap Darurat pada suatu keadaan darurat yang mampu untuk
menerapkan tindakan penanggulangan secara cepat dan tepat. Prosedur ini diterapkan untuk
melindungi keselamatan dan pencegahan korban jiwa, dan pencemaran lingkungan serta kerugian
harta benda di laut.

III. JENIS KEADAAN DARURAT


Bahaya atau musibah yang dapat menyebabkan untuk meninggalkan kapal antara lain :
a. TUBRUKAN
b. KANDAS / TERDAMPAR
c. REAKSI MUATAN BAHAYA
d. PENGERASAN MUATAN
e. LEDAKAN KAMAR MESIN
f. KEBAKARAN

IV. TIM TANGGAP DARURAT DAN TANGGUNG JAWABNYA


 Tim tanggap Darurat Terdiri dari :
- DPA (Designated Person Ashore) / Safety Sebagai Ketua
- Staf Operasional Sebagai sekretaris merangkap Anggota.

 Tanggung jawab tim tanggap darurat:


a. Tanggung jawab DPA :
- Penentuan penyelamatan sesuai sifat kondisi darurat.

PT. Jonathan Agung Bersaudara 1


Sistem Menejemen Keselamatan , Kesehatan Kerja dan Lingkungan (SMK3L) PT. JAB 2016

- Mengadakan koordinasi hubungan dengan pihak-pihak terkait, baik extern maupun


intern.
- Menyediakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan segera dalam menanggulangi
kondisi darurat
- Laporan kepada perusahaan asuransi
- Perusahaan asuransi harus diberitahu mengenai kondisi darurat ini dan melakukan
koordinasi serta berunding dengan mereka mengenai tindakan yang harus diambil
- Penentuan operator penanggulangan tumpahan minyak
Jika pembersihan dan penanganan minyak dianggap perlu untuk dilaksanakan , melalui
perusahaan akan memilih dan membuat persetujuan dengan operator yang ditunjuk
- Evaluasi kelaik Lautan
- Memberikan saran yang diperlukan dan membantu nakhoda untuk mengadakan
pemeriksaan di tempat jika diperlukan, diinstruksikan untuk menghubungi dan
menyiapkan inspektur dan klasifikasi kapal untuk dilakukan pemeriksaan.
- Hubungan masyarakat.
- Jika diperlukan, melakukan kegiatan hubungan massa, khususnya jika mendapatkan
tekanan pers atau kasus perusahaan di media-massa . yang berhak memberikan informasi
secara langsung kepada media massa adalah Direktur utama. Pihak kapal dilarang
memberikan informasi secara langsung kepada media-massa sehubungan dengan kasus
kapalnya.
- Penugasan karyawan ke daerah Darurat
Sesuai dengan sifat darurat , DPA menugaskan Tim Tanggap Darurat langsung ketempat
darurat ( kejadian ) dengan tujuan untuk memudahkan pelaksanaan kegiatan operasi
darurat dan pengawasan langsung.
- Mengorganisir dan mengklasifikasi seluruh informasi yang masuk serta mempersiapkan /
melengkapi data yang diperlukan oleh Tim Tanggap Darurat.
- Memberi bantuan yang diperlukan agar kapal dapat beroprasi secara normal atau
tindakan darurat yang diperlukan segera.
- Mengadakan kontak dengan pemilik muatan atau agent.
- Jika diperlukan pemeriksaan oleh badan klasifikasi kapal atau badan organisasi
lain,segera dihubungi dan berkoordinasi untuk pelaksanaan pemeriksaan oleh instansi .
- Melakukan hubungan komunikasi secara kontiniu dengan kapal.

PT. Jonathan Agung Bersaudara 2


Sistem Menejemen Keselamatan , Kesehatan Kerja dan Lingkungan (SMK3L) PT. JAB 2016

b. Tanggung jawab Operasional / Anggota :


- Komunikasi dengan keluarga awak kapal.
- Jika terjadi kecelakaan terhadap awak kapal, harus melakukan komunikasi dengan
keluarganya/wali, secara langsung atau melalui perwakilan setemopat.
- Pengaturan Pergantian Awak kapal.
- Jika dibutuhkan penggantian awak kapal, melakukan pengaturan secepatnya sesuai
dengan kebutuhan.
- Membantu dalam hal mengorganisir informasi yang berkaitan dengan bangunan kapal
dan mesin yg diterima dari kapal dan mempersiapkan kelengkapan gambar, data yang
diperlukan tim tanggap Darurat.
- Evaluasi kondisi teknis dan persyaratan stabilitas yang diperlukan
- Pengaturan Kontraktor untuk mengadakan perbaikan dan pengadaan suku cadang yang
diperlukan

V. HUBUNGAN KOMUNIKASI
a. Hubungan Komunikasi Dari Kapal
Pada saat terjadi suatu keadaan darurat di kapal, Nakhoda harus memberitahu DPA dengan
menggunakan alat komunikasi yang tersedia , misalkan Telepon, Handphone, radio SSB, Telex
Dan yang Ada dikapal. Nakhoda harus melaporkan perincian keadaan darurat kepada perusahaan
secepat mungkin.

b. Hubungan komunikasi dengan DPA


Setelah menerima suatu laporan kecelakaan dari kapal, DPA akan melapor kepada Direktur
utama dan menggerakkan Tim tanggap darurat serta memberikan instruksi-instruksi yang
diperlukan.

c. Hubungan komunikasi yang teratur dengan kapal


Tim tanggap darurat yang di koordinir oleh DPA perlu mengetahui dan memastikan posisi kapal,
jumlah korban jiwa, kerusakan kapal dan polusi lingkungan yang diakibatkan oleh kecelakaan
laut. Tim segera memberikan instruksi-instruksi yang diperlikan dan secara teratur berkomunikasi
dengan kapal berdasarkan waktu yang telah ditentukan bersama untuk mengetahui keadaan yang
terjadi di kapal.

PT. Jonathan Agung Bersaudara 3


Sistem Menejemen Keselamatan , Kesehatan Kerja dan Lingkungan (SMK3L) PT. JAB 2016

VI. PERSIAPAN MENGATASI KEBAKARAN


Kebakaran diatas kapal dapat terjadi dari berbagai hal seperti:
a. Bunga api yang berasal dari ketel, cerobong ataudari dapur kapal.
b. Hubungan singkat atau (korsleting) yang dapat terjadi karena kabel-kabel listrik yang kendor.
c. Larangan meroko pada tempat-tempat yang telah ditentukan oleh nahkoda dapat dipatuhi.
d. Reaksi muatan.

VII. KEAHLIAN ANAK BUAH KAPAL


Kapal sebagai sarana angkutan di laut dimana keselamatan bagi semua orang yang hidupnya
tergantung dari laut harus selalu waspada terhadap marabahaya yang selalu mengancam setiap saat.
Apapun cara yang ditempuh, yang penting tetap selamat mulai dari pelabuhan tolak sampai ke
pelabuhan tujuan. Maka seluruh crew yang bekerja di atas kapal harus memiliki ketrampilan yang
memenuhi persyaratan IMO dan PEMERINTAH.

VIII. ISYARAT DARURAT


KEBAKARAN DAN KEADAAN DARURAT= 1 tiup pendek diikuti 1 tiup panjang dengan suling
atau alarm terus menerus dengan jangka waktu ±10detik.

MENINGGALKAN KAPAL(ABANDON SHIP)= 7 tiup pendek diikuti 1 tiup panjang dengan suling
atau alarm secara terus menerus.

ORANG JATUH KE LAUT= Berteriak dan katakan “orang jatuh ke laut” berulang kali kearah
anjungan.

PEMBATALAN= Dari situasi kebakaran dan keadaan darurat 3 tiup pendek pada suling kapal dan 3
bunyi pendek pada alarm umum.

PT. Jonathan Agung Bersaudara 4

Anda mungkin juga menyukai