Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN HARIAN PRAKTIK KERJA PROFESI APOTEKER

DI APOTEK KIMIA FARMA BOJONG SOANG KOTA BANDUNG

Diajukan untuk memenuhi persyaratan Ujian Praktik Kerja Profesi Apoteker


pada Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi
Universitas Jenderal Achmad Yani

HASBY ZAEN ATTOILLAH, S.Farm


3351201589

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI
2021
LAPORAN HARIAN PRAKTIK KERJA PROFESI APOTEKER

Ringkasan materi pembekalan PKPA


Hari, Senin 2 Agustus 2021

No Topik Kegiatan Uraian Kegiatan Paraf


reseptor
1. Pembekalan materi Materi 1 Tata Tertib dan
PKPA tentang Tata Pendirian Apotek
Tertib, Pendirian
Apotek dan Acuan Dasar :
Manejerial Apotek Permenkes No. 9 tahun 2017
oleh Ibu Derry tentang Apotek.
Susanti Pendirian apotek harus memenuhi
persyaratan ;
1. Lokasi
Strategis, dekat dengan pemukiman
penduduk dan tempat ramai
lainnya.
2. Bangunan
Memiliki sarana ruang yang cukup
untuk kegiatan kefarmasian, seperti
ruang konseling, tempat pelayanan
resep dsb.
3. Sarana, prasarana dan peralatan
Agar membuat pelanggan nyaman
dengan kondisi apotek.
4. Ketenagaan
Dilakukan oleh sumber daya
manusia yang kompeten.

Terdapat 4 kelas apotek Kimia


Farma berdasarkan omset yang
dihasilkan dan jumlah SDM yang
ada, terdiri dari:
- Kelas IV omset ≤ 300jt
- Kelas III omset 300-700 jt
- Kelas II omset 700-1M
- Kelas I omset ≥ 1 M
Tiap kelas apotek minimal terdapat
1 orang apoteker pengelola apotek,
1 Apoteker pendamping. Dapat dibantu
dengan tenaga teknis
kefarmasian lain yang terdiri dari Sarjana
Farmasi, D III Farmasi ataupun SMK
Farmasi.

Materi 2 Manajerial Apotek


Manajerial adalah Pengelolaan sediaan
farmasi, alat kesehatan, bahan medis habis
pakai (BMHP) di apotek Terdiri dari
beberapa tahapan yang harus dilakukan ;
1. Perencanaan
dilakukan tahap pemilihan obat danjumlah
obat yang akan direncanakan.
Menggunakan
system pareto A, B dan C berdasarkan
penjualan obat dalam 90 hari sebelumnya.
2. Pengadaan
Di apotek Kimia Farma, pengadaanbarang
dilakukan dengan sistem forecast dan pada
kondisi tertentu, dilakukan pengadaan
BPBA (Bon Permintaan Barang Apotek)
jika ada konsumen yang membutuhkan
jumlah barang yang banyak dan
Pembelian Mendesak apabila diperlukan
barang yang bersifat urgent.
3. Penerimaan
Harus mengecek faktur ketika barang
sampai. Pastikan nama dan alamat apotek
benar, kondisi barang, nama barang,
jumlah barang, expired date, dan no. batch
barang.
4. Penyimpanan
Semua barang harus disimpan padakondisi
yang aman, tidak terkontaminasi barang
lain, dapat disimpan berdasarkan bentuk
sediaan, suhu, fungsi farmakologi, dan
alfabetis.
5. Pemusnahan
Dilakukan terhadap obat yang rusak /
kadaluarsa, disaksikan olehapoteker, dinas
kesehatan kab/kota. Pemusnahan juga
dilakukan untuk
resep yang sudah lebih dari 5 tahun.
6. Pengendalian
Dilakukan dengan beberapa upaya seperti
mengisi kartu stok, melakukan uji petik, dan
stok opname.
7. Pencatatan dan pelaporan Pelaporan
dilakukan secara internaldan eksternal. Terdiri
dari laporankeuangan, laporan inventory, dan
laporan penjualan.
Managerial Apotek:
a. SDM
1. Coaching karyawan; leadership,
groomings, reward, punishment.
2. Pelatihan karyawan : selling skill,
communication skill
3. Pengetahuan tentangproduk.
b. Keuangan
1. Cashflow ; omset, pembelian, margin,
biaya, laba
2. Faktor-faktor yang
mempengaruhi pembelian(HPP)
c. Handling Complain
1. Customer Service

2. Pelayanan Farmasi Diatur dalam Permenkes No. 73 tahun 2016


Klinik oleh Bapak tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di
Gilang Apotek.

Pelayanan Farmasi Klinik berdasarkan peraturan


tersebut terdiri dari :
1. Pengkajian resep
- Administrasi ; tanggal penulisan resep,
nama umur berat badan pasien, nama
dokter, alamat, no telepon.
- Kesesuaian Famasetik
Bentuk sediaan, dosis yang sesuai.
- Pertimbangan Klinik Ketepatan indikasi,
dosis obat,
aturan dan cara pakai obat,
Reaksi obat yang tidakdiinginkan.

2. Dispensing
- Penyiapan
- Penyerahan
- Pemberian Informasi Obat

3. Pelayanan Informasi Obat Kegiatan


pemberian informasiobat oleh apoteker

4. Konseling
Proses interaktif antara apoteker dan pasien
dalam memahami penggunaan obat dan
meningkatkan perilaku penggunan
obat.

5. Home Pharmacy Care Kegiatan untuk


menjaminkeberhasilan terapi dari obat yang
diberikan.

6. Pemantauan Terapi Obat Proses untuk


memastikan pasien mendapat obat yang efektif
dengan salah satu caranya mengidentifikasi
DRP

7. Monitoring Efek SampingObat Pemantauan


dari respon obat yang digunakan pasien.
3. - Peraturan Menteri - Kegiatan pelayanan kefarmasian sesuai
Kesehatan RI No. 73 dengan Peraturan Menteri Kesehatan
Tahun 2016 Republik Indonesia No. 73 Tahun 2016,
- Peraturan Menteri Tentang StandarPelayanan Kefarmasian
Kesehatan RI No. 9 di Apotek, yang meliputi :
Tahun 2017 a. Pengelolaan sediaan farmasi, alat
- Peraturan Menteri kesehatan, dan bahan medis habis
Kesehatan RI No. 3 pakai, yang meliputi :
Tahun 2015  Perencanaan
 Pengadaan
 Penerimaan
 Penyimpanan
 Pemusnahan danpenarikan
 Pengendalian
 Pencatatan dan pelaporan
b. Pelayanan farmasi klinik, yang
meliputi :
 Pengkajian dan pelayananResep;
 dispensing;
 Pelayanan Informasi Obat (PIO);
 konseling;
 Pelayanan Kefarmasian dirumah
(home pharmacy care);
 Pemantauan Terapi Obat (PTO);
dan
 Monitoring Efek Samping Obat
(MESO)

- Materi mengenai Peraturan Menteri


Kesehatan RepublikIndonesia No. 9
Tahun 2017, Tentang Apotek, yang
berisi tentang :
 Ketentuan umum apotek
 Persyaratan pendirianapotek
 Perizinan apotek
 Penyelenggaraan
 Pengalihan tanggung jawab
 Pembinaan dan
pengawasan
 Ketentuan peralihan

- Materi mengenai Peraturan Menteri


Kesehatan Republik Indonesia No.
3 Tahun 2015 Tentang Peredaran,
Penyimpanan, Pemusnahan, dan
Pelaporan Narkotika, Psikotropika,
dan Perkusor.
LAPORAN HARIAN PRAKTIK KERJA PROFESI APOTEKER

Ringkasan materi PKPA


Hari, Selasa 3 Agustus 2021
No Topik kegiatan Uraian kegiatan Paraf
reseptor
1 Bimbingan PKPA Berdasarkan permenkes Nomor 73 tahun 2016
tentang pelayanan tentang standarpelayanan kefarmasian pelayanan
farmasi berdasarkan farmasi klinik di apotek terdiri atas :
permenkes nomor 73 Pengelolaan sediaan farmasi Alat kesehatan dan
tahun 2016 oleh bahan medis habis pakai:
bapak apt febriyan
galan 1. Perencanaan
 Dalam membuat perencanaan
pengadaan Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan, dan Bahan Medis Habis
Pakai perlu diperhatikan pola
penyakit, pola konsumsi, budaya dan
kemampuan masyarakat
2. Pengadaan
 Untuk menjamin kualitas Pelayanan
Kefarmasian maka pengadaan Sediaan
Farmasi harus melalui jalur resmi
sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.
3. Penerimaan
 Penerimaan merupakan kegiatan untuk
menjamin kesesuaian jenis spesifikasi,
jumlah, mutu, waktu penyerahan dan
harga yang tertera dalam surat pesanan
dengan kondisi fisik yang diterima
4. Penyimpanan
 Obat/bahan Obat harus disimpan
dalam wadah asli dari pabrik. Dalam
hal pengecualian atau darurat dimana
isi dipindahkan pada wadah lain, maka
harus dicegah terjadinya kontaminasi
dan harus ditulis informasi yang jelas
pada wadah baru. Wadah sekurang-
kurangnya memuat nama Obat, nomor
batch dan tanggal kadaluwarsa.
 Semua Obat/bahan Obat harus
disimpan pada kondisi yang sesuai
sehingga terjamin keamanan dan
stabilitasnya.
 Tempat penyimpanan obat tidak
dipergunakan untuk penyimpanan
barang lainnya yang menyebabkan
kontaminasi.
 Sistem penyimpanan dilakukan
dengan memperhatikan bentuk sediaan
dan kelas terapi Obat serta disusun
secara alfabetis.
 Pengeluaran Obat memakai sistem
FEFO (First Expire First Out) dan
FIFO (First In First Out)
5. Pemusnahan dan penarikan
 Obat kadaluwarsa atau rusak harus
dimusnahkan sesuai dengan jenis dan
bentuk sediaan. Pemusnahan Obat
kadaluwarsa atau rusak yang
mengandung narkotika atau
psikotropika dilakukan oleh Apoteker
dan disaksikan oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota. Pemusnahan Obat
selain narkotika dan psikotropika
dilakukan oleh Apoteker dan
disaksikan oleh tenaga kefarmasian
lain yang memiliki surat izin praktik
atau surat izin kerja. Pemusnahan
dibuktikan dengan berita acara
pemusnahan menggunakan Formulir 1
sebagaimana terlampir.
 Resep yang telah disimpan melebihi
jangka waktu 5 (lima) tahun dapat
dimusnahkan. Pemusnahan Resep
dilakukan oleh Apoteker disaksikan
oleh sekurang-kurangnya petugas lain
di Apotek dengan cara dibakar atau
cara pemusnahan lain yang dibuktikan
dengan Berita Acara Pemusnahan
Resep menggunakan Formulir 2
sebagaimana terlampir dan selanjutnya
dilaporkan kepada dinas kesehatan
kabupaten/kota.
 Pemusnahan dan penarikan Sediaan
Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
yang tidak dapat digunakan harus
dilaksanakan dengan cara yang sesuai
dengan ketentuan peraturan
perundangundangan.
 Penarikan sediaan farmasi yang tidak
memenuhi standard/ketentuan
peraturan perundang-undangan
dilakukan oleh pemilik izin edar
berdasarkan perintah penarikan oleh
BPOM (mandatory recall) atau
berdasarkan inisiasi sukarela oleh
pemilik izin edar (voluntary recall)
dengan tetap memberikan laporan
kepada Kepala BPOM.
 Penarikan Alat Kesehatan dan Bahan
Medis Habis Pakai dilakukan terhadap
produk yang izin edarnya dicabut oleh
Menteri.
6. Pengendalian
 Pengendalian dilakukan untuk
mempertahankan jenis dan jumlah
persediaan sesuai kebutuhan
pelayanan, melalui pengaturan sistem
pesanan atau pengadaan, penyimpanan
dan pengeluaran. Hal ini bertujuan
untuk menghindari terjadinya
kelebihan, kekurangan, kekosongan,
kerusakan, kadaluwarsa, kehilangan
serta pengembalian pesanan.
Pengendalian persediaan dilakukan
menggunakan kartu stok baik dengan
cara manual atau elektronik. Kartu
stok sekurang- kurangnya memuat
nama Obat, tanggal kadaluwarsa,
jumlah pemasukan, jumlah
pengeluaran dan sisa persediaan
7. Pencatatan dan pelaporan
 Pencatatan dilakukan pada setiap
proses pengelolaan Sediaan Farmasi,
Alat Kesehatan, dan Bahan Medis
Habis Pakai meliputi pengadaan (surat
pesanan, faktur), penyimpanan (kartu
stok), penyerahan (nota atau struk
penjualan) dan pencatatan lainnya
disesuaikan dengan kebutuhan.
Pelaporan terdiri dari pelaporan
internal dan eksternal. Pelaporan
internal merupakan pelaporan yang
digunakan untuk kebutuhan
manajemen Apotek, meliputi
keuangan, barang dan laporan lainnya.
Pelaporan eksternal merupakan
pelaporan yang dibuat untuk
memenuhi kewajiban sesuai dengan
ketentuan peraturan
perundangundangan, meliputi

1. Pengkajian resep
 Administrasi
 Kesesuaian farmasetik
 Pertimbangan klinis
2. Dispensing
 Pemerian obat yang menyangkut
kegiatan penyiapan dan penyerahan
obat kepada pasien berdasarkan resep
yang ditulis oleh dokter:
 Penyiapan : adanya control validasi
 Penyerahan : apoteker yang
melakukannya
3. PIO
 Kegiatan informasiobat oleh apoteker
yang tidak memihak dievaluasi kritis
kepada profesi kesehatan lai,
pasien,masyarakat.
4. Konseling
 Aktivitas pemberian nasihat terapi
obat dari apoteker kepada pasien dan
keluarganya.
5. Pelayanan kefarmasian di
rumah/homepharmacy care
 Menjamin tercapainya keerhasilan
terapipasien melalui pendampingan.
6. Pemantauan terapi obat
 Kegiatan untuk memastikan terapi
obat yang aman, efektif dan rasional
bagi pasien.
7. Monitoring efek samping obat (MESO)
 Memonitoring efek samping obat
merupakan kegiatan pemantauan
terhadap ROTD
 Tujuan dilakukan MESO adalah:
Menentukan efek samping obat ESO
yang berbahaya dan jarang terjadi,
ESO yang ditemukan dicatat dalam
format dan laporkan ke pusat
monitoring efek smaping obat
nasional, mengenal semua factor yang
mungkin menimbulkan angka
kejadian dan hebatnya efek samping
obat yang tidak dikehendaki,
mencegah terulangnya kejadian reaksi
obat yang tidak dikehendaki.
LAPORAN HARIAN PRAKTIK KERJA PROFESI APOTEKER

Tempat PKPA : APOTEK KIMIA FARMA No. 1060 BOJONG SOANG


Hari/Tanggal : Rabu, 4 Agustus 2021

No Topik Kegiatan Uraian Kegiatan Paraf


Reseptor
1. Pengkajian resep 1 Meliputi :
1. Assemenet
2. Skrining resep
- Kajian administratif
a. Informasi pasien
b. Informasi dokter
- Kajian farmasetik
a. Bentuk dan kekuatan
sediaan
b. Stabilitas obat
c. Inkompatibilitas
d. Cara pemberian
e. Jumlah dan aturan pakai
- Kajian klinik
a. Aturan dan cara pakai obat
b. Interaksi obat
c. Indikasi obat
d. Kontraindikasi
e. ROTD
3. Penyerahan dan pemberian
informasi obat/PIO
4. KIE
5. Konseling
6. Monitoring
7. Evaluasi
LAPORAN HARIAN PRAKTIK KERJA PROFESI APOTEKER

Tempat PKPA : APOTEK KIMIA FARMA No. 1060 BOJONG SOANG


Hari/Tanggal : Kamis, 5 Agustus 2021

No Topik Kegiatan Uraian Kegiatan Paraf


Reseptor
1. Pengkajian resep 2 Meliputi :
1. Assemenet
2. Skrining resep
- Kajian administratif
a. Informasi pasien
b. Informasi dokter
- Kajian farmasetik
a. Bentuk dan kekuatan
sediaan
b. Stabilitas obat
c. Inkompatibilitas
d. Cara pemberian
e. Jumlah dan aturan pakai
- Kajian klinik
a. Aturan dan cara pakai obat
b. Interaksi obat
c. Indikasi obat
d. Kontraindikasi
e. ROTD
3. Penyerahan dan pemberian
informasi obat/PIO
4. KIE
5. Konseling
6. Monitoring
7. Evaluasi
LAPORAN HARIAN PRAKTIK KERJA PROFESI APOTEKER

Tempat PKPA : APOTEK KIMIA FARMA No. 1060 BOJONG SOANG


Hari/Tanggal : Jumat, 6 Agustus 2021

No Topik Kegiatan Uraian Kegiatan Paraf


Reseptor
1. Pengkajian resep 3 Meliputi :
1. Assemenet
2. Skrining resep
- Kajian administratif
a. Informasi pasien
b. Informasi dokter
- Kajian farmasetik
a. Bentuk dan kekuatan
sediaan
b. Stabilitas obat
c. Inkompatibilitas
d. Cara pemberian
e. Jumlah dan aturan pakai
- Kajian klinik
a. Aturan dan cara pakai obat
b. Interaksi obat
c. Indikasi obat
d. Kontraindikasi
e. ROTD
3. Penyerahan dan pemberian
informasi obat/PIO
4. KIE
5. Konseling
6. Monitoring
7. Evaluasi
LAPORAN HARIAN PRAKTIK KERJA PROFESI APOTEKER

Tempat PKPA : APOTEK KIMIA FARMA No. 1060 BOJONG SOANG


Hari/Tanggal : Sabtu, 7 Agustus 2021

No Topik Kegiatan Uraian Kegiatan Paraf


Reseptor
1. Pengkajian resep 4 Meliputi :
1. Assemenet
2. Skrining resep
- Kajian administratif
a. Informasi pasien
b. Informasi dokter
- Kajian farmasetik
a. Bentuk dan kekuatan
sediaan
b. Stabilitas obat
c. Inkompatibilitas
d. Cara pemberian
e. Jumlah dan aturan pakai
- Kajian klinik
a. Aturan dan cara pakai obat
b. Interaksi obat
c. Indikasi obat
d. Kontraindikasi
e. ROTD
3. Penyerahan dan pemberian
informasi obat/PIO
4. KIE
5. Konseling
6. Monitoring
7. Evaluasi
LAPORAN HARIAN PRAKTIK KERJA PROFESI APOTEKER

Tempat PKPA : APOTEK KIMIA FARMA No. 1060 BOJONG SOANG


Hari/Tanggal : Senin, 9 Agustus 2021

No Topik Kegiatan Uraian Kegiatan Paraf


Reseptor
1. Pengkajian resep 5 Meliputi :
1. Assemenet
2. Skrining resep
- Kajian administratif
c. Informasi pasien
d. Informasi dokter
- Kajian farmasetik
f. Bentuk dan kekuatan
sediaan
g. Stabilitas obat
h. Inkompatibilitas
i. Cara pemberian
j. Jumlah dan aturan pakai
- Kajian klinik
f. Aturan dan cara pakai obat
g. Interaksi obat
h. Indikasi obat
i. Kontraindikasi
j. ROTD
3. Penyerahan dan pemberian
informasi obat/PIO
4. KIE
5. Konseling
6. Monitoring
7. Evaluasi
LAPORAN HARIAN PRAKTIK KERJA PROFESI APOTEKER

Tempat PKPA : APOTEK KIMIA FARMA No. 1060 BOJONG SOANG


Hari/Tanggal : Selasa, 10 Agustus 2021

No Topik Kegiatan Uraian Kegiatan Paraf


Reseptor
1. Pengkajian resep 6 Meliputi :
1. Assemenet
2. Skrining resep
- Kajian administratif
a. Informasi pasien
b. Informasi dokter
- Kajian farmasetik
a. Bentuk dan kekuatan
sediaan
b. Stabilitas obat
c. Inkompatibilitas
d. Cara pemberian
e. Jumlah dan aturan pakai
- Kajian klinik
a. Aturan dan cara pakai obat
b. Interaksi obat
c. Indikasi obat
d. Kontraindikasi
e. ROTD
3. Penyerahan dan pemberian
informasi obat/PIO
4. KIE
5. Konseling
6. Monitoring
7. Evaluasi
LAPORAN HARIAN PRAKTIK KERJA PROFESI APOTEKER

Tempat PKPA : APOTEK KIMIA FARMA No. 1060 BOJONG SOANG


Hari/Tanggal : Rabu, 11 Agustus 2021

No Topik Kegiatan Uraian Kegiatan Paraf


Reseptor
1. Pengkajian resep 7 Meliputi :
1. Assemenet
2. Skrining resep
- Kajian administratif
a. Informasi pasien
b. Informasi dokter
- Kajian farmasetik
a. Bentuk dan kekuatan
sediaan
b. Stabilitas obat
c. Inkompatibilitas
d. Cara pemberian
e. Jumlah dan aturan pakai
- Kajian klinik
a. Aturan dan cara pakai obat
b. Interaksi obat
c. Indikasi obat
d. Kontraindikasi
e. ROTD
3. Penyerahan dan pemberian
informasi obat/PIO
4. KIE
5. Konseling
6. Monitoring
7. Evaluasi
LAPORAN HARIAN PRAKTIK KERJA PROFESI APOTEKER

Tempat PKPA : APOTEK KIMIA FARMA No. 1060 BOJONG SOANG


Hari/Tanggal : Kamis, 12 Agustus 2021

No Topik Kegiatan Uraian Kegiatan Paraf


Reseptor
1. Pengkajian resep 8 Meliputi :
1. Assemenet
2. Skrining resep
- Kajian administratif
a. Informasi pasien
b. Informasi dokter
- Kajian farmasetik
a. Bentuk dan kekuatan
sediaan
b. Stabilitas obat
c. Inkompatibilitas
d. Cara pemberian
e. Jumlah dan aturan pakai
- Kajian klinik
a. Aturan dan cara pakai obat
b. Interaksi obat
c. Indikasi obat
d. Kontraindikasi
e. ROTD
3. Penyerahan dan pemberian
informasi obat/PIO
4. KIE
5. Konseling
6. Monitoring
7. Evaluasi
LAPORAN HARIAN PRAKTIK KERJA PROFESI APOTEKER

Tempat PKPA : APOTEK KIMIA FARMA No. 1060 BOJONG SOANG


Hari/Tanggal : Jumat, 13 Agustus 2021

No Topik Kegiatan Uraian Kegiatan Paraf


Reseptor
1. Pengkajian resep 9 Meliputi :
1. Assemenet
2. Skrining resep
- Kajian administratif
a. Informasi pasien
b. Informasi dokter
- Kajian farmasetik
a. Bentuk dan kekuatan
sediaan
b. Stabilitas obat
c. Inkompatibilitas
d. Cara pemberian
e. Jumlah dan aturan pakai
- Kajian klinik
a. Aturan dan cara pakai obat
b. Interaksi obat
c. Indikasi obat
d. Kontraindikasi
e. ROTD
3. Penyerahan dan pemberian
informasi obat/PIO
4. KIE
5. Konseling
6. Monitoring
7. Evaluasi
LAPORAN HARIAN PRAKTIK KERJA PROFESI APOTEKER

Tempat PKPA : APOTEK KIMIA FARMA No. 1060 BOJONG SOANG


Hari/Tanggal : Sabtu, 14 Agustus 2021

No Topik Kegiatan Uraian Kegiatan Paraf


Reseptor
1. Pengkajian resep 10 Meliputi :
1. Assemenet
2. Skrining resep
- Kajian administratif
a. Informasi pasien
b. Informasi dokter
- Kajian farmasetik
a. Bentuk dan kekuatan
sediaan
b. Stabilitas obat
c. Inkompatibilitas
d. Cara pemberian
e. Jumlah dan aturan pakai
- Kajian klinik
a. Aturan dan cara pakai obat
b. Interaksi obat
c. Indikasi obat
d. Kontraindikasi
e. ROTD
3. Penyerahan dan pemberian
informasi obat/PIO
4. KIE
5. Konseling
6. Monitoring
7. Evaluasi
LAPORAN HARIAN PRAKTIK KERJA PROFESI APOTEKER

Tempat PKPA : APOTEK KIMIA FARMA No. 1060 BOJONG SOANG


Hari/Tanggal : Senin, 16 Agustus 2021

No Topik Kegiatan Uraian Kegiatan Paraf


Reseptor
1. Menurut PerBPOM no Penerimaan Obat dan Bahan Obat
4 tahun 2018 harus dilakukan oleh Apoteker
Penanggung Jawab, dan apabila tidak
dapat hadir dengan alasan tertentu
yang menyebabkan apoteker
penanggung jawab tidak dapat hadir
pada saat penerimaan, dapat
didelegasikan kepada apoteker
pendamping atau TTK dengan surat
kuasa terlampir.
Pada saat penerimaan, Fasilitas
Pelayanan Kefarmasian harus
melakukan pemeriksaan:
a. kondisi kemasan termasuk segel,
label/penandaan dalam keadaan
baik
b. kesesuaian nama, bentuk, kekuatan
sediaan Obat, isi kemasan antara
arsip Surat Pesanan (SP) / Laporan
Pemakaian dan Lembar Permintaan
Obat (LPLPO) dengan Obat/Bahan
Obat yang diterima;
c. kesesuaian antara fisik Obat/Bahan
Obat dengan Faktur pembelian
/Laporan Pemakaian dan Lembar
Permintaan Obat (LPLPO)
dan/atau Surat Pengiriman Barang
(SPB) yang meliputi:
1. Kebenaran nama produsen,
nama pemasok, nama
Obat/Bahan Obat, jumlah,
bentuk, kekuatan sediaan
Obat, dan isi kemasan;
2. Nomor bets dan tanggal
kedaluwarsa.
LAPORAN HARIAN PRAKTIK KERJA PROFESI APOTEKER

Tempat PKPA : APOTEK KIMIA FARMA No. 1060 BOJONG SOANG


Hari/Tanggal : Rabu, 18 Agustus 2021

No Topik Kegiatan Uraian Kegiatan Paraf


Reseptor
1. Alur Pemesanan Obat Dalam melaksanakan pemesanan obat,
Kimia Farma apoteker penaggung jawab
membuatsurat pemesanan obat kepada
Bussines Management (BM) Kimia
Farma Bandung melalui sistem
forecasting. Sistem forecastingdengan
melihat tadi minmax atau riwayat
penjualan. forecasting ini biasanya di
lakukan sebulan 2 kali. forecasting
sistemnya terpusat sehingga alurnya
melakukan sistem forecasting - hasil
forecasting di kirim ke bagian
pengadaan - bagian pengadaan
mengolah data forecasting - terbentuk
PO/SP - PO/SP di kirim ke PBF - PBF
memproses pesanan - PBF akan
mengrimkan barang pesanan ke apotek
- Apotek menerima pesenan sesuai
dengan minmax.PO/SP juga di
kirimkan ke Apotek by sistem. saat
barang datang PO/SP di cetak dan di
sesuaikan dengan Faktur dan barang
yang datang.
BM mempunyai fungsi untuk
mengontrol setiap apotek yang berada
dibawah naungannya sehingga
pemesanan harus melalui BM tidak
dapat apoteker penanggung jawab
memesan langsung kepada PBF.
LAPORAN HARIAN PRAKTIK KERJA PROFESI APOTEKER

Tempat PKPA : APOTEK KIMIA FARMA No. 1060 BOJONG SOANG


Hari/Tanggal : Kamis, 19 Agustus 2021

No. Topik Kegiatan Uraian Kegiatan Paraf Preseptor


1. Pemusnahan dan 1. Obat kadaluwarsa atau rusak harus
penarikan dimusnahkan sesuai dengan jenis
dan bentuk sediaan. Pemusnahan
Obat kadaluwarsa atau rusak yang
mengandung narkotika atau
psikotropika dilakukan oleh
Apoteker dan disaksikan oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota.
Pemusnahan Obat selain narkotika
dan psikotropika dilakukan oleh
Apoteker dan disaksikan oleh
tenaga kefarmasian lain yang
memiliki surat izin praktik atau surat
izin kerja. Pemusnahan dibuktikan
dengan berita acara pemusnahan
menggunakan Formulir 1
2. Resep yang telah disimpan melebihi
jangka waktu 5 (lima) tahun dapat
dimusnahkan. Pemusnahan Resep
dilakukan oleh Apoteker disaksikan
oleh sekurang-kurangnya petugas
lain di Apotek dengan cara dibakar
atau cara pemusnahan lain yang
dibuktikan dengan Berita Acara
Pemusnahan Resep menggunakan
Formulir 2 dan selanjutnya
dilaporkan kepada dinas kesehatan
kabupaten/kota
3. Pemusnahan dan penarikan Sediaan
Farmasi dan Bahan Medis Habis
Pakai yang tidak dapat digunakan
harus dilaksanakan dengan cara
yang sesuai dengan ketentuan
peraturan perundangundangan
4. Penarikan sediaan farmasi yang
tidak memenuhi standard/ketentuan
peraturan perundang-undangan
dilakukan oleh pemilik izin edar
berdasarkan perintah penarikan oleh
BPOM (mandatory recall) atau
berdasarkan inisiasi sukarela oleh
pemilik izin edar (voluntary recall)
dengan tetap memberikan laporan
kepada Kepala BPOM.
5. Penarikan Alat Kesehatan dan
Bahan Medis Habis Pakai dilakukan
terhadap produk yang izin edarnya
dicabut oleh Menteri.
LAPORAN HARIAN PRAKTIK KERJA PROFESI APOTEKER

Tempat PKPA : APOTEK KIMIA FARMA No. 1060 BOJONG SOANG


Hari/Tanggal : Jumat, 20 Agustus 2021

No. Topik Kegiatan Uraian Kegiatan Paraf Preseptor


1. Analisis Pareto ABC Analisis yang didasarkan atas nilai
ekonomis barang. Perencanaan yang
telah dibuat harus dilakukan koreksi
menggunakan metode analisis ABC
karena suatu jenis obat dapat memakan
anggaran besar apabila pemakaiannya
banyak dan harganya mahal. Dengan
analisis nilai ABC ini, dapat
teridentifikasi jenis-jenis obat yang
membutuhkan biaya terbanyak. Metode
analisis Pareto ABC dilakukan dengan
memperhatikan 3 hal, yaitu analisis nilai
pakai, analisis nilai investasi, dan
analisis indeks kritis. Nilai pakai didapat
dari jumlah pemakaian dalam satu
periode, kemudian diurutkan dari jumlah
pemakaian tertinggi hingga jumlah
pemakaian terendah. Setelah data item
terurut, kemudian dihitung persentase
pemakaiannya dengan perhitungan
berikut :
Persentase pemakaian
𝑥
= (Σ𝑥 ) 𝑥100%
dimana:
x: jumlah pemakaian per item obat
⅀x: total jumlah pemakaian obat

 15-20% : dari jumlah jenis


barang, maka bernilai 80% dari
nilai persediaan/penjualan = ini
disebut Pareto A
 20-25%: dari jumlah jenis
barang, maka bernilai 15% dari
nilai persediaan/penjualan = ini
disebut Pareto B
 50-60% : dari jumlah jenis
barang, maka bernilai 5% dari
nilai persediaan/penjualan = ini
disebut Pareto C
LAPORAN HARIAN PRAKTIK KERJA PROFESI APOTEKER

Tempat PKPA : APOTEK KIMIA FARMA No. 1060 BOJONG SOANG


Hari/Tanggal : Sabtu, 21 Agustus 2021

No. Topik Kegiatan Uraian Kegiatan Paraf Preseptor


1 Keputusan Menteri Kontrasepsi:
Kesehatan Nomor : 347 /  Tunggal: Linastrenol
Menkes/SK/VII/1990  Kombinasi: Etinodiol diasetat-
Tentang Obat Wajib mestranol Norgestrel-etinil
Apotik estradiol Linestrenoil- etinil
estradiol Etinodiol diasetat- etinil
Obat keras yang dapat estradiol Levonorgestrel- etinil
diserahkan tanpa resep estradiol Norethindrone-
dokter oleh apoteker di mestranol Desogestrel- etinil
apotik (Obat Wajib estradiol
Apotik Nomer 1) Obat Saluran Cerna
 Antasid + Sedativ / Spasmodik
 Anti Spasmodik
 Spasmodik – Analgesik
 Anti Mual
 Laksan
Obat Mulut dan Tenggorokan
 Hexetidine
 Triamicinolone acetonide
Obat Saluran napas
 Obat Asma
1. Aminoilin Supp
PERUBAHAN 2. Ketotien
GOLONGAN OBAT
NO. 1
1. Aminophylline
2. Benzoxonium
3. Benzocain
4. Bromhexin
5. Cetrimide
6. Chlorhexidin
7. Choline Theophyllinate
8. Dexbrompheniramine maleat
9. Diphenhyramine
10. Docusate Sodium
11. Hexetidine
12. Ibuprofen
13. Lidocain
14. Mebendazol
15. Oxymetalozine
16. Theophylline
17. Tolnaftate
18. Triprolidine
2 1. Albendazol
Peraturan Menteri 2. Bacitracin
Kesehatan Nomor : 3. Benolirate
924/Menkes/Per/X/1993 4. Bismuth subcitrate
Tentang Daftar Obat 5. Carbinoxamin
Wajib Apotek Nomer 2 6. Clindamicin
Obat keras yang dapat 7. Dexametason
diserahkan tanpa resep 8. Dexpanthenol
dokter oleh apoteker di 9. Diclofenac
Apotek 10. Diponium
11. Fenoterol
12. Flumetason
13. Hydrocortison butyrat
14. Ibuprofen
15. Isoconazol
16. Ketokonazole
17. Levamizole
18. Methylprednisolon
19. Niclosamide
20. Noretisteron
21. Omeprazole
22. Oxiconazole
23. Pipazetate
24. Piratiasin Kloroteofilin
25. Pirenzepine
26. Piroxicam
27. Polymixin B Sulfate
28. Prednisolon
29. Scopolamin
30. Silver Sulfadiazin
31. Sucralfate
32. Sulfasalazine
33. Tioconazole
34. Urea

3 Daftar Obat Keras Yang 1. Alopurinol


Dapat Diserahkan Tanpa 2. Aminofilin supositoria
Resep Dokter Oleh 3. Asam Azeleat
Apoteker Di Apotik 4. Asam Fusidat
(Daftar Obat Wajib 5. Bromheksin
Apotik Nomor 3) 6. Diazepam
7. Diklofenak natrium
8. Famotidin
9. Gentamisin
10. Glafenin
11. Heksetidin
12. Klemastin
13. Kloramfenikol (Obat Mata)
14. Kloramfenikol (Obat Telinga)
15. Mebendazol
16. Metampiron + Klordiazepoksid
17. Mequitazin
18. Motretinida
19. Orsiprenalin
20. Piroksikam
21. Prometazin teoklat
22. Ranitidin
23. Satirizin
24. Siproheptadin
25. Toisiklat
26. Tolnaftat
27. Tretinoin
LAPORAN HARIAN PRAKTIK KERJA PROFESI APOTEKER

Tempat PKPA : APOTEK KIMIA FARMA No. 1060 BOJONG SOANG


Hari/Tanggal : Senin, 23 Agustus 2021

No. Topik Kegiatan Uraian Kegiatan Paraf Preseptor


1. Pemantauan Terapi Merupakan proses yang memastikan
obat Obat (PTO) bahwa seorang pasien mendapatkan
terapi Obat yang efektif dan terjangkau
dengan memaksimalkan efikasi dan
meminimalkan efek samping. Kriteria
pasien:
1. Anak-anak dan lanjut usia, ibu
hamil dan menyusui.
2. Menerima Obat lebih dari 5
(lima) jenis.
3. Adanya multidiagnosis.
4. Pasien dengan gangguan fungsi
ginjal atau hati.
5. Menerima Obat dengan indeks
terapi sempit.
6. Menerima Obat yang sering
diketahui menyebabkan reaksi
Obat yang merugikan

Kegiatan:
1. Memilih pasien yang memenuhi
kriteria.
2. Mengambil data yang
dibutuhkan yaitu riwayat
pengobatan pasien yang terdiri
dari riwayat penyakit, riwayat
penggunaan Obat dan riwayat
alergi; melalui wawancara
dengan pasien atau keluarga
pasien atau tenaga kesehatan
lain.
3. Melakukan identifikasi masalah
terkait Obat. Masalah terkait
Obat antara lain adalah adanya
indikasi tetapi tidak diterapi,
pemberian Obat tanpa indikasi,
pemilihan Obat yang tidak tepat,
dosis terlalu tinggi, dosis terlalu
rendah, terjadinya reaksi Obat
yang tidak diinginkan atau
terjadinya interaksi Obat.
4. Apoteker menentukan prioritas
masalah sesuai kondisi pasien
dan menentukan apakah
masalah tersebut sudah atau
berpotensi akan terjadi
5. Memberikan rekomendasi atau
rencana tindak lanjut yang berisi
rencana pemantauan dengan
tujuan memastikan pencapaian
efek terapi dan meminimalkan
efek yang tidak dikehendaki.
6. Hasil identifikasi masalah
terkait Obat dan rekomendasi
yang telah dibuat oleh Apoteker
harus dikomunikasikan dengan
tenaga kesehatan terkait untuk
mengoptimalkan tujuan terapi.
7. Melakukan dokumentasi
pelaksanaan pemantauan terapi
Obat.
LAPORAN HARIAN PRAKTIK KERJA PROFESI APOTEKER

Tempat PKPA : APOTEK KIMIA FARMA No. 1060 BOJONG SOANG


Hari/Tanggal : Selasa, 24 Agustus 2021

No. Topik Kegiatan Uraian Kegiatan Paraf Preseptor


1. Sarana dan prasarana Apotek harus mudah diakses oleh
Apotek masyarakat. Sarana dan prasarana
Apotek dapat menjamin mutu Sediaan
Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan
Medis Habis Pakai serta kelancaran
praktik Pelayanan Kefarmasian. Sarana
dan prasarana yang diperlukan untuk
menunjang Pelayanan Kefarmasian di
Apotek meliputi sarana yang memiliki
fungsi:
1. Ruang penerimaan Resep Ruang
penerimaan Resep sekurang-
kurangnya terdiri dari tempat
penerimaan Resep, 1 (satu) set meja
dan kursi, serta 1 (satu) set
komputer. Ruang penerimaan Resep
ditempatkan pada bagian paling
depan dan mudah terlihat oleh
pasien.
2. Ruang pelayanan Resep dan
peracikan (produksi sediaan secara
terbatas) Ruang pelayanan Resep
dan peracikan atau produksi sediaan
secara terbatas meliputi rak Obat
sesuai kebutuhan dan meja
peracikan. Di ruang peracikan
sekurang-kurangnya disediakan
peralatan peracikan, timbangan
Obat, air minum (air mineral) untuk
pengencer, sendok Obat, bahan
pengemas Obat, lemari pendingin,
termometer ruangan, blanko salinan
Resep, etiket dan label Obat. Ruang
ini diatur agar mendapatkan cahaya
dan sirkulasi udara yang cukup,
dapat dilengkapi dengan pendingin
ruangan (air conditioner).
3. Ruang penyerahan Obat Ruang
penyerahan Obat berupa konter
penyerahan Obat yang dapat
digabungkan dengan ruang
penerimaan Resep.
4. Ruang konseling Ruang konseling
sekurang-kurangnya memiliki satu
set meja dan kursi konseling, lemari
buku, buku-buku referensi, leaflet,
poster, alat bantu konseling, buku
catatan konseling dan formulir
catatan pengobatan pasien.
5. Ruang penyimpanan Sediaan
Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan
Medis Habis Pakai Ruang
penyimpanan harus memperhatikan
kondisi sanitasi, temperatur,
kelembaban, ventilasi, pemisahan
untuk menjamin mutu produk dan
keamanan petugas. Ruang
penyimpanan harus dilengkapi
dengan rak/lemari Obat, pallet,
pendingin ruangan (AC), lemari
pendingin, lemari penyimpanan
khusus narkotika dan psikotropika,
lemari penyimpanan Obat khusus,
pengukur suhu dan kartu suhu
6. Ruang arsip Ruang arsip dibutuhkan
untuk menyimpan dokumen yang
berkaitan dengan pengelolaan
Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan,
dan Bahan Medis Habis Pakai serta
Pelayanan Kefarmasian dalam
jangka waktu tertentu
LAPORAN HARIAN PRAKTIK KERJA PROFESI APOTEKER

Tempat PKPA : APOTEK KIMIA FARMA No. 1060 BOJONG SOANG


Hari/Tanggal : Rabu, 25 Agustus 2021

No. Topik Kegiatan Uraian Kegiatan Paraf Preseptor


1. Pengendalian Langkah-Langkah menetapkan
persediaan metode min- Minimum-Maximum level:
Max  Masukan data obat pemasukan
dan pengeluaran
 AMC (Average Monthly
Consumption)
 Max quantity
 Min quantity
 Tetapkan rata-rata lead time
(dilihat dari data pemesanan)
 Tetapkan safety stock/buffer
stock dari tiap-tiap obat
LAPORAN HARIAN PRAKTIK KERJA PROFESI APOTEKER

Tempat PKPA : APOTEK KIMIA FARMA No. 1060 BOJONG SOANG


Hari/Tanggal : Kamis, 26 Agustus 2021

No. Topik Kegiatan Uraian Kegiatan Paraf Preseptor


1. Resume tentang Undang-undang yang pengatur tentang
pendirian Apotek pendirian apotik
(Aspek legalitas) 1. PP no. 24 tahun 2018 Tentang
Perizinan Berusaha Terintegrasi
Secara Elektronik (OSS)
2. PMK no. 26 tahun 2018 Tentang
Pelayanan Perizinan Berusaha
Terintegrasi Secara Elektronik
Sektor Kesehatan.
3. PMK no.
1332/MENKES/SK/X/2002

Tentang ketentuan dan Tata cara


Pendirian izin Apotek
1. PP no. 24 tahun 2018 Pemilik
usaha mengajukan izin berusaha
memalui Sistem Online Single
Submission (OSS) untuk
mendapatkan Nomor Izin
Berusaha (NIB)
2. PMK no. 26 tahun 2018
Pengajuan izin apotek melalui
DPMPTSP (Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu) Untuk mendapakan
SIPA , SIPT
LAPORAN HARIAN PRAKTIK KERJA PROFESI APOTEKER

Tempat PKPA : APOTEK KIMIA FARMA No. 1060 BOJONG SOANG


Hari/Tanggal : Jumat, 27 Agustus 2021

No. Topik Kegiatan Uraian Kegiatan Paraf Preseptor


1. Resume tentang Menurut PMK no.9 Tentang Apotek
pendirian Apotek 1. Bagian Kelima Ketenagaan Pasal 11
(Aspek SDM) Apoteker pemegang SIA dalam
menyelenggarakan Apotek dapat
dibantu oleh Apoteker lain, Tenaga
Teknis Kefarmasian dan/atau tenaga
administrasi.
2. Apoteker dan Tenaga Teknis
Kefarmasian sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dan ayat (2) wajib
memiliki surat izin praktik sesuai
dengan ketentuan peraturan
perundan

Pada apotek kimia farma katapang


terbadap tim aptek yang terdiri dari :
1. Apoteker Penanggung Jawab.
2. Apoteker Pedamping
3. 2 Tenaga Teknis Kefarmasian

Adapun tugas dan tanggung jawab


masing-masing tim apotek :
1. PhM (APJ)
 Mencapai target omset
 Pengendalan modal kerja (HPP
dan Kualitas Persedian)
 Pengendalian biaya
2. Aping
 Pelayanan farmasi
(PIO,PTO,MESO)
 Manajemen Pelanggan
(Customer database,
Customer retention)
 Pengendalian sediaan & R/,
N,P,OTT
3. TTK
 Pengadaan Barang
(Ketersedian, Sevice level)
 Merchandising (Tatanan,
Brand Activation)
Adapun yang menjadi tanggung jawab
semua tim, yaitu :
 Tampilan apotek
 Barang
 Aset apotek
 Service excelen
LAPORAN HARIAN PRAKTIK KERJA PROFESI APOTEKER

Tempat PKPA : APOTEK KIMIA FARMA No. 1060 BOJONG SOANG


Hari/Tanggal : Sabtu, 28 Agustus 2021

No. Topik Kegiatan Uraian Kegiatan Paraf Preseptor


1. Resume Pelayanan Apoteker sebagai pemberi layanan
Farmasi Klinik diharapkan juga dapat melakukan
Pelayanan Kefarmasian Pelayanan Kefarmasian yang bersifat
di Rumah (home kunjungan rumah, khususnya untuk
pharmacy care) kelompok lansia dan pasien dengan
pengobatan penyakit kronis lainnya.
Jenis Pelayanan Kefarmasian di rumah
yang dapat dilakukan oleh Apoteker,
meliputi :
1. Penilaian/pencarian (assessment)
masalah yang berhubungan dengan
pengobatan
2. Identifikasi kepatuhan pasien.
3. Pendampingan pengelolaan Obat
dan/atau alat kesehatan di rumah,
misalnya cara pemakaian Obat
asma, penyimpanan insulin.
4. Konsultasi masalah Obat atau
kesehatan secara umum.
5. Monitoring pelaksanaan, efektifitas
dan keamanan penggunaan Obat
berdasarkan catatan pengobatan
pasien.
6. Dokumentasi pelaksanaan
Pelayanan Kefarmasian di rumah
dengan menggunakan

Anda mungkin juga menyukai